Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAMPINGAN

KEGIATAN LITERASI DI SEKOLAH BINAAN


BERDASARKAN RAPORT SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN 2023

Oleh:

Nama : NURKISMA, S.Pd


NIP 197411101998112001
Pangkat/Gol : Pembina /IVa
Jabatan : Pengawas Madya

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI


DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN KABUPATEN BATANG
HARI
HALAMAN PENGESAHAN

Perencanaan Pendampingan Tahun 2023 disusun sebagai laporan pengawasan dalam


melaksanakan tugas di wilayah binaan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kab. Batang
Hari .

Disahkan oleh:

Koordinator Pengawas Sekolah


Kab. Batang Hari

H. UMAR,S.Pd,M.Pd

NIP. 1968071219900710002

Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan dan


kebudayaanKab.BatangHari

ZULPADLI S.Pd, M.Pd


Pembina Utama Muda
NIP. 197008202000121001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
karunia- Nya yang telah memungkinkan penyusunan "Laporan Pendampingan Kegiatan
Literasi di Sekolah Binaan 2023" ini dapat diselesaikan dengan sukses. Laporan
pendampingan ini penulis susun sebagai panduan bagi dalam menjalankan tugas pokok,
yaitu melaksanakan fungsi pengawasan melalui kegiatan pendampingan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan. Terdapat empat tahap dalam
rencana ini, yaitu (1) Perencanaan Pendampingan Satuan Pendidikan, (2)
Pendampingan terhadap Perencanaan Program Satuan Pendidikan, (3)
Pendampingan terhadap Pelaksanaan Program Satuan Pendidikan, dan (4)
Pelaporan Pendampingan.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan perencanaan
pendampingan tahun 2023 ini. Khususnya, penulis berterima kasih kepada, Kepala Dinas
Pendidikan dan kebudayaan kab. Batang Hari, Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia
(APSI) yang telah mengawal proses transformasi peran Pengawas Sekolah, Koordinator
Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kab .Batang Hari, Kepala sekolah,
para pendidik, dan tenaga kependidikan di sekolah binaan yang memberikan kontribusi
positif dalam mendukung transformasi peran Pengawas Sekolah di era Merdeka Belajar.
Penulis juga mengharapkan saran dan kritik dari sejawat untuk meningkatkan
kesempurnaan perencanaan pendampingan di masa mendatang. Semoga perencanaan
pendampingan ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi Pengawas Sekolah dalam
menjalankan tugas pokok sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Muara Bulian ,2 Oktober 2023


Pengawas Sekolah

NURKISMA, S.Pd

NIP. 197411101998112001
A. PERENCANAAN PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN

Kegiatan perencanaan pendampingan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut


1. Menganalisis data rapor pendidikan
a. Mengidentifikasi indikator Profil Pendidikan, dengan cara memeriksa daftar
indikator profil pendidikan yang berlaku untuk setiap Satuan Pendidikan
dampingan

b. Mengumpulkan Data Rapor Pendidikan dari setiap Satuan Pendidikan dampingan


(Kumpulan Rapor Pendidikan Sekolah Binaan
c. Mengorganisasikan Data Rapor Pendidikan yaitu menyusun data rapor pendidikan
dalam format yang mudah dibaca dan dipahami
d. Menganalisis Data, yaitu melakukan analisis data dengan membandingkan hasil
rapor pendidikan dengan indikator-indikator profil pendidikan yang telah
ditetapkan, dan mengidentifikasi tren atau pola yang muncul dalam data dan
memperhatikan perbedaan antara hasil yang diharapkan dan yang sebenarnya di
sekolah binaan
e. Merencanakan tindakan perbaikan yang spesifik untuk setiap Satuan Pendidikan
dampingan.
2. Mengidentifikasi tingkat kapasitas Satuan Pendidikan: mengidentifikasi tingkat
kapasitas dengan memperhatikan Capaian pembelajaran dan tata kelola dominan pada
level terbatas (merah)/ moderat (kuning)/ memadai (hijau) berdasarkan analisis rapor
pendidikan Satuan Pendidikan di semua sekolah binaan, seperti berikut.
Tabel 1. Kapasistas Satuan Pendidikan Dampingan Berdasarkan Analisis Rapor Pendidikan Tahun 2023

Kode Kapasitas Satuan Pendidikan Dampingan


capaian
SD 162/1 SD 163/1 SD 168/1 SD 170/1 SD 174/1 SD 175/1 SD 176/1 SD 149/1 SDS SD 12/1 SD 29/1
pembelaja
bukit sari Bulian Tidar Kehidupa Tidar Karya Karya Lebung PERMATA Terusan Terusan
ran dan
jaya Kuranji n Baru Kuranji Mukti Mukti Kato Ati AGRI
tata kelola
A.1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
A.2 1 2 2 2 3 2 1 3 1 1 2
A.3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
D.1 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3
D.2 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 3
D.3 1 1 1 2 2 3 2 2 3 1 3
D.4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
D.6 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3
D.8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
D.10 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3
E.1 2 1 1 1 2 3 2 2 3 1 3
E.2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1
E.3 1 1 3 2 2 2 1 3 2 1 2
E.5 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 3
moderat moderat moderat modera moderat memadai moderat moderat memadai moderat memadai
( 2,0 ) ( 2,2 ) ( 2,2 ) t ( 2,4 ) ( 2,6 ) ( 2,1 ) ( 2,4 ) ( 2,64) ( 1,7 ) ( 2,7 )
( 2,2 )

Catatan: 3 (Baik/Memadai), 2 (Sedang/moderat), 1 (Kurang/terbatas)


A.1 (literasi), A.2 (Numerasi), A.3 (Karakter), D.1 (Kualitas pembelajaran), D.2 (Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru), D.3 (Kepemimpinan instruksional), D.4 (Iklim
keamanan sekolah), D.6 (Iklim kesetaraan gender), D.8 (Iklim kebhinekaan), E.1 (Partisipasi warga sekolah), E.2 (Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu),
E.3 (Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran), E.5 (Program dan kebijakan sekolah)
Berdasarkan Tabel 1 disimpulkan kapasitas satuan pendidikan dampingan pada Tabel 2
berikut.

Tabel 2. Kesimpulan Kapasitas Satuan Pendidikan Dampingan


Nama Satuan Temuan Hasil Rapor Pendidikan Identifikasi Tingkat
Pendidikan Dampingan Kapasitas
SDN 162/1 Bukit sari Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas sedang
kelola dominan pada level
moderat (warna kuning)
SDN 163/1 Bulian jjaya Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas sedang
kelola dominan pada level
moderat (warna kuning)
SDN 168/1 Tidar kuranji Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas sedang
kelola dominan pada level
moderat (warna kuning)
SDN 170/1 Kehidupan Baru Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas sedang
kelola dominan pada level
moderat (warna kuning)
SDN 174/1 Tidar kuranji Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas sedang
kelola dominan pada level
moderat
(warna kuning)
SDN 175/1 Karya mukti Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas tinggi
kelola dominan pada level tinggi
(warna hijau)
SDN 176/1 Karya mukti Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas sedang
kelola dominan pada level moderat
(warna kuning)
SDS Permata agri Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas tinggi
kelola dominan pada level tinggi
(warna hijau)
SDN 12/1 Terusan Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas sedang
kelola dominan pada level
moderat (warna kuning )
SDN 149/1 lebung kato ati Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas sedang
kelola dominan pada level
moderat (warna kuning)
SDN 29/1 Terusan Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas tinggi
kelola dominan pada level tinggi
(warna hijau)

3. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan utamanya jika mengalami kendala


akses rapor pendidikan
4. Menentukan pendekatan pendampingan.
Berdasarkan Tabel 2 selanjutnya menetapkan pendekatan pendampingan, seperti pada
Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Pendekatan Pendampingan Satuan Pendidikan Dampingan
Tingkat Kesadaran Kapasitas Satuan Pendidikan Dampingan
Perubahan Satuan Rendah Sedang Tinggi
Pendidikan
Dampingan
Berkembang Pemicu Perubahan
- SDS Permata Agri

Berdaya Penguatan Perubahan Perubahan Berkelanjutan


 SDN 12/1  SDN 29/1 Terusan
Terusan  SDN 175/1 Karya Mukti
 SDN 149/1
Lebung kato
ati
 SDN 162/1
Bukit sari
 SDN 163/1
Bulian jaya
 SDN 168/1
Tidar
Kuranji
 SDN 170/1
Kehidupan
baru
 SDN 174/1
Tidar
Kuranji
 SDN 176/1
Karya
Mukti
Catatan:
1. Warna biru kapasitas tinggi dan kesadaran berkembang pendekatan pendampingannya pemicu
perubahan
2. Warna kuning kapasitas sedang dan kesadaran berdaya pendekatan pendampingannya penguatan
perubahan
3. Warna hijau kapasitas tinggi dan kesadaran berdaya pendekatan pendampingannya perubahan
berkelanjutan

5. Menyusun prioritas rencana pendampingan satuan pendidikan, kegiatan ini


dilaksanakan berdasarkan hasil Tabel 3 yang dijabarkan Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Prioritas Rencana Pendampingan
Skala Satuan Pendekatan Dasar Pertimbangan
Prioritas Pendidikan Pendampingan
Dampingan
I SDN 12/1 Penguatan  Kapasitas sedang dan kesadaran
perubahan berdaya. Secara proses pengawas terlibat
Terusan
mengerjakan aktivitas perubahan atau
memberikan contoh nyata, dalam hal ini
tentang penerapan asesmen awal atau
diferensiasi pembelajaran.
 Tujuannya mengenali dan
menguatkan penggerak perubahan
hingga mendapatkan bukti dan praktik
baik perubahan
II SDS Permata Agri Pemicu perubahan  Kapasitas tinggi dan kesadaran
berkembang. Secara proses pengawas
memberikan tantangan yang menggugah
kesadaran untuk terus melakukan
perubahan, dalam hal ini tentang
mencoba suatu inovasi pembelajaran,
digitalisasi pembelajaran, berbagi
praktik baik pembelajaran dan
kepemimpinan atau berkolaborasi
dengan sekolah lain.
 Tujuannya membangun percakapan
menggerakkan bersama kepala sekolah
dan/atau manajemen Satuan Pendidikan
untuk menggugah kesadaran perubahan
III SDN 168/1 Penguatan perubahan  Kapasitas sedang dan kesadaran
berdaya. Secara proses pengawas
terlibat mengerjakan aktivitas
perubahan atau memberikan contoh
nyata, dalam hal ini tentang penerapan
asesmen awal atau diferensiasi
pembelajaran.
 Tujuannya mengenali dan
menguatkan penggerak perubahan
hingga mendapatkan bukti dan
praktik baik perubahan

IV SDN 29/1 Perubahan  Kapasitas tinggi dan kesadaran berdaya.


berkelanjutan Secara proses pengawas memberikan
tantangan yang menggugah kesadaran
untuk terus melakukan perubahan,
dalam hal ini tentang mencoba suatu
inovasi pembelajaran, digitalisasi
pembelajaran, berbagi praktik baik
pembelajaran dan kepemimpinan atau
berkolaborasi dengan sekolah lain
 Tujuannya mendukung kepala
Satuan Pendidikan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung
perubahan dengan mencoba program
baru sesuai karakteristik Satuan
Pendidikan dan konteks daerah
Skala Satuan Pendekatan Dasar Pertimbangan
Prioritas Pendidikan Pendampingan
Dampingan
V SDN 174/1 Penguatan  Kapasitas sedang dan kesadaran
Perubahan berdaya. Secara proses pengawas
terlibat mengerjakan aktivitas
perubahan atau memberikan contoh
nyata, dalam hal ini tentang penerapan
asesmen awal atau diferensiasi
pembelajaran.
 Tujuannya mengenali dan
menguatkan penggerak perubahan
hingga mendapatkan bukti dan
praktik baik perubahan

VI SDN 175/1 Perubahan  Kapasitas tinggi dan kesadaran berdaya.


berkelanjutan Secara proses pengawas memberikan
tantangan yang menggugah kesadaran
untuk terus melakukan perubahan,
dalam hal ini tentang mencoba suatu
inovasi pembelajaran, digitalisasi
pembelajaran, berbagi praktik baik
pembelajaran dan kepemimpinan atau
berkolaborasi dengan sekolah lain.
 Tujuannya mendukung kepala
Satuan Pendidikan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung
perubahan dengan mencoba program
baru sesuai karakteristik Satuan
Pendidikan dan konteks daerah
VII SDN 176/1 Penguatan  Kapasitas sedang dan kesadaran
Perubahan berdaya. Secara proses pengawas
terlibat mengerjakan aktivitas
perubahan atau memberikan contoh
nyata, dalam hal ini tentang penerapan
asesmen awal atau diferensiasi
pembelajaran.
 Tujuannya mengenali dan
menguatkan penggerak perubahan
hingga mendapatkan bukti dan
praktik baik perubahan

VIII SDN 149/1 Penguatan  Kapasitas sedang dan kesadaran


Perubahan berdaya. Secara proses pengawas
terlibat mengerjakan aktivitas
perubahan atau memberikan contoh
nyata, dalam hal ini tentang penerapan
asesmen awal atau diferensiasi
pembelajaran.
 Tujuannya mengenali dan
menguatkan penggerak perubahan
hingga mendapatkan bukti dan
praktik baik perubahan
Skala Satuan Pendekatan Dasar Pertimbangan
Prioritas Pendidikan Pendampingan
Dampingan

IX SDN 170/1 Penguatan  Kapasitas sedang dan kesadaran


Perubahan berdaya. Secara proses pengawas
terlibat mengerjakan aktivitas
perubahan atau memberikan contoh
nyata, dalam hal ini tentang penerapan
asesmen awal atau diferensiasi
pembelajaran.
 Tujuannya mengenali dan
menguatkan penggerak perubahan
hingga mendapatkan bukti dan
praktik baik perubahan

X SDN 163/1 Penguatan  Kapasitas sedang dan kesadaran


Perubahan berdaya. Secara proses pengawas
terlibat mengerjakan aktivitas perubahan
atau memberikan contoh nyata, dalam
hal ini tentang penerapan asesmen awal
atau diferensiasi pembelajaran.
 Tujuannya mengenali dan
menguatkan penggerak perubahan
hingga mendapatkan bukti dan
praktik baik perubahan

XI SDN 162/1 Penguatan  Kapasitas sedang dan kesadaran


Perubahan berdaya. Secara proses pengawas
terlibat mengerjakan aktivitas perubahan
atau memberikan contoh nyata, dalam
hal ini tentang penerapan asesmen awal
atau diferensiasi pembelajaran.
 Tujuannya mengenali dan
menguatkan penggerak perubahan
hingga mendapatkan bukti dan
praktik baik perubahan
B. PENDAMPINGAN TERHADAP PERENCANAAN PROGRAM SATUAN
PENDIDIKAN
Kegiatan pendampingan terhadap perencanaan program satuan pendidikan dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut
1. Mengunjungi ke sepuluh satuan pendidikan dampingan untuk merencanakan
program dan memastikan pelibatan warga sekolah dalam proses penyusunan
program sekolah.
2. Menyusun rencana pendampingan berdasarkan skala prioritas masing-masing
satuan pendidikan dampingan, seperti pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5 : Deskripsi Kegiatan Pendampingan Perencanaan Program
Skala Prioritas Satuan Pendidikan Pendekatan Deskripsi Kegiatan Pendampingan yang
Dampingan Pendampingan Dilakukan
I - VII SDN 176/1 Penguatan  Mendampingi Kepala Sekolah dalam
SDN 12/1 perubahan penyusunan rencana program Satuan
SDN 163/1 Pendidikan yang berfokus pada
SDN 162/1 peningkatan kualitas pembelajaran.
SDN 168/1  Tujuannya mendorong Kepala
SDN 170/1 Sekolah dan warga SDN 176/1 , SDN
SDN 174/1 12/1, SDN 163/1, SDN 162/1, SDN
168/1, SDN 170/1, SDN 174/1
mengenali potensi perubahan yang
dimiliki dan menguatkan penggerak
perubahan melalui bukti dan praktik
baik perubahan
 Luaran: rencana program yang
berfokus pada perubahan praktik
pembelajaran
VIII SDS Permata Pemicu perubahan  Mendampingi penyusunan program
Agri yang membangun kesadaran tentang
pentingnya perubahan berkelanjutan.
 Tujuannya membangun percakapan
yang menggerakkan bersama Kepala
Sekolah dan manajemen SDS
Permata Agri untuk menggugah
kesadaran perubahan di sekolah
tersebut.
 Luaran: rencana program yang
berfokus pada perubahan praktik
pembelajaran atau pengelolaan atau
pengembangan Satuan Pendidikan
IX - XI SDN 29/1 Perubahan  Memberikan masukan kepada Kepala
TERUSAN berkelanjutan Sekolah dalam penyusunan rencana
SDN 175/1 program Satuan Pendidikan agar
SDS Permata agri dampak perubahan yang telah terjadi
di
 SDN 175/1
 SDS Permata agri
 SDN 29/1 Terusan
dapat meluas dan menjadi praktik
baik bagi sekolah lainnya.
 Luaran: rencana program yang
berfokus pada perubahan praktik
pembelajaran atau pengelolaan atau
pengembangan Satuan Pendidikan.

3. Mempresentasikan seluruh rencana program dari sebelas sekolah didampingi


kepada Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kab. Batang Hari untuk mendapatkan
dukungan seluruh rencana program sepuluh sekolah melalui kebijakan- kebijakan
yang relevan di tahun 2023.
4. Menjajaki peluang kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan kebudayaan kab,
Batang Hari dengan sebelas SD dampingan dalam rangka mensukseskan rencana
program yang sudah disusun.
C. PENDAMPINGAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM SATUAN
PENDIDIKAN

Pada tahap ini yang dilakukan adalah berikut.


1. Memilih Strategi Pendampingan dan Strategi Umpan Balik pelaksanaan program
satuan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan, rencana prioritas program,
dan dasar pertimbangan yang sebelumnya telah terpetakan, seperti pada Tabel 6
berikut.
Tabel 6. Pilihan Strategi Pendampingan dan Strategi Umpan Balik
Sekolah Dampingan Pendekatan Pendampingan Pilihan Strategi Pendampingan Tujuan Pilihan Strategi Umpan Balik
I II
SDS Pemicu perubahan Coaching consulting Memberdayakan kepala sekolah untuk Umpan balik
Permata agri meningkatkan kinerja dengan penyemangat
mengungkapkan potensi dirinya
SDN 29/1 Perubahan berkelanjutan Fasilitatin - Membantu Satuan Pendidikan mengambil Umpan balik pembentuk
keputusan kelompok atau organisasi

SDN 175/1 Fasilitatin - Membantu Satuan Pendidikan mengambil Umpan balik pembentuk
keputusan kelompok atau organisasi
SDN 163/1 Penguatan Perubahan Consulting fasilitatin Memberikan rekomendasi berdasarkan Umpan balik pembangkit
hasil analisis untuk pengembangan
organisasi
SDN 12/1 Consulting fasilitatin Memberikan rekomendasi berdasarkan Umpan balik pembangkit
hasil analisis untuk pengembangan
organisasi
SDN 174/1 Consulting fasilitatin Memberikan rekomendasi berdasarkan Umpan balik pembangkit
hasil analisis untuk pengembangan
organisasi
SDN 162/1 Consulting fasilitatin Memberikan rekomendasi berdasarkan Umpan balik pembangkit
hasil analisis untuk pengembangan
organisasi
SDN149/1 Consulting fasilitatin Memberikan rekomendasi berdasarkan Umpan balik pembangkit
hasil analisis untuk pengembangan
organisasi
SDN 163/1 Consulting fasilitatin Memberikan rekomendasi berdasarkan Umpan balik pembangkit
hasil analisis untuk pengembangan
organisasi
SDN 170/1 Consulting fasilitatin Memberikan rekomendasi berdasarkan Umpan balik pembangkit
hasil analisis untuk pengembangan
organisasi
SDN 168/1 Consulting fasilitatin Memberikan rekomendasi berdasarkan Umpan balik pembangkit
hasil analisis untuk pengembangan
organisasi
2. Memberikan ‘Umpan Balik Pembangkit’ kepada Kepala Sekolah pada sekolah prioritas I
agar menemukan bukti adanya persoalan di masing-masing sekolah dan menilai kondisinya secara
akurat di SDN 176/1 Karya mukti,SDN 12/1, SDN 149/1, SDN 162/1, SDN 163/1, SDN 168/1, SDN
170/1, SDN 174/1,
Mengajak Kepala Sekolah tersebut menyadari adanya persoalan perihal proses pembelajaran serta
menemukan solusi atas persoalan tersebut.
2. Memberikan ‘Umpan Balik Penyemangat’ kepada Kepala Sekolah prioritas II agar
para Kepala Sekolah tersebut terbantu dalam mengenali perubahan yang telah dicapai
sejauh ini, serta mengidentifikasi kebutuhan perubahan yang akan dijangkau.
3. Membantu Kepala Sekolah menyadari kemajuan-kemajuan yang telah dicapai serta
menemukan area-area yang bisa diperbaiki ke depan yaitu SDS Permata agri.
4. Mengajak Kepala Sekolah tersebut menyadari adanya persoalan perihal proses
pembelajaran serta menemukan solusi atas persoalan tersebut.
5. Memberikan strategi ‘Umpan Balik Pembentuk’ kepada Kepala Sekolah dimana
sekolah sudah berkapasitas tinggi dengan tingkat kesadaran perubahan berdaya .
6. Mengajak 2 ( dua ) Kepala Sekolah tersebut merefleksikan praktik baik yang sudah
atau mengarah pada standar hal ini bertujuan membantu para Kepala Sekolah
semakin menguasai keterampilan tertentu dalam mencapai suatu sasaran atau standar
tertentu.
D. LAPORAN PENDAMPINGAN

Adapun kegiatannya dalam pendampingan sebagai berikut.


1. Menyusun laporan dan melaporkan hasil Pendampingan yang telah dilakukan
kepada Dinas Pendidikan dan kebudayaan kab. Batang Hari
2. Hal-hal yang dilaporkan adalah meliputi berikut.
a. kondisi sebelum dan sesudah pelaksanaan Pendampingan;
b. evaluasi atas pelaksanaan Pendampingan; dan
c. rekomendasi dukungan yang diperlukan dari Dinas yang membidangi
pendidikan sesuai kewenangannya dalam rangka percepatan implementasi
Kurikulum Merdeka terhadap sepuluh satuan pendidikan dampingan
3. Berikut adalah laporan kegiatan OKTOBER, NOVEMBER, DESEMBER
LAPORAN PENDAMPINGAN PENGAWAS SEKOLAH

Nama Satuan Pendidikan  SDN 162/1 Bukit sari


 SDN 163/1 Bulian jaya
 SDN 168/1 Tidar kuranji
 SDN 170/1 Kehidupan baru
 SDN 174/1 Tidar kuranji
 SDN 175/1 Karya mukti
 SDN 176/1 Karya mukti
 SDS Permata agri
 SDN 12/1 Terusan
 SDN 29/1
 SDN 149/1
Nama Kepala Sekolah  TAMRIN, S.Pd
 Sulaiman, S.Pd.I
 Muthmainnah, S.Pd,SD
 Nurbaiti, S.Pd,
 Suyeh hidayat S.Pd,
 Desriyenti, S.Pd SD
 Dewi candrawati, S.Pd,
 Rizal S.Pd,
 Dra. Lilik muallifah
 Usman, S.Pd
 Intizom,S.Pd
Nama Pengawas sekolah NURKISMA, S.Pd
Materi Pendampingan Penyelarasan program Literasi sekolah
berdasarkan rapor pendidikan
Tujuan Pendampingan Memastikan program Literasi sekolah disusun berbasis rapor
pendidikan
Metode Pendampingan Consulting, coaching, dan Fasilitating
Bulan/Tahun OKTOBER sd DESEMBER 2023 (Triwulan keempat )
A. PENDAHULUAN URAIAN
1. Latar Belakang Literasi tidak sekedar membaca dan menulis, namun mencakup
keterampilan berpikirmenggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.
Literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup. Sebagian
besar proses pendidikanbergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi.
Budaya literasi yang tertanam dalam diripeserta didik memengaruhi tingkat
keberhasilannya, baik di sekolah maupun dalam kehidupanbermasyarakat.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan
secaramenyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yangwarganya literat sepanjang hayat melalui
pelibatan publik.
Rapor pendidikan adalah alat evaluasi yang memberikan gambaran
tentang kualitas program pendidikan yang dilaksanakan di sekolah.
Rapor ini mencakup output, proses, dan input. Output terdiri dari
literasi, numerasi, dan karakter. Proses meliputi kualitas pembelajaran,
refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepemimpinan
instruksional, iklim keamanan sekolah, iklim kesetaraan gender, iklim
kebhinekaan, dan iklim inklusivitas. Input meliputi proporsi PTK
bersertifikat, proporsi PTK penggerak, pengalaman pelatihan PTK,
partisipasi warga sekolah, proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah
untuk peningkatan mutu, pemanfaatan TIK untuk pengelolaan
anggarakn, program dan kebijakan sekolah. Dengan menganalisis
rapor pendidikan, pengawas
sekolah dapat memperoleh pemahaman tentang keberhasilan dan
tantangan yang dihadapi oleh sekolah binaan serta mengevaluasi
efektivitas program-program yang ada pada tahun 2023 ini.
Berdasarkan analisis raport pendidikan 11 (sebelas) SD di
kecamatan Maro Sebo Ilir, ternyata tingkat kapasitas kemampuan
literasi sekolah masih tahap sedang atau warna kuning. Untuk itu perlu
kiranya tindakan nyata dari sekolah untuk meningkatkan kapasitas
rapor pendidikan pada Literasi dengan menyusun program literasi
sekolah.
Dalam konteks pendidikan, penting untuk terus meningkatkan
kualitas program sekolah. Tidak terkecuali program literasi sekolah.
Hal ini dilakukan agar program-program yang ada dapat memberikan
dampak positif terhadap kemajuan siswa dan mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan. Dengan menggunakan data dan informasi
dari rapor pendidikan, pengawas sekolah dapat mengidentifikasi area
yang perlu ditingkatkan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
Melalui pendampingan pengawas sekolah yang berfokus pada
penyusunan program literasi sekolah dengan rencana berdasarkan
rapor pendidikan, sekolah dapat memperkuat akuntabilitas mereka.
Pengawas sekolah dapat membantu dalam membersamai dan
mengevaluasi implementasi program serta mengidentifikasi kebutuhan
pengembangan yang diperlukan. Hal ini memastikan bahwa sekolah
terus berada pada jalur yang t e p a t untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Praktik ini penting untuk
direncanakan, terutama dalam konteks pengelolaan sekolah
berbasis rapor pendidikan..Dalam rencana pendampingan ini, peran
dan tanggung jawab telah ditentukan. Pengawas sekolah akan bertindak
sebagai mentor dan coach, kepala sekolah dan tim manajemen sekolah
akan menjadi mentee dan coachee sedangkan rekan sejawat akan
berperan sebagai kolaborator. Tahapan metode mentoring dan
coaching dalam penyusunan program literasi sekolah dengan rapor
pendidikan dan program kerja pengawas sekolah juga perlu
direncanakan dengan baik. Hal ini akan memastikan bahwa
pelaksanaan praktik ini dapat berjalan dengan lancar
dan dapat menjadi contoh bagi rekan sejawat lainnya.

2. Tujuan 1. Mengidentifikasi indikator Profil Pendidikan


2. Mengumpulkan Data Rapor Pendidikan dari setiap Satuan
Pendidikan dampingan
3. Mengorganisasikan Data Rapor Pendidikan dengan menyusun data
rapor pendidikan menggunakan format yang mudah dibaca dan
dipahami
4. Menganalisis Data, yaitu melakukan analisis data pencapaian literasi
dengan membandingkan hasil rapor pendidikan dengan indikator-
indikator profil pendidikan yang telah ditetapkan, dan
mengidentifikasi tren atau pola yang muncul dalam data dan
memperhatikan perbedaan
antara hasil yang diharapkan dan yang sebenarnya di sekolah binaan
5. Merencanakan tindakan perbaikan yang spesifik untuk setiap Satuan
Pendidikan dampingan.
6. Mengidentifikasi tingkat kapasitas Satuan Pendidikan dengan
memperhatikan Capaian pembelajaran dan tata kelola dominan pada
level terbatas (merah)/ moderat (kuning)/ memadai (hijau)
berdasarkan analisis rapor pendidikan Satuan Pendidikan di semua
sekolah binaan dan kesadaran satuan pendidikan terhadap
perubahan.

3. Ruang Lingkup 1. Mengidentifikasi indikator Profil Pendidikan: Menganalisis dan


mengidentifikasi indikator-indikator yang relevan untuk
menggambarkan profil pendidikan di setiap Satuan Pendidikan
dampingan.
2. Mengumpulkan Data Rapor Pendidikan: Mengumpulkan data rapor
pendidikan dari setiap Satuan Pendidikan dampingan untuk
digunakan dalam analisis pencapaian nilai literasi.
3. Mengorganisasikan Data Rapor Pendidikan: Menyusun data rapor
pendidikan dalam format yang mudah dibaca dan dipahami agar
dapat dilakukan analisis lebih lanjut.
4. Menganalisis Data: Membandingkan hasil rapor pendidikan dengan
indikator-indikator profil pendidikan yang telah ditetapkan untuk
mengidentifikasi tren atau pola yang muncul. Memperhatikan
perbedaan antara hasil yang diharapkan dan yang sebenarnya di
setiap sekolah binaan.
5. Merencanakan tindakan perbaikan:yaitu menyusun program literasi
sekolah.
6. Mengidentifikasi tingkat kapasitas Satuan Pendidikan: Menentukan
tingkat kapasitas Satuan Pendidikan dampingan berdasarkan capaian
pembelajaran dan tata kelola dominan. Tingkat kapasitas ini dapat
dinyatakan sebagai terbatas (merah), moderat (kuning), atau
memadai (hijau). Analisis dilakukan dengan melibatkan semua
sekolah binaan dan kesadaran satuan pendidikan terhadap
perubahan.
7. Menentukan pendekatan, metode, dan prioritas pendampingan:
Berdasarkan kesadaran dan kapasitas satuan pendidikan dampingan,
menentukan pendekatan, metode, dan prioritas pendampingan yang
akan digunakan untuk membantu dan mendukung perbaikan
pendidikan di setiap satuan pendidikan tersebut.

B. AKTIFITAS URAIAN
KINERJA
1. Langkah – Langkah A Langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menghadapi tantangan di
ksi sekolah binaan pada dasarnya alurnya sama seperti berikut

Secara lebih rinci langkah-


langkah tersebut sebagai berikut:
1. Membangun komunikasi dengan satuan pendidikan dampingan:
 Menjalin komunikasi dengan warga sekolah.
 Menyampaikan tujuan pendampingan dengan jelas dan
menekankan bahwa pendampingan dilakukan untuk mendukung
pengembangan profesionalnya.
2. Konsultasi (Consulting):
 Melakukan pertemuan awal untuk memahami kebutuhan dan
tantangan yang dihadapi oleh kepala sekolah, guru atau staf.
 Mendengarkan dengan saksama dan memberikan kesempatan
kepada mereka untuk menyampaikan pandangan, ide, atau
masalah yang mereka hadapi terkait literasi sekolah..
 Berikan saran dan rekomendasi sesuai dengan kondisi masing-
masing satuan pendidikan dampingan.
 Mendiskusikan bersama kepala sekolah, guru atau staf untuk
mendapatkan solusi yang memungkinkan dan dorong mereka
untuk memilih pendekatan yang paling sesuai dengan situasi
masing-masing satuan pendidikan dampingan.
3. Pembimbingan (Coaching):
 Mengidentifikasi area pengembangan yang perlu diperhatikan
oleh kepala sekolah, guru atau staf.
 Membantu mereka untuk menetapkan tujuan yang jelas dan
spesifik terkait pengembangan keterampilan atau pencapaian
tujuan yang ingin mereka capai.
 Membantu mereka dalam merencanakan langkah-langkah
konkret untuk mencapai tujuan tersebut.
 Memberikan dukungan dan dorongan saat mereka bekerja
menuju tujuan mereka.
 Selama proses pendampingan, memberikan umpan balik yang
konstruktif dan membantu mereka merenungkan pengalaman
dan pembelajaran yang mereka peroleh selama pendampingan
berlangsung.
4. Fasilitasi (Facilitating):
 Membantu kepala sekolah, guru atau staf untuk
mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan yang satuan pendidikan dampingan inginkan.
 Membantu mereka mengembangkan jaringan dan
menghubungkan dengan rekan kerja atau pihak terkait yang
dapat memberikan wawasan atau dukungan tambahan sesuai
kebutuhan.
 Fasilitasi sesi atau diskusi kelompok yang melibatkan guru atau
staf untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide
terbaik.
 Selama proses fasilitasi, menjaga agar suasana tetap terbuka dan
mendukung kolaborasi.
5. Evaluasi dan refleksi:
 Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kemajuan dan hasil
yang dicapai oleh kepala sekolah, guru atau staf.
 Mendiskusikan hasil evaluasi dengan mereka dan dorong
mereka untuk merenungkan pencapaian, hambatan yang
dihadapi, dan pelajaran yang dipetik dari proses fasilitasi.
 Membantu mereka untuk merencanakan langkah-langkah
berikutnya dalam pengembangan profesional sesuai
kebutuhannya masing-masing.
Sumber Daya diperlukan:
2. Sumber daya 1. Rapor Pendidikan Tahun 2023: Digunakan sebagai dasar untuk
menganalisis kemajuan dan tantangan dalam program sekolah.
2. Format dan Contoh Laporan Evaluasi: Digunakan sebagai acuan
dalam menyusun laporan evaluasi terkait visi dan misi,
EDG/EDKS, pengembangan diri, program literasi , dan program
lainnya yang relevan dengan pendampingan, termasuk program
pengawasan dan evaluasi kepala sekolah.

3. Hasil-hasil
 hasil analisis data raport pendidikan.
 Penyusunan program literasi sekolah berd literasi asarkan rapor
pendidikan tahun 2023
 rekap laporan tri wulan 4

C. REKOMENDASI URAIAN
DAN TINDAK LANJUT
Rekomendasi 1. Kepala sekolah dan tim manajemen perlu memiliki kesadaran
pentingnya budaya mutu melalui perencanaan berbasis.
2. Perlu adanya keselarasan antara program literasi sekolah dengan
raport pendidikan sekolah yang sinkron dan sinergi dengan
kebijakan
Kemdikbudristek.
3. Perlu kolaborasi antara pengawas sekolah, kepala sekolah, dan tim
manajemen sekolah dalam mengimplementasikan perencanaan
berbasis data .
4. Kepala sekolah dan tim manajemen perlu memiliki kesadaran
pentingnya mengelola sekolah berbasis data.
5. Waktu pelaksanaan pendampingan menggunakan metode
mentoring perlu ditambah durasinya sesuai kondisi sekolah binaan.
6. Untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan metode
mentoring dan coaching perlu disediakan alat ukur yang sesuai
dengan kondisi sekolah binaan.
7. Ada tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk pendampingan
selanjutnya.
Tindak Lanjut Tindak Lanjut:
1. Akan dikembangkan alat bantu untuk mendapatkan respons orang
lain terkait kegiatan yang dilakukan.
2. Faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari metode
consulting/fsilitatting/coaching akan menjadi fokus persiapan yang
matang pada pendampingan berikutnya.
3. Kolaborasi dengan sejawat akan dilakukan pada pendampingan
berikutnya.
Lampiran 1. Sumber daya yang digunakan dalam proses pendampingan di
masing-masing sekolah binaan:
 kumpulan rapor pendidikan satuan pendidikan dampingan
 indikator rapor pendidikan
 materi pendampingan

2. Dokumentasi kegiatan pendampingan:

Gambar 1. Dokumentasi Pelaksanaan Pendampingan Berbasis Rapor


Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai