Anda di halaman 1dari 41

MODUL dan MATERI PELATIHAN

“DOKTER KECIL”

PUSKESMAS SANGKRAH

KOTA SURAKARTA

1
2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2

MARS DOKTER KECIL...................................................................................................... 3

PENGERTIAN DOKTER KECIL......................................................................................... 4

PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)..................................................... 6

OBAT-OBATAN SEDERHANA..........................................................................................7

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)...........................................9

PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR........................................................................... 12

KEBERSIHAN PRIBADI..................................................................................................... 13

PEMBIDAIAN....................................................................................................................... 16

IMUNISASI........................................................................................................................... 20

KESEHATAN GIGI DAN MULUT..................................................................................... 21

KESEHATAN LINGKUNGAN............................................................................................ 22

PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA.......................................................................... 25

ILMU GIZI............................................................................................................................ 25

3
MARS DOKTER KECIL

Mari kawan-kawan maju berjuang


Tantang musuh yang menyerang
Sedia bantuan guru dan orangtua
Adalah mengabdi sesama

Bekerja bergiat slalu berusaha


Bantu petugas medis
Menjauhkan penyakit yang akan mendekat
Ayo kawan siap bekerja

Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat menerima kita

4
PENGERTIAN DOKTER KECIL

A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian
usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya
dan sekolah pada umumnya.
B. Tugas Dan Kewajiban
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
2. Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha
kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah, misalnya :
a. Pekan kebersihan
b. Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Pekan gizi
d. Pekan kesehatan gigi
e. Pekan kesehatan mata, dll
C. Kriteria Peserta Dokter Kecil
1. Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil
3. Berprestasi di sekolah
4. Berbadan sehat
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
8. Di izinkan orang tua

D. Kegiatan Dokter Kecil


1. Menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan :
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
b. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Penelitian penglihatan
d. Pelaksanaan Imunisasi
e. Pemeriksaan kesehatan gigi
2. Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya
3. Pengobatan sederhana
4. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah
5. Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas, perlengkapan,
persediaan air bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran
pembuangan.
6. Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam kebakaran, alat bermain,
lapangan bermain.
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/Kepala Sekolah/guru yang
ditunjuk.

5
E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku
laporan dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas
3.  Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan,
dll

6
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

A. MAKNA LOGO

Logo UKS terdiri atas segitiga sama sisi. Didalam segitiga terdapat lingkaran
warna putih yang menyinggung ketiga sisi segitiga. Dalam lingkaran terdapat tulisan
UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah) yang ditulis ,mendatar dan vertical

Segitiga sama sisi melambangkan tiga program pokok UKS, yaitu


1. Pendididkan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat

Warna hijau pucuk daun pisang, melambangkan peserta didik sebagai generasi muda
yang masih akan tumbuh dan berkembang

Lingkaran, melambangkan bahwa program UKS dilaksanakan secara terpadu antara


pihak terkait

Tulisan UKS yang ditulis secara vertical dan horizontal, melambangkan bahwa UKS
dilaksanakan mulai dari TK/RA sampai SMA/MA, sertaa dilaksanakan secara berjenjang
dari sekolah sampai pusat secara terkoordinasi baik antara sekolah dengan tim Pembina,
TimPembina UKS dibawahnya dengan yang diatasnya maupun sesama antar Pembina
UKS.

Warna putih pada dasar tulisan UKS melambangkan bahwa melalui program pokok UKS
diharapkan peserta didik dapat berperilaku hidup bersih dan sehat

B. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku hidup
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no.
23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan
sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan ketidakmampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.

7
C. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia  Indonesia seutuhnya.

2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta
didik/siswa yang di dalamya mencakup :
a. Penurunan angka kesakitan anak.
b. Agar peserta memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilam untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat serta berperan aktif dalam usaha peningkatan Kesehatan di
sekolah.
c. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruknarkotika,
rokok, alcohol dan obat berbahaya lainnya.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (dikenal dengan TRIAS
UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a.     Kegiatan intrakulikuler
b.     Kegiatan ekstrakulikuler
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang
bersifat komprehensif (terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a.     Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b.     Kegiatan pencegahan (preventif)
c.     Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat :


Mencakup:
a.     Kegiatan bina lingkungan fisik
b.     Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial

E. Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS


Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,
serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat) departemen yaitu
Departemen pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama, departemen kesehatan dan
departemen dalam nengeri. Kerjasama 4 Departemen ini dituangkan dalam surat
keputusan bersama 4 menteri sejak tahun 1984

F. Strata pelaksanaan UKS


Adalah jenjang atau tingkatan dari suatu kondisi sekolah/madrasah yang telah
dilaksanakan UKs, khususunya dalam mengambagkan 3 program pokok ( Trias ) UKS
Strata pelaksanaan UKS dibagi jadi 4 tingkatan Yaitu
1. Strata minimla
2. Strata standar
3. Strata optimal
4. Strata paripurna
8
Setiap strata terdiri dari 3 variabel utama, yaitu program pokok UKs yang terdiri dari
pendidikan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat, setiap
variable ditetapkan sejumlah indicator.

Sekolah yang bersih, hijau indah dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugas
serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat disebut sebagai sekolah sehat.

10 Indikator Kunci Sekolah sehat


1. Kepadatan Ruang kelas minimal 1, 75 M2/ anak
2. Tingkat kebisisngan < 45 DB
3. Memiliki halamn/ lapangan/ aula untuk olah raga
4. Memiliki sumber air bersih yang memadai
5. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih dan rindang
6. Ventilasi kelas yang memadai
7. Pencahayaan kelas teran gdan memadai
8. Memiliki kantin sehat
9. Memiliki kamar madi /WC yang cukup jumlahnya ( rasio KM terhadap siswa laki –
laki = 1 : 40 dan siswa perempuan = 1: 25 )
10. Menerapkan akwasan tanpa rokok

9
OBAT-OBATAN SEDERHANA

A. Cara penyimpanan obat dan peralatan kesehatan


1. Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci
2. Penyimpanan obat dipisah-pisahkan
a. Obat dalam (obat yang diminum/dimakan)
b. Obat luar
c. Obat keras
3. Tempat obat/botol obat diberi etiket yang jelas
a. Etiket obat yang diminum
b. Etiket obat luar berwarna biru (misalnya salep-salep)
c. Etiket obat keras, ditandai dengan palang merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin)
4. Tempat obat :
a. Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat
b. Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kaleng-kaleng
kecil dan ditutup dengan baik
c. Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot plastik)
dan ditutup dengan rapat
5. Membersihkan dan menyimpan alat-alat
a. Alat-alat seperti penekan lidah, pinset anatomi, pinset hidung, sendok obat, gelas obat
seharusnya :
 Dicuci bersih setelah dipakai
 Direbus dan diangkat setelah sepuluh menit mendidih
 Dikeringkan dan disimpan di tempat khusus (almari)
b. Baskom dan bengkok setelah dipakai dibersihkan dengan air dan sabun dilap sampai
kering (sebelumny digantung dengan mulut kebawah) bagian luar dan dalam diberi bedak
supaya tidak lengket, ditiupkan udara dalam kantong, baru disimpan
c. Pengatur suhu (thermometer) setiap selesai dipakai dicuci dengan air sabun, keringkan
digosok dengan kapas yang diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam larutan lysol.

B. Contoh Obat-Obatan Sederhana


No Nama Obat Tanda gejala Cara pemakaian Keterangan
1. Salep Ichtiol Anak dengan Dioleskan dibisul-ditutup
bisul yang belum dengan kain kasa-diplester
matang
2. Salep Untuk luka yang Dioleskan diluka-ditutup
Levertan sedang dengan kasa-dibalut
menyembuh
terutama luka
bakar
3. Kapas Digunakan untuk Tidak boleh untuk
membersihkan luka, menutup perdarahan
mengoleskan obat, kecuali bila
mengambil benda asing diletakkan didalam
dimata (klilipan) kain kasa
4. Lysol/Dentol/ Cairan yang dapat Dilarutkan di air
Detol digunakan untuk mencuci bersih takaran 1 cc
tangan, membersihkan alat- Lysol untuk 2 lt air
alat dan lain-lain
5. Plester Digunakan untuk menutup Bila plester diberi
luka setelah diberikan kasa bensin sedikit akan
10
terlebih dahulu lebih lengket dikulit
6. Creolin Larutan yang digunakan
untuk membersihkan lantai
rumah/lantai kamar mandi
7. Pipet Untuk meneteskan obat
mata dll
8. Betadine dan Dioleskann pada pinggir Betadine bila diberi
yodium luka dengan kapas untuk air sedikit dapat
membersihkan kulit untuk mencuci luka
baru yang kotor-
yodium untuk
membersihkan kulit
yang diiris/dioperasi

11
TANAMAN OBAT KELUARGA

1. TEMU LAWAK

Nama Latin      : Curcumamaxanthorrhiza


Khasiat            : Obat penyakit lever
Cara                 : Temulawak diiris-iris lalu dijemur sampai kering.
                          Jika di butuhkan temulawak tersebut direbus dengan
                          air secukupnya, tambah gula aren dan saring. Airny
              diminum pagi dan sore

2. KUNYIT

Nama Latin      : Curcuma Domestica Val


Khasiat            : Obat sakit perut
Cara                 : Parut halus-halus lalu disaring dengan kain. Dapat
                          diminum dengan tambahan madu asli secukupnya.
                          Lakukan pagi dan sore hari.

3. SIRIH

Nama Latin      : Piper Betle


Khasiat            : Obat mata merah/belekan
           Cara                 : Ambil 5 lembar daun sirih
cuci bersih-bersih, direbus dengan air secukupnya
setelah mendidih, dinginkan untuk merimbang mata
yang sakit. Laksanakan pagi dan sore.

12
4. MENTIMUN

Nama Latin      : Cucumis Sativus L


Khasiat            : Obat jerawat
Cara                 : Timun dikupas lalu di cuci, diparut, disaring dan
                          saringan tersebut dioleskan pada wajah. Dilakukan
                          pada malam hari menjelang tidur.

5. PARE

Nama Latin      : Momordica Charantia L


                        Khasiat            : Obat bisul dan cocok untuk orang yang menyidap darah  tinggi
Cara                 : Pare diparut, ditempelkan atau dioleskan pada bisul,
                          kemudian dibalut dengan kain.

6. JARAK PAGAR

13
Nama Latin      : Jatropha Curcos L
Khasiat            : Obat sakit kulit
Cara                 : Cuci daun dengan bersih, rebus dengan air secukupnya.
                          Pakailah untuk mandi pagi dan sore.

7. BLIMBING WULUH

Nama Latin      : Averhoa Bilimbi


Khasiat            : Obat kencing manis dan sariawan
Cara                 : Ambil blimbing wuluh secukupnya dan rebus sampai
                          mendidih. Dinginkan lalu dapat diminum dengan
                          ditambah gula batu secukupnya.

8. GAMBIR

Nama Latin      : Uncaria Gambiria


Khasiat            : Obat sakit kulit (gudig)
Cara                 : Gambir dihaluskan dan dicampur dengan santan kelapa,
                          dan dioleskan pada kulit yang terserang gudig.

14
9. KELAPA HIJAU

Nama Latin      : Cocosnusifera


Khasiat            : Obat orang yang keracunan
Cara                 : Minum air kelapa tanpa dicampur air gula atau air putih.

10. CERMAI

Nama Latin      : Phillanthus Acidus


Khasiat            : Obat sariawan
Cara                 : Cuci daun dan keringkan, lalu tumbuk 3 gram halus-
                          halus dan tambahkan air panas ½ gelas minumlah
                          dengan ampasnya. Sehari 1x, lakukan berulang sampai
                          sembuh.

11. KACANG HIJAU

Nama Latin      : Phase Olus Radiatus


Khasiat            : Obat beri-beri, lemah jantung, kurang darah, demam
                          nifas, pelancar seni
Cara                 : Cuci bersih kacang hijau, rebus kurang lebih 25 menit,
                          lalu dinginkan. Minumla 1 gelas pagi dan sore sampai              
                          sembuh benar.

15
12. PATAH TULANG

Nama Latin      : Padhilantus Pringlei Robins


Khasiat            : Obat luka baru
Cara                 : Getahnya dioleskan dimana tempat luka baru berada.

13. MARKISA

Nama Latin      : Passiflora Edilus


Khasiat            : Obat pelancar air kencing, pelancar air kencing nanah
Cara                 : Ambilah kurang lebih 10 gram daun segar, cuci dan
                             rebuslah dengan 3/2 gelas air sampai mendidih, setelah
                          dingin saring dan minumlah pagi dan sore.  

 14. PANDAN

Nama Latin      : Pandanus Amary Mifolius Rox b


Khasiat            : Obat mual-mual
Cara                 : Ambilah kurang lebih 20 gram daun segar, dicuci dan
                          rebuslah dengan air kurang lebih 3 gelas sampai
                          mendidih. Setelah dingin saring dan diminum.

16
15. RAMBUTAN

Nama Latin      : Nephelium Lappacium


Khasiat            : Obat demam dan penghilang dahaga
Cara                 : Ambilah kurang lebih 15 gram kulit buah yang kering,
                             cuci dan rebuslah dengan 3 gelas air sampai mendidih
                          kurang lebih 15 menit. Saring dan minum 3x sehari.

16. PISANG UNGU

Nama Latin      : Musa Acuminata


Khasiat            : Obat pelancar Air Susu Ibu (ASI)
Cara                 : Ambil 1 atau 2 pisang masak dihaluskan tambah air ½
                          gelas diperas dan disaring. Minumlah pagi dan sore.

17. JERUK PURUT

Nama Latin      : Citrus Hipstrik


Khasiat            : Obat batuk
Cara                 : Peras buahnya kurang lebih 1 sendok makan tambah
                          dengan kecap. Kerjakan pagi dan sore.
       

             

17
18. SEMANGKA

Nama Latin      : Citrulus Vulgaris


Khasiat            : Obat cacing
Cara                 : Keringkan biji kurang lebih 5 gram tumbuk
halus - halus, diseduh dengan air masak ½ gelas, disaring dan
                          diminum sekaligus.

19. LENGKUAS

Nama Latin      : Alpina Purpurata


Khasiat            : Obat panu
Cara                 : Irislah miring dan dipukul hati-hati. Lalu
gosokan
                          dimana panu tumbuh. Kerjakan berulang-ulang.

20. ASAM

Nama Latin      : Tamarindus Indica


Khasiat            : Obat batuk, sariawan
Cara                 : Seperti membuat teh, diambil asam yang sudah tua.
                          Diminum pagi dan sore.

21. KEPEL

Nama Latin      : Stelechocarpus Buharal


Khasiat            : Obat radang ginjal
Cara                 : Ambil 1 buah yang masak dagingnya dapat dimasak
                          langsung.

18
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat dan
tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)

B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan

C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K


P  =  Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
U = Usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib
(polisi/keamanan setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat

D. Peralatan P3K terdiri atas


1. Bahan yang minimal harus tersedia
a. Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.
b. Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone  iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
d. Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.
2. Alat minimal yang disediakan
a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kassa steril
g. Gunting
h. Pinset

E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan
penyebab gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila
korban tidak sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah
sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat
cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan
memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan
pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung? Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah
menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
19
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan
tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap

F. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :


Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa :

Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan
mengancam jiwa korban, misalnya
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan , menghisap
asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f. Tindakan P3K : berikan pernafasan buatan

2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b. Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar dengan gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannya berkurang
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya merah
berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit

3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)


a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat vital lain
kekurangan darah oleh berbagai sebab
b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2) Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu

20
c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat (100x/menit),
korban gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak
teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di kepala
tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada
patah tulang dan perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit

4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang rusaknya.
Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
4) Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
d. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan

21
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

A. Penyakit kulit
Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih
b. Menghindari kontak dengan penderita
c. Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita
d. Pakaian penderita dicuci dengan bersih

B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak dengan penderita
b. Vaksinasi dengan BCG semasa bayi
c. Makan makanan yang bergizi

C. ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan  Bagian Atas)


Contoh: influenza, dan radang tenggorokan
Pencegahan:
a. Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti sayur dan buah
b. Hindari kena hujan
c. Kurangi minuman dingin
d. Hindari daerah yang berasap dan berdebu
e. Hindari kontak dengan penderita
f. Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan
g. Ingus jangan dibuang sembarangan

D. Penyakit pada saluran pencernaan


Contoh: kolera, disentri, typus, dan diare
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman
b.  Alat yang dipakai penderita dicuci dengan sabun

22
KEBERSIHAN PRIBADI

Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu diingat,
dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersihharus dimulai dari diri
pribadi baru lingkungannya, karena orang yang biasa hidup bersih tidak senang melihat
lingkungan yang kotor.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu dikotori oleh debu
yang beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak bersihkan badan kita akan penuh
daki bau yang tidak sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, mandi yang
baik dan benar adalah sebanyak dua kali sehari yaitu: setelah bangun tidur (pada pagi hari)
dan setelah bekerja (artinya setelah melakukan kegiatan-kegiatan selama sehari) sebaiknya
dilakukan pada sore hari. Bagian muslimndengan melakukan wudhu sebanyak 5 kali sehari
adalah suatu upaya untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, maka hidup bersih dan
menjaga kesehatan adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi meggunakan air yang
bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang kering dan bersih untuk
mengeringkan tubuh kita setelah mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta perhatikanlah kuku jari
tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita bebas dari kotoran yang menempel
dari tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang bersih dan sesuai
dengan peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa, pegawai dll) sebab pakaian
disamping melindungi badan juga menumbuhkan kepercayaan diri dan memupuk
kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak penampilan kita
akan berbau yang tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh kawan-kawan.

Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun
sebelum makan dan sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah dimasak,
gunakan jambankalau mau buang air besar/buang air kecil dan bersihkan tempat tinggal kita
dari sampah dan genangan air.

B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan postur tubuh
artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan artinya enak dipandang dan
sesuai sdengan kebudayaan kita, selalu dicuci setelah habis dipakai serta disetrika, agar
tampak rapih.

C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga keberihan dan
kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah suatu kewajiban yang tidak bisa
ditunda-tunda sebab kelangsungan tubuh kita hidup kita,  patut disukuri bila kita memiliki
tubuh dan badan yang normal dan sehat.

D. Makan dan Minum


Untuk menjaga kesehatan tubuh, makan dan minum adalah merupakan kebuuthan
pokok manusia untuk dapat bergerak dan menjalankan aktivitas kegiatan apapun, tubuh

23
memerlukan energi atau tenaga yang kesemuanya ini diperoleh dari apa yang kita makan,
minum sehari-hari. Makanan yang seimbang mengandung unsur:
a. Hidrat arang/ karbohhidrat: nasi, roti, sagu, jagung dan lain-lain
b. Protein: daging, telur, tahu, tempe, dll
c. Vitamin dan mineral: sayur-sayuran dan buah-buahan
d. Air minum untuk memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh kita
e. Istirahat, rekreasi dan kesehatan mental (rohani)

Setelah melakukan kegiatan sehari-hari tubuh kita memerlukan istirahat baik jiwa dan
rohanikehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan keseimbangan antara kesehatan
jasmani rohani oleh karena itu istirahat yang cukup dan rekreasi yang seimbang adalah obat
agar kita tetap sehat.
Usia manusia sepertiganya digunakan untuk tidur dalam sehari kita wajib tidur selama 8
jam, maka gunakanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk tidur dengan nyenyakagar
sewaktu kita bangun tubuh sudah segar dan siap melakukan kegiatan atau aktivitas kembali.
Olahraga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu contoh bentuk rekreasi
yang menyehatkan, dan melakukan kegiatan lintas alam, jalan pagi setiap hari minggu,
sepeda santai, senam kesegaran, dan lain-lain yang teratur adalah suatu upaya untuk
menjaga kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani.

E. Kebersihan Atau Kesehatan Pribadi Meliputi


1. Memlihara kerbersihan kulit
Fungsi kulit:
a. Melindungi jaringan dibawahnya
b. Melindungi cairan tubuh
c. Mengatur suhu tubuh
d. Sebagai indera peraba
e. Membentuk vitamin D
f. Sebagai alat sekresi
Cara memelihara kulit:
a. Mandi dan memakai sabun minimal 2kali sehari
b. Habis mandi dikeringkan dengan handuk yang bersih
c. Memakai pakaian yang bersih
2. Memelihara kebersihan rambut
Rambut berfungsi untuk melindungi kepala terhadap suhu yang datang dari luar baik
panas maupun dingin
Cara merawat rambut:
a. Mencuci rambut dengan teratur 2 kali seminggu
b. Menyisir rambut
3. Mamelihara kebersihan mata
Fungsi mata:
a. Sebagian indera penglihatan
b. Membantu keseimbangan dan menyampaikan pesan
Cara membersihkan mata:
a. Ambil kapas simpan di ujung lidi
b. Celupkan di boorwater atau air matang
c. Usapkan dari arah pinggir ke tengan menuju ke arah hidung
4.  Memelihara kebersihan kuku
Cara membersihkan kuku:
a. Memotong kuku sekurang-kurangnya 1 kali seminggu
b. Mencuci kuku dengan sabun
24
5. Memelihara kesehatan hidung
Didalam hidung terdapat bulu dan lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk
dari kotoran debu sehingga udara masuk ke paru-paru lebih bersih
6. Memelihara kebersihan telinga
Fungsi telinga sebagai alat pendengarn dan keseimbangan tubuh
Cara membersihkan:
a. Bersihkan daun telinga pada waktu mandi ingat lekuk-lekuknya
b. Bersihkan kotoran berkali-kali
c. Telinga jangan sampai kemasukan air
7. Memelihara kebersihan mulut dan gigi
Lihat uraian pada kesehatan gigi dan mulut
8. Membersihkan kaki dan tangan
Cara memelihara:
a.    Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang sesuatu
b.    Cuci kaki setiap kali kotor
c.    Pakai alas kaki atau sandal yang pas dan tidak sempit
9. Pakai pakaian dan keperluan pribadi atau  peralatan yang bersih
Cara memelihara:
a.    Mengganti pakaian yang kotor dengan yang bersih
b.    Pakai-pakaian yang sesuai dengan ukuran badan
c.    Jangan memaki pakaian atau barang pribadi milik orang lain
d.   Jangan menggantung pakaian di kamar
e.    Bedakan pakaian sekolah dengan pakaian rumah
10. Memelihara kebersihan sesudah buang air besar dan buang air kecil
Kotoran manusia banyak sekali mengandung kuman yang berbahaya bagi
kesehatan oleh karena itu jarang dibuang sembarangan tapi harus di jamban atau WC
bukan di sungai, buang air kecil tidak boleh dilantai kamar mandi, sesudah buang air
kecil disiram sampai bersih agar tidak menimbulkan bau.

25
PEMBIDAIAN

A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak
bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.

2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak
bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.

3. Macam-macam alat balut


a. Mitella (pembalut segitiga)
 Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran.
Panjang kaki antara 50-100 cm.
 Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan,
pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
 Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
b. Dasi (cravat)
 Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita
dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.
 Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang
lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
·      Cara membalut:
 Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
 Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya
saling menarik.
 Kedua ujung diikatkan secukupnya.
c.  Pita (pembalut gulung)
 Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering
adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak
mudah kendor.
 Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
 2,5 cm : untuk jari-jari
 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.
d. Plester (pembalut berperekat)
 Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir,
untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan
plester disebut strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan
untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya difiksasi dengan
plester.
 Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi
dengan kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
26
 Cara membalut luka terbuka dengan plester:
 Luka diberi antiseptik
 Tutup luka dengan kassa
 Letakkan pembalut plester.
e. Pembalut lainnya
 Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru
dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.
 Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk
menutup luka-luka kecil.
f. Kassa steril
 Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi
sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
 Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati
(misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.

4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
 Bagian dari tubuh yang mana,
 Luka terbuka atau tidak,
 Bagaimana luas luka,
 Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut
yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-
urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
 Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi
luka selama didesinfeksi.
 Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
 Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh
bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
 Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang
tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
 Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya
dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
 Kemudian berikan balutan yang menekan.
d. Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan
cara:
 Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan
yang lebih mantap dapat diberikan.
 Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama
15 menit.
 Pengikatan dengan tourniquet.
 Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
 Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan
lima jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
 Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan
kain atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket
kain, perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang
ialah menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
 Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan
dengan kasa steril.
27
 Elevasi bagian yang terluka
e. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
 Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
 Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
 Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
 Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah
letaknya di sebelah distal.
 Tidak mudah kendor atau lepas.

B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami
cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai
fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah
kerusakan lebih lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan
3. Prinsip Pembidaian
a) Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan
dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke
tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan
pembidaian.
b) Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan
setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan
sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
 Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang:
pembengkakan, memar, rasa nyeri.
  Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah
akan memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
 Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak
sama bentuk dan panjangnya.
 Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak
dapat digunakan lagi.
c) Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.

4. Jenis Alat Bidai


a. Bidai Keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat
dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam
keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di
lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b. Bidai Traksi

28
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang
paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi
si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain
segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan
pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.

5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya
dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu
pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian
yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan
syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah
atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur.
Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh
yang dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara
keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.

29
IMUNISASI

A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis, Tetanus,
polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.

B. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


1. TBC
2. Dipteri
3. Pertusis
4. Tetanus
5. Campak
6. Polio
7. Hepatitis B
8. Mumps/rubella
9. Kanker serviks

C. Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi


Manfaat imunisasi adalah:
 Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak,
dan Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan.
 Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.
 Bahaya bila tidak diimunisasi:
 Anak akan mudah erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat
menimbulkan kematian. Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur hidup/kematian.

D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f. Dokter spesialis kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)

30
E. Siapa yang harus di imunisasi
a. Bayi
UMUR JENIS VAKSIN

0-7 hr HEPATITIS B
1 bulan BCG,POLIO1
2 bulan DPTHBHIB1 ,POLIO2
3 bulan DPTHBHIB2,POLIO3, IPV
4 bln DPTHBHIB 3
9 bulan MR (Measles rubella)
b. Ibu Hamil, dengan vaksin TT
c. Calon pengantin dengan vaksin TT
d. Anak sekolah

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)

 VAKSIN yang diberikan saat BIAS ke sekolah adalah DT (Difteri Tetanus), Td (Tetanus
Difteri), dan MR (Measles rubella)/Campak Rubella.
 Jadwal Rutin pemberian vaksin pada BIAS Sekolah yaitu :
 Bulan Agustus-September : diberikan imunisasi MR (Measles Rubella) yaitu untuk kelas
1
 Bulan November : diberikan imunisasi DT untuk kelas 1 / untuk usia di bawah 7 th dan
Td untuk kls 2 dan 3, Perubahan ke kelas 2 dan 5 di tahun 2019
 Vaksin HPV diberikan untuk kelas V yang perempuan untuk pencegahan kanker serviks
secara dini

31
KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. Bagian-bagian terpenting dari mulut


1. Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik
pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas

2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada
tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara

3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan
ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini
tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi.
Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus. Karena
akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.

4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi
kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini disebabkan
karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat melekat erat
sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak
menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang
menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi
kepada tulang rahang

B. Penyakit gigi dan mulut


Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi berlubang(keropos) dan gusi
berdarah (radang).Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan
bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan
tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan memakai zat perwarna). Bila kita
makan makanan/minum yang mengandung gula dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru,
dsb.) aka nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut
akan diubah oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email)
32
sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan
menyebabakan peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak
lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang giri ini
akan memperparah peradangan gusi.

C. Kelainan rongga mulut


1. Gigi berjejal
2. Sariawan
3. Kelainan akibat kebiasaan buruk
a. Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas mendongos.
b. Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi patah.

D. Cara menyikat gigi yang baik


1. Sikat bagian luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-mundur
berulang-ulang. Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi
2. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam
3. Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan
bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.
4. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi seperti
dalam gambar. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.
5. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan
lembut

33
KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:


1. Lingkungan sekolah yang sehat
a. Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halamn untuk bermain
dan olah raga
b. Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman
c. Tata ruang yang rapi
d. Terdapat kotak P3K
e. Terdapat tabung pemadam kebakaran
f. Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup
g. Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum
h. Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah
Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler.
Kegiatan intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan kesehatan
yang disatukan dengan mata pelajaran lain yang relevan.

2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
a. Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran
yang memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan
tempat cuci pakaian.
b. Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran
pembuangan air hujan
c. Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela
harus menghadap arah angin
d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk
membaca.
e. Dinding lantai harus kering dan tidak lembab
f. Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.
g. Halaman rumah harus selalu dibersihkan
h. Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah
i. Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus

3. Pengadaan Air bersih


Syarat-syarat air bersih:
a. Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak  berasa, jernih, dan segar.
b. Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu, Mg,
dan Hg
c. Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E. coli.
d. Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
 Sumur pompa tangan
 Sumur gali tertutup
 Mata air yang dirawat atau air perpipaan
 Penampungan air hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari lubang
penampungan tinja atau kotoran
Air sehat
Merupakan air bersih yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit penyakit.
34
4. Pembuangan kotoran manusia
Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu:
a. Tertutup, harus terlindungi dari matahari dan hujan
b. Pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, dan tidak menimbulkan bau.
c. Lantainya disapu dan disikat bersih biar tidak licin
d. Dindingnya sering dibersihkan dan tampak terang
e. Air dalam bak sering diganti dengan yang baru

Tiga jenis jamban keluarga:


1. Jamban leher angsa
Air dibagian leher angsa berguna agar menahan bau tinja agar tidak keluar. Pipa
udara dari lubang tinja gunanya untuk membuang bau busuk.
2. Jamban cemplung
3. Jamban plengsengan
Kotoran langsung dialirkan melalui pipa yang dipasang miring ke lubang
penampungan kotoran.

5. Pembuangan air limbah


Air limbah disalurkan melalui pipa atau got ke tempat penampungan air limabah,
sungai yang letaknya lebih rendah dari dapur, tempat mandi dan tempat cucian.
Syarat pembuangan air limbah yang sehat:
a. Tidak mengotori sumur, sungai dan danau
b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa
c. Tidak menyebabkan kecelakaan
d. Tidak mengganggu pemandangan

6. Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:
a. Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
b. Dibakar
c. Dibuat kompos
d. Untuk makanan ternak
e. Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut.

Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret, muntaber, disentri,
typus, dan penyakit kaki gajah. Keuntungan membuang sampah yang benar:
a) Terhindar dari timbulnya penyakit
b) Dapat menghasilkan pupuk
c) Keadaan bersih dapat menimbulkan kepuasan batin tersendiri
d) Menciptakan keindahan
e) Menimbulkan suasana nyaman

7. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif

35
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA

A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi sangat besar
untuk memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari lingkungan kehidupan
sekitarnya.melalui penglihatan tersebut seseorang sejak awal dadri pertumbuhan fisik
maupun mentalnya akan mendapatkan rangsangan dalam pengembangan selanjutnya. 
Dengan indera penglihatan seseorang akan mengadakan kontak dengan skitarnya,
sehinggadia mampu menyesuiikan dan mempertahankan kehidupannya dalam
lingkungannya serta mampu menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin aad
disekitarnya.

B. Bagian-Bagian Mata
1. Kelopak Mata
2. Bulu mata
3. Konjungtiva (selaput lendir)
4. Kornea (selaput bening)
5. Pupil (manik-manik)

C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
 Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan
seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran baku yang ada.
 Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan
memperlihatkan seri simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu
terhadap penderiata dan menentukan ukuran huruf terkecil yang da[at dikenal/
dilihat penderita.
 Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
 Teknik pemeriksaan :
 Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
 Mata yang kiri atau kanan ditutup.
 Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai dari
baris atas kebawah dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca.
 Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan tajam
penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan tajam penglihatan
6/10. Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.
2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a) Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik.
b) Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
c) Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.
d) Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar
kembali bila tidak disinari lampu senter dan benar-benar hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a) Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.
b) Arah kedua bola mata kedepan.

D. Menjaga Kesehatan Mata


1. Membiasakan makan makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A seperti
sayu-sayuran hijau, telur, buah-buahan dll.).
36
2. Membasuh muka dan membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.
3. Duduklah dengan sikap badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu membaca dan
menulis. Sinar lampu yang baik untuk membaca adalah yang datang dari sebelah kiri.
Letak lampu hendaknya cukup jauh dari sisi meja sehingga tidak terjadi bayangn dari
tubuh. Bacaan terletak kira-kira 40cm dari mata.
4. Memaksakan diri berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan mata.
Istirahatlah sejenak bila merasa penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang
jauh atau pemandangan yang hijau/ berwarna-warni.
5. Jangan mnggunakan alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata karena bisa
menular seperti handuk, saputangan dan alt tulis.
6. Jangan bermain-main dengan benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya.

E. Kelainan-Kalainan Mata Dan Penanganannya


1. Konjungtivitis (radang selaput lendir)
Tanda-tanda :
 Mata merah dengan/ tanpa kotoran
 Perih dan kadang-kadang gatal serta berair.
 Tidak disertai penurunan tajam penglihatan
Tindakan :
 Kirim ke Puskesmas
 Hindarkan alatnya
 Awasi apakah meneruskan pengobatan
2. Keratitis (Radang selaput bening mata)
Tanda-tanda :
 Mata merah dan sila
 Disertai penurunan tajam penglihatan
Tindakan : kirim segera ke Puskesmas
3. Trauma zat kimia pada mata
Tindakan :
 Segera sesudah terkena, mata diguyur air (misalnya dengan teko, gayung dll) selama
30 menit terus menerus. Segera kirim ke Puskesmas.
4. Trauma mata
Tanda-tanda :
 Robek pada kelopak mata
 Luka sayat pada selaput bening mata.
Tindakan :
 Tutup mata dengan pembalut steril
 Jangan menekan bola mata dengan apapun
 Kirim segera ke Puskesmas
5. Kemasukan benda asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:
Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan menggunakan kapas lidi atau
kapas balan.

F. Pemeriksaan  Pendengaran /Telinga


Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan kelainan
yang menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi mereka yang
menderita gangguan pendengaran (pengaturan tempat duduk dan sebagainya)
Alat yang dipakai :
1. a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar.
b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.
37
2. Kayu/ pita pengukur jarak.
3. Ruangan/ tempat yang tenang.
Cara :
 Pemeriksaan dengan cara berbisik :
a. Jelaskan maksud pemeriksaan pada murid
b. Pilih ruangan yang tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.
c. Ukur jarak anak dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet.
Dahulukan telinga kanan, anak berdiri dengan telinga kanan menghadap
pemeriksa serta lobang telinga kiri ditutup rapat dengan tangan kirinya.
Bisikan kata-kata yang sederhana dan mudah ditangkap.
Anak sebaiknya tidak melihat pada mulut pemeriksa.
Bila jarak 6m/20 feet dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka
pendengaran anak adalah 20/ 20 atau 6/ 6
Bila anak tidak dapat mengulang kata-kata dengan jelas, maka pemeriksaan
maju satu meter dan berbisik mengulang kata-kata tadi, bila anak dapat mengulang
dengan jelas maka pendengaran anak tersebut adalah 5/6 atau 15/20
Demikian seterusnya, dan periksalah juga telinga yang kiri dengan cara yang
sama.
d. Hasil catatan dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
e. Bagi anak-anak kelas I dan II karena masih kecil penjelasannya harus sedemikian
rupa sehingga tidak bingung dan ragu-ragu.
f. Pemeriksaan pendengaran dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila dianggap
perlu.
 Pemeriksaan dengan jam tangan
Yaitu dengan mendengarkan detik jarum jam dan dihitung jarak dimana anak tidak
dapat mendengarkan lagi detik jarum jam tersebut (beberapa cm)
 Pemeriksaan dengan audio meter
Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap dibagian telinga hidung dan tenggorokan
(THT). Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui kelainan
diteruskan ke rumah sakit.
Tanda-tanda dan keluhan pada anak dengan penurunan ketajaman pendengaran.
1. Kurang perhatian/ kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa.
2. Terlamabat menjawab jika dipanggil
3. Sering salah menjawab
4. Kurang mengerti atau tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-penjelasan
dikelas.
5. Memalingkan kepala untuk  mendekatkan telinga yang masih baik kepda orang
yang berbicara.
6. Suka menarik diri dari pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi anak
yang anti sosial atau pemarah, penangis.
7. Telinga mengeluarkan kotoran/ cairan, tersumbat.

38
ILMU GIZI

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat gizi)
yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.

A. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral)
terdapat dalam telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel
darah perlu diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan)
akan mengalami kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di
dalam tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan
memelihara sel-sel adalah protein dan mineral.
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan
pokok, seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-
lain.
3. Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu
(vitamin dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan
penggunaan zat-zat gizi yang lain.

B. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas yang
kesemuanya tertuang dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam makanan terdapat 5
kelompok zat yaitu :
a. Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan  lan-lain.
b. Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur, tempe,
tahu, kacang  kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain.
c. Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak (minyak
goreng).
d. Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.
 Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat
pada daun singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan
menyebabkan kebutaan dan pertumbuhan terhambat.
 Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan
akan mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
 Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah  dan jika kekurangan
menyebabkan kelumpuhan tungkai.
 Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan
daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
 Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan
sinar ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka
akan terjadi penghambatan pertumbuhan tulang.
 Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan
vitamin yang lain.
 Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam
hati sapi maupun ayam. Kekuarangan vitamin K  akan menyebabkan darah sukar
membeku.
39
e. Mineral:  banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran.
Contoh mineral yang penting adalah Fe (zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi  biasanya
terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu
sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurang zat besi dalam tubuh akan
menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar menurun yang bisanya dikenal
dengan keadaan kurang darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam ikan laut. Kalsium
berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama dengan vitamin D. kekurangan
kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).

C. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan
diadakannya kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan  bagi anak sekolah selama
berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu
gizi dilingkungan sekolah yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan energy protein), anemia
(kekurangan Fe),dan  Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a. Tenaga
Tenaga kerja  yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari
penyakit menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin
kerja yang tinggi. Selain itu juga harus pandai dalam memilah bahan makanan yang
cocok dan bergizi. Cotoh guru UKS.
b. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari
sekolah maupun iuran orang tua murid.
c. Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn
dengan jamban, kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang
cukup luas, bersih dan nyaman serta ventilasi cukup.

D. Makanan sehat disekolah


  Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi
kurang lebih 50-300 kalori yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan siang
hari. Makanan yang disediakan disekolah dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
 Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap, getuk dan
lain-lain.
 Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur kacang ijo dan
lain-lain.
 Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka, melon.
b. Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun dan zat
pengatur, seprti soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles,
nasi kuning, lontong sayur, nasi rames, batagor, siomay, pecel dan lain-lain
Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik dan
bergizi. Anak-anak dan remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga seperti gula,
serat makan-makanan yang berlemak atau banyak zat tepung. Apabila makan makanan
yang banyak mengandung zat gula dapat  merusak gigi dan kegemukan. Walupun
penambahan zat flour dalam air diharapkan akan mencegah kerusakan gigi, tetapi untuk
pecaagahan lebih baiknya apabila makan tidak terlalu berlebihan.

40
E. Pertumbuhan dan perkembangan
Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan
KMS yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Tujuan dari
penggunaan KMS adalah  :
 Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.
 Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.
 Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.
 Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak sekolah.

41

Anda mungkin juga menyukai