Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS UJI KOMPARASI NON PARAMETRIK MENGGUNAKAN UJI

WILCOXON

Dosen Pembimbing:
Ritna Udiyani S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh :

Alda NIM 1114190632


Helda Aprilia NIM 1114190635

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES DARUL AZHAR BATULICIN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dialah satu-satunya Dzat yang memberikan perlindungan dunia dan akhirat kelak. Dialah
sesungguhnya Maha pemberi petunjuk yang tiada dapat menyesatkan.Pertama-tama marilah
kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang senantiasa memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Laporan ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan, bimbingan, masukan, dan
motivasi dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ritna Udiyani, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen pembimbing mata kuliah
Biostatistik yang telah memberikan masukan dan kesempatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
2. Orang tua serta saudara-saudara tercinta atas do’a, motivasi, dan harapannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
3. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan masukan yang baik kepada
penulis sehingga bisa menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
Mudah-mudahan amal baik mereka senantiasa mendapat pahala dan balasan yang
setimpal dari Allah Swt. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya amin.

Simpang Empat, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Istilah nonparametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun 1942.
Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat digunakan
dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistik
parametrik, terutama yang berkaitan dengan distribusi normal. Istilah lain yang sering
digunakan untuk statistik nonparametrik adalah statistik bebas distribusi (distribution-
free statistics) dan uji bebas asumsi (assumption-free test). Statistik nonparametrik
banyak digunakan pada penelitian-penelitian sosial. Data yang diperoleh dalam
penelitian sosial pada umunya berbentuk kategori atau berbentuk rangking. ( Mulya,
2020)
Statistik nonparametrik adalah prosedur statistik yang tidak mengacu pada
parameter tertentu. Itulah sebabnya, statistik nonparametrik sering disebut sebagai
prosedur yang bebas distribusi (free-distibution procedures). Banyak orang berpendapat,
jika data yang dikumpulkan terlalu kecil maka prosedur statistik nonparametrik lebih
baik digunakan. Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis
pada data nominal atau ordinal karena pada umumnya data berjenis nominal dan ordinal
tidak menyebar normal.
Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya
asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasi. Dari segi jumlah data, pada umumnya
statistik nonparametrik digunakan untuk data berjumlah kecil (n < 30).
Contoh metode statistik nonparametrik diantaranya adalah Uji Wilcoxon (Signed-
rank Test), Uji Tanda (sign Test), Uji Mann-Whitney (Mann-Whitney Test), Uji Kruskal-
Wallis (K-W Test), Uji Kolmogorov-Smirnov(K-S Test), dan Uji McNemar (McNemar
Test).
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana Uji Komparasi Non Parametrik menggunakan Uji Wilcoxon?
1.3. Tujuan
1.3.1. Umum
Untuk mengetahui Bagaimana Uji Komparasi Non Parametrik menggunakan Uji
Wilcoxon.
1.3.2. Khusus
a. Untuk mengetahui Bagaimana Penerapan Pada Uji Wilcoxon
b. Untuk mengetahui Bagaimana Langkah-langkah Pada Uji Wilcoxon

1.4. Manfaat
a. Penulis
Semoga dengan pembuatan makalah ini penulis dapat menambah wawasan dan
pengalaman tentang
b. Institusi
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta
menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat. Pada Uji Komparasi
Non Parametrik menggunakan Uji Wilcoxon.
c. Masyarakat
Semoga dengan ada nya penyusunan makalah ini masyarakat dapat memahami
Bagaimana Uji Komparasi Non Parametrik menggunakan Uji Wilcoxon.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uji Wilcoxon


Uji wilcoxon signed test merupakan uji nonparametris yang digunakan untuk
megukur perbedaan 2 kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval
tetapi data berdistribusi tidak normal. Uji ini juga dikenal dengan nama uji match
pair test. Dasar pengambilan keputusan dalam uji wilcoxon signed test adalah
sebagai berikut :
1. Ketika nilai probabilitas Asym.sig 2 failed < 0,05 maka terdapat perbedaan
rata-rata.
2. Ketika nilai probabilitas Asym.sig 2 failed > 0,05 maka tidak terdapat
perbedaan rata-rata.
Pada tahun 1945 Frank Wilcoxon mengusulkan suatu cara nonparametrik yang
sangat sederhana untuk membandingkan dua populasi kontinu bila hanya tersedia
sampel bebas yang sedikit dan kedua populasi asalnya tidak normal. Cara ini
dinamakan uji Wilcoxon atau uji jumlah rang Wilcoxon
Hipotesi nol Ho bahwa µ1 = µ2 akan diuji lawan suatu tandingan yang sesuai
pertama-tama ambillah sampel acak dari tiap populasi. Misalkan n1 banyaknya
pengamatan dalam sampel yang lebih kecil, dan n2 banyaknya pengamatan dalam
sampel yang lebih besar. Bila sampelnya berukuran sama, maka n1 dan n2 dapat
dipertukarkan. Urutkanlah semua n1 + n2 pengamatan dengan urutan membesar dan
berikan rang 1, 2, . . . , n1 + n2 pada tiap pengamatan. Bila terdapat seri (pengamatan
yang besarnya sama), maka pengamatan tersebut diganti dengan rataan rang nya.
( Astuti, 2021)
Jumlah rang yang berasal dari ke n1 pengamatan dalam sampel yang lebih
kecil dinyatakan dengan w1. Begitu juga, w2 menyatakan jumlah rang yang berasal
dari n2 pengamatan dalam sampel yang lebih besar. Jumlah n1 + n2 hanya
bergantung pada banyaknya pengamatan dalam kedua sampel dan sama sekali tidak
dipengaruhi oleh hasil percobaan. Jadi, bila n1=3 dan n2=4, maka w1+w2=1+2+…
+7=28
Bila sampel ukuran n1 dan n2 diambil beberapa kali, maka dapat diharapkan
bahwa w1 dan w2 akan berubah. Jadi w1 dan w2 masing-masing di pandang sebagai
nilai peubah acak W1 dan W2. Untuk lebih mudah dalam menghitung peluangnya,
kita menggunakan tabel. Tabel ini didasarkan pada statistika U, minimum U1 dan
U2, dengan:

Untuk uji ekaarah, Bila P(U ≤ u  Ho benar) ≤ α, uji tersebut berarti dan Ho
ditolak. Untuk uji dwiarah, uji tersebut berarti bila 2P(U ≤ u  Ho benar) ≤ α, dalam
hal ini hipotesis tandingan bahwa µ1 ≠ µ2 diterima.

dengan menggunakan tabel, untuk u = 2, diperoleh:


P(U ≤ 2 Ho benar) = 0,071

2.2 Langkah-langkah Uji Wilcoxon


Menurut ( Restu, 2016) untuk menguji hipotesis nol, bahwa rataan dua populasi yang
tak normal adalah sama bila hanya tersedia sampel acak yang terkecil (ukurannya),
maka dikerjakan melalui langkah-langkah berikut:
1. Ho : µ1 = µ2
2. H1 : Tandingannya adalah µ1 < µ2 , µ1 > µ2 , atau µ1 ≠ µ2
3. Pilih taraf keberartian
4. Daerah kritis:
a) Semua nilai u yang memenuhi P(U ≤ u │ Ho benar) < α bila n2 ≤ 8 dan ujinya
ekaarah.
b) Semua nilai u yang memenuhi 2P(U ≤ u │Ho benar) < α bila n2 ≤ 8 dan
ujinya dwiarah.
c) Semua nilai u yang lebih kecil atau sama dengan nilai kritis yang sesuai dalam
table bila 9 ≤ n2 ≤ 20
5. Hitung w1, w2, u1, u2dari sampel bebas berukuran n1 dan n2, dengan n1≤n2.
Dengan menggunakan yang terkecil diantara u1 dan u2 sebagai u, tentukanlah
apakah u jatuh pada daerah penerimaan atau pada daerah kritis.
6. Kesimpulan: tolak Ho bila u jatuh dalam daerah kritis; jika sebaliknya,
terima Ho.
Contoh 1:
3. Untuk mengetahui apakah suatu serum baru akan menyembuhkan leukemia,
dipilih Sembilan tikus yang penyakit leukemianya sudah cukup parah. Lima
tikus mendapat pengobatan sedangkan empat tidak. Lamanya tikus hidup,
dalam tahun sejak permulaan percobaan adalah

Jawab: n1 = 4 dan n2 = 5, diperoleh:


1. Ho : µ1 = µ2
2. H1 : µ1 < µ2
3. α = 0,05
4. Daerah kritis: semua nilai u yang memenuhi P(U ≤ u  Ho benar)<0,05
5. Perhitungan: semua pengamatan diurutkan membesar dan diberi rang
1sampai 9.
sehingga u = 8. Karena P(U ≤ 8  Ho benar) = 0,365 < 0,05, maka nilai u =
8 jatuh pada daerah penerimaan.
6. Kesimpulan: terima Ho dan simpulkan bahwa serum tidaklah
memperpanjang usia dengan cara mengobati leukemia.

Contoh 2
4. Kadar nikotin dua merek rokok, diukur dalam miligram, sebagai berikut:

Ujilah hipotesis, pada taraf keberartian 0,05, bahwa rata-rata kadar nikotin
kedua merek rokok sama.
Jawab: n1 = 8 dan n2 = 10
1. Ho : µ1 = µ2
2. H1 : µ1 < µ2
3. α = 0,05
4. Daerah kritis: semua nilai u yang memenuhi P(U ≤ u  Ho benar)<0,05
5. Perhitungan: semua pengamatan diurutkan membesar dan diberi rang 1
sampai 18.
Rang pengamatan dari sampel yang lebih kecil digarisbawahi.

Sehingga u = 23
6. Kesimpulan : terima Ho dan simpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan dalam kadar nikotin kedua merek rokok.
BAB III
ANALISIS JURNAL

3.1 Judul jurnal


Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Ibu Tentang Pijat Bayi Di Kelurahan
Tiyaran Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo (The Effect Of Health Education On
Mother's Attitude About Baby Massage In Kelurahan Tiyaran District Bulu Regency
Sukoharjo)
3.2 Nama yang melakukan Penelitian dan Tahun Penelitian
(Ayudia, 2020)
3.3 Abstrak
Latar Belakang :
Pijat bayi dapat digolongkan sebagai stimulasi sentuhan yang dilakukan dengan usapan
halus pada permukaan kulit bayi dengan tangan yang bertujuan untuk menghasilkan efek
terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpha. Di dalam pijat
bayi terdapat unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara atau bicara, pandangan
mata, gerakan, dan pijatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap sikap ibu tentang pijat bayi di Kelurahan Tiyaran, Kecamatan Bulu,
Kabupaten Sukoharjo.
Metode:
Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value
<0.05 (CI=95%).
Hasil penelitian:
Hasil analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon menunjukkan nilai Z adalah -3.561. Nilai
asymp.Sig 0.000 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
sikap ibu dalam melakukan pijat bayi. Simpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap sikap ibu tentang pijat bayi, saat pretest dan posttest.
3.4 Analisis PICO
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
1 P Ya Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang
memiliki bayi usia 0-24 bulan di Kelurahan Tiyaran,
Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo sebanyak 50 orang.
2 I Ya Intervensi penelitian ini Pendidikan adalah upaya untuk
memberikan pengetahuan, sehingga terjadi perubahan
perilaku positif yang meningkat. Semakin tinggi pendidikan
maka seseorang akan mudah menerima hal-hal baru dan
mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.
Hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon antara
pendidikan kesehatan dengan sikap ibu dalam melakukan
pijat bayi.
3 C Ya Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 responden di
Kelurahan Tiyaran, 10 orang tua memijatkan bayinya ke
dukun bayi karena belum mengetahui tentang pijat bayi
sehingga tidak dapat melakukan pemijatan secara mandiri.
sikap responden sebelum diberi pendidikan kesehatan
cenderung memiliki sikap negatif sebanyak 30 orang (60%).
Sedangkan sikap responden sesudah diberikan pendidikan
kesehatan memiliki sikap positif sebanyak 35 orang (70%).
Semakin tinggi pendidikan maka seseorang akan mudah
menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal
yang baru tersebut.
Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa sebelum diberi
pendidikan kesehatan ada 20 orang (60%) yang memiliki
sikap positif. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
reponden berada dalam usia reproduktif dan berpendidikan
SMP sehingga informasi yang diperoleh menjadi lebih
banyak. Informasi tersebut dapat diperoleh dari media massa
baik cetak maupun elektronik.
Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan
desain penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment)
dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang
memiliki bayi usia 0-24 bulan.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik sampel Purposive Sampling. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah berupa kuesioner.
4 O Ya Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap sikap ibu tentang pijat bayi Di Kelurahan
Tiyaran, Kecamatan Bulu, Sukoharjo dengan sampel
sebanyak 50 orang dapat disimpulkan: Sikap ibu sebelum
diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi cenderung
memiliki sikap negatif dengan prosentase sebesar 60%. Sikap
ibu sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
memiliki sikap positif dengan prosentase sebesar 70%.
Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu
tentang pijat bayi dengan nilai p=0.000 dan nilai Z = -3,561.

Kesimpulan: Sikap ibu sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi cenderung
memiliki sikap negatif dengan prosentase sebesar 60%. Sikap ibu sesudah diberi
pendidikan kesehatan tentang pijat bayi memiliki sikap positif dengan prosentase sebesar
70%.

3.5 Analisis VIA


a) Validity
1. Apakah penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, sesuai karena Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap sikap ibu tentang pijat bayi, Karena pijat bayi dapat digolongkan
sebagai aplikasi stimulasi sentuhan yang dilakukan dengan usapan halus pada
permukaan kulit bayi dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk
menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan
limpha.
2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat?
Ya, Subjek penelitian ini diambil dengan cara teknik sampel Purposive Sampling.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa kuesioner. Uji validitas dapat
dilakukan dengan rumus korelasi pearson product moment. Analisis bivariat
menggunakan uji wilcoxon.
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, sesuai karena untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap sikap ibu dan bayi, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan desain penelitian eksperimen semu (quasi experiment)
4. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk
meminimalisirkan kebetulannya?
Ya, diketahui bahwa sebagian besar responden belum pernah mendapatkan
informasi tentang pijat bayi sebanyak 38 orang (76%) maka dari itu untuk
meminimalisir kebetulan cukup memenuhi.
5. Apakah analisa data dilakukan cukup baik?
Ya
b) Important
Apakah penelitian ini penting?
Ya sangat penting karena untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan ibu
terhadap kesehatan bayi maka perlu dilakukan penelitian ini
c) Applicable
Apakah penelitian ini dapat diterapkan?
Ya
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, W. (2021). IMPLEMENTASI WILCOXON SIGNED RANK TEST UNTUK MENGUKUR . jurnal
produktif, Vol 5 No. 1 , 405-410. Retrieved from
https://journal.umtas.ac.id/index.php/produktif/article/download/1004/600/4370

Mulya, F. (2020). Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan dan Sikap Merawat Organ. Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Indonesia, 26-31. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jppkmi

Restu, T. (2016). PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN . Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, 145-
152. Retrieved from https://jurnal.akbiduk.ac.id/assets/doc/170710022920-145-152-Jurnal
%20Ilmu%20Kebidanan%20Juni%202017%20Jilid%203%20Nomor%202%20Revisi%202.pdf

Ayudia, s. (2020). PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU. Jurnal Ilmiah
Kesehatan dan Aplikasinya,, Vol.8(1), 25-30. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jppkmi/article/download/41431/17338

Anda mungkin juga menyukai