Anda di halaman 1dari 27

Evidence Based Practice (EBP)

Efectifitas Inhalasi Aromatherapi Lavender Terhadap Nyeri Ibu


Post SC (SECTIO CAESAREA) di ruang Nifas RSUD Bangil

Kelompok 3

1. Angga Setya Wahyudi 173161010


2. Ashari Toroekhan 173161017
3. Silvia Anda Rena 173161004
4. Nara Permai Sella 173161007
5. Siti Dwi Widayanti 173161016

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes WIDYA CIPTA HUSADA
MALANG
2017
BAB 1
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Section caesarea suatu tindakan pembedahan atau suatu persalinan buatan
yang tujuannya untuk mengeluarkan bayi dengan cara membuka dinding perut
dan rahim ibu dengan sayatan rahim ibu dalam keadaan utuh (Lia, 2010).
Dari tahun ke tahun angka kejadian sectio caesarea terus meningkat. Angka
persalinan melalui sectio caesareadi Amerika Serikat telah meningkat empat kali
lipat, dari 5,5 per 100 kelahiran pada tahun 1970 menjadi 22,7 per 100 kelahiran
pada tahun 1985. DiInggris, pada tahun 2008-2009 angka sectio caesarea 24,6%.
Selain itu angka kejadian sectio caesareadi Australia pada tahun 1998 sekitar 21%
dan pada tahun 2007 sekitar 31%. DiIndonesia angka kejadian sectio
caesareamengalami peningkatan pada tahun 2000-2006 sebesar 48,85% dan pada
tahun 2011-2013 sebesar 49,6% (Kulas, 2008).
Masalah yang muncul pada tindakan setelah operasi sectio caesarea akibat
insisi oleh robekan jaringan dinding perut dan dinding uterus dapat menyebabkan
terjadinya perubahan kontinuitas sehingga ibu merasa nyeri karena adanya
pembedahan. Secara fisiologis Nyeri setelah pembedahan merupakan hal yang
fisiologis, tetapi hal ini menjadi salah satu keluhan yang paling ditakuti oleh klien
setelah pembedahan. Sensasi nyeri mulai terasa sebelum kesadaran klien kembali
penuh, dan semakin meningkat seiring dengan berkurangnya pengaruh anestesi.
Adapun bentuk nyeri yang dialami oleh klien pasca pembedahan adalah nyeri
(Asamoah, 2011).
Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri post sectio
caesarea berupa penanganan farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi
non farmakologi yang dapat digunakan yaitu aromaterapi. (Anggorowati, 2012).
Efek aromaterapi positif karena aroma yang segar dan harum merangsang sensori
dan akhirnya mempengaruhi organ lainnya sehingga dapat menimbulkan efek
yang kuat terhadap emosi. Aromaterapi ditangkap oleh reseptor dihidung,
kemudian memberikan informasi lebih jauh karena di otak yang mengontrol
emosi dan memori serta memberikan informasi ke hipotalamus yang merupakan
pengatur sistem internal tubuh, sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap
stres (Hale, 2008).
Mekanisme kerja aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung melalui
dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian
dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi seseorang.
Aromaterapi lavender merupakan Aromaterapi lavender dapat memberikan
ketenangan, keseimbangan, rasa nyaman, rasa keterbukaan, dan keyakinan.
Disamping itu juga dapat mengurangi rasa tertekan, stres, rasa sakit, emosi yang
tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan kepanikan. Lavender dapat bermanfaat
untuk mengurangi rasa nyeri, dan dapat memberikan relaksasi (Wong, 2010)
Aromaterapi adalah terapi komplementer dalam praktek keperawatan dan
menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk mengurangi
masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup. Sharma (2009) mengatakan
bahwa bau berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat analgesik.
Misalnya, mencium lavender maka akan meningkatkan gelombang-gelombang
alfa didalam otak dan membantu untuk merasa rileks.
Berdasarkan hasil Dari wawancara yang kami lakukan kepada bidan di
ruang Nifas RSUD BANGIL. untuk penanganan nyeri pada ibu post SC untuk
mengatasi nyeri selain obat adalah hanya dengan melakukan relaksasi nafas dalam
untuk penurunan nyeri. Sedangkan dari studi pendahuluan yang kami lakukan di
ruang nifas untuk penanganan nyeri pada ibu post sc hanya diberikan obat
analgesik dan teknik relaksasi nafas dalam untuk penurunan nyeri. Melihat dari
kasus diatas kelompok mengambil tema EBP “Efectifitas Inhalasi Aromatherapi
Lavender Terhadap Nyeri Ibu Post SC (Sectio Caesarea) di ruang VK/Nifas
RSUD Bangil”
B. Tujuan
Untuk mengetahui “Efectifitas Inhalasi Aromatherapi Lavender Terhadap Nyeri
Ibu Post SC (Sectio Caesarea)
C. Manfaat Yang Diharapkan
Mengurangi rasa nyeri ibu post SC dengan terapi komplementer Aromatherapi
Lavender
BAB 2
PELAKSANAAN EBP

A. Pertanyaan Klinis
1. Apakah aromatherapy efektif untuk menurunkan nyeri pada ibu post sc
2. Rumusan Temuan Klinis
P Problem/populasi
Ibu Post SC
I Intervensi
Pemberian Inhalasi Aromatherapi
C Comparasi
Tidak ada
O Outcome
Untuk penanganan rasa nyeri pada ibu post SC
TelaahJurnal
No. Judul Penulis Tahun Negara Metode Partisipan/ Hasil Kesimpulan Relevansi Probabilitas
obyek terhadap aplikasi
penelitian masalah dilapangan
klinis
1. Effectiveness of Mohamed 2015 Mesir A quasi- with a Studi Dalam terang aromaterapi
Aromatherapy with Abdel- experimenta sample of menunjukkan temuan dengan
Lavender Oil in HamedMe l design convenien bahwa, penelitian ini, minyak
Relieving Post tawie, dkk. comprising ce of 100 aromaterapi dapat lavender
Caesarean Incision two groups post dengan disimpulkan efektif
Pain. was used, caesarean minyak bahwa, minyak menghilang
with a section lavender lavender kan nyeri
sample of mothers. efektif adalah metode post caesar
convenience menghilangk yang efektif
of 100 post an nyeri post dalam
caesarean caesa mengontrol
section perbedaan rasa sakit
mothers. yang sangat pasca operasi
signifikan dengan
secara dibandingkan
statistik dengan
n intensitas pengobatan
antara plasebo.
kelompok Inhalasi
understudy (p minyak
<0,001 lavender
tampaknya
intervensi non-
invasif dan
non-
farmakologis
yang efektif
untuk
manajemen
nyeri operasi
pasca.
Efisiensi
intervensi
ditemukan
efektif dalam
pengurangan
nyeri setelah
30 menit,
dalam
kaitannya
dengan
inhalasi
minyak
lavender dapat
digunakan
sebagai
inisiatif
keperawatan
yang efektif di
pos kontrol
nyeri operasi
caesar.
2. The effect of Alireza 2013 Iran In a triple 60 wanita tidak ada Dalam Aromaterap
inhalation of Olapour, blind, hamil perbedaan penelitian ini, i digunakan
aromatherapy dkk. randomized yang yang semua pasien untuk
blend containing placebo- dirawat di signifikan ASA kelas I. menghilang
lavender es-sential controlled rumah secara Pada saat kan nyeri,
Oil on cesarean trial study sakit statistik timbulnya rasa kegelisahan,
Postperative Pin. umum antara sakit setelah depresi,
untuk kelompok operasi caesar, insomnia
bedah usia, tinggi, aromather- dan
sesar, berat, dan APY dengan kelelahan,
dibagi waktu esensi menggunak
secara terhadap Lavender an minyak
acak kebutuhan dilakukan. yang ada di
menjadi analgesik Rata-rata usia, berbagai
dua pertama. tinggi, berat bagian
kelompok. Pasien pada badan pada tanaman
Setelah kelompok kedua seperti
operasi Lavender kelompok Lavandula
caesar, memiliki tidak angustifolia
kelompok sedikit nyeri menunjukkan (6-11).
Lavender pasca operasi perbedaan Lavandula
menghirup dalam empat yang adalah
sekitar 3 (P = 0,008), signifikan, dan tanaman
tetes delapan (P = kali dari berbunga
esensi 0,024) dan 12 kebutuhan dari
minyak (P = 0,011) untuk keluarga
Lavender jam setelah analgesik Lamiaceae,
10% dan pengobatan pertama dari asli wilayah
kelompok pertama operasi caesar Mediterania
plasebo dibandingkan adalah serupa barat.
menghirup kelompok pada kedua Monoterpen
3 tetes plasebo. kelompok es lipofilik
plasebo Penurunan (Tabel 1). di pabrik
setelah tingkat Setelah bereaksi
dimulainy denyut menggunakan terhadap
a nyeri jantung dan obat membran
pasca tingkat membandingka sel, dan
operasi, kepuasan nnya dengan menyebabk
empat, pasien sebelumnya, an
delapan dengan ada lebih perubahan
dan 12 analgesia penurunan aktivitas
jam secara skor VAS saluran ion,
kemudian, signifikan dalam pembawa
selama 5 lebih tinggi kelompok dan reseptor
menit dari pada Lavender saraf.
jarak 10 kelompok dibanding Properti
cm. Lavender (P kelompok semacam
= 0,001). plasebo, nilai- itu bisa
Pada nilai ini menjelaskan
kelompok signifikan efek
plasebo, dalam empat, menenangk
penggunaan delapan dan 12 an dan anti
supositoria jam setelah bakteri
diklofenak intervensi minyak
untuk pertama Lavender
analgesia
lengkap juga
jauh lebih
tinggi
daripada
kelompok
Lavender (P
= 0,008).

3. Efektivitas Ina 2011 magelan penelitian sampel 56 hasil Aromaterapi Aromaterap


Aromaterapi Rahmawat g quasi responden, penelitian ini levender dan i lavender
Lavender Dan i, Dr. Heni eksperiment 28 menunjukkan aromaterapi dapat
Aromaterapi Setyowati dengan responden bahwa lemon efektif memberikan
Lemon Terhadap E. R., S. desain kelompok aromaterapi dalam ketenangan,
Intensitas Nyeri Kp., M. rancangan aromatera lavender dan menurunkan keseimbang
Post Sectio Kes, Ns. two group pi aromaterapi skala nyeri an, rasa
Caesarea (Sc) Di Rohmayan pre test and lavender lemon efektif post sectio nyaman,
Rumah Sakit ti, M. Kep post test dan 28 dalam caesarea,tetapi rasa
Budi Rahayu design. responden menurunkan aromaterapi keterbukaa,
Kota Magelang kelompok skala nyeri lemon lebih dan
aromatera post sectio efektif dalam keyakinan.
pi lemon. caesarea mengatasi Disamping
Teknik dengan p nyeri post itu juga
pengambil value 0,009 sectio dapat
an sampel (p < 0,05). caesarea mengurangi
mengguna dengan nilai rasa
kan rata-rata tertekan,
consecutiv sebesar 4 lebih stres, rasa
e besar sakit, emosi
samplingI dibandingkan yang tidak
nstrumen rata-rata seimbang,
yang aromaterapi histeria,
digunakan lavender yaitu rasa frustasi
adalah 2,15. dan
numeric kepanikan.
rating Lavender
scale dapat
(NRS). bermanfaat
Data untuk
diolah mengurangi
dengan uji rasa nyeri,
Wilcoxon dan dapat
dan uji memberikan
Mann relaksasi
Whitney
4 EfektiFItas Diva de 2015 riau Design of he data Result Setelah The statistic
Aromaterapi Laura,Mis this study was showed that dilakukan showed
Lavender Terhadap rawati,Ris was quasy conducted mean penelitian p value
Kualitas Tidur Ibu madefi experiment in of postpartum tentang (0.000) <
Postpartum Woferst with non Puskesmas mother s efektifitas alpha (0.05)
equivalent Sidomulyo leep quality aromaterapi which
control area with after given lavender means that
group 34 lavender terhadap lave
design. samples aromatherapy kualitas tidur nder
which in experiment ibu po aromatherap
divided group was stpartum di y effective
into 17 as 4.71 and wilayah kerja for
experimen mean of Puskesmas postpartum
ta postpartum Sidomulyo mother
l group mother sleep dengan sleep
and 17 as quality kelompok quality
a control without given eksperimen and
group lavender sebanyak 17 recommend
based on aromatherapy responden ed to be
inclusions in control dan applied in
criteria group was kelompok nursing
using 8.71. kontrol intervention
purposive sebanyak 17 for increase
sampling responden postpartum
didapatkan mother
mayoritas sleep
reponden quality.
berada pada
rentang
umur 26
-
35 tahun dan
mayoritas
par
itas
responden
adalah
multipara.
Berdasarkan
hasil uji
statistik
pada kelompok
eksperimen
didapatkan ada
perbedaan
antara
skor kualitas
tidur sebelum
dan setelah
diberikan
aromaterapi
lavender
,
sedangkan
pada kelompok
kontrol
tidak
didapatkan
ada
nya
perbedaan
antara
skor kualitas
tidur
se
belum dan
tanpa pemberi
an aromaterapi
lavender.
Pada
penelitian
ini
dapat
disimpulkan
bahwa
aromaterapi
lavender
efektif
terhadap
kualitas
tidur
ibu
postpartum.lav
ender dengan
Pvalue
= 0.000
(p<0.05).
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian experimental. Metode penelitian yang

digunakan adalah quasy experiment design (rancangan eksperimen semu) dengan

desain penelitian one group pretest posttest (Notoadmojo, 2012). Rancangan

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Efectifitas Inhalasi Aromatherapi

Lavender terhadap nyeri ibu post SC (Sectio Caesarea) di ruang Nifas RSUD

Bangil. Responden dalan penelitian terdapat 1 kelompok intervensi (perlakukan)

dan kelompok kontrol.

Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagi berikut :

Pre-test Intervensi Post-test


Kelompok Intervensi O1 X O2
Kelompok Kontrol O3 O1 O4
O1 3.1 One group pre-test post-test
Gambar
Keterangan :
X : intervensi : (Inhalasi Aromatherapi Lavender)
O1 : pre-test : (Nyeri awal kelompok intervensi)
O2 : post-test : (Nyeri sesudah intervensi)
O3 : pre-test : (Nyeri awal)
O4 : post-test : (Nyeri kelompok kontrol)
3.2 Kerangka Operasional

Studi Pendahuluan

Populasi
Seluruh Ibu post SC diruang Nifas RSUD Bangil pada tanggal 6 Noember-9
November 2017

Purposive sampling

Sample
Ibu post SC diruang Nifas RSUD Bangil dalam fase akut (6-7 jam) post
operatif pada tanggal 6 Noember-9 November 2017.

Pengumpulan data

Pre-test Intervensi Pre-test Control


Mengukur nyeri dengan Visual Mengukur nyeri dengan Visual
Analog Score (VAS) Analog Score (VAS)

Pemberian Inhalasi
Aromatherapi Lavender

Post-test Intervensi Post-test Control


Mengukur nyeri dengan Visual Mengukur nyeri dengan Visual
Analog Score (VAS) Analog Score (VAS)

Pengelolaan data
Editing, Coding, Entry Data, Tabulating

Uji Normalitas

Analisa data : Parametrik


- Univariat
- Biariat :pairet t-test

Kesimpulan
H1 diterima p > 0,05

Gambar 3.2 Kerangka Operasional Efectifitas Inhalasi Aromatherapi Lavender


terhadap nyeri ibu post SC (Sectio Caesarea) di ruang Nifas RSUD
Bangil
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini di ruang Nifas RSUD Bangil. Waktu penelitian ini

dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2017 sampai 10 Noember 2017.

3.4 Populasi dan sample

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014). Populasi

dalam penelitian ini adalah Seluruh Ibu post SC diruang Nifas RSUD Bangil

pada tanggal 06 Noemberm - 09 November 2017.

3.4.2 Sample

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut, pengambilan sample dari populasi harus betul-betul representatif

(mewakili). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik non random (non probability) sampling dengan pengambilan secara

purposive. Pengambilan secara purposive sampling didasarkan pada sesuatu

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau

sifat-sifat populasi yang sudah diketahui peneliti sendiri, berdarkan ciri atau

sifat-sifat populasi yang sudah diketahui dengan batasan kriteria inklusi dan

eksklusi (Notoadmojo, 2010). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 6 orang,

diambil dengan cara pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti


berdasarkan kriteria inklusi, yaitu Ibu post SC diruang Nifas RSUD Bangil

dalam fase akut (6-7) jam post operatif.

3.5 Variable Penelitian

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut atau sifat atau

nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunya variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono,2014).

3.5.1 Variable Independen (bebas)

Variable ini sering disebut sebagai variable stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa indonesia disebut sebagai varible bebas. Variable

bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat) (Sugiyono,2014).

Dalam penelitian ini yang merupakan variable bebas (variable independen)

adalah Inhalasi Aromatherapi Lavender.

3.5.2 Variable Dependen (terikat)

Variable dependen sering disebut sebagai variable output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variable terikat.

Variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono,2014). Dalam penelitian ini

yang merupakan varible dependen (terikat) adalah nyeri ibu post SC (Sectio

Caesarea).
3.6 Definisi operasional

Definisi operasional adalah batasan ruang lingkup atau pengertian

variabel-variabel yang diamati atau diteliti, bermanfaat untuk mengarahkan

kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variable yang bersangkuta

serta pengembanggan intrumen atau alat ukur (Notoatmojo, 2010).

Tabel 3.1 Efectifitas Inhalasi Aromatherapi Lavender terhadap nyeri ibu


post SC (Sectio Caesarea) di ruang Nifas RSUD Bangil.
No Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Hasil
operasional dan cara
ukur
1 Variabel Kerangka Inhalasi Lembar Ordin 0 : tidak
Indepand kerja yang ceklis yang al dilakukan
en: dilakukan sesuai dengan 1:
Inhalasi oleh SOP dilakukan
Aromath perawat dan Aromatherapi
erapi tenaga Lavender
Lavender kesehatan
untuk terapi
komplement
er

2. Variabel Perasaan Memverbalka Visual Interv Skor: 1-10


depende yang tidak n perasaan Analog Score al yaitu:
n: nyeri nyaman / tidak nyaman (VAS) kepatuhan
ibu post tidak ibu post dengan Skla rendah, 1-
SC menyenang Operatif SC 1-10 3
(Sectio kan pada
Caesarea ibu post SC kepatuhan
) diruang sedang, 4-
Nifas 7
RSUD
Bangil kepatuhan
tinggi, 8-
10
1.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mengetahui persebaran data

dan cara memperoleh data tersebut dari subyek penelitian. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan

observasi pada responden. Responden dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok

kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Ke-dua kelompok responden pada

awalnya akan diobservasi terlebih dahulu (pre-test) untuk mengetahui nyeri

responden. Tahap selanjutnya pada kelompok intervensi diberi terapi Inhalasi

Aromatherapi Lavender dan observasi akan dilakukan kembali pada kedua

kelompok untuk mengetahui nyeri responden (post-test).

` Tahap-tahap pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam

penelitian ini diklasifikasi menjadi tiga, yaitu:

3.7.1.1 Tahap persiapan

1. Mengajukan surat permohonan ijin studi pendahuluan ke Ketua

STIKes Widya Cipta Husada

2. Mengajukan permohonan ijin pengumpulan data Ibu post SC diruang

Nifas RSUD Bangil pada tanggal 23 Oktober 2017 sampai 10

Noember 2017.

3. Mempersiapkan alat ukur Visual Analog Score (VAS) dengan Skla 1-

10

4. Pemilihan dan pengelompokan ibu post SC sesuai dengan tujuan

penelitian
5. Mengajukan ijin dan kesepakatan kepada responden untuk menjadi

sampel dan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden

(informed concent) bagi responden yang bersedia untuk menjadi

sampel penelitian

3.7.1.2 Tahap pelaksanaan

1. Mempersiapkan lembar observasi dan alat yang dibutuhkan saat

melakukan intervensi untuk masing-masing responden penelitian

2. Menjelaskan kepada responden bahwa penelitian pada responden

pada ke-dua kelompok dilakukan dengan cara mengobservasi nyeri

awal (pre-test) terlebih dahulu.

3. Kemudian kelompok intervensi diberi terapi Inhalasi Aromatherapi

Lavender 2 ml dalam waktu 5-10mnt dan kelompok kontrol tidak

diberi.

4. Kemudian ke-dua kelompok dilakukan pengukuran nyeri dengan

Visual Analog Score (VAS) (post-test).

3.7.1.3 Tahap terminasi

1. Peneliti melakukan validasi data dengan menggunakan analisa data

univariat dan bivariat.

2. Peneliti menggabungkan hasil data valid ke dalam deskripsi hasil

analisis

3. Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa penelitian telah selesai,

dan peneliti mengucapkan terimakasih


3.7.2 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa : kuesioner (daftar

pertanyaan), lembar observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan

pencatatan data dan sebagainya (Notoadmojo, 2010).

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Efectifitas Inhalasi Aromatherapi


Lavender terhadap nyeri ibu post SC (Sectio Caesarea) di ruang
Nifas RSUD Bangil.

No Variabel Instrumen Penelitian


1. Terapi Inhalasi Aromatherapi Lembar ceklis yang sesuai
Lavender dengan SOP Aromatherapi
Lavender
2. Nyeri ibu post SC (Sectio Caesarea) Visual Analog Score (VAS)

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalalah lembar ceklist dan

Visual Analog Score (VAS) nyeri. VAS adalah alat pengukuran intensitas

nyeri efisien yang telah digunakan secara luas dalam penelitian dan pengaturan

klinis. Umumnya VAS merupakan alat dengan garis 10 cm, orientasi biasanya

disajikan secara horizontal, tapi mungkin bisa disajikan secara vertikal, pada

akhir poin dengan kata tidak nyeri sampai pada nyeri paling hebat yang tidak

terbayangkan. Pasien diinstruksikan untuk menandai baris dengan pensil

bergaris miring pada titik yang sesuai dengan tingkat intensitas nyeri yang

dirasakannya sekarang.
1.8 Etika Penelitian

1.8.1 Right to full Discosure (hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan

yang diberikan).

Peneliti yang memberikan penjelasan secara rinci tentang peneliti

yang akan dilakukan serta akan bertangung jawab kepada subyek penelitian

jika ada sesuatu yang terjadi akibat penelitian yang dilakuan.

1.8.2 Informed consent (lembar persetujuan responden)

Lembar persetujuan merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

sebelum penelian dilakukan. Tujuanya adalah agar responden memngerti

maksut dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden

menyetujui maka harus menandatangani lembar persetujuan. Beberapa

informasi yang harus ada pada lembar persetujuan tersebut adalah

partisipasi responden, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang diperlukan,

komitmen, prosedur pelaksanaan, kerahasiaan.

1.8.3 Anominity (tanpa nama)

Masalah etika pemberian jaminan dalam pengunaan subyek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau tidak mencantumkan nama responden

pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini

peneliti menulis nama inisial huruf depan responden pada lembar

pengumpulan data.
1.8.4 Confidetiality (kerahasiaan)

Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil mini riset yang dilakukan di Ruang Nifas diRSUD

Bangil didapatkan hasil terdapat keffektifitas inhalasi Aromaterapi lavender

terhadap nyeri ibu post sectio caesar di ruang nifas RSUD bangil, bahwa uji SPSS

menggunakan uji Paired T-test didapatkan hasil 0,017 P=value <0,05 yang berarti

terdapat nilai yang signifikan effektifitas inhalasi aromaterapi lavender terhadap

nyeri ibu post sectio caesare di ruang nifas RSUD Bangil

Latihan pernafasan yang mudah dilakukan setiap saat baik

di rumah maupun di tempat lain dalam mengontrol rasa nyeri.

Teknik ini digunakan baik pada semua usia dan nyeri apapun,

serta

Aromaterapi adalah terapi komplementer dalam praktek keperawatan dan


menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk mengurangi
masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup. Sharma (2009) mengatakan
bahwa bau berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat analgesik.
Misalnya, mencium lavender maka akan meningkatkan gelombang-gelombang
alfa didalam otak dan membantu untuk merasa rileks.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERAPI KOMPLEMENTER PEMBERIAN AROMATHERAPHY
INHALASI LAVENDER

No TINDAKAN
1 Pengertian
Jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah
menguap, dikenal sebagai minyak esensial,dan senyawa aromatik
lainnyadari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau
kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif
dan kepercayaan kebatinan.
2 Tujuan
Untuk menurunkan nyeri pada ibu post sc
3 Persiapan Alat dan Bahan
1. Lavender oil
2. Semprotan tempat lavender oil
3. Terapi yang diberikan
4 Prosedur Pelaksanaan
A. Tahap pra interaksi
I. Melakukan verifikasi order
a. Cek cacatan keperawatan dan cacatan medis klien
b. Indetifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikai
II. Mencuci tangan
III. Menyiapkan alat dan bahan
B. Tahap orientasi
I. Beri salam dan panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri
untuk pertemuan pertama
II. Menanyakan keluhan/perasaan klien
III. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien atau keluarga
IV. Beri kesempatan klien dan keluarga untuk bertanya
C. Tahap kerja
I. Jaga privasi klien
II. Posisikan klien senyaman mungkin
III. Letakan alat semprotan yang berisi lavender oil
IV. Anjurkan klien untuk menghirup aroma lavender oil 5-10 menit
V. Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi nyaman untuk klien
D. Tahap terminasi
I. Evaluasi kegiatan
II. Berikan umpan balik positif
III. Kontrak pertemuan selanjutnya ( bila dianjurkan untuk mengikuti
mengikuti terapi selanjutnya)
IV. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
V. Bereskan peralatan
VI. Cuci tangan
VII. Dokumentasi
Cacat hasil kegiatan didalam cacatan keperawatan
(Arwani, 2013)

DAFTAR PUSTAKA

Alireza Olapour, 2013. The effect of inhalation of aromatherapy blend containing


lavender es-sential Oil on cesarean Postperative Pin. Department of
Anesthesiology, Golestan Hopital, University of medical Sciences Ahvaz,
Iran.
Bare G & Smeltzer C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Jakarta: EGC. 2009.
Coad dan Dunstall. Anatomi & Fisiologi untuk Bidan. Jakarta: EGC. 2008.
Mohamed Abdel-HamedMetawie, dkk. 2014. Effectiveness of Aromatherapy with
Lavender Oil in Relieving Post Caesarean Incision Pain. Published online
April 20, 2015 (http://www.sciencepublishinggroup.com/j/js).

Anda mungkin juga menyukai