MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Umum
Dosen Pengampu : Sri Maryanti, M.Pd.
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
dan syukur marilah kita panjatkan Kepada Illahi Robbi atas berkat dan rahmat-
Nya, kami bisa menyelesaikan makalah tentang Sistem Transportasi
Saya sangat menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
dalam tata bahasa dan penulisan nya. Oleh Karen itu dengan senang hati saya
menerima kritik dan saran dari pembaca supaya kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata semoga makalah tentang Sistem Transportasi ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dalam proses penyusunan makalah yang berjudul “Sistem Peredaran Darah” ini,
kami mengangkat beberapa pokok yang akan dibahas, yaitu antara lain sebagai
berikut:
1. Bagaimana proses peredaran darah ?
2. Bagaimanakah komponen sistem peredaran darah pada manusia ?
C. Tujuan
Dari uraian rumusan masalah maka tujuan dari:
1. Dapat memahami makalah ini, yaitu sistem peredaran darah
2. Dapat menyebutkan komponen dari sistem peredran darah
D. Manfaat
Dapat mengetahui dan memahami fungsi dan organ-organ sistem peredaran darah
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam sistem peredaran darah manusia, darah menjadi alat pengangkut atau
transportasi utama yang sangat penting bagi tubuh kita. Berikut beberapa fungsi
peredaran darah yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.
Berguna untuk mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke seluruh
bagian tubuh manusia. Berfungsi untuk mengangkut oksigen yang berasal dari
organ pernapasan paru-paru dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Serta juga
mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh menuju ke paru-paru.
a. Struktur Jantung
Jantung mamalia dan manusia memiliki empat ruangan, yakni ventrikel kiri
dan kanan dan atrium kiri dan kanan. Jika dibandingkan dengan dinding ventrikel,
dinding atrium bentuknya lebih tipis, dikarenakan ventrikel pada jantung harus
bekerja lebih kuat agar dapat memompa darah ke seluruh organ tubuh kita.
Selain itu, dinding ventrikel kiri juga lebih tidak tipis dibanding ventrikel
kanan, gara-gara ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah menuju semua
tubuh.
Darah kotor berasal dari tubuh masuk ke atrium kanan, sesudah itu melalui
katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. trikuspid
berhubungan bersama terdapatnya tiga daun jaringan yang terdapat di lubang pada
ventrikel kanan dan atrium kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup
trikuspid, tetapi mengakses katup pulmoner yang terdapat pada lubang masuk arteri
pulmoner.
Darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner akan diteruskan ke paru-paru
kiri dan kanan, dimana masing-masing dialirkan melalui cabang-cabang arteri
sebelah kiri. Arteri-arteri ini bercabang sampai membentuk arteriol
Empat vena pulmoner (dua berasal dari tiap tiap paru-paru) mempunyai
darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal tersebut merupakan bagian sistem
sirkulasi yang dikenal sebagai sistem peredaran darah pendek/kecil (pulmoner).
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Disebabkan kontraksi ventrikel katup aortik pada lubang masuk ke aorta akan
terbuka dan menyebabkan katup bikuspid menutup. Cabang-cabang yang pertama
berasal dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-
arteri koroner kiri dan kanan.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang berikan makan sel-sel jantung.
Caranya arteri koroner yang menuju arteriol akan menyalurkan darah ke pembuluh
kapiler sehingga bisa menembus dan menyebar ke semua bagian jantung. lalu,
darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan.
Sistem sirkulasi ini kerap disebut sistem koroner.
Disamping itu, aorta berasal dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri
yang mengedarkan darah kaya oksigen ke semua tubuh (kecuali paru”), sesudah itu
darah miskin (kurang) oksigen diangkut berasal dari jaringan tubuh oleh pembuluh
vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini kerap dinamai peredaran darah
panjang/besar.
c. Tekanan Darah dan Denyut Jantung
Kecepatan normal denyut nadi pada pas bayi lebih kurang 140 kali
permenit, denyut jantung ini tambah mengalami penurunan bersama pertambahan
umur, pada orang dewasa kuantitas denyut jantung lebih kurang 70 sampai 80 per
menit.
Hal tersebut, membuat kekuatan pompa jantung lebih kurang 19,6 liter per menit.
Tekanan darah pada orang sehat yang normal adalah lebih kurang 120 atau
80 mm Hg. 120 ialah tekanan sistol, tetapi 80 merupakan tekanan diastol.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan jalur bagi darah yang mengalir berasal dari
jantung menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya. Pembuluh darah sanggup dibagi
jadi tiga macam, yaitu pembuluh kapiler, pembuluh vena dan pembuluh nadi.
a. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah kecil yang miliki diameter kurang
lebih sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler
benar-benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol
tergolong besar supaya keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia untuk
aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kurang lebih terdapat 90.000 km
kapiler.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada
membran plasma sel. Asam amino, Glukosa, Oksigen, serta berbagai ion dan zat
lain yang dibutuhkan secara gampang sanggup berdifusi lewat dinding kapiler ke
dalam cairan interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, limbah
nitrogen, karbon dioksida, serta hasil sampingan metabolisme lain sanggup bersama
gampang berdifusi ke dalam darah.
b. Pembuluh Vena
Pada mamalia dan manusia, tak sekedar pembuluh darah vena berasal dari
jaringan tubuh yang ulang ke jantung, tersedia pula vena yang sebelum saat ulang
ke jantung datang dahulu ke suatu alat tubuh, jikalau darah berasal dari usus
sebelum saat ke jantung datang dulu di hati. Peredaran darah seperti ini disebut
sistem vena porta.
c. Pembuluh Nadi
Dinding arteri besar (aorta) yang nampak berasal dari jantung banyak memiliki
kandungan jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam
arteri dan melebarkannya supaya sanggup menampung darah tersebut. Pada pas
diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri selanjutnya menunjang
mendorong darah ke bagian arteri yang jadi lebar. Elastisitas arteri yang besar itu
mengubah arus darah jadi tenang.
D. Darah
Darah terhadap manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya
berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma
darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55
prosen dari anggota darah itu sendiri.
1. Plasma Darah
Plasma darah, terdiri atas air (skitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein
darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim dan
zat sisa metabolisme, serta gas-gas (nitrogen, karbon dioksida dan oksigen).
Darah dalam tubuh manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya
berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma
darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55
prosen dari anggota darah itu sendiri.
Plasma darah terdiri atas air (sekitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu
protein darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi,
enzim dan zat sisa metabolisme. Di dalamnya juga terkandung gas-gas nitrogen,
karbon dioksida dan oksigen.
Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari usus
sesudah itu ke hati, dari hati disebarkan ke seluruh anggota tubuh. Plasma darah
mengangkut sisa metabolisme berbentuk karbon dioksida (sebagian diangkut oleh
darah merah) lagi dari jaringan ke jantung selanjutnya ke paru-paru.
Sisa metabolisme lain berbentuk zat urea diangkut dari jaringan ke organ
pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah mengangkut hormon dari kelenjar buntu ke
anggota tubuh yang membutuhkan. Plasma darah termasuk berguna sebagai
penjaga tekanan osmosis cairan tubuh sebab plasma darah punya kandungan garam-
garam spesifik serta molekul-molekul protein.
2. Sel-sel Darah
Sel-sel darah, terdiri dari sel darah putih (Leukosit), sel darah merah
(Eritrosit), dan keping darah (Trombosit).
Sel darah merah (Eritrosit) adalah anggota terbesar dari sel darah yaitu
sekitar 99 %. Eritrosit berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung,
sering berada terhadap kondisi bertumpukan.
Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah terhadap tulang pipa dan tulang
pipih. Saat bayi didalam kandungan, sel darah merah dibentuk oleh limpa dan hati.
Sel darah merah yang udah tua (berumur skitar 120 hari) bakal dirombak di hati dan
limpa. Di didalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat empedu (bilirubin). Zat besi
yang dilepaskan oleh hemoglobin digunakan untuk memicu sel darah merah baru.
Sel darah putih dibentuk di sumsum merah terhadap tulang limpa, pipih
serta kelenjar getah bening. Fungsi Leukosit ialah untuk membunuh kuman
penyakit didalam tubuh dan membentuk antibodi.
Pada jaringan yang mengalami luka sering timbul nanah. Nanah terdiri atas
kuman yang mati, sel darah putih yang rusak, dan sel jaringan yang rusak.Fagosit
sanggup membunuh kuman penyakit dengan cara memakannya. Fagosit sanggup
bergerak layaknya Amoeba dan sanggup keluar menembus dinding kapiler darah
menuju jaringan sekitarnya.
Kerja sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung yang
berguna untuk memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat otot
jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan
tekanannya kecil.
Sehingga menyebabkan darah dari vena kava (darah kotor dari tubuh),
masuk ke dalam serambi kanan, katup AV terbuka dan darah terus masuk ke dalam
bilik kanan. Sementara itu di belahan jantung sebelah kiri, darah dari vena
pulmonalis (darah bersih dari paru-paru) masuk ke dalam bilik kiri.
Di bagian jantung sebelah kiri, darah di dalam bilik kiri dipompa masuk ke
aorta. Sementara itu, katup AV menutup, sedang katup ke aorta membuka.Pada
sistem peredaran darah manusia terkandung dua lintasan peredaran darah, yakni
peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini disebut
peredaran darah ganda.
Proses peredaran darah tergoda terhitung oleh kecepatan aliran darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kinerja otot jantung, dan pembuluh
darah. Pada kapiler terkandung spingter prakapiler menyesuaikan aliran darah ke
kapiler: Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah
yang melalui kapiler selanjutnya akan berkurang.
Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang
dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler. Pada vena
sekiranya otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terkandung
terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah
mengalir hanya menuju ke jantung.
Terdapat beberapa gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah. Gangguan
ini bisa terjadi pada darah, jantung, pembuluh darah, atau tekanan darah.
a. Anemia
b. Leukemia
Leukemia disebut juga kanker darah. Banyaknya sel darah putih ini,
menyebabkan sel darah putih menjadi “ganas’’. Sel darah putih ini dapat memakan
sel-sel darah merah sehingga penderita dapat mengalami anemia akut.
c. Thalasemia
a. Penyakit Jantung
Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh kurang karena jantung tidak
bisa memompa darah dalam jumlah yang semestinya. Gejala umum orang yang
berpenyakit jantung adalah nyeri di bagian dada, sesak, dan cepat lelah.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti saat kita melakukan
perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Saat jongkok darah akan
tertimbun di pembuluh balik pada kaki sehingga membuat pengembalian darah ke
jantung menjadi lambat.
Selain itu, gangguan ini juga bisa disebabkan oleh berkurangnya volume
darah karena terjadi pendarahan atau muntaber. Gejala yang biasa dirasakan oleh
penderita adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan sering pingsan.
Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Jantung penderita
bekerja lebih keras bahkan dapat memecahkan pembuluh darah. Hingga saat ini
belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan hal itu, namun diduga
berhubungan dengan kelebihan kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya
pembuluh nadi.
Penyebab lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasaan merokok, dan
minuman yang mengandung alkohol.
d. Varises
1. Hewan Vertebrata
Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, yaitu sebuah serambi atau atrium dan
sebuah bilik atau ventrikel. Untuk menjaga agar aliran darah tetap searah, antara
serambi dan bilik terdapat katup jantung.
Peredarah darah ikan hanya sekali melewati jantung. Peredaran darah yang
demikian disebut peredaran darah tunggal.
b. Katak (Amphibi)
Sel-sel darah katak terdiri atas sel-sel darah merah (eritrosit) dan sel-sel
darah putih (leukosit). Eritrositnya berinti, berbentuk bulat panjang, pipih dan
mengandung hemoglobin. Leukositnya tidak berwarna, berinti dan dapat bergerak
bebas secara ameboid.
Jantung katak mempunyai tiga ruangan, yakni satu ventrikel atau bilik, dua
serambi atau atrium kiri dan kanan yang berdinding tipis. Di antara serambi dan
bilik terdapat katup jantung. Di samping itu terdapat kantong berdinding tipis
tempat bermuaranya vena yang mengangkut darah yang kaya CO2 dari berbagai
organ tubuh selain paru-paru dan kulit, disebut sinus venosus. Darah yang masuk
ke sinus venosus ini kaya akan CO2. Darah dari sinus venosus akan masuk ke
atrium kanan.
Gambar 1.9 Sistem sirkulasi pada katak yang ventrikelnya hanya satu.
Darah dari ventrikel keluar melalui batang nadi atau trunkus arteriosus. Batang nadi
ini selanjutnya bercabang-cabang menjadi dua. Yang satu mengalirkan darah ke
seluruh tubuh, sedang yang lain mengalirkan darah menuju ke kepala (arteri karotis)
serta ke kulit dan paru-paru (arteri pulmokutanea). Di dalam kapiler paru-paru dan
kulit darah akan membebaskan CO2 dan mengikat oksigen, selanjutnya mengalir
melalui vena pulmo kutanea kembali ke atrium kiri. Darah yang melalui pembuluh
vena ini kaya akan oksigen.
Darah yang berasal dari seluruh tubuh membawa sisa metabolisme dan CO2
kembali ke jantung melalui vena cava yang bermuara pada sinus venosus, dan
akhirnya darah mengalir masuk ke atrium kanan. Darah yang berasal dari atrium
kiri dan kanan akan dipompa masuk ke dalam ventrikel, akibatnya terjadi
percampuran antara darah kotor dan darah bersih.
1. sistem vena kava, yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai
depan dan kepala,serta vena kava yang berasal dari alattubuh bagian
belakang
3. sistem vena porta, yakni vena yang merngalirkan darah dari organ tubuh
sebelum kembali ke jantung mampir terlebih dahulu ke organ lain. Pada
katak ada dua macam vena porta:
c. Reptilia
Reptilia mempunyai jantung yang terdiri atas 4 ruangan, yakni dua serambi
dan dua bilik. Antara serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri telah
bersekat, tetapi belum sempurna, sehingga darah yang kaya O2 dalam bilik kiri
dan darah yang kaya CO2 dalam bilik kanan dapat bercampur. Pada buaya,
sekat antar bilik mempunyai lubang kecil yang dikenal sebagai foramen
panizzae.
Darah bersih dipompa dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh untuk
mengedarkan nutrisi dan oksigen. Dari jaringan tubuh, darah yang mengandung
CO2 dan sisa 24etabolism kembali ke serambi kanan dan masuk ke ventrikel
kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di
paru-paru CO2 dibuang dan oksigen diikat oleh darah. Darah bersih ini
kemudian kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis, lalu mengalir ke
bilik kiri dan siklus yang sama terulang.
Jantung burung dan mamalia sama. Mempunyai 4 ruangan, yaitu dua serambi
kanan dan kiri, serta dua bilik kanan dan kiri. Antar serambi dan antar bilik telah
dipisahkan oleh sekat yang sempurna.
Gambar 1.11 Sistem peredaran darah pada burung
2. Hewan Invertebrata
Tubuh protozoa hanya terdiri atas satu sel. Oleh sebab itu, seluruh proses
hidupnya termasuk transportasi dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Oksigen yang
diperlukan diserap melalui seluruh permukaan tubuhnya, selanjutnya akan
menyebar ke seluruh tubuh dengan cara difusi di dalam sitoplasma. Zat makanan
dicerna dan diedarkan oleh vakuola makanan. Proses peredaran zat seperti ini
misalnya pada Paramaecium dan Amoeba.
Gambar 1.12 Amoeba
b. Coelenterata
c. Serangga
d. Cacing
Gambar 1.15 bagian berwarna merah adalah bagian aorta pada cacing.
Gambar 1.16 Jantung aorta pada cacing tanah
Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen dari udara
bebas berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit. Dari sini
oksigen diangkut oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang
mengangkut zat makanan dari usus menuju ke pembuluh darah punggung.
Selanjutnya darah tersebut dipompakan keseluruh jaringan tubuh.
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
dikeluarkan melalui ginjal
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
B. Saran
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan , maka dari itu kami dari
penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari
pembaca dan dosen pebimbing agar makalah ini jadi lebih sempurna.
Lampiran
Pertanyaan
Evelen Bruce ,D . (19994) .The Body Of Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis
.penerbit PT Gramedia , Jakarta.
Nubai Iskandar Dr. H . (1991) . Segi Praktis THT . Bina Rupa Aksara , Jakarta .
www.pelanginetponsel.com/2016/01/makalah-sistem-peredaran-darah.html