Anda di halaman 1dari 33

Percobaan satu-faktor-umum

Kelompok 5 : Muhammad Fajar (312510


Muhammad Taufan (3125102330)
Saifulloh (3125102315)

Materi :
11.1 Metode Grafik Untuk Membandingkan Rataan
11.2 Uji Menyangkut Proporsi
11.3 Pengujian Selisih Dua Proporsi
11.4 Uji Mengenai Variansi
11.5 Perbandingan Berderajat Kebebasan Tunggal
11.6 Perbandingan Berpasangan
11.7 Memperbandingkan Perlakuan Dengan Suatu
Kontrol
11.1 Teknik Analisis Variansi
Dalam bab ini akan menyangkut satu faktor dengan lebih
dari 2 taraf,jadi lebih dari 2 sampel. Dalam sampel k >2,
dianggap terdapat k sampel dari k populasi. Satu cara yang
amat umum yang digunakan untuk menguji rataan populasi
disebut Analisis Variansi.

Misalkan dalam suatu percobaanindustri seorang insinyur ingin
menyelidiki bagaimana rataan penyerapan uap air dalam beton
berubah di antara lima adukan beton yang berbeda. Adukan
beton ini berbeda dalam persen berat komponen penting.
Sampel dibiarkan kena uap air selama 48 jam . Dari tiap adukan
diambil 6 sampel untuk diuji,sehingga seluruhnya diperlukan 30
sampel .







Untuk masalah ini modelnya adalah sebagai berikut . Ada 6
pengamatan yang masing masing diamb il dari lima populasi
dengan rataan . Misalnya hipotesis yang ingin diuji

paling sedikit dua diantaranya tidak sama
1 2 5
, ,...
0 1 2 5
: ... H = = =
1
: H
Adukan beton (% berat)
1 2 3 4 5
551 595 639 417 563
457 580 615 449 631
450 508 511 517 522
731 583 573 438 613
499 633 648 415 656
632 517 677 555 679
Total 3320 3416 3663 2791 3664 16854
Rataan 553.33 569.33 610.5 465.17 610,67 561.8
Dalam cara kerja analisis variansi dianggap bahwa semua variasi
yang ada antara rataan adukan disebabkan oleh (1) variasi dalam
penyerapan antara pengamatan dalam tiap jenis adukan dan (2)
variasi akibat jenis adukan , yaitu akibat perbedaan campura n
kimia adukan.
Jadi pada dasarnya, caranya ialah menguraikan total variasi
dalam 2 bagian penting, yaitu:
1. variasi antara adukan, yang mengukur variasi yang
beraturan dan acak
2. Variasi dalam adukan, yang hanya mengukur variasi acak

11.3 Analisis variansi ekaarah-
rancangan acak lengkap
Sampel acak ukuran n diambil masing-masing dari k populasi
yang berbeda ini diklasifikasikan menurut perlakuan atau grup
yang berbeda.
Misalkan

menyatakan pengamatan ke j dalam perlakuan ke


i seperti pada tabel.

menyatakan rataan semua pengamatan


dalam suatu sampel dari perlakuan ke i ,T.. Jumlah semua nk
pengamatan dan rataan semua nk pengamatan . Tiap
pengamatan dapat ditulis dalam bentuk :

ij i ij
y c = +
perlakuan
1 2 .. i . . . . k

11

21
. . . .
1
. . . .
1


21

22
. . . .
2
. . . .
2



1

2

. . . .


Jumlah

1
. . . . .

. . . . .

.
Rataan
1
.
2
. . . . .

. . . . .

. . .
2 k
y
Dengan

menyatakan penyimpangan pengamatan ke


j pada sampel ke i dari rataan perlakuan padananya. Suku


menyatakan galat acak yang peranannya sama dengan suku
galat dalam model regresi. Bentuk lain dalam persamaan ini
dapat diperoleh dengan menganti
asal kendala dipenuhi .

Jadi dapat ditulis

Bila menyatakan rataan keseluruhan dari semua ; yakni


Dan disebut sebagai efek atau pengaruh perlakuan ke i.
i i
o = +
1
0
k
i
i
o
=
=

ij i ij
y o c = + +
1
k
i
i
k

=
=

Agar maemudahkan peanggunannya mak suku identitas jumlah


kuadrat akan ditandai dengan lambang berikut :

= Jumlah kuadrat total

= Jumlah kuadrat perlakuan

= Jumlah kuadrat galat

Identitas jumlah kuadrat jadinya dapat ditulis
2
1 1
( ..)
k n
ij
i j
JKT y y
= =
=

2
1
( . ..)
k
i
i
JKA y y
=
=

2
1 1
( .)
k n
ij i
i j
JKG y y
= =
=

JKT JKA JKG = +


Nilai harapan jumlah kuadrat perlakuan :



Salah satu taksiran
2
yang didasarkan pada k 1 derajat
kebebasan diberikan oleh :
Rataan kuadrat perlakuan :

Taksiran
2
yang kedua dan bebas dari hipotesis didasarkan
pada k(n-1) derajata kebebasan :

Rataan kuadrat galat :

2 2
1
( ) ( 1)
k
i
i
E JKA k n o o
=
= +

2
o
2
1
1
JKA
s
k
=

2
( 1)
JKG
s
k n
=

Rumus perhitungan jumlah kuadrat ;ukuran sampel sama :








Perhitungan masalah analisis variansi biasanya diringkas dalam
bentuk tabel berikut:
2
2 .
1 ..
k
i
i
T
T
JKA
n nk
=
=

2
2
..
1 1
k n
ij
i j
T
JKT y
nk
= =
=

JKG JKT JKA =


Sumber
Variasi Jumlah Kuadrat Derajat kebebasan Rataan kuadrat f Hitung
Perlakuan


Galat
Total
JKA
1 k 2
1
1
JKA
s
k
=

2
1
2
s
s
JKG
( 1) k n
2
( 1)
JKG
s
k n
=

JKT 1 nk
Contoh soal :
Ujilah hipotesis pada taraf keberartian 0,05 untuk
data pada tabel berikut mengenai penyerapan uap air oleh
berbagai jenis adukan semen.

1 2 5
, ,...
Adukan beton (% berat)
1 2 3 4 5
551 595 639 417 563
457 580 615 449 631
450 508 511 517 522
731 583 573 438 613
499 633 648 415 656
632 517 677 555 679
Total 3320 3416 3663 2791 3664 16854
Rataan 553.33 569.33 610.5 465.17 610,67 561.8
Jawab :
1.
2. paling sedikit dua rataan tidak sama
3.
4. Daerah kritis : = 2,76 dengan derajat kebebasan
1
= 4
dan
2
= 25
5. Perhitungan :
= 551
2
+457
2
+. . . . +679
2

16.854
30

= 9.677.954 9.468.577
=
3320
2
:3416
2
:...:3664
2
6
9.468.577
= 85.356
= 209.377 85.356 = 124.021
6. Kesimpulan : tolak
0
dan disimpulkan bahwa kelima adukan
tidak mempunyai penyerapan rataan yang sama. Nilai P untuk
f=4,30 lebih kecil dari 0,01
0 1 2 5
: ... H = = =
1
: H
0, 05 o =
0
H








Sumber
Variasi
Jumlah
Kuadrat
Derajat
kebebasan Rataan kuadrat
f
Hitung
Perlakuan 85.356 4 21.339
4,30

Galat 124.021 25 4.961
Total 209.377 29
Rumus perhitungan jumlah kuadrat; ukuran sampel taksama






Derajata kebebasan diuraikan dengan cara yang sama:
N-1 untuk JKT, k-1 untuk JKA, N-1-(k-1)=N-k untuk JKG


2
2
..
1 1
k n
ij
i j
T
JKT y
N
= =
=

2
2
..
1 1
k n
ij
i j
T
JKT y
N
= =
=

JKG JKT JKA =


contoh :
Bagian dari penelitian serum inorganic phosphorus Level in Children
with Seizure Disorders Taking Anticonvulsant Drugs yang dilakukan di
Viginia polytechnic Institute and State Univesity di tahun 1982,
dirancang untuk mengukur taraf keanktifan serum fosfat alkalin
(satuan Bessey-Lowry) pada anak anak dengan gangguan sawan yang
mendapatkan pengobatan antikejang di bawah perawatan seorang
dokter pribadi. 45 orang peserta diperoleh untuk penelitian ini dan
dibagi dalam 4 kelompok pengobatan:
K-1 : kontrol (tidak mendapat anti kejang dan tidak mempunyai
gannguan sawan )
K-2 : fenobarbital
K-3 : karbamazepin
K-4 : obat antikejang lainnya
Dari contoh darang yang dikumpulkan dari setiap peserta ditentukan
taraf keaktifan fosfat alkalin dan dicatat dalam tabel berikut. Uji
hipotesis pada taraf keberartian 0,05 bahwa rata-rata taraf keaktifan
fosfat alkalin sama sama untuk keempat kelompok pengobatan?
kelompok pengobatan
K-1 k-2 k-3 k-4
49,20 97,50 97,07 62,10 110,60
44,54 105,00 73,40 94,95 57,10
45,80 58,05 68,50 142,50 117,60
95,84 86,06 91,85 53,00 77,71
30,10 58,35 106,60 175,00 150,00
36,50 72,80 0,57 79,50 82,90
82,30 116,70 0,79 29,50 112,50
87,85 45,15 0,77 78,40
105,00 70,35 0,81 127,50
95,22 77,40
1.
0
:
1
=
2
=
3
=
4

2.
1
: Paling sedikit dua rataan tidak sama
3. = 0,05
4. Daerah kritis : > 2,836 melalui interpolasi dari tabel L.6
5. Perhitungan:

1
= 1460,25,
2
= 440,36,
3
= 842,45,
4
= 707,41
= 49, 20
2
+ 44, 54
2
+. . . . +111, 50
2

3450,47
2
45

= 331.886,9701 264.572,0716 = 67.314,8985
=
1460,25
2
20
+
440,36
2
9
+
842,45
2
9
+
707,41
2
7

3450,47
2
45

= 278.510,6729 264.572,0716 = 13.938,6013
= 67.314,8985 13.938,6013 = 53.376,2972
6. Keputusan : Tolak
0
dan disimpulkan bahwa rata-rata
keaktifan serum fosfat alkalin untuk keempat kelompok
pengobatan tidak semua sama ,nilai-P sebesar 0,02
2
2 2 2
3450, 47
49, 20 44, 54 .... 111, 50
45
JKT = + + +
11.4 Uji kesamaan beberapa variasi
Dalam hal ini ukuran sampel tidak sama, uji tersebut dilakukan
jika terdapat keraguan mengenai kkehomogenan variansi
populasi.namun hal ini tidak demikian bila sampel tidak
berukuran sama atau bila satu variansi jauh lebih besar dari yang
lainnya. Dalam hal seperti itu mungkin diperlukan pengujian
hipotesis nol

0
:
1
2
=
2
2
=. . . . . =

2

Lawan tanding
tidak semua variansi sama
Uji yang akan dipakai ,disebut uji Bartlett
1
: H
Nilai-nilai kritis untuk ukuran sampel yang sama dapat pula
digunakan untuk menghasilkn hampiran nilai-nilai kritis yang
amat teliti untuk ukuran sampel yang tidak sama.

Mula-mula hitung hiutnglah variansi sampel
1
2
,
2
2
, . . . . ,

2
dari
sampel yang berukuran
1
,
2
, . . . . .

dengan

=1
=
,kemudian gabungkan sehingga diperoleh






Adalah suatu nilai dari peubah acak B yang bedistribusi Bartlett
1 2
1/( )
1 1 1 2 2 2
1 2
2
( ) ( ) .....( )
k
N k
n n n
k
p
s s s
b
s


(

=
2
2
1
( 1)
k
i i
i
p
n s
s
N k
=

=

Contoh Soal
Gunakan uji Bartlett untuk menguji hipotesis pada taraf keberartian
0,01 bahwa variansi populasi keempat kelompok pengobatan dicontoh
11.2 sama

Jawab:
1.
2. : Variansi tidak semua sama.
3.
4. Daerah kritis: Dengan mengacu keContoh 11.2, diperoleh
, dan k=4. Jadi, tolak bila
2 2 2 2
0 1 2 3 4
: H o o o o = = =
1
H
0, 05 o =
1 2 3 4
20, 9, 9, 7, 45 n n n n N = = = = =
4
(0, 01, 20, 9, 9, 7)
(20)(0,8586) (9)(0, 6892) (9)(0, 6892) (7)(0, 6045)
45
0, 7513
b b <
+ + +
=
=

5. Perhitungan: Mula-mula hitung

Dan kemudian


Sekarang



6. Keputusan: Terima hipotesis dan simpulkan bahwa variansi
kelompok sama.

2 2 2 2
1 2 3 4
662, 862, 2219, 781, 2168, 434, 946, 032, s s s s = = = =
2
(19)(662, 862) (8)(2219, 781) (8)(2168, 434) (6)(946, 0)
1301, 861
41
p
s
+ + +
= =
19 8 8 6 1/ 4
[(662, 862) (2219, 781) (2168, 434) (946, 032) ]
0, 8557
1301, 861
b = =
Suatu cara yang disarankan Cochran lebih mudah perhitungannya, tapi
terbatas hanya untuk sampel yang sama ukurannya. Uji Cochran
terutama sekali berguna untuk menentukan apakah suatu variansi jauh
lebih besar daripada yang lainnya. Statistik yang dipakai adalah


2
2
1
terbesar
i
k
i
i
s
G
S
=
=

Definisi 11.1
Fungsi linear berbentuk

Dengan
Disebut suatu perbandingan atau kontras dalam rataan
perlakuan.
1
k
i i
i
c e
=
=

1
0
k
i
i
c
=
=

Definisi 11.2 Kedua kontras



Dan

Dikatakan ortogonal jika atau,

bila semua sama dengan n, jika
1
1
k
i i
i
b e
=
=

2
1
k
i i
i
c e
=
=

1
/ 0
k
i i i
i
bc n
=
=

i
n
1
0
k
i i
i
bc
=
=

Contoh 11.4
Kembali pada contoh 11.1, carilah jumlah kuadrat kontras yang
berkaitan dengan kontras ortogonal



dan lakukan pengujian yang keberartian sesuai. Dalam kasus ini ingin
diketahui a priori (sebelum data diambil) apakah ada perbedaan antara
kelompok (1,2) dengan (3,5). Suatu kontras penting dan bebas ialah
perbandingan kelompok (1,2,3,5) dan adukan 4.
1 1 2 3 5
2 1 2 3 5 4
4
e
e
= +
= + + +
Jawab
Jelas bahwa kedua kontras tersebut ortogonal sebab (1)(1)+(1)(1)+(-
1)(1)+(0)(-4)+(-1)(1)=0. Kontras yang kedua menunjukkan suatu
prbandingan antara adukan (1,2,3,dan 5) dengan adukan 4. Kita dapat
menuliskan dua kontras tambahan yang ortogonal pada kedua kontras
terdahulu seperti
(adukan 1 lawan adukan 2)
( adukan 3 lawan adukan 5)

Dari data pada tabel 11.1, diperoleh
3 1 2
4 3 5
e
e
=
=
Tabel analisis variansi yang lebih terperinci disajikan pada tabel berikut






Terlihat bahwa kedua jumlah kuadrat kontras hampir mencakup semua
jumlah kuadrat adukan. Sementara terdapat perbedaan yang berarti
antara adukan dalam sifat penyerapannya, kontras hanyalah
menunjukkan perbedaan yang kecil. Nilai P sebesar 0,08. Akan tetapi,
nilai f sebesar 14,12, untuk , cukup berarti dan hipotesis

Ditolak
2
1
2 2 2 2
(3320 3416 3663 3664)
14.553
6[(1) (1) ( 1) ( 1) ]
JKw
+
= =
+ + +
2
2
2 2 2 2
[(3320 3416 3663 3664 4(2791)]
70.035
6[(1) (1) (1) ( 4) ]
JKw
+
= =
+ + +
Sumber variasi Jumlah Kuadrat Derajat Kebebasan Rataan Kuadrat f Hitungan
Adukan 85.356 4 21.339 4,3
(1,2) lawan (3,5)
14.553
1 14.553 2,93
(1,2,3,5) lawan 4
70.035
1 70.035 14,12
Galat 124.021 25 4.961
Jumlah 209.377 29
1
w
2
w
0 1 2 3 5 4
: 4 H + + + =
11.6 Perbandingan Berpasangan
Sebagai contoh pada data adukan ditabel 11.1, andaikan kita
ingin menguji

Pengujian dilakukan menggunakan uji F, t, atau pendekatan
selang kepercayaan. Dengan menggunakan t, kita peroleh


Bila s adalah akar dari rataan kuadrat galat dan n=6 merupakan
ukuran sampel perperlakuan. Dalam hal ini


Nilai P untuk uji-t tersebut dengan derajat kebebasan 25 adalah
0,17. Jadi tidak cukup kenyataan untuk menolak Ho
0 1 5
1 1 5
: 0,
: 0
H
H


=
=
1 5
2 /
y y
t
s n

=
553, 33 610, 67
1, 41
4961 1/ 3
t

= =
11.7 Memperbandingkan Perlakuan
Dengan Suatu Kontrol

Suatu uji untuk menentukan perbedaan yang berarti antara tiap rataan
perlakuan dengan kontrol, pada suatu taraf keberartian yang sama
telah dikembangkan oleh C.W.Dunnett. Untuk menjelaskan cara
pengujian Dunnett, pandanglah data percobaan pada tabel berikut.
o
Kontrol Katalis 1 Katalis 2 Katalis 3
50,7 54,1 52,7 51,2
51,5 53,8 53,9 50,8
49,2 53,1 57 49,7
53,1 52,5 54,1 48
52,7 54 52,5 47,2
Contoh Soal
Untuk data pada tabel 11.8, ujilah hipotesis yang
membandingkan tiap katalis dengan kontrol, menggunakan
tandingan dwiarah. Pilihlah
sebagai taraf keberartian bersama.

0, 05 o =
Jawab:
Jumlah kuadrat galat dengan 16 derajat kebebasan diperoleh dari
tabel analisis variansi dengan menggunakan k+1 perlakuan atau
dengan menghitung langsung memakai rumus

2
2
0
0 1
k
i
k n
i
ij
i j
T
JKG y
n
=
= =
=

54.371, 960 54.335,148


36, 812
=
=
Maka rataan kuadrat galat adalah


dan


Jadi




Dari tabel L.13 diperolehnilai kritis untuk sebesar
. Karena , dan , maka disimpulkan
bahwa hanya rataan hasil katalis 2 yang berbeda secara berarti dengan
rataan hasil reaksi menggunakan kontrol.
2
36, 812
2, 30075
16
s = =
2
2 (2)(2, 30075)
0, 9593
5
s
n
= =
1
53, 50 51, 44
2,147
0, 9593
d

= =
2
54, 04 51, 44
2, 710
0, 9593
d

= =
3
49, 38 51, 44
2,147
0, 9593
d

= =
0, 05 o =
0,025
(3,16) 2, 59 d =
1
2, 59 d <
3
2, 59 d <

Anda mungkin juga menyukai