JANTUNG
Oleh :
Dea Oktari 121007010062
Santi 121007010001
Yesi Syafhela 0910070100037
Pembimbing :
Dr. SANUSI PILIANG, Sp. Og
Definisi
Penyakit jantung dalam kehamilan adalah kelainan
kardiovaskuler bawaan atau diperoleh secara organic maupun
fungsional yang di jumpai pada wanita hamil.
Kehamilan dengan penyakit jantung selalu saling
mempengaruhi karena kehamilan dapat memberatkan penyakit
jantung yang dideritanya. Penyakit jantung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim.
Epidemiologi
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian
maternal ketiga dan penyebab utama kematian dalam
penyebab kematian maternal nonobstetrik. Penyakit jantung
terjadi pada 1-4% dari kehamilan pada perempuan yang
tanpa gejala kelainan jantung sebelumnya. Kira-kira 80%
penderita termasuk dalam kelas I dan kelas II dan kehamilan
dapat meningkatkan kelas tersebut menjadi III atau IV.
Klasifikasi
Menentukan fungsi jantung adalah penting bagi pasien
hamil dengan penyakit jantung. Status fungsional untuk
pasien dengan penyakit jantung umumnya dikelompokkan
menurut sistem klasifikasi NewYork Heart Association (NYHA).
Kelas I
Kelas II
Nyeri dada
Disritmia
Pembesaran jantung
Ronchi paru
Pembesaran hepar
Sianosis
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Thorak Photo
Echocardiografi
Komplikasi
Dekompensatio kordis
Kematian perinatal
Endocarditis bacterial
Gagal jantung kongestif
Ruptur aorta
persalinan
endocarditis
kebidanan
Mengatasi anemia
ventrikel
Kardiolog
infeksi, tromboemboli
partum
Pasien didukung untuk banyak tidur dan beristirahat
AKI 1-5 %
Bayi
HPHT : 09/05/2016
TTP : 16/02/2017
Riwayat kehamilan
Hamil ini
Riwayat kontrasepsi
Tidak dijumpa
Pemeriksaan Fisik
Sensorium : Compos Mentis
GCS : 15
Keadaan umum : Sedang
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Frequensi nadi : 112x/i, regular, T/V cukup
Frequensi napas : 34x/i
Temperatur : 36,50C
Anemis :- Dyspnoe :+
Ikterus :- Oedea :+
Sianosis :- BB : 60kg TB: 155cm
Pemeriksaan Umum
Kepala :
struma (-)
Dada :
Membesar asimetris
Extremitas:
Superior : akral hangat, CRT < 3 detik
Inferior : akral hangat, oedema (+), CRT < 3 detik
Pemeriksaan ginekologi
Pemeriksaan luar
Inspeksi :
Vulva : tidak dijumpai kelainan
Kelenjar bartholini : tidak dijumpai kelainan
Labia mayora : tidak dijumpai kelainan
Labia minora : tidak dijumpai kelainan
Pemeriksaan dalam
VT : cervix tertutup
ST : lendir darah (-), air ketuban (-)
Pemeriksaan Laboratorium
DARAH RUTIN
Hb 11,7 g/dL
Ht 36,9 %
Leukosit 9.460/uL
Trombosit 326.000/uL
FUNGSI HATI
SGOT 20 U/L
SGPT 10 U/L
Alkhaline Phosphat 128 U/L
Billirubin total 0,16 U/L
Billirubin direct 0,07 U/L
FUNGSI GINJAL
Ureum 16 mg/dl
Creatinin 0,55 mg/dl
Uric Acid 8,1 mg/dl
KGD adrandom 107 mg/dl
ELEKTROLIT
PH 7,56
PCO2 20,80 mmHg
PO2 134,90 mmHg
TCO2 19,70 mmol/L
HCO3 19,10 mmol/L
Base Excess -3,20 mmol/L
O2 saturasi 99,5 %
HbsAg / HIV -/-
URIN RUTIN
Warna Kuning
Kekeruhan Jernih
Reduksi Negatif
Protein +++
Bilirubin Negatif
Urobilinogen Positif
PH 6,5
Berat jenis 1,02
Nitrit Negatif
Pemeriksaan Penunjang USG TAS
Janin tunggal, presentasi kepala, anak hidup
Fetal movement (+), fetal heart rate (+)
BPD : 93,5 mm
AC : 31,8 mm
FL : 72,3 mm
Plasenta : corpus anterior
Air ketuban cukup
Terapi
Tirah baring
O2 2-4 lpm (nasal kanul)
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 2gr (profilaksis)
Rencana
Konsul ke bagian kardiologi
Konsul ke bagian anestesi
Konsul ke bagian anak (perinatologi)
Jawaban konsul dari bagian kardiologi:
S: Nyeri dada(-), batuk (-), Paroksimal nocturnal dyspneu (+),
orthopnoe (+), dyspnea d’effort (+), edema tungkai (+)
O: Sensorium : Compos mentis
TD : 150/90 mmHg RR : 34x/i
HR : 112x/i T : 36,50C
Pemeriksaan Fisik:
Kepala :
Mata : konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-), sclera
ikterik (-/-), pupil isokor Ɵ 2 mm, refleks cahaya (+/+)
T/H/M : dalam batas normal
Leher : TVJ R+2cm H2O, trakea di medial, pembesaras KGB
(-)
Dada :
Pulmo:
Inspeksi : simetris fusiformis
Palpasi : stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : SP: bronkhial, ST: ronkhi basah di kedua basal
paru (+)
Cor:
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, ictus cordis tidak
terlihat
Palpasi : Iktus kordis tak teraba
Perkusi :
Batas jantung kanan:
Superior: interkosta 2 linea parasternalis dextra
Inferior: interkosta 4 linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri:
Superior: interkosta 2 linea parasternalis sinistra
Inferior: interkosta 4 linea medioclavicularis sinistra
Auskultasi : HR : 112x/i, S1 (+), S2 (+), murmur (+),
gallop (-)
Abdomen : membesar asimetris
Genitalia dan anus: tidak dijumpai kelainan
Extremitas:
Superior : akral hangat, CRT < 3 detik
Inferior : akral hangat, oedema (+), CRT < 3 detik
Rencana:
cek DR 2 jam post S
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal Hari Rawatan 2 Hari Rawatan 3
(Hari Rawatan) (29 Januari 2017) (30 januari 2017)
Sesak (+), nyeri bekas
Keluhan Sesak (+) berkurang
operasi
Status Present
Foto thorax
R Echocardiografi
Hb/Ht/Leu/Trom:
Pemeriksaan Penunjang 11,4/35,8/19.290/325.000 -
- Tirah baring
- Diet MB + putih telur
- Tab. Cefadroxil 2x500mg
P - Tab. Asam mefenamat 3x500 mg
- Tab. Nifedipin 3x10 mg
- Tab. Captopril 2x6,25mg
- Laxadin syr. 3xC1
R PBJ
ANALISA KASUS
Dilaporkan pasien bernama Ny. M, usia 39 tahun, G1P0A0,
ibu rumah tangga, Islam, i/d Tn Z, usia 50 tahun, wiraswasta,
Islam, rujukan dari RS. Aceh Tamiang dengan diagnosa G1P0A0 +
aterm + hipertensi pulmonal + hipertensi stage I. Datang ke
RSUD dr. Pirngadi Medan dengan keluhan sesak napas yang
dialami sejak kehamilannya berusia 4 bulan dan memberat dalam
7 hari ini, sesak napas dipengaruhi oleh aktifitas dan tidak
berkurang dengan istirahat, OS juga mengeluh terbangun pada
malam hari karena sesak dan kaki bengkak dialami dalam 7 hari
ini. OS juga merasakan mules-mules sesekali sejak 7 hari ini.
Pemeriksaan vital sign di dapatkan TD: 150/100 mmHg, HR:
100x/I, RR: 34x/I,T: 36,70C.
Pada pemeriksaan lokalisata abdomen didapatkan
perut membesar asimetris, TFU 4 jari dibawah
proccesus xiphoideus, teregang punggung kiri,
terbawah kepala, gerak janin (+), HIS (-), DJJ 137x/i.
Pada pemeriksaan dalam vaginal toucher dijumpai cervix
tertutup dan di sarung tangan tidak dijumpai lendir
darah dan air ketuban. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium di jumpai peningkatan LDH 513, d-dimer
960, AGDA terkesan alkalosis respiratorik, dan
proteinuria (+++). Hasil USG transabdominal kesan
KDR 36 minggu 6/7 hari + presentasi kepala + anak
hidup.
Pasien didiagnosa PG + KDR 36 minggu 6/7 hari + PK +
AH + sangkaan CHF Fc III-IV + sangkaan hipertensi pulmonal
+ HT stage I. Dikonsulkan kebagian kardiologi dengan
jawabannya pasien didiagnosa CHF Fc. III-IV + hipertensi
pulmonal + hipertensi stage I + sangkaan VSD, terapi diberikan
diuretik dan antihipertensi, pasien dianjurkan untuk segera
dilakukan tindakan sectio caesarea. Pada tanggal 28/02/2017
pukul 06.00 WIB di lakukan tindakan sectio caesarea dan sterilisasi
pomeray dengan didampingi dokter dari bagian kardiologi, lahir
bayi perempuan dengan BB 2560 gr, PB 47 cm, APGAR skore
8/9, anus (+). Kemudian diberikan terapi pasca operasi
kolaborasi terapi dari bagian Obgyn dan Kardiologi. Keadaan
ibu pasca operasi stabil dan kemudian dirawat di ruang intensive
dengan pemantauan vital sign, perdarahan dan kontraksi uterus.
TEORI KASUS
Tanda dan gejala gagal jantung dalam kehamilan : Pada pasien sesak nafas (+),
a. Sesak napas bengkak pada tungkai(+). Pada
b. Nyeri dada pemeriksaan fisik dijumpai
c. Batuk napas pendek dan cepat pembesaran jantung (+), ronchi
d. Bengkak pada tungkai paru (+), peningkatan tekanan
e. Ibu hamil dengan anemia didapatkan pucat pada conjungtiva, vena jugularis (+), murmur (+).
telapak tangan, dan kuku serta lethargi dan kelelahan Sesuai dengan teori pasien
Pada pemeriksaan fisik: mengalami congestive heart
Desiran kontinu pada jantung failure. Sedangkan hipertensi
Disritmia pulmonal ditegakkan dari
Pembesaran jantung pemeriksaan ekg berupa adanya
Ronchi paru pembesaran ventrikel kanan dan
Pembesaran hepar right axis deviation. Sedangkan
Peningkatan vena jugularis dari foto thorax dijumpai corakan
Ketegangan otot jantung yang berlangsung lama hilus yang melebar.
Clubing pada jari tangan dan jari kaki
Sianosis
TEORI KASUS
Klasifikasi penyakit jantung organik menurut New York Pasien mengalami sesak nafas
Heart Asosiation (NYHA) :
baik saat beraktivitas dan
Kelas 1 : Tidak berbahaya, aktifitas fisik tidak terbatas, beristirahat sesuai dengan
tidak ada gejala pada keadaan biasa dan tidak ada angina
pectoris teori pasien termasuk ke
dalam functional class III-IV.
Kelas 2 : Agak berbahaya, aktifitas fisik agak terbatas,
waktu istirahat tidak ada gejala, kegiatan fisik bias
menimbilkan gejala insufisiensi jantung dengan gejala lelah,
palpitasi, sesak, angina pectoris, oedema tangan/tungkai