Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

KEPERAWATAN GERONITIK
ASUHAN KEPERAWAWATAN PADA LANSIA GANGGUAN MOBILITAS FISIK

DISUSUN OLEH :
Shafira Ananda Tiya Dewantie 18088

Dosen pengajar:
Ricky Riyanto iksan, Ns.,M.Kep.

AKADEMI KEPERAWATAN PELNI JAKARTA


TAHUN AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA LANSIA”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah “ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA” , dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta,25 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................4
1.4 Manfaat...................................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
2.1 Pengkajian..............................................................................................................................5
2.2 Diagnosa.................................................................................................................................5
2.3 Intervensi................................................................................................................................5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses penuaan adalah  proses yang  tersembunyi, dan permulaannya berbeda-


beda antara tiap individu, demikian pula kecepatan  penurunannya. Perubahan  ini
meliputi perubahan kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan pencernaan ,penurunan
aktivitas endokrin. Pada tingkatan psikologis, proses penuaan  ini ditandai dengan
melambatnya waktu  beraksi, melambatnya  proses belajar, serta penurunan daya ingat
dan efisiensi  intelektual. (G.A, 2000).
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, terus-menerus, dan
berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis,
dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh
secara keseluruhan (Maryam, 2008). Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah
memasuki usia lanjut mengalami perubahan, dan sebagian besar perubahan itu terjadi
ke arah yang memburuk/ mengalami penurunan, misalnya, organ reproduksi lebih
cepat usang dibanding organ yang lain, perubahan penampilan, perubahan panca indra,
perubahan seksual (Hurlock, 1999).
Bertambahnya usia selalu meninggalkan  bekas pada setiap  makhluk hidup.,dan
prinsip ini berlaku bagi semua tingkat oragnisasi(molekul,sel, organ, danorganism).
Rentang hidup manusia menunjukkan periode perkembangan secara bertahap dengan
meningkatnya efisiensi tubuh pada  masa anak-anak dan remaja sampa mencapai
tingkat kematangan. Setelah melalui periode yang panjang dengan perubahan yang
kecil, terjadilah penurunan bertahap dalam  kekuatan ,khususnya kekuatan fisik. Ini
biasa disebut periode menua.(Zarb G.A,2002).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat merumuskan apa saja yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa dan bagaimana pengkajian pada lansia?
2. Apa saja diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia ini?
3. Bagaimana intervensi keperawatan pada lansia tersebut?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh tujuan apa saja yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengkajian pada lansia.
2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia ini
3. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada lansia tersebut.

1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh manfaat apa saja yang akan
dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagi dosen:
Untuk bahan ajar kepada mahasiswa.
2. Bagi mahasiswa:
Mampu mengetahui cara mengkaji lansia dengan baik dan benar serta mampu
menentukan diagnose pada lansia hingga dapat menegakan intervensi yang sesuai.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : Nenek Y
b. Umur : 15 Februari 1947, 68 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : (SMA)
e. Pekerjaan : IRT
f. Suku/bangsa : Indonesia
g. Status marital : -
h. Tanggal pengkj : 22 April 2015
i. Alamat : Gg. Madrasah

2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama : Ibu I Riastuti
b. Umur : 34 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : D1 Keperawatan
e. Pekerjaan : Pengurus Panti Wreda Karitas
f. Hub. Dgn klien: Pengurus Panti
g. Alamat : Gg. Rawajati

3. Status Kesehatan Saat Ini


Kesehatan saat ini tidak terlalu baik (tangan kanan klien tidak dapat digerakan, pada
kaki kanan klien terjadi deformitas tulang, dan pada kaki kiri klien terdapat luka
cedera)

4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh kesakitan pada saat berjalan dan duduk akibat cedera pada
kakinya.

b. Kesehatan dahulu
Pasien memiliki riwayat Hipertensi.

c. Kesehatan keluarga
Tidak terkaji
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Compos Mentis (Kesadaran penuh)
Penampilan : Rapih & bersih
Tanda vital : (tidak terkaji)
Tekanan Darah : (tidak terkaji)
Nadi : (tidak terkaji)
Respiratory Rate : (tidak terkaji)
Suhu : (tidak terkaji)
b. Kepala dan leher
Tidak terkaji

c. Sistem respirasi
Tidak terkaji

d. Sistem kardiovaskuler
Tidak terkaji

e. Sistem gastrointestinal
Tidak terkaji

f. Sistem genitourinaria
Tidak terkaji

g. Sistem musculoskeletal
Tidak terkaji

h. Sistem integument
Tidak terkaji

i. Sistem neurosensori
Tidak terkaji

j. Sistem endokrin
Tidak terkaji

6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual


1) Psikososial
Kondisi psikososialnya baik (klien bersahabat), akan tetapi klien cenderung
menyendiri dan menarik diri.
2) Emosional
Kondisi emosional stabil

Identifikasi masalah emosional :


Pertanyaan tahap I
 Apakah klien mengalami sukar tidur ?
Tidak

 Apakah klien sering merasa gelisah


Iya (kadang-kadang)

 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?


Tidak

 Apakah klien sering was-was atau khawatir ?


Iya

Lanjutkan ketahap 2 bila minimal ada satu jawaban “ya” pada tahap I
Pertanyaan tahap II
 Keluhan lebih dari 3 bulan/lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
Tidak

 Ada masalah atau banyak pikiran ?


Klien sering memikirkan keadaan cucu dan anak-anaknya

 Ada gangguan/masalah dengan keluarga klien ?


Tidak

 Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter ?


Tidak menggunakan obat

 Cenderung mengurung diri ?


Iya, klien cenderung mengurung diri (lebih suka di kamar daripada di luar)

Jika ada minimal 1 jawaban “ya” maka : masalah emosional (+)


Masalah emosisonal klien : (+)

3) Spiritual
Baik, klien rajin beribadah (mengikuti apel/ibadah pagi, sore, dan malam hari)
7. Pengkajian Fungsional Klien
a. Kartz Indeks
A. Mandiri dalam makan, kontinensia
(BAB/BAK), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu
fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu
fungsi yang lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian,
dan satu fungsi yang lain
E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian,

ke toilet, dan salah satu fungsi yang lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet,
berpindah dan salah satu fungsi yang lain
G. Ketergantungan semua fungsi di atas
H. Lain-lain
b. Bartel Indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Ket
Bantuan
Makan Frekuensi : 3x sehari
1. 10 Jumlah : seimbang
Jenis : sayur dan lauk
Minum Frekuensi : Sering
2. 10 Jumlah : Seimbang
Jenis : Air putih
Berpindah dari kursi roda
3. ke tempat tidur atau 15
sebaliknya
Personal toilet (cuci muka, Frekuensi :
4. menyisir rambut, dan 0 Ditntukan oleh perawat
gosok gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian, Klien dimandikan dan sering
5. 5
menyeka tubuh, atau BAK sembarangan
menyiram)
6. Mandi 5 Frekuensi : 1x sehari
7. Jalan di permukaan datar 5 Dapat berjalan dengan baik
8. Naik turun tangga 5 Tidak mampu
9. Mengenakan pakaian 5 Dipakaikan oleh perawat
Kontrol bowel Frekuensi : terkadang
10. 5
sembarangan
Kontrol bladder Frekuensi : jarang
11. 5
Olahraga dan latihan Jenis : olahraga senam
Rekreasi dan pemanfaatan Klien tidak merajut, tidak
12. waktu luang 5 melakukan aktivitas, hanya
duduk-duduk

Total Score : 70
Klien Ketergantungan sebagian
Jadi bartel indeks klien, termasuk kategori :
Mandiri : 130
Ketergantungan sebagian : 65-125
Ketergantungan total : < 60
8. Pengkajian Status Mental Gerontik
a. Short Portable Mental Status Quisioner
Benar Salah No Pertanyaan
X 1 Tanggal berapa hari ini ?
X 2 Hari apa sekarang ?
X 3 Apa nama tempat ini ?
X 4 Dimana alamat anda ?
X 5 Berapa umur anda ?
X 6 Kapan anda lahir ?
X 7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
X 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
X 9 Sebutkan nama ibu anda ?
X 10 Kurang 3 dari 20 terus menerus secara menurun

Total score : Salah 4

Jadi klien mengalami :


Fungsi intelektual utuh : jika jumlah salah 0-3
Fungsi intelektual ringan : jika jumlah salah 4-5
Fungsi intelektual sedang : jika jumlah salah 6-8
Fungsi intelektual berat : jika jumlah salah 9-10
b. Mini Mental Status Exam
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
kognitif Maks Klien
Menyebutkan dengan benar
o Tahun
o Musim
1 Orientasi 5 3 o Tanggal
o Hari
o Bulan

Dimana kita berada ?


o Negara Indonesia
o Provinsi Jawa Barat
Orientasi 5 5 o Kota Bandung
o PSTW.......
o Wisma ......

Sebutkan nama 3 objek oleh pemeriksa


masing-masing 1 detik kemudian minta
klien untuk menyebutkan ulang ketiga
objek tersebut ?
2 Registrasi 3 3 o Objek .....
o Objek .....
o Objek .....

Minta klien untuk memulai angka 100


dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat
o 93
Perhatian dan o 86
3 5 5
kalkulasi o 79
o 72
o 65

Minta klien untuk mengingat objek pada


nomor 2 (registrasi) dan nilai 1 poin
4 Mengingat 3 3 untuk jawaban benar untuk masing-
masing objek

Tunjukkan pada klien suatu benda dan


minta pada klien menyebutkan namanya
o Jam tangan
o Pulpen
5 Bahasa 9 Minta klien untuk mengulang kata-kata
4 berikut “tak ada jika atau tetapi”

 Pernyataan benar 2 buah : tak ada,


tetapi

Minta klien untuk mengikuti perintah yang


terdiri dari 3 langkah :
“ambil kertas ditangan anda, lipat dua dan
taruh dilantai”

o Ambil kertas ditangan anda


o Lipat dua
o Taruh dilantai

Perintahkan klien untuk mengikuti hal


berikut :

o “Tutup mata anda”

Perintahkan klien untuk membuat


kalimat dan suatu gambar
o Tulis satu kalimat
o Manyalin gambar

Total Nilai 30 23

Total Score :
Aspek kognitif dan fungsi mental baik : jika total skor > 23
Kerusakan aspek fungsi mental ringan : jika total skor 18-22
Terdapat kerusakan aspek fungsi : jika total skor < 17
mental berat

9. Pengkajian Status Mental Gerontik


Nilai 1 : Jika klien menunjukkan kondisi di bawah ini
Nilai 0 : Jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini

Komponen Langkah Kriteria Nilai


utama dalam
bergerak
Perubahan Mata dibuka Tidak bangun dari tempat
posisi/gerakan Bangun dari duduk dengan satu gerakan,
keseimbangan kursi tetapi mendorong tubuhnya
keatas dengan tangan atau 1
bergerak ke depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil
pada saat berdiri pertama
kali

Duduk ke Menjatuhkan diri ke kursi,


kursi tidak duduk ditengah kursi 1

Menahan Pemeriksa mendorong


dorongan pada sternum (perlahan-lahan
sternum sebanyak 3 kali). Klien
menggerakkan kaki, 1
memegang objek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya

Mata ditutup Kriteria sama dengan


Bangun dari kriteria untuk mata terbuka 1
kursi

Duduk ke Kriteria sama dengan


kursi kriteria untuk mata terbuka 1

Menahan Kriteria sama dengan


dorongan pada kriteria untuk mata terbuka 1
sternum

Perputaran Menggerakkan kaki,


leher memegang obyek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, 0
keluhan vertigo, pusing atau
keadaan tidak stabil

Gerakan Tidak mampu untuk


menggapai menggapai sesuatu dengan 1
sesuatu bahu fleksi max, sementara
berdiri pada ujung-ujung
jari kaki tidak stabil,
memegang sesuatu untuk
dukungan

Membungkuk Tidak mampu


membungkuk untuk
mengambil objek-objek
kecil dari lantai, memegang 1
objek untuk bisa berdiri,
memerlukan usaha-usaha
multiple untuk bangun

Gaya berjalan Minta klien Ragu-ragu tersandung,


dan gerak untuk berjalan memegang objek untuk
ke tempat dukungan 1
yang
ditentukan

Ketinggian Kaki tidak naik dari lantai


langkah kaki secara konsisten (menggeser
(saat berjalan) atau menyeret kaki), 1
mengangkat kaki terlalu
tinggi (>50 cm)

Kontinuitas Setelah langkah-langkah


langkah kaki awal, langkah-langkah
(diobservasi menjadi tidak konsisten, 1
dari sampinh memulai mengangkat satu
klien) kaki sementara yang lain
menyentuh tanah

Kesimetrisan Tidak berjalan pada garis


langkah lurus, bergelombang dari
(diobservasi sisi ke sisi 0
dari samping
klien)

Penyimpanga Tidak berjalan pada garis


n jalur pada lurus, bergelombang dari
saat berjalan sisi ke sisi
(diobservasi 0
dari belakang
klien)

Berbalik Berhenti sebelum berbalik,


jalan sempoyongan, 1
bergoyang, memegang
obyek untuk dukungan

Total Score : 11
0-5 : Resiko jatuh rendah
6-10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi

Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH


Berdasarkan data pengkajian data
di atas diperoleh lah data sebagai a. Klien mengalami Gangguan mobilisasi (gerak)
berikut. deformitas tulang
1) DO: akibat kecelakaan
- Ditemukan deformitas beberapa tahun silam
pada tulang lutut klien b. Ketika mengalami
- Klien memiliki riwayat perubahan pada posisi
hipertensi tulangnya, klien tidak
DS: ditangani oleh petugas
- Klien mengeluh kesakitan medis (dokter)
pada kakinya dan terus c. Akibat posisi kaki
memegang kakinya klien yang tidak
- Klien mengeluh kesakitan sesuai, klien sering
ketika berjalan. merasakan nyeri.
- Klien mengatakan tangan d. Pengaruh dari
kanannya sulit untuk hipertensi yang
digerakkan menyebabkan tangan
klien sulit digerakkan.

2) DO: a. Rasa sakit yang Gangguan Rasa Nyeri


- Pada kaki kiri klien dirasakan klien akibat (Persepsi sensori)
ditemukan sejumlah luka sejumlah luka yang
dan terdapat balutan luka disebabkan kaki klien
yang masih basah. terbentur.
- Klien memiliki riwayat b. Luka pada kaki klien
Diabetes Melitus (DM) sulit sembuh
DS: dikarenakan klien
- Klien mengeluh kaki menderita DM
kirinya sakit dan terus c. Kaki klien sering
memegang balutan luka. terantuk karena kaki
- Klien mengatakan klien cedera,
kakinya sering terantuk / ditambah faktor usia.
tersandung.

3) DO: a. Rasa mengantuk klien Gangguan psikososial


- Klien terlihat lelah dan disebabkan karena (ansietas)
mengantuk klien kurang/kesulitan
DS: untuk tidur.
- Klien berkata klien b. Klien sulit tidur
mengalami kesulitan karena klien sering
tidur. memikirkan
keluarganya (anak
dan cucu-cucunya)

4) DO: a. Klien pernah terjatuh Resiko tinggi terjadinya


- Bentuk tulang klien tidak akibat posisi tulang cedera dan terjatuh
sama (simetris) kaki yang tidak baik
- Klien tidak mampu untuk (deformitas tulang)
berjalan dengan baik b. Klien kesulitan
DS: berjalan akibat rasa
- Klien berkata pernah nyeri dan kondisi kaki
beberapa kali terjatuh yang kurang baik
- Klien berkata kalau klien c. Klien malas untuk
pernah beberapa kali beraktivitas
dibantu untuk berjalan. dikarenakan rasa
- Klien berkata takut untuk nyeri yang
senam atau beraktivitas ditimbulkan ketika
(jarang beraktivitas) berjalan.

Tabel prioritas masalah

Diagnosa Kriteria Jumlah Keterangan


No
Keperawatan A B C D E
1. Gangguan rasa nyeri 5 4 3 2 3 17 Diagnosa 1
berhubungan dengan
trauma jaringan
akibat jatuh

2. Gangguan mobilitas 4 3 2 3 2 14 Diagnosa 2


fisik yang
berhubungan dengan
keterbataan rentang
gerak.

3. Ansietas (Cemas) 3 2 2 2 2 11 Diagnosa 3


berhubungan dengan
psikososial dengan
keluarga

4. Resiko tinggi jatuh / 4 4 1 2 0 11 Diagnosa 4


cedera berhubungan
dengan gangguan
fisiologis
(Deformitas tulang
lutut kaki kanan)
Pembobotan :
Keterangan Kriteria: 1. Sangat
A. Besar dan Seringnya masalah rendah

B. Besarnya kerugian yang ditimbulkan 2. Rendah

C. Kecukupan ilmu pengetahuan dan 3. Cukup


teknologi
4. Tinggi
D. Ketersediaan sumber 5. Sangat

E. Kesiapan masyarakat terhadap 6. Sangat


program tinggi

2.2 Diagnosa
1. Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan trauma jaringan akibat jatuh
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan keterbataan rentang
gerak.
3. Ansietas berhubungan dengan psikososial dengan keluarga
4. Resiko tinggi jatuh berhubungan dengan gangguang fisiologis (Deformitas
tulang lutut kaki kanan)

2.3 Intervensi
1. Gangguan nyaman nyeri yang berhubungan dengan trauma jaringan akibat jatuh
Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan:
- Klien menyatakan nyeri terkontrol
- Klien mampu membatasi fungsi posisi dengan pembatasan kontraktur
- Klien mampu mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi
kompensasi tubuh.
- TTV dalam batas normal
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Evaluasi atau lanjutkan pemantauan Tingkat aktifitas atau latihan
tingkat inflamasi atau rasa sakit pada tergantung dari perkembangan atau
sendi. resolusi dari proses inflamasi

2. Bantu dan ajari keluarga klien untuk Istirahat sistemik dianjurkan selama
pertahankan istirahat tirah baring atau eksaserbasi akut dan seluruh fase
duduk jika diperlukan, jadwal aktifitas penyakit yang penting untuk
untuk memberikan periode istirahat mencegah kelelahan dan
yang terus menerus dan tidur dimalam mempertahankan kekuatan.
hari yang tidak terganggu.

3. Bantu  dan ajari keluarga dengan Mempertahankan atau menigkatkan


rentang gerak aktifatau pasif, demikian fungsi sendi, kekuatan otot dan
juga latihan resistif dan isometric jika stamina umum. Catatan: latihan yang
memungkinkan. tidak adekuat dapat menyebabkan
kekakuan sendi
4.  Ajari klien dan keluarga ubah posisi
dengan sering dengan personel cukup   Menghilangkan tekanan pada
serta demonstrasikan atau bantu tehnik jaringan dan meningkatkan  sirkulasi,
pemindahan dan penggunaan bantuan tehnik pemindahan yang tepat dapat
mobilitas, mis: trapeze. mencegah robekan abrasi kulit.

5.  Dorong klien mempertahankan


postur tegak dan duduk tinggi, berdiri, Memaksimalkan fungsi sendi,
berjalan. mempertahankan mobilitas.

6. Ajarkan keluarga untuk memberikan Menghindari cedera akibat kecelakaan


lingkungan yang aman, mis: menaikkan atau jatuh.
kursi atau kloset, menggunakan
pegangan tangga pada bak atau
pancuran dan toilet, penggunaan alat
bantu mobilitas atau kursi roda

2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan keterbatasan rentang gerak


Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan:
- Klien mampertahankan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskeletal dan
fleksibilitas sendi-sendi dibuktikan oleh tidak adanya kontraktur.
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Observasi tanda dan gejala Memberikan informasi sebagai dasar
penurunan mobilitas sendi, dan dan pengawasan keefektifan intervensi.
kehilangan ketahanan

2. Observasi status respirasi dan fungsi Memberikan informasi tentang status


jantung klien. respirasi dan fungsi jantung klien.

3. Observasi lingkungan terhadap


bahaya-bahaya keamanan yang
Mencegah risiko cedera pada lansia
potensial. Ubah lingkungan untuk
menurunkan bahaya-bahaya
keamanan.

4. Ajarkan tentang tujuan dan


pentingnya latiha
Meningkatkan harga diri:
meningkatkan rasa kontrol dan
5. Ajarkan penggunaan alat-alat bantu kemandirian klien
yang tepat Membantu perawatan diri dan
kemandirian pasien.

3. Ansietas berhubungan dengan psikososial dengan keluarga

Tujuan dan kriteria hasil yang diinginkan:

Intervensi Keperawatan Rasional


1. Mengkaji tingkat cemas klien 1.
2. 2. Mencatat pembatasan focus pikiran
3. Mengobservasi pola bicara klien
apakah cepat atau lambat
4. Mendiskusikan dengan klien tentang
apa yang dicemaskan oleh klien
5. Menanyakan mekanisme koping
yang digunakan oleh klien jika
sedang cemas
6.Mempertahankan kontak sering
dengan klien untuk mendengarkan
klien bercerita
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita (Nugroho, 2000).
Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik. Teori-
teori biologis sosial dan fungsional telah ditemukan  untuk menjelaskan dan
mendukung berbagai definisi mengenai proses penuaan. pendekatan  multi disiplin
mengenai teori penuaan, perawat harus memiliki kemampuan untuk mensintesa
berbagai teori tersebut dan menerapkannya secara total pada lingkungan perawatan
klien usia lanjut termasuk aspek fisik, mental/emosional dan aspek-aspek sosial.
Dengan demikian  pendekatan eklektik akan menghasilkan dasar yang baik saat
merencanakan suatu asuhan  keperawatan berkualitas pada klien lansia.

3.2 Saran
Penulis sadari dalam  penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
mungkin jauh dari tahapan  kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi tercapainya
penyusunan makalah yang  jauh lebih baik dimasa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV.Pusat. Penerbit
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. Jakarta.

Amin & Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA
NIC NOC. Yogyakarta : Media Action.

Dewi, Sofia Rhosma. 2014. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Deepublish.

Yurisaldi. 2010. Berdzikir untuk kesehatan saraf. Jakarta:Zama

Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai