Anda di halaman 1dari 6

Penulis

Tahun Terbit
Judul

Lembaga penerbit

Volume, nomor & Halaman


Tanggal terbit
Reviewer

ANALISI JURNAL PICO

A. Konten/Isi Jurnal

1. Latar Belakang dan Tujuan


Nyeri bisa menjadi pengalaman yang buruk bagi pasien dan
menjadi masalah yang sering serta masalah serius dari rasa tidak
nyaman. Didalam Ilmu Keperawatan, Nyeri terlihat dalam lima kunci dari
tanda-tanda vital berupa suhu tubuh, Nadi, frekuensi respirasi, dan
tekanan darah yang nilainya meningkat. Dalam statistik, postoperatif
angka kejadian nyeri 75% dari pasien bedah. Penanganan manajemen
nyeri postoperatif yang buruk dapat menjadi penyebab komplikasi pada
sistem respirasi dan sistem kardiovaskuler termasuk rehabilitasi
postoperatif.
Salah satu cara mengurangi nyeri postoperatif penggunaan
Healthcare Failure Mode And Effect Analysis(HFMEA). HFMEA adalah
berbasis tim, dengan pendekatan analisis krisis sistematis dan prospektif
yang mencegah masalah sebelum terjadi. Langkah-langkah dari HFMEA

1
ada 6 yaitu; 1) Mengidentifikasi topik dari HFMEA; 2) Pembentukkan tim;
3) Menyusun grafik yang menggambarkan proses; 4) Melakukan analisis
bahaya; 5) Pelaksanaan dan pengukuran hasil; 6) Melakukan follow-up
terhadap tindakkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan standarisasi
manajemen nyeri pada periode pemulihan anastesi dan meningkatkan
efek analgesia terhadap nyeri akut postoperatif.
2. Metode
Penelitian ini mengambil populasi 120 orang pasien dengan
operasi abdomen elektif serta anastesi general dan intubasi trakea.
Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien yang berusia 18-65
tahun, ASA I-II, dapat membaca dan mampu menggunakan skala analog
visual. para pasien secara acak dibagi menjadi kelompok eksperimen (n
¼ 60) dan kelompok kontrol (n = 60).
Kelompok manajemen FMEA didirikan pada bulan Februari 2013
dan terdiri dari kepala perawat, perawat spesialis nyeri, ahli anestesi dan
tiga perawat lainnya. Perawat spesialis nyeri terorganisir dan
dilaksanakan kursus kontrol nyeri untuk tim dan diawasi, diaudit dan
memberikan umpan balik tentang manajemen nyeri. Analisis statistik
menggunakan SPSS 17.0 software engan tes T.

.
3. Hasil dan Kesimpulan
Hasil peneitian menunjukkan bahwa efek analgesik yang efektif
ditingkatkan pada kelompok eksperimen. Dengan perbedaan ini
bermakna (P <0,05).
Penelitian ini menunjukkan perbandingan skor VAS dari
eksperimen dan kelompok kontrol (n ¼ 60, x ± s).
Penelitain ini menerapkan HFMEA yakni studi yang berfokus pada
faktor-faktor risiko yang mungkin menyebabkan nyeri pasca operasi.
Penelitian ini menjelaskan bahwa staf perawat harus diberikan kebebasan
penuh secara subjektif dalam inisiatif dan berusaha merumuskan
langkah-langkah pencegahan yang terkait dengan nyeri pasca operasi.
Dengan memberikan pendidikan pra operasi untuk pasien dan
menciptakan suasana yang menyenangkan dan santai di post-anesthetic
intensive care unit (PAICU), karena dapat secara efektif mengurangi rasa
sakit pasca operasi dan skor VAS dapat secara efektif dikurangi pada 1
jam setelah memasuki ruang pemulihan serta segera sebelum
meninggalkan PAICU. Efek analgesia yang ditingkatkan, dan kualitas
yang berkesinambungan dapat memberikan efek perbaikan.
Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan HFMEA dapat
mengurangi nyeri dan meningkatkan kualitas perawatan.

2
B. Analisa Jurnal (PICO)

No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


1 P Ya  Masalah klinik dari jurnal ini Nyeri bisa
(Patient/Clinica menjadi pengalaman yang buruk bagi pasien
l Problem) dan menjadi masalah yang sering serta
masalah serius dari rasa tidak nyaman.
Penanganan manajemen nyeri postoperatif
yang buruk dapat menjadi penyebab
komplikasi pada sistem respirasi dan sistem
kardiovaskuler termasuk rehabilitasi
postoperatif.
 Populasi/Patient dalam jurnal ini adalah
Penelitian ini mengambil populasi 120 orang
pasien dengan operasi abdomen elektif serta
anastesi general dan intubasi trakea. Dengan
pemilihan sample secara acak serta membagi
sample menjadi kelompok dengan perlakuan
dan kelompok kontrol masing-masing
kelompok 60 orang.
2 I Ya  Penelitian ini merupakan sebuah studi
(Intervention) dengan kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol Kelompok pada bulan Februari 2013,
terdiri dari kepala perawat, perawat spesialis
nyeri, ahli anestesi dan tiga perawat lainnya.
Perawat spesialis nyeri terorganisir dan
dilaksanakan kursus kontrol nyeri untuk tim
dan diawasi, diaudit dan memberikan umpan
balik tentang manajemen nyeri.
 Analisis statistik menggunakan SPSS 17.0
software engan tes T.
 Salah satu cara mengurangi nyeri postoperatif
penggunaan Healthcare Failure Mode And
Effect Analysis(HFMEA). HFMEA adalah
berbasis tim, dengan pendekatan analisis
krisis sistematis dan prospektif yang
mencegah masalah sebelum terjadi. Langkah-
langkah dari HFMEA ada 6 yaitu; 1)
Mengidentifikasi topik dari HFMEA; 2)
Pembentukkan tim; 3) Menyusun grafik yang
menggambarkan proses; 4) Melakukan
analisis bahaya; 5) Pelaksanaan dan
pengukuran hasil; 6) Melakukan follow-up
terhadap tindakkan.

3 C Ya  Setelah menggunakan HFMEA, kelompok


(Comparasion) eksperimen ini skala analog visual (VAS) skor
lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol
pada 1 jam dan ruang perpindahan pasca-

3
anestesi unit perawatan intensif (PAICU).
 Revised American Pain Society Patient
Outcome Questionnaire (APS-POQ-R) for
Quality Improvement of Pain Management in
Hospitalized Adults: Preliminary Psychometric
Evaluation
4 O Ya  Hasil peneitian menunjukkan bahwa efek
(Outcome) analgesik yang efektif ditingkatkan pada
kelompok eksperimen. Dengan perbedaan ini
bermakna (P <0,05).
 Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan
HFMEA dapat mengurangi nyeri dan
meningkatkan kualitas perawatan.

C. Kritikal Jurnal
1. Subtansi
a. Kelebihan
Kelebihan dari jurnal ini adalah dilakukannya perbandingan terhadap
Jurnal ini melakukan perbandingan terhadap dua kelompok sehingga
kita bisa melihat keefektifan HFMEA terhadap masalah nyeri
postoperatif.

b. Kekurangan
Penjelasan mengenai manajemen nyeri post operatif masih belum
dijelaskan secara rinci, jurnal ini hanya menjelaskan gambaran umum
penanganan nyeri post operasi, 1 jam setelah operasi dan setelah
kembali keruangan

2. Metodelogi
a. Kelebihan
Menggunakan desain penelitian yang hasil penelitiannya lebih tajam
dan mendalam, tidak memerlukan intervensi waktu dan bias pnelitian
dapat dibatasi.
b. Kekurangan
Jurnal ini tidak menjelaskan tentang keterbatasan penelitian, dan juga
kurang menjelaskan mengenai perbedaan kriteria intervensi dan
kontrol.
3. Interprestasi
a. Kelebihan
Penyajian data sudah disertakan tabel.
b. Kekurangan
Tabel yang tidak dibuat secara terpisah dari masing-masing variabel
sehingga kita sedikit kesulitan dalam mengetahui hasil penelitian serta
tidak ada keterangan yang menjelaskan dari isi setiap tabel.

4
D. Kesimpulan
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah Setelah menggunakan HFMEA,
kelompok eksperimen ini skala analog visual (VAS) skor lebih rendah
dibandingkan kelompok kontrol pada 1 jam dan ruang perpindahan pasca-
anestesi unit perawatan intensif (PAICU).
Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan HFMEA dapat mengurangi
nyeri dan meningkatkan kualitas perawatan.

E. Implementasi Keperawatan
1. Hasil penelitian dalam jurnal ini dapat berkontibusi dalam keperawatan
terutama keperawatan perioperatif terhadap manajemen nyeri
postoperatif dengan penggunaan metode HFMEA, 1) Mengidentifikasi
topik dari HFMEA; 2) Pembentukkan tim; 3) Menyusun grafik yang
menggambarkan proses; 4) Melakukan analisis bahaya; 5) Pelaksanaan
dan pengukuran hasil; 6) Melakukan follow-up terhadap tindakkan.
Adapun implementasi manajemem nyeri berdasarkan jurnal ini yang
dapat diterapkan:
a. Pengkajian nyeri yang komperhensif sehingga dapat memberikan
terapi yang sesuai dengan kondisi klien.
b. Perawat berbicara dengan klien minimal 30 membicarakan kondisi
klien, menggali pengetahuan klien serta memberikan penjelasan
tentang operasi termasuk efek anastesi, Semua dilakukan dengan
prinsip komunikasi terapeutik. HaL ini untuk mengurangi rasa cemas
maupun nyeri sebelum operasi.
c. Setelah operasi klien mungkin mengalami nyeri atau kesulitan untuk
batuk, posisikan klien untuk mempermudah klien batuk. Perawat juga
harus mengajarkan cara pengukuran nyeri dan penanganan non-
farmakologi terhadap nyeri seperti distraksi, mendengarkan musik,
terknik relaksasi napas dalam
d. Berbagai macam selang drainase (NGT, DC, dst) dapat
menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman. Perawat harus
melakukan pemantauan dan perawatan terhadap berbagai selang
drainase yang digunakan klien
e. Pijatan lembut dapat memberikan rasa rileks dan mempelancar
peredaran darah
f. Perawat juga harus memperhatikan kenyamanan lingkungan
klien(Pencahayaan, suhu ruangan, kebisingan, dst).

2. Jurnal ini sebagai landasan teori(Evidence Base) untuk meningkatkan


mutu manajemen keperawatan terutama terhadap pemberian layanan
manajemen keperawatan perioperatif.

5
REVIEW JURNAL

“JUDUL JURNAL”

OLEH KELOMPOK :

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA
2019

Anda mungkin juga menyukai