Anda di halaman 1dari 13

MAKALAHBIOSTATISTIK

“UJI T TIDAK BERPASANGAN”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

Suci Amilia Rizky D (22206031)


Al Munawarah Yusuf (22206046)
Alien Angraini Abdul (22206047)
Andi Febry Awaliya Ay (22206000)

YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MAKASSAR
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2023
DAFTAR ISI

Sampul

Daftar isi.......................................................................................................i

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.............................................................................1
C. Tujuan masalah..................................................................................2

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Uji T Tidak Berpasangan..................................................3


B. Rumus Interpretsi Uji T Tidak Berpasangan.......................................3
C. Cara Penggunaan Rumus Uji T Tidak Berpasangan..........................4
D. Contoh soal dari Uji T Tidak Berpasangan.........................................5

Bab III Penutup


A. Kesimpulan........................................................................................ 9
B. Saran ................................................................................................ 9

Daftar Pustaka ............................................................................................10

i
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam arti sempit, statistik berarti data ringkasan berbentuk angka
(kuantitatif). Statistik penduduk, misalnya adalah data atau keterangan berbentuk
angka ringkasan mengenai penduduk (jumlah, rata-rata umur, distribusinya,
presentase penduduk yang buta huruf), statistik personalia (jumlahnya, rata-rata
masa kerja, rata-rata jumlah anggota keluarga, presentase yang sarjana) dan
sebagainya.
Dalam arti luas, statistik berarti suatu ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan, pengolahan/pengelompokkan,penyajian dan analisis data serta
cara pengambilan kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur ketidakpastian
berdasarkan konsep probabilitas. Pengertian ini menunjuk pada istilah statistik
yang biasanya diterjemahkan dengan istilah statistik.
Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan bahan-bahan atau keterangan, pengolahan serta penganlisisnya,
penarikan kesimpulan seta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan
penganalisisan yang dilakukan.
Mempelajari statistik sangat diperlukan terlebih untuk mahasiswa. Karena
menjadi model awal dalam melakukan penelitian nantinya. Ada berbagai macam
cara dalam melakukan pengujian data di statistik. Terdapat uji statistik
parameterik dan non parameterik. Uji yang akan dibahas pada makalah ini ada uji
independent sampel t-test
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan uji T tidak berpasangan?
2. Apa rumus interpretasi dari uji T tidak berpasangan?
3. Bagaimana cara penggunaan rumus uji T tidak berpasangan?
4. Bagaimana contoh soal dari uji T tidak berpasangan?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan uji T tidak
berpasangan.
2. Untuk mengetahui rumus interpretasi dari uni T tidak berpasangan.
3. Untuk mengetahui cara penggunaan rumus uji T tidak berpasangan.
4. Untuk mengetahui bentuk contoh soal dari uji T tidak berpasangan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji T Tidak Berpasangan


Uji independent sampel t-test jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia
maka berarti uji t sampel tidak berhubungan atau tidak berpasangan (sampel
bebas). Kata “independen” atau bebas makna nya adalah tidak hubungan atau
keterkaitan antara dua sampel yang akan di analisis menggunakan uji
independent sampel t-test ini. Dengan demikian dapat dirumuskan sebuat definisi
umum bahwa uji independent sampel t-test merupakan analisis yang bertujuan
untuk membandikan dua sampel yang tidak saling berpasangan.
Menguji hipotesis dua sampel independen adalah menguji kemampuan
generalisasi rata-rata data dua sampel yang tidak berkolerasi. Seperti telah
dikemukakan bahwa sampel-sampel yang berkoreksi biasanya terdapat pada
rancangan penelitian eksperimen. Pada penelitian survei, biasanya sampel-
sampel yang dikomparasikan adalah sampel-sampel independen. Contoh :
perbandingan status gizi pelajar SLTA di daerah pegunungan dan daerh pesisir
pantai atau status gizi balita di daerah nural dan daerah urban.

B. Rumus Interpretasi Uji T Tidak Berpasangan


Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis kompratif,
tergantung pada jenis datanya. Teknik statistik t-test adalah teknik statistik
parametris yang digunakan untuk menguji komparasi data interval atau rasio.
Terdapat dua rumus t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel independen sebagai berikut :

3
C. Cara penggunaan Rumus Uji T Tidak Berpasangan
Langkah- langkah untuk melakukan uji komparatf dua sampel yang
Independen Pada Skala Kontinyu adalah sebagai berikut :
1. Tentukan hipotesis:
Ho : tidak ada perbedaan bermakna rata-rata nilai = X1dan rata-rata nilaiX2
Ha : terdapat perbedaan bermakna rata-rata nilai =X1dan rata-ratanilai X2
2. Menghitung rata-rata m asing-masingkelompok
3. Hitung standar deviasi masing-masing kelompok dengan rumus :

4
4. Hitung varian masing-masing kelompok
5. Tentukan harga t hitung,lalu dibandingkan dengan harga t tabel
6. Pengambilan keputusan :
Ho diterima bila –ttablet<thitung<ttabel
Ho ditolak bila –ttablet>thitung atau thitung>ttabel
7. Buat kesimpulan apakah ada perbedaan atau tidak antara rata-rata nilai X 1
dan rata-rata nilai X2

D. Contoh soal dari Uji T Tidak Berpasangan


Dilakukan penelitian untuk mengetahui frekuensi pemeriksaan ibu hamil
ke pelayanan kesehatan antara kehamilan pertama dengan kehamilan ke-2.
Berdasarkan 22 responden yang merupakan kehamilan pertama dan 18
responden yang merupakan kehamilan le-2, maka perbedaan frekuensi
pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan adalah seperti pada tabel
berikut
No responden Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan ke Pelayanan
Kesehatan Antara Kehamilan ke-1 dan Kehamilan ke-2
Pemeriksaan kehamilan ke Pemeriksaan kehamilan
pelayanan kesehatan antara ke pelayanan kesehatan
kesehatan kehamilan ke-1 antara kesehatan
kehamilan ke-2
1 6 2
2 3 1
3 5 3
4 2 1
5 5 3
6 1 2
7 2 2
8 3 1
9 1 3
10 3 1

5
11 2 1
12 4 1
13 3 3
14 4 2
15 2 1
16 3 2
17 1 2
18 5 1
19 1
20 3
21 1
22 4

A – b = 6+3+5+2+5+1+2+3+1+3+2+4+3+4+2+3+1+5+1+3+1+4
22
= 2+1+3+1+3+2+2+1+3+1+1+1+3+2+1+2+2+1
18
= 70 32
22 18
= 3,1 1,7
= 1,4

SA2 = JKA
nA - 1

= ∑ X2 – (Ex)2
nA - 1
= 6+3+5+2+5+1+2+3+1+3+2+4+3+4+2+3+1+5+1+3+1+4 – 702
22
22 – 1

6
= 36+9+25+4+24+1+4+9+9+4+16+9+16+4+9+1+25+2+9+1+16 - 4.900
22
22-1
= 234 – 22,72
21
= 11,28
21
= 0,53

SB2 = JKb
nB – 1

= ∑ X2 – (Ex)2
nB – 1

= 2+1+3+1+3+2+2+1+3+1+1+1+3+2+1+2+2+1 – 32
18
18–1
= 4+1+9+1+9+4+4+1+9+1+1+1+9+4+1+4+4 - 32
18
18-1
= 68 – 56,8
17
= 11,2
17
= 0,65

7
T hitung = A - B
√ SA 2 +SB 2
nA nD

= 1,4
√ 0 , 53+0 , 65
22 18

= 1,4
√ 0,024+ 0,036

= 1,4
√ 0 , 06

= 1,4
0,244
=5,737

T tabel = ta sA2 + ta sB2


sA2 + sB2
= 2,831 x 0,53 + 2,898 x 0,65
0,53 + 0,65
= 1,500 + 1,883
1,18
= 3,383 = 2,866
1,18
T hitung > T tabel

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah
a. Uji T adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nol (H0).
b. Uji T1 sampel digunakan untuk mengetahui perbedaan macam (rerata)
populasi atau penelitian terdahulu dengan mean data sampel penelitian, uji T
independen digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara dua
kelompok berbeda berdasarkan suatu variabel dependen sedangkan uji T
dependen untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling
berpasangan. Sampel berpasanga dapat diartikan sebagai sebuah sampel
dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau
pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran seelum dan sesudah dilaukan
sebuah perlakuan.
c. Syarat dalam uji T1 sampel yaitu jumlahnya besar, sampel dari satu jenis
saja, dan terdistribusi normal, syarat uji T independen yaitu datanya
berdistribusi normal, kedua kelompok data independen (bebas, dan hanya
dua kelompok) sedangkan dalam uji T dependen yaitu satu sampel (setiap
elemen mempunyai dua nilai pengamatan), merpaan data kuantitatif (rasio –
interval), serta data berdistribusi normal.
d. Langkah-langkah dalam melakukan uji T yaitu pertama menyusun hipotesis
deskriptif, kemudian menyusun hipotesis statistik, dilanjutkan dengan
menghitung rata-rata, varians, standar deviasi, kemudian menghitung dengan
rumus T dan terakhir adalah menarik kesimpulan.
B. Saran
a. Pada saat menggunaan uji T, sebaiknya lebih memahami variabel yang
digunakan.
b. Diarapkan peneliti dapat memahami uji T dengan Baik sehingga tida salah
dalam menggunakan rumus.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ajeng , V. (2020). Uji T Bebas. hal. 1-11.


https://id.scribd.com/document/367138684/Uji-T-Bebas

Dokumen tips uji t tidak berpasangan


https://dokumen.tips/documents/uji-t-tidak-berpasangan.html

10

Anda mungkin juga menyukai