Kelompok 3
A. PENDAHULUAN
Section caesarea suatu tindakan pembedahan atau suatu persalinan buatan
yang tujuannya untuk mengeluarkan bayi dengan cara membuka dinding perut
dan rahim ibu dengan sayatan rahim ibu dalam keadaan utuh (Lia, 2010).
Dari tahun ke tahun angka kejadian sectio caesarea terus meningkat. Angka
persalinan melalui sectio caesareadi Amerika Serikat telah meningkat empat kali
lipat, dari 5,5 per 100 kelahiran pada tahun 1970 menjadi 22,7 per 100 kelahiran
pada tahun 1985. DiInggris, pada tahun 2008-2009 angka sectio caesarea 24,6%.
Selain itu angka kejadian sectio caesareadi Australia pada tahun 1998 sekitar 21%
dan pada tahun 2007 sekitar 31%. DiIndonesia angka kejadian sectio
caesareamengalami peningkatan pada tahun 2000-2006 sebesar 48,85% dan pada
tahun 2011-2013 sebesar 49,6% (Kulas, 2008).
Masalah yang muncul pada tindakan setelah operasi sectio caesarea akibat
insisi oleh robekan jaringan dinding perut dan dinding uterus dapat menyebabkan
terjadinya perubahan kontinuitas sehingga ibu merasa nyeri karena adanya
pembedahan. Secara fisiologis Nyeri setelah pembedahan merupakan hal yang
fisiologis, tetapi hal ini menjadi salah satu keluhan yang paling ditakuti oleh klien
setelah pembedahan. Sensasi nyeri mulai terasa sebelum kesadaran klien kembali
penuh, dan semakin meningkat seiring dengan berkurangnya pengaruh anestesi.
Adapun bentuk nyeri yang dialami oleh klien pasca pembedahan adalah nyeri
(Asamoah, 2011).
Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri post sectio
caesarea berupa penanganan farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi
non farmakologi yang dapat digunakan yaitu aromaterapi. (Anggorowati, 2012).
Efek aromaterapi positif karena aroma yang segar dan harum merangsang sensori
dan akhirnya mempengaruhi organ lainnya sehingga dapat menimbulkan efek
yang kuat terhadap emosi. Aromaterapi ditangkap oleh reseptor dihidung,
kemudian memberikan informasi lebih jauh karena di otak yang mengontrol
emosi dan memori serta memberikan informasi ke hipotalamus yang merupakan
pengatur sistem internal tubuh, sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap
stres (Hale, 2008).
Mekanisme kerja aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung melalui
dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian
dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi seseorang.
Aromaterapi lavender merupakan Aromaterapi lavender dapat memberikan
ketenangan, keseimbangan, rasa nyaman, rasa keterbukaan, dan keyakinan.
Disamping itu juga dapat mengurangi rasa tertekan, stres, rasa sakit, emosi yang
tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan kepanikan. Lavender dapat bermanfaat
untuk mengurangi rasa nyeri, dan dapat memberikan relaksasi (Wong, 2010)
Aromaterapi adalah terapi komplementer dalam praktek keperawatan dan
menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk mengurangi
masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup. Sharma (2009) mengatakan
bahwa bau berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat analgesik.
Misalnya, mencium lavender maka akan meningkatkan gelombang-gelombang
alfa didalam otak dan membantu untuk merasa rileks.
Berdasarkan hasil Dari wawancara yang kami lakukan kepada bidan di
ruang Nifas RSUD BANGIL. untuk penanganan nyeri pada ibu post SC untuk
mengatasi nyeri selain obat adalah hanya dengan melakukan relaksasi nafas dalam
untuk penurunan nyeri. Sedangkan dari studi pendahuluan yang kami lakukan di
ruang nifas untuk penanganan nyeri pada ibu post sc hanya diberikan obat
analgesik dan teknik relaksasi nafas dalam untuk penurunan nyeri. Melihat dari
kasus diatas kelompok mengambil tema EBP “Efectifitas Inhalasi Aromatherapi
Lavender Terhadap Nyeri Ibu Post SC (Sectio Caesarea) di ruang VK/Nifas
RSUD Bangil”
B. Tujuan
Untuk mengetahui “Efectifitas Inhalasi Aromatherapi Lavender Terhadap Nyeri
Ibu Post SC (Sectio Caesarea)
C. Manfaat Yang Diharapkan
Mengurangi rasa nyeri ibu post SC dengan terapi komplementer Aromatherapi
Lavender
BAB 2
PELAKSANAAN EBP
A. Pertanyaan Klinis
1. Apakah aromatherapy efektif untuk menurunkan nyeri pada ibu post sc
2. Rumusan Temuan Klinis
P Problem/populasi
Ibu Post SC
I Intervensi
Pemberian Inhalasi Aromatherapi
C Comparasi
Tidak ada
O Outcome
Untuk penanganan rasa nyeri pada ibu post SC
TelaahJurnal
No. Judul Penulis Tahun Negara Metode Partisipan/ Hasil Kesimpulan Relevansi Probabilitas
obyek terhadap aplikasi
penelitian masalah dilapangan
klinis
1. Effectiveness of Mohamed 2015 Mesir A quasi- with a Studi Dalam terang aromaterapi
Aromatherapy with Abdel- experimenta sample of menunjukkan temuan dengan
Lavender Oil in HamedMe l design convenien bahwa, penelitian ini, minyak
Relieving Post tawie, dkk. comprising ce of 100 aromaterapi dapat lavender
Caesarean Incision two groups post dengan disimpulkan efektif
Pain. was used, caesarean minyak bahwa, minyak menghilang
with a section lavender lavender kan nyeri
sample of mothers. efektif adalah metode post caesar
convenience menghilangk yang efektif
of 100 post an nyeri post dalam
caesarean caesa mengontrol
section perbedaan rasa sakit
mothers. yang sangat pasca operasi
signifikan dengan
secara dibandingkan
statistik dengan
n intensitas pengobatan
antara plasebo.
kelompok Inhalasi
understudy (p minyak
<0,001 lavender
tampaknya
intervensi non-
invasif dan
non-
farmakologis
yang efektif
untuk
manajemen
nyeri operasi
pasca.
Efisiensi
intervensi
ditemukan
efektif dalam
pengurangan
nyeri setelah
30 menit,
dalam
kaitannya
dengan
inhalasi
minyak
lavender dapat
digunakan
sebagai
inisiatif
keperawatan
yang efektif di
pos kontrol
nyeri operasi
caesar.
2. The effect of Alireza 2013 Iran In a triple 60 wanita tidak ada Dalam Aromaterap
inhalation of Olapour, blind, hamil perbedaan penelitian ini, i digunakan
aromatherapy dkk. randomized yang yang semua pasien untuk
blend containing placebo- dirawat di signifikan ASA kelas I. menghilang
lavender es-sential controlled rumah secara Pada saat kan nyeri,
Oil on cesarean trial study sakit statistik timbulnya rasa kegelisahan,
Postperative Pin. umum antara sakit setelah depresi,
untuk kelompok operasi caesar, insomnia
bedah usia, tinggi, aromather- dan
sesar, berat, dan APY dengan kelelahan,
dibagi waktu esensi menggunak
secara terhadap Lavender an minyak
acak kebutuhan dilakukan. yang ada di
menjadi analgesik Rata-rata usia, berbagai
dua pertama. tinggi, berat bagian
kelompok. Pasien pada badan pada tanaman
Setelah kelompok kedua seperti
operasi Lavender kelompok Lavandula
caesar, memiliki tidak angustifolia
kelompok sedikit nyeri menunjukkan (6-11).
Lavender pasca operasi perbedaan Lavandula
menghirup dalam empat yang adalah
sekitar 3 (P = 0,008), signifikan, dan tanaman
tetes delapan (P = kali dari berbunga
esensi 0,024) dan 12 kebutuhan dari
minyak (P = 0,011) untuk keluarga
Lavender jam setelah analgesik Lamiaceae,
10% dan pengobatan pertama dari asli wilayah
kelompok pertama operasi caesar Mediterania
plasebo dibandingkan adalah serupa barat.
menghirup kelompok pada kedua Monoterpen
3 tetes plasebo. kelompok es lipofilik
plasebo Penurunan (Tabel 1). di pabrik
setelah tingkat Setelah bereaksi
dimulainy denyut menggunakan terhadap
a nyeri jantung dan obat membran
pasca tingkat membandingka sel, dan
operasi, kepuasan nnya dengan menyebabk
empat, pasien sebelumnya, an
delapan dengan ada lebih perubahan
dan 12 analgesia penurunan aktivitas
jam secara skor VAS saluran ion,
kemudian, signifikan dalam pembawa
selama 5 lebih tinggi kelompok dan reseptor
menit dari pada Lavender saraf.
jarak 10 kelompok dibanding Properti
cm. Lavender (P kelompok semacam
= 0,001). plasebo, nilai- itu bisa
Pada nilai ini menjelaskan
kelompok signifikan efek
plasebo, dalam empat, menenangk
penggunaan delapan dan 12 an dan anti
supositoria jam setelah bakteri
diklofenak intervensi minyak
untuk pertama Lavender
analgesia
lengkap juga
jauh lebih
tinggi
daripada
kelompok
Lavender (P
= 0,008).
Lavender terhadap nyeri ibu post SC (Sectio Caesarea) di ruang Nifas RSUD
Studi Pendahuluan
Populasi
Seluruh Ibu post SC diruang Nifas RSUD Bangil pada tanggal 6 Noember-9
November 2017
Purposive sampling
Sample
Ibu post SC diruang Nifas RSUD Bangil dalam fase akut (6-7 jam) post
operatif pada tanggal 6 Noember-9 November 2017.
Pengumpulan data
Pemberian Inhalasi
Aromatherapi Lavender
Pengelolaan data
Editing, Coding, Entry Data, Tabulating
Uji Normalitas
Kesimpulan
H1 diterima p > 0,05
Lokasi penelitian ini di ruang Nifas RSUD Bangil. Waktu penelitian ini
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
dalam penelitian ini adalah Seluruh Ibu post SC diruang Nifas RSUD Bangil
3.4.2 Sample
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui peneliti sendiri, berdarkan ciri atau
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui dengan batasan kriteria inklusi dan
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunya variasi tertentu yang
(Sugiyono,2014).
yang merupakan varible dependen (terikat) adalah nyeri ibu post SC (Sectio
Caesarea).
3.6 Definisi operasional
Noember 2017.
10
penelitian
5. Mengajukan ijin dan kesepakatan kepada responden untuk menjadi
sampel penelitian
diberi.
analisis
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalalah lembar ceklist dan
Visual Analog Score (VAS) nyeri. VAS adalah alat pengukuran intensitas
nyeri efisien yang telah digunakan secara luas dalam penelitian dan pengaturan
klinis. Umumnya VAS merupakan alat dengan garis 10 cm, orientasi biasanya
disajikan secara horizontal, tapi mungkin bisa disajikan secara vertikal, pada
akhir poin dengan kata tidak nyeri sampai pada nyeri paling hebat yang tidak
bergaris miring pada titik yang sesuai dengan tingkat intensitas nyeri yang
dirasakannya sekarang.
1.8 Etika Penelitian
1.8.1 Right to full Discosure (hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan
yang diberikan).
yang akan dilakukan serta akan bertangung jawab kepada subyek penelitian
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini
pengumpulan data.
1.8.4 Confidetiality (kerahasiaan)
terhadap nyeri ibu post sectio caesar di ruang nifas RSUD bangil, bahwa uji SPSS
menggunakan uji Paired T-test didapatkan hasil 0,017 P=value <0,05 yang berarti
Teknik ini digunakan baik pada semua usia dan nyeri apapun,
serta
No TINDAKAN
1 Pengertian
Jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah
menguap, dikenal sebagai minyak esensial,dan senyawa aromatik
lainnyadari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau
kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif
dan kepercayaan kebatinan.
2 Tujuan
Untuk menurunkan nyeri pada ibu post sc
3 Persiapan Alat dan Bahan
1. Lavender oil
2. Semprotan tempat lavender oil
3. Terapi yang diberikan
4 Prosedur Pelaksanaan
A. Tahap pra interaksi
I. Melakukan verifikasi order
a. Cek cacatan keperawatan dan cacatan medis klien
b. Indetifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikai
II. Mencuci tangan
III. Menyiapkan alat dan bahan
B. Tahap orientasi
I. Beri salam dan panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri
untuk pertemuan pertama
II. Menanyakan keluhan/perasaan klien
III. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien atau keluarga
IV. Beri kesempatan klien dan keluarga untuk bertanya
C. Tahap kerja
I. Jaga privasi klien
II. Posisikan klien senyaman mungkin
III. Letakan alat semprotan yang berisi lavender oil
IV. Anjurkan klien untuk menghirup aroma lavender oil 5-10 menit
V. Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi nyaman untuk klien
D. Tahap terminasi
I. Evaluasi kegiatan
II. Berikan umpan balik positif
III. Kontrak pertemuan selanjutnya ( bila dianjurkan untuk mengikuti
mengikuti terapi selanjutnya)
IV. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
V. Bereskan peralatan
VI. Cuci tangan
VII. Dokumentasi
Cacat hasil kegiatan didalam cacatan keperawatan
(Arwani, 2013)
DAFTAR PUSTAKA