Anda di halaman 1dari 9

BAB III

SKILLS LAB 1
PEMERIKSAAN FISIK LANSIA

SKENARIO 1 “Kondisi ku tak lagi seperti dulu”

Seorang perawat Puskesmas akan melakukan kunjungan kesebuah rumah dimana


terdapat seorang lansia berusia 65 tahun menderita penyakit hipertensi. Perawat akan
melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada lansia.

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dari pemeriksaan lansia


2. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian
3. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi penemuan yang khas pada pengkajian fisik
lansia

Aktivitas Pembelajaran

No Aktivitas Yang Terlibat Waktu


1 Pembukaan
a. Pre-test Mahasiswa 10 menit
b. Penjelasan Instruktur Instruktur 20 menit
2 Pelaksanaan
a. Role play instruktur Instruktur 30 menit
b. Role play mahasiswa Mahasiswa 90 menit
3 Penutup
a. Post-test Mahasiswa 20 menit
b. Feedback Instruktur 10 menit
Total 180 menit
TINJAUAN TEORI

PELAKSANAAN PENGKAJIAN GERIATRI

A. Anamnesis
Awal anamnesis serupa dengan semua anamnesis yang lain, yaitu berupa
identitas penderita, tetapi pertanyaan-pertanyaan berikutnya dilakukan dengan
lebih terinci dan terarah, sebagai berikut:
1. Identitas penderita: nama, alamat, umur, perkawinan, anak (jumlah, jenis
kelamin dan berapa yang masih tinggal bersama penderita), pekerjaan,
keadaan sosial ekonomi.
Termasuk dalam bagian ini adalah anamnesis mengenai faktor risiko sakit,
yaitu usia sangat lanjut (> 70 tahun), duda hidup sendiri, baru kematian orang
terdekat, baru sembuh dari sakit, pulang opname, gangguan mental nyata,
menderita penyakit progresif, gangguan mobilitas, dan lain-lain.
2. Anamnesis tentang obat, baik sebelum ini atau yang diminum di rumah, baik
yang berasal dari resep dokter atau yangn dibeli bebas (termasuk jamu-
jamuan).
Penilaian sistem: bagian ini berbeda dengan anamnesis penderita golongan
umur lain, karena tidak berdasarkan “model medik” (tergantung pada keluhan
utama). Harus selalu diingat bahwa pada usia lanjut, keluhan tidak selalu
menggambarkan penyakit diderita, seringkali justru memberikan keluhan
yang tidak khas.
Untuk mendapatkan jawaban yang baik, seringkali diperlukan aloanamnesis
dari orang/keluarga yang merawatnya sehari-hari.
3. Anamnesis tentang kebiasaan yang merugikan kesehatan
4. Anamnesis tentang berbagai gangguan yang terdapat: menelan, masalah
gigi, gigi palsu, gangguan komunikasi/bicara, nyeri/gerak yang terbataspada
anggota badan, dan lain-lain.
5. Kepribadian perasaan hati, kesadaran dan afek (alo-anamnesis atau
pengamatan) konfusio, curiga/bermusuhan, gangguan tidur atau keluhan
malamhari, daya ingat, dan lain-lain.
6. Riwayat tentang problema utama geriatri (sindrom geriatrik):
Pernah stroke, TIA/RIND, hipotensi ortostatik, inkontinensia urin, dementia,
dekubitus, patah tulang.
B. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan pemeriksaan tanda vital (seperti pada
golongan umur lain), walaupun rinciannya mungkin terdapat beberapa
perbedaan, antara lain:
1. Pemeriksaan tekanan darah, harus dilaksanakan dalam keadaan tidur,
duduk dan berdiri, masing-masing dengan selang 1-2 menit, untuk melihat
kemungkinan dapatnya hipotensi ortostatik. Kemungkinan hipertensi palsu
juga harus dicari dengan perasat Osler).
2. Pemeriksaan fisik untuk menilai sistem. Pemeriksaan organ dan sistem ini
perlu disesuaikan dengan tingkat kemampuan pemeriksa/dokter. Pada
pelaksanaannya dilakukan pemeriksaan fisik dengan urutan seperti pada
anamnesis penilaian sistem, yaitu:
3. Pemeriksaan syaraf kepala, pemeriksaan panca indera, saluran nafas atas,
gigi-mulut
4. Pemeriksaan leher, kelenjer tiroid, bising arteri karotis
5. Pemeriksaan dada; paru-paru, jantung, dan seterusnya sampai pada
pemeriksaan ekstremitas, refleks-refleks, kulit-integumen.
C. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan tambahan disesuaikan dengan kemampuan ekonomi penderita,
tingkah keahlian pemeriksa, tetapi minimal harus mencakup pemeriksaan rutin
usia lanjut. Di negara industri maju, yang dianggap rutin pada usia lanjut adalah:
1. Foto toraks, EKG
2. Laboratorium:
a. dara, urin, fese rutin
b. gula darah, lipid, fungsi hati, fungsi ginjal
c. fungsi tiroid (T3, T4, TSH)
d. kadar serum B6, B12
D. Pemeriksaan fungsi
Pelaksanaan pengkajian fungsi fisik dan psikis penderita dapat dibagi beberapa
jenis, yaitu:
1. Aktivitas hidup sehari-hari (AHS dasar), yang hanya memerlukan
kemampuan tubuh untuk berfungsi sederhana, misalnya bangun dari tempat
tidur, berpakaian, ke kamar mandi/WC (lihat katz indeks).
2. Aktivitas hidup sehari-hari instrumental (ARS instrumental), yang selain
memerlukan kemampuan dasar, juga memerlukan berbagai koordinasi
kemampuan otot, susunan syaraf yang lebih rumit, juga kemampuan berbagai
organ kognitif lain.
3. Kemampuan mental dan kognitif, terutama menyangkut fungsi intelek,
memori lama dan memori tentang hal-hal yang baru saja terjadi. Berdasarkan
pengkajian ketiga fungsi tersebut dapat ditentukan tiga tingkat kemapuan dari
seorang penderita lansia, yaitu:
a. Kemampuan untuk melakukan kegiatan tersebut tanpa bantuan orang lain.
b. Kemampuan untuk melakukan kegiatan dengan sedikit bantuan.
c. Sama sekali tidak mampu untuk melakukan kegiatan di atas tanpa bantuan
orang lain.
E. Pengkajian lingkungan
Pengkajian lingkungan merupakan pengkajian yang cukup penting untuk dapat
menentukan kemampuan berfungsi seorang lansia. Pelaksanaan pengkajian
lingkungan ini sebenarnya dapat dilaksanakan dimana saja, akan tetapi yang
paling baik adalah melaksanakannya di rumah penderita.
FORMULIR PENGKAJIAN INDIVIDU

NAMA PANTI WERDHA : TANGGAL PENGKAJIAN:


ALAMAT :
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : (L/P)
TanggalMasuk :
Umur :
No. Pendaftaran :
Alamat Rumah :
Agama :
Status Perkawinan :
PendidikanTerakhir :
Pekerjaan :
II. ALASAN KUNJUNGAN KE PANTI/PUSKESMAS
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
III. RIWAYAT KESEHATAN
Masalah Kesehatan:
A. Yang pernah dialami : ______________________________
B. Yang dirasakan saat ini : ____________________________
IV. KEBIASAAN SEHARI-HARI
A. Biologis:
1. Pola makan : ____________________________________
2. Pola minum : _____________________________________
3. Pola tidur : ______________________________________
4. Pola eliminasi (BAB/BAK) : ________________________
5. Aktivitas sehari – hari : _____________________________
6. Rekreasi : _______________________________________

B. Psikologis
1. Keadaan Emosi :

C. Sosial
1. Dukungan Keluarga:
2. Hubungan antar keluarga :
3. Hubungan dengan orang lain :

D. Spiritual
1. Pelaksanaan Ibadah :
2. Keyakinan tentang kesehatan :
3. Kegiatan ibadah yang biasa dilakukan:
4. Kegiatan ibadah yang tidak bisa dilakukan:
5.
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital :
a. Keadaan Umum :
b. Kesadaran :
c. Nadi : TD: P:
d. Suhu : TB: BB:

2. Kebersihan perorangan :
a. Kepala
A. Rambut :
B. Mata :
C. Hidung :
D. Mulut :
E. Telinga :
b. Leher :

3. Dada / Thorax :
F. Dada :
G. Paru – paru :
H. Jantung :

4. Abdomen :
5. Muskuloskletal :

VI. INFORMASI PENUNJANG


1. Diagnosis medis :
2. Laboratorium :

3. Terapi medis :
Analisa Data
Data Penunjang Masalah Etiologi
Subjektif : ................................ ...........................

Objektif :

Subjektif: ................................. .........................


Objektif:

Dst

VII. DAFTAR MASALAH

Pekanbaru, 2020

Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai