BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatandi suatu wilayah kerja.
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Upaya tersebut terbagi menjadi dua yaitu Upaya Kesehatan Wajib
dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Selain itu juga dalam Undang-Undang nomer 36 tahun 2009 yang mendukung adanya upaya
kesehatan pengembangan. Pada pasal 14 menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab
merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan
upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat yang dikhususkan pada
pelayanan publik. Pemerintah disini diartikan sebagai puskesmas wajib menyelenggarakan
upaya kesehatan. Pasal 48 menyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan
dilaksanakan melalui kegiatan kegiatan yang termasuk dalam upaya kesehatan
pengembangan.
BAB 3
ISI DAN PEMBAHASAN
Tujuan umum melaksanakan UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
3.1.5 Pendukung Trias UKS meliputi;
1. Ketenagaan
2. Pendanaan
3. sarana Prasaran
4. Penelitian dan Pengembangan
3.1.6 Arti Lambang UKS:
1. Segitiga artinya Trias UKS adalah Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan
Pembinaan lingkungan sekolah sehat.
2. Lingkaran artinya dilakukan terus menerus.
3. Tulisan UKS adalah pelaksanaannya harus didukung secara vertikal dan horizontal
(pembina maupun pelaksana)
3.1.7 Delapan Goal UKS:
1. Kenakalan remaja
2. Bahaya Rokok
3. Narkoba
4. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas
5. Cacingan
6. Anemia
7. Hepatitis B
3.2 UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan
atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau olah raga
merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.
1. Olahraga Preventif
2. Olahraga pada Anak
3. Olahraga pada Wanita
4. Olahraga pada Lanjut Usia
Tiap program pelaksanaan ini disesuaikan oleh kebutuhan masyrakatdan kemampuan
masing-masing puskesmas
1.1 Olahraga Preventif
Dalam kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat, pengetahuan
tentang proseskebugaran, upaya meningkatkan kesegaran jasmani serta upaya lain serta
produktivitas tubuh.
1. Sasaran:
Sasaran kegiatan ini tidak dilihat dari usia, namun dilihat dari status kesehataanya. Contoh
yang diutamakan adalah kelompok faktor resiko.
1. Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Contohnya:
pemeriksaan kadar kolesterol, denyut nadi, tekanan darah, konseling fitnes, olahraga
bersama, dll
Merupakan suatu intervensi untuk menangani berbagai penyakit pada anak akibatkurang
gerak untuk memaksimalkan masa pertumbuhannya
1. Sasaran:
Usia anak-anak dan usia sekolah untuk menunjang kebutuhan pada usia pertumbuhan
1. Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya:
bermain dan berolahraga aktif, bimbingan olahraga, penyuluhan pertumbuhan badan.
Merupakan suatu langkah untuk menangani kerentanan wanita. Guna meningkatkan derajat
kesehatan wanita dari berbagai penyakit yang bergantung pada fungsi anatomis dan fisiologis
wanita.
1. Sasaran:
Wanita dapat dilihat berdasarkan pengelompokan umur, atau status reproduksinya misalnya
wanita usia subur atau ibu hamil
1. Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya:
senam ibu hamil, senam refleksi untuk ibu-ibu, senam relaksasi untuk pekerja wanita, dll
Kegiatan olahraga dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani bagi usia lanjut yang
memerlukan perhatian khusus.
1. Sasaran:
Usia lanjut
1. Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya
konseling usila, pemeriksaan rutin usila, senam kebugaran, jalan santai, dan lainnya.
kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas, yang melaksanakan perawatan
penderita, keluarga dan masyarakat sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan
kesehatan penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan kapasitas masing-
masing sehingga dapat mengatasi pelbagai masalah kesehatan yang dihadapi.
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat, dengan
mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat
kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat. (Depkes RI, 1986)
3.3.2 Tujuan :
– Melaksanakan pembinaan keluarga & kelompok – kelompok khusus
3.3.3 Kegiatan
Sesuai dengan tujuan, maka kegiatan PKM dititikberatkan pada :
– Keluarga
– Kelompok khusus
Untuk menerapkan pelayanan kesehatan kerja di puskesmas, secara umum kita dapat melihat
langkah-langkah yang dapat diterapkan sebagaimana yang tertuang dalam pedoman
pelayanan kesehatan kerja yang meliputi perencanaan, pelaksanaaan dan evaluasi serta
memperhatikan aspek indikator yang harus dipenuhi. Strategi yang dikembangkan adalah
dengan cara terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan puskesmas dan
rujukan, dilakukan melalui pelayanan kesehatan paripurna, yang meliputi upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Serta peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran serta
aktif masyakarat khususnya masyarakat pekerja.
5. PERENCANAAN UKK
Menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan hasil SMD, menentukan prioritas masalah,
perkiraan biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan
6. PENYULUHAN UKK
Materi tentang gizi, PHBS, kebersihan lingkungan, potensi, risiko bahaya, penggunaan APD
(alat pelindung diri), pengolahan limbah, penyakit dan kecelakaan akibat kerja
8. UPAYA RUJUKAN
Merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit berat yang tidak bisa tertangani.
9. PENCATATAN PELAPORAN
Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan
– Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang cara memanfaatkan sumber daya setempat
yang ada secara berdaya guna dan berhasil guna.
– Memberikan bantuan yang bersifat teknis, bahan-bahan serta rujukan kepada masyarakat.
– Mengadakan kerja sama dengan sektor lain yang terkait Memberikan pelayanan langsung
kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok.
o Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan.
Kegiatan :
visus dan mata luar, tes buta warna, tes tekanan bola mata, tes saluran air
Meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang
bahagia & berdaya guna dalam kehidupan keluarga & masyarakat dalam
Tujuan khusus :
Sasaran langsung :
c. Kelompok usia > / 65 tahun ( masa senescens ) & kelompok usia lanjut dengan resti [resiko
tinggi], yaitu umur 70 tahun keatas, hidup sendiri, terpencil, menderita penyakit berat, cacad.
Sasaran tidak langsung :
d. Masyarakat luas
– penyuluhan
– pemulihan
Kegiatan :
jasmani
3.upaya pengobatan :
4.upaya pemulihan :
– fisioterapi
pengobatan tradisional
Pada tingkat rumah tangga pelayanan kesehatan oleh individu dan keluarga memegang peran
utama. Pengetahuan tentang obat tradisional dan pemanfaatan tanaman obat merupakan unsur
penting dalam meningkatkan kemampuan individu/keluarga untuk memperoleh hidup sehat.
2. Pengobatan tradisional perlu dipelihara dan dikembangkan sebagai warisan budaya bangsa,
namun perlu membatasi praktek-praktek yang membahayakan kesehatan.
4. Pengobatan tradisional sebagai upaya kesehatan nonformal tidak memerlukan izin, namun
perlu pendataan untuk kemungkinan pembinaan dan pengawasannya. Masalah pendaftaran
masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
5. Pengobatan tradisional yang berlandaskan pada cara-cara organobiollogik, setelah diteliti,
diuji dan diseleksi dapat diusahakan untuk menjadi bagian program pelayanan kesehatan
primer. Contoh dukun bayi, tukang gigi, dukun patah tulang. Sedangkan cara-cara psikologik
dan supernatural perlu diteliti lebih lanjut, sebelum dapat dimanfaatkan dalam program.
6. Pengobatan tradisional tertentu yang mempunyai keahlian khusus dan menjadi tokoh
masyarakat dapat dilibtkan dalam upaya kesehatan masyarakat, khususnya sebagai
komunikator antara pemerintah dan masyarakat.
3.10 Laboratorium
3.10.1 Tujuan
Memberikan pelayanan laboratorium yang effisien sebagai bagian yang menunjang
pemberantasan penyakit menular, penyelidikan epidemiologi & pembinaan kesehatan
3.10.2 Kegiatan
– Di ruangan laboratorium
· Penerimaan pasien
· Pengambilan spesimen
· Penanganan spesimen
· Pelaksanaan pemeriksaan
· Penanganan spesimen
· Pengemasan spesimen
· Persiapan pasien
· Pengambilan spesimen
Puskesmas
· Memberikan penyuluhan
keliling )
– Laporan dilakukan secara periodik ( bulan, triwulan enam bulan dan tahunan )
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya pencatatan
pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang
dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas