Anda di halaman 1dari 10

UJI INSTRUMEN

3
A. Uji validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Salah satu masalah dalam suatu penelitian adalah bagaimana data yang
diperoleh adalah akurat dan objektif. Hal ini sangat penting dalam penelitian karena
kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya (akurat). Data yang kita kumpulkan
tidak akan berguna bilamana alat pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian tidak mempunyai validitas dan reliabilitas yang tinggi.

VALIDITAS
Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan
suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Misalnya bila seseorang akan mengukur
cincin, maka dia harus menggunakan timbangan emas. Dilain pihak bila seseorang
ingin menimbang berat badan, maka dia harus menggunakan timbangan berat badan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa timbangan emas valid untuk mengukur berat cincin,
tapi timbangan emas tidak valid untuk menimbang berat badan.

RELIABILITAS
Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauhmana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama. Misalkan seseorang ingin
mengukur jarak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan dua jenis alat
ukur. Alat ukur pertama denganmeteran yang dibuatdari logam, sedangkan alat ukur
kedua dengan menghitung langkah kaki. Pengukuran dengan meteran logam akan
mendapatkan hasil yang sama kalau pengukurannya diulang dua kali atau lebih.
Sebaliknya pengukuran yang dilakukan dengan kaki, besar kemungkinan akan
didapatkan hasil yang berbeda kalau pengukurannya diulang dua kali atau lebih. Dari
ilustrasi ini berarti meteran logam lebih reliable dibandingkan langkah kaki untuk
mengukur jarak.

1
CARA MENGUKUR VALIDITAS
Untuk mengetahui validitas suatu instrumen (dalam hal ini kuesioner) dilakukan
dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor
totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut
berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya.
Teknik korelasi yang digunakan korelasi Pearson Product Moment:

r= N (XY)- (XY)
V[NX2 – (X)2][NY2 – (Y)2]

Keputusan uji:
Bila r hitung lebih besar dari r tabel → Ho ditolak, artinya variabel valid
Bila r hitung lebih kecil dari r tabel → Ho gagal ditolak, artinya variabel tidak valid

CARA MENGUKUR RELIABILITAS


Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jadi jika misalnya responden
menjawab “tidak setuju” terhadap perilaku merokok dapat mempertinggi kepercayaan
diri, maka jika beberapa waktu kemudian ia ditanya lagi untuk hal yang sama, maka
seharusnya tetap konsisten pada jawabab semula yaitu tidak setuju.
Pengukuran reliabilitas pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Repeated Measure atau ukur ulang. Pertanyaan ditanyakan pada reponden
berulang pada waktu yang berbeda (misal sebulan kemudian), dan kemudian
dilihat apakah ia tetap konsistendengan jawabannya
b. One Shot atau diukur sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pada umumnya
pengukuran dilakukan dengan One Shot dengan beberapa pertanyaan
Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. Jadi jika
pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut dibuang. Pertanyaan-pertanyaan
yang sudah valid kemudian baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya.

2
KASUS:
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

Lakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner untuk mengetahui tingkat


stress pekerja industri. Untuk mengukur stress digunakan 5 pertanyaan. Uji coba
dilakukan pada 15 responden dengan bentuk pertanyaan sbb:
1. Apkah anda sering terpaksa bekerja lembur?
1. tidak pernah 2. jarang 3.kadang-kadang 4. sering 5. selalu
2. Menurut anda, apakah dalam hidup ini perlu bersaing?
1. tidak pernah 2. jarang 3. kadang-kadang 4. perlu 5. sangat perlu
3. Apakah anda mudah marah?
1. tidak 2. jarang 3. kadang-kadang 4. sering 5. Ya
4. Apakah anda sering terjadi konflik dengan keluarga?
1. tidak 2. jarang 3. kadang-kadang 4. sering 5. Ya
5. Apakah anda sering terjadi konflik dengan teman kerja?
1. tidak 2. jarang 3. kadang-kadang 4. sering 5. Ya

Hasil pretest pada 15 responden, sbb:


No P1 P2 P3 P4 P5
1 4 3 4 4 4
2 1 1 1 1 1
3 1 2 1 1 1
4 4 4 3 4 4
5 2 4 2 2 2
6 3 3 3 3 3
7 4 1 4 4 4
8 1 1 1 1 1
9 3 3 3 3 3
10 2 3 2 2 2
11 1 1 1 1 1
12 2 2 2 2 2
13 4 2 4 3 4
14 3 1 3 3 3
15 2 3 2 2 2

Ujilah kelima pertanyaan diatas apakah sudah valid dan reliabel

Penyelesaian:
Langkahnya:

3
1. Masukkan data tersebut ke SPSS
2. Klik ‘Analyze’
3. Pilih ‘Scale’
4. Pilih ‘Reliability Analysis’

5. Masukkan semua variabel ke dalam kotak ‘Items’ (ingat variabel yang masuk hanya
variabel yang akan diuji saja, yaitu P1, P2, P3, P4 dan P5) bentuknya sbb:

6. Pada ‘Model’, biarkan pilihan pada ‘Alpha’


7. Klik Option ‘Statistics’

4
8. Pada bagian ‘Descriptives for’ klik pilihan ‘ítem’, Scale if Item deleted.
9. Klik ‘Continue’
10. Klik ‘OK’., terlihat hasil outputnya sbb :

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.928 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


sering terpaksa lembur 2.47 1.187 15
Bersaing dlm hidup 2.27 1.100 15
Mudah marah 2.40 1.121 15
konf lik keluarga 2.40 1.121 15
konf lik dgn teman 2.47 1.187 15

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
sering terpaksa lembur 9.53 15.124 .963 .881
Bersaing dlm hidup 9.73 20.924 .328 .993
Mudah marah 9.60 15.971 .915 .892
konf lik keluarga 9.60 15.686 .955 .884
konf lik dgn teman 9.53 15.124 .963 .881

5
Interpretasi:
Hasil analisis reliability memperlihatkan dua bagian. Bagian utama menunjukkan hasil
statistik deskriptif masing-masing variabel dalam bentuk mean, varian dll. Pada bagian
kedua memperlihatkan hasil dari proses validitas dan reliabilitas. Kaidah yang berlaku
bahwa pengujian dimulai dengan menguji validitas kuesioner baru dilanjutkan uji
reliabilitas.
a. Uji Validitas
Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel
dengan nilai r hitung.
*) Menentukan nilai r tabel
Nilai r tabel dilihat dengan tabel r (pada lampiran) dengan menggunakan df = n-2 ➔
15-2=13. Pada tingkat kemaknaan 5%, didapat angka r tabel = 0,514
**) Menentukan nilai r hasil perhitungan
Nilai r hasil dapat dilihat pada kolom “Corrected item-Total Correlation”
***) Keputusan
Masing-masing pertanyaan/variabel dibandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel,
ketentuan: bila r hasil > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.

Kesimpulan:
Terlihat dari 5 pertanyaan, ada satu pertanyaan yaitu P2 (r=0,3275) yang nilainya
lebih rendah dari r tabel (r=0,514). Sehingga pertanyaan P2 tidak valid, sedangkan
untuk pertanyaan P1, P3, P4 dan P5 dinyatakan valid.
Langkah selanjutnya melakukan analisis lagi dengan mengeluarkan pertanyaan yang
tidak valid. Lakukan prosedur/langkah seperti di atas yaitu:
1. Klik ‘Analyze’
2. Pilih ‘Scale’
3. Pilih ‘Reliability Analysis’
4. Masukkan keempat variabel ke dalam kotak ‘Items’ (variabel P2 tidak ikut
dianalisis)
5. Klik “OK” Kemudian muncul tampilan Output sbb:

6
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.993 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


sering terpaksa lembur 2.47 1.187 15
Mudah marah 2.40 1.121 15
konf lik keluarga 2.40 1.121 15
konf lik dgn teman 2.47 1.187 15

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
sering terpaksa lembur 7.27 11.495 .996 .988
Mudah marah 7.33 12.095 .971 .994
konf lik keluarga 7.33 12.095 .971 .994
konf lik dgn teman 7.27 11.495 .996 .988

Interpretasi:
Sekarang terlihat bahwa dari keempat pertanyaan, semua mempunyai nilai r hasil
(Corrected item-Total Correlation) berada di atas dari niali r tabel (r=0,514), sehingga
dapat disimpulkan keempat pertanyaan tersebut valid.

b. Uji Reliabilitas
setelah semua pertanyaan valid semua, amnalisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas.
Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah; membandingkan nialia r hasil dengan r
tabel.dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “Alpha” (terletak di akhir
output). Ketentuannya: bila r Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel
Dari hasil uji di atas ternyata, nilai r Alpha (0,9935) lebih besar dibandingkan dengan
nilai r tabel, maka keempat pertanyaan di atas dinyatakan reliabel.

7
B. Uji Interrater Reliability
Dalam melakukan penelitian dengan metode observasi seringkali antara peneliti
dengan numerator (pengumpul data) terjadi perbedaan persepsi terhadap kejadian
yang diamati. Agar data yang dihasilkannya valid, maka harus ada penyamaan
persepsi antara peneliti dengan petugas pengumpul data (numerator). Uji interrater
Reliability merupakan jenis uji yang digunakan untuk menyamakan persepsi antara
peneliti dengan petugas pengumpul data. Alat yang digunakan untuk uji Interrater
adalah uji statistik Kappa.

Prinsip ujinya: bila hasil uji Kappa signifikan/bermakna maka persepsi antara peneliti
dengan numerator sama, sebaliknya bila hasil uji kappa tidak signifikan/bermakna,
maka persepsi antara peneliti dengan numerator terjadi perbedaan.

Contoh :
Suatu penelitian praktek keperawatan keluarga terdapat instrumen yang berbentuk
observasi terhadap perilaku perawat merawat pasien. Pertanyaanya:
Apakah dalam melakukan komunikasi dengan pasien bersifat ramah ?
1. ya 2. tidak
Kemudian dilakukan uji coba dengan pengamatan sebanyak 10 pasien, adapun
hasilnya sbb:
No pasien peneliti numerator
1 1 2
2 2 2
3 1 1
4 2 1
5 1 1
6 2 2
7 1 1
8 2 2
9 2 2
10 2 2

8
Ujilah apakah ada kesepakatan antara peneliti dengan numerator:

Langkah:
1. data di entry di SPSS
2. Klik analysis, sorot Descriptif, sorot dan klik Crostab
3. Masukkan variabel ‘peneliti’ ke bagian Row dan masukkan variabel
‘numerator’ ke bagian colom.
4. Klik tombol Statistic, klik Kappa
5. Klik Continue
6. Klik OK, dan hasilnya

Symmetric Measures

Asymp.
a b
Value Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Measure of Agreement Kappa .583 .262 1.845 .065
N of Valid Cases 10
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Hasil uji didapatkan nilai koefisien kapaa sebesar 0,583 dan p valuenya sebesar 0,065.
Dengan hasil ini berarti p value > alpha berarti hasil uji kappa tidak
signifikan/bermakna, sehingga kesimpulannya: ada perbedaan persepsi mengenai
aspek yang diamati antara peneliti dengan numerator.

9
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif


N N N
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306


7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263


12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181


17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097


22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361

Referensi

Sutanto.2010. Fakultas Kesehataan Masyarakat Universitas Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai