Kelompok 3 (III.C) :
Irma Lona Sintia : 183110257
Liwa Unnasari : 183110259
Melia Engla Putri : 183110260
Nabilah Fitri : 183110262
Namira Syabadilla : 183110264
Rafel Dwi Pangga : 183110267
Dosen Pembimbing:
Tasman, S.Kp, M. Kep, Sp. Kom
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Komunitas tentang
“Program Pengembangan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)” dengan
baik.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya dosen pembimbing kami
yang telah membimbing kami hingga terselesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing
maupun teman-teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.
(KELOMPOK 3)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………….
B. Tujuan……………………………………………………………………..
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
Karena melakukan upaya kesehatan wajib yang diadakan di puskesmas saja tidak
cukup untuk mencapai visi pembangunan kesehatan. Tapi juga dibutuhkan upaya
kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan masalah setiap kebutuhan
puskesmas.
Selain itu juga dalam Undang-Undang nomer 36 tahun 2009 yang mendukung
adanya upaya kesehatan pengembangan. Pada pasal 14 menyatakan bahwa
pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan,
membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat yang dikhususkan pada pelayanan publik. Pemerintah
disini diartikan sebagai puskesmas wajib menyelenggarakan upaya kesehatan.
Pasal 48 menyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan
melalui kegiatan kegiatan yang termasuk dalam upaya kesehatan pengembangan.
BAB III
UKS (Unit Kesehatan Sekolah) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk
perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga sekolah maupun
warga masyarakat.
3.1.4 Trias UKS
Trias UKS adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan
UKS, meliputi;
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
1. Ketenagaan
2. Pendanaan
3. sarana Prasaran
4. Penelitian dan Pengembangan
1. Kenakalan remaja
2. Bahaya Rokok
3. Narkoba
4. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas
5. Cacingan
6. Anemia
7. Hepatitis B
1. Olahraga Preventif
2. Olahraga pada Anak
3. Olahraga pada Wanita
4. Olahraga pada Lanjut Usia
Tiap program pelaksanaan ini disesuaikan oleh kebutuhan masyrakatdan
kemampuan masing-masing puskesmas
Dalam kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat,
pengetahuan tentang proseskebugaran, upaya meningkatkan kesegaran jasmani
serta upaya lain serta produktivitas tubuh.
1. Sasaran:
Sasaran kegiatan ini tidak dilihat dari usia, namun dilihat dari status kesehataanya.
Contoh yang diutamakan adalah kelompok faktor resiko.
1. Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
Contohnya: pemeriksaan kadar kolesterol, denyut nadi, tekanan darah, konseling
fitnes, olahraga bersama, dll
1. Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat,
contohnya: bermain dan berolahraga aktif, bimbingan olahraga, penyuluhan
pertumbuhan badan.
1. Sasaran:
Wanita dapat dilihat berdasarkan pengelompokan umur, atau status reproduksinya
misalnya wanita usia subur atau ibu hamil
1. Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat,
contohnya: senam ibu hamil, senam refleksi untuk ibu-ibu, senam relaksasi untuk
pekerja wanita, dll
1. Sasaran:
Usia lanjut
1. Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat,
contohnya konseling usila, pemeriksaan rutin usila, senam kebugaran, jalan santai,
dan lainnya.
3.3.1 Definisi UPKM
Perawatan kesehatan masyarakat adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang
menjadi beban tugas puskesmas, yang melaksanakan perawatan penderita,
keluarga dan masyarakat sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan
kesehatan penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan
kapasitas masing-masing sehingga dapat mengatasi pelbagai masalah kesehatan
yang dihadapi. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh perawat, dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan
masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu,
keluarga dan masyarakat.
3.3.2 Tujuan :
3.3.3 Kegiatan
1) Keluarga
2) Kelompok khusus
Adapun sasaran dari program ini adalah pekerja di sektor kesehatan antara lain
masyarakat pekerja di puskesmas, balai pengobatan/poliklinik, laboraturium
kesehatan, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Jaringan dokter perusahaan
bidang kesehatan kerja, masyarakat pekerja diberbagai sektor pembangunan,
dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat.
1. PERENCANAAN UKK
Menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan hasil SMD, menentukan
prioritas masalah, perkiraan biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan
1. PENYULUHAN UKK
Materi tentang gizi, PHBS, kebersihan lingkungan, potensi, risiko bahaya,
penggunaan APD (alat pelindung diri), pengolahan limbah, penyakit dan
kecelakaan akibat kerja
1. PENCATATAN PELAPORAN
Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan
Tujuan :
Tujuan umum :
Meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang
bahagia & berdaya guna dalam kehidupan keluarga & masyarakat dalam
mencapai mutu kehidupan usia lanjut yang optimal.
Tujuan khusus :
3.8.3 Sasaran Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Sasaran langsung :
c. Kelompok usia > / 65 tahun ( masa senescens ) & kelompok usia lanjut
dengan resti [resiko tinggi], yaitu umur 70 tahun keatas, hidup sendiri,
terpencil, menderita penyakit berat, cacad.
a. penyuluhan
b. deteksi & diagnosa dini
c. proteksi & tindakan khusus
d. pemulihan
Kegiatan :
3.upaya pengobatan :
4.upaya pemulihan :
a. fisioterapi
b.mengembalikan percaya diri
b. Peningkatan peran serta masyarakat
3.9.1 Tujuan
Pada tingkat rumah tangga pelayanan kesehatan oleh individu dan keluarga
memegang peran utama. Pengetahuan tentang obat tradisional dan pemanfaatan
tanaman obat merupakan unsur penting dalam meningkatkan kemampuan
individu/keluarga untuk memperoleh hidup sehat.
3.10.1 Tujuan
3.10.2 Kegiatan
Di ruangan laboratorium
a) Penerimaan pasien
b) Pengambilan spesimen
c) Penanganan spesimen
d) Pelaksanaan pemeriksaan
e) Penanganan sisa spesimen
f) Pencatatan, pengecekan dan penyampaian hasil spesimen
a) · Pengambilan spesimen
b) · Penanganan spesimen
c) · Pengemasan spesimen
d) · Pengiriman sediaan dalam rangka system rujukan
e) · Pengambilan, pencatatan dan penyampaian hasil pemeriksaan
a) Persiapan pasien
b) Pengambilan spesimen
c) Menyerahkan spesimen untuk diperiksa
Di luar gedung, meliputi:
Laporan dilakukan secara periodik ( bulan, triwulan enam bulan dan tahunan )
Dalam Deklarasi Alma Ata (1978), lima (5) prinsip dasar pemenuhan pelayanan
kesehatan primer mencakup 1) pemerataan upaya kesehatan; 2) penekanan pada
upaya preventif; 3) penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan; 4)
peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian; dan 5) kerjasama lintas
sektoral dalam membangun kesehatan. Selain itu, empat pilar reformasi pelayanan
kesehatan dasar yang telah dicetuskan WHO (2008) terdiri dari:
1. Reformasi pembiayaan kesehatan Pembiayaan pemerintah lebih diarahkan pada
upaya kesehatan masyarakat (public goods) dan pelayanan kesehatan bagi orang
miskin.
2. Reformasi kebijakan kesehatan Kebijakan kesehatan harus berbasis fakta
(evidence based public health policy).
3. Reformasi kepemimpinan kesehatan Kepemimpinan kesehatan harus bersifat
inklusif, partisipatif, dan mampu menggerakkan lintas sektor melalui kompetensi
advokasi.
4. Reformasi pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan dasar harus
mengembangkan sistem yang kokoh dalam konteks Puskesmas dengan
jejaringnya serta dengan suprasistemnya (Dinkes kabupaten/kota, dan RS
kabupaten/kota).
Inisiatif Reformasi Puskesmas Beberapa daerah berinisiatif melakukan reformasi
terhadap Puskesmas. Di Provinsi NTT misalnya, dilakukan program “Puskesmas
Reformasi” yang antara lain membentuk Dewan Penyantun Puskesmas. Dewan
Penyantun Puskesmas terdiri dari perwakilan masyarakat, yang turut memikirkan
dan berbuat sesuatu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan Puskesmas
(Laporan Best Practice, AIPMNH NTT, 2015). Di Kota Palu, Puskesmas diberi
status PPK BLUD, melakukan renovasi fasilitas dan dibuka sampai sore/ malam
hari sebagaimana layaknya klinik swasta. Jumlah kunjungan meningkat, kepuasan
pelanggan juga meningkat dan pendapatan Puskesmas juga meningkat.
Pendapatan tersebut juga dipergunakan untuk meningkatkan kegiatan UKM oleh
petugas Puskesmas (Laporan Best Practice Proyek DHS1/ADB). Di Kabupaten
Jembrana (awal 2000), Bupati setempat menugaskan Camat/Kantor Kecamatan
sebagai penanggung jawab dan pelaksana kegiatan UKM. Puskesmas berfungsi
melaksanakan UKP, dibantu jejaring dokter di setiap desa (yang dikontrak oleh
Pemda dan mendapat pembayaran dari pasiennya masing-masing). Di Kota
Bontang (observasi tahun 2008), Wali Kota mengontrak sejumlah dokter keluarga
untuk melaksanakan UKP dan dibayar secara kapitasi oleh Pemda. Sementara,
Puskesmas hanya melaksanakan UKM, termasuk melakukan “bedah rumah” bagi
penduduk kurang mampu. Berbagai inisiatif reformasi tersebut perlu dikaji untuk
memperoleh lesson learned bagi kebijakan pengembangan Puskesmas di masa
yang akan datang.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kholifah, Siti Nur Dan Wahyu Widagdo. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak
Keperawatan Keluarga Dan Komunitas. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.