PEDOMAN
PELATIHAN, MODUL dan MATERI
“DOKTER KECIL”
DI SUSUN OLEH :
MAHASISWA KKN POSDAYA
DESA LARANGAN
KEC PENGADEGAN PURBALINGGA
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI.............................................................................................2
MARS DOKTER KECIL..................................................................3
PENGERTIAN DOKTER KECIL..............................................4
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) 8
OBAT-OBATAN SEDERHANA.............................................11
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)....................................................................15
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR.........................21
KEBERSIHAN PRIBADI.............................................................23
PEMBIDAIAN......................................................................................29
IMUNISASI.............................................................................................38
KESEHATAN GIGI DAN MULUT........................................40
KESEHATAN LINGKUNGAN................................................44
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA..........................49
ILMU GIZI...............................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................62
Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat menerima kita
PENGERTIAN DOKTER KECIL
A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut
melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri
sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya dan sekolah pada
umumnya.
E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan
dalam buku laporan dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah,
misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat,
misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang
kesejahteraan, dll
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan seta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang
berada di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no. 23 tahun
1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 :
Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat
kesehatan peserta didik/siswa yang di dalamya mencakup :
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di
rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal
dengan TRIAS UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler
b. Kegiatan ekstrakulikuler
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat
komprehensif (terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan (preventif)
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
OBAT-OBATAN SEDERHANA
A. Cara penyimpanan obat dan peralatan kesehatan
1. Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang
dapat dikunci
4. Tempat obat :
a. Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit
dan disumbat
b. Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut
lebar/kaleng-kaleng kecil dan ditutup dengan baik
c. Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan
mulut lebar (pot plastik) dan ditutup dengan rapat
A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan
dengan cepat cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan
(dokter/puskesmas/rumah sakit)
B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh.
Hilangkan penyebab gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan
korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30 menit ia
langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur,
amati korban (lihat cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah
memebebaskan jalan nafas dan memepertahankan saluran
pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan
pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan
perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit?
Minta tunjukkan tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban
bahwa ia akan ditolong dan ajaklah bercakap-cakap
Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu
singkat akan mengancam jiwa korban, misalnya
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot
pernapasan , menghisap asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai
paru-paru
f. Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan
2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama
sekali
b. Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat
asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut
kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi
udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika
mukanya merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)
a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan
otak dan alat vital lain kekurangan darah oleh berbagai sebab
b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2) Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah
dan cepat (100x/menit), korban gelisah, rasa haus, kadang-
kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung,
pernafasan cepat dan tidak teratur, nadi susah teraba dan
apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat
perdarahan di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal,
atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang
dan perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan
tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan
perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit
4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh
darahyang rusaknya. Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan
keluar dan perdarahan ke dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad
pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan
A. Penyakit kulit
Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih
b. Menghindari kontak dengan penderita
c. Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita
d. Pakaian penderita dicuci dengan bersih
B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak dengan penderita
b. Vaksinasi dengan BCG semasa bayi
c. Makan makanan yang bergizi
Pencegahan:
a. Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti sayur dan
buah
b. Hindari kena hujan
c. Kurangi minuman dingin
d. Hindari dærah yang berasap dan berdebu
e. Hindari kontak dengan penderita
f. Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan
g. Ingus jangan dibuang sembarangan
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman
b. Alat yang dipakai penderita dicuci dengan sabun
KEBERSIHAN PRIBADI
Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan
menggunakan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan
kecil, minumlah air yang sudah dimasak, gunakan jambankalau mau
buang air besar/buang air kecil dan bersihkan tempat tinggal kita dari
sampah dan genangan air.
B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai
dengan postur tubuh artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu
longgar, sopan artinya enak dipandang dan sesuai sdengan kebudayaan
kita, selalu dicuci setelah habis dipakai serta disetrika, agar tampak rapih.
C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga
keberihan dan kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya
adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditunda-tunda sebab
kelangsungan tubuh kita hidup kita, patut disukuri bila kita memiliki tubuh
dan badan yang normal dan sehat.
A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian
tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang
dikehendaki.
2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan
sebagainya agar tidak bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut
tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut,
seperti:
· Bagian dari tubuh yang mana,
· Luka terbuka atau tidak,
· Bagaimana luas luka,
· Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau
kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau
dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika
terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan
desinfeksi luka terbuka:
· Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan)
untuk melindungi luka selama didesinfeksi.
· Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan
zat antiseptik.
· Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air
steril untuk membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat
di dalamnya.
· Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih
dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
· Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa.
Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan
lembut.
· Kemudian berikan balutan yang menekan.
B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh
yang mengalami cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat
kaku maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri
dan mencegah kerusakan lebih lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan
3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera
(korban jangan dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan
dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat
setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan
pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak
perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang.
Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi
kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan,
perlakukan sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
§ Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi
patah tulang: pembengkakan, memar, rasa nyeri.
§ Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan
tulang yang patah akan memberikan nyeri yang hebat pada
penderita.
§ Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang
sehat terlihat tidak sama bentuk dan panjangnya.
§ Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau
sama sekali tidak dapat digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan
dan rawat lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan
membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum
dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai
bantalan di antara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan
jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama
pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll)
dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh
menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada
permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang
dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup
jumlahnya agar secara keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak
bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah
dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti:
TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi
vaksinasi.
D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f. Dokter spesialis kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
E. Siapa yang harus di imunisasi
1. Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis
B
2. Anak SD kelas 1 : DT
3. Anak SD kelas VI (Wanita) : TT
4. Calon Penganten (Wanita) : TT
5. Ibu Hamil : TT
6. Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan
pada waktu bayi : Hepatitis B
2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian
atas dari lidah ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini
merupakan alat pengecap dan perasa. Kita memerlukan lidah untuk
3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian
yang kelihatan ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di
dalam rahang. Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau kita membuka
mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini
diikat kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat
halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak
mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi
harmonis.
4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna
merah muda. Tetapi kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak
kecoklat- coklatan. Warna ini disebabkan karena dalam gusi ada zat
pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat melekat erat sekitar
mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak
menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai
pinggiran yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna
merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang
mengikat akar gigi kepada tulang rahang
A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di
buang secara benar.
2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
a. Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari
dengan ukuran yang memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur,
dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci pakaian.
b. Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah,
jamban, dan saluran pembuangan air hujan
c. Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang
hari. Jendela harus menghadap arah angin
d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang
cukup untuk membaca.
e. Dinding lantai harus kering dan tidak lembab
f. Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.
g. Halaman rumah harus selalu dibersihkan
h. Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah
i. Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus
6. Pembuangan sampah
7. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA
A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang
berfungsi sangat besar untuk memungkinkan manusia tersebut menerima
informasi dari lingkungan kehidupan sekitarnya.melalui penglihatan
tersebut seseorang sejak awal dadri pertumbuhan fisik maupun
mentalnya akan mendapatkan rangsangan dalam pengembangan
selanjutnya. Dengan indera penglihatan seseorang akan mengadakan
kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu menyesuiikan dan
mempertahankan kehidupannya dalam lingkungannya serta mampu
menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin aad
disekitarnya.
B. Bagian-Bagian Mata
1) Kelopak Mata
2) Bulu mata
3) Konjungtiva (selaput lendir)
4) Kornea (selaput bening)
5) Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
- Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam
penglihatan seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran
baku yang ada.
- Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung
dengan memperlihatkan seri simbol dengan ukuran berbeda-beda
pada jarak tertentu terhadap penderiata dan menentukan ukuran
huruf terkecil yang da[at dikenal/ dilihat penderita.
- Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik pemeriksaan :
§ Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
§ Mata yang kiri atau kanan ditutup.
§ Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen
mulai dari baris atas kebawah dan ditentukan baris terakhir yang
masih dapat dibaca.
- Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30
dikatakan tajam penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan
tajam penglihatan 6/10. Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.
2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a) Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup
dengan baik.
b) Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
c) Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.
d) Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan
melebar kembali bila tidak disinari lampu senter dan benar-benar
hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a) Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara
bersamaan.
b) Arah kedua bola mata kedepan.
A. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein
dan mineral) terdapat dalam telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-
lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu diperbaharui karena
masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan
mengalami kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara
proses biologis di dalam tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi
mengganti, membengun dan memelihara sel-sel adalah protein dan
mineral.
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang
terdapat dalam makanan pokok, seperti nasi, bihun, mie, tepung-
tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3. Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-
zat makanan itu (vitamin dan mineral) berfungsi mengatur proses
pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi yang lain.
B. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di
atas yang kesemuanya tertuang dalam makanan bergizi seimbang.
Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat gizi yaitu :
a. Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung,
sagu dan lan-lain.
b. Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati
seperti telur, tempe, tahu, kacang kedelai, kacang-kacangan, ikan dan
lain-lain.
c. Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan
minyak (minyak goreng).
d. Mineral
← zat ini banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral
yang penting adalah Fe (zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya
terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya.
Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurang zat besi dalam tubuh akan menyebabkan gejala cepat
pusing, konsentrasi belajar menurun yang bisanya dikenal dengan
keadaan kurang darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam ikan laut.
Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama
dengan vitamin D. kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya
tulang (rakhitis).
e. Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur
dan buah segar.
· Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan.
Banyak terdapat pada daun singkong, papaya dan mangga.
Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan
pertumbuhan terhambat.
· Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh
Jika kekurangan akan mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
· Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika
kekurangan menyebabkan kelumpuhan tungkai.
· Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan
dalam peningkatan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai
macam penyakit.
· Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan
diperlukan sinar ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang
kekurangan vitamin D maka akan terjadi penghambatan
pertumbuhan tulang.
· Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika
dibanding dengan vitamin yang lain.
· Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya
terdapat dalam hati sapi maupun ayam. Kekuarangan vitamin K
akan menyebabkan darah sukar membeku.
C. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah.
Tujuan diadakannya kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan
bagi anak sekolah selama berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak
terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan sekolah
yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan energy protein), anemia
(kekurangan Fe),dan Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat,
bebas dari penyakit menular, bersih dan rapi, mengerti tentang
kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi. Selain itu juga harus
pandai dalam memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh
guru UKS.
b. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat
berasal dari sekolah maupun iuran orang tua murid.
c. Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak
berdekatn dengan jamban, kamar mandi dan temapt pembuangan
sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih dan nyaman serta
ventilasi cukup.
NO Posko Ttd
1 Posko 1
2 Posko 2
3 Posko 3
4 Posko 4