Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN GERONTIK

Posyandu Lansia di Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan


Tugas ini dibuat untuk memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Gerontik
Dosen Pembimbing : Ns. Sigit Priyanto, M.Kep,. Ns. Priyo M.Kep.

Disusun Oleh :
Khurotun Akyun 17.0601.00
Rahayu Dwi Astuti 17.0601.0054
Linda Oktaviani 17.0601.0067
Miftahul Hanipa 17.0601.0069

PROGAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan
yang bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal
apabila proses kepemimpinan terjadi proses pengorganisasian, adanya anggota
kelompok dan kader serta tersediannya pendanaan[ CITATION Lil11 \l 1033 ]
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lanjut usia, pemerintah telah
merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia ditujukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kesehatan lanjut usia untuk
mencapai masa tua bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan
sosial dan kesehatan pada lanjut usia, pemerintah telah mencanangkan
pelayanan pada lanjut usia melalui beberapa jenjang. Pelayanan ditingkat
masyarakat adalah Posyandu Lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar
adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah
Sakit [ CITATION Fal11 \l 1033 ]
Jumlah penduduk lanjut usia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal yang sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda
membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Dari hasil Sensus Penduduk
tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan
jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yaitu mencapai 18,1 juta jiwa
pada 2010 atau 9,6 persen dari jumlah penduduk [ CITATION Sus13 \l 1033 ]

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan akan menambah jumlah Puskesmas


yang santun bagi lanjut usia karena bertambahnya jumlah penduduk lansia
akibat meningkatnya umur harapan hidup menyebabkan pelayanan kesehatan
yang ramah bagi kelompok tersebut semakin dibutuhkan. Dari Data
Kementerian Kesehatan, saat ini ada 528 Puskesmas Santun Lansia di 231
Kabupaten/Kota di Indonesia. Jumlah kelompok lanjut Usia (Posyandu
Lansia) yang memberikan pelayanan promotif dan preventif ada 69.500 yang
tersebar di semua provinsi di Indonesia. Namun, implementasi posyandu
lansia saat ini belum berjalan maksimal. Desa Sriwedari merupakan salah satu
Desa yang memiliki program posyandu lansia yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Muntilan 1. Dari hasil data (wawancara) yang diperoleh peneliti
melalui Bidan Desa Sriwedari didapatkan bahwa pemanfaatan posyandu lansia
di Desa Sriwedari berjalan baik/teratur serta hampir seluruh lansia yang
berada di Desa Sriwedari hadir dalam posyandu lansia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat diambil
yaitu bagaimana keefektifan posyandu lansia yang berjalan di Desa Sriwedari.

1.3 Tujuan
a. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan Posyandu
bagi lanjut usia secara komprehensif
b. Meningkatkan kemudahan bagi lanjut usia untuk mendapatkan berbagai
pelayanan, baik pelayanan kesehatanmaupun pelayanan lainnya yang
dilaksanakan oleh berbagaiunsur terkait
c. Terlaksananya pembinaan dan pelayanan kepada lanjut usia di Posyandu
secara komprehensif dengan melibatkan lintas sektor dan masyarakat
d. Berkembangnya Posyandu lanjut usia yang aktif melaksanakan kegiatan
dengan kualitas yang baik secara berkesinambungan
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Posyandu Lansia

2.2.1 Pengertian Posyandu Lansia

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lansia di suatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan[ CITATION Lil11 \l
1033 ] menjelaskan bahwa posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk
masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang
digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu juga merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-
sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk
melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai
kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum
[ CITATION Fal11 \l 1033 ] Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas
pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia
lanjut.

2.2.2 Tujuan Posyandu Lansia

- Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga


terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
- Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi
antara masyarakat usia lanjut
- Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai kemampuan dan
aktifitas mental yang mendukung.
- Memelihara kemandirian secara maksimal.
- Melaksanakan diagnosa dini secara tepat dan memadai.
- Melaksanakan pengobatan secara tepat.
- Membina lansia dalam bidang kesehatan fisik spiritual.
- Sebagai sarana untuk menyalurkan minat lansia.
- Meningkatkan rasa kebersamaan diantara lansia.
- Meningkatkan kemampuan lansia untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan - kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan.

2.2.3 Manfaat Posyandu Lansia


- Kesehatan fisik usia lanjut dapat dipertahankan tetap bugar
- Kesehatan rekreasi tetap terpelihara
- Dapat menyalurkan minat dan bakat untuk mengisi waktu luang

2.2.4 Penyelenggaraan Posyandu Lansia


Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang

terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari

puskesms setempat baik seorang dokter bidan atau perawat. Menurut

[ CITATION Ven11 \l 1033 ] penyelengaraan posyandu lansia dilakukan dengan

sistem 5 meja meliputi:

1. Meja satu untuk pendaftaran


Lansia mendaftar, kader mencatat biodata lansia tersebut setelah itu
lansia menuju meja berikutnya.
2. Meja dua untuk penimbangan, pengukuran tekanan darah dan tinggi
badan
Kader melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan tekanan
darah lansia
3. Meja tiga untuk pengisian kartu menuju sehat (KMS) lanjut usia
Kader melakukan pencatatan kartu menuju sehat miliki lansia yang
berupa tekanan darah, berat badan, tinggi badan dan indeks masa tubuh.
4. Meja empat untuk penyuluhan
Kader memberikan penyuluhan yang dilaksanakan secara perorangan
maupun secara kelompok berdasarkan catatan yang ada di kartu menuju
sehat dan pemberian makanan tambahan
5. Meja lima untuk pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional
yaitu petugas kesehatan dari pusksemas maupun rumah sakit, kegiatannya
yang meliputi pemeriksaan dan pengobatan ringan.

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Di Posyandu


Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan lansia ke posyandu

lansia, antara lain:

1. Pengetahuan, merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu, jarak antara rumah tempat tinggal dan

tempat layanan kesehatan (dalam km) dan biaya transport adalah biaya yang

dikeluarkan dari rumah menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan (dalam

rupiah).

3. Dukungan keluarga, dukungan sebagai informasi verbal atau non verbal,

saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku sosialnya atau yang berupa

kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau

berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.

4. Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan posyandu, sarana prasarana

dapat diartikan sebagai suatu aktifitas maupun materi yang berfungsi

melayani kebutuhan individu atau kelompok di dalam suatu lingkungan

kehidupan.

5. Sikap dan perilaku lansia, sikap sebagai suatu pola perilaku terdensi atau

kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial,

atau secara sederhana. Sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah
terkondisi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian kelompok Gerontik Desa Sriwedari

Dusun Jenis Penyakit Lansia Jumlah Lansia


Hipertensi Diabetes Asam Myalgia Sesak Dermatitis Gastritis Hadir Tidak Total
Mellitus Urat nafas/asma Hadir Lansia
Ngetos 17 orang 3 orang 4 orang 9 orang 4 orang 2 orang - 39 15 54
Wetan orang orang lansia

Dukuh 34 orang 2 orang 2 orang 5 orang 4 orang - 3 orang 50 10 60


orang orang lansia

Ngoman 30 orang 1 orang 4 orang 5 orang 2 orang - 4 orang 46 5 51


Kidul orang orang lansia

Bugangan 26 orang - 1 orang 2 orang - - 1 orang 30 4 34


orang orang lansia

Gejagan 27 orang 2 orang 1 orang 4 orang 1 orang - 2 orang 37 4 40 orang


orang orang
3.2 Pelaksanaan Posyandu Lansia
3.2.1 Meja 1 sebagai Tempat Pendaftaran

Kader yang berada di tempat betugas dalam mendata siapa saja yang hadir serta
melakukan dokumentasi pendaftaran pada Lansia. Kader menanyakan nama,
umur serta alamat. Apabila lansia membawa KIS, kader hanya memvalidasi data
sesuai dengan kartu nama yang tertera

3.2.2 Meja 2 sebagai Tempat Pemeriksaan Tekanan Darah


Kader dibantu oleh mahasiswa Fikes UMMgl melakukan pemeriksaan tekanan
darah pada lansia. Setelah pemeriksaan hasil diberitahukan kepada lansia serta
penulisan dokumentasi pada catatan. Mahasiswa Fikes UMMgl juga
mengedukasi terkait lansia dengan hasil pemeriksaan tekanan darah yang tinggi.

3.2.3 Meja 3 sebagai Tempat Anamnesa dan Pemberian Obat oleh Bidan Desa
Mahasiswa Fikes UMMgl menanyakan keluhan apa saja yang di derita oleh
lansia. Mendokumentasikan pada catatan serta berkolaborasi dengan bidan desa
dalam pemberian obat.

3.2.4 Meja 4 sebagai Tempat Snack atau Minuman untuk Lansia


Kader menyediakan suatu snack atau minuman bagi lansia yang sudah selesai
melakukan posyandu lansia. Makanan atau snack yang diberikan biasanya
berupa roti atau jus buah.

Jumlah kader per dusun rata-rata berjumlah 5 orang dengan pembagian tugas
sebagai berikut:

- Ketua Kader Dusun bertugas sebagai koordinator apabila akan


melaksanakan kegiatan
- Sekretaris (fleksible) bertugas dalam pendokumentasian dalam posyandu
- Bendahara bertugas mengatur serta menyimpan keuangan
Peran Kader dalam Posyandu Lansia di Desa Sriwedari
- Kader mampu mengedukasi mengenai penyakit tidak menular pada lansia
dan upaya pencegahannya
- Kader mampu mengisi KMS Lansia
- Kader mampu mengajarkan Senam Lansia
- Kader mampu mengedukasi bagaimana pentingnya pengetahuan dan
kesadaran lansia tentang pemantauan kesehatan rutin
- Kader mampu mengajak agar lansia partisipatif dalam mengikuti
posyandu lansia
Implementasi yang perlu dilakukan lagi oleh Kader Posyandu Lansia desa
Sriwedari sebagai berikut :
1. Senam lansia dan penyuluhan kesehatan dapat dimasukkan menjadi
kegiatan rutin pada saat pelaksanaan posyandu lansia.
2. Kader posyandu lansia perlu mengidentifikasi lansia yang memiliki
resiko masalah kesehatan dengan membuat pengelompokan (lansia sehat-
sakit) untuk memudahkan pemantauan serta pelaporan ke puskesmas.
3. Perlu adanya pembaharuan dan penambahan anggota kader untuk
meningkatkan kualitas pelayanan posyandu yang diberikan serta
mengantisipasi adanya tugas ganda pada saat pelaksanaan posyandu.
4. Kader perlu melakukan edukasi terkait penyakit yang diderita oleh
sekumpulan lansia
Analisa SWOT

Strenght Weakness Opportunity Treatment


(Kekuatan) (Kelemahan) (Peluang) (Ancaman)
1. Kader kompeten 1. Jumlah kader 1. Dilaksanakan pelatihan kader 1. Kurangnya minat masyarakat
(mendapatkan posyandu 5, namun yang dilaksanakan oleh terhadap pelaksanaan posyandu
bimbingan dan yang aktif hanya 3 / 4 puskesmas (1 bulan sekali) 2. Banyaknya masyarakat yang
pembinaan dari kader 2. Ada kesempatan dan lebih percaya pelayanan
puskesmas) 2. Kualitas program kemampuan untuk menambah kesehatan lain seperti RS dan
2. Masyarakat pokok posyandu belum program pengembangan dan Puskesmas
berpartisipasi dalam baik program tambahan lainnya
kegiatan posyandu 3. Belum menerapkan 5
3. Puskesmas secara meja, biasanya hanya
rutin melihat dan ada meja pendaftaran,
mengobservasi meja
kegiatan posyandu tensi/pemeriksaan
4. Posyandu dilakukan fisik, dan meja
secara mandiri pemberian obat
5. Lokasi posyandu 4. Sistem pelaporan
mudah dijangkau belum lengkap hanya
pokok-pokokmya saja
5. Masyarakat yang
kompeten kurang
berpartisipasi
6. Kader kurang kreatif
dalam mejalankan
program posyandu
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Posyandu lansia merupakan wadah terpadu untuk para lansia dimasa
tuanya, manfaat yang dirasakan dengan adanya posyandu lansia ini bukan
hanya dirasakan oleh lansia tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan
dimana lansia tersebut tinggal. Posyandu lansia dapat membantu lansia
untuk menyesuaikan diri dalam perubahan fase kehidupannya sehingga
menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan keberadaannya. Banyak
kendala yang ditemui dalam menggerakkan posyandu lansia tetapi kendala
tersebut akan dapat diatasi dengan kerja sama semua pihak, yaitu dari
pihak puskesmas setempat, pihak bidan puskesmas, pihak kader desa dan
seluruh elemen masyarakat.
B. Saran
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama para lansia
maka perlu adanya pengembangan dari Posyandu Lansia tersebut dengan
melibatkan tenaga kesehatan, tokoh masyarakat anggota masyarakat juga
Kader.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah. (2011). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba
Budi. (2011). Gambaran Kualitas Hidup Pada Individu Dewasa
Berdasarkan Karakteristik Budaya Jakarta. Depok: Universitas
Indonesia
Abdi, Soekidjo. (2013). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
Venderani, Inten. (2011). Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia.
Jakarta: Komnas Lansia
Hutabarat, Christina, N. (2012). Studi Kualitatif Pemanfaatan Posyandu
Lansia Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Sarudik Kabupaten
Tapanuli Tengah. Skripsi thesis, Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai