Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR

A. Data Subjektif
1. Identitas

a. Nama Bayi : By.Ny.H                                

b. Tanggal/Jam Lahir  : 27-01-2022          

c. Jenis Kelamin :  Laki-laki   

d. Diagnosa medis : Neonatal jaundice  

e. Tgl pengkajian : Selasa, 01 Februari 2022          

f. Orang Tua

Ayah Ibu
Nama Tn. A Ny.H

Umur
- -

Suku/Bangsa
Banjar Banjar
Agama
Islam Islam
Pendidikan
- -
- IRT
Pekerjaan

Alamat Jln. Bina Karya Jln. Bina Karya


Guntung Lua Guntung Lua
2. Keluhan Utama :

Bayi Ny. H dengan masa gestasi 41 minggu dengan BB lahir 2790 gram. Kulit bayi
nampak ikterik, sklera tampak ikterik. tanda-tanda vital, Temp : 35,6 0C RR : 30x
menit SPO2 : 84% HR : 130x/menit

3. Riwayat Prenatal

a. Kehamilan ke :2
b. Tempat ANC : -
c. Imunisasi TT :-
d. Obat-Obatan yang pernah diminum selama hamil : Tidak terkaji
e. Penerimaan Ibu/Keluarga Terhadap kehamilan : Baik
f. Masalah yang pernah dialami ibu saat hamil : Tidak ada

No Keluhan / Masalah Umur Kehamilan Tindakan Oleh Ket

1. - - - - -

4. Riwayat IntraNatal

a. Persalinan ke : 2                                            
b. Tempat dan penolong persalinan :  RS dan Dokter    
c. Masalah saat persalinan  :  Hb sangat tinggi               
d. Cara Persalinan :  (Spontan) pervaginam                            
e. Lama persalinan :  ± 8 jam                             

1. Keadaan bayi saat lahir


a. Segera menangis/tidak : Tidak menangis    

b. Apgar score : 1-2-5          

c. BB lahir/PB Lahir :  2790               Gram/50 Cm

2. Riwayat Kesehatan

a. Bayi              : Tidak ada kelainan kongenital

b. Keluarga      : Dari pihak keluarga tidak ada yang


menderita penyakit seperti hipertensi, hepatitis, asma, tbc, jantung, Dm, maupun
penyakit kronis dan penyakit menular lainnya.

3. Status Imunisasi

Jenis Imunisasi Umur Diberikan Tempat Pelayanan


- - -

1. Data Kebutuhan Biologis

 Kebutuhan Nutrisi

a. Jenis Makanan dan Minuman : ASI

b. Frekuensi   : 8x sehari

c. Banyaknya : 6 ml/3 jam


 Kebutuhan Eliminasi

BAB

a. Frekuensi : 1 kali dalam sehari


b. Warna : kuning

c. Konsistensi : cair

d. Masalah  :-

BAK

a. Frekuensi : 4-5 x dalam sehari


b. Warna :  kuning jernih

c. Masalah  :-

 Kebutuhan Personal Hygiene

a. Frekuensi Mandi                               : 1x/hari

b. Frekuensi Ganti pakaian                     : Sesuai kebutuhan

c. Penggunaan popok anti tembus          : Sesuai kebutuhan

2. Data Psikososial dan Spiritual Orang Tua/Keluarga

a.  Tanggapan keluarga terhadap kelahiran bayi :

Bahagia, karena bayi yang ditunggu-tunggu sudah lahir dengan selamat.

b.  Tanggapan keluarga terhadap keadaan bayi    :


Sangat khawatir, karena takut terjadi keadaan yang tidak diinginkan.

c.  Pengambil keputusan dalam keluarga              :

Ayah dan Ibu

d.  Pengetahuan keluarga tentang perawatan bayi :

Ibu dan kelurga mengetahui perawatan bayi dari perawat.

e. Kebiasaan atau ritual dalam keluarga berkaitan dengan kelahiran dan perawatan
bayi :

Tasmiyah

B. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal
: Hubungan pernikahan

: Hubungan saudara

: Pasien
C. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

    a. Keadaan umum:

KU bayi baik, aktivitas aktif, menangis kuat, kulit bayi tampak ikterik, sklera
tampak ikterik.

   b. Kesadaran : compos mentis

    c. Tanda Vital : Nadi : 119x/menit, SPO2 91% , RR : 30x/menit, Suhu : 35,60C

 Pemeriksaan Antropometri

1. BB : 2970 Gram                   


2. PB : 50 Cm
3. Lingkar kepala : 32 Cm
4. Lingkar dada : 31 Cm  
5. LILA : 10 Cm              

 Pemeriksaan Khusus

1. Kepala : Simetris, tidak terlihat caput succedaneum ataupun cepal


hematoma.
2. Muka : Simetris, tidak oedem, tampak ikterik
3. Mata : Simetris, tidak terdapat pengeluaran sekret mata, sklera
tampak ikterik
4. Telinga : Bentuk simetris, tidak terdapat masa, tidak terlihat
pengeluaran serumen.
5. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat masa, tidak oedem,
tidak ada pergerakan cuping hidung.
6. Mulut : Bentuk simetris, tidak ada oral trush, lidah dan membran
mukosa tidak kerin, tidak terlihat labiopallatokizis.
7. Leher : Bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran vena jugularis
dan kelenjar tiroid.
8. Dada/mamae : Bentuk simetris, tidak tampak retraksi pada dada.

 Inpeksi : Dada tampak simetris, tidak tampak tarikan dinding dada.


 Palpasi : Tidak teraba massa pada dada.
 Auskultasi : Terdengar suara jantung S1 S2 tunggal, tidak terdengar
suara tambahan pada kedua lapang paru.
 Perkusi : Saat dilakukan perkusi terdengar bunyi sonor.

9. Perut : Bentuk tampak simetris, tidak ada distensi abdomen, tidak


teraba pembesaran hepar, tali pusat berwarna pucat, tidak ada tanda-tanda
peradangan tali pusat, tidak berbau menusuk, tidak terjadi perdarahan.

 Inpeksi : Tali pusat berwarna pucat, tidak ada perdarahan, tidak


tercium bau, dan tidak ada tanda peradangan, tampak tidak ada
pembesaran perut, kulit tampak ikterik.
 Palpasi : Tidak teraba pembesaran hepar, tidak terjadi distensi
abdomen, lingkar perut 21cm batas normal.

LP : 25 cm

 Auskultasi : Bising usus terdengar 15 x/menit.


 Perkusi : Saat perkusi terdengar bunyi tympani.

10. Tungkai : Bentuk tungkai kanan dan kiri, atas, bawah simetris, tidak
ada polidaktil maupun sindaktil.
11. Genetalia : Testis kanan kiri positif, tidak ada kelainan apapun, jenis
kelamin laki-laki.

 Pemeriksaan Refkeks Fisiologis


1. Repleks Moro : Positif, bayi dikejutkan dengan suara atau
gerakan maka bayi seolah memeluk

2. Repleks Rooting : Positif, bayi disentuh pada pipi / ujung mulutnya


maka mulut akan membuka/menoleh
3. Repleks Mengenggam : Positif, telapak tangan bayi disentuh maka jari-jari
bayi akan menggenggam
4. Repleks Sucking : Positif, suatu benda dimasukkan atau
diletakkan ke mulut bayi, maka bayi langsung mengisap
5. Repleks Tonick Neck : Positif, telapak kaki bayi digoyang atau disentuh,
maka jari-jari akan membuka.

 Pemeriksaan Perkembangan Bayi

1. Kemampuan Bahasa Bayi : Menangis


2. Kemampuan Motorik Halus : Bayi dapat menggerakan Ekstremitas
3. Kemampuan Motorik Kasar : Bayi dapat mengangkat kepala, guling-guling,
menahan kepala tetap tegak.
4. Adaptasi Sosial :-

 Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium :

Hasil pemeriksaan Nilai normal


Hemoglobin : 15,6 mg/dL (12,0-16,0 mg/dL)
Bilirubin total : 19,75 mg/dL (< 1,00 mg/dL)
Bilirubin direk : 0,70 mg/dL (< 0,25 mg/dL)
Bilirubin indirek : 19, 05 mg/dL (0,3 – 1,1 mg/dL)

2. Rontgen : -
3. CT Scan : -
4. USG :-

C. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


Do :
1 Penurunan abnormal Ikterik Neonatus
 Kulit By.Ny.H tampak ikterik
 Bilirubin total 19,75mg/dL
 Bilirubin direk 0,70 mg/dL
 Bilirubin indirek 19,05 mg/dL
 Nadi 119 x/menit
 Respirasi 30 x/menit
 Hb 15,6 mg/dL
Do :
2 penggunaan Risiko hipertermia
 Akral terasa panas
incubator
 By.Ny.H tampak rewel
 Bilirubin total 19,75mg/dL
 Bilirubin direk 0,70 mg/dL
 Bilirubin indirek 19,05 mg/dL
 Temp 38,6 ºC
 Nadi 119 x/menit
 Respirasi 30 x/menit
 Hb 15,6 mg/dL
Do :
3 Pertahanan Risiko Infeksi
 By.Ny.H bayi terlahir pada 41
imunologis yang
minggu
kurang
 Bayi di dalam Incubatur
 Bak : 4-5 x dalam sehari
 Intake : 8x sehari = 6 cc
 BB : 2970 gram
 Nadi 119 x/menit
 Respirasi 30 x/menit
 Hb 15,6 mg/dL
D. Diagnosa Keperawatan :
1) Ikterik Neonatus b.d penurunan abnormal d.d tampak ikterik
2) Risiko Infeksi b.d pertahanan imunologis yang kurang
3) Risiko Hipertermia b.d penggunaan incubator d.d suhu tubuh di atas
normal
E. Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan hasil
1 Ikterik Setelah dilakukan  Monitor tanda-tanda  Tindakan ini
tindakan asuhan vital ditujukan untuk
Neonatus b.d
keperawatan selama  Fototerapi neonatus mengobservasi
Penurunan 3x12 jam dengan  Monitor ikterik pada tanda-tanda
Kriteria hasil : sklera vital dan
abnormal
 Adaptasi bayi  Monitor efek samping mengobservasi
baru lahir fisioterapi ikterik neonatus
 Tidak ada ikterik pada bayi
pada sklera berlanjut atau
 Tidak ada efek tidak, maka
samping diperlukan
fisioterapi observasi yang
berkelanjutan.
 Untuk
mengetahui
keadaan umun
klien
 Untuk
mengurangi
ikterik pada
bayi
 menurunkan
konsentrasi
kadar bilirubin
dalam darah

2 Risiko Infeksi Setelah dilakukan  Monitor tanda-tanda  Menghindari


b.d pertahanan tindakan asuhan vital terjadinya
imunologis keperawatan selama  Identifikasi risiko infeksi
yang kurang 3x12 jam dengan  Bersihkan lingkungan  Menjaga
kriteria hasil: setelah dipakai klien kebersihan
 Bebas dari tanda  Cuci tangan setiap lingkungan
gejala infeksi sebelum dan sesudah  Mencegah
 Menunjukan tindakan kontaminasi
kemampuan  Batasi pengunjung silang serta
untuk timbulnya mengontrol
infeksi infeksi diruang
perawat

3 Risiko Setelah dilakukan  Monitor tanda-tanda  Tindakan ini


Hipertermia b.d vital ditunjukan
tindakan asuhan
penggunaan  Monitor suhu sesering untuk mencapai
incubator keperawatan selama mungkin suhu normal
 Monitor warna kulit dengan kisaran
3x12 jam dengan
dan suhu 36,5 – 37,5℃
kriteria hasil :  Monitor tingkat
kesadaran.
 Suhu tubuh
normal
 Suhu tubuh
kisaran 36,5-
37,5℃.

F. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Dx Hari/tanggal Implementasi Evaluasi TTD


1 Selasa, 1  Memonitor tanda- S: -
Februari tanda vital
2022  Memberikan O : Bayi tampak ikterik
Fototerapi neonatus
 Memonitor ikterik  Bilirubin total 19,75mg/dL
pada sklera
 Bilirubin direk 0,70 mg/dL
 Memonitor efek
samping fisioterapi  Bilirubin indirek 19,05
mg/dL
 Temp 38, 6 ºC
 Nadi 119 x/menit
 Respirasi 30 x/menit
 Hb 15,6 mg/dL
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2  Memonitor tanda- S :-
tanda vital
 Mengidentifikasi O :
risiko infeksi
 Membersihkan  : Orangtua bayi saat
lingkungan setelah ingin menjenguk klien
dipakai klien mencuci tangan dan
 Mencuci tangan masuk ruangan tidak
setiap sebelum dan membuka incubator
sesudah tindakan ketika menjenguk.
 Ketika ingin memberi
 Membatasi susu dan mengganti
pengunjung popok perawat
mencuci tangan
sebelum dan sesudah
tindakan dan
menggunakan
handscoon .

A : Intervensi sebagian
tercapai

P : Lanjutkan Intervensi

3  Memonitor tanda- S :-
tanda vital
 Memonitor suhu O :
sesering mungkin
 Memonitor warna  : Suhu klien
kulit dan suhu tampak tinggi
 Memonitor tingkat 38,6℃
kesadaran.  Klien tampak
ikterik

A : Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
Dx Hari/tanggal Implementasi Evaluasi TTD
1 Rabu, 2  Memonitor tanda- S: -
Februari tanda vital
2022  Memberikan O : Bayi tampak ikterik
Fototerapi neonatus
 Memonitor ikterik  Bilirubin total 19,75mg/dL
pada sklera
 Bilirubin direk 0,70 mg/dL
 Memonitor efek
samping fisioterapi  Bilirubin indirek 19,05
mg/dL
 Temp 38 ºC
 Nadi 119 x/menit
 Respirasi 30 x/menit
 Hb 15,6 mg/dL
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 S :-
 Mengidentifikasi
risiko infeksi O :
 Membersihkan
lingkungan setelah  : Orangtua bayi saat
dipakai klien ingin menjenguk klien
mencuci tangan dan
 Mencuci tangan masuk ruangan tidak
setiap sebelum dan membuka incubator
sesudah tindakan, ketika menjenguk.
membatasi  Ketika ingin memberi
pengunjung susu dan mengganti
popok perawat
mencuci tangan
sebelum dan sesudah
tindakan dan
menggunakan
handscoon .

A : Intervensi sebagian
tercapai

P : Lanjutkan Intervensi
3  Memonitor tanda- S :-
tanda vital
 Memonitor suhu
sesering mungkin O :
 Memonitor warna
kulit dan suhu  : Suhu klien
 Memonitor tingkat tampak
kesadaran. menurun
37,8℃
 Klien tampak
ikterik

A : Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

Dx Hari/tanggal Implementasi Evaluasi TTD


1 Kamis, 3  Memonitor tanda- S: -
Februari tanda vital
2022  Memberikan O : ikterik pada bayi
Fototerapi neonatus berkurang
 Memonitor ikterik
pada sklera A : Masalah teratasi
 Memonitor efek P : Intervensi dihentikan
samping fisioterapi

2  Mengidentifikasi S :-
risiko infeksi
 Membersihkan O :
lingkungan setelah
dipakai klien  : Orangtua bayi saat
ingin menjenguk klien
 Mencuci tangan mencuci tangan dan
setiap sebelum dan masuk ruangan tidak
sesudah tindakan, membuka incubator
membatasi ketika menjenguk.
pengunjung  Ketika ingin memberi
susu dan mengganti
popok perawat
mencuci tangan
sebelum dan sesudah
tindakan dan
menggunakan
handscoon .

A : Intervensi tercapai

P : Intervensi dihentikan
3  Memonitor tanda- S :-
tanda vital
 Memonitor suhu O :
sesering mungkin
 Memonitor warna  : Suhu klien
kulit dan suhu tampak
menurun 37,
 Memonitor tingkat 5℃
kesadaran  Ikterik tampak
tidak ada lagi

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai