Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan Dasar Klinik pada pasien dengan Gangguan


Eliminasi Fekal

Keperawatan Dasar Klinik

Oleh :

Lia Bareta

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
Laporan Asuhan Keperawatan Dasar Klinik pada Pasien dengan Gangguan
Eliminasi Fekal

KASUS

Seorang mahasiswa perawat, Ners S, bertugas merawat salah seorang pasien Ny. M


perempuan usia 45 tahun dibangsal bedah. Pasien masuk ke RS dua hari yang lalu
dengan keluhan utama benjolan pada anus. Pasien didiagnosa Hemorrhoid ekterna +
interna grade III dan direncanakan akan dilakukan tindakan hemoroidektomi.

Ners S kemudian melakukan pengkajian lebih dalam pada pasien ini, kemudian
mendapatkan data sebagai berikut:

 Dari anamnesa didapatkan data pasien mengatakan sejak kurang lebih 1 bulan
ini, setiap buang air besar disertai dengan rasa nyeri dan darah segar menetes
di akhir BAB disertai dengan keluarnya benjolan dari anusnya yang tidak dap
at masuk dengan sendirinya. Pasien seringkali dalam seminggu buang air besa
rnya tidak teratur dan bila buang air besar harus berlama-lama jongkok di kak
us dan harus mengejan karena BAB nya keras. Tidak ada demam, tidak ada m
ual, tidak ada muntah, tidak ada nyeri perut, tidak ada nyeri ulu hati, tidak me
ngeluh nafsu makan menurun dan tidak adapenurunan berat badan. 
 TTV TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, RR 20 x/menit, S 36,5oC
 Inspeksi daerah anus : Tampak benjolan arah jam 7 dan jam 9, hiperemi (+), d
arah (-) 
 Dari hasil pemeriksaan darah didapatkan Hb 11 gr/dl, leukosit 7 103 /ui.
ASUHAN KEPERAWATAN KLINIK

Inisial Pasien : Ny. M

Usia : 45 tahun

No. MR : 12345

Ruang Rawat : Bedah

1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan:
1) keluhan utama
Pasien masuk ke RS tanggal 5 februari 2021 pukul 08.00 WIB dengan
keluhan utama benjolan pada anus
2) Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 6 Februari 2021 pukul 07.00
WIB didapatkan data pasien mengatakan sejak kurang lebih 1 bulan ini,
setiap buang air besar disertai dengan rasa nyeri dan darah segar mene
tes di akhir BAB disertai dengan keluarnya benjolan dari anusnya yang
tidak dapat masuk dengan sendirinya. Pasien seringkali dalam semingg
u buang air besarnya tidak teratur dan bila buang air besar harus berla
ma-lama jongkok di kakus dan harus mengejan karena BAB nya keras.
Tidak ada demam, tidak ada mual, tidak ada muntah, tidak ada nyeri p
erut, tidak ada nyeri ulu hati, tidak mengeluh nafsu makan menurun da
n tidak adapenurunan berat badan. 
3) Riwayat penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit ini
dan belum pernah di rawat di RS dengan keluhan yang sama
4) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarag yang mempunyai
riwayat penyakit yang sama , tidak ada yang mempunyai penyakit
seperti hipertensi, DM, kanker ataupun penyakit menular
b. Hasil pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : compos metis
2) TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC
3) Kepala :Bentuk simetris, rambut hitam, keriting, tidak ada lesi
dan pembengkakan
4) Wajah : bentuk simetris dan tidak ada benjolan atau bekas
luka, tampak meringis
5) Mata : mata simetris kiri dan kanan, sklera tidak ikterik dan
mata tidak cekung
6) Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung
7) Mulut : mukosa bibir kering, bibir tidak pecah-pecah
8) Telinga : pendengarang baik, telinga tampak bersih
9) Leher : tidak ada pembengkakan kalenjer tiroid, tidak ada
peningkatan JVP, tidak ada nyeri tekan
10) Thorax
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak terlihat penggunaan otot
bantu pernapasan
Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikular
11) Abdomen
Inspeksi : distensi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak
Auskultasi : bising usus 3 kali permenit
12) Genetalia : kateter terpasang
13) Anus :Tampak benjolan arah jam 7 dan jam 9, hiperemi (+),
darah (-), Terdapat Nyeri
P: Nyeri di anus
Q: Nyeri seperti tersayat
R: Di anus
S: 6
T: Saat BAB
14) Ekstremitas
Atas : CRT : < 3 detik, akral hangat
Bawah : Tidak ada edema, CRT <3 dtk
c. Hasil pemeriksaan Penunjang:
1) Hb 11 gr/dl,
2) leukosit 7 103 /ui.

2. Analisa Keperawatan

Data Objektif Data Subjektif Diagnosa


1) Frekuensi BAB 1 1) pasien mengatakan Konstipasi berhubungan
x/seminggu setiap BAB terasa dengan hemoroid
2) Tampak benjolan arah nyeri di sertai darah
jam 7 dan jam 9, 2) pasien mengatakan
3) hiperemi (+), BAB disertai
4) darah (-) keluarnya benjolan
5) perkusi pekak  dari anus dan tidak
6) bising usus 3 bisa masuk sendiri
kali/menit 3) Pasien mengatakan
BAB keras dan tidak
teratur dengan
frekuensi 1
x/seminggu
4) Pasien mengatakan
mengejan keras saat
BAB
5) Pasien mengatakan
membutuhkan waktu
lebih dai 30menit saat
BAB
1) Pengkajian Nyeri: 1) Pasien mengatakan Nyeri Akut berhubungan
P: Nyeri hemoroid nyeri pada anus, dengan agen cidera
Q: nyeri sperti 2) Pasien mengatakan fisiologis : hemoroid
tersayat nyeri muncul pada saat
R: Nyeri di anus BAB
S: skala 6
T: Saa BAB
2) Pasien tampak
meringis
3) Ada benjolan di daerah
anus

3. Diagnosa Keperawatan
a. Konstipasi berhubungan dengan Hemoroid
b. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera fisiologis: hemoroid

4. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Noc Nic


1. Konstipasi Eliminasi usus Manajemen
Setelah dilakukan konstipasi/impikasi (0450)
berhubungan
Asuhan Keperawatan 1. Monitor gejala konstipasi
dengan maka didapatkan 2. Monitor (hasil produksi)
kriteria : pergerakan usus (feses),
Hemoroid
1. Pola eliminasi dalam meliputi frekuensi,
batas normal konsistensi, bentuk, volume
2. Warna feses dalam dan warna dengan cara
batas normal yang tepaat
3. Pengeluaran feses 3. Monitor bising usus
tanpa dibantu 4. Buatlah jadwal BAB
4. Bising usus normal dengan cara yang tepat
5. Darah dalam feses 5. Dukung peningkatan
berkurang asupan cairan, jika tidak
6. Konstipasi tidak terjadi ada kontraindikasi
7. Nyeri saat BAB 6. Instruksikan pada
berkurang pasien/keluarga pada diet
tinggi serat dengan cara
yang tepat
7. Sarankan penggunaan
laksatif/pelembut feses,
dengan cara yang tepat
8. Lakukan enema/irigasi
dengan tepat
2 Nyeri akut Kontrol nyeri Manajemen Nyeri (1400)
Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian nyeri
berhubungan
Asuhan Keperawatan secara komprehensif yang
dengan Agen maka didapatkan meliputi, lokasi,
kriteria : karakteristik, onset/ durasi,
cidera
1. Mengenal kapan frekuensi, kualitas atau
fisiologis: nyeri terjadi beratnya nyeri dan faktor
2. Menggambarkan pencetus
hemoroid
faktor penyebab nyeri 2. Observasi adanya petunjuk
3. Melaporkan nyeri nonverbal mnegenai
yang terkontrol ketidaknyamanan
4. Menggunakan 3. Berikan informasi
tindakan mengenai nyeri, seperti
pengurangan nyeri penyebab nyeri, berapa
tanpa analgesik lama nyeri akan dirasakan
dan antisipasi
ketidaknyamanan.
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri seperti
nafas dalam
5. Dukung istirahat/ tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri

Manajemen Lingkungan :
Kenyamanan (6482)
1. Berikan posisi yang
nyaman
2. Berikan bantalanan
dibawah bokong saat duduk
5. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No Diagnosa Implementasi Evaluasi Keperawatan


Keperawatan Keperawatan
1. Konstipasi 1) memonitor (hasil S : Pasien mengatakan
berhubungan dengan produksi) pergerakan BAB nya suda keluar
Hemoroid usus (feses), meliputi tapi tidak banyak, dan
frekuensi, konsistensi, masih ada darah di
bentuk, volume dan dalam BAB
warna dengan cara M:
yang tepaa - bising usus 5
2) memonitor bising usus kali permenit
3) menginstruksikan pada - feses keras
pasien/keluarga pada - BAB 1 kali
diet tinggi serat sehari
dengan cara yang tepat - Bentuk bulat
4) melakukan - Dengan warna
enema/irigasi dengan kemerahan
tepat A : Masalah teratasi
Sebagian
R: setelah diberikan
enema, BAB pasien
sudah mulai keluar
T : 1 hari rawatan,
intervensi dilanjutkan
2. Nyeri akut 1) melakukan pengkajian S : Pasien mengatakan
berhubungan dengan nyeri secara masih merasakan
Agen cidera komprehensif yang nyeri ketika BAB,
fisiologis: hemoroid meliputi, lokasi, Nyeri dengan Skala 7
karakteristik, onset/ di daerah Anus,
durasi, frekuensi, Rasanya seperti
kualitas atau beratnya terbakar dan menusuk
nyeri dan faktor M:
pencetus - Tampak
2) mengajarkan teknik meringis,
nonfarmakologi untuk - terdapat
mengurangi nyeri benjolan di
seperti nafas dalam daerah anus
3) mengobservasi adanya A : Masalah belum
petunjuk nonverbal teratasi
mnegenai R : Setelah diajarkan
ketidaknyamanan teknik nafas dalam,
4) Berikan bantalanan terdapat perubahan
dibawah bokong saat pada espresi wajah
duduk pasien
T : 1 hari rawatan,
intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai