Anda di halaman 1dari 10

Template MCHC Journal

PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP


PENGURANGAN NYERI POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RSUD
SIJUNJUNG TAHUN 2023

Penulis11), Penulis22)dst. [Font Times New Roman 10 Cetak Tebal dan Nama Tidak Boleh Disingkat]
1
NamaFakultas, namaPerguruanTinggi (penulis 1)
email: penulis _1@abc.ac.id

Abstrak
Penggunaan operasi caesar terus meningkat secara global. Data RSUD Sijunjung pada tahun 2022
sebanyak 55.25% ibu melahirkan Sectio Caesarea (SC). Data Februari tahun 2023 didapatkan sebanyak
40.9% ibu melahirkan dengan SC. Nyeri post operasi adalah salah satu dampak SC dan perlu adanya
upaya menangani nyeri salah satunya dengan cara aromaterapi lavender. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap pengurangan nyeri post sectio caesarea
(SC) di RSUD Sijunjung Tahun 2023. Jenis penelitian ini quasi eksperiment yang menggunakan
rancangan pre and post- test. Penelitian dilakukan di RSUD Sijunjung . Pengambilan data dilakukan pada
bulan Januari tahun 2024. Sampel dipilih secara accidental sampling. Pengambilan data menggunakan
kuesioner dan observasi. Analisa data dilakukan secara uji univariat dan analisis bivariat menggunakan
uji wilcoxon dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan
aromaterapi, rata – rata nyeri pasien turun menjadi sebesar 8.26 dengan standar deviasi 0.63, nilai
minimum sebesar 7.00 dan nilai maksimum sebesar 9.00. Sesudah diberikan aromaterapi rata – rata nyeri
pasien turun menjadi sebesar 4.10 dengan standar deviasi 0.61, nilai minimum sebesar 3.00. Terdapat
pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap pengurangan nyeri post sectio caesarea ( SC) dengan
nilai p = 0.000. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap
pengurangan nyeri post sectio caesarea ( SC). Disarankan kepada kepada petugas kesehatan di RSUD
Sinjunjung untuk mensosialisasikan tentang aromaterapi dalam menurunkan nyeri post operasi.

Kata kunci: Aromaterapi Lavender, Post Operasi, Sectio Caesarea

Abstract
The global trend of cesarean section (CS) surgeries continues to rise. Data from RSUD Sijunjung in 2022
indicated that 55.25% of births were through CS, which decreased to 40.9% in February 2023.
Postoperative pain is a common consequence of CS and necessitates effective pain management
strategies, such as lavender aromatherapy. This study aimed to investigate the impact of lavender
aromatherapy on reducing post-cesarean section pain at RSUD Sijunjung in 2023. This quasi-
experimental study utilized a pre- and post-test design, conducted at RSUD Sijunjung in January 2024.
Accidental sampling was employed to select participants, and data were collected through questionnaires
and observations. Univariate analysis and bivariate analysis using the Wilcoxon test at a 95% confidence
level were conducted. The results revealed that before receiving lavender aromatherapy, all patients
(100%) experienced severe pain, which decreased to 86.7% experiencing moderate pain after the
intervention. Lavender aromatherapy significantly reduced post-cesarean section pain (p = 0.000). In
conclusion, lavender aromatherapy effectively reduces post-cesarean section pain. Health practitioners
at RSUD Sijunjung are recommended to promote the use of aromatherapy for postoperative pain
management.

Keywords : Lavender Aromatherapy, Postoperative Pain, Cesarean Section


Ke tunggal

PENDAHULUAN [Times New Roman 12 selalu ada rasa cemas dan nyeri luka (Insani
bold] & Tiala, 2022). Persalinan dengan operasi
Sectio Caesarea akan timbul rasa nyeri hebat
Sectio Caesarea merupakan proses pada hari pertama saat bius hilang dan lebih
persalinan melalui pembedahan dimana terasa saat luka jahitan mengering (Sitorus,
irisan dilakukan diperut ibu (laparatomi) dan 2021).
rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan Nyeri post persalinan yang dialami
bayi. Sectio Caesarea umumnya dilakukan oleh ibu post Sectio Caesarea harus
ketika proses persalinan normal melalui ditangani dengan baik karena jika tidak
vagina tidak memungkinkan karena berisiko dapat menimbulkan efek yang bahaya
kepada komplikasi medis lainnya. seperti terganggunya system pulmonary,
Pembedahan ini bertujuan untuk melahirkan kardiovaskuler, gastrointestinal, endokrin
janin dengan membuka dinding perut dan dan imunologik(Purwoastuti, E & Walyani,
uterus (Tirtawati et al., 2020). 2021). Nyeri yang tidak ditangani secara
Menurut penelitian baru dari Organisasi adekuat juga akan menimbulkan masalah
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021, pada proses laktasi yang berakibat pada
penggunaan operasi caesar terus meningkat bayi. Dampak yang diterima oleh bayi ialah
secara global, sekarang terhitung lebih dari 1 tidak dapat menerima ASI karena ibu
dari 5 (21%) dari semua persalinan. Jumlah merasa tidak leluasa dalam melakukan
ini akan terus meningkat selama dekade pergerakan akibat nyeri, kesulitan bergerak
mendatang dengan hampir sepertiga (29%) dalam melakukan perawatan bayi akibat
dari semua kelahiran kemungkinan besar ketidaknyamanan yang dirasakan (Kapitan,
terjadi melalui operasi caesar pada tahun 2021).
2030. Di Indonesia menurut Riskesdas 2018, Sensasi nyeri persalinan dapat diatasi
angka persalinan Sectio Caesarea(SC) secara farmakologis dan non farmakologis.
sebesar 17,6%, angka kejadian Sectio Terapi farmakologis yang dapat membantu
Caesarea tertinggi (SC) di wilayah DKI ibu mengurangi nyeri post Sectio Caesarea
Jakarta (31,3%) dan terendah di Papua ialah dengan diberikan obat analgetik seperti
6,7%. (Sulistianingsih & Bantas, 2019). ketorolac injeksi, tramadol, asam mefenamat
Sedangkan di Sumatera Barat tingkat atau paracetamol. Obat-obatan ini dapat
persalinan Sectio Caesarea(SC) pada tahun mengatasi nyeri dalam waktu 4-6 jam dan
2020 sebesar (14%) (Aninora & Fitrianti, dapat diulangi setiap 2 jam sekali jika nyeri
2020). yang dirasa dengan intensitas berat
Tindakan operasi yang dilakukankan (Furdiyanti et al., 2019). Terapi
dapat menimbulkan respon fisiologis dan nonfarmakologis yang dapat membantu
psikologi pada pasien ( Yulyana et al., mengatasi nyeri post Sectio Caesarea ialah
2020). Respon fisiologis adalah suatu proses berupa beberapa teknik relaksasi yaitu mulai
penerimaan implus menuju saraf pusat dari relaksasi nafas dalam, hipnoterapi,
sedangkan respon psikologi secara mental relaksasi benson serta menggunakan
penderita yang akan menghadapi aromaterapi untuk merilekskan nyeri tanpa
pembedahan harus dipersiapkan karena
adanya tarikan pada bagian aromaterapi selama 15-30 menit dengan
abdomen(Rahmayani, 2022). menggunakan kapas yang telah diberi 2-3
Aromaterapi merupakan sebuah tetes minyak esensial lavender. Hasil
terapi komplementer yang melibatkan penelitian menemukan ada pengaruh
penggunaan wewangian berasal dari minyak pemberian aromaterapi lavender untuk
esensial. Minyak esensial dapat perubahan skala nyeri luka ibu post Sectio
dikombinasikan dengan base oil ( minyak Caesarea.
campuran obat) yang dapat dihirup atau di Penelitian lain dilakukan oleh
gunakan sebagai minyak untuk massage ke Rahmayani (2022) tentang penurunan nyeri
kulit yang utuh. Terapi ini dapat dilakukan post sectio caesarea menggunakan
dengan berbagai macam metode seperti aromaterapi lavender di Rumah Sakit
pijat, semprotan, inhalasi, mandi, kumur, Permata Medika Ngaliyan Semarang.
kompres dan juga pengharum ruangan. Penelitian dilakukan dengan melakukan
Aromaterapi melalui hidung ( Inhalasi) asuhan keperawatan kepada pasien selama
adalah rute yang jauh lebih cepat satu kali shift dengan menerapkan terapi
dibandingkan cara lain. Terdapat berbagai non farmakologi aromaterapi lavender
aromaterapi antara lain seperti cendana, sebanyak 2x dalam satu kali shift dan
kemangi, kayu manis, kenanga, citrus, dilakukan selama 5 menit. Hasil penelitian
melati, cengkih, mint, lavender, rose, menemukan bahwa aromaterapi lavender
jasmine dan lain(Prasetiyo & Susilo, 2020). yang diaplikasikan dalam menangani nyeri
Aromaterapi digunakan untuk ibu post section caesarea memberikan efek
menyembuhkan masalah gangguan yang baik dalam penurunan intensitas
pernapasan, emosional, dan nyeri. Hal nyeri.
tersebut dikarenakan aromaterapi dapat Berdasarkan data RSUD Sijunjung,
memberikan efek relaksasi pada otak dan pada tahun 2022 sebanyak 153 (55.25%)
stres yang dirasakan (sholati et al, 2023). ibu melahirkan Sectio Caesarea (SC). Data
Aromaterapi dapat memberikan efek Februari tahun 2023 didapatkan sebanyak
relaksasi dan membuat sensasi nyeri pada 18 (40.9%) ibu melahirkan dengan Sectio
ibu post Sectio Caesarea dengan cara Caesarea (SC). Hasil survei awal yang
membuat pikiran ibu menjadi tenang dengan dilakukan terhadap ibu post Sectio
aromaterapi yang dihirup (Jaelani, 2017). Caesarea, rata – rata mereka menyatakan
Salah satu aromaterapi yang dapat mengalami nyeri post operasi. Berdasarkan
diberikan adalah aromaterapi lavender. uraian diatas peneliti tertarik melakukan
Aromaterapi lavender adalah aromaterapi penelitian tentang pengaruh pemberian
dengan menggunakan minyak esensial aromaterapi lavender terhadap pengurangan
lavender. Aromaterapi Lavender diyakini nyeri post Sectio Caesarea (SC)di RSUD
dapat memberikan efek baik untuk Sijunjung.
menurunkan nyeri persalinan Sectio
Caesarea, hal ini sesuai dengan penelitian METODE PENELITIAN
yang dilakukan oleh Prasetiyo (2020)
tentang pengaruh pemberian aromaterapi Penelitian ini merupakan penelitian
lavender terhadap penurunan nyeri luka ibu kuantitatifquasy experiment design dengan
post Sectio Caesarea di RST dr Soepraoen pendekatan one group pretest-posttest
Kesdam V/Brawijaya Malang. Penelitian design. Penelitian ini telah dilakukan di
dilakukan dengan cara pemberian RSUD Sijunjung. Waktu penelitian tanggal 8
aromaterapi dengan cara menghirup Januari sampai dengan 23 Januari 2024.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu Post SC di RSUD Sijunjung, yaitu Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
sebanyak 30 orang dari bulan Januari 2024. Berdasarkan Riwayat SC di
Tekhnik pengambilan sampel yang RSUD Sijunjung
digunakan pada penelitian ini adalah
accidental sampling. Analisa data yaitu Riwayat SC Responden f %
analisis distribusi frekuensi dan persentase Tidak ada 21 70.0
dan analisa bivariat dengan uji Wilcoxon. Ada 9 30.0
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah 30 100
Hasil
Tabel 3 menunjukkan bahwa hampir
A. Karakteristik Responden sebagian besar responden tidak memiliki
riwayat SC yaitu sebanyak 21 orang
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
(70.0%) di RSUD Sijunjung.
Berdasarkan Umur di RSUD
Sijunjung Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pekerjaan di
Usia Responden f % RSUD Sijunjung
Remaja Awal (12 - 1 3.3
16 tahun) Pekerjaan Responden f %
Remaja Akhir (17- 9 30.0 Guru 7 23.3
25 tahun) Ibu Rumah Tangga 15 50.0
Dewasa Awal (26 - 17 56.7 Perawat 1 3.3
35 tahun) Wiraswasta 7 23.3
Dewasa Akhir (36 - 3 10.0 Jumlah 30 100
46 tahun)
Jumlah 30 100 Tabel 4 menunjukkan bahwa paling
banyak responden adalah ibu rumah tanga
Tabel 1. menunjukkan bahwa paling banyak yaitu sebanyak 15 orang (50.0%) di RSUD
responden berusia pada kategori dewasa Sijunjung.
awal (26 – 35 tahun) yaitu sebanyak 17
orang (56.7%) di RSUD Sijunjung.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Paritas di RSUD
Sijunjung

Paritas Responden f %
Primipara 12 40.0
Multipara 17 56.7
Grandde Multipara 1 3.3
Jumlah 30 100 B. Analisa Univariat
1. Nyeri Pre Test
Tabel 2 menunjukkan bahwa paling banyak Tabel 5. Rerata Nyeri Responden
responden dengan paritas pada kategori Sebelum Diberikan Aromaterapi
multipara yaitu sebanyak 17 orang (56.7%) Lavender di RSUD Sijunjung
di RSUD Sijunjung.
Variabel N Mean SD Min Max
Nyeri 8.26 0.63 7.00 9.00 lavender terhadap pengurangan nyeri post
30
Pre Test sectio caesarea ( SC) di RSUD Sijunjung.
Pembahasan
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebelum
diberikan terapi, rata – rata nyeri pasien A. Umur Pasien
sebesar 8,26 dengan standar deviasi 0,63, Hasil penelitian menunjukkan
nilai minimum sebesar 7.00 dan nilai bahwa paling banyak responden berusia
maksimum sebesar 9,00 di RSUD Sijunjung. pada kategori dewasa awal (26 – 35
2. Nyeri Pre Test tahun) yaitu sebanyak 17 orang
(56.7%) di RSUD Sijunjung.
Tabel 6. Rerata Nyeri Responden Sejalan dengan penelitian yang
Sesudah Diberikan Aromaterapi dilakukan oleh Prasetiyo & Susilo
Lavender di RSUD Sijunjung (2020) mengenai pengaruh pemberian
aromaterapi lavender terhadap
Variabel N Mean SD Min Max penurunan nyeri luka ibu post sectio
Nyeri Post 4.10 0.61 3.00 5 caesarea di RST dr Soepraoen Kesdam
30 V/Brawijaya Malang, menemukan
Test
bahwa paling banyak pasien berusia26
Tabel 6 menunjukkan bahwa sesudah – 30 tahun yaitu sebanyak 50%.
diberikan terapi, rata – rata nyeri pasien Terlihat pada penelitian bahwa
turun menjadi sebesar 4.10 dengan standar paling banyak pasien dengan berusia
deviasi 0.61, nilai minimum sebesar 3.00 26 – 35 tahun. Hal ini menunjukkan
dan nilai maksimum sebesar 5.00 di RSUD pasien pada kategori usia produktif.
Sijunjung. Sesuai dengan pendapat Fontoh (2019)
bahwa umur 20 - < 35 tahun
B. Analisa Bivariat termasuk usia reproduktif sehat baik
dari segi fisik maupun segi psikologis
Tabel 7. Pengaruh Pemberian dan dijumpai adanya kematangan
Aromaterapi Lavender Terhadap dalam berfikir dan mengambil
Pengurangan Nyeri Post Sectio keputusan termasuk dalam menjalani
Caesarea ( SC) di RSUD Sijunjung kehamilan. Hal ini disebabkan karena
Variabel Pengukuran N Mean SD adanya kemampuan untuk
menyesuaikan diri terhadap
Nyeri Pre Test 30 8.26 0.63
perubahan- perubahan dan problema
Post SC
Post Test 3.10 kehidupan. Risiko akan meningkat
pada usia dibawah 20 tahun dan diatas
P=0.000 35 tahun.
Dilakukanya operasi SC pada
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rata pasien disebabkan karena faktor
– rata nyeri sebelum diberikan aromaterapi penyulit persalinan normal yang dapat
lavender adalah 8,26 dan sesudah diberikan berdampak buruk terhadap ibu dan
aromaterapi lavender adalah 4,10 dengan janin. Menurut Rahim dan Hengky
beda rerata 4,16 . Hasil uji statistik dengan (2020) bahwa penyebab terjadinya
uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0.000 sectio caesarea di usia 20-35 tahun
( p<0,05) yang artinya secara signifikan karena kondisi kesehatan ibu yang
terdapat pengaruh pemberian aromaterapi yang tidak memungkinkan pada usia
tersebut sehingga mengakibatkan Namun banyaknya pasien yang
komplikasi pada persalinan yang dapat melakukan operasi SC karena terjadi
menyebabkan kematian atau kesakitan penyulit ketika melakukan persalinan
pada ibu dan bayinya. Kesiapan fisik normal.
wanita untuk hamil ditentukan oleh 3 B. Nyeri Sebelum Diberikan
hal yaitu: fisik, kesiapan mental, dan Armaterapi Lavender
kesiapan social ekonomi. Secara fisik Hasil penelitian menunjukkan
dikatakan siap hamil apabila telah bahwa sebelum diberikan terapi, rata –
menyelesaikan pertumbuhan terutama rata nyeri pasien sebesar 8,26 dengan
organ reproduksi. Kematangan ini baru standar deviasi 0,63, nilai minimum
dapat dicapai pada usia sekitar 20 sebesar 7.00 dan nilai maksimum
tahun Komplikasi yang mungkin sebesar 9,00 di RSUD Sijunjung.
timbul saat kehamilan juga dapat Sejalan dengan penelitian yang
mempengaruhi jalannya persalinan dilakukan oleh Prasetiyo & Susilo
sehingga sectio caesarea di anggap (2020) mengenai pengaruh pemberian
sebagai cara terbaik untuk melahirkan aromaterapi lavender terhadap
janin. penurunan nyeri luka ibu post sectio
Lebih lanjut Nurhayati et al caesarea di RST dr Soepraoen Kesdam
(2015) menyatakan bahwa caesarea V/Brawijaya Malang, menemukan
dilakukan hanya benar-benar di bahwa sebelum diberikan aromaterapi,
butuhkan misalnya janin benar-benar semua (100%) pasien mengalami nyeri
tidak dapat lewat jalan lahir, seperti sedang. Juga sejalan dengan penelitian
panggul sempit, janin terlalu besar, yang dilakukan oleh Anwar et al
plasenta letak rendah, dan keadaan (2018) mengenai pengaruh aromaterapi
gawat darurat yang butuh persalinan lavender terhadap penurunan intensitas
segera. Selain itu ada juga beberapa nyeri pasien paska operasi sectio
ibu hamil sengaja meminta persalinan caesarea, menemukan bahwa rata-rata
operasi walaupun tanpa alasan medis nilai skala nyeri ibu post operasi sectio
yang tepat. Seperti, untuk caesarea sebelum diberikan teknik
menghindari terjadinya kerusakan relaksasi aromatherapi lavender pada
pada alat kelamin, rasa takut dalam kelompok intervensi yaitu 6.92.
nyeri persalinan, dan rasa tidak Nyeri merupakan suatu kondisi
nyaman serta jadwal atau waktu perasaan yang tidak nyaman disebabkan
kelahiran bisa diatur. Hal ini oleh stimulus tertentu. Stimulus nyeri
menyebabkan pasien lebih memilih dapat berupa stimulus yang bersifat
operasi sectio caesarea dari pada fisik, maupun mental. Nyeri bersifat
persalinan normal atau pervaginan. subjektif, sehingga respon setiap orang
Berdasarkan hal ini maka tidak sama saat merasakan nyeri. Nyeri
menurut peneliti terhadap penelitian tidak dapat diukur secara objektif,
ini adalah ditemukan bahwa paling misalnya dengan menggunakan
banyak pasien berusia produkti atau pemeriksaan darah. Orang yang
tidak beresiko, dimana pasien berada merasakan nyeri yang dapat mengukur
pada usia 20 – 35 tahun. Usia ini tingkatan nyeri yang dialaminya
cukup matang dalam terahdap (Potter, P, A & Perry, G 2020).
kehamilan dan juga akan Terlihat pada penelitian bahwa
mempengaruhi tingkat nyeri pasien. paling banyak pasien mengalami sangat
nyeri post operasi SC, hal ini dapat 2021). Nyeri yang tidak ditangani
disebabkan karena insisi yang secara adekuat juga akan menimbulkan
dilakukan pada saat melakukan operasi masalah pada proses laktasi yang
SC. Sesuai dengan pendapat Astutik & berakibat pada bayi. Dampak yang
Kurlinawati (2017) bahwa nyeri post diterima oleh bayi ialah tidak dapat
SC pada pasien dapat disebabkan menerima ASI karena ibu merasa tidak
karena luka akibat dari bekas operasi leluasa dalam melakukan pergerakan
yang menimbulkan trauma pada akibat nyeri, kesulitan bergerak dalam
jaringan. Trauma tersebut mengirimkan melakukan perawatan bayi akibat
impuls syaraf yang kemudian direspon ketidaknyamanan yang dirasakan
otak sehingga nyeri yang terjadi dapat (Kapitan, 2021).
dirasakan. Ditambahkan oleh Utami Jenis anestesi yang dilakukan
(2018) bahwa pada pasien pasca operasi pada pasien SC adalah spinal anestesi.
sectio caesarea mengakibatkan Penelitian Siddique et al (2016)
komplikasi diantaranya yaitu nyeri di melakukan penelitian prospektif
area pembedahan, berpotensi mengenai membandingkan dua regimen
terbentuknya thrombosis, berpotensi dosis anestesi spinal untuk operasi
menurunkan kemampuan fungsional, caesar berdasarkan tinggi badan pasien
menurunnnya kelenturan otot perut ditambah berat badan atau tinggi badan
serta otot dasar panggul, perdarahan, saja. Waktu timbulnya blokade sensorik
dan terhambatnya proses menyusui. yang sesuai lebih lama pada kelompok
Suastini dan Pawestri (2021) tinggi badan dan berat badan, meskipun
menambahkan bahwa nyeri yang hal ini dikaitkan dengan penurunan
dirasakan akibat dari adanya luka sayat prevalensi dan akutnya hipotensi ibu
pada saat prosedur operasi dan serta kebutuhan efedrin yang lebih
membuat terputusnya jaringan sehingga rendah. Kelompok ini cenderung
merangsang keluarnya reseptor nyeri menghabiskan lebih banyak waktu di
yang diteruskan ke otak. Nyeri tersebut ruang pemulihan sebelum dipulangkan
disebabkan kerena adanya luka yang dibandingkan kelompok lainnya namun
merangsang mediator nyeri yaitu perbedaannya tidak signifikan secara
histamin, bradikinin, asetilkolin, dan statistik.
substansi P mediator tersebut yang Usia melakukan operasi SC juga
meningkatkan kepekaan nyeri. Kondisi dapat mempengaruhi terhadap tingkat
nyeri section caesarea merupakan nyeri yang dirasakan pasien. Sesuai
kejadian yang normal dan sesuai dengan pendapat Potter dan Perry
dengan teori yang apabila nyeri akan (2017) bahwa usia merupakan variabel
dirasakan setelah pasien mulai sadar yang penting yang mempengaruhi
dan efek dari anestesi itu habis. nyeri. Perbedaan perkembangan yang
Nyeri post persalinan yang ditemukan di antara kedua kelompok
dialami oleh ibu post Sectio Caesarea usia dapat mempengaruhi cara bereaksi
harus ditangani dengan baik karena jika terhadap nyeri (misalnya, anak-anak
tidak dapat menimbulkan efek yang dan lansia). Usia yang masih muda dan
bahaya seperti terganggunya system pengalaman menghadapi nyeri akibat
pulmonary, kardiovaskuler, operasi yang kurang menjadikan
gastrointestinal, endokrin dan seseorang kurang adaptif terhadap
imunologik(Purwoastuti, E & Walyani, nyeri, sehingga respon yang
ditunjukkan akan tidak adaptif. maksimum sebesar 5.00 di RSUD
Perasaan takut terhadap luka yang Sijunjung.
diderita akan membuat nyeri Sejalan dengan penelitian yang
diinterpretasikan lebih hebat sehingga dilakukan oleh Prasetiyo & Susilo
kecenderungan hasil pengkajian nyeri (2020) mengenai pengaruh pemberian
setelah operasi memiliki skor yang aromaterapi lavender terhadap
tinggi (Astutik & Kurlinawati, 2017). penurunan nyeri luka ibu post sectio
Usia muda akan lebih merasakan nyeri caesarea di RST dr Soepraoen Kesdam
yang lebih berat dari usia tua. Orang V/Brawijaya Malang, menemukan
dan usia dewasa tua diyakini memiliki bahwa sesudah diberikan aromaterapi
ambang batas nyeri yang lebih tinggi sebanyak 62,5% pasien mengalami
sehingga intensitas nyeri yang nyeri ringan. Juga sejalan dengan
dirasakan adalah rendah (Leclerc et al, penelitian yang dilakukan oleh Anwar
2019). et al (2018) mengenai pengaruh
Berat badan akan dapat aromaterapi lavender terhadap
mempengaruhi terhadap nyeri pasien. penurunan intensitas nyeri pasien paska
Pada penelitian ini ditemukan bahwa operasi sectio caesarea, menemukan
rata – rata berat badan pasien adalah bahwa rata-rata nilai skala nyeri ibu
63.5. Berdasarkan penelitian Kim et al post operasi sectio caesarea sesudah
(2015) menemukan bahwa kejadian diberikan teknik relaksasi aromatherapi
anestesi yang berhasil secara lavender pada kelompok intervensi
signifikan lebih tinggi pada pasien yaitu 3.83.
obesitas. Selain itu, waktu pertama kali Terlihat pada penelitian bahwa
melaporkan nyeri pasca operasi dan pada kelompok intervensi terjadi
waktu berkemih pertama secara penurunan skala nyeri menjadi nyeri
signifikan lebih lama pada pasien sedang setelah diberikan aromaterapi
obesitas. lavender. Hal ini dapat disebabkan
Berdasarkan hal ini maka adanya kandungan aroma pada lavender
menurut analisa peneliti terhadap yang dapat menyebabkan terjadinya
penelitian ini adalah ditemukan bahwa relaksasi sehingga dapat menurunkan
paling banyak pasien mengalami sangat skala nyeri pasien post operasi.
nyeri. Hal ini disebabkan karena luka Menurut Sitepu (2021) bahwa
akibat insisi yang dilakukan pada aromaterapi Lavender adalah terapi
proses pembedahan. Dalam hal ini nonfarmakologi untuk mengurangi
perlu adanya terapi dalam mengatasi keluhan nyeri hal ini karena lavender
nyeri pada pasien. Salah satu terapi mengandung essential oil yang
yang dapat dilakukan adalah terapi non memiliki kegunaan untuk menambah
farmakologi seperti aromaterapi kemampuan otot, kesehatan psikologis,
lavender. menenangkan pikiran, menghilangkan
C. Nyeri Sesudah Diberikan stres dan terapi relaksasi. Cara kerja
Aromaterapi Lavender aromaterapi dengan mempengaruhi
Hasil penelitian menunjukkan kerja system limbik dan merangsang
bahwa sesudah diberikan terapi, rata – sel-sel saraf penciuman sehingga
rata nyeri pasien turun menjadi sebesar meningkatkan perasaan positif rileks
4.10 dengan standar deviasi 0.61, nilai serta stres atau depresi individu akan
minimum sebesar 3.00 dan nilai menurun.
Berdasarkan hal ini maka menurut Terbukti pada penelitian bahwa ada
analisa peneliti terhadap penelitian ini pengaruh aromaterapi lavender
adalah terjadi penurunan skala nyeri terhadap penurunan nyeri post operasi.
setelah diberikan aromaterapi lavender. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
Hal ini dapat disebabkan karena ada rangsangan hormon anti nyeri dari
rileksasi yang dirasakan pasien setelah aroma yang dihasilkan oleh lavender.
menghirup aromaterapi sehingga Sesuai dengan teori gate control yang
menurunkan rasa nyeri post operasi. dikemukakan oleh Melzack dan Wall
D. Pengaruh Pemberian Aromaterapi bahwa impuls nyeri dihambat saat
Lavender Terhadap Pengurangan sebuah pertahanan ditutup, sehingga
Nyeri Post Sectio Caesarea ( SC) Di dapat menurunkan intensitas nyeri
RSUD Sijunjung yang dirasakan. Hal ini menyatakan
Hasil analisis menunjukkan bahwa bahwa aromatherapi akan merangsang
nilai rata – rata nyeri sebelum diberikan keluarnya hormone enfekalin,
aromaterapi lavender adalah 8,26 yaitu serotonin dan endorphin. Enfekalin
pada kategori sangat nyeri dan sesudah dianggap dapat menimbulkan hambatan
diberikan aromaterapi lavender adalah presinaptik dan hambatan pasca
4,10 yaitu pada kategori nyeri sedang. sinaptik pada serabut - serabut nyeri
Hasil uji statistik dengan uji wilcoxon tipe C dan tipe delta A dimana mereka
didapatkan nilai p = 0.000 ( p<0,05) bersinaps di komu dorsalis. Proses
yang artinya secara signifikan terdapat tersebut mencapai inhibisi dengan
pengaruh pemberian aromaterapi penghambatan saluran kalsium.
lavender terhadap pengurangan nyeri Penghambatan nyeri tersebut yaitu
post sectio caesarea ( SC) di RSUD dengan memblok reseptor nyeri
Sijunjung. sehingga nyeri tidak dikirim ke korteks
Sejalan dengan penelitian yang selebri dan selanjutnya akan
dilakukan oleh Prasetiyo & Susilo menurunkan persepsi nyeri. (Anwar,
(2020) mengenai pengaruh pemberian 2018).
aromaterapi lavender terhadap Lavender sebagai analgesik,
penurunan nyeri luka ibu post sectio antiseptik, antidepresan, antispasmodik,
caesarea di RST dr Soepraoen Kesdam antiviral, diuretik, hypotensive.
V/Brawijaya Malang, menemukan Minyak lavender dengan kandungan
bahwa ada pengaruh pemberian linalool-nya adalah salah satu minyak
aromaterapi lavender terhadap aromaterapi yang banyak digunakan
penurunan nyeri luka ibu post sectio saat ini, baik secara inhalasi (dihirup)
caesarea. Juga sejalan dengan ataupun dengan teknik pemijatan pada
penelitian yang dilakukan oleh Anwar kulit. Aromaterapi yang digunakan
et al (2018) mengenai pengaruh melalui cara inhalasi atau dihirup akan
aromaterapi lavender terhadap masuk ke sistem limbic dimana
penurunan intensitas nyeri pasien paska nantinya aroma akan diproses sehingga
operasi sectio caesarea, menemukan kita dapat mencium baunya. Pada saat
bahwa adanya pengaruh pemberian kita menghirup suatu aroma, komponen
teknik relaksasi aromatherapy lavender kimianya akan masuk ke bulbus
terhadap penurunan intensitas nyeri olfactory, kemudian ke limbic sistem
post operasi sectio caesarea. pada otak. Limbic adalah struktur
bagian dalam dari otak yang berbentuk
seperti cincin yang terletak di bawah Berdasarkan hal ini maka menurut analisa
cortex cerebral. Tersusun ke dalam 53 peneliti terhadap penelitian ini adalah
daerah dan 35 saluran atau tractus yang terbukti bahwa ada pengaruh aromaterapi
berhubungan dengannya, termasuk lavender terhadap penurunan nyeri post
amygdala dan hipocampus. Sistem operasi, dimana terjadi penurunan skala
limbic sebagai pusat nyeri, senang, nyeri setelah diberikan aromaterapi
marah, takut, depresi, dan berbagai lavender. Terapi ini cukup efektif dilakukan
emosi lainnya. Sehingga akan karena bisa dilakukan secara mandiri bagi
mempengaruhi terhadap penurunan pasien di rumah.
nyeri pada pasien (Prasetio dan
Soesilo, 2020). SIMPULAN
Kandungan lavender oil yang Berdasarkan hasil penelitian dan
utama linaly acetate dan linalool dapat pembahasan yang telah diuraikan, maka
menurunkan, mengendorkan, dan kesimpulan penelitian ini adalah rata – rata
melemaskan ketegangan. Apabila nyeri pasien sebelum di berikan aromaterapi
minyak aromaterapi masuk pada rongga sebesar 8.26 dengan standar deviasi 0.63. 30
hidung melalui penghirupan langsung orang responden mengalami sangat nyeri
akan bekerja lebih cepat karena dengan nilai minimum sebesar 7.00 dan nilai
molekul - molekul minyak esensial maksimum sebesar 9.00 di RSUD Sijunjung.
mudah menguap oleh hipotalamus Rata – rata nyeri pasien sesudah diberikan
karena aroma tersebut diolah dan aromaterapi turun menjadi 4.10 dengan
dikonversikan oleh tubuh menjadi suatu standar deviasi 0.61, nilai minimum sebesar
aksi dengan pelepasan substansi 3.00 dan nilai maksimum sebesar 5.00 di
neurokimia berupa zat endorphin dan RSUD Sijunjung. Terdapat pengaruh
serotinin sehingga berpengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap
langsung pada organ penciuman dan pengurangan nyeri post sectio caesarea ( SC)
dioperasikan oleh otak untuk di dengan nilai p = 0.000
memberikan reaksi yang membuat
perubahan fisiologis pada tubuh, jiwa, REFERENSI
pikiran dan menghasilkan efek Penulisan naskah dan sitasi yang diacu
menenangkan pada tubuh. Lavender dalam naskah ini disarankan menggunakan
dapat mengurangi rasa tertekan, stress, aplikasi referensi (reference manager) seperti
rasa sakit saat menstruasi, emosi yang Mendeley, Zotero, Reffwork, Endnote dan lain-
tidak seimbang, histeria, rasa frustasi, lain. Artikel wajib merujuk 5-15 jurnal [Times
New Roman, 12, normal], spasi 1.
dan kepanikan (Prasetio dan Soesilo,
2020).
Penelitian dilakukan dengan
cara pemberian aromaterapi dengan
cara menghirup aromaterapi selama 15-
30 menit dengan menggunakan alat
Diffuser yang telah diberi 3-4 tetes
minyak esensial lavender. Hasil
penelitian menemukan ada pengaruh
pemberian aromaterapi lavender untuk
perubahan skala nyeri luka ibu post
Sectio Caesarea.

Anda mungkin juga menyukai