Anda di halaman 1dari 91

PUBLIC HEALTH

1
KATA PENGANTAR

Buku public health ini mengenalkan pemahaman


mengenai 9 poli yang harus kalian pahami sebagai
masyarakat serta calon guru sekola dasar, sebagai bagian
dari materi public health ini bisa membantu kalian
memahami konsep konsep dasar mengenai uks, kesehatan
lingkungan, gizi, gimul, p3k dan bhd, imunisasi, mata,
napza, dan bencana. Buku ini disusun dari sedemikian rupa
sehingga memudahkan pembaca untuk memahami konsep
atau teori yang disajikan, dengan memahami pokok pikiran
yang diuraikan dalam setiap bab diharapkan para
mahasiswa atau pembaca menjadi lebih terpacu diri untuk
mencari langsung penjelasan lebih rinci.

Perlu di ketahui bahwa materi buku ini banyak di acu


oleh refensi-referensi lain, sehingga ada beberapa
kekeliruan yang mungkin terdapat dalam buku ini. Untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
konsturkit untuk perbaikan dimasa yang datang. Upaya
perbaikan dari semua pihak akan diterima dengan segala
kerendahan hati dan tangan terbuka.

2
Dengan selesainya buku ini, penulis mengucapkan syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahnya kesehatan, kekuatan,
dan karunia-Nya sehingga buku ini dapat diselesaikan.

DAFTER ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….2

DAFTER ISI………………………………………………….3

BAB I USAHA KEGIATAN SEKOLA

A. Pendahuluan…………………………………………8
B. Pengertian …………………………………………..8
C. Sejarah dan uud………………………………………9
D. Tujuan ………………………………………………12
E. Makna logo……………………………………………15
F. Sarana uks…………………………………………….16
G. Rangkuman…………………………………………17

BAB II KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Pendahuluan………………………………………..18

B. Pengertian kesehatan lingkungan…………………….19

C. Tujuan kesehatan lingkungan………………………20

D. Komponen konsling……………………………23
3
E. Cara mengola sampah……………………………23

F. PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat), gejala, dan upaya


konsling…………………………………………..25

G. Rangkuman……………………………………….26

BAB III GIZI

A. Pendahuluan…………………………………….27

B. Pengertian gizi……………………………………28

C. Macam macam zat gizi………………………….

D. Fungsi dan akibat kekurangan gizi…………………29

E. Dampak kelebihan dan kekurangan gizi ……………….31

F. Rangkuman…………………………………32

BAB IV GIGI DAN MULUT

A. Pendahuluan…………………………………….34

B. Pengertian gigi dan mulut ………………………..34

C. Pentngnya kesehatan gimul………………………36

D. Cara menjaga kesehatan gimul…………………..38


4
E. Makanan yang baik…………………………….39

F. Rangkuman…………………………………………..41

BAB V P3K DAN BHD

A. Pendahuluan…………………………………………42

B. Pengertian ……………………………………………42

C. Tujuan perinsip p3k…………………………………….43

D. Isi kotak p3k……………………………………………46

F. Rangkuman……………………………………………..42

BAB VI IMUNISASI

A. Pendahuluan …………………………………………..49

B. Pengertian imunisasi……………………………………49

C. Tujuan dan manfaat imunisasi…………………………51

D. Jenis munisasI…………………………………………53

E. Efek samping dan penyakit yang dapat di cegah


…………………………………………….55

F. Jadwal imunisasi…………………………………...58
5
G. Rangkuman…………………………………………59

BAB VII MATA

A. Pengertian mata…………………………………………61

B. Struktur mata……………………………………………63

C. Nutrisi mata …………………………………………..65

D. Rangkuman…………………………………………..66

BAB IX NAPZA

A. Pendahuluan ………………………………………..60

B. Jenis napza…………………………………………..69

C. Efek penyalagunahan napza…………………………74

D. Upaya penyalah gunaan napza………………………75

E. Rangkuman……………………………………….77

BAB XI BANCANA

A. Pengertian bencana ……………………………………79

B. Jenis-jenis bencana …………………………………..82

6
C. Factor bencana ……………………………………..84

D. Tahap penanganan bencana………………………….85

E. Rangkuman…………………………………………..87

DAFTER PUSTAKA……………………………………89

7
Bab ~ 1

USAHAA KEGIATAN SEKOLAH

A. Pendahuluan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah program yang
dilaksanakan di sekolah dengan tujuan untuk
meningkatkan kesehatan siswa dan mencegah penyebaran
penyakit. UKS meliputi berbagai kegiatan seperti
pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, kegiatan
olah raga, dan penyediaan sarana sanitasi. Selain itu, UKS
juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa
tentang kesehatan dan mendorong perilaku hidup sehat.
Dengan demikian UKS sangat penting untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang sehat dan mendukung tumbuh
kembang siswa secara optimal.

B. PENGERTIAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH


(UKS)

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu program


yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan siswa di sekolah. Program ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya penyakit dan menjamin

8
lingkungan belajar yang sehat dan aman bagi para siswa.
UKS dirancang untuk mengintegrasikan berbagai aspek
kesehatan, seperti kesehatan lingkungan, kesehatan fisik,
gizi, kesehatan mental dan kesehatan sosial, untuk
meningkatkan kesehatan siswa dan mendorong perilaku
hidup sehat.

Tujuan utama UKS adalah menciptakan lingkungan


sekolah yang sehat dan mendukung tumbuh kembang
siswa secara optimal. Hal ini mencakup penyediaan sarana
sanitasi dan fasilitas yang memadai, peningkatan
pengetahuan siswa tentang kesehatan, serta mendorong
siswa mengadopsi perilaku hidup sehat dan aktif secara
fisik.

Dalam pelaksanaannya, UKS melibatkan berbagai pihak


seperti guru, siswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat
setempat. Program ini dirancang untuk mencegah dan
mengurangi penyebaran penyakit di antara siswa dan staf
sekolah. UKS juga membantu meningkatkan pengetahuan
siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan dan
mendorong mereka untuk menerapkan perilaku hidup
sehat di dalam dan di luar sekolah.

C. Sejaeah dan uud uks

9
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) telah ada sejak awal
tahun 1900-an di Eropa dan Amerika Utara. Awalnya,
program ini hanya melibatkan sekolah-sekolah swasta
yang menyediakan layanan kesehatan bagi siswa mereka.
Tujuan dari program ini adalah untuk memperbaiki
kesehatan siswa, meningkatkan kehadiran di sekolah, dan
meningkatkan kinerja akademik mereka. Program ini juga
dianggap sebagai salah satu upaya untuk melawan
penyakit menular seperti tuberkulosis dan influenza.
Pada awalnya UKS hanya meliputi kegiatan
pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan kesehatan. Namun
seiring berjalannya waktu, UKS semakin berkembang dan
melibatkan berbagai kegiatan seperti kegiatan olahraga,
pengadaan sarana sanitasi, dan program gizi. Program
UKS yang berkembang di negara- negara maju akhirnya
diadopsi oleh negara-negara berkembang, termasuk
Indonesia.
Di Indonesia, UKS pertama kali dikenal pada tahun 1952
di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pada
awalnya, program ini hanya meliputi kegiatan pemeriksaan
kesehatan dan penyuluhan kesehatan. Namun seiring
berjalannya waktu, UKS semakin berkembang dan
melibatkan berbagai kegiatan seperti kegiatan olahraga,
pengadaan sarana sanitasi, dan program gizi.

10
Pada tahun 1970-an, UKS menjadi salah satu program
prioritas dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan mulai memperkuat program UKS dan
menetapkan panduan pelaksanaan UKS bagi semua
sekolah di Indonesia. Pada tahun 1976, UKS menjadi
program nasional yang diatur oleh Departemen Kesehatan.
Pada tahun 1994, program UKS diubah menjadi Program
Kesehatan Sekolah (PKS) yang lebih komprehensif.
Program ini melibatkan berbagai pihak seperti tenaga
kesehatan, guru, siswa, dan orang tua dalam meningkatkan
kualitas kesehatan siswa dan lingkungan belajar. Pada
tahun 2008, program PKS kembali diubah menjadi UKS,
dengan penekanan lebih pada pencegahan dan
pengendalian penyakit, serta pendidikan dan promosi
kesehatan.
Hingga saat ini, UKS tetap menjadi program prioritas dalam
pembangunan kesehatan dan pendidikan di Indonesia.
Berbagai inovasi terus dikembangkan untuk meningkatkan
efektivitas program UKS, seperti penggunaan teknologi
informasi dan partisipasi aktif masyarakat dalam
mendukung program ini.
Dalam konteks global, UKS juga diakui sebagai bagian
penting dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) yang diadopsi oleh PBB. Program
11
UKS memainkan peran penting dalam menciptakan
generasi yang sehat dan produktif, serta membantu
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dikutip buku berjudul Tata Kelola UKS di Sekolah Dasar


yang diterbitkan oleh Direktorat Sekolah Dasar, dasar
hukum pengembangan Panduan Tata Kelola UKS di
sekolah merujuk pada:
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 45 tentang
Kesehatan Sekolah.
 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
 SKB 4 Menteri, Nomor: 0408a/U/84/319/Menkes.
SKB/1984, 74/tahun 1984 dan Nomor 60 Tahun 1984
Tentang Pokok-pokok Kebijakan Pembinaan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang
diperbaharui menjadi nomor 6/X/PB/2014, Nomor 73
Tahun 2014, Nomor 41 Tahun 2014, dan Nomor 81 Tahun
2014.
 SKB 4 Menteri No.2/P/SKB/2003, NO
1068/MENKES/SKB/VII/2003, NO 4415-404 Tahun 2003
tentang Tim Pembina UKS Pusat.
 Permenko PMK No 1 tahun 2018 tentang RAN Kesehatan
Anak Usia Sekolah dan Remaja.
 Permenkes 25/ 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak.
12
D. Tujuan UKS
Secara umum, tujuan dari Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan siswa, baik fisik, mental, maupun sosial,
melalui upaya promotif, preventif, dan kuratif. UKS
bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat dan mendukung siswa dalam mencapai potensi
akademik dan sosial mereka secara optimal.
Dengan tercapainya tujuan-tujuan tersebut, UKS
diharapkan dapat membantu menciptakan generasi muda
yang sehat, produktif, dan berkualitas. Selain itu, UKS
juga bertujuan untuk membantu memperbaiki kondisi
kesehatan masyarakat secara umum, karena siswa yang
sehat dan teredukasi dapat berperan sebagai agen
perubahan dalam lingkungan mereka.
Secara spesifik, tujuan UKS adalah:
 Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa
dalam menjaga kesehatan.
 Menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas,
termasuk pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pengobatan,
dan penyuluhan kesehatan.
 Meningkatkan kondisi lingkungan sekolah yang sehat,
termasuk sanitasi dan kebersihan lingkungan.
 Meningkatkan kondisi gizi siswa melalui program gizi dan
pemantauan status gizi.
13
 Meningkatkan kondisi psikologis dan kesehatan mental
siswa, seperti dengan memberikan konseling dan
dukungan psikologis.
 Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
mendukung program UKS, seperti melalui program
sekolah sehat dan keluarga sehat.

Dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut, UKS


diharapkan dapat meningkatkan kesehatan siswa secara
menyeluruh, meningkatkan kehadiran siswa di sekolah,
dan memperbaiki kinerja akademik siswa. Selain itu, UKS
juga diharapkan dapat membantu mencegah dan
mengendalikan penyakit menular di sekolah dan
lingkungan sekitarnya.
Dikutip dari buku berjudul Pedoman Pelaksanaan UKS
di Sekolah milik Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, tujuan UKS dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tujuan Umum UKS
Tujuan umum UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan
hidup, mutu pendidikan dan prestasi belajar lewat perilaku
hidup bersih.
2. Tujuan Khusus UKS
Tujuan khusus UKS adalah agar peserta didik terbiasa hidup
sehat.

14
E. Makna logo uks

15
F. Sasaran uks

Sasaran dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) meliputi


tiga aspek utama, yaitu promotif, preventif, dan kuratif.
Sasaran-sasaran UKS secara lengkap antara lain sebagai
berikut:

 Preventif: UKS bertujuan untuk mencegah terjadinya


penyakit menular di sekolah dan lingkungan sekitarnya,
seperti dengan melakukan imunisasi, mempromosikan
perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengontrol dan
memantau kesehatan siswa secara teratur. UKS juga
bertujuan untuk meningkatkan kondisi lingkungan sekolah
yang sehat, termasuk sanitasi dan kebersihan lingkungan,
serta menyelesaikan masalah kesehatan di lingkungan
sekitar sekolah yang berdampak pada kesehatan siswa.
 Promotif: UKS bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa dalam menjaga
kesehatan. UKS juga bertujuan untuk meningkatkan
partisipasi aktif siswa dalam kegiatan olahraga dan
rekreasi.
 Kuratif: UKS bertujuan untuk memberikan layanan
kesehatan yang berkualitas dan tepat waktu bagi siswa
yang sakit atau mengalami masalah kesehatan lainnya,
seperti dengan memberikan pengobatan,

16
UKS juga bertujuan untuk meningkatkan kondisi gizi
siswa melalui program gizi dan pemantauan status gizi.

Dengan sasaran-sasaran ini, UKS diharapkan dapat


membantu menciptakan lingkungan sekolah yang sehat
dan mendukung siswa dalam mencapai potensi akademik
dan sosial mereka secara optimal

G. Rangkuman uks
Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan
kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
sekolah.
Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat
tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan produktivitas belajar dan prestasi
belajar.
Sedangkan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang
sehat merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan
upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan
sekolah dan kehid upan sehari-hari peserta didik.

17
BAB ~ II

KESEHAATAN LINGKUNGAN

A. Pendahuluan
Hidup dengan lingkungan yang bersih dan sehat tentu
memberi dampak positif pada hidup kita. Secara tidak
langsung lingkungan yang sehat akan menyehatkan jiwa
dan raga. Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia. Materi kesehatan
lingkungan mencakup berbagai topik, seperti pencemaran
lingkungan, risiko sanitasi lingkungan, pengelolaan
lingkungan, perubahan iklim, dan peran masyarakat dalam
menjaga kesehatan lingkungan. Tujuannya adalah untuk
mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit
melalui pengelolaan lingkungan yang baik dan prilaku
hidup bersih dan sehat. Kesehatan lingkungan sangat
penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan
menjaga keberlanjutan lingkungan.
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih,
dengan udara yang segar, dan sedikit polusi udara.
Lingkungan seperti ini tentu diinginkan semua orang tapi
sulit diwujudkan. Hal itu dikarenakan, banyak orang lalai
menjaga kesehatan lingkungan.

18
B. Pengrtian kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisiplin yang
mempelajari hubungan antara faktor lingkungan dan
kesehatan manusia. Faktor lingkungan mencakup udara,
udara, tanah, paparan bahan kimia, suara, cahaya, serta
suhu dan kelembaban lingkungan.

 Pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan


manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Pencemaran udara, misalnya, dapat menyebabkan masalah
pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan kanker.
Pencemaran air dapat menyebabkan infeksi saluran cerna,
penyakit kulit, dan racun bahan kimia. Pencemaran tanah
dapat menyebabkan penyebaran penyakit melalui makanan
dan minuman yang terkontaminasi.
 Pencegahan pencemaran lingkungan dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling efektif
adalah mengurangi emisi polutan dari sumbernya, seperti
pabrik dan kendaraan kendaraan. Selain itu, pengelolaan
limbah yang baik juga sangat penting untuk mencegah
pencemaran lingkungan. Pemilihan bahan kimia yang
lebih aman dan penggunaan teknologi yang lebih ramah
lingkungan juga dapat membantu mengurangi risiko
pencemaran lingkungan.

19
Prinsip-prinsip sanitasi lingkungan juga sangat penting
untuk menjaga kesehatan manusia. Pengelolaan air minum
yang baik dapat mencegah penyebaran penyakit melalui
udara. Sanitasi fasilitas umum seperti toilet juga sangat
penting untuk mencegah penyebaran penyakit melalui
kontak dengan kotoran manusia. Pengelolaan limbah dan
pengendalian serangga dan pengganggu hewan juga
penting untuk menjaga kesehatan lingkungan.
 Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga penting dalam
menjaga kesehatan lingkungan. Pendidikan kesehatan
lingkungan dapat memberikan pengetahuan dan
keterampilan untuk mengidentifikasi risiko lingkungan dan
mengambil tindakan untuk mengurangi risiko tersebut.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan
lingkungan juga dapat membantu meningkatkan
penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan
pengelolaan limbah yang lebih baik.
 Pemerintah dan lembaga non-pemerintah juga berperan
penting dalam menjaga kesehatan lingkungan. Pemerintah
dapat mengatur kebijakan lingkungan yang ketat dan
memberikan insentif bagi perusahaan dan individu yang
mengambil tindakan untuk mengurangi dampak
lingkungan. Lembaga non-pemerintah dapat memberikan
dukungan dan sumber daya untuk mendorong perubahan
perilaku dan memperjuangkan hak lingkungan.
20
C. Tujuan kesehatan lingkungan
 Mencegah dan mengurangi risiko
 Meningkatkan kualitas lingkungan.
 Menjaga keberlanjutan lingkungan.
 Memperbaiki kualitas hidup manusia
 Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat
Kesehatan lingkungan dapat memberikan dampak
positif maupun negatif terhadap kesehatan manusia.
Dampak positif kesehatan lingkungan meliputi:
 Udara bersih: Udara bersih dapat membantu mengurangi
risiko terkena penyakit pernapasan dan kesehatan jantung.
Udara yang tercemar dapat menyebabkan gangguan
pernapasan, radang paru- paru, asma, dan bahkan
kematian.
 Air bersih: Air bersih sangat penting bagi kesehatan
manusia, karena air yang tercemar dapat menimbulkan
berbagai penyakit seperti diare, kolera, dan typhus.
 Pangan sehat: Kualitas pangan yang baik sangat penting
bagi kesehatan manusia. Pangan yang sehat dapat
membantu mencegah berbagai penyakit seperti obesitas,
diabetes, dan penyakit jantung.
 Lingkungan hijau: Lingkungan yang hijau dan alami dapat
membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik
manusia.

21
Lingkungan hijau dapat membantu mengurangi
stres, meningkatkan kebugaran fisik, dan
meningkatkan konsentrasi. Namun, kesehatan lingkungan
juga dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan
manusia, seperti:
 Polusi udara: Polusi udara dapat menyebabkan berbagai
penyakit pernapasan, seperti radang paru- paru, asma, dan
kanker paru-paru.
 Keracunan bahan kimia: Paparan bahan kimia beracun
seperti pestisida, logam berat, dan bahan kimia industri
dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk
kerusakan sistem saraf, gangguan pernapasan, dan kanker.
 Air tercemar: Air yang tercemar dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti diare, kolera, dan typhus.
 Bencana alam: Bencana alam seperti banjir, gempa bumi,
dan badai dapat menyebabkan kerugian besar bagi
kesehatan manusia, seperti cedera fisik dan trauma mental.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan lingkungan yang
baik sangat penting untuk mencegah berbagai dampak
negatif terhadap kesehatan manusia. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengurangi pencemaran lingkungan,
mempromosikan gaya hidup yang sehat dan ramah
lingkungan, serta membangun lingkungan yang lebih aman
dan sehat bagi manusia.

22
D. Komponen dan syarat-syarat konsling
Komponen kesehatan lingkunga terdiri dari 4 yaitu:

 Udara,
 Air,
 Tanah Zonosis
 Faktor sosial Paparan bahan kimia

Berikut syarat-syarat lingkungan yang sehat, yakni:

 Keadaan air Air yang sehat adalah air yang tidak berbau,
tidak berwarna, dan tidak berasa.
 Air yang sudah bersih harus dimasak dengan suhu 100
derajat Celcius sehingga bakteri di dalam air tersebut mati.
 Keadaan udara Udara yang bersih adalah udara yang
belum tercampur dengan gas-gas berbahaya.
 Ciri-ciri udara bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau,
terasa segar, dan ringan saat dihirup. Keadaan tanah Tanah
yang sehat adalah tanah yang bisa ditanami tumbuhan dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

E. Cara mengelola sampah

Cara mengelola sampah organik dan non organik

23
1. Sampah organik:
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-
bahan organik, seperti sisa makanan, dedaunan, dan
ranting. Beberapa cara mengelola sampah organik antara
lain:
 Kompos: Sampah organik dapat diolah menjadi kompos
dengan cara membiarkannya terurai secara alami atau
menggunakan alat pengompos. Kompos dapat digunakan
sebagai pupuk organik untuk tanaman.
 Pengolahan limbah organik: Sampah organik juga dapat
diolah melalui proses pengolahan limbah organik, seperti
pengolahan limbah biologis (anaerobik atau aerobik) atau
pengolahan dengan memanfaatkan cacing (vermi-
komposting).
2. Sampah non-organik:
Sampah non-organik adalah sampah yang berasal dari
bahan-bahan non-organik, seperti plastik, kaca, logam, dan
kertas. Beberapa cara mengelola sampah non-organik
antara lain:
 Daur ulang: Sampah non-organik dapat didaur ulang
menjadi bahan baru dengan proses daur ulang. Beberapa
jenis sampah non-organik, seperti kertas, logam, dan
plastik, dapat didaur ulang menjadi produk baru.
 Pengolahan limbah non-organik: Sampah non-organik juga
dapat diolah melalui proses pengolahan limbah non-
24
organik, seperti pengolahan limbah elektronik atau
pengolahan limbah medis.
 Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST): Sampah
non-organik dapat dibuang ke TPST untuk diolah lebih
lanjut atau dihapus dari lingkungan.
3. cara memilah sampah
 Siapkan tempat sampah terpisah
 Pisahkan sampah organik dan non- organik
 Tempatkan label
 Jangan mencampur sampah
 Buang sampah pada tempatnya

F. PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat)


Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah
serangkaian tindakan dan kebiasaan yang bertujuan untuk
menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku hidup bersih
dan sehat yang penting untuk dijalani:
 Mencuci tangan
 Menjaga kebersihan lingkungan
 Mengkonsusmi makanan yang sehat
 Olahraga teratur
 Menjaga jarak sosial
 Menjaga kebersihan diri
25
G. Rangkuman
Kesehatan lingkungan adalah cabang ilmu kesehatan yang
mempelajari bagaimana lingkungan mempengaruhi
kesehatan manusia dan cara mencegah penyakit terkait
lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia meliputi udara yang
tercemar, air yang terkontaminasi, tanah yang terpolusi,
paparan radiasi, dan bahan kimia berbahaya.
Upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan meliputi
pencegahan dan pengendalian polusi, pengelolaan limbah,
perlindungan sumber daya alam, penggunaan energi
terbarukan, dan peningkatan sanitasi dan kualitas air.
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah
penyakit terkait lingkungan meliputi meningkatkan
ventilasi rumah, membersihkan dan mengendalikan
kelembaban rumah, serta menggunakan perlindungan
pribadi seperti masker saat paparan lingkungan yang
berbahaya.

26
BAB ~ III

Gizi

A. Pndahuluan
Ilmu gizi merupakan suatu ilmu yang mempelajari
tentang zat gizi G izi adalah semua zat yang diperlukan
oleh tubuh untuk dapat tumbuh, berkembang, dan
berfungsi dengan baik. Zat gizi ini meliputi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat,
protein, dan lemak adalah sumber energi yang penting bagi
tubuh, sedangkan vitamin dan mineral berfungsi sebagai
kofaktor dalam reaksi biokimia tubuh. Air juga sangat
penting sebagai pelarut dan pembawa nutrisi ke dalam sel-
sel tubuh.

B. Pengertian

27
"Gizi" berasal dari dialek dalam bahasa Mesir yang
berarti "makanan". Kata "gizi" adalah terjemahan dari kata
dalam Bahasa Inggris yaitu "nutrition" yang apabila
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi
"nutrisi". Secara umum, gizi adalah zat yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia untuk tumbuh, berkembang, dan
berfungsi dengan baik. Zat gizi ini meliputi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Menurut WHO
(World Health Organization), gizi adalah kondisi yang
dicapai oleh tubuh ketika asupan makanan dan minuman
yang dikonsumsi menyediakan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan
fisiologis yang optimal. Gizi yang baik dan seimbang
diperlukan untuk menjaga fungsi normal dari sel, jaringan,
dan organ dalam tubuh. Hal ini memainkan peran penting
dalam pencegahan berbagai penyakit dan kondisi
kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan
beberapa jenis kanker.

C. Macam-macam zat gizi


 Karbohidrat
Karbohidrat menyediakan berbagai macam kebutuhan
dasar yang dibutuhkan manusia. Berbagai jenis makanan
yang banyak mengandung karbohidrat antara lain adalah
jagung, kentang, nasi, dan lain sebagainya. Dalam susunan
28
menu bagi orang Indonesia pada umumnya menempatkan
karbohidrat sekitar 70-80%.

 Protein

Protein terdiri atas 2 macam, antara lain protein hewani serta


protein nabati. Sumber protein hewani sebagai berikut :
ikan, keju, telur, susu, dan lain sebagainya. Sumber protein
nabati sebagai berikut : tahu, tempe, kacang-kacangan, dan
lain sebagainya. Kebutuhan protein tersebut berbeda untuk
setiap orang.

 Lemak
Terdapat 2 macam sumber lemak secara umum, yaitu lemak
nabati serta lemak hewani. Contoh sumber lemak nabati
antara lain : margarine, kemiri, minyak kelapa, dan lain
sebagainya.
 Vitamin
Vitamin adalah komponen gizi yang sangat penting
dibutuhkan tubuh. Vitamin dapat membantu untuk
memperlancar proses metabolisme tubuh, akan tetapi
vitamin tidak dapat menghasilkan energI.
D. Fungsi zat gizi dan asupan

Zat gizi memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam tubuh,


antara lain:
29
a) Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan sumber energi
yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas sehari-hari.

b) Vitamin dan mineral berfungsi sebagai kofaktor dalam


reaksi biokimia tubuh.

c) Air berfungsi sebagai pelarut dan pembawa nutrisi ke


dalam sel-sel tubuh.

Asupan gizi

4 sehat 5 sempurna adalah sebuah konsep tentang pola


makan seimbang yang diusulkan oleh pemerintah
Indonesia pada tahun 1954. Konsep ini mencakup empat
jenis makanan sehat dan lima kebiasaan hidup sehat yang
perlu dilakukan setiap hari untuk menjaga kesehatan dan
mencegah penyakit.

Empat jenis makanan sehat yang termasuk dalam 4 sehat


adalah sebagai berikut:

a) Beras atau karbohidrat kompleks seperti jagung, ketan, ubi


kayu, dan roti gandum.

b) Lauk pauk atau sumber protein seperti daging, ikan, ayam,


telur, dan tahu/tempe.

30
c) Sayur-sayuran hijau seperti bayam, kangkung, kubis, dan
daun singkong.

d) Buah-buahan seperti pisang, jeruk, apel, dan pepaya.

Dalam konsep 4 sehat adalah sebagai berikut:

a) Makan makanan yang seimbang dan bergizi setiap hari.

b) Minum air putih minimal delapan gelas per hari.

c) Cuci tangan sebelum dan sesudah makan.

d) Olahraga secara teratur setiap hari.

e) Istirahat yang cukup minimal 8 jam sehari.

E. Dampak kelebihan dan kekurangan gizi


Kelebihan atau kekurangan gizi dapat berdampak buruk
pada kesehatan manusia. Berikut adalah penjelasan
mengenai dampak dari kelebihan dan kekurangan gizi:
1. Kelebihan gizi: Kelebihan gizi atau obesitas dapat
meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke,
diabetes, dan kanker. Selain itu, kelebihan gizi juga dapat
memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada seperti
hipertensi dan kolesterol tinggi.
2. Kekurangan gizi: Kekurangan gizi atau malnutrisi dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan, tergantung
31
pada jenis nutrisi yang kekurangan. Beberapa dampak dari
kekurangan gizi antara lain:
 Kekurangan protein dapat menyebabkan keterlambatan
pertumbuhan, masalah pada sistem kekebalan tubuh, dan
pembengkakan.
 Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yaitu
kondisi di mana sel darah merah tidak dapat membawa
oksigen dengan baik ke seluruh tubuh.
 Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kebutaan dan
melemahkan sistem kekebalan tubuh.
 Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan osteoporosis
dan rickets pada anak-anak.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga


keseimbangan asupan gizi agar tubuh tetap sehat dan
terhindar dari risiko kelebihan atau kekurangan nutrisi.

F. Rangkuman
Setelah Anda memahami mengenai pengertian gizi,
macam-macam zat gizi, dan fungsi zat gizi, alangkah
baiknya untuk juga mengetahui apa itu gizi seimbang. Gizi
seimbang merupakan makanan sehari-hari yang
dikonsumsi dengan berbagai aneka ragam makanan dan
memenuhi kelompok zat gizi dengan porsi yang cukup dan

32
tepat. Hal ini berarti, porsinya tidak boleh kurang ataupun
terlalu banyak.
Prinsip gizi seimbang adalah seimbang dalam jumlah
tiap kelompok makanan serta yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh kita. Selain mengkonsumsi jenis
makanan yang bergizi seimbang, alangkah baiknya untuk
menerapkan pola hidup yang sehat salah satunya dengan
berolahraga dan istirahat yang cukup agar tubuh tetap
sehat

33
BAB ` ~ IV
Gidi dan mulut
A. Pendahuluan

Rongga mulut merupakan sarang segala macam bakteri,


virus dan jamur. Kesehatan gigi dan mulut mencakup
semua kondisi yang memengaruhi gigi, gusi, dan mulut
secara keseluruhan. Kondisi-kondisi ini antara lain karies
gigi penyakit gusi, infeksi mulut, kerusakan gigi, dan
masalah estetika seperti noda pada gigi.

B. Pengertian gimul
Kesehatan gigi dan mulut merujuk pada kondisi
kesehatan gigi, gusi, dan mulut secara keseluruhan. Ini
mencakup berbagai kondisi, termasuk karies gigi,
penyakit gusi, masalah estetika seperti noda pada gigi, dan
infeksi mulut. Kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat
membantu mencegah masalah kesehatan yang lebih serius,
seperti infeksi yang menyebar ke jaringan dan organ tubuh
lainnya, meningkatkan kualitas hidup, dan meningkatkan
rasa percaya diri seseorang. Untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut, perawatan yang tepat dan teratur
sangat diperlukan, seperti menggosok gigi secara teratur,
membersihkan antara gigi dengan flossing atau
penggunaan alat bantu pembersih gigi, menghindari
makanan dan minuma gula yang tinggi.serta
34
mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan
gigi. dan pembersihan profesional.

Kebanyakan orang tua masih menganggap remeh


kesehatan gigi dan mulut dan beranggapan anak dengan gigi
sulung (gigi susu) yang bermasalah, tidak membutuhkan
perawatan karena akan segera digantikan oleh gigi permanen
(gigi dewasa). Padahal masalah gigi dan mulut pada anak
dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak

35
- Email : lapisan terluar dari Igigi. Merupakan jaringan
terkeras dari seluruh tubuh kita dan melindungi gigi
selama mengunyah.
–    Dentin lapisan yang berwarna kuning yang
mengelilingi pulpa.
–    Pulpa : bagian terdalam dari gigi terdapat pembuluh
syaraf dan pembuluh dara

C. Pentingnya kesehatan gigi dan mulut


Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena
memiliki dampak yang luas pada kesehatan dan kualitas
hidup seseorang. Beberapa alasan mengapa kesehatan gigi
dan mulut penting adalah:

 Mencegah karies gigi dan kerusakan gigi: Karies gigi


adalah salah satu masalah gigi yang paling umum dan
dapat menyebabkan kerusakan gigi yang parah jika tidak
diobati. Kesehatan gigi yang
 baik dapat membantu mencegah karies gigi dan kerusakan
gigi yang lebih serius.
 Mencegah penyakit gusi: Penyakit gusi dapat
menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada gusi,
yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan tulang
dan gigi. Kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat
36
membantu mencegah penyakit gusi dan mengurangi risiko
kerusakan gigi dan kehilangan gigi.
 Mencegah infeksi mulut dan peradangan: Infeksi dan
peradangan pada mulut dapat menyebabkan rasa sakit,
pembengkakan, dan infeksi yang menyebar ke organ tubuh
lainnya. Kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat
membantu mencegah infeksi dan peradangan pada mulut.
 Meningkatkan kualitas hidup: Kesehatan gigi dan mulut
yang baik dapat membantu seseorang makan dan berbicara
dengan nyaman, serta meningkatkan rasa percaya diri dan
kualitas hidup secara keseluruhan.
 Mencegah masalah kesehatan yang lebih serius: Beberapa
masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung,
diabetes, dan kanker mulut dapat dikaitkan dengan kondisi
gigi dan mulut yang buruk. Oleh karena itu, menjaga
kesehatan gigi dan mulut dapat membantu mencegah
masalah kesehatan yang lebih serius.

Dalam rangka menjaga kesehatan gigi dan mulut,


dianjurkan untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat,
seperti menggosok gigi secara teratur, membersihkan
antara gigi dengan flossing atau penggunaan alat bantu
pembersih gigi, menghindari makanan dan minuman yang
tinggi gula, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur
untuk pemeriksaan gigi dan pembersihan profesional.
37
D. Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu
menjaga kesehatan gigi dan mulut:
 Menggosok gigi secara teratur: Menggosok gigi setidaknya
dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung
fluoride membantu menghilangkan plak dan mencegah
karies gigi. Pastikan untuk menggosok gigi dengan
gerakan memutar yang lembut dan tidak terlalu keras
untuk mencegah kerusakan gigi.
 Flossing atau menggunakan alat bantu pembersih gigi:
Membersihkan antara gigi dengan menggunakan flossing
atau alat bantu pembersih gigi dapat membantu
menghilangkan plak dan mencegah kerusakan gigi.
 Makan makanan sehat: Hindari makanan dan minuman
yang tinggi gula dan asam, seperti permen, minuman
berkarbonasi, dan makanan cepat saji, karena dapat
meningkatkan risiko karies gigi dan kerusakan gigi.
 Menghindari merokok dan minum alkohol secara
berlebihan: Merokok dan minum alkohol dapat
menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut, seperti
penyakit gusi dan kanker mulut. Oleh karena itu,
sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi merokok
dan minuman beralkohol.

38
 Mengunjungi dokter gigi secara teratur: Mengunjungi
dokter gigi setidaknya dua kali setahun untuk pemeriksaan
dan pembersihan profesional dapat membantu mencegah
masalah kesehatan gigi dan mulut yang lebih serius.
 Menggunakan produk perawatan mulut yang tepat: Pilih
pasta gigi dan produk perawatan mulut lainnya yang
mengandung fluoride dan dapat membantu menjaga
kesehatan gigi dan mulut.
 Mengganti sikat gigi secara teratur: Ganti sikat gigi setiap
tiga hingga empat bulan atau ketika bulu sikat mulai aus
untuk mencegah penumpukan bakteri pada sikat gigi.
Dengan mengikuti tips-tips di atas dan menjaga
kebersihan gigi dan mulut secara teratur, seseorang dapat
menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik.

E. Makanan yang baik untuk kesehatan gigi


Makanan yang sehat dapat membantu menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Makanan yang sehat dan
ternutrisi biasanya rendah gula dan asam, kaya serat, serta
mengandung vitamin dan mineral penting seperti kalsium,
fosfor, dan vitamin D.

Makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut


biasanya adalah makanan yang rendah gula dan asam,
tinggi serat dan kaya nutrisi. Berikut adalah beberapa
39
contoh makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan
gigi dan mulut:
Makanan yang baik:
 Buah-buahan: Buah-buahan yang segar seperti apel,
stroberi, kiwi, dan jeruk sangat baik untuk kesehatan gigi
dan mulut karena mengandung vitamin C dan serat yang
membantu menjaga kesehatan gusi dan gigi.
 Sayuran: Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, selada, dan
kangkung kaya akan kalsium dan vitamin C yang
membantu memperkuat gigi dan menjaga kesehatan gusi.
 Protein hewani: Daging, ikan, dan telur mengandung
protein yang membantu memperkuat gigi dan tulang.
 Susu dan produk susu: Susu dan produk susu seperti keju
dan yogurt mengandung kalsium dan vitamin D yang
sangat penting untuk kesehatan gigi dan tulang.
 Makanan yang tidak baik:Permen dan gula-gula: Permen
dan gula-gula mengandung banyak gula yang dapat
merusak gigi dan menyebabkan karies gigi.
 Minuman berkarbonasi: Minuman berkarbonasi
mengandung banyak gula dan asam yang dapat merusak
gigi.
 Makanan asam: Buah-buahan asam seperti jeruk dan
lemon, serta minuman seperti jus lemon dan cuka dapat
melarutkan enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi.

40
 Makanan lengket: Makanan yang lengket seperti permen
karet atau permen toffee dapat menempel pada gigi dan
menyebabkan karies gigi.
Dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan
menghindari makanan dan minuman yang tidak sehat, kita
dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Selain
itu, selalu ingat untuk menggosok gigi setidaknya

F. Rangkuman
Bagian tubuh yang memiliki peranan penting, yaitu
sebagai alat komunikasi dan juga konsumsi baik makanan
maupun minuman, kebersihan mulut harus kita perhatikan.
Oral Hygiene (kebersihan mulut) adalah upaya
melaksanakan kebersihan rongga mulut, lidah dari semua
kotoran/sisa makanan. Kebersihan gigi dan mulut yang
buruk tidak hanya menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi
dan radang gusi, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit
jantung dan masalah kesehatan lainnya. Cara paling
sederhana adalah dengan menyikat gigi dua kali sehari
yakni setelah sarapan dan sebelum tidur.

BAB ~ V
P3K dan BHD
A. Pendahuuan
41
Bantuan hidup dasar (BHD) memang menjadi salah satu
komponen yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal
tersebut bukan tanpa alasan karena mampu membantu
seseorang yang mengalami gangguan tersumbatnya jalan
nafas.
P3K singkatan dari Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan. Ini adalah keterampilan dan prosedur medis
sederhana yang dapat membantu dalam memberikan
perawatan awal pada korban kecelakaan atau cedera
sebelum bantuan medis profesional tiba. P3K mencakup
tindakan seperti membersihkan luka, menghentikan
pendarahan, memasang perban, dan memberikan bantuan
pernapasan. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko
cedera lebih lanjut dan meningkatkan peluang
penyembuhan korban. Penting untuk memiliki
pengetahuan dan keterampilan P3K agar dapat
memberikan bantuan medis yang tepat dan efektif dalam
situasi darurat.i ataupun tidak ditemukan adanya napas.

B. Pengertan p3k
P3K adalah singkatan dari "Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan". Ini adalah keterampilan dan prosedur medis
sederhana yang bertujuan memberikan perawatan awal
pada korban kecelakaan atau cedera sebelum bantuan
medis profesional tiba. P3K mencakup tindakan- tindakan
42
dasar seperti membersihkan luka, menghentikan
pendarahan, memasang perban, dan memberikan bantuan
pernapasan. Keterampilan P3K sangat penting untuk
dimiliki oleh setiap orang, karena situasi darurat dapat
terjadi kapan saja dan di mana saja. Dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan P3K, seseorang dapat
membantu menyelamatkan nyawa atau mengurangi risiko
cedera lebih lanjut pada korban kecelakaan atau cedera
C. Tujuan dan prinsip p3k
a. Prinsip p3k
Prinsip P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)
didasarkan pada tiga hal utama: keselamatan, hidup, dan
mencegah lebih buruk. Prinsip ini diterapkan dalam setiap
situasi P3K dan menjadi panduan bagi penanganan awal
pada korban kecelakaan atau cedera. Berikut adalah
penjelasan lebih detail mengenai prinsip P3K:
 Keselamatan: Prinsip keselamatan merupakan prioritas
utama dalam P3K. Sebelum melakukan tindakan P3K,
pastikan lingkungan sekitar aman dan tidak
membahayakan diri sendiri, korban, atau orang lain.
Dalam situasi yang berbahaya seperti kebakaran, ledakan,
atau bencana alam, pastikan untuk mengevakuasi korban
dan diri sendiri terlebih dahulu sebelum melakukan
tindakan P3K.

43
 Hidup: Prinsip hidup menunjukkan bahwa penanganan
awal pada korban kecelakaan atau cedera harus difokuskan
pada menjaga korban tetap hidup. Hal ini dilakukan
dengan cara mengatasi masalah yang paling mendesak
terlebih dahulu, seperti menghentikan pendarahan atau
membantu korban bernafas. Dalam situasi yang
memerlukan pertolongan medis yang lebih lanjut, pastikan
korban segera dibawa ke unit medis terdekat.
 Mencegah lebih buruk: Prinsip mencegah lebih buruk
menunjukkan bahwa tindakan P3K harus mengurangi
risiko cedera lebih lanjut pada korban. Dalam tindakan
P3K, pastikan untuk tidak membuat korban semakin
buruk, misalnya dengan memberikan minuman atau
makanan pada korban dengan luka perut yang serius.
Selain itu, pastikan untuk membersihkan luka dan
memasang perban untuk mencegah infeksi.
Dalam keseluruhan, prinsip P3K harus dilakukan
dengan hati-hati dan cermat. Setiap tindakan P3K harus
memperhatikan prinsip keselamatan, hidup, dan mencegah
lebih buruk agar dapat memberikan perawatan awal yang
efektif pada korban kecelakaan atau cedera.
b. Tujuan P3K
Tujuan dari P3K (Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan) adalah untuk memberikan perawatan awal
yang cepat dan efektif pada korban kecelakaan atau cedera,
44
dengan tujuan untuk mengurangi risiko cedera lebih lanjut
dan meningkatkan peluang penyembuhan korban. P3K
bertujuan untuk memberikan bantuan medis sederhana dan
cepat yang dapat memperpanjang kesempatan hidup
korban atau mempercepat pemulihan korban. Beberapa
tujuan spesifik dari P3K antara lain:
 Mencegah cedera lebih lanjut: Dalam situasi kecelakaan
atau cedera, tindakan P3K harus segera dilakukan untuk
mencegah cedera lebih lanjut. Tindakan P3K yang cepat
dapat mengurangi risiko infeksi, perdarahan, dan cedera
tambahan pada korban.
 Menjaga stabilitas kondisi korban: P3K juga bertujuan
untuk menjaga stabilitas kondisi korban sampai bantuan
medis profesional tiba. Tindakan P3K yang tepat dapat
membantu menjaga kondisi korban agar tidak semakin
memburuk dan mempertahankan fungsi organ vital.
 Meningkatkan peluang penyembuhan: Dengan
memberikan perawatan awal yang tepat, P3K dapat
meningkatkan peluang penyembuhan korban. Tindakan
P3K seperti membersihkan luka, menghentikan
pendarahan, dan memasang perban dapat membantu
mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Dalam keseluruhan, tujuan dari P3K adalah untuk
memberikan perawatan awal yang efektif dan cepat pada
korban kecelakaan atau cedera. Dengan memiliki
45
pengetahuan dan keterampilan P3K, seseorang dapat
membantu menyelamatkan nyawa atau mengurangi risiko
cedera lebih lanjut pada korban kecelakaan atau cedera
D. Isi kotak p3k
Isi kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)
dapat bervariasi tergantung pada jenis kecelakaan atau
cedera yang mungkin terjadi. Namun, secara umum,
berikut adalah beberapa item yang umumnya ditemukan
dalam kotak P3K:
 Alat bantu pernapasan: Alat bantu pernapasan seperti
masker sederhana atau tabung oksigen kecil dapat
membantu korban bernapas dengan lebih mudah dan
mencegah masalah pernapasan yang lebih serius.
 Perban dan pembalut: Perban dan pembalut digunakan
untuk mengatasi luka dan menghentikan pendarahan.
Perban dapat digunakan untuk membungkus luka atau
memperbaiki tulang yang patah, sedangkan pembalut
adalah bahan kasa steril yang digunakan untuk menutup
luka atau membalut bagian tubuh yang terluka.
 Obat-obatan: Beberapa obat-obatan seperti analgesik
(penghilang rasa sakit) atau antihistamin (untuk mengatasi
reaksi alergi) dapat dimasukkan ke dalam kotak P3K.
Namun, penggunaan obat- obatan pada korban kecelakaan
atau cedera harus dilakukan oleh tenaga medis yang
terlatih.
46
 Sarung tangan: Sarung tangan steril digunakan untuk
mencegah infeksi saat menangani luka atau tindakan P3K
lainnya.
 Gunting dan pinset: Gunting dan pinset digunakan untuk
memotong atau memotong benda-benda seperti pakaian
atau benda asing yang menempel pada luka.
 Cairan antiseptik: Cairan antiseptik seperti alkohol atau
betadine digunakan untuk membersihkan luka sebelum
diberi perban atau pembalut.
 Pencahayaan: Senter atau lampu kecil digunakan untuk
membantu melihat luka atau cedera pada kondisi cahaya
yang minim.
 Kotak P3K: Kotak P3K berisi semua item di atas dan harus
selalu tersedia dan mudah diakses saat terjadi kecelakaan
atau cedera

E. Rangkuman
P3K singkatan dari "Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan", sementara BHD singkatan dari "Bantuan
Hidup Dasar". Keduanya adalah teknik dan prosedur medis
yang dilakukan sebagai upaya awal dalam memberikan
pertolongan pada seseorang yang mengalami kecelakaan
atau keadaan darurat medis.

47
P3K bertujuan untuk memberikan pertolongan pertama
dengan tujuan untuk mengurangi rasa sakit, mencegah
infeksi, dan mempercepat pemulihan korban. Beberapa
tindakan P3K yang umum dilakukan adalah membersihkan
luka, memberikan obat-obatan ringan, menutup luka
dengan perban atau plester, dan mengangkat anggota tubuh
yang cedera.
Sementara itu, BHD bertujuan untuk mempertahankan
fungsi tubuh dasar, seperti bernafas dan mengalirkan
darah, pada seseorang yang mengalami keadaan darurat
medis, seperti serangan jantung atau sesak napas.
Beberapa tindakan BHD yang umum dilakukan adalah
memberikan nafas buatan, kompresi dada, dan
memberikan obat-obatan yang diperlukan.
Keduanya sangat penting dalam memberikan
pertolongan awal pada keadaan darurat medis sebelum
korban dapat dibawa ke fasilitas medis yang lebih lengkap
dan terlatih. Namun, sangat penting juga untuk
memperhatikan protokol dan panduan yang berlaku serta
memiliki pengetahuan yang memadai untuk meminimalisir
risiko dan memberikan pertolongan yang efektif

BAB ~ VI

Imunisasi
48
A. Pendahuluan

Imunisasi adalah suatu tindakan medis untuk


memberikan perlindungan terhadap penyakit tertentu
dengan cara memberikan vaksin atau imunogen yang telah
dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubuh seseorang.

Imunisasi juga proses pemberian vaksin yang


mengandung antigen atau bagian dari antigen penyakit
tertentu ke dalam tubuh seseorang untuk menstimulasi
sistem kekebalan tubuh dan memicu produksi antibodi
yang dapat melindungi tubuh dari penyakit tersebut.
Tujuan dari pelindung adalah untuk mencegah penyebaran
penyakit menular dan melindungi individu serta
masyarakat dari penyakit yang serius dan bahkan dapat
mematikan. Imunisasi merupakan salah satu cara paling
efektif dan efisien untuk mencegah penyebaran penyakit
menular dan telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh
dunia.

Vaksin atau imunogen yang diberikan akan memicu


sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi
sehingga apabila suatu saat seseorang terpapar dengan
penyakit tersebut, sistem kekebalan tubuhnya sudah siap
untuk melawan penyakit tersebut.

49
B. Pengertian imunisasi

Imunisasi atau vaksinasi adalah proses pemberian


vaksin atau imunogen (suatu zat yang dapat memicu
pembentukan kekebalan tubuh) ke dalam tubuh seseorang
untuk membentuk kekebalan terhadap suatu penyakit
tertentu. Vaksin bekerja dengan merangsang sistem
kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus atau
bakteri yang menyebabkan penyakit.

Dalam proses pelindung, tubuh akan menghasilkan


antibodi atau sel kekebalan yang akan menyerang kuman
penyebab penyakit jika suatu saat terjadi infeksi. Dengan
demikian apabila seseorang telah divaksinasi, maka ia
memiliki kekebalan yang telah terbentuk terhadap penyakit
yang diinginkan dan akan lebih terlindungi dari penyakit
tersebut.

Imunisasi merupakan salah satu cara paling efektif


untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan
melindungi kesehatan masyarakat. Imunisasi juga dapat
membantu mencegah penyakit yang dapat menyebabkan
komplikasi serius atau bahkan kematian, seperti polio,
campak, tetanus, difteri, dan lain-lain. Oleh karena itu,
pengamanan seringkali dijadikan program wajib oleh
pemerintah untuk dilakukan pada semua individu,
terutama pada anak-anak yang memiliki sistem kekebalan
tubuh yang masih rentan.

50
C. Tujuan dan manfaat imunisasi dasar anak

Imunisasi atau vaksinasi memiliki fungsi dan manfaat


yang penting dalam mencegah penyebaran penyakit
menular dan melindungi kesehatan masyarakat. Berikut
adalah beberapa fungsi dan manfaat imunisasi:

 Mencegah penyakit menular Imunisasi dapat membentuk


kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu sehingga dapat
mencegah penyebaran penyakit menular. Beberapa
penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
antara lain polio, campak, difteri, tetanus, hepatitis B, dan
lain-lain.

 Mengurangi angka kematian Dengan mencegah


penyebaran penyakit menular, imunisasi juga dapat
mengurangi angka kematian akibat penyakit tersebut.
Sebagai contoh, imunisasi polio telah berhasil memerangi
virus polio dan mengurangi angka kematian serta
kelumpuhan yang disebabkan oleh penyakit tersebut.

 Mencegah komplikasi serius Beberapa penyakit menular


dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan
kematian, terutama pada orang yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah seperti bayi, anak-anak, dan
orang yang sakit. Imunisasi dapat membantu mencegah
penyakit tersebut dan mengurangi risiko komplikasi yang
mungkin terjadi.

51
 Menjaga kesehatan masyarakat Dengan meningkatkan
jumlah orang yang telah divaksinasi, maka dapat
membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Herd immunity dapat melindungi orang-orang yang tidak
dapat divaksinasi karena kondisi kesehatan yang lemah,
seperti bayi yang belum dapat divaksinasi atau orang yang
sedang sakit. Dengan demikian, imunisasi dapat membantu
menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

 Efektif dan efisien Imunisasi merupakan cara paling


efektif dan efisien dalam mencegah penyebaran penyakit
menular. Biaya yang dikeluarkan untuk imunisasi lebih
murah dibandingkan dengan biaya pengobatan dan
perawatan untuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi
virus atau bakteri.

 Meningkatkan kualitas hidup Dengan mencegah


penyebaran penyakit menular, imunisasi dapat membantu
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi
beban ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh penyakit
menular.

Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan


melindungi kesehatan masyarakat, imunisasi seringkali
dijadikan program wajib oleh pemerintah. Oleh karena itu,
imunisasi menjadi suatu keharusan bagi setiap individu
untuk membentuk kekebalan tubuh dan mencegah
penyebaran penyakit menular.
52
D. Jenis imunisasi anak

Imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit dengan


memberikan vaksin atau imunogen ke dalam tubuh
seseorang untuk membentuk kekebalan terhadap suatu
penyakit tertentu. Berikut adalah jenis-jenis imunisasi
yang umum diberikan:

1. Imunisasi wajib Imunisasi wajib adalah imunisasi yang


harus diberikan kepada semua anak sejak lahir, sesuai
dengan program imunisasi nasional di setiap negara. Di
Indonesia, imunisasi wajib meliputi:

 Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) untuk


mencegah tuberkulosis.

 Imunisasi hepatitis B untuk mencegah infeksi hepatitis B.

 Imunisasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) untuk mencegah


penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.

 Imunisasi polio untuk mencegah poliomielitis (polio).

 Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak.

2. Imunisasi tambahan Imunisasi tambahan adalah imunisasi


yang diberikan pada waktu-waktu tertentu untuk
meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
53
Beberapa jenis imunisasi tambahan yang sering diberikan
antara lain:

• Imunisasi influenza (flu) untuk mencegah flu musiman.

• Imunisasi HPV (Human Papilloma Virus) untuk mencegah


kanker serviks dan kutil kelamin.

• Imunisasi MMR (campak, gondok, rubella) untuk


mencegah penyakit campak, gondok, dan rubella.

• Imunisasi rotavirus untuk mencegah diare akibat infeksi


rotavirus pada bayi dan anak-anak.

3. Imunisasi khusus Imunisasi khusus adalah imunisasi yang


diberikan pada kelompok- kelompok tertentu yang berisiko
terkena penyakit tertentu. Beberapa jenis imunisasi khusus
yang diberikan antara lain:

• Imunisasi hepatitis A untuk orang yang tinggal atau


bepergian ke daerah yang tinggi risiko penularan hepatitis
A.

• Imunisasi meningokokus untuk mencegah infeksi bakteri


Neisseria meningitidis yang dapat menyebabkan
meningitis.

54
• Imunisasi rabies untuk orang yang berisiko terkena gigitan
hewan yang terinfeksi rabies.

Pilihan imunisasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi


individu dapat membantu melindungi kesehatan dan
mencegah penyakit menular yang dapat mengancam jiwa.
Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter
atau tenaga kesehatan terkait jenis imunisasi yang harus
diberikan pada diri sendiri atau anak-anak.

E. Efek samping tempat imunisasi anak dan penyakit


yang dapat di cegah

Imunisasi dapat mencegah berbagai macam penyakit menular


yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Beberapa
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain:

 Polio Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus


polio dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau
bahkan kematian. Imunisasi polio dapat mencegah
penyebaran virus polio dan membentuk kekebalan tubuh
terhadap penyakit tersebut.

 Campak Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh


virus campak dan dapat menyebabkan demam, ruam kulit,
batuk, pilek, dan kadang-kadang komplikasi serius seperti
pneumonia. Imunisasi campak dapat mencegah

55
penyebaran virus campak dan mengurangi risiko
komplikasi yang mungkin terjadi.

 Difteri Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh


bakteri Corynebacterium diphtheriae dan dapat
menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan, kesulitan
bernapas, serta komplikasi serius seperti gagal jantung dan
kerusakan syaraf. Imunisasi difteri dapat membentuk
kekebalan tubuh terhadap bakteri tersebut dan mencegah
penyebarannya.

 Tetanus Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh


bakteri Clostridium tetani dan dapat menyebabkan kejang
otot yang kuat, kaku, dan menyakitkan. Imunisasi tetanus
dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap bakteri
tersebut dan mencegah risiko terkena tetanus.

 Hepatitis B Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan


oleh virus hepatitis B dan dapat menyebabkan kerusakan
hati, sirosis, dan kanker hati. Imunisasi hepatitis B dapat
membentuk kekebalan tubuh terhadap virus tersebut dan
mencegah penyebarannya.

 Influenza Influenza atau flu adalah penyakit yang


disebabkan oleh virus influenza dan dapat menyebabkan
demam, batuk, pilek, sakit kepala, dan lelah. Imunisasi
influenza dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap
virus tersebut dan mencegah risiko terkena flu.

56
Selain itu, terdapat banyak penyakit menular lainnya
yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti pneumonia,
eningitis, rotavirus, HPV (human papillomavirus), dan
lain-lain. Oleh karena itu, imunisasi sangat penting untuk
melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah
penyebaran penyakit menular.

Efek samping Imunisasi sangat aman dan efektif dalam


mencegah penyakit menular, namun seperti halnya dengan
semua obat, imunisasi juga dapat menyebabkan efek
samping pada beberapa orang. Efek samping yang
mungkin terjadi setelah imunisasi antara lain:

 Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan Ini


adalah efek samping yang paling umum setelah imunisasi.
Gejala tersebut biasanya ringan dan hilang dalam beberapa
hari.

 Demam Beberapa jenis imunisasi dapat menyebabkan


demam ringan selama beberapa hari setelah imunisasi. Ini
biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak.

 Reaksi alergi Reaksi alergi pada imunisasi sangat jarang


terjadi, tetapi jika terjadi, dapat menyebabkan gejala
seperti gatal-gatal, ruam kulit, pembengkakan di wajah
atau bibir, kesulitan bernapas, dan bahkan syok anafilaksis.
Ini adalah kondisi yang serius dan memerlukan perawatan
medis segera.

57
 Reaksi neurologis Beberapa jenis imunisasi dapat
menyebabkan reaksi neurologis yang jarang terjadi seperti
kejang atau sindrom Guillain-Barre, namun risiko ini
sangat kecil.

 Efek samping lainnya Beberapa jenis imunisasi juga dapat


menyebabkan efek samping lainnya seperti mual, muntah,
diare, sakit kepala, dan lelah.

Namun, efek samping yang serius dan bahkan fatal dari


imunisasi sangat jarang terjadi. Sementara itu, manfaat
dari imunisasi jauh lebih besar daripada risiko efek
samping yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, imunisasi
tetap menjadi salah satu upaya paling efektif dalam
mencegah penyakit menular dan melindungi kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.

F. Jaddwal imunisasi

Jadwal imunisasi yang direkomendasikan dapat


bervariasi tergantung pada negara, usia, dan kondisi
kesehatan seseorang. Berikut adalah jadwal imunisasi yang
umumnya direkomendasikan di Indonesia:

 Imunisasi Hepatitis B Imunisasi ini diberikan kepada bayi


baru lahir, dan direkomendasikan untuk dilakukan dalam
24 jam pertama setelah kelahiran.

58
 Imunisasi BCG Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-
Guerin) diberikan pada bayi baru lahir untuk mencegah
tuberkulosis.

 Imunisasi Campak, Gondok, dan Rubella (MMR)


Imunisasi MMR direkomendasikan untuk diberikan pada
anak usia 9-12 bulan, dan kemudian dilakukan pemberian
booster pada usia 18-24 bulan.

 Imunisasi Difteri, Tetanus, dan Pertusis (DTP) Imunisasi


DTP diberikan pada bayi saat usia 2, 3, dan 4 bulan,
kemudian dilakukan pemberian booster pada usia 18-24
bulan.

 Imunisasi Polio Imunisasi polio diberikan pada bayi saat


usia 2, 3, dan 4 bulan, kemudian dilakukan pemberian
booster pada usia 18-24 bulan.

 Imunisasi Hepatitis A dan B Imunisasi Hepatitis A dan B


direkomendasikan untuk diberikan pada anak-anak usia 1-
2 tahun.

 Imunisasi HPV (Human Papilloma Virus) Imunisasi HPV


direkomendasikan untuk diberikan pada anak perempuan
usia 9-14 tahun untuk mencegah kanker serviks.

 Imunisasi Influenza Imunisasi influenza direkomendasikan


untuk diberikan setiap tahun pada semua orang di atas usia

59
6 bulan, terutama bagi orang yang berisiko tinggi terkena
komplikasi akibat flu.

Namun, jadwal imunisasi dapat berbeda-beda di


setiap negara dan bisa disesuaikan dengan kondisi
kesehatan serta usia seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya
Anda berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan
terkait jadwal imunisasi yang tepat untuk Anda atau
anggota keluarga Anda.

G. Rangkuman

Imunisasi sangat penting dalam mencegah penyakit


menular yang serius dan dapat menyebabkan komplikasi
yang membahayakan nyawa. Beberapa contoh penyakit
yang dapat dicegah melalui imunisasi adalah polio,
campak, hepatitis B, dan influenza. Program imunisasi
nasional seringkali diadakan oleh pemerintah untuk
memastikan bahwa masyarakat dapat memperoleh
perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah
melalui imunisasi.

Namun, meskipun imunisasi memiliki manfaat yang


besar, terdapat juga beberapa efek samping yang mungkin
terjadi, seperti demam, sakit kepala, atau reaksi alergi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan

60
jadwal imunisasi dan memperoleh informasi yang benar
mengenai imunisasi dari sumber yang terpercaya.

Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran dan


pemahaman masyarakat mengenai imunisasi juga sangat
penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat
memperoleh manfaat dari imunisasi dan dapat
memutuskan rantai penyebaran penyakit di masyarakat.

BAB ~ VII

Mata

A. Pendahuluan

61
Mata merupakan organ yang diciptakan Tuhan dan
termasuk salah satu organ vital yang penting nilainya.
Mata adalah organ sensorik pada tubuh manusia dan
hewan yang terletak di area wajah dan berfungsi untuk
mendeteksi dan memproses cahaya yang masuk ke
dalamnya, sehingga memungkinkan kita untuk melihat
dunia di sekitar kita dengan lebih jelas. Mata terdiri dari
beberapa bagian, termasuk kornea, iris, pupil, lensa, dan
retina. Kornea adalah lapisan tipis yang melindungi mata
dan membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke
dalamnya, sedangkan iris adalah bagian berwarna yang
mengatur ukuran pupil. Lensa berfungsi untuk
memfokuskan cahaya pada retina, yang merupakan lapisan
tipis sel-sel sensitif cahaya di bagian

Gambar 2.2 Anatomi Mata Sumber :Lecture Notes on


Opthamology

62
belakang mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal yang
dapat diproses oleh otak. Mata juga dilengkapi dengan
sistem syaraf dan otot yang kompleks untuk
memungkinkan penggerakan mata yang tepat dan
koordinasi antara kedua mata. Penglihatan merupakan
salah satu indra penting yang memungkinkan manusia
untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia di
sekitarnya

B. Struktur mata

Mata terdiri dari beberapa bagian, baik bagian luar


maupun bagian dalam. Berikut adalah penjelasan tentang
bagian-bagian mata baik bagian luar dan bagian dalam:
63
1. Bagian Luar Mata Bagian luar mata terdiri dari:

• Kelopak mata: Bagian yang terbuat dari kulit yang


menutupi dan melindungi mata.

• Konjungtiva: Membran tipis yang melapisi bagian dalam


kelopak mata dan permukaan bola mata.

• Sklera: Lapisan putih dan kuat yang membentuk struktur


luar bola mata dan berfungsi untuk melindungi bola mata
dan memberikan bentuk pada mata.

• Kornea: Lapisan tipis dan transparan yang melindungi


mata dan membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke
dalamnya.

• Iris: Bagian berwarna mata yang mengatur ukuran pupil,


lubang kecil di tengah mata yang mengontrol jumlah
cahaya yang masuk.

• Pupil: Lubang kecil di tengah-tengah iris yang mengontrol


jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.

• Lensa: Struktur transparan dan elastis yang berfungsi


untuk memfokuskan cahaya pada retina.

• Bola mata: Struktur yang berbentuk seperti bola dan berisi


komponen-komponen dalam mata.

64
2. Bagian Dalam Mata Bagian dalam mata terdiri dari:

• Retina: Lapisan tipis sel-sel sensitif cahaya di bagian


belakang mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal
listrik yang dapat diproses oleh otak.

• Makula: Daerah kecil di tengah retina yang berisi sejumlah


besar sel-sel konus yang berfungsi untuk penglihatan pusat
dan ketajaman visual.

• Optik Nerve: Saraf yang membawa sinyal visual dari


retina ke otak untuk diproses dan diinterpretasikan.

• Koroid: Lapisan berwarna gelap yang berada di antara


sklera dan retina dan berfungsi untuk menyediakan nutrisi
dan oksigen ke retina.

• Humor Vitreus: Cairan bening dan kental yang mengisi


ruang antara lensa dan retina.

• Humor Akuus: Cairan yang mengisi kamar depan mata


dan membantu mempertahankan tekanan mata yang sehat.

Setiap bagian mata memiliki fungsi yang penting dalam


penglihatan dan kerusakan pada bagian mata tertentu dapat
mengakibatkan gangguan pada penglihatan.

65
Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata dengan cara seperti
menjaga kebersihan mata, menghindari paparan sinar
ultraviolet berlebihan, menghindari merokok, dan menjaga
pola makan yang sehat dapat membantu mencegah
masalah mata seperti rabun jauh, rabun dekat, dan katarak.

C. Nutrisi mata

Nutrisi yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan


mata dan mencegah beberapa kondisi mata. Berikut ini
adalah beberapa nutrisi yang penting untuk kesehatan
mata:

 Vitamin A Vitamin A merupakan nutrisi yang penting


untuk kesehatan mata karena membantu menjaga
kesehatan sel-sel mata dan retina. Sumber makanan yang
kaya vitamin A antara lain wortel, bayam, labu, dan hati.

 Vitamin C Vitamin C merupakan antioksidan yang


membantu melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat
radikal bebas. Sumber makanan yang kaya vitamin C
antara lain jeruk, stroberi, kiwi, dan paprika.

 Vitamin E Vitamin E juga merupakan antioksidan yang


membantu melindungi sel-sel mata dari kerusakan.
Sumber makanan yang kaya vitamin E antara lain kacang
almond, biji bunga matahari, dan minyak sayur.

66
 Lutein dan zeaksantin Lutein dan zeaksantin adalah nutrisi
yang membantu melindungi mata dari kerusakan akibat
sinar ultraviolet dan cahaya biru. Sumber makanan yang
kaya lutein dan zeaksantin antara lain bayam, kale, jagung,
dan telur.

 Asam lemak omega-3 Asam lemak omega-3 membantu


menjaga kesehatan pembuluh darah dan saraf di mata.
Sumber makanan yang kaya asam lemak omega-3 antara
lain ikan salmon, sarden, dan biji chia.

 Mineral zinc Mineral zinc juga penting untuk kesehatan


mata karena membantu menjaga kesehatan retina dan
penglihatan. Sumber makanan yang kaya zinc antara lain
kerang, daging sapi, dan kacang-kacangan.

Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi tersebut secara


teratur dapat membantu menjaga kesehatan mata. Selain
itu, penting juga untuk menghindari faktor risiko yang
dapat merusak mata seperti merokok dan paparan sinar
matahari yang berlebihan.

D. Rangkuman

Mata adalah organ penting dalam tubuh manusia yang


memungkinkan kita untuk melihat dan memproses

67
informasi visual. Beberapa kesimpulan mengenai mata
adalah:

1. Mata adalah organ yang sangat kompleks dan terdiri dari


banyak bagian yang saling terkait untuk menghasilkan
penglihatan.
2. Mata mampu menangkap cahaya dan mengubahnya
menjadi impuls listrik yang dikirimkan ke otak untuk
diproses sebagai gambar.
3. Penting untuk menjaga kesehatan mata dengan cara seperti
menghindari paparan sinar ultraviolet berlebihan, menjaga
jarak pandang saat menggunakan layar, dan mengenakan
kacamata yang tepat jika dibutuhkan.
4. Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan
mata meliputi katarak, glaukoma, degenerasi makula, dan
rabun jauh.
5. Terdapat berbagai cara untuk mengobati kondisi mata,
termasuk penggunaan obat-obatan, terapi cahaya, dan
operasi.
6. Konsultasikan dengan dokter mata atau spesialis mata
untuk mendapatkan saran terbaik mengenai kesehatan
mata Anda.

68
BAB ~ IX

Napza

A. Pendahuuan

NAPZA adalah zat adiktif yang dapat mengakibatkankan


kecanduan. Apabila masuk ke dalam tubuh, NAPZA dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan
fungsi sosial karena mempengaruhi kerja otak dan saraf
pusat.

NAPZA juga merupakan singkatan dari Narkotika,


Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Narkotika adalah
bahan kimia alami atau sintetik yang dapat menyebabkan
penurunan kesadaran, perubahan perilaku, dan

69
ketergantungan. Psikotropika adalah zat-zat kimia yang
mempengaruhi sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan
perubahan suasana hati, pikiran, dan perilaku. Sedangkan
zat adiktif lainnya adalah zat-zat seperti alkohol dan
tembakau yang dapat menyebabkan ketergantungan fisik
dan psikologis. Penggunaan NAPZA secara tidak tepat dan
tidak berbayar dapat menyebabkan berbagai masalah
kesehatan dan sosial, seperti gangguan mental, kecelakaan,
dan membahayakan. Oleh karena itu, penggunaan NAPZA
yang tepat dan sesuai dengan peraturan harus dijaga agar
dapat mempertahankan kesehatan dan keselamatan
individu dan masyarakat.

B. Jenis napza

1. Narkotika
Narkotika adalah bahan kimia alami atau sintetik yang
dapat menimbulkan efek penurunan kesadaran dan
perubahan perilaku pada penggunanya. Narkotika dapat
mempengaruhi sistem syaraf pusat dan menyebabkan
perasaan euforia, ketergantungan, dan kerusakan organ
tubuh. Beberapa contoh Narkotika yang umum digunakan
adalah heroin, kokain, morfin, dan methamphetamine.
Penggunaan Narkotika yang tidak tepat dan tidak
terkendali dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan
dan sosial, seperti overdosis, jebakan,

70
kriminalitas, dan gangguan mental. Oleh karena itu,
penggunaan narkotika secara ilegal dilarang oleh undang-
undang di banyak negara, dan penggunaannya harus
dihindari agar dapat melindungi kesehatan dan
keselamatan diri sendiri serta lingkungan sekitar.

Narkotika dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan


berdasarkan penggolongan resmi oleh pemerintah, yaitu:
 Golongan I: Narkotika golongan I adalah narkotika yang
memiliki potensi ketergantungan dan bahaya yang sangat
tinggi. Beberapa contoh narkotika golongan I adalah
heroin, kokain, dan methamphetamine. Penggunaan
narkotika golongan I sangat dilarang dan dianggap ilegal
di hampir semua negara, karena dapat menyebabkan
kerusakan organ tubuh, kematian, dan ketergantungan.
 Golongan II: Narkotika golongan II adalah narkotika yang
memiliki potensi ketergantungan dan bahaya yang cukup
tinggi. Beberapa contoh narkotika golongan II adalah
morfin, kodein, dan fentanyl. Penggunaan narkotika
golongan II juga sangat diawasi dan diatur ketat oleh
pemerintah, dan umumnya hanya digunakan untuk
keperluan medis tertentu.
 Golongan III: Narkotika golongan III adalah narkotika
yang memiliki potensi ketergantungan dan bahaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan narkotika golongan I
71
dan II. Beberapa contoh narkotika golongan III adalah
tramadol dan ketamine. Penggunaan narkotika golongan
III juga diatur ketat oleh pemerintah, dan hanya digunakan
untuk keperluan medis tertentu.

Penggunaan narkotika tanpa resep atau pengawasan


medis yang tepat dapat menyebabkan ketergantungan,
kerusakan organ tubuh, dan masalah kesehatan dan sosial
lainnya. Oleh karena itu, penggunaan narkotika harus
dilakukan dengan resep dan pengawasan medis yang tepat,
dan dihindari jika tidak diperlukan.

2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau bahan kimia yang
mempengaruhi fungsi otak dan dapat memengaruhi mood,
pikiran, dan perilaku seseorang. Psikotropika dapat
digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan
mental, seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan
skizofrenia. Namun, penggunaan psikotropika yang tidak
tepat dan tidak terkontrol dapat menyebabkan efek
samping dan ketergantungan, serta menyebabkan masalah
kesehatan dan sosial yang serius.
Psikotropika dibagi menjadi empat golongan
berdasarkan efek farmakologisnya, yaitu:

72
 Antidepresan: Antidepresan adalah psikotropika yang
digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan
kecemasan. Beberapa contoh antidepresan adalah
fluoxetine, sertraline, dan amitriptyline.
 Antipsikotik: Antipsikotik adalah psikotropika yang
digunakan untuk mengobati kondisi mental seperti
skizofrenia dan gangguan bipolar. Beberapa contoh
antipsikotik adalah haloperidol, olanzapine, dan
risperidone.
 Anxiolitik: Anxiolitik adalah psikotropika yang digunakan
untuk mengobati kecemasan dan gangguan panik.
Beberapa contoh anxiolitik adalah alprazolam, diazepam,
dan lorazepam.
 Stimulan: Stimulan adalah psikotropika yang dapat
meningkatkan fungsi kognitif dan fisik. Beberapa contoh
stimulan adalah amfetamin, metilfenidat, dan kokain.
Psikotropika dapat menyebabkan efek samping yang
berbeda-beda, tergantung pada jenis dan dosisnya.
Beberapa efek samping yang umum terjadi adalah kantuk,
kebingungan, sakit kepala, mual, muntah, dan
ketergantungan. Oleh karena itu, penggunaan psikotropika
harus dilakukan dengan resep dan pengawasan medis yang
tepat, serta dihindari jika tidak diperlukan.

3. Zat Adiktif
73
Zat adiktif adalah zat atau bahan kimia yang dapat
menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis pada
pengguna. Zat adiktif termasuk narkotika, alkohol,
tembakau, dan resep obat-obatan yang disalahgunakan.
Penggunaan zat adiktif yang berlebihan dapat
menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental yang
serius, serta masalah sosial dan finansial.
Proses terjadinya ketergantungan pada zat adiktif
melibatkan interaksi antara zat dan otak. Zat adiktif dapat
memengaruhi neurotransmitter di otak, yaitu zat kimia
yang memungkinkan komunikasi antara sel saraf di otak.
Zat adiktif dapat memicu memicu dopamin, yaitu
neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan
kenikmatan. Kondisi ini dapat memicu penggunaan zat
yang berulang-ulang, karena penggunaan zat tersebut
dapat membuat pengguna merasa senang dan merasa
membutuhkan zat tersebut untuk merasa baik.
Ketergantungan pada zat adiktif dapat menyebabkan
efek fisik dan psikologis yang merugikan. Beberapa efek
fisik dari penggunaan zat adiktif adalah gangguan fungsi
organ tubuh, kerusakan jantung, hati, ginjal, dan paru-paru,
serta gangguan sistem saraf dan hormonal. Efek psikologis
dari penggunaan zat adiktif termasuk depresi, kecemasan,
dan gangguan mental lainnya. Selain itu, penggunaan zat
adiktif juga dapat menyebabkan masalah sosial dan
74
finansial, seperti kehilangan pekerjaan, masalah keuangan,
dan masalah hukum.
Pencegahan ketergantungan pada zat adiktif meliputi
edukasi tentang bahaya penggunaan zat adiktif, dukungan
sosial, dan pengobatan bagi mereka yang telah terjerumus
ke dalam ketergantungan. Penting untuk menghindari
penggunaan zat adiktif yang tidak perlu dan selalu
mengikuti petunjuk dokter atau penggunaan zat yang aman
dan sehat jika memang diperlukan.

C. Efek Penyalahgunaan NAPZA


Penyalahgunaan NAPZA dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, termasuk faktor individu, lingkungan, dan sosial.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang
menyalahgunakan NAPZA antara lain:
 Faktor lingkungan: Lingkungan yang kurang sehat atau
tidak mendukung seperti teman sebaya yang menggunakan
NAPZA, akses yang mudah terhadap NAPZA, dan adanya
tekanan sosial dapat mempengaruhi seseorang untuk
menyalahgunakan NAPZA.
 Faktor kejiwaan: Beberapa kondisi kejiwaan seperti
depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan skizofrenia
dapat membuat seseorang rentan terhadap penyalahgunaan
NAPZA sebagai bentuk pengobatan diri yang tidak tepat.

75
 Faktor genetik: Penyalahgunaan NAPZA juga dapat
dipengaruhi oleh faktor genetik, di mana individu yang
memiliki riwayat keluarga dengan gangguan
penyalahgunaan NAPZA memiliki risiko lebih tinggi
untuk juga menyalahgunakan NAPZA.
 Faktor ketertarikan terhadap pengalaman baru: Beberapa
orang tertarik untuk mencoba NAPZA karena ingin
merasakan sensasi atau pengalaman yang baru dan
berbeda.
 Faktor ketersediaan: Ketersediaan NAPZA yang mudah
dan harga yang terjangkau dapat membuat seseorang
menjadi lebih rentan terhadap penyalahgunaan.
Penyalahgunaan NAPZA dapat membawa dampak buruk
pada kesehatan fisik dan mental seseorang, serta dapat
menyebabkan masalah sosial seperti kekerasan dan
kejahatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk
meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang bahaya
penyalahgunaan NAPZA, serta mendorong tindakan
pencegahan dan rehabilitasi bagi mereka yang telah terjerat
dalam penyalahgunaan NAPZA.
D. Upaya penyalah ginaan napza
Upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah,
masyarakat, hingga keluarga dan individu itu sendiri.

76
Berikut adalah beberapa upaya penanggulangan
penyalahgunaan NAPZA yang dapat dilakukan:
 Pencegahan: Upaya pencegahan meliputi kampanye dan
sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA
melalui media massa, pendidikan di sekolah dan
universitas, serta pembentukan komunitas anti-NAPZA.
Selain itu, pemerintah dapat memperketat pengawasan
terhadap peredaran NAPZA dan memperketat aturan serta
sanksi bagi pelaku penyalahgunaan NAPZA.
 Deteksi dan Intervensi Dini: Upaya deteksi dan intervensi
dini meliputi tes urine di tempat kerja dan sekolah, serta
konseling dan pengobatan bagi individu yang terbukti
menyalahgunakan NAPZA. Pemerintah dapat memperkuat
peran Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan
deteksi dan intervensi dini.
 Pengobatan dan Rehabilitasi: Individu yang terjerat dalam
penyalahgunaan NAPZA memerlukan pengobatan dan
rehabilitasi untuk membantu mereka pulih dari
ketergantungan dan mencegah kambuhnya kecanduan.
Program rehabilitasi meliputi konseling, terapi, dan
dukungan keluarga.
 Pendidikan dan Pelatihan: Pelatihan dan pendidikan
mengenai NAPZA dapat membantu meningkatkan
kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang bahaya

77
penyalahgunaan NAPZA serta cara mencegah dan
mengatasi ketergantungan.
 Penguatan Keluarga: Keluarga dapat berperan penting
dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA, dengan
membentuk lingkungan yang sehat dan mendukung,
memberikan dukungan emosional, dan memberikan
pemahaman mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA.
Dalam melakukan upaya penanggulangan
penyalahgunaan NAPZA, perlu adanya kerjasama dan
kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan individu itu
sendiri.

E. Rangkuman

NAPZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif Lainnya) adalah


zat-zat yang berbahaya dan dapat menimbulkan
ketergantungan jika dikonsumsi secara berlebihan atau
tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Berikut adalah
kesimpulan mengenai materi NAPZA:

1. NAPZA memiliki efek yang merusak pada tubuh dan


dapat menyebabkan ketergantungan, kerusakan otak,
kesehatan mental, dan kematian.

78
2. Konsumsi NAPZA dapat merusak hubungan sosial dan
mempengaruhi kinerja di tempat kerja atau dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Pemerintah telah menetapkan undang-undang dan
peraturan yang ketat terkait NAPZA, termasuk peredaran,
penggunaan, dan penjualan NAPZA yang ilegal.
4. Penggunaan NAPZA tidak dapat dianggap sepele dan
harus segera ditangani dengan serius jika terjadi.
5. Terdapat banyak cara untuk mencegah dan mengatasi
masalah NAPZA, termasuk edukasi, konseling,
rehabilitasi, dan pengobatan.
6. Penting untuk memperhatikan kesehatan mental dan
menghindari situasi atau lingkungan yang memicu
penggunaan NAPZA.
7. Semua pihak, termasuk keluarga, masyarakat, dan
pemerintah, harus bekerja sama dalam upaya pencegahan
dan penanganan masalah NAPZA

79
BAB~XI
Bencana
A. Pendahuluan
Bencana adalah sebuah kejadian atau peristiwa yang
mengancam dan/atau merusak kehidupan manusia, hewan,
serta lingkungan. Bencana dapat terjadi secara alamiah,
seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, atau badai, atau
bencana dapat juga disebabkan oleh aktivitas manusia,
seperti kecelakaan industri, bencana nuklir, atau konflik
bersenjata. Bencana seringkali menimbulkan
kerusakan fisik yang serius, korban jiwa, dan kerugian
ekonomi yang besar. Bencana juga dapat mengganggu
sistem sosial dan psikologis manusia dan lingkungan
sekitarnya. Dalam banyak kasus, bencana dapat memakan
waktu bertahun-tahun untuk pemulihan penuh dan dapat
memberikan dampak jangka panjang bagi kehidupan
manusia dan lingkungan.
80
Bencana alam ada banyak sekali jenisnya, namun secara
umum dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu bencana alam geologi,
bencana alam, meteorologi, dan bencana alam ekstra-
terestial. Berikut penjelasan selengkapnya.

NO JENIS PENGERTIAN
1 Bencana Alam Bencana alam geologi adalah
Geoloagi bencana alam yang
terjadi di permukaan
bumi seperti tsunami,
gempa bumi, gunung
meletus, dan tanah
longsor.

Contoh bencana alam geologi


paling umum adalah
gempa bumi, tsunami,
gunung meletus dan
tanah longsor.
2 Bencana Alam Bencana alam
Meteorologi meteorologi/hidrometeor
ologi merupakan
81
bencana alam yang
berhubungan dengan
iklim. Bencana alam ini
umumnya tidak terjadi
pada suatu tempat yang
khusus.

Bencana alam bersifat


meteorologis paling
banyak terjadi diseluruh
dunia seperti banjir dan
kekeringan.
Kekhawatiran terbesar
pada masa modernisasi
sekarang ini adalah
terjadinya pemanasan
global.
3 Bencana Alam Bencana alam ekstra-terestial
Ekstrateretial merupakan bencana alam
yang terjadi di luar
angkasa. Bencana dari
luar angkasa adalah
datangnya berbagai
benda langit seperti
82
asteroid atau gangguan
badai matahari.
Meskipun dampaknya
berukuran kecil tidak
berpengaruh besar,
asteroid kecil tersebut
berjumlah sangat banyak
sehingga bisa
menimbulkan untuk
menabrak bumi.

B. Jenis-jenis bencana
Bencana dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
a) . Bencana alam: bencana yang disebabkan oleh fenomena
alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, kebakaran
hutan, letusan gunung berapi, badai, atau longsor. Berikut
ini adalah penjelasan singkat mengenai beberapa jenis
bencana alam:
 Gempa bumi: getaran atau goncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi.
 Tsunami: gelombang besar yang disebabkan oleh
pergerakan tektonik atau letusan gunung bawah laut yang
dapat menyebabkan kerusakan besar pada pesisir pantai.

83
 Banjir: kejadian dimana air meluap ke daratan dan
menyebabkan kerusakan pada properti dan lingkungan,
serta menyebabkan kerugian ekonomi dan hilangnya
nyawa manusia.
 Kebakaran hutan: kebakaran yang terjadi di daerah hutan
atau lahan gambut yang dapat merusak ekosistem dan
mengancam keberlangsungan hidup spesies tertentu.
 Letusan gunung berapi: pelepasan material dan gas dari
gunung berapi yang dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia.
 Badai: angin topan yang dapat menyebabkan kerusakan
fisik dan ekonomi yang besar pada daerah yang dilanda.
 Longsor: pergerakan tanah yang tiba-tiba terjadi akibat
faktor alami atau kegiatan manusia, yang dapat
menyebabkan kerusakan fisik dan hilangnya nyawa
manusia.
b) Bencana teknologi: bencana yang disebabkan oleh
kegagalan atau kesalahan teknologi, seperti kecelakaan
industri, bencana nuklir, ledakan gas, atau keracunan.
c) Bencana lingkungan: bencana yang disebabkan oleh
aktivitas manusia yang merusak lingkungan, seperti polusi
udara, polusi air, penggundulan hutan, atau perubahan
iklim.

84
d) Bencana kesehatan: bencana yang disebabkan oleh wabah
penyakit atau epidemi, seperti pandemi COVID-19, flu
burung, atau Ebola.
e) Bencana konflik: bencana yang disebabkan oleh konflik
bersenjata, seperti perang, terorisme, atau aksi kekerasan
lainnya.
f) Bencana kecelakaan: bencana yang disebabkan oleh
kecelakaan, seperti kecelakaan transportasi, kecelakaan
kerja, atau kecelakaan lainnya.
g) Bencana sosial: bencana yang disebabkan oleh faktor
sosial seperti kemiskinan, kelaparan, pengungsian, dan
kerusuhan sosial.
h) Bencana gabungan: bencana yang terjadi karena gabungan
dari beberapa faktor seperti bencana alam dan teknologi
yang terjadi bersamaan, misalnya tsunami dan bencana
nuklir Fukushima.
C. Faktor bencana
Bencana dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik
alamiah maupun buatan manusia. Beberapa faktor
penyebab bencana antara lain:
 Faktor alam: Bencana alam seperti gempa bumi, banjir,
dan letusan gunung berapi disebabkan oleh fenomena alam
yang berada di luar kendali manusia. Namun, manusia bisa
melakukan upaya mitigasi untuk mengurangi dampak
bencana yang ditimbulkan oleh faktor alam ini.
85
 Faktor manusia: Bencana juga dapat disebabkan oleh
faktor yang berasal dari manusia, seperti penggunaan lahan
yang tidak tepat, penurunan kualitas lingkungan, dan
perubahan iklim. Contohnya adalah perubahan iklim yang
dapat meningkatkan intensitas bencana alam seperti banjir
dan kebakaran hutan, serta aktivitas manusia seperti
pembangunan yang tidak berkelanjutan yang dapat
meningkatkan risiko bencana.
 Faktor teknologi: Bencana teknologi seperti kecelakaan
industri dan bencana nuklir terjadi akibat kegagalan atau
kesalahan teknologi. Faktor ini seringkali berhubungan
dengan kegiatan manusia seperti penggunaan teknologi
yang tidak aman atau tidak terkendali.
 Faktor sosial dan ekonomi: Faktor sosial dan ekonomi
seperti kemiskinan, kekurangan akses informasi, dan
ketidakadilan dapat menyebabkan kerentanan terhadap
bencana dan memperburuk dampak bencana.
 Faktor politik dan konflik: Konflik bersenjata dan
ketidakstabilan politik dapat memperburuk risiko dan
dampak dari bencana. Misalnya, konflik bersenjata yang
terjadi di suatu daerah dapat menghalangi upaya bantuan
dan pemulihan pasca bencana.
Semua faktor tersebut dapat berinteraksi dan memperburuk
dampak bencana. Oleh karena itu, penting untuk
mengidentifikasi faktor penyebab bencana dan melakukan
86
tindakan mitigasi yang tepat untuk mengurangi risiko dan
dampak dari bencana.

D. Tahapan bencana
Ketika terjadi bencana, terdapat beberapa tahap yang
harus dihadapi. Tahap-tahap ini meliputi:
 Tahap persiapan: Tahap ini meliputi upaya persiapan
sebelum bencana terjadi, seperti pengembangan rencana
bencana, identifikasi risiko bencana, pelatihan dan
simulasi bencana, serta persiapan alat dan perlengkapan
penanganan bencana.
 Tahap peringatan: Tahap ini terjadi saat adanya indikasi
atau tanda-tanda awal bencana yang akan terjadi. Pada
tahap ini, pihak terkait memberikan peringatan dan
informasi tentang bencana yang akan terjadi kepada
masyarakat atau pihak yang terdampak.
 Tahap darurat: Tahap ini terjadi saat bencana sedang
terjadi atau baru saja terjadi. Pada tahap ini, upaya
penyelamatan dan evakuasi dilakukan untuk
menyelamatkan nyawa manusia dan hewan, serta
memperkecil kerusakan yang ditimbulkan.
 Tahap pemulihan: Tahap ini terjadi setelah bencana
berakhir dan bertujuan untuk memulihkan kondisi yang
terdampak akibat bencana. Tahap ini meliputi upaya

87
pemulihan fisik, psikologis, dan sosial, serta upaya
pemulihan infrastruktur dan fasilitas publik.
Setiap tahap memiliki peran dan tanggung jawab yang
berbeda-beda, namun keterlibatan semua pihak terkait
dalam setiap tahap tersebut sangat penting untuk
meminimalkan dampak bencana dan mempercepat
pemulihan pasca bencana.

E. Rangkuman

Bencana adalah suatu peristiwa alam atau insiden yang


mengakibatkan kerusakan, kehancuran, dan penderitaan
bagi manusia serta lingkungan di sekitarnya. Berikut
adalah kesimpulan mengenai materi bencana:

1. Bencana dapat terjadi kapan saja dan di mana saja,


sehingga penting untuk selalu siap dan waspada terhadap
kemungkinan terjadinya bencana.
2. Bencana dapat berupa bencana alam seperti gempa bumi,
banjir, erupsi gunung berapi, atau bencana buatan manusia
seperti kebakaran, ledakan, atau kerusuhan.
3. Setiap bencana memiliki dampak yang berbeda, namun
dampak umum yang terjadi adalah kerusakan fisik,

88
kehilangan nyawa, kehilangan harta benda, dan trauma
psikologis.
4. Penanganan bencana membutuhkan koordinasi dan
kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah,
relawan, dan masyarakat.
5. Penting untuk memiliki rencana darurat dan persediaan
makanan, air, dan obat-obatan dalam jumlah yang cukup di
rumah maupun di tempat kerja.
6. Upaya pencegahan dan mitigasi bencana seperti
pembangunan bangunan yang aman dan pengurangan
risiko bencana dapat membantu mengurangi dampak yang
ditimbulkan oleh bencana.
7. Pendidikan dan pelatihan mengenai penanganan bencana
juga sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan
masyarakat dalam menghadapi bencana.

89
DAFTER PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Mata

https://www.halodoc.com/kesehatan/imunisasi

https://www.bola.com/ragam/read/4731443/pengertian-p3k-

tujuan-tahapan-prinsip-jenis-obat-dan-peralatan-yang-
diperlukan

https://www.detik.com/bali/berita/d-6583360/napza-adalah-
pengertian-jenis-jenis-dan-bahaya-penyalahgunaan

https://www.gramedia.com/literasi/bimbingan-konseling/
90
https://rimbakita.com/bencana-alam/

https://rsud.temanggungkab.go.id/home/berita/141/materi-
edukasi-gizi-

http://www.indonesian-publichealth.com/usaha-kesehatan-
sekolah-uks/

91

Anda mungkin juga menyukai