Anda di halaman 1dari 10

TUGAS LOGBOOK

Disusun guna memenuhi kuliah mata kuliah Askep II Dm

Disusun Oleh :

GLORIA NATALINA KORNEDI

NIM : PO.62.20.1.20.123

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

REKTORAT JENDRAL TENAGA KESEHATAN

POLTEKES KEMENKES PALANGKARAYA

2023
MODUL
ASUHAN KEPERAWATAN UNTUK KASUS DM DI KOMUNITAS

Tujuan:
PERTEMUAN HARI I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan:
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus di komunitas secara
mandiri
2. Mampu mengidentifikasi hasil pengkajian keperawatan pada kasus diabetes melitus di
komunitas secara mandiri
3. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan berdasarkan hasil analisa data pada kasus
diabetes melitus di komunitas yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
4. Mampu mendiskusikan intervensi dan implementasi keperawatan berdasarkan hasil
analisa data pada kasus diabetes melitus di komunitas yang sudah diidentifikasi secara
individu/mandiri
5. Mampu mendiskusikan evaluasi keperawatan berdasarkan hasil analisa data pada kasus
diabetes melitus di komunitas yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus di komunitas secara
mandiri

Kasus I
Di RT 1 RW 2 Kelurahan Suka Rukun terdapat penduduk yang menderita diabetes
melitus berjumlah 400 orang, 55 % wanita yaitu sebanyak 220 orang dan 45 % laki-laki
sebanyak 180 orang.
Dari jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus tersebut sebanyak 50% usia dewasa
dan 30% usia lansia, serta 20% ibu hamil.
Dari data tersebut diketahui Diabetes Melitus dengan tipe IDDM 25%, NIDDM 35%, dan
DM dengan gangren 30%, serta DM gestasional.
Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali penderita DM yang rutin
memeriksakan kadar gula darahnya.

Soal 1
Identifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus di komunitas secara mandiri!
1. Kelurahan suka terdapat penduduk yang menderita Diabetes Melitus berjumlah 400
orang, 55% wanita yang sebanyak 220 orang dan 45% laki laki sebamyak 180 orang
2. Penduduk yang menderita diabetes melitus berjumlah 400 orang terdapat sebanyak
50% usia dewasa dan 30% usia lansia, serta 20% ibu hamil
3. Diabetes melitus tipe IDDM 25% NIDDM 35% dan DM dengan gangguan 30% serta
DM gestasional
4. Penduduk yang menderita diabetes melitus sangat sedikit sekali penderita DM yang
rutin untuk memeriksakan kadar gula darahnya.

Soal 2
Identifikasi hasil pengkajian keperawatan pada kasus diabetes melitus di komunitas secara
mandiri! Bisa juga Anda tambahkan data hasil pengkajian yang mungkin bisa muncul di
komunitas.
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
a. Lokasi
1. Propinsi: jawa barat
2. Kabupaten bekasi
3. Kecamatan/kelurahansukatani/suka rukun
4. RT/ RW : 02/01
Data demografi:
1. Penduduk yang menderita DM sebanyak 400 orang
2. Berdasarkan jenis kelamin, penderita DM terbagi sebanyak:
a. Wanita 220 orang (55%)
b. Laki laki 180 orang (45%)
3. Berdasarkan usia, penderita DM terbagi sebanyak:
a. Usia dewasa sebanyak 50% (100 orang)
b. Usia lansia 30% (120 orang)
c. Ibu hamil 20% (80 orang)
4. Tipe diabetes yang diderita :
a. IDDM 25% (100orang)
b. NIDDM 35% (140 orang)
c. DM dengan gangrene 30% (120 orang)
d. DM gestasional (40 orang).
Data tambahan yang mungkin muncul:
1. Vital statistik yaitu:
a. Angka kelahiran
b. Angka kematian.
c. Angka pernikahan
d. Angka perceraian
2. Lingkungan fisik
a. Batasan wilayah
b. Iklim
c. Penggunaan lahan
d. Karakteristik rumah
e. Infratruktur
f. Lingkungan kesehatan
3. Pelayanan kesehatan dan sosial
a. Pelayanan kesehatan
Kaji fasilitas kesehatan yang terdapat di RT 1 RW 2 Kelurahan Suku Rukun
(Puskesmas/ pustu/klinik) termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti jumlah
tenaga kesehatan, kelengkapan alat medis, obat-obatan maupun ketersediaan
transportasi ambulance untuk mengakses pasien rujukan ke RS.

b. Pelayanan sosial
Kaji pelayanan kesehatan dimasyarakat terhadap ketersediaan apotek di RT 1 RW 2
Kelurahan Suku Rukun.
4. Ekonomi
a. Pendapatan personal Kaji rata-rata pendapatan masyarakat di RT 1 RW 2 Kelurahan Suku
Rukun.
b. Industri dan bisnis
Kaji jenis pekerjaan masyarakat di RT 1 RW 2 Kelurahan Suku Rukun.
c. Kesehatan kerja Kaji adanya jaminan kesehatan kerja seperti prodensial/asuransi/BPJS.
5. Keamanan
Kaji tingkat kriminal dan kekerasan yang ada di RT 1 RW 2 Kelurahan Suku Rukun,
adanya layanan masyarakat berupa POLSEK dikecamatan terdekat didaerah tersebut.
6.Transportasi \
Kaji rata-rata yang memiliki alat transportasi berupa motor/sepeda/mobil di RT 1
RKelurahan Suku Rukun.
7. Politik dan pemerintahan
Kaji apakah di masyarakat RT 1 RW 2 Kelurahan Suku Rukun terdapat sarana ibadah berupa
masjid dan gereja yang sering digunakan sebagai sarana informasi bagi masyarakat selain
balai desa.
8.Komunikasi
Kaji bahasa yang biasa digunakan masyarakat RT 1 RW 2 Kelurahan Suku Rukun dalam
sehari-hari seperti bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Kaji adanya sarana komunikasi untuk
mendapatkan informasi berupa handphone dan televisi.
9. Pendidikan
Kaji rata-rata pendidikan masyarakat RT 1 RW 2 Kelurahan Suku Rukun.
10. Rekreasi
Kaji adanya sarana berupa tempat rekreasi dimasyarakat RT 1 RW 2 Kelurahan Suku
Rukun seperti tempat mancing, taman untuk jalan santai/joging, tempat wisata.
11. Budaya, nilai dan keyakinan
Kaji nilai-nilai terhadap suatu kepercayaan masyarakat RT 1 RW 2 Kelurahan Suku Rukun,
kaji adanya budaya yang dianut oleh masyarakat RT 1 RW 2 Kelurahan Suku Rukun seperti
kebisaan makan makanan tertentu. Kaji keyakinan masyarakat RT 1 RW 2 Kelurahan Suku
Rukun terhadap pengobatan tradisional.

Soal 3
Diskusikan dan tuliskan diagnosis keperawatan dan Kode diagnosis keperawatan berdasarkan
hasil analisa data pada kasus diabetes melitus di komunitas yang sudah diidentifikasi secara
individu/ mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok!
Ds:
Tim kesehatan mengatakan bahwa penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali
penderita DM yang rutin memeriksa kadar gula darahnya.
Do:
Tampak adanya tanda dan gejala penyakit atau masalah kesehatan yang masih ada dan
meningkat - tampak adanya komplikasi penyakit DM yaitu luka gangrene sebesar 30% atau
sebanyak 120 orang.

Tampak adanya perilaku yang tidak mengikuti program perawatan


- tampak adanya yang tidak menjalankan anjuran
Masalah keperawatan yang dapat muncul : Ketidakpatuhan
Ds: -
Melakukan:
- Tidak tersedia program untuk meningkatkan kesejahteraan bagi komunitas
- Tidak tersedia program untuk mencegah dan mengurangi masalah kesehatan komunitas
-Tidak tersedia program untuk mengatasi masalah kesehatan komunitas Masalah
keperawatan yang dapat muncul: Defisit Kesehatan Komunitas.

Soal 4
Diskusikan intervensi dan implementasi keperawatan berdasarkan hasil analisa data pada
kasus diabetes melitus di komunitas yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri.
(berdasarkan teori SIKI/ dan jurnal keperawatan)
DX 1: Ketidakpatuhan
Intervensi :
1. Identifikasi Persepsi tentang masalah kesehatan
2. Monitor pelaksanaan tanggung jawab
3. Tingkatkan Tanggu jawab atas perilaku sendiri
4. Diskusikan tanggung jawab terhadap profesi pemberi asuhan
5. Buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
6. Libatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang dijalani
7. Dokumentasikan aktivitas selama menjalani proses pengobatan.

Implementasi :
1. Mengidentifikasi Persepsi tentang masalah kesehatan
2. Memonitor pelaksanaan tanggung jawab
3. Meningkatkan Tanggu jawab atas perilaku sendiri
4. Mendiskusikan tanggung jawab terhadap profesi pemberi asuhan
5. Membuat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
6.Melibatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang dijalani
7.Mendokumentasikan aktivitas selama menjalani proses pengobatan

DX 2: Defisit Kesehatan
Komunitas Intervensi :
1.Pengembangan kesehatan masyarakat
2. Identifikasi masalah atau isu kesehatan dan prioritasnya
3. Berikan kesempatan kepada setiap anggota masyarakat untuk berpartisifasi sesuai aset
yang dimiliki
4. Libatkan anggota masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu dan masalah
kesehatan yang menghadap
5. Libatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi serta revisinya
6. Fasilitasi struktur organisasi untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan
bernegosiasi
7. Persatukan anggota masyarakat dengan cita-cita komunitas yang sama.

Soal 5
Diskusikan dan tuliskan secara singkat bagaimana terapi gizi pada pasien DM Tipe 1 pada
komunitas
Kontrol, seperti pemantauan kadar glukosa darah (gula darah), perhatian yang cermat
terhadap pemberian insulin, manajemen olahraga yang waspada, dll., yang dapat
membingungkan atau mengacaukan hubungan VLCD dengan hasil glikemik. Panduan gizi
untuk pasien dan keluarga penderita diabetes tipe 1 harus dibuat berdasarkan bukti ilmiah
yang tepat, bukan berdasarkan kesaksian yang lebih mirip. Kami setuju dengan penulis
bahwa VLCD mungkin memberikan manfaat bagi beberapa pasien dengan diabetes tipe 1 dan
diperlukan ilmu pengetahuan yang mendalam mengenai topik ini. Masalah yang kita hadapi
sekarang adalah terlalu mudahnya potensi manfaat dan keamanan VLCD untuk
dipublikasikan secara luas berdasarkan laporan ini seolah- olah temuan tersebut sudah pasti,
berpotensi menyesatkan masyarakat dan menambah kebingungan substansial yang ada
mengenai apakah VLCD dapat digunakan atau tidak. VLCD harus digunakan pada diabetes
tipe 1. Menyebarkan data yang secara metodologis lemah namun menarik secara luas melalui
media menimbulkan risiko bahwa pasien atau penyedia layanan kesehatan dapat menjalankan
rencana tersebut tanpa penyesuaian insulin yang memadai sehingga mengakibatkan masalah
serius dengan hipoglikemia serta risiko kekurangan nutrisi tanpa pemantauan yang memadai
karena berkurangnya asupan buah- buahan dan buah- buahan secara signifikan.
Very low calorie diet adalah program penurunan berat badan cepat yang membatasi
asupan kalori hingga sangat rendah. Orang yang menjalani diet ini dianjurkan untuk
membatasi asupan kalori hingga hanya sekitar 800–1000 kalori sehari.

Soal 6
Diskusikan dan tuliskan secara singkat bagaimana terapi gizi pada pasien DM Tipe 2 pada
komunitas
 Memahami konsep diabetes melitus tipe 1 diabetes melitus tipe 2, komplikasi
gangrene diabes melitus dan diabetes melitus gestasional secara umum.
 Mengetahui gejala klinis dari diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2,
komplikasi gangrene diabes melitus dan diabetes melitus gestasional secara umum.
 Mengetahui faktor penyebab dan faktor risiko diabetes melitus tipe 1 diabetes melitus
tipe 2. komplikasi gangrene diabes melitus dan diabetes melitus gestasional secara
umum.
 Mengetahui penatalaksanaan atau terapi pada diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus
tipe 2. komplikasi gangrene diabes melitus dan diabetes melitus gestasional secara
umum.
 Mengetahui pengendalian dan pencegahan terjadinya komplikasi pada DM tipe 1
diabetes melitus tipe 2, komplikasi gangrene diabes melitus dan diabetes melitus
gestasional secara umum.
 Memahami asuhan keperawatan komunitas pada klien dengan diabetes tipe 1,
diabetes melitus tipe 2 komplikasi gangrene diabes melitus dan diabetes melitus
gestasional secara umum.

Soal 6
Diskusikan dan tuliskan secara singkat bagaimana prinsip olah raga pada pasien DM Tipe 2
yang dapat diaplikasikan di komunitas
Penatalaksanaan dan pengelolaan diabetes menitikberatkan pada 4 pilar yaitu edukasi, terapi
gizi medis, latihan fisik, dan intervensi farmakologi.

Manfaat latihan fisik pada penderita diabetes telah terbukti secara ilmiah antara lain dapat
meningkatkan kontrol glukosa darah, mengurangi faktor risiko kardiovaskular, berkontribusi
pada penurunan berat badan, meningkatkan kesejahteraan, mencegah atau memperlambat
perkembangan diabetes, serta manfaat kesehatan yang cukup besar seperti peningkatan
kebugaran kardiovaskular, kekuatan otot, sensitivitas insulin.
Contoh:
Latihan Aerobik
Latihan aerobik dengan intensitas sedang (mencapai 64–76 % denyut jantung maksimal)
dilakukan minimal 150 menit per minggu, sedikitnya 3 hari dalam seminggu dengan jarak
antar latihan tidak lebih dari 2 hari yang berturut-turut karena efek latihan yang bersifat
sementara dalam memperbaiki kerja insulin. Bentuk latihan aerobik Segala bentuk latihan
aerobik yang menggunakan kelompok-kelompok otot besar dan menyebabkan peningkatan
denyut jantung yang terus-menerus akan bermanfaat (termasuk jalan cepat, bersepeda,
berenang), sehingga dianjurkan untuk melakukan berbagai jenis aktivitas fisik.

Soal 7
Diskusikan dan tuliskan secara singkat topik, metode edukasi pada pasien DM Tipe 2 yang
dapat diaplikasikan di komunitas
Metode: lefflet
Topik : Mengatur pola hidup sehat DM 2
Alasan mengapa mengambil metode ini karena: supay apa yang telah kita sampaikan tadi
dapat di ingat dan dengan adanya lefflet ini dapat membuat mempermudah mengingat apa
yang telah di sampaikan tadi dan dapat di baca kembali.

Soal 8
Diskusikan evaluasi keperawatan berdasarkan hasil analisa data pada kasus diabetes melitus
di komunitas yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
DX 1: Ketidakpatuhan
Evaluasi :
S:
- Tim kesehatan mengatakan bahwa penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali
penderita DM yang rutin memeriksa kadar gula darahnya
0: - tampak adanya tanda dan gejala penyakit atau masalah kesehatan yang masih ada dan
meningkat - tampak adanya komplikasi penyakit DM yaitu luka gangrene sebesar 30% atau
sebanyak 120 orang - tampak adanya perilaku yang tidak mengikuti program perawatan -
tampak adanya yang tidak menjalankan anjuran
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan 1-7

DX 2: Defisit Kesehatan
Evaluasi :
S:-
0:
- Tidak tersedia program untuk meningkatkan kesejahteraan bagi komunitas
- Tidak tersedia program untuk mencegah dan mengurangi masalah kesehatan komunitas
- Tidak tersedia program untuk mengatasi masalah kesehatan komunitas
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan 1-8

Soal 9
Identifikasi materi belajar hari ini tentang kasus diabetes melitus di komunitas secara
mandiri!
Dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk menggunakan insulin agar kadar
gula darah Anda tidak terlalu tinggi. Ini adalah hormon yang dibuat oleh organ yang disebut
pankreas untuk membantu Anda menggunakan atau menyimpan gula dalam makanan yang
Anda makan. Jika Anda menderita diabetes tipe 1, pankreas Anda telah berhenti membuat
insulin. Jika Anda menderita diabetes tipe 2. organ membuat insulin, tetapi tubuh Anda tidak
menggunakannya dengan benar. Dokter Anda mungkin merekomendasikan salah satu dari
beberapa jenis insulin:
a. Akting cepat
b. Biasa atau akting pendek
c. Akting menengah
d. Akting panjang
Masing-masing bekerja secara berbeda berdasarkan berapa lama mereka mulai bekerja,
kapan mereka mencapai kekuatan maksimum, dan berapa lama mereka bertahan. Ada
beberapa kekuatan insulin, tetapi yang paling umum adalah U-100 (100 unit per mililiter
cairan). Anda perlu menyuntikkan insulin satu hingga empat kali sehari, tergantung pada
saran dokter Anda. Anda dapat melakukan ini dengan jarum suntik, yang mengambil dosis
insulin dari botol. Atau Anda dapat menggunakan pena insulin, yang sudah diisi sebelumnya
atau memiliki kartrid yang dapat dimasukkan. Ada juga jenis insulin yang Anda hirup.Alih-
alih suntikan, dokter Anda mungkin menyarankan pompa insulin. Ini secara terus menerus
memberi Anda insulin kerja pendek atau cepat. Anda masih perlu menguji kadar gula darah
Anda, tetapi Anda mungkin menemukan pompa membantu Anda mengontrolnya dengan
lebih baik.
Pompa insulin berukuran kecil, dan Anda dapat dengan mudah memasangnya di ikat
pinggang, kaus kaki, atau pakaian dalam. Ini terhubung ke tabung tipis yang dikenal sebagai
kateter, yang Anda letakkan di bawah kulit dengan jarum. Kateter secara teratur mengirimkan
insulin dari pompa dalam dosis kecil yang telah diprogram sebelumnya dan bervariasi
sepanjang siang dan malam. Anda juga akan menekan tombol pada pompa untuk memberi
diri Anda insulin dalam dosis lain yang lebih besar saat Anda makan untuk memecah
karbohidrat dalam makanan Anda. Ini meniru cara tubuh Anda menggunakan insulin secara
alami.
Pengukur gula darah, juga dikenal sebagai pengukur glukosa darah atau glukometer,
adalah perangkat elektronik portabel yang mengukur gula darah Anda setiap saat untuk
memastikannya tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Pertama Anda akan menggunakan
blood lancet, alat yang dengan cepat menusuk kulit Anda, untuk mengambil sedikit sampel
darah. Tempatkan setetes di tepi strip tes diabetes sekali pakai. Masukkan strip ke dalam
monitor, dan tunggu sampai menunjukkan tingkat gula darah Anda. Catat hasil Anda untuk
membantu dokter Anda memastikan bahwa rencana perawatan Anda berhasil.Dokter Anda
akan memberi tahu Anda seberapa sering Anda perlu menggunakan pengukur gula darah
Anda. Jika Anda. memeriksa kadar gula darah rendah, uji diri Anda apakah Anda merasa
gemetar, gugup, pusing, bingung, lapar, berkeringat, atau mengantuk.

Ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup insulin untuk menggunakan gula, ia memecah
lemak untuk energi. Ini membuat zat yang disebut keton. Kadar keton yang tinggi dalam
kencing Anda merupakan tanda diabetes Anda tidak terkendali.Dokter Anda mungkin
meminta Anda untuk menggunakan strip tes keton saat Anda memiliki gejala kadar keton
tinggi, seperti:
a. Tingkat gula darah 300 mg/dL atau lebih tinggi
b. Merasa sakit atau lelah sepanjang waktu
c. Sering merasa haus atau mulut kering
d. Merasa bingung
e. Sulit bernapas.
Tempatkan setetes di tepi strip tes diabetes sekali pakai. Masukkan strip ke dalam
monitor, dan tunggu sampai menunjukkan tingkat gula darah Anda. Catat hasil Anda untuk
membantu dokter Anda memastikan bahwa rencana perawatan Anda berhasil. Dokter Anda
akan memberi tahu Anda seberapa sering Anda perlu menggunakan pengukur gula darah
Anda. Jika Anda memeriksa kadar gula darah rendah, uji diri Anda apakah Anda merasa
gemetar, gugup, pusing. bingung, lapar, berkeringat, atau mengantuk.
Ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup insulin untuk menggunakan gula, ia memecah
lemak untuk energi. Ini membuat zat yang disebut keton. Kadar keton yang tinggi dalam
kencing Anda merupakan tanda diabetes Anda tidak terkendali.Dokter Anda mungkin
meminta Anda untuk menggunakan strip tes keton saat Anda memiliki gejala kadar keton
tinggi, seperti:
a. Tingkat gula darah 300 mg/dL atau lebih tinggi
b. Merasa sakit atau lelah sepanjang waktu
c. Sering merasa haus atau mulut kering
d. Merasa bingung
e. Sulit bernapas
Untuk melakukan tes keton di rumah, buang air kecil ke dalam cangkir bersih dan
letakkan strip di dalamnya. Singkirkan kelebihan urin dan tunggu sampai strip berubah warna
- instruksi akan memberi tahu Anda berapa lama. Bandingkan warna pada strip dengan bagan
warna kit. Jika tingkat keton Anda rendah, tes ulang dalam beberapa jam. Jika level Anda
sedang atau tinggi, segera temui dokter dan melakukan pemeriksaan.

Soal 10
Tuliskan referensi yang digunakan (Mendeley dengan style APA)
Hallberg SJ, McKenzie AL, Williams PT, Bhanpuri NH, Peters AL, Campbell WW, Hazbun
TL, Volk BM, McCarter JP, Phinney SD, Volek JS. Effectiveness and Safety of a Novel Care
Model for the Management of Type 2 Diabetes at 1 Year: An Open-Label, Non-Randomized,
Controlled Study. Diabetes (2018)

Nandivada P, Fell GL, Pan AH, Nose V, Ling PR, Bistrian BR, Puder M. Eucaloric
Ketogenic Diet Reduces Hypoglycemia and Inflammation in Mice with Endotoxemia. Lipids.
(2016)

Ali, Zaidin. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC ( 2010)

Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO, Subsp.APK (K). Olahraga Untuk Penderita Diabetes
Mellitus: Bagaimana Melakukannya Dengan Aman (2023)

Selamat Belajar, Tetap Semangat


dan Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai