Anda di halaman 1dari 20

LITERATUR REVIEW : EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI

LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN


PASCA OPERASI SECTIO CAESAREA

ABSTRAK
Sectio Caesarea (SC) adalah suatu proses persalinan buatan yang dilakukan melalui
pembedahan dengan cara melakukan insisi pada dinding perut dan dinding rahim ibu.
Persalinan SC memberikan dampak nyeri pada ibu, nyeri yang berdampak dari pembedahan
pada dinding perut dan Rahim tidak akan hilang dalam satu hari dan akan berdampak pada
mobilisasi ibu. bidan memiliki peran untuk memberikan penanganan secara farmakologi dan
non-farmakologi salah satunya adalah dengan aromaterapi lavender. Penelitian ini bertujuan
mengumpulkan dan menganalisa artikel yang berhubungan dengan efektivitas pemberian
aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien pasca operasi sectio
caesarea. Desain yang digunakan adalah literature review, artikel dikumpulkan dengan
menggunakan mesin pencari Google Scholar. Kriteria artikel pada penelitian ini adalah
artikel yang diterbitkan pada tahun 2018-2023. Berdasarkan artikel yang dikumpulkan dan
dianalisis didapatkan hasil analistik bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat
rasa nyeri pada sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender pada pasien pasca
operasi section caesarea. Maka aroma terapi memiliki manfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung dan dapat dijadikan rekomendasi dalam intervensi terhadap pengurangan
intensitas nyeri pada pasien pasca operasi section caesarea.
Kata Kunci : Aromaterapi lavender, Intensitas nyeri, Sectio caesarea.

ABSTRACT
Sectio caesarea (SC) is an artificial labor process that is performed through surgery by
making incisions in the abdominal wall and the uterine wall of the mother. Delivery by SC
has an impact on the mother; the pain that resulted from surgery on the wall of the abdomen
and uterus would not disappear in a day and would have an impact on mobilization. The
midwife has a role in providing pharmacologic and non-pharmacologic treatments, one of
which is the therapy of lavender scent. This study was to determine the effectiveness of
lavender aromatherapy on the intensity of postpartum caesarean pain. The design used in
this study was a literature review, where the articles were collected using Google Scholar
search engines. The criteria for this study are articles published in 2018–2023. Based on an
article that was collected and analyzed, the analysis has shown that there is a significant
difference between the levels of pain before and after lavender aromatherapy treatments in
post-section surgery patients. Hence, the scent of therapy has both a direct and indirect
benefit and can be recommended in an intervention for pain reduction after post-section
surgery.
Keywords : Lavender aromatherapy, Intensity of pain, Sectio Caesarea
PENDAHULUAN akan mengeluh nyeri disekitar luka
operasi. Persalinan sectio caesarea
Persalinan merupakan proses
memiliki nyeri lebih tinggi sekitar
membuka dan menipisnya serviks, dimana
27,3% dibandingkan dengan persalinan
janin dan ketuban didorong keluar melalui
normal yang hanya sekitar
jalan lahir. Pada proses persalinan
9%.(Kakuhese and Rambi)
terkadang janin tidak bisa lahir secara
normal.(Misfonica) Sectio caesarea (SC) Penanganan yang sering
adalah suatu proses persalinan buatan yang digunakan untuk menurunkan nyeri post
dilakukan melalui pembedahan dengan sectio caesarea berupa penanganan
cara melakukan insisi pada dinding perut farmakologi dan non farmakologi.
dan dinding rahim ibu. Tindakan operasi Penanganan ini akan memberikan
SC menyebabkan nyeri dan dampak yang lebih efektif terhadap
mengakibatkan terjadinya perubahan penurunan nyeri post sectio ceasarea jika
kontinuitas jaringan karena adanya terapi farmakologi dikombinasikan
pembedahan.(Tirtawati et al.) dengan terapi nonfarmakologi. Salah satu
terapi nonfarmakologi yang dapat
Data Word Health Organitation
digunakan yaitu aromaterapi. Aromaterapi
(WHO) tahun 2015 selama hampir 30
merupakan penggunaan ekstrak minyak
tahun tingkat persalinan dengan sectio
esensial tumbuhan yang digunakan untuk
caesarea menjadi 10% sampai 15%
memperbaiki mood dan Kesehatan.
dari semua proses persalinan di
(Haryanti and Patria)
negara berkembang. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013 Efek aromaterapi positif karena
tingkat persalinan sectio caesarea di aroma yang segar dan harum merangsang
Indonesia sudah melewati batas sensori dan akhirnya mempengaruhi organ
maksimal standar WHO 5-15%. Sectio lainnya sehingga dapat menimbulkan efek
caesarea memberikan dampak positif dan yang kuat terhadap emosi. Aromaterapi
juga negatif pada ibu. Dampak positif ditangkap oleh reseptor dihidung,
tindakan sectio caesarea dapat kemudian memberikan informasi lebih
membantu persalinan ibu, apabila ibu jauh karena diotak yang mengontrol emosi
tidak dapat melakukan persalinan dan memori serta memberikan informasi
secara pervaginam. Masalah utama yang ke hipotalamus yang merupakan pengatur
muncul pada klien post sectio caesarea sistem internal tubuh, sistem seksualitas,
adalah nyeri. Klien post sectio caesarea
suhu tubuh, dan reaksi terhadap “Efektivitas Pemberian Aromaterapi
stress.(Tirtawati et al.) Lavender Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Sectio
Mekanisme kerja aromaterapi
Caesarea”
dalam tubuh manusia berlangsung melalui
dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh METODE
dan sistem penciuman. Wewangian dapat
Metode yang digunakan oleh
memefektivitasi kondisi psikis, daya ingat,
penulis adalah literature review yaitu
dan emosi seseorang. Jenis aromaterapi
sebuah pencarian literatur baik
diantaranya adalah aromaterapi lavender.
internasional maupun nasional yang
Aromaterapi lavender dapat memberikan
dilakukan dengan menggunakan database
ketenangan, keseimbangan, rasa nyaman,
EBSCO, ScienceDirect, dan Proquest.
rasa keterbukaan, dan keyakinan.
Metode ini digunakan dengan tujuan
Disamping itu juga dapat mengurangi rasa
menyajikan, menambah pengetahuan dan
tertekan, stres, rasa sakit, emosi yang tidak
pemahaman terkini mengenai topik yang
seimbang, histeria, rasa frustasi dan
dibahas dengan meringkas materi yang
kepanikan. Lavender dapat bermanfaat
telah diterbitkan serta memberikan
untuk mengurangi rasa nyeri, dan dapat
informasi fakta atau analisis baru dari
memberikan relaksasi.
tinjauan literatur yang relevan kemudian
Minyak lavender yang membandingkan hasil tersebut dalam
mengandung linalool dan linalyl asetat artikel.
menjadi salah satu aromaterapi yang
Pada penelitian ini penulis
banyak digunakan, secara inhalasi
menggunakan database Google Scholar
(dihirup). Dampak positif aromaterapi
dengan tahap awal pencarian artikel jurnal
terhadap penurunan nyeri akan lebih
ditemukan 417 artikel yang diterbitkan
dirasakan apabila diberikan secara
pada rentang tahun 2019-2023 dengan kata
langsung (inhalasi) karena hidung
kunci “Aromaterapi lavender pada post
mempunyai kontak langsung dengan
sectio caesarea” .
bagian-bagian otak yang bertugas
merangsang terbentuknya efek yang HASIL

ditimbulkan aromaterapi.(Misfonica) Berdarkan artikel yang telah

Berdasarkan latar belakang diatas dikumpulkan dan di analisisa didapatkan

maka penulis tertarik untuk membahas beberapa artikel melakukan perbedaan


perlakuan pada kelompok yang berbeda
dan beberapa artikel tidak melakukan Ada beberapa yang dapat
perbedaan perilakuan. Rerata kondisi dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri
pasien post section caesarea berada di tersebut, salah satunya dengan tindakan
tingkat dan skala nyeri tinggi dan sedang non-farmakologi aromaterapi lavender.
sebelum diberikan intervensi aromaterapi Lavender merupakan jenis aromaterapi
lavender. yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat dan memiliki banyak
Pada pasien yang diberikan
manfaat dalam kehidupan, antara lain
perlakuan intervensi aromaterapi lavender
sebagai zat analgesi. Penggunaan
terdapat perbedaan yang bermakna
aromaterapi secara dihirup dapat
mengenai penurunan rasa nyeri yang
merangsang pengeluaran endorphin
dialami pasien post section caesarea. Pada
sehingga dapat mengurangi nyeri.
sebelum intervensi tingkat dan skala nyeri
tinggi berubah turun menjadi sedang Aromaterapi lavender sangat
setelah diberikan intervensi, sedangkan efektif dan bermanfaat saat dihirup atau
pada tingkat dan skala nyeri sedang digunakan pada bagian luar karena
sebelum intervensi berubah menjadi ringan indera penciuman berhubungan dekat
setelah dilakukan intervensi. dengan emosi manusiadan tubuh akan
memberikan respon psikologis.
Pada pasien yang tidak diberikan
intervensi apapun rerata kondisi tidak Hasil penelitian menunjukan ada
mengalami perubahan yang bermakna perubahan yang bermakna setelah
tingkat dan skala nyeri seperti pada dilakukannya pemberian aromaterapi
kelompok yang diberikan intervensi. lavender pada pasien post sectio caesarea,
yang pada awalnya tingkat dan skala nyeri
PEMBAHASAN
berada di tinggi dan sedang turun menjadi
Nyeri merupakan perasaan di tingkat dan skala sedang dan tinggi.
subyektif dari seseorang, setiap orang
Aromaterapi lavender bekerja
akan menginterpretasikan nyeri secara
merangsang sel saraf penciuman dan
berbeda.(Kakuhese and Rambi). Hasil
mempengaruhi sistem kerja limbik.
penelitian menunjukan pasien post sectio
Sistem limbik merupakan pusat nyeri,
cesaerea mengalami kondisi tingkat dan
senang, marah, takut, depresi, dan
skala nyeri tinggi dan sedang. Hal ini
berbagai emosi lainnya. Hipotalamus yang
dapat juga berhubungan dengan riwayat
berperan sebagai relaydan regulator,
persalinan individu sebelumnya.
memunculkan pesan-pesan ke bagian Perlu penelitian lebih lanjut tentang
otak serta bagian tubuh yang lain. efektivitas aromaterapi lavender terhadap
Pesan yang diterima kemudian diubah penurunan tingkat nyeri pasien post sectio
menjadi tindakan berupa pelepasan caesarea secara inhalasi dengan
hormon melatonin dan serotonin yang menambahkan kelompok kontrol yaitu
menyebabkan euporia, rileks atau dengan menggunakan aromaterapi jenis
sedatif.(Kakuhese and Rambi) lain dan membandingkan manakah yang
lebih efektif untuk menurunkan nyeri.
Pada penelitian ini menunjukan
bahwa aromaterapi lavender memiliki DAFTAR PUSTAKA
efektivitas yang baik untuk mengurangi
Haryanti, Richta Puspita, and Armen
rasa nyeri pada pasien post sectio caesarea.
Patria. “Pengaruh Pemberian Aroma
KESIMPULAN Terapi Lavender Terhadap Nyeri
Pada Ibu Post Sectio Caesarea Hari
Hasil menunjukan terdapat
Pertama Di Ruang Bersalin Rumah
perbedaan penurunan tingkat dan skala
Sakit Pertamina Bintang Amin
nyeri pada kelompok pasien post sectio
Bandar Lampung.” Manuju:
caesarea yang diberikan intervensi
Malahayati Nursing Journal, vol. 1,
aromaterapi lavender dengan yang tidak
no. 2, 2019, pp. 140–47.
dilakukan intervensi. Pada kelompok yang
dilakukan intervensi terjadi penurunan Kakuhese, Fanda Fransiska, and Christien
tingkat dan skala nyeri dari yang Angreni Rambi. “Penerapan Teknik
sebelumnya tinggi dan sedang menjadi Relaksasi Aromaterapi Lavender
sedang dan ringan. Sedangkan pada Pada Klien Dengan Nyeri Post Sectio
kelompok yang tidak diberikan intervensi Caesarea.” Jurnal Ilmiah Sesebanua,
rerata tidak mengalami penurunan tingkat vol. 3, no. 2, 2019, pp. 52–58.
dan skala nyeri yang bermakna.
Misfonica, Dina. “Efektivitas Aromaterapi
Ini menunjukan bahwa aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Nyeri
lavender memiliki manfaat langsung Pada Pasien Pasca Operasi Sectio
maupun tidak langsung dan dapat Caesarea Di Rs Kusuma Ungaran.”
dijadikan rekomendasi dalam intervensi Skripsi, 2019, pp. 1–9.
terhadap pengurangan intensitas nyeri
Tirtawati, Gusti Ayu, et al. “Efektivitas
pada pasien pasca operasi section caesarea.
Pemberian Aromaterapi Lavender
SARAN Terhadap Intensitas Nyeri Post Sectio
Caesarea.” JIDAN (Jurnal Ilmiah https://doi.org/10.47718/jib.v7i2.1135
Bidan), vol. 7, no. 2, 2020, pp. 38–44, .
LITERATUR REVIEW : FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF PADA IBU YANG BEKERJA

Abstrak

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan bayi yang terbaik. ASI tidak dapat digantikan oleh
makanan atau minuman apapun walaupun ibu dalam keadaan bekerja di luar rumah,
faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja
adalah sikap ibu bekerja, dukungan sarana, atasan dan suami. Penelitian ini bermaksud
mengumpulkan dan menganalisi data yang berhubungan dengan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja. Desain yang digunakan adalah
literature review, Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data base google
scholar dengan menggunakan kata kunci (ASI Eksklusif, Ibu bekerja,dukungan suami, tempat
kerja, fasilitas menyusui ). Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel yang dipublikasi kan
tahun 2017-2022. Berdasarkan artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa ibu bekerja yang
ingin memberikan ASI Eksklusif mendapatkan beberapa kendala terutama di tempat kerja.
Karena di tempat bekerja fasilitas untuk menyusui masih sangat minim.

Kata Kunci : ibu bekerja, ASI EKSklusif , dukungan suami, tempat kerja, fasilitas menyusui.

Abstract

Breast milk is the best food for babies. Breast milk cannot be replaced by any food or drink
even though the mother is working outside the home, the factors that influence the success of
exclusive breastfeeding in working mothers are the attitude of working mothers, support
facilities, superiors and husbands. This study aims to collect and analyze data related to
Factors Affecting Exclusive Breastfeeding in Working Mothers. The design used was
literature review, data collection was carried out using the google scholar data base using
keywords (exclusive breastfeeding, working mothers, husband support, workplace,
breastfeeding facilities). The criteria for articles used are articles published in 2017-2022.
Based on the article, it can be concluded that working mothers who want to provide exclusive
breastfeeding get several obstacles, especially in the workplace. Because in the workplace
the facilities for breastfeeding are still very minimal.

Keywords: working mothers, exclusive breastfeeding, husband support, workplace,


breastfeeding facilities.
PENDAHULUAN dianggap lebih menguntungkan(Bai,et al.,
World Health Organization(WHO) dan 2010).
United Nations International Terlebih lagi dengan adanya iklan
Children’s(UNICEF) dalam Global diberbagai media mempengaruhi sikap ibu
Strategy for Infant and Young Child dalam hal pemilihan susu formula sebagai
Feedingmengatur pola pemberian makan pengganti ASI eksklusif (Prasetyono,
terbaik pada bayi dari lahir sampai usia 2012). Faktor lain yang mempengaruhi
duatahun untuk meningkatkan kualitas sikap ibu dalam pemberian ASI
kesehatan pada bayi dan anak dengan eksklusif adalah terlalu singkatnya waktu
cara memberikan air susu ibu (ASI) cuti melahirkan (Dearden, et al.,
kepada bayi segera dalam waktu satu 2002).Menyusui dapat dilakukan baik
jam setelah bayi lahir, memberikan ASI secara langsung maupun tidak
saja atau pemberian ASI secara langsung.Menyusui secara tidak langsung
eksklusifsejak lahir sampai bayi berusia 6 dilakukan dengan memberikan ASI
(enam) bulan, memberikan makanan perah dalam kondisi segar maupun
pendamping air susu ibu (MPASI) sejak tersimpan. Beberapa perusahaan ada
bayi berusia 6 (enam) bulan sampai yang sudah menyediakan ruang laktasi
24 bulan serta meneruskan pemberian dengan segala perlengkapannya berupa
ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lemari pendingin, apron, air hangat,
lebih bantal menyusui(Bai, et al., 2002;
Air Susu Ibu(ASI) merupakan makanan Depkes, 2006). Namun,beberapa
terbaik untuk bayi. ASI tidak dapat diantaranya ada yang membatasi hingga
digantikan oleh makanan atau minuman saat ini masih banyak pekerja perempuan
lain disaat ibu dalam keadaan bekerja di yang tidak dapat melaksanakan haknya
luar rumah.Faktor-faktor yang untuk memberikan ASI selama bekerja
mempengaruhi keberhasilan pemberian (AIMI, 2012; Basrowi, 2012)
ASI eksklusif pada ibu bekerja antara lain Padahal pemerintah telah
sikap ibu bekerja, dukungan sarana, atasan mengeluarkan berbagai kebijakan untuk
dan suami.Sikap ibu bekerja yang aktif meningkatkan ASI eksklusif di Indonesia.
melakukan kegiatan komersial seperti Salah satu kebijakan tersebut adalah
bekerja di kantor atau pabrik, melalui Program ASI eksklusif. Tempat
menjalankan usaha pribadi sebagai kerja harus mendukung program ASI
tambahan penghasilan memilih eksklusifyang sesuai dengan ketentuan di
menggunakan susu formula karena tempat kerja. Tempat kerja terdiri atas:
Perusahaan; dan Perkantoran milik kategori tahun 2017-2022 dan didapatkan
pemerintah, pemerintah daerah, dan hasil 15.000 artikel.
swasta.Ada beberapa kebijakan tentang HASIL dan PEMBAHASAN
Peningkatan pemberian ASI Berdasarkan dari beberapa artikel yang
eksklusifselama waktu kerja di tempat dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti
kerja, namun masih banyak tempat kerja maka didapatkan bahwa dukungan suami
yang belum mendukung program sangat mempengaruhi dalam keberhasilan
tersebut. Studi pendahuluan yang pemberian ASI Eksklusif pada ibu
dilakukan kepada 30 ibu menyusui yang bersalin, namun berbanding terbalik
bekerja hanya terdapat 4 tempat kerja dengan dukungan di tempat bekerja,
yang memiliki ruang untuk menyusui karena sebagian besar tempat bekerja
dan hanya 1 tempat yang memiliki masih minim akan fasilitas menyusui.
fasilitas tempat penyimpanan ASI perah. Lingkungan kerja merupakan lingkungan
Padahal salah satu kontrak tempat sosial yang berperangaruhterhadap
kerja terdapat hak pekerja dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
hal kesempatan melakukan laktasi bagi ibu bekerja. Lingkungan kerja
dan kewajiban menyediakan fasilitas dapat memberikan dukungan dalam
laktasi. Alasan tempat kerja beragam bentuk dukungan darirekan kerja,
ada yang mengatakan belum mengetahui supervisor, tersedianya tempat menyusui
adanya kebijakan tersebut dan sulitnya atau memerah ASI dan dukungan penuh
sarana dan prasarana seperti penyediaan dari pimpinan atau pemilik perusahaan.
ruang untuk memerah ASI. Pimpinan memegang peran penting dalam
METODE keberhasilan menyusui di tempat kerja
Metode yang digunakan dalam penulisan (Glenn, 2008). Pimpinan yang mempunyai
artikel ini adalah literature review. Yaitu pengetahuan dan kemampuan yang baik
sebuah pencarian literatur baik dalam mempertimbangkan pemberian
internasional maupun nasional yang biaya yang tinggi saat penerimaan dan
dilakukan dengan menggunakan database pemberian training pada karyawan,
yaitu Google Schoolar. Pada awal pimpinan akan berkeinginan untuk
pencarian dengan keynote “factor yang melakukan negosiasi kepada ibu bekerja
mempengaruhi ASI Eksklusif pada ibu yang akan menyusui. Sebaliknya
bekerja” didapatkan hasil 22.400 artikel. Pimpinan perusahaan/institusi yang
Dan dikerucutkan Kembali menggunakan mempunyai pengalaman atau
pengetahuan tentang ASI eksklusif akan
mempertimbangkan kebutuhan dan Namun berdasarkan penelitian oleh
harapan ibu bekerja di perusahaannya. Ayton & Emily (2016) menyatakan bahwa
Kebutuhan dan harapan pimpinan terhadap Seorang ayah yang baru pertama kali
produktivitas dan kualitas ibu bekerja memiliki anak beranggapan bahwa
sangat besar karena mempengaruhi hasil dukungan yang diberikan untuk
dan biaya produksi yang harus menyusui bukan menjadi prioritas utama
dikeluarkan oleh perusahaan (Gatrel, meskipun mereka mengetahui manfaat
2007). menyusui bagi bayi. Tetapi dukungan
Berdasarkan dukungan keluarga, analisis dan pengalaman dari komunitas akan
data penelitian menunjukkan bahwa memberikan dampak yang lebih positif.
dukungan keluarga sangat penting, Hal ini berarti ayah kurang memahami
terutama suami. Dikarenakan menyusui tugasnya untuk mendukung ibu agar tetap
kadang tidak mudah dan sangat dapat menyusui. Karena dukungan dari
melelahkan. Dari semua dukungan bagi keluarga termasuk suami sangat penting
ibu menyusui, dukungan suami adalah dan berpengaruh pada keputusan
dukungan paling berarti bagi ibu. yangakan diambil oleh seorang ibu.
Suami dapat berperan aktif dalam Berdasarkan aspek dukungan atasan,
keberhasilan pemberian ASI dengan jalan hasil menunjukkan bahwa sebagian
memberikan dukungan secara emosional responden mendapatkan dukungan dari
dan bantuan praktis lainnya atasannya, Dalam kajian teori Health
(Roesli,2008).Dukungan keluarga dari Belief Model, dukungan atasan
sekitar ibu mempunyai peran yang besar langsung merupakan isyarat untuk
terhadap keberhasilan menyusui. melakukan tindakan. Dukungan yang
Dukungan itu berasal dari lingkungan diberikan dapat berupa dukungan
disekitar ibu selain suami, juga ada informasional, appraisal, instrumenal
keluarga misalnya nenek dan keluarga danemosional. Misalnya dengan
lain yang sudah mempunyai pengalaman memberikan informasi tentang manajemen
menyusui, peran nenek biasanya yang laktasi dan ASI eksklusif serta
lebih dominan terhadap ibu. Dukungan memberikan waktu khusus untuk
suami/keluarga yang bagus akan memerah ASI. Dengan dukungan
senantiasa mendukung ibu dalam tersebut, maka ibu bekerja dapat
menumbuhkan sikap yang positif dalam mencapai keberhasilan pemberian ASI
pemberian ASI (IDAI, 2010). eksklusif (Priyoto, 2014).
Minimnya waktu istirahat dan tidak kesehatan dapat diadopsi untuk
adanya fasilitas penyimpanan ASI perusahaan.
misalnya lemari pendingin, merupakan KESIMPULAN
faktor-faktor yang menyebabkan Dukungan keluarga sangat berpengaruh
dukungan tempat kerja terhadap terhadap proses memberikan ASI
pemberian ASI menjadi rendah. eksklusif khususnya pada ibu bekerja. Hal
Implementasi kebijakan pemberian ASI ini dikarenakan keluarga adalah
eksklusif bagi ibu bekerja adalah lingkungan yang paling dekat dengan
pelaksanaan kebijakan bagi pekerja ibu. Keluarga juga perlu mengetahui
perempuan meliputi pemberian informasi tentang ASI eksklusif dan
kesempatan atau waktu kepada pekerja cara memberikan ASI eksklusif pada
perempuan untuk menyusui/ memerah ibu bekerja. Sehingga keluarga dapat
ASI selama waktu kerja, sosialisasi, meyakinkan ibu dan membuat ibu tidak
penyuluhan, pelatihan dan serta adanya merasa sendiri dalam merawat bayi.
kebijakan tertulis instansi yang Dukungan keluarga juga sangat
mendukung pemberian ASI eksklusif berpengaruh pada pengambilan
dan juga fasilitas khusus untuk keputusan untuk memberikan ASI
pelaksanaan pemberian ASI eksklusif di eksklusif padaibu bekerja (Prasetyono,
tempat kerja (Rahadian, 2014). 2012). Teori ini dikuatkan dengan hasil
Menurut WHO (2011) setiap tempat penelitian yang dilakukan oleh Zakiyah
sarana umum berupa fasilitas pelayanan (2012) yang menyatakan bahwa
kesehatan harus mendukung keberhasilan dukungan suami, ibu, dan mertua
program pemberian ASI eksklusif berhubungan dengan praktik pemberian
dengan berpedoman pada 10 langkah ASI.
menuju keberhasilan menyusui seperti SARAN
mempunyai kebijakan tertulis tentang Dinas kesehatan diharapkan untuk
menyusui yang secara rutin disampaikan menyelenggarakan pelatihan manajemen
kepada semua staf pelayanan kesehatan. laktasi dan konseling menyusui untuk
Namun pedoman khusus dari peraturan menyediakan staf yang terlatih di
pemerintah untuk perusahaan di dalam fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat
menuju keberhasilan menyusui belum kerja sehingga memiliki keahlian dalam
ada. Berkaitan dengan 10 langkah hal pemberian ASI. Dinas tenaga kerja
menuju keberhasilan bagi pelayanan dan transmigrasi diharapkan agar
memberikan sosialisasikebijakansecara
khusus kepada para pimpinan tempat KEBERHASILAN IBU BEKERJA
kerja mengenai kebijakan pemberian DALAM PEMBERIAN ASI
ASI eksklusifdi tempat kerja. EKSKLUSIF. Mandala Of Health,
DAFTAR PUSTAKA 11(1), 44.
Agustia, N., Machmud, R., & Usman, E. https://doi.org/10.20884/1.mandala.
(2019). Faktor yang Berhubungan 2018.11.1.546
dengan Pemberian ASI Eksklusif Marwiyah, N., & Khaerawati, T. (2020).
pada Ibu Bekerja di Kabupaten Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Ogan Komering Ulu. In Jurnal Dengan Pemberian ASI Eksklusif
Kesehatan Andalas (Vol. 8, Issue Pada Ibu Bekerja di Kelurahan
3). http://jurnal.fk.unand.ac.id Cipare Kota Serang. Faletehan
Amalia, R., & Rizki, L. K. (2018). Health Journal, 7(1), 18–29.
FAKTOR FAKTOR YANG www.journal.lppm-
MEMPENGARUHI stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
Literature Review : Pengaruh Dukungan Keluarga dan Suami
Terhadap Post Partum Blues

Abstrak

Postpartum blues atau baby blues syndrome merupakan sebuah perubahan emosi dan suasana
hati ibu yang terjadi setelah proses kelahiran bayi yang dapat menjadikan ibu merasa mudah
terharu, cemas hingga mudah sekali tersinggung. Postpartum blues ini biasanya terjadi sekitar
80% pada ibu postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisa
artikel yang berhubungan dengan Pengaruh Dukungan Keluarga dan Suami Terhadap
Postpartum Blues. Desain yang digunakan adalah literature review, Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan data base google scholar dengan menggunakan kata kunci
(dukungan keluarga, suami, postpartum blues). Kriteria artikel yang digunakan adalah yang
dipublikasikan pada tahun 2019-2022. Berdasarkan artikel yang dikumpulkan didapatkan
hasil bahwa dukungan keluarga dan suami yang rendah beresiko lebih besar memicu
postpartum blues dibandingkan kondisi yang terjadi pada ibu pasca bersalin dengan
dukungan keluarga yang tinggi. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu dukungan keluarga
sangat berpengaruh terhadap kejadian postpartum blues.

Kata Kunci: dukungan keluarga, suami, postpartum blues

Abstract

Postpartum blues or baby blues syndrome is a change in the mother's emotions and mood
that occurs after the birth of a baby which can make the mother feel easily moved, anxious
and easily offended. Postpartum blues usually occurs in about 80% of postpartum mothers.
This study aims to collect and analyze articles related to the influence of family and husband
support on postpartum blues. The design used was a literature review. Data collection was
carried out using the Google Scholar database using keywords (family support, husband,
postpartum blues). The criteria for the articles used are those published in 2019-2022. Based
on the articles collected, it was found that low family and husband support are at greater risk
of triggering postpartum blues than conditions that occur in postnatal mothers with high
family support. The conclusion from the research results is that family support is very
influential on the incidence of postpartum blues.

Keywords: family support, husband, postpartum blues


PENDAHULUAN postpartum blues di Nigeria adalah 31,3%.
Menurut Hidayat, (2007) menyatakan
Memiliki seorang bayi merupakan momen
bahwa di Indonesia angkat kejadian
yang selalu dinanti dan diharapkan oleh
postpartum blues antara 50-70% dari
setiap pasangan yang sudah menikah.
wanita pasca persalinan(Siallagan et al.,
Moment ini merupakan momen yang
2022)
membahagiakan untuk sebagian besar ibu.
Namun adakalanya momen kebahagiaan Postpartum blues adalah kesedihan
ini justru berubah menjadi kondisi stress ataupun kemurungan yang diakibatkan
tersendiri bagi ibu yang dikenal dengan setelah melahirkan, terkadang hanya
postpartum blues atau baby blues muncul untuk sementara waktu, yakni
syndrome. Postpartum blues atau baby kira-kira dua hari sampai 2 minggu sejak
blues syndrome merupakan sebuah bayi dilahirkan. Adapun terdapat tanda dan
perubahan emosi dan suasana hati ibu yang gejala dari postpartum blues adalah
terjadi setelah proses kelahiran bayi yang kurangnya rasa percaya diri, sukar
dapat menjadikan ibu merasa mudah menangis tanda ada sebab, sensitif ataupun
terharu, cemas hingga mudah sekali gampang tersinggung, cemas tanpa ada
tersinggung. Postpartum blues ini biasanya penyebab serta merasa kurang mencintai
terjadi sekitar 80% pada ibu postpartum bayinya. Dalam mencegah ataupun
(Yunita et al., n.d.) mengatasi peningkatan gangguan
psikologis pada ibu postpartum sangat
Berdasarkan data dari world health
diperlukan dukungan keluarga untuk
organization (WHO) pada tahun 2017, ibu
mencegah ataupun mengatasi peningkatan
yang melahirkan diseluruh dunia
gangguan psikologis tersebut (Siallagan et
mengalami postpartum blues sebanyak
al., 2022)
300-750 per 1000 ibu (Armaya &
Purwarini, 2021). Angka kejadian Ibu postpartum atau ibu dalam masa nifas
postpartum blues di Asia cukup tinggi dan akan membutuhkan dukungan dari
bervariasi antara 26%-85%. Secara global keluarga dan lingkungan sosial dalam
diperkirakan 20% wanita melahirkan mengatasi permasalahan yang timbul
menderita postpartum blues (Risnawati & setelah ibu melewati persalinan. Fungsi
Susilawati, 2018). Berdasarkan penelitian keluarga yang baik akan mendukung
Gonidakis et all, (2007) melaporkan bahwa mental ibu dalam beradaptasi dan
prevalensi postpartum blues sekitar 32,7%, mengasuh bayi yang baru saja dilahirkan
di Jerman 55,2 %, sedangkan prevalensi (Suphardiyan, 2020). Menurut penelitian
Murbiyah, (2016) dukungan keluarga tidak dilakukan asuhan sebagaimana
sangat mempengaruhi kesiapan ibu dan mestinya. Padahal apabila postpartum
semua anggota keluarga dalam menerima blues tidak kunjung reda keadaan ini akan
kehadiran anggota baru terutama suami berkembang menjadi depresi postpartum.
yang berperan penting untuk mendukung Perempuan dapat sering merasakan
ibu dalam proses kehamilan sampai kesedihan, sulit berkonsentrasi, perasaan
dengan kelahiran bayinya. Ibu postpartum bersalah dan tak berharga. Bentuk depresi
blues/baby blues harus ditangani secara postpartum yang tidak tertangani dengan
adekuat, karena peran ibu sangat baik akan mengakibatkan postpartum
berpengaruh terhadap perkembangan anak psikosis yang mengakibatkan penderita
juga dalam hubungannya dengan peran ibu dapat mengalami perubahan mood secara
dikeluarga, serta pada ibu menyusui akan drastis (ernawati, 2020)
menghambat pengeluaran hormon
oksitoksin yang akhirnya mengurangi ASI METODE
dan akibatnya, dalam jangka waktu pendek Metode yang digunakan dalam penulisan
bayi akan mengalami kekurangan nutrisi artikel ini adalah literature review. Yaitu
karena tidak mendapatkan asupan ASI, sebuah pencarian literatur baik
Sedangkan pada anak akan mengalami internasional maupun nasional yang
inteligensi terlambat, sangat emosional, dilakukan dengan menggunakan database
dan maturase kejiwaan terganggu yaitu Google Schoolar. Pada tahap awal
(Siallagan et al., 2022) pencarian artikel jurnal diperoleh 1.690
artikel dari 2019 sampai 2023
Dukungan suami adalah sikap-sikap penuh
menggunakan kata kunci “dukungan
pengertian yang ditunjukkan dalam bentuk
keluarga, suami, postpartum blues”.
kerja sama yang positif, yang diberikan
suami. Disebutkan pula bahwa dukungan
HASIL
suami adalah dukungan psikologis dan
nyata yang diberikan suami kepada istri Berdasarkan hasil artikel yang
sebagai orang pertama dan utama sebelum dikumpulkan dan analisa penulis
pihak lain (Khasanah et al., n.d.) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang
mengalami Postpartum blues adalah ibu
Postpartum blues dikategorikan sebagai
postpartum yang memiliki dukungan
sindroma gangguan mental ringan, oleh
keluarga yang rendah. Ibu kurang
sebab itu sering tidak dipedulikan dan
mendapatkan dukungan dari suami dan
diabaikan sehingga tidak terdiagnosa dan
kelurga dimana ibu hasus mengerjakan mendapat dukungan dari keluarga (Sari,
seluruh pekerjaan rumah, merawat bayinya 2019)
sendiri selama masa nifas. Oleh sebab itu,
dibutuhkan adanya dukungan keluarga PEMBAHASAN
yang sangat baik untuk ibu postpartum, Masa nifas merupakan masa pemulihan
karena dukungan yang baik dari keluarga alat-alat reproduksi kembali pada kondisi
akan memberikan kekuatan emosi pra-hamil. Dimana banyak perubahan yang
tersendiri bagi ibu postpartum. terjadi pada ibu selama masa nifas dan
salah satunya perubahan psikologi. Ada
Ada hubungan yang signifikan antara
beberapa fase adaptasi psikologi masa
hubungan dukungan keluarga dengan
nifas yaitu fase taking in, taking hold dan
kejadian baby blues terhadap ibu
Letting go. Fase taking in merupakan fase
postpartum. Oleh sebab itu, dibutuhkan
ketergantungan. Pada fase ini ibu fokus
adanya dukungan yang sangat baik untuk
pada diri sendiri yang terjadi di hari
ibu, karena dukungan yang baik dari
pertama pasca persalinan. Fase Taking
keluarga akan memberikan kekuatan emosi
Hold adalah fase dimana ibu mulai cemas
tersendiri bagi ibu postpartum dapat
akan rasa tanggung jawab dalam merawat
mencegah terjadinya postpartum blues
bayi. Pada fase ini ibu memerlukan
pada ibu. Adapun dukungan keluarga
dukungan dalam merawat diri dan bayinya.
merupakan suatu sikap tindakan
Fase Letting go yaitu fase dimana ibu
penerimaan keluarga terhadap anggota
sudah bisa menerima tanggung jawabnya
keluarganya yang dapat ditunjukkan dalam
akan peran barunya. Setiap fase memiliki
dukungan informasional, dukungan
waktu adapatasi yang berbeda-beda
penilian, dukungan instrumental dan
tergantung faktor pendukung keberhasilan
dukungan emosional.
adaptasi yang dijalani oleh setiap ibu
Dari hasil penelitian di lapangan diketahui postpartum. Ada beberapa gangguan
bahwa ibu mendapat dukungan penuh dari psikologis yang bisa terjadi pada ibu
keluarga dalam memberikan pengetahuan postpartum, salah satunya postpartum
tentang baby blues. Mereka memperoleh blues (Yunita et al., n.d.)
dukungan dari keluarga dan suami baik
Postpartum blues adalah perubahan mood
secara emosional, support, penghargaan.
pada ibu postpartum yang terjadi setiap
Tetapi dari hasil penelitian dapat dilihat
waktu setelah ibu melahirkan tetapi
bahwa masih ada yang pengetahuan
seringkali terjadi pada hari ketiga atau
tentang baby blues kurang baik meskipun
keempat postpartum dan memuncak antara perasaannya serta menjadi teman dalam
hari kelima dan ke-14 postpartum yangdi berkomunikasi yang dapat mengurangi
tandai dengan tangisan singkat, perasaan beban bagi ibu. Kehadiran suami yang
kesepian atau ditolak, cemas, bingung, mendampingi ibu selama menjalani
gelisah, letih, pelupa dan tidak dapat tidur. persalinan dan perawatan anggota keluarga
Ibu postpartum sangat membutuhkan yang baru hadir di tengah-tengah mereka
dukungan dan perhatian dari suami untuk sangat penting. Kelahiran anggota
membantu ibu dalam mendapatkan keluarga baru seringkali membuat fokus
kepercayaan diri dan harga diri sebagai perhatian beralih dari ibu ke bayi sehingga
seorang istri. Dukungan suami yang seringkali ibu merasa terabaikan dan
diberikan pada ibu postpartum dalam kurang mendapatkan perhatian.
bentuk kerjasama yang baik, serta Kemampuan suami dalam membagi
memberikan dukungan moral dan perhatian ke ibu dan bayi sangat penting
emosional. Dengan perhatian suami dalam mencegah terjadinya kejadian
membuat istri juga merasa lebih yakin, postpartum blues pada ibu nifas.
bahwa ia tidak saja tepat menjadi istri,
Selain suami, kehadiran anggota keluarga
tetapi istri juga akan bahagia menjadi ibu
yang penting juga sangat dibutuhkan.
bagi anak yang dilahirkannya (Khasanah et
Anggota keluarga yang penting bagi ibu
al., n.d.)
antara lain orang tua, saudara kandung,
Kondisi postpartum blues masih dianggap mertua, tentunya sangat berarti bagi ibu
konsidi normal pada masa postpartum yang baru melahirkan. Kehadiran mereka
karena dikaitkan dengan adaptasi akan membantu ibu dalam menghadapi
psikologis ibu posrpartum. Namun jika berbagai perubahan yang terjadi pada
dalam prosesnya adanya factor tubuhnya baik fisik, psikologis, maupun
predisposisi dan tidak ditangani secara kehadiran anggota keluarga baru yang
tepat maka konsidi postpartum blues ini memerlukan proses adaptasi dan
akan menjadi depresi postpartum(Yunita et penyesuaian. Dukungan keluarga lain yang
al., n.d.) penting memberikan hiburan, pertukaran
informasi dan pengalaman dalam merawat
Dukungan suami dan keluarga penting
anak serta memberikan pengetahuan yang
lainnya sangat dibutuhkan oleh seorang
berharga bagi ibu dalam menghadapi
ibu bersalin untuk mengurangi stresnya.
perubahan dalam kehidupannya (ernawati,
Suami menjadi tempat bagi ibu dalam
2020)
berbagi peran dan mencurahkan
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan selama ini dilakukan istri, kewajiban suami
dan penerimaan keluarga terhadap anggota membagi perhatian secara adil kepada bayi
keluarga yang lainnya. Kecemasan dan ibunya (Sari, 2019)
dianggap sebagai salah satu faktor
Peneliti berasumsi bahwa suami
penghambat kinerja fungsi-fungsi kognitif
merupakan orang pertama dan utama
seseorang, seperti berkonsentrasi,
dalam memberikan suatu dorongan atau
mengingat, dan pemecahan masalah.
dukungan pada istri, dimana suami adalah
Faktor yang mempengaruhi kecemasan
orang pertama yang menyadari akan
yaitu potensi stressor, malnutrisi, keadaan
adanya suatu perubahan dalam diri
fisik, selisih usia, jenis kelamin,
pasangannya. Keterlibatan suami dalam
pengetahuan dan sosial ekonomi.
memberikan suatu pendampingan
Dukungan keluarga adalah sebagai sumber
sederhana, berupa kehadiran. Dukungan
emosional, informasional atau
suami bermanfaat untuk seseorang dalam
pendampingan yang diberikan oleh orang-
mengendalian seseorang terhadap tingkat
orang disekitar individu untuk menghadapi
kecemasan dan dapat pula mengurangi
setiap permasalahan dan krisis yang terjadi
tekanan-tekanan yang ada pada dirinya
sehari- hari dalam kehidupan. Peran suami
dukungan yang diberikan berupa
adalah sebagai orang yang pertama dan
dorongan, motivasi, empati, atapun
utama dalam memberikan dorongan dan
bantuan yang dapat membuat individu
dukungan kepada istrinya, sebelum pihak
lainnya merasa lebih tenang dan aman.
lain turut memberikannya. Suami juga
Dukungan suami serta dukungan keluarga
merupakan orang pertama yang dapat
merupakan dengan pembentukan suatu
menyadari akan adanya perubahan dalam
keseimbangan mental maupun kepuasan
diri istrinya sehingga dukungan dari suami
psikologis (Siallagan et al., 2022)
dapat memberi pengaruh tertentu pada istri
dalam menjalani hariharinya terutama Agar baby blues syndrome dapat

setelah melahirkan. Menurut Evawati, dkk, diminimalisir maka yang pertama harus

(2015) semakin optimal antara dukungan dipersiapkan oleh sebuah keluarga yang

suami terhadap ibu pascamelahirkan maka akan menginginkan seorang anak adalah

ibu cenderung tidak mengalami baby blues kehamilan yang terencana yang didukung

seperti suami dapat meluangkan waktunya oleh kesiapan mental, financial, dan sosial

untuk menemani istri dalam perawatan dari ayah dan ibu. Persiapkan pula

bayi, kesediaan suami mengambil alih pengetahuan dasar calon ayah dan calon

sebagian tugas-tugas rumah tangga yang ibu tentang kehamilan, proses melahirkan,
sampai dengan cara merawat si kecil. perasaannya serta menjadi teman dalam
Sebaiknya diskusikan juga tentang berkomunikasi yang dapat mengurangi
pembagian kerja antara ibu dan ayah pada beban bagi ibu. Selain suami, kehadiran
saat kehamilan hingga si kecil dilahirkan anggota keluarga yang penting juga sangat
sehingga ibu mempunyai waktu yang dibutuhkan. Anggota keluarga yang
cukup untuk beristirahat. Keluarga dapat penting bagi ibu antara lain orang tua,
mengetahui gejala baby blues dari ibu saudara kandung, mertua, tentunya sangat
yaitu salah satunya dengan memperhatikan berarti bagi ibu yang baru melahirkan.
pola tidur si ibu. Jika ketika ada orang lain
SARAN
menjaga bayi, si ibu bisa tertidur, maka
besar kemungkinan si ibu hanya menderita Bidan harus melakukan skrining pada ibu

Baby Blues Syndrome (BBS). Namun jika postpartum untuk mendeteksi kejadian

si ibu sangat sulit tertidur walaupun postpartum blues sehingga dapat diambil

bayinya dijaga oleh orang lain, maka tindakan untuk mencegah

mungkin tingkat depresinya sudah keberlanjutannya menjadi depresi

termasuk ke dalam Postpartum Depression postpartum. Suami dan anggota keluarga

(PPD) (Sari, 2019) yang penting lainnya harus hadir dan


mendampingi ibu selama proses kehamilan
dan melahirkan untuk mengurangi tingkat
KESIMPULAN stres ibu dan mencegah terjadinya
postpartum blues.
Berdasarkan kajian hasil literature review
dari jurnal diatas dapat kita simpulkan
bahwa ada pengaruh dukungan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
dan suami dengan kejadian postpartum
blues. Dari hasil penelitian diatas ernawati. (2020). 316513-faktor-yang-

didapatkan bahwa dukungan keluarga dan berhubungan-dengan-kejadian-

suami terhadap ibu pasca bersalin yang 889db0ab. Jurnal Media

rendah beresiko lebih besar memicu Keperawatan: Politeknik Kesehatan

postpartum blues dibandingkan kondisi Makassar, 11, 25–30.

yang terjadi pada ibu pasca bersalin Khasanah, R. N., Bidan, P. P.,
dengan dukungan keluarga yang tinggi. Banyuwangi, S., Novitasari, E.,
Suami menjadi tempat bagi ibu dalam Program, S., Sarjana, K., Stikes, B.
berbagi peran dan mencurahkan N. G. A. N., Oka, W., Studi, P., &
Kebidanan, S. (n.d.). HUBUNGAN dengan Pengetahuan Ibu Hamil
DUKUNGAN SUAMI DENGAN tentang Baby Blues di Banda Aceh.
KEJADIAN POST PARTUM 7(6).
BLUES PADA IBU PRIMIPARA.
Siallagan, A., Saragih, H., Rante, E., &
Sari, M. (2019). Hubungan Peran Petugas Desri, R. (2022). Hubungan
Kesehatan dan Dukungan Keluarga Dukungan

Anda mungkin juga menyukai