OBJEK 4
UJI ORGANOLEPTIK (DESKRIPTIF)
OLEH :
GILANG FIQRI
1811121040
B/THP
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAMPU :
Cesar WelyaRefdi, S.TP, M.Si
Hari : Minggu
Tanggal : 7 Maret2021
1 2 3
2 4 2
3 3 2
4 1 2
5 3 3
6 3 3
7 4 4
8 2 1
9 3 3
10 4 3
11 2 4
12 4 3
13 4 4
14 2 4
15 2 2
16 4 5
17 3 2
18 4 4
19 3 4
20 1 3
Σ 58 61
Rata-rata 2,9 3,05
Ket :
1 = Sangat Keras
2 = Keras
3 = Agak Keras
4 = Rapuh
5 = Sangat Rapuh
Tabel 2. Data Hasil Pengujian Deskripsi dengan Kriteria Tingkat Keasaman
1 2 3
2 1 3
3 2 2
4 1 2
5 1 1
6 1 2
7 1 1
8 2 1
9 2 2
10 2 2
11 1 2
12 3 2
13 2 1
14 1 1
15 2 3
16 2 2
17 1 1
18 2 1
19 1 1
20 1 3
Σ 31 36
Rata-rata 1,55 1,8
Ket :
1 = Tidak Asam
2 = Sedikit Asam
3 =Asam
4 = Sangat Asam
5 = Amat Sangat Asam
Tabel 3. Data Hasil Pengujian Deskripsi dengan Kriteria Tingkat Kemanisan
1 1 2
2 2 1
3 2 1
4 2 2
5 1 1
6 1 1
7 1 1
8 1 1
9 3 1
10 2 1
11 1 1
12 3 2
13 1 2
14 1 1
15 2 3
16 3 4
17 1 4
18 1 1
19 1 1
20 1 1
Σ 31 32
Rata-rata 1,55 1,6
Ket :
1 = Tidak Manis
2 = Sedikit Manis
3 =Manis
4 = Sangat Manis
5 = Amat Sangat Manis
PEMBAHASAN
Pada percobaan pratikum kali ini tentang uji deskriptif. Bahan yan digunakan pada
kelompok 3 karak kaliang dari solok dan kabupaten 50 kota . Untuk uji dsekripsi pada pratikum
ini dicari 20 panelis yang akan mencoba karak kaliang yang siapkan. Panelis disuruh mencoba
karak kaliang dari setiap wadah dan menentukan skala kerapuhan, keasaman, dan kemanisan
sesuai kuisoner yang telah dberkan
Pengujian ini banyak digunakan untuk pengawasan mutu serta pengembangan mutu
produk (Tien dan Sugiyono, 1989). Menurut Soewarno (1985), hasil dari analisis deskripstif
akan digunakan untuk menilaipengembangan produk, menyeragamkan mutu, alat diagnosis dan
pengukuranpengawasan mutu.
Uji deskriptif yang dilakukan pada praktikum ini adalah pengujian pada beberapa sampel
karak kaliang. Parameter yang diamati adalah kerapuhan, keasaman, dan kemanisan. Dalam
pengujian, masing-masing atribut mutu akan diujikan secara ranking lalu data disajikan dalam
bentuk pengujian rating. Kemudian setelah itu dirata-ratakan pada setiap parameter.
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil sesuai dengan parameter yang
ditentukan yaitu kerapuhan, keasaman, dan kemanisan. Rata-rata yang didapatkan untuk
kerapuhan pada karak kaliang Solok adalah 2,9 sedangkan Kab. 50 kota adalah 3,05. Rata-rata
keasaman pada karak kaliang solok adalah 1,55 sedangkan kab 50 kota adalah 1,8. Rata-rata
kemanisan pada karak kaliang Solok adalah 1,55 sedangkan Solok adalah 1,6..
Dilihat dari hasil parameter tersebut dapat diketahui bahwa karak kaliang kedua sampel
tidak terlalu berbeda. Untuk kerapuhan nilai yang didapatkan tidak jauh berbeda begitu juga
dengan keasaman dan kemanisannya. Adapun yang membedakan dari kedua sampel adalah dari
segi warna. Pada sampel dari 50 kota terdapat penambahan bahan baku yaitu daun bawang,
terlihat jelas pada sampel. Yang membedakan adalah bahan baku yang digunakan dan pada
karak kaliang . Pada karak kaliang Solok tidak ada proses pendiaman tersebut. Perbedaan dari
segi proses dan bahan baku menyebabkan perbedaan cita rasa dari masing- masing karakkalian
KESIMPULAN
Dari uji deskripsi yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa karak kaliang Kab. 50
Kota dan Solok tidak terlalu berbeda. Dapat dilihat dari nilai yang didapatkan untuk masing-
masing parameter tidak jauh berbeda. Perbedaan nya pun tidak terlalu signifikan saat di uji
deskripsi
PUSTAKA ACUAN
Setyaningsih, D. 2010. Analisis Sensori Untuk Industri Pangan dan Agro. IPB Press, Bogor.
Sofiah, B.D. dan T.S. Achyar. 2008. Penilaian Indera. Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Susiwi. 2009. Handout Penilaian Organoleptik, FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Soewarno. 1985. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Managemen. CetakanKeenam. PT
Gunung Agung, Jakarta.
Tien R.M. dan Sugiyono. 1989. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor
DOKUMENTASI