Anda di halaman 1dari 6

Analisis jurnal PICO

P : penelitian ini di lakukan pada pasien post operasi BPH (benigna prostat hyperplasia).

I : latihan relak sasi p ro gresif terh adap in tensitas n yeri p o s t o p erasi b p h (b en igna p ro stat
hyperplasia).

C : hasil penelitian yang dilakukan peneliti diketahui skala intensitas nyeri sebelum terapi relaksasi
progresif didapatkan hasil mean 5.20 dengan standar deviasi 0.834. sedangkan skala intensitas nyeri
sesudah terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 3.60.

O :
ANALISIS JURNAL VIA
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan Pendekatan Quasi Eksperimen
dengan desain penelitian One Group Pre-Post Test dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik Accidental Sampling.
- kritik : Dalam jurnal sudah tepat dalam pengambilan penelitian observasional analitik dengan
Pendekatan Quasi Eksperimen dengan desain penelitian One Group Pre-Post Test dikarenakan
dalam penelitian ini ingin menguji adanya pengaruh dari suatu intervensi (Yowanda, dkk, 2017).
- saran : Tetap menggunakan desain yang sudah tertulis dalam jurnal.
2. Lokasi dan waktu penelitian
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dari bulan Juli-Desember 2016.
- kritik : Dalam jurnal sudah sudah jelas tertera tempat dan waktu penelitian
- saran : Tetap menggunakan waktu dan tempat sesuai yang ada di jurnal.
3. Sample Penelitian
Sample pasien post operasi BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung dari bulan Juli-Desember 2016 adalah sebanyak 51 pasien.
- kritik : Dalam penelitian sudah disebutkan jumlah sample yang di gunakan
- saran : Tetap menggunakan sample yang sudah di paparkan dalam jurnal.
4. Tekhnik pengambilan sample
sampel menggunakan teknik Accidental Sampling.
- kritik : Sudah benar di karenakan dalam desain penelitian ini untuk mengetahui Intensitas Nyeri
Post Operasi BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) terhadap relaksasi progresif.
- saran : Tetap menggunakan tekhnik yang sudah di paparkan dalam jurnal.
5. Teknik Analisa Data
Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian
yang dilakukan peneliti diketahui skala intensitas nyeri sebelum terapi relaksasi progresif
didapatkan hasil mean 5.20 Dengan standar deviasi 0.834. Sedangkan skala intensitas nyeri
sesudah terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 3.60 dengan standar devisiasi 0.681
hasil uji statistik didapatkan nilai nilai ρ-value 0.000 (ρ-value 0.000 < α 0.05).
- kritik : Didalam jurnal sudah tepat dalam pemilihan tekhnik analisa data menggunakan analisa
univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon. Untuk analisa umum responden dan hasil penilaian
intensitas nyeri sebelum dan sesudah di lakukan relaksasi progresif.
- saran : Tetap menggunakan analisa yang sudah di paparkan dalam jurnal.
6. Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi: -
Variabel:
Variabel indepent pada penelitian ini adalah memberikan terafi relaksasi progresif.
- kritik : Di dalam jurnal tidak di sebutkan keriteria inklusi dan eksklusi sehingga pembaca
kebingungan bagaimana penelitian ini dalam memilih dan mencari responden yang sesuai dengan
penelitian
- saran : Sebaik nya dalam jurnal di masukkan keriteria inklusi dan eksklus

7. Uji Statistik
Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian yang
dilakukan peneliti diketahui skala intensitas nyeri sebelum terapi relaksasi progresif didapatkan hasil
mean 5.20 Dengan standar deviasi 0.834. Sedangkan skala intensitas nyeri sesudah terapi relaksasi
progresif didapatkan hasil mean 3.60 dengan standar devisiasi 0.681 hasil uji statistik didapatkan nilai
nilai ρ-value 0.000 (ρ-value 0.000 < α 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terafi relaksasi progresif
memiliki pengaruh terhadap intensitas nyeri post operasi BPH.
- kritik : Dalam pembahasan uji statistic sudah benar dalam memasukkan data pre dan post test serta
sudah dijelaskan berapa selisih dari rata-rata sebelum dan sesudah intervensi.
- saran : Tetap di masukkan apa yang sudah di paparkan.
8. Hasil Penelitian
Ada pengaruh pemberian terafi relaksasi progresif terhadap intensitas nyeri pada pasien post
operasi BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
tahun 2017.
Menurut Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa kemampuan seseorang dalam
mempersepsikan nyeri dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperi usia, jenis kelamin, lingkungan,
kecemasan dan lain-lain. Dimana faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan
toleransi terhadap nyeri, dan memengaruhi sikap namun menurun sejalan dengan proses
penyembuhan. Hasil penelitian menununjukkan bahwa tidak ada responden yang tidak
mengalami nyeri. Hal ini sesuai dengan pernyataan di dalam Smeltzer & Bare (2002) dimana
nyeri yang dialami klien post operasi muncul disebabkan oleh rangsangan mekanik luka yang
menyebabkan tubuh menghasilkan mediator-mediator kimia nyeri, sehingga muncul nyeri pada
setiap klien post operasi. Sedangkan menurut Sjamsuhidayat R (dalam Pringtahayuningtyas,
2015) nyeri yang dirasakan setiap orang bersifat subjektif, sehingga skala nyeri yang dihasilkan
responden berbeda-beda setiap orangnya.
- kritik : Cara menyampaikan hasil sudah bagus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
dan di pahami
- saran : Saran dari penulis tetap seperti apa yang sudah di jabarkan di dalam jurnal.
9. Applicability
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di ruang kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa:
1. Rata-rata intensitas nyeri pada post operasi BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) sebelum
diberikan terapi relaksasi progresif adalah 5.20.
2. Rata-rata intensitas nyeri pada post operasi BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) setelah
diberikan terapi relaksasi progresif adalah 3.60.
3. Terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi relaksasi
progresifpada post operasi BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) didapatkan Hasil uji statistik
dengan mengguanakan uji wilcoxon didapatkan nilai ρvalue 0.000 (ρ-value .000 < α 0.05).

Anda mungkin juga menyukai