Anda di halaman 1dari 3

PORTOFOLIO

NAMA : YOSIANA MUFTIANINGRUM


NIM : P1337420919061
RUANG : RAJAWALI 2A
STASE : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
HARI/ TINDAKAN
TTD
TANGGAL/ KEPERAWATA ANALISA HASIL EBNP REKOMENDASI
CI
JAM N
Rabu, 4 Melakukan Judul Jurnal : Efektivitas alih baring dengan masase punggung Rekomendasi untuk
Maret 2020 tindakan tirah terhadap resiko dekubitus pada pasien tirah baring di RSUD perawat diharapkan dapat
baring tiap 2 jam Ambarawa menerapkan alih baring
dengan masase setiap 2 jam dengan
punggung pada Metode : masase punggung 2 kali
pasien tirah Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pretest-post dalam sehari setiap pagi
baring/bedrest Pada test design , merupakan penelitian yang memalai kelompok dan sore untuk
Ny. L. kontro, kemudian dilakukan pre test pada kedua kelompok menurunkan resiko ulkus
tersebut diikuti dengan intervensi pada masing-masing kelompok dikubitus pada pasien tirah
dan diakhiri dengan melakukan post test pada masing-masing baring.
kelompok setelah beberapa waktu. Untuk populasi adalah pasien
dewasa yang mengalami penyakit kronik yang mengalami tirah
baring, teknik pengambilan sample menggunakan purposive
sampling.

Hasil :
Intervensi alih baring setiap 2 jam dengan kombinasi masase
punggung yang dilakukan selama 15 menit disetiap pagid an sore
hari lebih efektif dalam menurunakan resiko dekubitus pada
pasien tirah abring dibanding dengan alih baring saja.hal ini
sesuai yang deikemukakan oleh Gede (2008) dimana alih baring
tiap 2 jam dikombinasi dengan masase punggung lebih efektif
dalam menurunkan resiko dikubitus dibandingkan dengan hanya
dilakukan tirah baring saja. Karena masase punggung melibatkan
remasan dan gosokan yang akan menghasilkan panas pada
permukaan kulit. Sehingga stimulasi berupa masase ini penting
agar jaringan mendapatkan nutrisi dan oksigen, sedangkan kalau
hanya alih baring saja hanya berupa tindakan untuk mengubah
posisi pasien yang mengalami tirah baring.

(Andani, M. N., Kristiyawati, S. P., & Purnomo, S. E.C,. (2016).


Efektifitas Alih Baring Dengan Masase Punggung Terhadap
Resiko Dekubtius Pada Pasien Tirah Baring Di RSUD
Ambarawa. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
(JIKK) Volume 1 No. 3.)
Kamis, 5 Melakukan Judul jurnal : Metode back massage
Maret 2020 massage punggung Terapi Back Massage Menurunkan Nyeri Pada Pasien Post hakekatnya adalah suatu
untuk mengurangi Operasi Abdomen kegiatan atau usaha untuk
nyeri post operasi mengurangi rasa nyeri dan
laparatomi pada Metode : memberikan relaksasi
Ny. M pra eksperimen one-grup pra-post test design. Subyek penelitian
pada pasien post operasi
adalah 38 responden yang dipilih menggunakan teknik Purposiveabdomen. Dengan adanya
Sampling dengan kriteria inklusi adalah pasien post operasi metode tersebut
abdomen setelah 2 hari post operasi di Instalasi Rawat Inap RS
diharapkan dapat
Baptis Kediri. Penelitian dilakukan dengan mengukur skala nyeri
mengurangi parasaan nyeri
pada pasien post operasi abdomen lansia sebelum dan sesudah dan dapat meningkatkan
diberikan terapi back massage selama 15 menit. kenyamanan. Pasien
mampu mengungkapkan
Hasil : pentingnya terapi back
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 38 responden massage dalam
mengalami penurunan skala nyeri dari kategori nyeri sedang mengurangi nyeri, dapat
(6,00) menjadi kategori nyeri ringan (3,89) dengan rerata diukur melalui hasil yang
penurunan skala nyeri 2,10. Massage adalah melakukan tekanan diharapkan berikut: pasien
tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon, atau mengungkapkan skala
ligamentum, tanpa menyebabkan pergerakan atau perubahan nyeri berkurang setelah
posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi, diberikan terapi back
dan/atau memperbaiki sirkulasi (Haldeman, 1994: 1252; Mobily, massage
dkk., 1994: 39-40 dalam Mander, 2004). Tindakan utama
massage dianggap “menutup gerbang” untuk menghambat
perjalanan rangsang nyeri pada pusat yang lebih tinggi pada
sistem saraf pusat. Selanjutnya, rangsangan taktil dan perasaan
positif, yang berkembang ketika dilakukan bentuk sentuhan yang
penuh perhatian dan empatik, bertindak memperkuat efek
massage untuk mengendalikan nyeri (Forrell-Torry & Glick,
1993 dalam Andarmoyo, 2013).

Disimpulkan terapi back massage dapat menurunkan skala nyeri


pada pasien post operasi abdomen.

( Astarani, dkk. (2015). Terapi Back Massage Menurunkan Nyeri


Pada Pasien Post Operasi Abdomen. Jurnal Penelitian
Keperawatan Vol 1. (2) )

Anda mungkin juga menyukai