PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa kehamilan banyak terjadi perubahan fisiologi pada diri wanita,
perubahan itu terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu Hormon
meningkat sehingga dapat menimbulkan perasaan tidak enak pada perut ibu
wanita pada pagi hari, sehingga biasa disebut dengan istilah morning sickness.
Namun pada sebagian wanita hamil kondisi ini ternyata tidak hanya terjadi
pada pagi hari saja, tetapi datang sewaktu-waktu dan bersifat tiba-tiba
(Sunanto, 2010). Morning sickness adalah suatu kondisi yang biasa muncul
mulai minggu ke-4 dan berakhir pada minggu ke-14 sampai ke-16 masa
semua wanita hamil yang terkena emesis gravidarum. Menurut Depkes, (2010)
kehamilan yang dapat di observasi secara Lengkap adalah 543 orang ibu hamil
yang terkena Emesis Gravidarum. Angka kejadian mual muntah ini terjadi
ditimbulkan oleh otot perut dan dada sebelum muntah, dan vomit merupakan
Muntah di pacu oleh impuls aferen ke pusat muntah, inti sel pada medulla
terjadi tanpa adanya muntah, pada kasus-kasus muntah sentral, muntah terjadi
tanpa didahului oleh mual (Saswita, 2009). Pada wanita hamil mual muntah
mengalami mual muntah, namun gejala ini terjadi lebih berat hanya pada 1 di
Secara fisiologis, rasa mual terjadi akibat kadar estrogen yang meningkat
dalam darah sehingga mempengaruhi sistem pencernaan, tetapi mual dan
menjadi lebih berat dan dapat mengganggu kesehatan ibu dan perkembangan
Karena hampir setengah dari seluruh wanita hamil merasakan gejala mual
hingga muntah ( Soumy, 2010). Rasa mual dan muntah pada awal kehamilan
dengan tanaman herbal atau tradisional yang bisa dilakukan dan mudah di
khasiat jahe pada ibu hamil dalam mengatasi mual muntah. Hasil penelitian ini
ketidaknyaman pada perut dapat meminum teh jahe atau minum suplemen
dalam bukunya yang berjudul “khasiat rahasia jahe dan kunyit” menjelaskan
bahwa jahe atau gingerol merupakan senyawa paling utama dan telah terbukti
2016).
Indragiri Hulu, pada tanggal 14 januari 2017 di dapatkan jumlah ibu hamil
Dampak yang dapat ditimbulkan apa bila mual muntah pada ibu hamil
tidak di atasi adalah, ibu bisa mengalami Hiperemesis Gravidarum, yaitu mual
B. Rumusan Masalah
mual dengan atau tanpa muntah. Gejala ini di mulai sekitar minggu ke enam
yang membuat ibu merasa tidak nyaman saat kehamilan, diantaranya mual dan
muntah.
dengan baik, maka akan berdampak buruk pada ibu. Dimana emesis
Indragiri Hulu.
C. Tujuan Penelitian.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
sesudah diberi wedang jahe pada ibu hamil trimester pertama pada
kelompok intervensi.
f. Mengetahui perbedaan rata-rata Emesis Gravidarum sebelum dan
kontrol
kelompok kontrol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan.
1. Kehamilan.
p.213).
2. Tanda-Tanda Kehamilan
B. Emesis Gravidarum
1. Pengertian
dan berakhir pada minggu ke-14 sampai ke-16 masa kehamilan (Soumy,
a. Hormonal
lambung, maka hal inilah yang memperberat keadaan mual muntah ibu
(Tiran, 2009).
b. Faktor Psikososial
yang dipicu oleh keadaan mual dan muntah, tanpa adanya etiologi lain.
bayi, dan pada beberapa wanita hal ini mungkin membuat mereka
(Tiran, 2009).
faktor emosional yang mebuat mual dan muntah menjadi lebih berat
(Tiran, 2009).
tanpa waktu yang cukup untuk sarapan dapat menyebabkan mual dan
dapat diperburuk oleh jam kerja yang panjang dan perjalanan dari
tempat kerja, dan hubungan positif antara keparahan mual dan muntah
2009). menurut Chittuma (2007) mual dan muntah sering kali terjadi
pada wanita hamil yang berada diantara keluarga atau dalam rutinitas
kerja.
3. Gejala Emesis Gravidarum
pada pagi hari, disertai mual dan muntah sampai kehamilan berusia 4
Pengaruh fisiologis hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari
Mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus
impuls dari pusat otak yang lebih tinggi, zona pemicu kemoreseptor,
organ vestibularis pada telinga dalam dan seluruh tubuh lewat system
lemak habis terpakai untuk keperluan energi, karena oksidasi lemak yang
asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan
darah turun, demikian pula khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi
Pengeluara histamin
dan asetolkolin
muntah yaitu :
i. Perbanyak istirahat.
keadaan penuh/kenyang.
(Hutahaean, 2013)
a. Pengobatan Farmakologis.
gravidarum adalah
1) Vitamin B6 10-25 mg sehari, 3-4 kali sehari.
selanjutnya.
(Nyomanminarni, 2013).
1) Vitamin
a) Vitamin B kompleks
2) Pengobatan
lainnya.
adalah makanan ringan serta soda. Jahe juga efektif untuk melawan
reproduksi dan pencernaan. Sedangan teh jahe dan susu adalah obat
satu atau lebih komponen dari mual dan muntah. beberapa alat untuk
skala likert, hampir semua melibatkan diri dan laporan oleh pasien. alat
dalam studi penelitian ditunjukkan pada tabel. 2.1 (Ferrell, 2015, p; 179).
dalam penelitian ini yakni RINVR (Rhodes Index of Nausea Vomiting and
Retching). RINVR adalah alat untuk mengukur mual muntah yang dinilai
dari durasi mual, frekuensi mual, stress akibat mual, frekuensi muntah,
2010). Bentuk RINVR dapat dilihat dalam tabel 2.2 (Rhode dan Mc
Daniel 2004).
Tabel 2.2. Rhodes Indeks Mual, Muntah
mual muntah (0), mual muntah ringan (1-8), mual muntah sedang (9-16),
mual muntah berat (17-24) dan mual muntah parah (25-32) (Apriany,
2010).
C. Jahe
1. Pengertian Jahe
jahe yang pedas bila dibuat minuman memberikan sensasi sebagai pelega
Jahe (Zingiber Officinal Rose) adalah salah satu bumbu dapur yang
2013, p; 1).
industri makanan/minuman atau bahan obat. Oleh karena itu, rimpang jahe
2013,p; 6).
2. Klasifikasi Jahe
dan bahan obat. Rimpang jahe ada yang berbentuk sebagai jemari yang
(Setyaningrum, 2013,).
Klasifikasi jahe di golongkan sebagai berikut :
Filum : Plantae
Ordo : Zingiberelas
Familia : Zingiberacea
Genus : Zingiber
3. Kandungan Jahe
merupakan campuran resin dan minyak atsiri yang diperoleh dari pelarut
kadarnya paling tinggi, lalu disusur jahe putih kecil dan jahe gajah.
Meskipun demikian, jahe gajah lebih dikenal dari pada jahe merah. Hal itu
lain yang berkhasiat obat. Unsur gizi dan kalori yang terdapat dalam
Senyawa yang menyebabkan rimpang jahe berasa pedas dan agak pahit
alkohol, C10 dan C9 aldehid, yang digunakan secara luas dalam industri
jahe sebagai bumbu dapur. Selain itu jahe juga dikonsumsi karena
menguatkan lambung.
a. Terapi Kanker
d. Membantu Pencernaan
memecah protein.
f. Mencegah Mual
perjalanan.
tubuh. Di antara senyawa kimia jahe adalah minyak atsiri yang terdiri
5. Jenis Jahe
Secara umum terdapat tiga klon/ jenis tanaman jahe yang dapat
dibedakan dari aroma, warna, bentuk dan besar rimpang. Ketiga jenis
tanaman jahe tersebut adalah jahe putih besar, jahe putih kecil dan jahe
a. Jahe Besar
Jahe besar disebut juga jahe badak atau jahe gajah. Rimpang
2013, p : 11-15).
baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan. Jahe besar memiliki
rasa yang kurang pedas serta aroma yang kurang tajam dibandingkan
jahe jenis yang lain. Jahe yang memiliki nama lain jahe badak ini
varietas unggul jahe putih yang dinamakan jahe putih kecil (JPK 3
2013, p: 11-15).
Jahe putih kecil ini memiliki ruas rimpang berukuran lebih kecil
kecil dari pada jahe gajah, tetapi lebih besar dari jahe merah. Jahe
Jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma yang
lebih kecil dibandingkan dengan jahe putih kecil atau sama seperti
jahe kecil dengan serat yang kasar. Jahe ini memiliki kandungan
2013).
kandungan air sebanyak 82%, jahe putih kecil 50,2% dan jahe merah
kecil sekitar 3,3% dan jahe merah sekitar 2,58-2,72%. Khusus untuk
(Setyaningrum, 2013).
Gambar 2.5.Jahe merah
Sumber : Dhani, 2015
Keunggulan Jahe Merah dari kandungan senyawa kimia
serta serat-serat resin dalam jumlah sedikit (Lentera, 2013, hal; 11).
aroma khas pada jahe dan Jahe merah memiliki rasa pedas tinggi
disebabkan kandungan kimia dari setiap jenis jahe yang berbeda. Jahe
banyak digunakan sebagai bahan baku obat (Lentera, 2013, hal; 9).
6. Patofisiologi Jahe Terhadap Antiemetik
tubuh yang salah satunya gingerol yaitu senyawa paling utama dan telah
sendok teh bubuk jahe yang direbus dengan secangkir air lalu diminum 3
sebagai anti inflamasi. Hasil dalam uji ini memperlihatkan bahwa ekstrak
efek konstituen yang menyengat pada neuron aferen visceral belum diuji.
dampak dari ekstrak jahe dan tiga konstituen tajam utama pada gambar
2.3. pada respon serotonin di induksi tersebar neuron aferen visceral (Jin
Z, 2014).
Gambar.2.6 Molecular structure of [6]-shogaol,
[6]-gingerol, and zingerone.
Sumber : Jin Z, Lee G 2014;18(2):149–53
induksi serotonin pada transmisi sinyal muntah di saraf aferen vagal (Jin
Z, 2014).
muntah pada wanita hamil. Jahe dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk
berlebihan karena jahe bisa merangsang rahim. Karena itu, ibu yang
(Handayani, 2003).
untuk aborsi spontan dan jahe tidak menimbulkan risiko yang signifikan
sebuah studi dari 27 sukarelawan sehat yang diberi dosis oral tunggal jahe
(mulai dari 100 mg untuk 2 g), hanya terjadi gangguan pencernaan kecil
sukarelawan sehat mengambil 1,2 g rimpang kering tiga kali sehari selama
I, 2016).
yang tidak antiemetik. Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik
antara dua kelompok dalam hal kelahiran hidup, aborsi spontan, aborsi
terapeutik, berat badan lahir, atau usia kehamilan. Sebuah studi kohort
berbasis populasi yang lebih baru dan lebih besar di Norwegia (68.522
bahwa dosis jahe yang aman di konsumsi tidak lebih dari 4 g jahe dalam
satu hari, meskipun jumlah ini umumnya tidak dicapai dalam penelitian
(Lete I, 2016)
Penelitian pada manusia menunjukkan bahwa 1g harian jahe dapat
mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil ketika digunakan untuk
jangka pendek (tidak lebih dari 4 hari). Beberapa studi telah menemukan
bahwa jahe lebih baik dari plasebo dalam mengurangi morning sickness.
selama 4 hari dilaporkan lebih lega dari muntah dari pada mereka yang
wanita hamil dengan mual dan muntah, mereka yang mendapat dosis yang
sama dari jahe merasa kurang mual dan tidak muntah sebanyak mereka
sebelum mengambil jahe dan tidak mengambil lebih dari 1g per hari
(Steven, 2016).
Secara umum, jahe tidak boleh dikonsumsi lebih dari 4 g jahe per
c. Untuk sakit arthritis: Satu studi yang digunakan 250 mg, 4 kali sehari.
KEHAMILAN
Farmakologis
pengobatan Penyebab Emesis Gravidarum:
1. Hormonal
2. Psikososial
3. Okupasional dan Ekonomi.
Non Farmakologis JAHE
Varietas Jahe
Cara Mencegah :
1. Jahe Besar
1. Makanlah dalam porsi kecil,
2. Jahe putih/kening kecil
namun sering
3. Jahe merah
2. Perbanyaklahkonsumsi
protein.
3. Minumlah air putih dalam
Patofisiologi :
jumlah yang cukup.
1. Efektivitas menurnkan
metoklopamid
2. Mengandung gingerol dan
memiliki aktifitas
antiemetik
DAPAT MENURUNKAN
FREKUENSI MUAL
DAN MUNTAH
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dilakukan Pretest (01) pada kedua kelompok tersebut, dan diikuti intervensi
Kel. Eksperiman 01 X 02
Kel. Kontrol 01 02
Keterangan
X : Pemberian wedang jahe
01 : Menghitung frekuensi mual muntah dan intensitas muntah sebelum
perlakuan.
02 : Menghitung frekuensi mual muntah dan intensitas muntah sesudah
perlakuan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Populasi
Puskesmas Nilam Sari Tahun 2018. Jumlah seluruh ibu hamil trimester
2. Sampel
kriteria inklusi dan eskslusi. Adapun kriteria inklusi yang dimaksud dalam
D. Instrumen Penelitian
menggunakan alat ukur yang baik untuk mengukur variabel penelitian yang
Nausea, Vomiting and Retching (RINVR), lembar observasi, gelas ukur dalam
E. Langkah-langkah Penelitian
1. Langkah Pretest
2. Langkah Perlakuan
hari jam 08.00. Karena pada pagi hari ibu sering mengalami mual dan
muntah, maka untuk dapat menenangkan kondisi perut ibu wedang jahe
diberikan pada pagi hari. Cara membuat seduhan jahe yang baik dan
b. Kupas dan bersihkan jahe merah, lalu memarkan dan iris jahe dan
keadaan umum ibu, tekanan darah ibu, komposisi muntah ibu, frekuensi
muntah dan jumlah muntah yang dikeluarkan setiap harinya, dan juga
3. Langkah Posttest
Sumber data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
INVR.
1. Pengolahan Data
a. Editing
ada kuesioner atau check-list yang telah diisi masih ada kesalahan atau
belum lengkap. Apabila masih ada kesalahan atau tidak lengkap, akan
b. Coding
c. Entri Data
d. Cleaning Data
1. Analisis Univariat
pada ibu hamil yang diberikan wedang jahe dengan ibu hamil yang tidak
2. Analisis Bivariat
kepercayaan 95% dengan α = 0,05, hal ini berarti bahwa jika nilai P value
< 0,05 dapat dikatakan mempunyai hubungan yang bermakna, namun jika
1. Informed Concent
2. Anonymity
3. Confidentially
Wiraharja, Regina Setya, et al., et al. Kegunaan Jahe Untuk Mengatasi Gejala
Mual dalam Kehamilan. 3, Jakarta of Medicine, 2011, v0l. 1, pp. 161-170
Saswita, Dewi, Yulia Irvani and Bayhakki. Efektifitas Minum Jahe dalam
Mengurangi Emesis Gravidarum pada ibu Hamil Trimester I. 2, 2011: Jurnal
Ners Indonesia, Vol. 1.