Anda di halaman 1dari 41

STATISTIKA INDUSTRI

MODUL 2

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Industri yang diampu
oleh Ibu Arie Susetio Utami, S.Si, MT

Ditulis Oleh:

Melinda Ardianti 210411036

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS MUHAMADIYYAH

CIREBON

2022/2023
BAB III

Metode/Pengumpulan Data

1. Metode
A. Langkah Percobaan Binomial
 Pada percobaan kali ini terdapat tiga percobaan binomial, yaitu binomial satu, dua, dan
tiga. Di mana pada setiap percobaan terdapat jumlah populasi sebanyak 25 kelereng,
tetapi kuantitas kelereng putih yang berbeda pada setiap percoba. Pada percobaan bino-
mial satu diperlukan kelereng putih sebanyak 10 butir kelereng dan 15 butir kelereng bi-
asa (selain warna putih). Sedangkan, pada percobaan binomial yang kedua dan ketiga
memerlukan kelereng putih sebanyak 15 butir dan 10 butir kelereng biasa (selain warna
putih).
 Pada setiap percobaan binomial terdapat 20 kali pengulangan. Di mana pada setiap pen-
gulangan pengamat akan mengambil banyak kelereng yang telah ditentukan, di mana
pada setiap percobaan jumlah kelereng yang di ambil berbeda. Pada percobaan binomial
kesatu dan kedua pengamat mengambil 5 butir kelereng di setiap pengulangannya.
Sedangkan, untuk pengulangan ketiga pengamat mengambil 6 butir kelereng di setiap
pengulangannya.
 Pada percobaan binomial terdapat peluang tetap. Peuang tetap terbagi menjadi dua, yaitu
peluang tetap sukses dan peluang tetap gagal. Di mana pada percobaan kesatu memiliki
peluang tetap sukses sebesar 0.4 dan peluang tetap gagal sebesar 0.6, sedangkan untuk
percobaan binomial kedua dan ketiga memiliki peluang tetap sukses sebesar 0.6 dan pelu-
ang tetap gagal sebesar 0.4.
 Pengamat diperuntukan untuk membuat lembar kerja untuk mencatat hasil percobaan bi-
nomial di setiap pengulangan. Di mana lembar kerjanya seperti di bawah ini.
Binomial 1 Binomial 2 Binomial 3 Hipergeometrik
N = 25 N = 25 N = 25 N = 100
K = 10 K = 15 K = 15 K = 40
n=5 n=5 n=6 n=5
P = 10/25 P = 15/25 P = 15/25

PENGULANGAN X P X P X P X
1 1 4 4 1 3 3 2
2 3 2 5 0 6 0 4
3 2 3 2 3 4 2 0
4 3 2 2 3 2 4 1
5 2 3 4 1 4 2 3
6 3 2 2 3 5 1 1
7 2 3 1 4 2 4 3
8 3 2 3 2 4 2 3
9 2 3 3 2 4 2 2
10 2 3 4 1 4 2 2
11 2 3 4 1 3 3 3
12 1 4 2 3 3 3 3
13 2 3 4 1 2 4 2
14 4 1 4 1 3 3 1
15 2 3 3 2 5 1 3
16 3 2 3 2 3 3 1
17 3 2 3 2 3 3 3
18 4 1 2 3 6 0 0
19 1 4 4 1 4 2 2
20 2 3 3 2 3 3 1
Rata - Rata =

Pada setiap pengambilan kelereng di sebuah kantong, kemudian dilihat lalu dihitung berapa
munculnya kelereng putih dan kelereng biasa, setelah itu dicatat di lembar kerja tersebut. Kemu-
dian, barulah kelereng tersebut dikembalikan kembali ke kantong kresek.

B. Langkah-Langkah Percobaan Hypergeometri


 Pada percobaan hypergeometri terdapat jumlah populasi sebanyak 100, jumlah kel-
ereng putih sebanyak 40, dan jumlah kelereng pada setiap pengambilan adalah 5 bu-
tir.
 Pada percobaan hypergeometri ini terdapat 20 pengulangan.
 Berbeda dengan percobaan binomial yang mana terdapat peluang tetapi tidak untuk
percobaan hypergeometri. Pada setiap pengulangan bebeda peluang sukses dan gagal-
nya. Di mana untuk perhitungan peluangnya adalah dengan membagi jumlah kelereng
putih dengan jumlah populasi (peluang sukses) sedangkan untuk peluang gagal adalah
dengan rumus (1-peluang sukses). Perlu diingat pada percobaan hypergeometri tidak
dilakukan pengembalian. Oleh karena itu, jumlah kelereng putih di kantong tersebut
akan berkurang pada setiap pengulangan. Hal ini yang menyebabkan perbedaan pelu-
ang sukses pada setiap pengulangan.
 Setelah itu, dicatat di lembar kerja yang telah ditentukan.
C. Langkah-Langkah Membuat Resume Pada percobaan Binomial
 Pada resume percobaan binomial berisikan X, frekuesi, kombinasi, peluang (x), P(X)
PDF, P(X) CDF, PDF BINOM DIST. FALSE, dan PDF BINOM DIST TRUE. Berikut
contoh resumenya.
PDF BINOM. DIST 1 (FALSE) CDF BINOM DIST.1 (TRUE)
X FREKUENSI KOMBINASI PELUANG P(X) PDF P(X) CDF P(X) PDF P(X) CDF
0 0 1 0 0 0 0.07776 0.07776
1 3 5 0.05184 0.2592 0.2592 0.2592 0.33696
2 9 10 0.03456 0.3456 0.6048 0.3456 0.68256
3 6 10 0.02304 0.2304 0.8352 0.2304 0.91296
4 2 5 0.01536 0.0768 0.912 0.0768 0.98976
5 0 1 0 0 0.912 0.01024 1

 Untuk mencari frekuensi menggunakan rumus ” =COUNT(value1, value 2, value 3,…


dst)”.
 Untuk mencari kombinasi menggunakan rumus ” =COMBIN(number, number_chosen”.
 Untuk mencari peluang menggunakan rumus “=value1*value2*value3*…dst”.
 Untuk mencari P(x) PDF menggunakan rumus ”=peluang*kombinasi”.
 Untuk mencari P(X) CDF menggunakan rumus ”=SUM(value P(X) PDF).
 Untuk mencari PDF BINOM DIST (FALSE) menggunakan rumus ”
=BINOM.DIST(number_s, trials, probability_s, cumulative false).
 Untuk mencari CDF BINOM DIST (TRUE) menggunakan rumus ”
=BINOM.DIST(number_s, trials, probability_s, cumulative true).
D. Langkah-Langkah Membuat Resume Percobaan Hypergeometri
 Pada resume percobaan Hypergeometrik berisikan X, frekuesi, sukses, gagal, ruang sam-
pel, P(X) PDF, P(X) CDF, PDF HYPERGEOMETRIK DIST. FALSE, dan PDF HY-
PERGEOMETRIK DIST TRUE. Berikut contoh resumenya.
Hypegeom.Dist
X FREKUENSI SUKSES GAGAL RUANG SAMPEL P(X) PDF P(X) CDF P(X) PDF P(X) CDF
0 2 1 5461512 75287520 0.072542063 0.072542063 0.072542063 0.072542063
1 5 40 487635 75287520 0.259078796 0.331620858 0.259078796 0.331620858
2 5 780 34220 75287520 0.354528878 0.686149736 0.354528878 0.686149736
3 7 9880 1770 75287520 0.232277541 0.918427277 0.232277541 0.918427277
4 1 91390 60 75287520 0.072832788 0.991260065 0.072832788 0.991260065
5 0 658008 1 75287520 0.008739935 1 0.008739935 1
JUMLAH 1 1

 Untuk mencari frekuensi menggunakan rumus ” =COUNT(value1, value 2, value 3,…


dst)”.
 Untuk mencari kombinasi menggunakan rumus ” =COMBIN(number, number_chosen”.
Catatan, untuk number adalah jumlah kelereng putih di kantong.
 Untuk mencari kombinasi menggunakan rumus ” =COMBIN(number, number_chosen”.
Catatan, untuk number adalah jumlah kelereng selain warna putih di kantong.
 Untuk mencari ruang sampel menggunakan rumus ” =COMBIN(jumlah populasi,jumlah
sampel).
 Untuk mencari P(X) PDF menggunakan rumus ”=sukses*gagal/ruang sampel”.
 Untuk mencari P(X) CDF menggunakan rumus ”=SUM(value1, value2, value3,…dst).
 Untuk mencari PDF HYPERGEOMETRIK DIST (FALSE) menggunakan rumus ” =BI-
NOM.DIST(sample_s, number_sample, population_s, number pop, cumulative false).
 Untuk mencari CDF HYPERGEOMETRIK DIST (TRUE) menggunakan rumus ” =BI-
NOM.DIST(sample_s, number_sample, population_s, number pop, cumulative true).
E. Langkah Analisis Binomial Menggunakan Software Minitab (Binomial 1)

Gambar di atas merupakan tampilan percobaan binomial satu di software minitab, dimana
pada tampilan tersebut terdapat X, peluang sukses, P(X) Binom PDF, P(X) Binom CDF.
Untuk mencari P(X) Binom PDF adalah dengan cara Calc > Probability ditributions > Bi-
nomial lalu klik. Setelah itu, klik probability, isi number of trials dengan angka 5, lalu untuk
event probability sebesar 0.4. Untuk input column adalah C1 X. Kemudian, untuk output storage
adalah C3.

Untuk mencari P(X) Binom CDF adalah dengan cara Calc > Probability ditributions > Bino-
mial lalu klik. Setelah itu, klik cumulative probability, isi number of trials dengan angka 5, lalu
untuk event probability sebesar 0.4. Untuk input column adalah C1 X. Kemudian, untuk output
storage adalah C4.
F. Langkah Analisis Binomial Menggunakan Software Minitab
Gambar di atas merupakan tampilan percobaan binomial dua di software minitab, di mana
pada tampilan tersebut terdapat X, peluang sukses, P(X) Binom PDF, P(X) Binom CDF.

Untuk mencari P(X) Binom PDF adalah dengan cara Calc > Probability ditributions > Bi-
nomial lalu klik. Setelah itu, klik probability, isi number of trials dengan angka 5, lalu untuk
event probability sebesar 0.6. Untuk input column adalah C1 X. Kemudian, untuk output storage
adalah C3.

Untuk mencari P(X) Binom CDF adalah dengan cara Calc > Probability ditributions > Bino-
mial lalu klik. Setelah itu, klik cumulative probability, isi number of trials dengan angka 5, lalu
untuk event probability sebesar 0.6. Untuk input column adalah C1 X. Kemudian, untuk output
storage adalah C4.
G. Langkah Analisis Binomial Menggunakan Software Minitab

Gambar di atas merupakan tampilan percobaan binomial ketiga di software minitab, di


mana pada tampilan tersebut terdapat X, peluang sukses, P(X) Binom PDF, P(X) Binom CDF.

Untuk mencari P(X) Binom PDF adalah dengan cara Calc > Probability ditributions > Bi-
nomial lalu klik. Setelah itu, klik probability, isi number of trials dengan angka 6, lalu untuk
event probability sebesar 0.6. Untuk input column adalah C1 X. Kemudian, untuk output storage
adalah C3.
Untuk mencari P(X) Binom CDF adalah dengan cara Calc > Probability ditributions > Bino-
mial lalu klik. Setelah itu, klik cumulative probability, isi number of trials dengan angka 5, lalu
untuk event probability sebesar 0.6. Untuk input column adalah C1 X. Kemudian, untuk output
storage adalah C4.
H. Langkah-Langkah Analisis Hypergeometrik di Software Minitab

Gambar di atas merupakan tampilan percobaan hypergeometrik di software minitab, di


mana pada tampilan tersebut terdapat X, PDF HYPERGEOMETRIK, CDF HYPERGE-
OMETRIK, Invers hypergeometrik, invers binomial kesatu, invers binomial kedua, dan invers
binomial ketiga.
Untuk mencari PDF HYPERGEOMETRIK adalah dengan cara Calc > Probability ditri-
butions > Hypergeometrik lalu klik. Setelah itu, klik probability, isi population size (N) dengan
angka 100, lalu untuk event count in population size (M) sebesar 40. Untuk sample size adalah 5.
Dan untuk input columnnya adalah C1 X Kemudian, untuk output storage adalah C2.

Untuk mencari CDF HYPERGEOMETRIK adalah dengan cara Calc > Probability ditri-
butions > Hypergeometrik lalu klik. Setelah itu, klik cumulative probability, isi population size
(N) dengan angka 100, lalu untuk event count in population size (M) sebesar 40. Untuk sample
size adalah 5. Dan untuk input column adalah C1 X. Kemudian, untuk output storage adalah C3.
Untuk mencari INVERS HYPERGEOMETRIK adalah dengan cara Calc > Probability
ditributions > Hypergeometrik lalu klik. Setelah itu, klik invers cumulative probability, isi popu-
lation size (N) dengan angka 100, lalu untuk event count in population size (M) sebesar 40. Un-
tuk sample size adalah 5. Dan untuk input column adalah C3 CDF HYPERGEOMETRIK. Ke-
mudian, untuk output storage adalah C4.

Untuk mencari INVERS BINOMIAL KESATU adalah dengan cara Calc > Probability
ditributions > Binomial lalu klik. Setelah itu, klik invers cumulative probability, number of trials
sebesar 5, event probability 0.4. Dan untuk input column adalah C3 CDF HYPERGEOMETRIK.
Kemudian, untuk output storage adalah C5.
Untuk mencari INVERS BINOMIAL KEDUA adalah dengan cara Calc > Probability
ditributions > Binomial lalu klik. Setelah itu, klik invers cumulative probability, number of trials
sebesar 5, event probability 0.6. Dan untuk input column adalah C3 CDF HYPERGEOMETRIK.
Kemudian, untuk output storage adalah C6.

Untuk mencari INVERS BINOMIAL KETIGA adalah dengan cara Calc > Probability ditri-
butions > Binomial lalu klik. Setelah itu, klik invers cumulative probability, number of trials
sebesar 6, event probability 0.6. Dan untuk input column adalah C3 CDF HYPERGEOMETRIK.
Kemudian, untuk output storage adalah C7.
I. Langkah-Langkah Poisson (EXP)
 Pertama-tama adalah menentukkan nilai N, K, n, p. Di mana pada poisson kali ini menggu-
nakan N sebesar 1000, K sebesar 10, n sebesar 5, p sebesar 0,01.
 Setelah itu, pada poison (EXP) menggunkan lamda mulai dari 0,1 s.d. 5 dan X yang digu-
nakan mulai dari 1 s.d. 270.
 Untuk mencari nilainya, menggunakan rumus “=(EXP(-$B$16)*$B$16^A17/FACT(A17))”.
Di mana B16 merupakan nilai lamda dan A17 merupakan nilai X. Jangan lupa untuk men-
gunci nilai tersebut menggunakan F4. Setelah itu, barulah Anda enter. Lalu, Anda drugs sam-
pai ke X terakhir (atau X yang sudah ditemukan nilai 0).
 Begitupun dengan seterusnya, Anda hanya perlu mengcopy rumus lalu mengganti nilai-ni-
lainya. Hal tersebut terus dilakukan sampai lamda ke-5.
Berikut adalah gambar poisson (exp)

J. Langkah-Langkah Membuat Poisson Distribution (False)


 Pada poison (False) menggunkan lamda mulai dari 0,1 s.d. 5 dan X yang digunakan mulai
dari 1 s.d. 270.
 Untuk mencari nilainya, menggunakan rumus =POISSON.DIST(Q16,$R$15,FALSE). Di
mana Q16 merupakan nilai X dan R15 merupakan nilai lamda (0.1). Jangan lupa untuk men-
gunci nilai tersebut menggunakan F4. Setelah itu, Anda klik cumulative false. Kemudian,
barulah Anda enter. Lalu, Anda drugs sampai ke X terakhir (atau X yang sudah ditemukan
nilai 0).
 Begitupun dengan seterusnya, Anda hanya perlu mengcopy rumus lalu mengganti nilai-ni-
lainya. Hal tersebut terus dilakukan sampai lamda ke-5.
Berikut adalah gambar Poisson Distribution (False)
K. Langkah-Langkah Membuat Poisson Distribution (True)
 Pada poison (True) menggunkan lamda mulai dari 0,1 s.d. 5 dan X yang digunakan mulai
dari 1 s.d. 19.
 Untuk mencari nilainya, menggunakan rumus =POISSON.DIST(Q16,$AH$15,TRUE). Di
mana Q16 merupakan nilai X dan AH15 merupakan nilai lamda (0.1). Jangan lupa untuk
mengunci nilai tersebut menggunakan F4. Setelah itu, Anda klik cumulative true. Kemudian,
barulah Anda enter. Lalu, Anda drugs sampai ke X terakhir (atau X yang sudah ditemukan
nilai 1).
 Begitupun dengan seterusnya, Anda hanya perlu mengcopy rumus lalu mengganti nilai-ni-
lainya. Hal tersebut terus dilakukan sampai lamda ke-5.
Berikut adalah gambar Poisson Distribution (True)
L. Langkah-Langkah Untuk Membuat Poisson Contoh

X PELUANG CUM POISSON DIST (FALSE) POISSON DIST (TRUE)


0 0.99005 0.990049834 0.990049834
1 0.0099 0.009900498 0.999950332
2 4.95E-05 4.95025E-05 0.999999835
3 1.65E-07 1.65008E-07 1
4 4.13E-10 4.12521E-10 1
5 8.25E-13 8.25042E-13 1
 Untuk mencari nilai X, Anda hanya perlu mengetik angka 0 dan 1 pada arah vertical. Kemu-
dian blok angka 0 dan 1, lalu barulah Anda meng-drug sampai nilai 5.
 Setelah itu, untuk mencari peluang, Anda menggunkan rumus “=(EXP(-0.01)*(0.01)^E6)/
FACT(E6)”. Di mana E6 merupakan nilai X, dan 0.01 merupakan nilai peluang p. Jangan
lupa untuk mengunci nilai tersebut dengan F4. Setelah itu, barulah Anda meng-drug.
 Kemudian, untuk mencari Poison Dist. False, Anda menggunkan rumus
“=POISSON.DIST(E7,$A$8,FALSE)”. Di mana E7 merupakan nilai X, dan A8 merupakan
nilai 0.01. Jangan lupa untuk mengunci nilai tersebut dengan F4. Setelah itu, barulah Anda
meng-drug.
M. Langkah-Langkah Untuk Membuat Poisson di Software Minitab

 Pertama, copy paste nilai X dan lamda (0.1 s.d. 5) dari excel.
 Setelah itu, untuk mencari lamda (0.1) dengan X=0 dengan cara Calc > Probability Distribu-
tions > Poisson lalu klik.
 Kemudian, akan muncul tampilan seperti yang di atas. Di mana, Anda harus mengklik proba-
bility, isi meannya dengan lamda (exp 0.1), lalu isi input column dengan C1 X, kemudian un-
tuk ouput storage adalah C2. Begitupun dengan seterusnya, Anda hanya perlu mengganti
lamda dan ouput storage.

2. Data
Data Binomial dan Hypergeometrik
Binomial 1 Binomial 2 Binomial 3 Hipergeometrik
N = 25 N = 25 N = 25 N = 100
K = 10 K = 15 K = 15 K = 40
n=5 n=5 n=6 n=5
P = 10/25 P = 15/25 P = 15/25

PENGULANGAN X P X P X P X
1 1 4 4 1 3 3 2
2 3 2 5 0 6 0 4
3 2 3 2 3 4 2 0
4 3 2 2 3 2 4 1
5 2 3 4 1 4 2 3
6 3 2 2 3 5 1 1
7 2 3 1 4 2 4 3
8 3 2 3 2 4 2 3
9 2 3 3 2 4 2 2
10 2 3 4 1 4 2 2
11 2 3 4 1 3 3 3
12 1 4 2 3 3 3 3
13 2 3 4 1 2 4 2
14 4 1 4 1 3 3 1
15 2 3 3 2 5 1 3
16 3 2 3 2 3 3 1
17 3 2 3 2 3 3 3
18 4 1 2 3 6 0 0
19 1 4 4 1 4 2 2
20 2 3 3 2 3 3 1
Rata - Rata =
 Data Poisson
BAB IV

Analisis Dan Pembahasan

1. Analisis dan Pembahasan Binomial Satu


Binomial 1
N = 25
K = 10
n=5
P = 10/25 = 0.4
Q = 0.6
Keterangan:
 N merupakan banyaknya kelereng dalam kantong platik.
 K merupakan banyakanya kelereng berwarna putih di kantong platik.
 n merupakan banyaknya kelereng yang diambil pada saat pengulangan, di mana pada per-
cobaan binomial satu terdapat dua puluh (20) pengulangan.
 P merupakan peluang sukses pada percobaan binomial satu atau peluang kelereng putih
muncul pada setiap pengulangan. (20 kali pengulangan).
 Q merupakan peluang gagal pada percobaan binomial satu atau peluang kelereng selain
warna putih pada setiap pengulangan. (20 kali pengulangan).
Berikut Tabel Pengulangan pada Percobaan Binomial 1.
PENGULANGAN X KEJADIAN PELUANG PELUANG (X)
1 1 P Q Q Q Q 0.4 0.6 0.6 0.6 0.6 0.05184
2 3 P P P Q Q 0.4 0.4 0.4 0.6 0.6 0.02304
3 2 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456
4 3 P P P Q Q 0.4 0.4 0.4 0.6 0.6 0.02304
5 2 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456
6 3 P P P Q Q 0.4 0.4 0.4 0.6 0.6 0.02304
7 2 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456
8 3 P P P Q Q 0.4 0.4 0.4 0.6 0.6 0.02304
9 2 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456
10 2 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456
11 2 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456
12 1 P Q Q Q Q 0.4 0.6 0.6 0.6 0.6 0.05184
13 2 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456
14 4 P P P P Q 0.4 0.4 0.4 0.4 0.6 0.01536
15 2 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456
16 3 P P P Q Q 0.4 0.4 0.4 0.6 0.6 0.02304
17 3 P P P Q Q 0.4 0.4 0.4 0.6 0.6 0.02304
18 4 P P P P Q 0.4 0.4 0.4 0.4 0.6 0.01536
19 1 P Q Q Q Q 0.4 0.6 0.6 0.6 0.6 0.05184
20 2 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456

Analisis dan pembahasan tabel di atas:


Pada percobaan binomial satu, jumlah kelereng yang dibutuhkan atau dipakai sebanyak 25
butir kelereng, di mana kelereng berwarna putih berjumlah 10 butir dan kelereng selain warna
putih sebanyak 15 butir. Percobaan binomial pertama ini telah ditetapkan P sebagai peluang suk-
ses atau peluang munculnya kelereng putih dan Q ditetapkan sebagai peluang gagal atau peluang
munculnya kelereng selain warna putih.
Dimana rumus peluang adalah sebagai berikut:

Rumus di atas merupakan rumus peluang. Rumus peluang adalah banyaknya kejadian A
yang muncul pada saat percobaan dibagi dengan banyaknya ruang sampel pada percobaan terse-
but. Pada percobaan binomial satu peluang sukses tetapnya adalah hasil pembagian antara
banyaknya jumlah kelereng putih (X) dengan banyaknya populasi (N) pada percobaan binomial
satu yang mana formula matematisnya sebagai berikut. P = X/N. Kemudian, untuk peluang gagal
pada percobaan binomial satu secara matematis adalah Q = 1-P. Di mana Q adalah huruf yang
ditetapkan sebagai symbol peluang gagal dan angka satu (1) diartikan sebagai kejadian atau per-
cobaan pasti terjadi. Sehingga, untuk mencari Q (peluang gagal binomial 1) adalah satu diku-
rangi dengan nilai P (peluang sukses biasanya bentuk decimal <1).
Pada tabel di atas, terdapat dua puluh (20) pengulangan yang digunakan di percobaan bino-
mial satu. X merupakan banyakya jumlah kelereng putih yang muncul pada setiap pengulangan.
Di mana pada pengulangan ke-1 terdapat (1) kelereng putih yang muncul, pada pengulangan ke-
10 terdapat (2) kelereng putih yang muncul, dan pada pengulangan ke-20 terdapat (2) kelereng
putih yang muncul. Kejadian pada percobaan binomial pertama diambil sebanyak lima kelereng
di mana pada pengulangan ke-1 diperoleh kelereng putih sebanyak (1) yang disimbolkan dengan
huruf capital P dan (4) kelereng selain warna putih yang dismbolkan denga huruf capital Q. Ke -
jadian pada pengulangan ke-10 diperoleh (2) kelereng putih (P) dan (3) kelereng selain warna
putih (Q), dan pada pengulangan ke-20 diperoleh (2) kelereng putih (P) dan (3) kelereng selain
warna putih (Q).
Pada tabel di atas, terdapat peluang yang kita perinci dari setiap kejadian. Di mana P (pelu -
ang sukses/munculnya kelereng putih) sebesar 0.4 dan Q (peluang gagal/munculnya kelereng se-
lain warna putih) sebesar 0.6. Pada pengulangan ke-1 dikarenakan munculnya (1) kelereng putih
sehingga didapatkan satu peluang sukses (0.4) dan empat peluang gagal (0.6). Selain itu, Pada
pengulangan ke-10 dikarenakan munculnya (2) kelereng putih sehingga didapatkan dua peluang
sukses (0.4) dan tiga peluang gagal (0.6). Dan pada pengulangan ke-20 dikarenakan munculnya
(2) kelereng putih sehingga didapatkan dua peluang sukses (0.4) dan tiga peluang gagal (0.6).
Untuk peluang X pada tabel di atas diperoleh dari mengalikan semua peluang pada lima keja-
dian. Seperti pada pengulangan ke-1 terdapat (1) peluang sukses di mana nilai peluang tetap
(sukses) sebesar 0.4 dan (4) peluang gagal dengan nilai peluang tetap (gagal) sebesar 0.6. Se-
hingga, diperoleh hasil perkalian sebesar 0.05184 . Pada pengulangan ke-10 terdapat (2) peluang
sukses di mana nilai peluang tetap (sukses) sebesar 0.4 dan (3) peluang gagal dengan nilai pelu -
ang tetap (gagal) sebesar 0.6. Sehingga, diperoleh hasil perkalian sebesar 0.03456. Dan pada
pengulangan ke-20 terdapat (2) peluang sukses di mana nilai peluang tetap (sukses) sebesar 0.4
dan (3) peluang gagal dengan nilai peluang tetap (gagal) sebesar 0.6. Sehingga, diperoleh hasil
perkalian sebesar 0.03456. Secara matematis sebagai berikut:
 Peluang (X) pengulangan ke-1
Peluang (X) = 0.4 x 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.6
= (0.4) 1 x (0.6) 4
= 0.4 x 0.1296
= 0.045184
 Peluang (X) pengulangan ke-10
Peluang (X) = 0.4 x 0.4 x 0.6 x 0.6 x 0.6
= (0.4) 2 x (0.6) 3
= 0.16 x 0.216
= 0.03456
 Peluang (X) pengulangan ke-20
Peluang (X) = 0.4 x 0.4 x 0.6 x 0.6 x 0.6
= (0.4) 2 x (0.6) 3
= 0.16 x 0.216
= 0.03456

Berikut Resume Percobaan Binomial 1


PDF BINOM. DIST 1 (FALSE) CDF BINOM DIST.1 (TRUE)
X FREKUENSI KOMBINASI PELUANG P(X) PDF P(X) CDF P(X) PDF P(X) CDF
0 0 1 0 0 0 0.07776 0.07776
1 3 5 0.05184 0.2592 0.2592 0.2592 0.33696
2 9 10 0.03456 0.3456 0.6048 0.3456 0.68256
3 6 10 0.02304 0.2304 0.8352 0.2304 0.91296
4 2 5 0.01536 0.0768 0.912 0.0768 0.98976
5 0 1 0 0 0.912 0.01024 1
Analisis dan pembahasan:
Pada tabel resume percobaan binomial satu (1) terdapat “X” yang merupakan peluang sukses
atau munculnya kelereng putih. Di mana pada resume tersebut terdapat kisaran angka 0 sampai
dengan 5 yang diperoleh dari n=5. Untuk n=5 berarti X yang mungkin adalah 0, 1, 2, 3, 4, dan 5.
Di mana penjelasan dan penjabarannya sebagai berikut:
 X=0, artinya tidak ada kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan tersebut.
 X=1, artinya terdapat satu butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=2, artinya terdapat dua butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=3, artinya terdapat tiga butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=4, artinya terdapat empat butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=5, artinya terdapat lima butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
Berdasarkan kategori “X” pada resume tersebut diperoleh frekuensi setiap kategori “X” den-
gan menggunakan rumus excel, yaitu “=COUNT( value1,value2,value3,...dst) yang mana valu-
enya itu adalah nilai “X” sesuai kategori misalkan kategori “0” maka inputkan data yang terma-
suk ke dalam X=0. Di mana pada kategori X=0 memiliki frekuensi sebanyak (0), kategori X=1
memiliki frekuensi sebanyak (3), kategori X=2 memiliki frekuensi sebanyak (9), kategori X=3
memiliki frekuensi sebanyak (6), kategori X=4 memiliki frekuensi sebanyak (2), dan kategori
X=5 memiliki frekuensi sebanyak (0).
Kombinasi adalah suatu suunan objek dari objek-objek yang tersedia di mana urutan tidak
diperhatikan.
Rumus kombinasi adalah sebagai berikut:

Pada rumus matematis tersebut terdapat beberapa symbol yang mana n merupakan frekuensi
dari pengulangan pada percobaan binomial satu, r merupakan kategori “X” seperti pada resume
di atas, dan Cr merupakan symbol dari kombinasi. Jika, menggunakan excel dapat menggunakan
rumus “=COMBIN (n,value1)” di mana value di sini adalah data kategori “X”. Pada resume
tersebut diperoleh kombinasi satu 1 untuk frekuensi (0), kombinasi 5 untuk frekuensi (3), kombi-
nasi 10 untuk frekuensi (9), kombinasi 10 untuk frekuensi (6), kombinasi 5 untuk frekuensi (2),
dan kombinasi 1 untuk frekuensi (0).

Peluang atau probabilitas merupakan harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemu-
ngkinan suatu peristiwa atau kejadian akan terjadi. Nilai peluang di antara 0 dan 1. Peluang keja-
dian 0 artinya kejadian tersebut tidak mungkin terjadi. Sedangkan peluang kejadian 1 artinya ke-
jadian tersebut pasti terjadi.

Berikut adalah formula atau rumus dari distribusi peluang binomial:

Peluang distribusi binomial pada kategori “X=0” adalah sebesar 0 yang diperoleh dari hasil
perkalian antara peluang sukses dan gagal pada setiap pengulangan. Kategori “X=1” memiliki
peluang sebesar 0.05184, Kategori “X=2” memiliki peluang sebesar 0.03456, Kategori “X=3”
memiliki peluang sebesar 0.02304, Kategori “X=4” memiliki peluang sebesar 0.01536 dan Kate-
gori “X=5” memiliki peluang sebesar 0.

Selain itu, untuk Probability Ditribution Function kita peroleh dengan rumus
“=value1*value2” di mana value 1 merupakan nilai peluang pada resume tersebut dan value 2
merupakan kombinasi pada resume tersebut untuk setiap kategori “X”. Diperoleh P(X) PDF
sebesar 0.07776 untuk peluang sebesar 0.07776 dengan kombinasi 1, P(X) PDF sebesar 0.2592
untuk peluang sebesar 0.05184 dengan kombinasi 5, P(X) PDF sebesar 0.3456 untuk peluang
sebesar 0.03456 dengan kombinasi 10, P(X) PDF sebesar 0.2304 untuk peluang sebesar 0.02304
dengan kombinasi 10, P(X) PDF sebesar 0.1152 untuk peluang sebesar 0.02304 dengan kombi-
nasi 5, dan P(X) PDF sebesar 0.0768 untuk peluang sebesar “-“ dengan kombinasi 1. Begitupula
probability ditribution function bisa diperoleh dengan menggunakan software “minitab” dan
menghasilkan nilai yang sama.

Cumulative Distribution Function (CDF) diperoleh dengan mengakumulasikan nilai-nilai


yang diperoleh dari P(X) PDF. Di mana pada percobaan kali ini menggunakan Ms. Excel dan
software minitab yang mana hasil keduanya bernilai sama besar. Pada resume percobaan bino-
mial satu diperoleh nilai P(X) CDF kategori “X=0” sebesar 0.07776 yang mana nilai terebut
diperoleh dari data kategori “X=0” saja, untuk P(X) CDF kategori “X=1” memiliki nilai sebesar
0.33696 yang mana nilai terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0” dan “X=1”, un-
tuk P(X) CDF kategori “X=2” memiliki nilai sebesar 0.68256 yang mana nilai terebut diperoleh
dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, dan “X=2”, untuk P(X) CDF kategori “X=3” memi-
liki nilai sebesar 0.91296 yang mana nilai terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”,
“X=1”, “X=2”, dan “X=3”, untuk P(X) CDF kategori “X=4” memiliki nilai sebesar 0.98976
yang mana nilai terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, “X=2”, “X=3”,
dan “X=4”, untuk P(X) CDF kategori “X=5” memiliki nilai sebesar 1 yang mana nilai terebut
diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, “X=2”, “X=3”, “X=4”, dan “X=5”.

Untuk probability distribution function (PDF) binomial distribution satu (False) dan cumula-
tive distribution function binomial distribution satu (True) memiliki nilai yang sama besar den-
gan P(X) PDF dan P(X) CDF. Di mana keduanya masih menggunakan bantuan Ms. Excel dan
software minitab. PDF Binomial Dist.1 (False) menggunakan Ms. Excel dengan rumus “=BI-
NOM DIST(number_s, trials, probability_s, cumulative false)” dan untuk CDF Binomial Dist.1
(True) menggunakan Ms. Excel dengan rumus “=BINOM DIST(number_s, trials, probability_s,
cumulative true)”.

2. Analisis dan Pembahasan Binomial Dua


Binomial 2
N = 25
K = 15
n=5
P = 15/25 = 0.6
Q = 0.4
Keterangan:
 N merupakan banyaknya kelereng dalam kantong platik.
 K merupakan banyakanya kelereng berwarna putih di kantong platik.
 n merupakan banyaknya kelereng yang diambil pada saat pengulangan, di mana pada per-
cobaan binomial satu terdapat dua puluh (20) pengulangan.
 P merupakan peluang sukses pada percobaan binomial satu atau peluang kelereng putih
muncul pada setiap pengulangan. (20 kali pengulangan).
 Q merupakan peluang gagal pada percobaan binomial satu atau peluang kelereng selain
warna putih pada setiap pengulangan. (20 kali pengulangan).
Berikut Tabel Pengulangan pada Percobaan Binomial 2
PENGULANGAN X KEJADIAN PELUANG PELUANG (X)
1 4 P P P P Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.05184
2 5 P P P P P 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.07776
3 2 P P Q Q Q 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.02304
4 2 P P Q Q Q 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.02304
5 4 P P P P Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.05184
6 2 P P Q Q Q 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.02304
7 1 P Q Q Q Q 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.01536
8 3 P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.03456
9 3 P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.03456
10 4 P P P P Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.05184
11 4 P P P P Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.05184
12 2 P P Q Q Q 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.02304
13 4 P P P P Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.05184
14 4 P P P P Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.05184
15 3 P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.03456
16 3 P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.03456
17 3 P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.03456
18 2 P P Q Q Q 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.02304
19 4 P P P P Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.05184
20 3 P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.03456

Analisis dan pembahasan tabel di atas:


Pada percobaan binomial dua, jumlah kelereng yang dibutuhkan atau dipakai sebanyak 25
butir kelereng, di mana kelereng berwarna putih berjumlah 15 butir dan kelereng selain warna
putih sebanyak 10 butir. Percobaan binomial dua ini telah ditetapkan P sebagai peluang sukses
atau peluang munculnya kelereng putih dan Q ditetapkan sebagai peluang gagal atau peluang
munculnya kelereng selain warna putih.
Dimana rumus peluang adalah sebagai berikut:

Rumus di atas merupakan rumus peluang. Rumus peluang adalah banyaknya kejadian A
yang muncul pada saat percobaan dibagi dengan banyaknya ruang sampel pada percobaan terse-
but. Pada percobaan binomial dua peluang sukses tetapnya adalah hasil pembagian antara
banyaknya jumlah kelereng putih (X) dengan banyaknya populasi (N) pada percobaan binomial
dua yang mana formula matematisnya sebagai berikut. P = X/N. Kemudian, untuk peluang gagal
pada percobaan binomial dua secara matematis adalah Q = 1-P. Di mana Q adalah huruf yang
ditetapkan sebagai symbol peluang gagal dan angka satu (1) diartikan sebagai kejadian atau per-
cobaan pasti terjadi. Sehingga, untuk mencari Q (peluang gagal binomial 1) adalah satu diku-
rangi dengan nilai P (peluang sukses biasanya bentuk decimal <1).
Pada tabel di atas, terdapat dua puluh (20) pengulangan yang digunakan di percobaan bino-
mial kedua. X merupakan banyakya jumlah kelereng putih yang muncul pada setiap pengulan-
gan. Dimana pada pengulangan ke-1 terdapat empat (4) kelereng putih yang muncul, pada pen-
gulangan ke-10 terdapat (4) kelereng putih yang muncul, dan pada pengulangan ke-20 terdapat
(3) kelereng putih yang muncul. Kejadian pada percobaan binomial dua sebanyak lima kelereng
di mana pada pengulangan ke-1 diperoleh kelereng putih sebanyak (4) yang disimbolkan dengan
huruf capital P dan (1) kelereng selain warna putih yang dismbolkan denga huruf capital Q. Ke -
jadian pada pengulangan ke-10 diperoleh (4) kelereng putih (P) dan (1) kelereng selain warna
putih (Q), dan pada pengulangan ke-20 diperoleh (3) kelereng putih (P) dan (2) kelereng selain
warna putih (Q).
Pada tabel di atas, terdapat peluang yang kita perinci dari setiap kejadian. Di mana P (pelu -
ang sukses/munculnya kelereng putih) sebesar 0.6 dan Q (peluang gagal/munculnya kelereng se-
lain warna putih) sebesar 0.4. Pada pengulangan ke-1 dikarenakan munculnya (4) kelereng putih
sehingga didapatkan empat peluang sukses (0.6) dan satu peluang gagal (0.4). Selain itu, pada
pengulangan ke-10 dikarenakan munculnya (4) kelereng putih sehingga didapatkan empat pelu-
ang sukses (0.6) dan satu peluang gagal (0.4). Dan pada pengulangan ke-20 dikarenakan muncul-
nya (3) kelereng putih sehingga didapatkan tiga peluang sukses (0.6) dan dua peluang gagal
(0.4).
Untuk peluang X pada tabel di atas diperoleh dari mengalikan semua peluang pada lima keja-
dian. Seperti pada pengulangan ke-1 terdapat (4) peluang sukses di mana nilai peluang tetap
(sukses) sebesar 0.6 dan satu peluang gagal dengan nilai peluang tetap (gagal) sebesar 0.4. Se-
hingga, diperoleh hasil perkalian sebesar 0.05184. Pada pengulangan ke-10 terdapat (4) peluang
sukses di mana nilai peluang tetap (sukses) sebesar 0.6 dan satu peluang gagal dengan nilai pelu -
ang tetap (gagal) sebesar 0.4. Sehingga, diperoleh hasil perkalian sebesar 0.05184. Dan pada
pengulangan ke-20 terdapat (3) peluang sukses di mana nilai peluang tetap (sukses) sebesar 0.6
dan dua peluang gagal dengan nilai peluang tetap (gagal) sebesar 0.4. Sehingga, diperoleh hasil
perkalian sebesar 0.03456. Secara matematis sebagai berikut:

 Peluang (X) pengulangan ke-1


Peluang (X) = 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.4
= (0.6)4 x (0.4)1
= 0.1296 x 0.4
= 0.05184
 Peluang (X) pengulangan ke-10
Peluang (X) = 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.4
= (0.6)4 x (0.4)1
= 0.1296 x 0.4
= 0.05184
 Peluang (X) pengulangan ke-20
Peluang (X) = 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.4 x 0.4
= (0.6) 3 x (0.4) 2
= 0.216 x 0.16
= 0.03456
Berikut Resume Percobaan Binomial 2
PDF BINOM. DIST 1 (FALSE) CDF BINOM DIST.1 (TRUE)
X FREKUENSI KOMBINASI PELUANG P(X) PDF P(X) CDF P(X) PDF P(X) CDF
0 0 1 0 0 0 0.01024 0.01024
1 1 5 0.01536 0.01536 0.01536 0.0768 0.08704
2 5 10 0.02304 0.1152 0.13056 0.2304 0.31744
3 6 10 0.03456 0.20736 0.33792 0.3456 0.66304
4 7 5 0.05184 0.36288 0.7008 0.2592 0.92224
5 1 1 0.07776 0.07776 0.77856 0.07776 1

Analisis dan pembahasan:

Pada tabel resume percobaan binomial dua (2) terdapat “X” yang merupakan peluang sukses
atau munculnya kelereng putih. Di mana pada resume tersebut terdapat kisaran angka 0 sampai
dengan 5 yang diperoleh dari n=5. Untuk n=5 berarti X yang mungkin adalah 0, 1, 2, 3, 4, dan 5.
Di mana penjelasan dan penjabarannya sebagai berikut:
 X=0, artinya tidak ada kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan tersebut.
 X=1, artinya terdapat satu butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=2, artinya terdapat dua butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=3, artinya terdapat tiga butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=4, artinya terdapat empat butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=5, artinya terdapat lima butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
Berdasarkan kategori “X” pada resume tersebut diperoleh frekuensi setiap kategori “X” den-
gan menggunakan rumus excel, yaitu “=COUNT (value1,value2,value3,...dst) yang mana valu-
enya itu adalah nilai “X” sesuai kategori misalkan kategori “0” maka inputkan data yang terma-
suk ke dalam X=0. Di mana pada kategori X=0 memiliki frekuensi sebanyak (0), kategori X=1
memiliki frekuensi sebanyak (1), kategori X=2 memiliki frekuensi sebanyak (5), kategori X=3
memiliki frekuensi sebanyak (6), kategori X=4 memiliki frekuensi sebanyak (7), dan kategori
X=5 memiliki frekuensi sebanyak (1).
Kombinasi adalah suatu susunan objek dari objek-objek yang tersedia di mana urutan tidak
diperhatikan.
Rumus kombinasi adalah sebagai berikut:

Pada rumus matematis tersebut terdapat beberapa symbol yang mana n merupakan frekuensi
dari pengulangan pada percobaan binomial dua, r merupakan kategori “X” seperti pada resume
di atas, dan Cr merupakan symbol dari kombinasi. Jika, menggunakan excel dapat menggunakan
rumus “=COMBIN (n,value1)” di mana value di sini adalah data kategori “X”. Pada resume
tersebut diperoleh kombinasi 1 untuk frekuensi 0, kombinasi 5 untuk frekuensi 1, kombinasi 10
untuk frekuensi 5, kombinasi 10 untuk frekuensi 6, kombinasi 5 untuk frekuensi 7, dan kombi-
nasi 1 untuk frekuensi 1.

Peluang atau probabilitas merupakan harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemu-
ngkinan suatu peristiwa atau kejadian akan terjadi. Nilai peluang di antara 0 dan 1. Peluang keja-
dian 0 artinya kejadian tersebut tidak mungkin terjadi. Sedangkan peluang kejadian 1 artinya ke-
jadian tersebut pasti terjadi.

Berikut adalah formula atau rumus dari distribusi peluang binomial:

Peluang distribusi binomial pada kategori “X=0” adalah sebesar 0 yang diperoleh dari hasil
perkalian antara peluang sukses dan gagal pada setiap pengulangan. Kategori “X=1” memiliki
peluang sebesar 0.01536, Kategori “X=2” memiliki peluang sebesar 0.02304, Kategori “X=3”
memiliki peluang sebesar 0.03456, Kategori “X=4” memiliki peluang sebesar 0.05184 dan Kat-
egori “X=5” memiliki peluang sebesar 0.07776 yang diperoleh dari hasil perkalian antara pelu-
ang sukses dan gagal pada setiap pengulangan.

Selain itu, untuk Probability Ditribution Function kita peroleh dengan rumus
(=value1*value2) dimana value 1 merupakan nilai peluang pada resume tersebut dan value 2
merupakan kombinasi pada resume tersebut untuk setiap kategori “X”. Diperoleh P(X) PDF
sebesar 0.01024 untuk peluang sebesar (0) dengan kombinasi 1, P(X) PDF sebesar 0.0768 untuk
peluang sebesar (0.01536) dengan kombinasi 5, P(X) PDF sebesar 0.2304 untuk peluang sebesar
(0.02304) dengan kombinasi 10, P(X) PDF sebesar 0.3456 untuk peluang sebesar (0.03456) den-
gan kombinasi 10, P(X) PDF sebesar 0.2592 untuk peluang sebesar (0.05184) dengan kombinasi
5, dan P(X) PDF sebesar 0.07776 untuk peluang sebesar (0.07776) dengan kombinasi 1. Begit-
upula probability ditribution function bisa diperoleh dengan menggunakan software “minitab”
dan menghasilkan nilai yang sama.

Cumulative Distribution Function (CDF) diperoleh dengan mengakumulasikan nilai-nilai


yang diperoleh dari P(X) PDF. Di mana pada percobaan kali ini menggunakan Ms. Excel dan
software minitab yang mana hasil keduanya bernilai sama besar. Pada resume percobaan bino-
mial dua diperoleh nilai P(X) CDF kategori “X=0” sebesar 0.01024 yang mana nilai terebut
diperoleh dari data kategori “X=0” saja, untuk P(X) CDF kategori “X=1” memiliki nilai sebesar
0.08704 yang mana nilai terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0” dan “X=1”, un-
tuk P(X) CDF kategori “X=2” memiliki nilai sebesar 0.31744 yang mana nilai terebut diperoleh
dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, dan “X=2”, untuk P(X) CDF kategori “X=3” memi-
liki nilai sebesar 0.66304 yang mana nilai terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”,
“X=1”, “X=2”, dan “X=3”, untuk P(X) CDF kategori “X=4” memiliki nilai sebesar 0.92224
yang mana nilai terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, “X=2”, “X=3”,
dan “X=4”, untuk P(X) CDF kategori “X=5” memiliki nilai sebesar 1 yang mana nilai terebut
diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, “X=2”, “X=3”, “X=4”, dan “X=5”.

Untuk probability distribution function (PDF) binomial distribution dua (False) dan cumula-
tive distribution function binomial distribution dua (True) memiliki nilai yang sama besar dengan
P(X) PDF dan P(X) CDF. Dimana keduanya masih menggunakan bantuan Ms. Excel dan soft-
ware minitab. PDF Binomial Dist.2 (False) menggunakan Ms. Excel dengan rumus “=BINOM
DIST(number_s, trials, probability_s, cumulative false)” dan untuk CDF Binomial Dist.2 (True)
menggunakan Ms. Excel dengan rumus “=BINOM DIST(number_s, trials, probability_s, cumu-
lative true)”.

3. Analisis dan Pembahasan Binomial Tiga


Binomial 3
N = 25
K = 15
n=6
P = 15/25 = 0.6
Q = 0.4
Keterangan:
 N merupakan banyaknya kelereng dalam kantong platik.
 K merupakan banyakanya kelereng berwarna putih di kantong platik.
 n merupakan banyaknya kelereng yang diambil pada saat pengulangan, di mana pada per-
cobaan binomial satu terdapat dua puluh (20) pengulangan.
 P merupakan peluang sukses pada percobaan binomial satu atau peluang kelereng putih
muncul pada setiap pengulangan. (20 kali pengulangan).
 Q merupakan peluang gagal pada percobaan binomial satu atau peluang kelereng selain
warna putih pada setiap pengulangan. (20 kali pengulangan).
Berikut Tabel Pengulangan pada Percobaan Binomial 3
PENGULANGAN X KEJADIAN PELUANG PELUANG (X)
1 3 P P P Q Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.013824
2 6 P P P P P P 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.046656
3 4 P P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.020736
4 2 P P Q Q Q Q 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.009216
5 4 P P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.020736
6 5 P P P P P Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.031104
7 2 P P Q Q Q Q 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.009216
8 4 P P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.020736
9 4 P P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.020736
10 4 P P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.020736
11 3 P P P Q Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.013824
12 3 P P P Q Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.013824
13 2 P P Q Q Q Q 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.009216
14 3 P P P Q Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.013824
15 5 P P P P P Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.031104
16 3 P P P Q Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.013824
17 3 P P P Q Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.013824
18 6 P P P P P P 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.046656
19 4 P P P P Q Q 0.6 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.020736
20 3 P P P Q Q Q 0.6 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.013824

Analisis dan pembahasan tabel diatas:


Pada percobaan binomial tiga, jumlah kelereng yang dibutuhkan atau dipakai sebanyak 25
butir kelereng, di mana kelereng berwarna putih berjumlah 15 butir dan kelereng selain warna
putih sebanyak 10 butir. Percobaan binomial tiga ini telah ditetapkan P sebagai peluang sukses
atau peluang munculnya kelereng putih dan Q ditetapkan sebagai peluang gagal atau peluang
munculnya kelereng selain warna putih.
Di mana rumus peluang adalah sebagai berikut:

Rumus di atas merupakan rumus peluang. Rumus peluang adalah banyaknya kejadian A
yang muncul pada saat percobaan dibagi dengan banyaknya ruang sampel pada percobaan terse-
but. Pada percobaan binomial tiga peluang sukses tetapnya adalah hasil pembagian antara
banyaknya jumlah kelereng putih (X) dengan banyaknya populasi (N) pada percobaan binomial
tiga yang mana formula matematisnya sebagai berikut. P = X/N. Kemudian, untuk peluang gagal
pada percobaan binomial tiga secara matematis adalah Q = 1-P. Dimana Q adalah huruf yang
ditetapkan sebagai symbol peluang gagal dan angka satu (1) diartikan sebagai kejadian atau per-
cobaan pasti terjadi. Sehingga, untuk mencari Q (peluang gagal binomial 1) adalah satu diku-
rangi dengan nilai P (peluang sukses biasanya bentuk decimal <1).
Pada tabel di atas, terdapat dua puluh (20) pengulangan yang digunakan di percobaan bino-
mial tiga. X merupakan banyakya jumlah kelereng putih yang muncul pada setiap pengulangan.
Dimana pada pengulangan pertama terdapat (3) kelereng putih yang muncul, pada pengulangan
ke-10 terdapat (4) kelereng putih yang muncul, dan pada pengulangan ke-20 terdapat (3) kel-
ereng putih yang muncul. Kejadian pada percobaan binomial pertama sebanyak enam kelereng di
mana pada pengulangan pertama diperoleh kelereng putih sebanyak (3) yang disimbolkan den-
gan huruf capital P dan tiga kelereng selain warna putih yang disimbolkan dengan huruf capital
Q. Kejadian pada pengulangan ke-10 diperoleh (4) kelereng putih (P) dan dua kelereng selain
warna putih (Q), dan pada pengulangan ke-20 diperoleh (3) kelereng putih (P) dan tiga kelereng
selain warna putih (Q).
Pada tabel di atas, terdapat peluang yang kita perinci dari setiap kejadian. Dimana P (peluang
sukses/munculnya kelereng putih) sebesar 0.6 dan Q (peluang gagal/munculnya kelereng selain
warna putih) sebesar 0.4. Pada pengulangan ke-1 dikarenakan munculnya (3) kelereng putih se-
hingga didapatkan tiga peluang sukses (0.6) dan tiga peluang gagal (0.4). Selain itu, pada pengu-
langan ke-10 dikarenakan munculnya (4) kelereng putih sehingga didapatkan empat peluang suk-
ses (0.6) dan dua peluang gagal (0.4). Dan pada pengulangan ke-20 dikarenakan munculnya (3)
kelereng putih sehingga didapatkan tiga peluang sukses (0.6) dan tiga peluang gagal (0.4).
Untuk peluang X pada tabel diatas diperoleh dari mengalikan semua peluang pada enam ke-
jadian. Seperti pada pengulangan ke-1 terdapat (3) peluang sukses dimana nilai peluang tetap
(sukses) sebesar 0.6 dan tiga peluang gagal dengan nilai peluang tetap (gagal) sebesar 0.4. Se-
hingga, diperoleh hasil perkalian sebesar 0.013824. Pada pengulangan ke-10 terdapat (4) peluang
sukses di mana nilai peluang tetap (sukses) sebesar 0.6 dan dua peluang gagal dengan nilai pelu-
ang tetap (gagal) sebesar 0.4. Sehingga, diperoleh hasil perkalian sebesar 0.020736. Dan pada
pengulangan ke-20 terdapat (3) peluang sukses dimana nilai peluang tetap (sukses) sebesar 0.6
dan tiga peluang gagal dengan nilai peluang tetap (gagal) sebesar 0.4. Sehingga, diperoleh hasil
perkalian sebesar 0.013824. Secara matematis sebagai berikut:

 Peluang (X) pengulangan ke-1


Peluang (X) = 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.4 x 0.4 x 0.4
= (0.6)3 x (0.4)3
= 0.216 x 0.064
= 0.013824
 Peluang (X) pengulangan ke-10
Peluang (X) = 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.4 x 0.4
= (0.6)4 x (0.4)2
= 0.1296 x 0.16
= 0.020736
 Peluang (X) pengulangan ke-20
Peluang (X) = 0.6 x 0.6 x 0.6 x 0.4 x 0.4 x 0.4
= (0.6)3 x (0.4)3
= 0.216 x 0.064
= 0.013824
Berikut Resume Percobaan Binomial 3
PDF BINOM. DIST 1 (FALSE) CDF BINOM DIST.1 (TRUE)
X FREKUENSI KOMBINASI PELUANG P(X) PDF P(X) CDF P(X) PDF P(X) CDF
0 0 1 0 0 0 0.004096 0.004096
1 0 6 0 0 0 0.036864 0.04096
2 3 15 0.009216 0.13824 0.13824 0.13824 0.1792
3 7 20 0.013824 0.27648 0.41472 0.27648 0.45568
4 6 15 0.020736 0.31104 0.72576 0.31104 0.76672
5 2 6 0.031104 0.186624 0.912384 0.186624 0.953344
6 2 1 0.046656 0.046656 0.95904 0.046656 1

Analisis dan pembahasan:


Pada tabel resume percobaan binomial tiga (3) terdapat “X” yang merupakan peluang sukses
atau munculnya kelereng putih. Di mana pada resume tersebut terdapat kisaran angka 0 sampai
dengan 6 yang diperoleh dari n=6. Untuk n=6 berarti X yang mungkin adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan
6. Di mana penjelasan dan penjabarannya sebagai berikut:
 X=0, artinya tidak ada kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan tersebut.
 X=1, artinya terdapat satu butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=2, artinya terdapat dua butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=3, artinya terdapat tiga butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=4, artinya terdapat empat butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=5, artinya terdapat lima butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.
 X=6, artinya terdapat enam butir kelereng warna putih yang muncul pada pengulangan terse-
but.

Berdasarkan kategori “X” pada resume tersebut diperoleh frekuensi setiap kategori “X” den-
gan menggunakan rumus excel, yaitu “=COUNT( value1,value2,value3,...dst) yang mana valu-
enya itu adalah nilai “X” sesuai kategori misalkan kategori “0” maka inputkan data yang terma-
suk ke dalam X=0. Di mana pada kategori X=0 memiliki frekuensi sebanyak 0, kategori X=1
memiliki frekuensi sebanyak 0, kategori X=2 memiliki frekuensi sebanyak 2, kategori X=3
memiliki frekuensi sebanyak 9, kategori X=4 memiliki frekuensi sebanyak 7, kategori X=5
memiliki frekuensi sebanyak 2, dan kategori X=6 memiliki frekuensi sebanyak 0.
Kombinasi adalah suatu suunan objek dari objek-objek yang tersedia di mana urutan tidak
diperhatikan.
Rumus kombinasi adalah sebagai berikut:

Pada rumus matematis tersebut terdapat beberapa symbol yang mana n merupakan frekuensi
dari pengulangan pada percobaan binomial dua, r merupakan kategori “X” seperti pada resume
di atas, dan Cr merupakan symbol dari kombinasi. Jika, menggunakan excel dapat menggunakan
rumus “=COMBIN (n,value1)” di mana value di sini adalah data kategori “X”. Pada resume
tersebut diperoleh kombinasi satu 1 untuk frekuensi (0), kombinasi 6 untuk frekuensi (0), kombi-
nasi 15 untuk frekuensi (3), kombinasi 20 untuk frekuensi (7), kombinasi 15 untuk frekuensi (3),
kombinasi 6 untuk frekuensi (2), dan kombinasi 1 untuk frekuensi (2).
Peluang atau probabilitas merupakan harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemu-
ngkinan suatu peristiwa atau kejadian akan terjadi. Nilai peluang di antara 0 dan 1. Peluang keja-
dian 0 artinya kejadian tersebut tidak mungkin terjadi. Sedangkan peluang kejadian 1 artinya ke-
jadian tersebut pasti terjadi.

Berikut adalah formula atau rumus dari distribusi peluang binomial:

Peluang distribusi binomial pada kategori “X=0” adalah sebesar (0) yang diperoleh dari hasil
perkalian antara peluang sukses dan gagal pada setiap pengulangan. Kategori “X=1” memiliki
peluang sebesar (0), Kategori “X=2” memiliki peluang sebesar 0.009216, Kategori “X=3”
memiliki peluang sebesar (0.013824), Kategori “X=4” memiliki peluang sebesar (0.020736),
Kategori “X=5” memiliki peluang sebesar (0.031104), dan Kategori “X=6” memiliki peluang
sebesar (0.046656).

Selain itu, untuk Probability Ditribution Function kita peroleh dengan rumus
“=value1*value2” di mana value 1 merupakan nilai peluang pada resume tersebut dan value 2
merupakan kombinasi pada resume tersebut untuk setiap kategori “X”. Diperoleh P(X) PDF
sebesar 0.004096 untuk peluang sebesar (0) dengan kombinasi 1, P(X) PDF sebesar 0.036864
untuk peluang sebesar (0) dengan kombinasi 6, P(X) PDF sebesar 0.13824 untuk peluang sebesar
0.009216 dengan kombinasi 15, P(X) PDF sebesar 0.27648 untuk peluang sebesar 0.013824 den-
gan kombinasi 20, P(X) PDF sebesar 0.31104 untuk peluang sebesar 0.020736 dengan kombi-
nasi 15, P(X) PDF sebesar 0.186624 untuk peluang sebesar 0.031104 dengan kombinasi 6, dan
P(X) PDF sebesar 0.046656 untuk peluang sebesar 0.046656 dengan kombinasi 1 Begitu pula
probability ditribution function bisa diperoleh dengan menggunakan software “minitab” dan
menghasilkan nilai yang sama.

Cumulative Distribution Function (CDF) diperoleh dengan mengakumulasikan nilai-nilai


yang diperoleh dari P(X) PDF. Di mana pada percobaan kali ini menggunakan Ms. Excel dan
software minitab yang mana hasil keduanya bernilai sama besar. Pada resume percobaan bino-
mial tiga diperoleh nilai P(X) CDF kategori “X=0” sebesar 0.0041 yang mana nilai terebut diper-
oleh dari data kategori “X=0” saja, untuk P(X) CDF kategori “X=1” memiliki nilai sebesar
0.04096 yang mana nilai terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0” dan “X=1”, un-
tuk P(X) CDF kategori “X=2” memiliki nilai sebesar 0.1792 yang mana nilai terebut diperoleh
dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, dan “X=2”, untuk P(X) CDF kategori “X=3” memi-
liki nilai sebesar 0.45568 yang mana nilai terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”,
“X=1”, “X=2”, dan “X=3”, untuk P(X) CDF kategori “X=4” memiliki nilai sebesar 0.76672
yang mana nilai terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, “X=2”, “X=3”,
dan “X=4”, untuk P(X) CDF kategori “X=5” memiliki nilai sebesar 0.953344 yang mana nilai
terebut diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, “X=2”, “X=3”, “X=4”, dan
“X=5”, dan untuk P(X) CDF kategori “X=6” memiliki nilai sebesar 1 yang mana nilai terebut
diperoleh dari akumulasi data kategori “X=0”, “X=1”, “X=2”, “X=3”, “X=4”, “X=5”, dan
“X=6”.

Untuk Probability Distribution Function (PDF) binomial distribution dua (False) dan cumula-
tive distribution function binomial distribution dua (True) memiliki nilai yang sama besar dengan
P(X) PDF dan P(X) CDF. Di mana keduanya masih menggunakan bantuan Ms. Excel dan soft-
ware minitab. PDF Binomial Dist.2 (False) menggunakan Ms. Excel dengan rumus “=BINOM
DIST(number_s, trials, probability_s, cumulative false)” dan untuk CDF Binomial Dist.2 (True)
menggunakan Ms. Excel dengan rumus “=BINOM DIST(number_s, trials, probability_s, cumu-
lative true)”.

4. Analisis dan Pembahasan Binomial Hypergeometri


Hypergeometrik
N = 100
K = 40
n=5
Keterangan:
 N merupakan banyaknya kelereng dalam kantong platik.
 K merupakan banyakanya kelereng berwarna putih di kantong platik.
 n merupakan banyaknya kelereng yang diambil pada saat pengulangan, di mana pada per-
cobaan binomial satu terdapat dua puluh (20) pengulangan.

Berikut Tabel Pengulangan pada Percobaan Hypergeometrik


P = m/n Q = 1-p KEJADIAN PELUANG
P(X)
PENGULANGAN X N K P Q n1 n2 n3 n4 n5 n1 n2 n3 n4 n5
1 2 100 40 0.4 0.6 P P Q Q Q 0.4 0.4 0.6 0.6 0.6 0.03456
2 4 95 38 0.4 0.6 P P P P Q 0.4 0.4 0.4 0.4 0.6 0.01536
3 0 90 34 0.377778 0.622222 Q Q Q Q Q 0.622222 0.622222 0.622222 0.622222 0.622222 0.093266743
4 1 85 34 0.4 0.6 P Q Q Q Q 0.4 0.6 0.6 0.6 0.6 0.05184
5 3 80 33 0.4125 0.5875 P P P Q Q 0.4125 0.4125 0.4125 0.5875 0.5875 0.024226328
6 1 75 30 0.4 0.6 P Q Q Q Q 0.4 0.6 0.6 0.6 0.6 0.05184
7 3 70 29 0.414286 0.585714 P P P Q Q 0.414286 0.414286 0.414286 0.585714 0.585714 0.02439338
8 3 65 26 0.4 0.6 P P P Q Q 0.4 0.4 0.4 0.6 0.6 0.02304
9 2 60 23 0.383333 0.616667 P P Q Q Q 0.383333 0.383333 0.616667 0.616667 0.616667 0.034459148
10 2 55 21 0.381818 0.618182 P P Q Q Q 0.381818 0.381818 0.618182 0.618182 0.618182 0.034439898
11 3 50 19 0.38 0.62 P P P Q Q 0.38 0.38 0.38 0.62 0.62 0.021092797
12 3 45 16 0.355556 0.644444 P P P Q Q 0.355556 0.355556 0.355556 0.644444 0.644444 0.018667854
13 2 40 13 0.325 0.675 P P Q Q Q 0.325 0.325 0.675 0.675 0.675 0.032484639
14 1 35 11 0.314286 0.685714 P Q Q Q Q 0.314286 0.685714 0.685714 0.685714 0.685714 0.069485966
15 3 30 10 0.333333 0.666667 P P P Q Q 0.333333 0.333333 0.333333 0.666667 0.666667 0.016460872
16 1 25 7 0.28 0.72 P Q Q Q Q 0.28 0.72 0.72 0.72 0.72 0.075246797
17 3 20 6 0.3 0.7 P P P Q Q 0.3 0.3 0.3 0.7 0.7 0.01323
18 0 15 3 0.2 0.8 Q Q Q Q Q 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.32768
19 2 10 3 0.3 0.7 P P Q Q Q 0.3 0.3 0.7 0.7 0.7 0.03087
20 1 5 1 0.2 0.8 P Q Q Q Q 0.2 0.8 0.8 0.8 0.8 0.08192

Analisis dan Pembahasan:


Pada percobaan hypergeometrik, jumlah kelereng yang dibutuhkan atau dipakai sebanyak
100 butir kelereng, di mana kelereng berwarna putih berjumlah 40 butir dan kelereng selain
warna putih sebanyak 60 butir.

Rumus di atas merupakan rumus peluang. Rumus peluang adalah banyaknya kejadian A
yang muncul pada saat percobaan dibagi dengan banyaknya ruang sampel pada percobaan terse-
but. Pada percobaan hypergeometrik peluang sukses adalah hasil pembagian antara banyaknya
jumlah kelereng putih (X) dengan banyaknya populasi (N) pada percobaan hypergeometrik yang
mana formula matematisnya sebagai berikut. P = K/N. Kemudian, untuk peluang gagal pada per-
cobaan hypergeometrik secara matematis adalah Q = 1-P. Di mana Q adalah huruf yang ditetap-
kan sebagai symbol peluang gagal dan angka satu (1) diartikan sebagai kejadian atau percobaan
pasti terjadi. Sehingga, untuk mencari Q (peluang gagal hypergeometrik) adalah satu dikurangi
dengan nilai P (peluang sukses biasanya bentuk decimal <1).
Pada tabel di atas, terdapat dua puluh (20) pengulangan yang digunakan di percobaan hyper-
geometrik. X merupakan banyakya jumlah kelereng putih yang muncul pada setiap pengulangan.
Di mana pada pengulangan pertama terdapat (2) kelereng putih yang muncul, pada pengulangan
ke-10 terdapat (2) kelereng putih yang muncul, dan pada pengulangan ke-20 terdapat (1) kel-
ereng putih yang muncul. Kejadian pada percobaan hypergeometrik sebanyak lima kelereng di
mana pada pengulangan pertama diperoleh kelereng putih sebanyak (2) yang disimbolkan den-
gan huruf capital P dan tiga kelereng selain warna putih yang disimbolkan dengan huruf capital
Q. Kejadian pada pengulangan ke-10 diperoleh (2) kelereng putih (P) dan tiga kelereng selain
warna putih (Q), dan pada pengulangan ke-20 diperoleh (1) kelereng putih (P) dan empat kel-
ereng selain warna putih (Q). Dengan catatan tanpa pengembalian.
Pada pengulangan ke-1 didapatkan peluang suksesnya sebesar 0.4 diperoleh dari 40 dibagi
dengan 100 dan peluang gagalnya sebesar 0.6. Untuk pengulangan ke-10 diperoleh peluang suk-
sesnya sebesar 0.4 dari hasil pembagian antara bilangan 22 dan 55 dan peluang gagalnya sebesar
0.6. Dan untuk pengulangan ke-20 didapatkan peluang suksesnya sebesar 0.8 diperoleh dari
pembagian antara bilangan 4 dan 5 dan untuk peluang gagalnya sebesar 0.2.

Untuk peluang X pada tabel diatas diperoleh dari mengalikan semua peluang pada lima
kejadian. Seperti pada pengulangan ke-1 terdapat (2) peluang sukses di mana nilai peluang
sukses sebesar 0.4 dan tiga peluang gagal dengan nilai peluang gagal sebesar 0.6. Sehingga,
diperoleh hasil perkalian sebesar 0.03456. Pada pengulangan ke-10 terdapat (2) peluang sukses
di mana nilai peluang sukses sebesar 0.4 dan tiga peluang gagal dengan nilai peluang gagal
sebesar 0.6. Sehingga, diperoleh hasil perkalian sebesar 0.04356. Dan pada pengulangan ke-20
terdapat (1) peluang sukses di mana nilai peluang sukses sebesar 0.8 dan empat peluang gagal
dengan nilai peluang gagal sebesar 0.2. Sehingga, diperoleh hasil perkalian sebesar 0.08192.
Secara matematis sebagai berikut:

 Peluang (X) Pengulangan ke-1


Peluang (X) = 0.4 x 0.4 x 0.6 x 0.6 x 0.6
= (0.4)2 x (0.6)3
= 0.16 x 0.216
= 0.03456
 Peluang (X) Pengulangan ke-10
Peluang (X) = 0.38181 x 0.381818 x 0.618182 x 0.618182 x 0.618182
= (0.38181)2 x (0.618182)3
= 0.145778876 x 0.382148985
= 0.034439898
 Peluang (X) Pengulangan ke-20
Peluang (X) = 0.2 x 0.8 x 0.8 x 0.8 x 0.8
= (0.2)1 x (0.8)4
= 0.2 x 0.4096
= 0.08192
Berikut Resume Percobaan Hypergeometrik
Hypegeom.Dist
X FREKUENSI SUKSES GAGAL RUANG SAMPEL P(X) PDF P(X) CDF P(X) PDF P(X) CDF
0 2 1 5461512 75287520 0.072542063 0.072542063 0.072542063 0.072542063
1 5 40 487635 75287520 0.259078796 0.331620858 0.259078796 0.331620858
2 5 780 34220 75287520 0.354528878 0.686149736 0.354528878 0.686149736
3 7 9880 1770 75287520 0.232277541 0.918427277 0.232277541 0.918427277
4 1 91390 60 75287520 0.072832788 0.991260065 0.072832788 0.991260065
5 0 658008 1 75287520 0.008739935 1 0.008739935 1
JUMLAH 1 1
Pada resume percobaan Hypergeometrik berisikan X, frekuesi, sukses, gagal, ruang sampel,
P(X) PDF, P(X) CDF, PDF HYPERGEOMETRIK DIST. FALSE, dan PDF HYPERGE-
OMETRIK DIST TRUE. Berikut contoh resumenya.
Untuk mencari frekuensi menggunakan rumus ” =COUNT(value1, value 2, value 3,…dst)”.
Di mana frekuensi pada kategori x=0 adalah 1. Kategori x=1 adalah 6, Kategori x=2 adalah 7,
Kategori x=3 adalah 4, Kategori x=4 adalah 2, dan Kategori x=5 adalah 0.
Untuk mencari kombinasi menggunakan rumus ” =COMBIN(number, number_chosen”.
Catatan, untuk number adalah jumlah kelereng putih di kantong. Rumus tersebut merupakan ru-
mus untuk mencari nilai sukses di mana untuk kategori x=0 nilai suksesnya sebesar 1, kategori
x=1 nilai suksesnya sebesar 40, kategori x=2 nilai suksesnya sebesar 780, kategori x=3 nilai suk-
sesnya sebesar 9880, kategori x=4 nilai suksesnya sebesar 91390, dan kategori x=5 nilai sukses-
nya sebesar 65.8008.
Untuk mencari kombinasi menggunakan rumus ” =COMBIN(number, number_chosen”.
Catatan, untuk number adalah jumlah kelereng selain warna putih di kantong. Rumus tersebut
merupakan rumus untuk mencari nilai gagal di mana untuk kategori x=0 nilai gagalnya sebesar
5461512, kategori x=1 nilai gagalnya sebesar 487635, kategori x=2 nilai gagalnya sebesar
34220, kategori x=3 nilai gagalnya sebesar 1770, kategori x=4 nilai gagalnya sebesar 60, dan
kategori x=5 nilai gagalnya sebesar 1.
Untuk mencari ruang sampel menggunakan rumus ” =COMBIN(jumlah populasi,jumlah
sampel). Di mana nilai sampel di setiap kategorinya masing-maing adalah 75287520.
Untuk mencari P(X) PDF menggunakan rumus ”=sukses*gagal/ruang sampel”. Di mana un-
tuk masing-masing kategori x memiliki nilai P(x) pdf sebesar 0.072542, 0.259079, 0.354529,
0.232278, 0.072833, 0.00874, dan 1.
Untuk mencari P(X) CDF menggunakan rumus ”=SUM(value1, value2, value3,…dst). Di
mana untuk masing-masing kategori x memiliki nilai P(x) CDF sebesar 0.072542, 0.331621,
0.68615, 0.918427, 0.99126, dan 1.
Untuk mencari PDF HYPERGEOMETRIK DIST (FALSE) menggunakan rumus ” =BI-
NOM.DIST(sample_s, number_sample, population_s, number pop, cumulative false). Di mana
untuk masing-masing kategori x memiliki nilai PDF HYPERGEOMETRIK DIST (FALSE)
sebesar 0.072542, 0.259079, 0.354529, 0.232278, 0.072833, 0.00874, dan 1.
Untuk mencari CDF HYPERGEOMETRIK DIST (TRUE) menggunakan rumus ” =BI-
NOM.DIST(sample_s, number_sample, population_s, number pop, cumulative true). Di mana
untuk masing-masing kategori x CDF HYPERGEOMETRIK DIST (TRUE) memiliki nilai sebe-
sar 0.072542, 0.331621, 0.68615, 0.918427, 0.99126, dan 1.
Analisis dan Pembahasan:
Pada poisson (EXP) menggunkan lamda mulai dari 0,1 s.d. 5 dan X yang digunakan mulai
dari 1 s.d. 270. Untuk mencari nilainya, menggunakan rumus “=(EXP(-$B$16)*$B$16^A17/
FACT(A17))”. Di mana B16 merupakan nilai lamda dan A17 merupakan nilai X. Jangan lupa
untuk mengunci nilai tersebut menggunakan F4. Setelah itu, barulah Anda enter. Lalu, Anda
drugs sampai ke X terakhir (atau X yang sudah ditemukan nilai 0). Begitupun dengan seterusnya,
Anda hanya perlu mengcopy rumus lalu mengganti nilai-nilainya. Hal tersebut terus dilakukan
sampai lamda ke-5.
Pada poison (False) menggunkan lamda mulai dari 0,1 s.d. 5 dan X yang digunakan mulai
dari 1 s.d. 270. Untuk mencari nilainya, menggunakan rumus
=POISSON.DIST(Q16,$R$15,FALSE). Di mana Q16 merupakan nilai X dan R15 merupakan
nilai lamda (0.1). Jangan lupa untuk mengunci nilai tersebut menggunakan F4. Setelah itu, Anda
klik cumulative false. Kemudian, barulah Anda enter. Lalu, Anda drugs sampai ke X terakhir
(atau X yang sudah ditemukan nilai 0). Begitupun dengan seterusnya, Anda hanya perlu meng-
copy rumus lalu mengganti nilai-nilainya. Hal tersebut terus dilakukan sampai lamda ke-5.
Pada poison (True) menggunkan lamda mulai dari 0,1 s.d. 5 dan X yang digunakan mulai
dari 1 s.d. 19. Untuk mencari nilainya, menggunakan rumus
=POISSON.DIST(Q16,$AH$15,TRUE). Di mana Q16 merupakan nilai X dan AH15 merupakan
nilai lamda (0.1). Jangan lupa untuk mengunci nilai tersebut menggunakan F4. Setelah itu, Anda
klik cumulative true. Kemudian, barulah Anda enter. Lalu, Anda drugs sampai ke X terakhir
(atau X yang sudah ditemukan nilai 1). Begitupun dengan seterusnya, Anda hanya perlu meng-
copy rumus lalu mengganti nilai-nilainya. Hal tersebut terus dilakukan sampai lamda ke-5.
Untuk mencari nilai X, Anda hanya perlu mengetik angka 0 dan 1 pada arah vertical. Kemu-
dian blok angka 0 dan 1, lalu barulah Anda meng-drug sampai nilai 5. Setelah itu, untuk mencari
peluang, Anda menggunkan rumus “=(EXP(-0.01)*(0.01)^E6)/FACT(E6)”.
Di mana E6 merupakan nilai X, dan 0.01 merupakan nilai peluang p. Jangan lupa untuk men-
gunci nilai tersebut dengan F4. Setelah itu, barulah Anda meng-drug. Kemudian, untuk mencari
Poison Dist. False, Anda menggunkan rumus “=POISSON.DIST(E7,$A$8,FALSE)”. Di mana
E7 merupakan nilai X, dan A8 merupakan nilai 0.01. Jangan lupa untuk mengunci nilai tersebut
dengan F4. Setelah itu, barulah Anda meng-drag.

BAB V
Kesimpulan

Distribusi binomial adalah suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan bilamana suatu
proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli. Distribusi hipergeometrik merupakan
distribusi diskrit yang setiap hasil (outcome) terdiri dari keberhasilan atau kegagalan. Pengambilan
sampel (sampling) dilakukan tanpa pengembalian.Sedangkan distribusi poisson adalah distribusi proba-
bilitas diskrit yang menyatakan peluang jumlah peristiwa yang terjadi pada periode waktu tertentu apabila
rata-rata kejadian tersebut diketahui dan dalam waktu yang saling bebas sejak kejadian terakhir.

Penggunaan Excel maupun Minitabdapat mempermudah menyelesaikan distribusi ini, baik untuk
distribusi binomial, distribusi hipergeometrik maupun distribusi poisson. Apalagi penggunaanya yang ter-
golong simple, yang dapat mempercepat penyelesaian suatu data.

Anda mungkin juga menyukai