Anda di halaman 1dari 6

Diskusi 8 : ISIP4216 Metode Penelitian Sosial

Nama : BISMISARA ANTIKA


NIM : 042763534

Jawaban :
1. Interpretasi data adalah suatu kegiatan yang dilakukan peneliti untuk membahasakan data yang ada,
dimana data-data yang tersaji yang umumnya dalam bentuk angka-angka, diartikan atau diterjemahkan
oleh peneliti, sehingga sekalipun pembaca tidak memahami statistik misalnya, namun tetap dapat
mengerti data yang ada, karena sudah diinterpretasikan oleh peneliti.
Sedangkan analisis data merupakan suatu usaha yang dilakukan peneliti untuk menarik simpulan dari
data yang ada, dimana biasanya peneliti mencoba mencari keterkaitan antara data yang ada dengan teori
yang digunakan, dan dengan analisis peneliti dari hasil pengamatan selama peneliti melakukan
pengumpulan data di lapangan.
2. Analisis data penelitian

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Menanam Padi Sistem Jajar Legowo
di Desa Mersak Kecamatan Kluet Tengah

Responden Pengaruh (motivasi) Sumber Pengaruh Faktor Lainnya


1 2 1 3
2 3 2 2
3 1 3 1
4 2 1 2
5 3 2 3
6 1 3 1
7 2 1 2
8 3 2 3
9 1 3 1
10 2 1 2
11 3 2 3
12 1 3 1
13 2 1 2
14 3 2 3
15 1 3 1
16 2 1 2

Analisis Kuantitatif:

1. Rata-rata Pengaruh : 2
2. Frekuensi Penyebab Pengaruh :

a. Biaya : 37,5%
b. Perawatan : 31,25%
c. Hasil : 31,25%
d. Faktor Lainnya :

1) Waktu : 31,25%
2) Keseragaman : 37,5%
3) Semangat : 31,25%

Sumber :
Aslichati, Lilik., et al. (2022). Metode Penelitian Sosial. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
https://www.bola.com/ragam/read/5404864/apa-itu-interpretasi-data-yuk-pahami-penjelasan-
dan-contohnya
https://bobo.grid.id/read/083502975/analisis-dan-interpretasi-data-pengertian-fungsi-dan-
manfaatnya?page=all

Penyebab Faktor-faktor
Responden Tingkat Kemacetan Kemacetan Lainnya
1 2 1 3
2 3 2 2
3 1 3 1
4 2 1 2
5 3 2 3
6 1 3 1
7 2 1 2
8 3 2 3
9 1 3 1
10 2 1 2
11 3 2 3
12 1 3 1
13 2 1 2
14 3 2 3
15 1 3 1
16 2 1 2
17 3 2 3
18 1 3 1
19 2 1 2
20 3 2 3

Analisis Kuantitatif:

1. Statistik Deskriptif:

 Rata-rata Tingkat Kemacetan: 2.1


 Frekuensi Penyebab Kemacetan:
o Pekerjaan Jalan: 40%
o Kepadatan Lalu lintas: 30%
o Kecelakaan: 30%
o Frekuensi Faktor-faktor Lainnya:
 Kondisi Cuaca Buruk: 20%
 Pengaturan Lampu Lalu Lintas: 40%

2. Distribusi Tingkat Kemacetan:

 30% responden mengalami kemacetan rendah (1).


 40% responden mengalami kemacetan sedang (2).
 30% responden mengalami kemacetan tinggi (3).

3. Korelasi Antara Variabel:

 Ada korelasi positif yang signifikan antara kepadatan lalu lintas dan tingkat kemacetan.
 Pekerjaan jalan dan kecelakaan memiliki korelasi positif, menunjukkan bahwa faktor ini
terjadi bersamaan.

4. Analisis Variabilitas Faktor-faktor Lain:

 Pengaturan lampu lalu lintas memiliki variasi rendah, menunjukkan bahwa mayoritas
responden memiliki persepsi yang seragam tentang faktor ini.
 Kondisi cuaca buruk memiliki variasi tinggi, menunjukkan perbedaan persepsi di antara
responden terkait faktor ini.

Interpretasi:

Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami tingkat kemacetan


sedang (40%), dengan pekerjaan jalan menjadi penyebab utama. Korelasi positif antara
kepadatan lalu lintas dan tingkat kemacetan menunjukkan bahwa peningkatan lalu lintas
berhubungan dengan peningkatan kemacetan. Faktor pengaturan lampu lalu lintas mendapat
perhatian konsisten, sedangkan persepsi terhadap kondisi cuaca buruk bervariasi. Hal ini
mengindikasikan bahwa peningkatan efisiensi penanganan pekerjaan jalan dan perbaikan
pengaturan lalu lintas dapat membantu mengatasi kemacetan. Meskipun kondisi cuaca buruk
menjadi faktor yang berkontribusi, persepsi responden berbeda-beda, menunjukkan
kompleksitas dalam mengatasi dampak cuaca terhadap lalu lintas. Analisis ini dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi pihak berwenang untuk merancang solusi yang
lebih terarah dan efektif dalam mengurangi kemacetan di Kota Surabaya.

Sumber :
Aslichati, Lilik., et al. (2022). Metode Penelitian Sosial. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
https://www.bola.com/ragam/read/5404864/apa-itu-interpretasi-data-yuk-pahami-penjelasan-dan-
contohnya
https://bobo.grid.id/read/083502975/analisis-dan-interpretasi-data-pengertian-fungsi-dan-
manfaatnya?page=all

a. 1. Ilmu Politik: mengkaji salah satu aspek dari kehidupan masyarakat yang berhubungan
b. dengan kekuasaan (power), kekuatan atau wibawa, kewenangan (authority), dominasi
c. dan penaklukan (sub-ordination) di kalangan anggota masyarakat. Di dalam
d. melakukan kajiannya, ilmu politik menggunakan negara sebagai unit analisis.
e. Termasuk dalami perhatian iimu politik adalah ilmu administrasi, yaitu metode
f. pengorganisasian negara guna pelaksanaan kebijaksanaan umum.
g. 1. Ilmu Politik: mengkaji salah satu aspek dari kehidupan masyarakat yang berhubungan
h. dengan kekuasaan (power), kekuatan atau wibawa, kewenangan (authority), dominasi
i. dan penaklukan (sub-ordination) di kalangan anggota masyarakat. Di dalam
j. melakukan kajiannya, ilmu politik menggunakan negara sebagai unit analisis.
k. Termasuk dalami perhatian iimu politik adalah ilmu administrasi, yaitu metode
l. pengorganisasian negara guna pelaksanaan kebijaksanaan umum.
1. Ilmu Politik: mengkaji salah satu aspek dari kehidupan masyarakat yang berhubungan
dengan kekuasaan (power), kekuatan atau wibawa, kewenangan (authority), dominasi
dan penaklukan (sub-ordination) di kalangan anggota masyarakat. Di dalam
melakukan kajiannya, ilmu politik menggunakan negara sebagai unit analisis.
Termasuk dalami perhatian iimu politik adalah ilmu administrasi, yaitu metode
pengorganisasian negara guna pelaksanaan kebijaksanaan umum.
1. Ilmu Politik: mengkaji salah satu aspek dari kehidupan masyarakat yang berhubungan
dengan kekuasaan (power), kekuatan atau wibawa, kewenangan (authority), dominasi
dan penaklukan (sub-ordination) di kalangan anggota masyarakat. Di dalam
melakukan kajiannya, ilmu politik menggunakan negara sebagai unit analisis.
Termasuk dalami perhatian iimu politik adalah ilmu administrasi, yaitu metode
pengorganisasian negara guna pelaksanaan kebijaksanaan umum.
1. Ilmu Politik: mengkaji salah satu aspek dari kehidupan masyarakat yang berhubungan
dengan kekuasaan (power), kekuatan atau wibawa, kewenangan (authority), dominasi
dan penaklukan (sub-ordination) di kalangan anggota masyarakat. Di dalam
melakukan kajiannya, ilmu politik menggunakan negara sebagai unit analisis.
Termasuk dalami perhatian iimu politik adalah ilmu administrasi, yaitu metode
pengorganisasian negara guna pelaksanaan kebijaksanaan umum
Assalaamualaikuum wr.wb. Izin menanggapi,

1. Interpretasi data merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk membahasakan data
yang sudah ada. Dengan kata lain, data-data yang sudah tersedia dalam bentuk angka-angka,
diartikan atau diterjemahkan oleh peneliti. Dengan demikian, misalnya ada orang yang tidak
mengerti membaca statistik atau tidak memiliki ilmu statistika, orang itu tetap dapat mengerti
data yang ada karena sudah diinterpretasikan oleh peneliti. Analisis data adalah usaha peneliti
untuk menarik kesimpulan dari data yang ada. Dalam analisis data biasanya peneliti mencoba
mencari keterkaitan antara data yang ada dengan teori yang digunakan dan dengan analisis
peneliti dari hasil pengamatan selama peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan.

Dengan melakukan interpretasi dan analisis data, maka peneliti sesungguhnya telah
melakukan pembuatan laporan penelitian. Tentu saja laporan penelitian tidak hanya berisi
tentang interpretasi peneliti, tetapi lebih jauh dari itu. Namun, boleh saja dikatakan apabila
interpretasi dan analisis data merupakan jiwa dari laporan penelitian. Proses interpretasi dan
analisis data merupakan tahapan yang sangat penting.

2. Interpretasi dan analisis data kuantitatif bisa dilakukan terhadap table dan juga grafik. Pada
dasarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara menginterpretasikan table dan grafik.
Analisis yang dilakukan bisa berbentuk analisis univariat, analisis bivariat, serta analisis
multivariate. Dalam analisis bivariate kita juga bisa menampilkan hasil perhitungan dengan
menggunakan uji statistic. Untuk bisa melakukan analisis perlu pengetahuan yang mendalam
tentang statistic. Demikian pula halnya dalam analisis multivariat, selain menggunakan
presentasi dalam table, kita juga bisa menganalisis dengan menggunakan uji statistic. Dalam
analisis multivariat, Kita juga bisa melihat pola elaborasi yang bisa berbentuk replikasi,
spesifikasi, interpretasi, eksplanasi, dan suppressor.

Penelitian kualitatif memfokuskan pada data yang terkumpul dan mengandalkan pada data
yang diolah dan dianalisis, untuk kemudian terfokus pada terbentuknya sebuah simpulan atau
teori. Karakter data kualitatif berkaitan erat dengan realitas social dan hakikat manusia yang
dikaji oleh kaum interpretif.

Analisis data dilakukan secara bertahap.

• Tahap pertama, analisis data akan dilakukan secara bersamaan dengan proses
pengumpulan data, proses interpretasi data, dan juga penulisan narrative reporting

• Tahap kedua dilakukan saat melakukan proses analisis data. Tahap kedua ini sering disebut
juga sebagai formasi konsep dimana peneliti berusaha melakukan re-contextualization dan de-
contextualization
• Tahap ketiga adalah melakukan beberapa bentuk presentasi data yang dapat memudahkan
pembaca untuk memahami kompleksitas gejala yang diteliti

• Tahap keempat peneliti mengidentifikasi prosedur coding yang dilakukan untuk mereduksi
informasi ke dalam berbagai tema dan kategori.

Analisis Data Kuantitatif Bivariat terhadap penelitian dengan judul


“^ kepuasan pelayanan stakeholder oleh customer service PT. X yang bergerak di bidan
g logistik”

Analisis bivariat merupakan analisis mengenai hubungan antara dua variabel. Hubungan
antara dua variabel ini bisa digambarkan dengan menggunakan tabel silang. Dalam membuat
tabel silang ini, peneliti harus mengetahui bagaimana arah hubungan yang ada dalam bivariat
tersebut. Hubungan yang ada bisa berbentuk asimetris atau simetris.

Hubungan ini perlu diketahui peneliti untuk menghitung persentase yang ada dalam bivariat
tersebut. Dalam penghitungan persentase kita kenal ada persentase baris, persentase kolom,
dan persentase total. Penentuan penggunaan perhitungan persentase didasarkan pada
keberadaan variabel bebas. Sedangkan interpretasinya didasarkan pada keberadaan variabel
terikat.

Persen total: digunakan jika hubungan antara dua variabel simetris. Contoh hubungan antara
jenis kelamin dengan kesesuaian pelayanan dengan kebutuhan. Dalam contoh ini kita anggap
jenis kelamin tidak memiliki pengaruh terhadap pendapat responden, dan begtu juga
sebaliknya.

Dari tabel bivariat yang perhitungan persentase untuk setiap selnya didasarkan pada jumlah
total yang ada, sehingga untuk sel laki-laki dan sudah perhitungan persentasenya 52 dibagi
110.

Interpretasi yang bisa dilakukan terhadap tabel bivariat tersebut adalah sebagai berikut.

• Responden laki-laki yang beranggapan bahwa pelayanan sudah sesuai dengan kebutuhan
ada sebanyak 47%.

• Responden laki-laki yang beranggapan bahwa pelayanan belum sesuai dengan kebutuhan
ada sebanyak 3%.

• Responden perempuan yang beranggapan bahwa pelayanan sudah sesuai dengan


kebutuhan ada sebanyak 35%.

• Responden perempuan yang beranggapan bahwa pelayanan belum sesuai dengan


kebutuhan ada sebanyak 15%.
Sumber referensi:
BMP METODE PENELITIAN SOSIAL UNIVERSITAS TERBUK

Anda mungkin juga menyukai