OLEH
MELIA ENGLA PUTRI
183110260
III.C
DOSEN PEMBIMBING
Ns. Lola Felnanda Amri,M.Kep,Sp.Kom
Penulis menyadari resume ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan tugas
ini.
KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………..
B. Tujuan
a. Tujuan umum………………………………………………………..
b. Tujuan khusus……………………………………………………….
Kesimpulan……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia lanjut adalah suatu proses yang alami yang tidak dapat dihindari oleh
manusia. Lansia ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan kehidupan
seksual. Gelaja-gelaja kemunduran fisik seperti merasa cepat capek, stamina
menurun, badan menjadi membongkok, kulit keriput, rambut memutih, gigi mulai
rontok, fungsi pancaindra menurun, dan pengapuran pada tulang rawan(Maramis,
2016).Sedangkan menurut Bustan(dalam Maramis, 2016) perubahan mental-
emosional yaitu daya ingat menurun, sering lupa,emosi berubah, sering marah-
marah, rasa harga diri tinggi, dan mudah tersinggung.Selain perubahan –
perubahan yang bersifat negatif diatas lansia juga mengalami perubahan yang
bersifat positif seperti menurut Bastaman, (dalam Septiningsih, 2013) lansia selalu
berusaha meningkatkan iman dan takwanya kepada tuhan, lansia mampu hidup
mandiri dan tidak terlalu tergantung pada keluarga. Selain itu lansia juga dapat
menjalin hubungan tetap rukun dengan pasangan, anak-anak, kerabat dekatnya
dan lansia memiliki teman dilingkungan untuk berkomunikasi dan bergaul.
Penduduk lansia semakin bertambah dari tahun demi tahun.pertambahan tersebut
memungkinkan memunculkan berbagai permasalahan bagi para lansia seperti
mulai kehilangan pekerjaan, kehilangan tujuan hidup, kehilangan teman, risiko
terkena penyakit, terisolasi dari lingkungan dan kesepian (berlian & heppy,
2014).permasalahan kesepian yang muncul pada lansia dapat dialami siapa saja,
bahkan hal tersebut dapat terjadi pada lansia yang memiliki pasangan, seperti pada
pasangan usia lanjut cenderung sedikit menunjukkan rasa perhatian dan
kurangnya komunikasi satu sama lain.
Manusia usia lanjut atau lansia dalam pemikiran banyak orang adalah
manusia yang sudah tidak produktif lagi. Kondisi fisik rata-rata sudah menurun,
sehingga dalam kondisi yang sudah uzur ini berbagai penyakit siap untuk
menyerang mereka. Dengan demikian, di usia lanjut ini terkadang muncul
semacam pemikiran bahwa mereka berada pada sisa-sisa umur menunggu
datangnya kematian. Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap
menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut
usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi
Maka dari itu sebelum memberikan asuhan keperawatan terhadap
lansia,penulis ingin memaparkan asuhan keperawatan gerontik secara teoritis agar
pembaca dapat dengan mudah memahami maksud dari setiap tindakan yang
diberikan oleh perawat.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan secara teoritis
b. Tujuan Khusus
a) Untuk memahami pengkajian secara teoritis
b) Untuk memahami diagnosa secara teoritis
c) Untuk memahami intervensi secara teoritis
d) Untuk memahami implementasi secara teoritis
e) Untuk memahami evaluasi secara teoritis
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk holistik merupakan makhluk yang utuh atau
paduan dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Sebagai makhluk
biologis, manusia tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untuk
mempertahankan hidupnya, mulai dari lahir, tumbuh kembang, hingga
meninggal. Sebagai makhluk psikologis, manusia mempunyai struktur
kepribadian, tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan, dan kemampuan
berpikir serta kecerdasan. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu hidup
bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk
bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai
makhluk spiritual, manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan
dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya. Jadi
maksudnya di sini adalah bila kita memandang manusia, kita harus
melihatnya secara utuh menyeluruh tidak boleh di penggal-penggal. Misalnya
apabila seseorang sedang dirawat karena sakit, sebagai makhluk holistik, dia
akan mengalami beberapa gangguan, selain gangguan fisik/biologis, secara
bersamaan dia juga mengalami gangguan psikologis, sosial dan
spiritual.Begitu juga dengan lansia semakin tua nya umur perbedaan
kebutuhan lansia juga perlu kita perhatikan.
DAFTAR PUSTAKA