Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam

pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan

terhadap setiap orang. Selaim itu, proses keperawatan juga diartikan sebagai suatu

metode yang sistematis untuk mengkaji respon manusia terhadap masalah-

masalah kesehatan dan membuat rencana asuhan keperawatan yang bertujuan

untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Masalah-masalah kesehatan dapat

berhubungan dengan klien, keluarga klien, orang terdekat, dan masyarakat. Proses

keperawatan menurut Potter dan Perry (1997) adalah suatu pendekatan dalam

pemecahan masalah, sehingga perawat dapat merencanakan dan memberikan

asuhan keperawatan. Tahapannya meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan (termasuk identifikasi hasil yang diperkirakan), implementasi, dan

evaluasi. (Haryanto, 2008: 3).

Proses asuhan keperawatan pada usia lanjut adalah kegiatan yang

dimaksuddkan untuk memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan, perlindungan

dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu, seperti di rumah/lingkungan

keluarga, panti werda maupun piskesmas, yang diberikan oleh perawat untuk

asuhan keperawatan yang masih dapat dilakukan oleh anggota keluarga atau

petugas social yang bukan tenaga keperawatan, diperlukan latihan sebelumnya

1
atau bimbingan langsung pada waktu tenaga keperawatan melakukan asuhan

keperawatan di rumah atau panti.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Asuhan keperawatan Gerontik

.Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat,

berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan

kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang

mencakup kehidupan manusia. Demikian pengertian keperawatanmenurut

lokakarya Nasional tahun 1983.

Sedangkan maksud dari standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang

menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses

dan hasil (Gillies, 1989,hal 121). Sedangkan yang dimaksud dengan standar

asuhan keperawatan Gerontik adalah merupakan penyataan kualitas yang

diinginkan dan dapat dinilai dari pemberian asuhan keperawatan Gerontik

terhadap pasien. Standar ini akan memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak

sesuai atau tidak dapat diterima. Demikian yang dimaksud dengan pengertian

standar asuhan keperawatan.

Kita yang berprofesi sebagai perawat yang terjun sebagai pelaksana di

lapangan tentunya dalam bekerja yang menjadi salah satu acuan dalam penilaian

kerja adalah dilihat serta diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan.

Sedangkan pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan Gerontik ini

tentunya dilaksanakan melalui proses keperawatan, berupa aktivitas perawat yang

3
dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan yang telah kita kenal yaitu , yang

meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan atau

implementasi, evaluasi keperawatan. Tujuan standar asuhan keperawatan Gerontik

ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang

diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek

dapat diketahui apakah intervensi atau pun tindakan keperawatan itu yang telah

diberikan sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai

tujuan yang diharapkan.

Point pentingnya penerapan dari standar praktek keperawatan adalah

dalam rangka untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan

cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi

kriteria pelayanan yang diharapkan. Standar asuhan keperawatan tentunya

bermanfaat dan juga berguna bagi perawat itu sendiri, tempat pelayanan kesehatan

(Rumah Sakit, Puskesmas, dsb), bagi pasien, profesi keperawatan dan juga tenaga

kesehatan yang lainnya.

B. Pengkajian Dasar Lansia

1. Tujuan

a. Menentukan kemampuan klien untuk memlihara diri sendiri

b. Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu

c. Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien

d. Memberi waktu kepada klien untuk menjawab.

Meliputi aspek:

4
a. Fisik

Wawancara:

1) Pandangan lanjut usia tentang kesehatannya

2) Kegiatan yang mampu dilakukan lanjut usia

3) Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri

4) Kekuatan fisik lanjut usia: otot,sendi, penglihatan, dan

pendengaran

5) Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BZAB/BAK

6) Kebiasaan gerak badan / olah raga/senam lanjut usia

7) Perubahan fungsi tubuh yang sanga bermaknang dirasakan

8) Kebiasaan lanju usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan

dalam minum obat.

2. Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi , perkusi, dan

auskultasi untuk mengetahui perubahan fungsi tubuh

b. Pendekatan yang digunakan untuk pemeriksaan fisik, yaitu:

Head to tea

Sistem tubuh Psikologis

1) Apakah mengenal masalah-masalah utamanya

2) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan]

3) Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak

Sosial ekonomi

5
1) Dari mana sumber keuangan lanjut usia

2) Apa saja kesibukan lanju usia dalam menisci waktu luang

3) Dengan siapa dia tinggal

4) Kegiatan organisasi apa yang diikutu lanjut usia

5) Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya

Spiritual

1) Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan

agamanya

2) Apakah secara teratur mengikuti atu terlibat aktif dalam kegiatan

keagamaan, misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau

fakir miskin

3) Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalh apakah dengan

berdoa

3. Pengkajian dasar

a. Temperatur

1) Mungkin serendah 95 F (hipotermi) kurang lebih 35 C

2) Lebih teliti dperiksa di sublingual

3) Pulse (denyt nadi)

4) kecepatan, irama, dan volume

5) Aplika, radial, pedal

b. Respirasi

1) Kecepatan, irama, dan kedalaman

6
2) Tidak terturnya pernafasan

3) Tekanan darah

4) Saat baring, duduk, berdiri

5) Hipotensi akibat posisi tubuh

6) BB hilang pada tahun-tahun terahir

7) Tingkat orientasi

c. Pola tidur

1) Penyesuaian psikososial

d. Sistem persyarafan

1) Kesimetrisan raut wajah

2) Tingkat kesadaran adanya perubahan dari otak

3) Mata: kejelasan melihat, adanya katarak

4) Pupil: kesamaan, dilatasi

5) Ketajaman penglihatan penurunan karena menua

6) Gangguan sensori (sensory deprivarion)

7) Ketajaman mendengaran

8) Adanya sakit dan nyeri

7
C. FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Data Umum
Nama :

Umur : ...

Keluarga yang dapat dihubungi : ..

Telp :

Riwayat jatuh/injuri : (penyebab, gejala, tempat jatuh)

Riwayat penyakit dahulu :


Riwayat penggunaan obat-obatan :


B. Pengklajian Fisik
1. Data Klinik :
Tinggi badan : cm Berat badan : Kg
Temperatur : .0C Nadi : .. (kuat/lemah;teratur/tidak)
Tekanan darah : mmHg
2. Pernafasan dan Sirkulasi :
Frekuensi nafas : ..
Kualitas : normal dangkal cepat
Batuk : ya tidak, jelaskan :
...
Auskultasi :
Lobus kanan atas : normal, menurun, tidak ada, suara
tidak normal
Lobus kiri atas : normal, menurun, tidak ada, suara tidak
normal

8
Lobus kanan bwh : normal, menurun, tidak ada, suara
tidak normal
Lobus kiri bwh : normal, menurun, tidak ada, suara tidak
normal

3. Metabolik Integumen
Kulit :
Warna : normal, pucat, cianosis, kuning, lainnya!
..
Turgor : normal, menurun
Lecet : tidak, ya ! sebutkan !
.
Bengkak : tidak, ya ! sebutkan !

Bercak : tidak, ya ! sebutkan !
...
Mulut :
Gusi : normal, putih, lecet, lainnya,
.
Gigi : normal, lainnya. sebutkan !
.
Abdomen : peristaltik usus : ada, tidak ada

4. Persarafan sensori:
Pupil : sama, tidak sama. sebutkan !
.
Reaksi terhadap cahaya :
Kiri : ya, tidak,
Kanan : ya, tidak

9
Mata : jelas, berair kabur, lainnya. sebutkan ! ..
.

5. Muskuloskeletal
Range of Motion : penuh, tidak. sebutkan ! .
.
Keseimbangan : stabil, tidak stabil. sebutkan !
.
Menggenggam
Kanan : : kuat, lemah
Kiri : kuat, lemah
Kekuatan otot kaki :
Kanan : : kuat, lemah
Kiri : kuat, lemah

C. Aktifitas dan Latihan


Kemampuan perawatan diri :

Skor : 0 = mandiri, 1 = dibantu sebagian, 2 = perlu bantuan orang lain, 3 =


perlu bantuan orang lain dan alat, 4 = tergantung/ tidak mampu

Aktifitas 0 1 2 3 4

Mandi

Berpakaian

Mobilisasi di tempat tidur

Pindah

Ambulasi

Naik tangga

10
Belanja

Memasak

Merapikan rumah

D. Kognitif dan Perseptual


Status mental :
Tingkat kesadaran :
.
Afasia :
Dimensia : ya, tidak
Orientasi : normal, bingung, tidak ada respon
Bicara : normal, gagap, afasia, bloking
Bahasa yang digunakan :

Kemampuan membaca : bisa, tidak
Kemampuan interaksi : sesuai, tidak. Sebutkan !
...
Pendengaran : normal, terganggu kanan/kiri, tuli kanan/kiri,
alat bantu pendengaran, tinitus
Penglihatan : normal, kacamata, lensa kontak, terganggu
kanan/kiri, buta kanan/kiri kabur kanan/kiri, lainnya. Sebutkan !

Vertigo : ya, tidak

E. Lingkungan
Jenis lantai rumah : tanah, tegel, porselin lainnya. Sebutkan !
..
Kondisi lantai : licin, lembab, kering lainnya. Sebutkan!

Tangga rumah :
Tidak ada

11
Ada : aman (ada pegangan), tidak aman
Penerangan : cukup, kurang
Tempat tidur : aman (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi), tidak
aman
Alat dapur : berserakan, tertata rapi
WC :
Tidak ada
Ada : aman (posisi duduk, ada pegangan), tidak aman (lantai
licin, tidak ada pegangan)
Kebersihan lingkungan : bersih (tidak ada barang membahayakan),
tidak bersih dan tidak aman (pecahan kaca, gelas, paku, dll.)

F. Pengetahuan
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya :


D. FORMAT PENGKAJIAN FUNGSI INTELEKTUAL, SOSIAL DAN


TINGKAT DEPRESI LANSIA

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)


Penilaian ini untuk mengetahui fungsi intelektual Lansia.

Nama Klien : Tn/Ny.. Tanggal : ..


Jenis Kelamin : L / P Umur : .Tahun TB/BB : cm/ . Kg
Agama : . Gol Darah : .
Pendidikan : SD/SMP/SMA/PT
Alamat : Jl..
Nama Pewawancara : .

SKORE
+ - No. PERTANYAAN JAWABAN
1. Tanggal berapa hari ini ? Hari Tgl Th
2. Hari apa sekarang ini ?
3. Apa nama tempat ini ?

12
4. Berapa nomor telpon Anda ?
4.a. Dimana alamat Anda ?
(tanyakan bila tidak memiliki telpon)
5. Berapa umur Anda ?
6. Kapan Anda lahir ?
7. Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
8. Siapa Presiden sebelumnya ?
9. Siapa nama kecil ibu Anda ?
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
dari setiap angka baru, semua secara
menurun ?
Jumlah Kesalahan Total

KETERANGAN :
1. Kesalahan 0 2 Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 4 Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 7 Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 10 Kerusakan intelektual Berat

MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)


Menguji Aspek - Kognitif dari Fungsi Mental

NILAI PASIEN PERTANYAAN


Maksimum
ORIENTASI
5
(Tahun, Musim, Tgl, Hari, Bulan, apa sekarang ?
dimana
5 kita : (Negara Bagian, Wilayah, Kota) di RS, Lantai ?)

REGISTRASI
Nama 3 Obyek (1 detik untuk mengatakan masing-
3
masing) tanyakan klien ke 3 obyek setelah anda telah
mengatakan. Beri 1 point untuk tiap jawaban yang
benar, kemudian ulangi sampai ia mempelajari ke 3
nya jumlahkan percobaan & catat. Percobaan :

13

PERHATIAN & KALKULASI
Seri 7's ( 1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban,
5
berganti eja kata ke belakang) ( 7 kata dipilih eja dari
belakang)
MENGINGAT
3 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1
point untuk tiap kebenaran.
BAHASA
Nama pensil & melihat (2 point)
9
Mengulang hal berikut tak ada jika ( dan atau tetapi) 1
point

30 Nilai Total

KETERANGAN :

Mengkaji Tingkat Kesadaran klien sepanjang Kontinum :


Composmentis, Apatis, Somnolens, Suporus, Coma.

Nilai Maksimum 30 (Nilai 21 / kurang indikasi ada kerusakan


kognitif perlu penyelidikan lanjut)

INVENTARIS DEPRESI BECK


(Penilaian Tingkat Depresi Lansia dari Beck & Decle, 1972)

Nama Klien : Tn/Ny.. Tanggal : ..


Jenis Kelamin : L / P Umur : .Tahun TB/BB : cm/ . Kg
Agama : . Gol Darah : .
Pendidikan : SD/SMP/SMA/PT
Alamat : Jl..
Nama Pewawancara : .

SKORE URAIAN

14
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih

B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan

C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal

D KETIDAK PUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas

E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah

F TIDAK MENYUKAI DIRI SENDIRI


3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri

G MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI


3 Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan
2 Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak punya pikiran tentang membahayakan diri sendiri

15
H MENARIK DIRI DARI SOSIAL
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & tidak perduli pada
mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain

I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik

J PERUBAHAN GAMBARAN DIRI


3 Merasa bahwa saya jelek / tampak menjijikan
2 Merasa bahwa ada perubahan yang permanen dalam penampilan
1 Saya khawatir saya tampak tua / tidak menarik & ini membuat saya tidak
menarik
0 Tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya

K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat berkerja sebaik-baiknya

L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya

M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

KETERANGAN :

16
PENILAIAN
0-4 Depresi Tidak Ada / Minimal
5-7 Depresi Ringan
8 - 15 Depresi Sedang
16 + Depresi Berat

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining Singkat Yang dapat digunakan untuk


mengkaji Fungsi Sosial lansia

Nama Klien : Tn/Ny.. Tanggal : ..


Jenis Kelamin : L / P Umur : .Tahun TB/BB : cm/. Kg
Agama : . Gol Darah :
Pendidikan : SD/SMP/SMA/PT
Alamat : Jl.

NO. URAIAN FUNGSI SKORE

1. Saya puas bahwa saya dapat kembali


pada keluarga (teman-teman) saya untuk ADAPTATION
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya.
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya membicarakan sesuatu PARTNERSHIP
dengan saya & mengungkap- kan
masalah dengan saya
PENILAIAN :
Pertanyaan-pertanyaan yang di Jawab : TOTAL
Selalu : Skore 2
Kadang-kadang : Skore 1
Hampir Tidak Pernah : Skore 0

ANALISA DATA

No. DATA SUBYEKTIF/OBYEKTIF INTERPRESTASI MASALAH


(Sign/Symptom) (Etiologi) (Problem)
1 2 3 4

17
PRIORITAS MASALAH

1. .
2. .
3. .
4. .

RENCANA TINDAKAN

No DX KEP TUJUAN/ INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI


KRITERIA (SOAP)
1 2 3 4 5 6 7

E. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN LANSIA


1. Fenomena Lansia
1. Fenomena Demografi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif
terhadap kesejahteraan yang terlihat dari angka harapan hidup (AHH) yaitu :
AHH di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahun

AHH di Indonesia tahun 2000 : 67,5 tahun

Sebagaimana dilaporkan oleh Expert Committae on Health of the Erderly:

18
Di Indonesia akan diperkirakan beranjak dari peringkat ke sepuluh pada tahun
1980 ke peringkat enam pada tahun 2020, di atas Brazil yang menduduki
peringkat ke sebelas tahun 1980.

Pada tahun 1990 jumlah penduduk yang berusia 60 tahun kurang lebih 10 juta
jiwa/ 5.5% dari total populasi penduduk.

Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat 3x,menjadi kurang lebih 29 juta


jiwa/11,4% dari total populasi penduduk (lembaga Demografi FE-UI-1993).

Dari hasil tersebut diatas terdapat hasil yang mengejutkan yaitu:

1. 62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya


sendiri.
2. 59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepela keluarga.
3. 53% lansia masih menanggung bebean kehidupan keluarga.
4. Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu.
1. Fenomena Permasalahan Pada Lansia
a) Permasalahan Umum
1. Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
2. Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga
yang berusia lanjut kurang diperhatikan,dihargai dan dihormati.
3. Lahirnya kelompok masyarakat industry.
4. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional
pelayanan lanjut usia.
5. Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan
kesejahteraan lansia.
b) Permasalahan Khusus
1. Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah
baik fisik,mental maupun sosial.
2. Berkurangnya integrasi sosial usila.

19
3. Rendahnya produktifitas kerja lansia.
4. Banyaknya lansia yang miskin,terlantar dan cacat.
5. Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan
masyarakat individualistic.
6. Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat
mengganggu kesehatan fisik lansia.
1. Fenomena Bio-psico-sosio-spiritual dan Penyakit Lansia
a. Penurunan fisik
b. Perubahan mental
c. Perubahan-perubahan Psikososial
d. Karakteristik Penyakit pada Lansia:
e. Penyakit sering multiple,yaitu saling berhubungan satu sama lain.
f. Penyakit bersifat degeneratif yang sering menimbulkan kecacatan.
g. Gejala sering tidak jelas dan berkembang secara perlahan.
h. Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial.
i. Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut.
j. Sering terjadi penyakit iatrogenik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam

pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan

terhadap setiap orang. Selaim itu, proses keperawatan juga diartikan sebagai suatu

metode yang sistematis untuk mengkaji respon manusia terhadap masalah-

20
masalah kesehatan dan membuat rencana asuhan keperawatan yang bertujuan

untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Masalah-masalah kesehatan dapat

berhubungan dengan klien, keluarga klien, orang terdekat, dan masyarakat

B.Saran

Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena

kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua

bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga

makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan

kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu

dan kemampuan yang terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho,Wahjudi. Keperawatan Gerontik. Edisi2.Buku Kedokteran

EGC.Jakarta;1999

Stanley,Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. EGC. Jakarta;2002

21
22

Anda mungkin juga menyukai