Anda di halaman 1dari 6

WEB OF CAUTION

FRAKTUR terjadi karena adanya pergeser


KECELAKAAN yang mengakibatkan tulang-tul
LALU LINTAS berhubungan secara anatomis (
(TRAUMA)

Kerusakan integritas jaringan


(Domain 11, Kelas 2, Kode Tanda dan Gejala
diagnosis 00044) Luka (Vulnus 1. Nyeri FRAKTUR
Laseratum) sampai 2. Bengkak Fraktur adalah kerusakan atau patah
menembus fascia 3. Spasme otot tulang yang disebabkan oleh adanya
muskular, tendon, 4. Memar trauma ataupun tenaga fisik. adanya
tulang, kartilago, 5. Gangguan fungsi tekanan atau benturan yang lebih besa
Kuman mudah ligamen 6. Mobilisasi abnormal yang melebihi tulang untuk bertahan
masuk 7. Krepitasi sehingga terjadi fraktur ( Boswick,201
8. Deformitas

Risiko infeksi
(Domain 11, Kelas
1, Kode diagnosis
00004) Tertutup

Survey primer Survey sekunder


Muslihah. (2010) Muslihah. (2010)

AIRWAY BREATHING CIRCULATION DISABILITY EXPOSURE


pemeriksaan adanya obstruksi Pertukaran gas yang terjadi pada Kaji tanda-tanda syok yaitu Dievalusai keadaan Penting agar klin tid
jalan nafas yang dapat saat bernafas mutlak untuk penurunan tekanan darah, kulit neurologisnya secara cepat, kedinginan, harus dibe
disebabkan benda asing pertukaran oksigen dan dingin, lembab dan nadi halus. yaitu tingkat kesadaran ukuran selimut hangat dan dib
TATALKSANA : chin lift, Jaw mengeluarkan karbondioksida Pertahankan tekanan darah dan reaksi pupil. cairan intravena yang s
AIRWAY BREATHING CIRCULATION DISABILITY EXPOSURE
pemeriksaan adanya obstruksi Pertukaran gas yang terjadi pada Kaji tanda-tanda syok yaitu Dievalusai keadaan Penting agar klin tid
jalan nafas yang dapat saat bernafas mutlak untuk penurunan tekanan darah, kulit neurologisnya secara cepat, kedinginan, harus dibe
disebabkan benda asing pertukaran oksigen dan dingin, lembab dan nadi halus. yaitu tingkat kesadaran ukuran selimut hangat dan dib
TATALKSANA : chin lift, Jaw mengeluarkan karbondioksida Pertahankan tekanan darah dan reaksi pupil. cairan intravena yang s
trust, memasukkan guedel dari tubuh. flail chest dengan dengan infuse IV, plasma dihangatkan.
Naso-Pharyngeal airway kontusio paru, open
pneumothoraks dan
hemathotoraks massif. Jika
terjadi hal yang demikian siapkan
klien untuk intubasi trakea atau
trakeostomi sesuai indikasi.

Kehilangan integritas tulang se


Perubahan pada fragmen tulang dan kerusakan pada jaringan ketidakstabilan posisi apabila or

HAMBATAN MOBILITAS FISIK


NYERI AKUT
(Domain 4, Kelas 2, Kode diagnosis 00085
(Domain 12, Kelas 1, Kode dia
Dislokasi Risiko infeksi
terjadi karena adanya pergeseran tulang secara keseluruhan atau sebagian (Domain 11, Kelas 1, Kode diagnosis
yang mengakibatkan tulang-tulang yang terhubung oleh sendi tidak 00004)
berhubungan secara anatomis (Legiran, 2015) KONDISI TERKAIT BATASAN KARAKTERISTIK
1. Perubahan PH sekresi 1. Gangguan integritas kulit
2. Imunosupresi 2. Gangguan peristalsis
3. Penurunan hemoglobin 3. Kurang pengetahuan untuk menghindari
4. Prosedur invasif pemajanan patogen
5. Leukopenia NOC
Pemeriksaan Penunjang Setelah dilakukan tindakan sel;ama 1 x 1 jam
FRAKTUR 1. Pemeriksaan rontgen diharapkan risiko infeksi dapat teratasi
tur adalah kerusakan atau patah 2. Scan tulang, scan CT/MRI dengan keriteria hasil :
g yang disebabkan oleh adanya 3. Arteriogram 1. Keparahan cedera fisik dapat teratasi
ma ataupun tenaga fisik. adanya 4. Hitung darah lengkap 2. Pencegahan proses infeksi
n atau benturan yang lebih besar 5. Kreatinin Kerusakan integritas jaringan 3. Integritas jaringan kulit baik dan tertutup
melebihi tulang untuk bertahan 6. Profil koagulasi (Domain 11, Kelas 2, Kode diagnosis
a terjadi fraktur ( Boswick,2013) Boswick, John A. (2013) 00044) NIC
BATASAN KARAKTERISTIK 1. Perawatan area sayatan
1. Nyeri akut 2. Kontrol infeksi
2. Jaringan rusak 3. Manajemen pengobatan
3. Perdarahan 4. Perawatan luka
4. Kemerahan 5. Monitor tanda-tanda vital
5. Hematoma
Terbuka 6. Area panas lokal
NOC
Setelah dilakukan tindakan sel;ama 1 x 1 jam
ANAMNESIS diharapkan kerusakan integritas kulit dapat
A : Alergi teratasi dengan keriteria hasil :
M : Medikasi 1. Lesi kulit ringan FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
P : Past illness 2. Jaringan parut ringan - Agens cedera kimiawi
L : Last meal 3. Suhu kulit tidak terganggu - Kelebihan volume cairan
urvey sekunder E : Event 4. Tidak ada keparahan cairan berlebih - Kelembapan
Muslihah. (2010) PEMERIKSAAN FISIK NIC - Status nutrisi tidak seimbang
1. Kaji riwayat trauma 1. Pengurangan perdarahan - Kekurangan volume cairan
2. Kaji seluruh tubuh dengan 2. Menjahit luka - Kurang pengetahuan tentang
3. pemeriksaan fisik dari 3. Pembidaian pemeliharaan integritas jaringan
kepala sampai kaku secara 4. Pengurangan perdarahan
EXPOSURE sistematis 5. Perawatan luka
Penting agar klin tidak 4. Kaji kemungkinan adanya
kedinginan, harus diberikan fraktur multiple
selimut hangat dan diberikan 5. Kaji adanya nyeri pada
cairan intravena yang sudah area fraktur dan dislokasi
PEMERIKSAAN FISIK NIC - Status nutrisi tidak seimbang
1. Kaji riwayat trauma 1. Pengurangan perdarahan - Kekurangan volume cairan
2. Kaji seluruh tubuh dengan 2. Menjahit luka - Kurang pengetahuan tentang
3. pemeriksaan fisik dari 3. Pembidaian pemeliharaan integritas jaringan
kepala sampai kaku secara 4. Pengurangan perdarahan
EXPOSURE sistematis 5. Perawatan luka
Penting agar klin tidak 4. Kaji kemungkinan adanya
kedinginan, harus diberikan fraktur multiple
selimut hangat dan diberikan 5. Kaji adanya nyeri pada
cairan intravena yang sudah area fraktur dan dislokasi
dihangatkan. 6. Krepitasi pada fraktur
RONTGEN, CT SCAN,
LABORATORIUM SUMBER
RE-EVALUASI Boswick, John A. (2013). Perawatan Gawat Darurat. Jakarta: EGC
Muslihah. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yokyakarta: Nuha Medika.
Diagnosa NANDA (NIC & NOC) 2018-2020
Legiran, Dkk. (2015). Dislokasi Sendi Bahu: Epidemiologi Klinis dan Tinjauan Anat
Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta: E
hilangan integritas tulang sehingga terjadi
dakstabilan posisi apabila organ digerakkan
NAMA : Yosiana Muftianingrum
NIM : P1337420919061

NYERI AKUT
(Domain 12, Kelas 1, Kode diagnosis 00132)
NYERI AKUT
o infeksi (Domain 12, Kelas 1, Kode diagnosis
as 1, Kode diagnosis 00132)
0004) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN BATASAN KARAKTERISTIK
ARAKTERISTIK 1. Agen cedera fisik 1. Ekspresi wajah nyeri
s kulit 2. Agen cedera kimiawi 2. Bukti nyeri dengan menggunakan standar
is 3. Agen cedera biologis daftar periksa nyeri untuk pasien yang tidak
n untuk menghindari dapat mengungkapkannya
3. Sikap tubuh melindungi area nyeri
NOC 4. Fokus pada diri sendiri
dakan sel;ama 1 x 1 jam NOC
ksi dapat teratasi Setelah dilakukan tindakan sel;ama 1 x 1 jam
: diharapkan nyeri akut dapat teratasi dengan
isik dapat teratasi HAMBATAN MOBILITAS FISIK keriteria hasil :
infeksi (Domain 4, Kelas 2, Kode diagnosis 00085) 1. Tingkat kecemasan
kulit baik dan tertutup BATASAN KARAKTERISTIK 2. Status kenyamanan meningkat
1. Penurunan rentang gerak 3. Tanda-tanda vital dalam batas normal
NIC 2. Kesulitan membolak-balik posisi
atan 3. Ketidaknyamanan NIC
4. Gerakan spastik 1. Pemberian analgesik
batan 5. Waktu reaksi memanjang 2. Manajemen lingkungan
NOC 3. Pengurangan kecemasan
a vital Setelah dilakukan tindakan sel;ama 1 x 1 jam 4. Manajemen nyeri
diharapkan hambatan mobilitas fisikt dapat 5. Dukungan emosional
teratasi dengan keriteria hasil : 6. Pengalihan
1. Adaptasi terhadap disabilitas fisik 7. Monitor tanda-tanda vital
2. Pergerakan sendi baik
3. Kemampuan berpindah baik
4. Status pernafasan baik FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
G BERHUBUNGAN 1. Intoleransi aktifitas
miawi NIC 2. Ansietas
me cairan 1. Pembidaian 3. Penurunan kekuatan otot
2. Perawatan kaki 4. Kerusakan integritas struktur tulang
dak seimbang 3. Pencegahan jatuh 5. Kontraktur
ume cairan 4. Relaksasi otot progressife 6. Gangguan metabolisme
huan tentang 5. Pengecekan kulit 7. Gangguan muskuloskeletal
egritas jaringan
dak seimbang 3. Pencegahan jatuh
ume cairan 4. Relaksasi otot progressife
huan tentang 5. Pengecekan kulit
egritas jaringan

ER
Jakarta: EGC
akarta: Nuha Medika.

ologi Klinis dan Tinjauan Anatomi.


mu Bedah, Edisi II. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai