Anda di halaman 1dari 1

Mind Mapping Fraktur Maxilla

DEFINISI PATOFISIOLOGI
Fraktur adalah hilangnya atau putusnya kontinuitas jaringan keras Fraktur biasanya diakibatkan trauma langsung yang mengenai tulang seperti kecelakaan mobil,
tubuh. Fraktur maxilla terjadi ketika maxilla menjadi retak atau patah.
olah raga, jatuh/latihan berat. Perubahan fragmen tulang yang menyebabkan kerusakan pada
Fraktur maxilla terjadi karena seseorag mengalami cedera pada wajah
akibat dari jatuh, kecelakaan mobil, tertusuk, atau berlari ke suatu jaringan dan pembuluh darah mengakibatkan pendarahan yang biasanya terjadi disekitar
objek. tempat patah dan kedalam jaringan lunak disekitar tulang tersebut, maka dapat terjadi
penurunan volume darah. Perubahan perfusi perifer dapat terjadi akibat dari edema disekitar
ETIOLOGI tempat patahan sehingga pembuluh darah di sekitar mengalami penekanan dan berdampak
a. Fraktur pada daerah 1/3 tengah wajah adalah karena yang hebat, pada penurunan perfusi jaringan ke perifer. Akibat terjadinya hematoma maka pembuluh darah
kecelakaan lalu lintas
b. Fraktur maksilofasial dapat diakibatkan karena tindak kejahatan vena akan mengalami pelebaran sehingga terjadi penumpukan cairan dan kehilangan leukosit
atau penganiayaan, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga yang berakibat terjadinya perpindahan, menimbulkan inflamasi atau peradangan yang
atau diakibatkan oleh hal yang bersifat patologis
menyebabkan pembengkakan di daerah fraktur. Nyeri pada fraktur dapat diakibatkan oleh
c. Fraktur pada midface seringkali terjadi akibat kecelakan
kendaraan bermotor, terjatuh, kekerasan, dan akibat trauma fraktur terbuka atau tertutup yang mengenai serabut saraf sehingga menimbulkan gangguan
benda tumpul lainnya rasa nyaman nyeri. Selain itu dapat terjadi neurovaskuler yang menimbulkan nyeri gerak
MASALAH KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan cedera sehingga mobilitas fisik terganggu. Ketika terjadi fraktur terbuka yang mengenai jaringan
fisik
lunak sehingga terdapat luka dan kuman akan mudah masuk sehingga kemungkinan dapat
MANIFESTASI KLINIS b. Gangguan integritas kulit / jaringan
a. Mimisan; berhubungan dengan faktor mekanisme terjadi infeksi dengan terkontaminasinya udara luar. Selain itu, akibaat dari kerusakan jaringan
b. Memar di sekitar mata dan hidung; (fraktur maxilla)
lunak akan menyebabkan terjadinya kerusakan integritas kulit.
c. Bengkak pada pipi; c. Resiko infeksi berhubungan dengan
d. Bentuk di sekitar hidung tidak beraturan; efek prosedur invasive
e. Mengalami kesulitan dalam penglihatan;
f. Memiliki penglihatan ganda;
g. Terjadi mati rasa di daerah rahang atas;
h. Mengalami kesulitan mengunyah, berbicara atau makan;
i. Saat mengunyah, berbicara, atau makan akan terasa sakit
di bibir
j. Terdapat gigi yang patah

PEMERIKSAAN PENUNJANG Resiko infeksi berhubungan dengan efek


Nyeri akut berhubugan dengan agen pencedera Gangguan integritas kulit / jaringan
a. Pemeriksaan Laboratorium (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, prosedur invasive (D.0142)
fisik (D.0077) berhubungan dengan faktor mekanisme
Laju endap darah, Eritrosit) (fraktur maxilla) (D.0139) SLKI :
b. Pemeriksaan radiologi (Rontgen, CT Scan, MRI) SLKI :  Tingkat infeksi menurun (L.14137)
SLKI :
Dengan kriteria hasil :
 Tingkat nyeri menurun (L.08068)  Integritas kulit dan jaringan meningkat
(L.14125) 1. Demam menurun
 Kontrol nyeri meningkat (L.08063)
Dengan kriteria hasil : Dengan kriteria hasil : 2. Kemerahan menurun
3. Nyeri menurun
KOMPLIKASI 1. Keluhan nyeri berkurang 1. Kerusakan lapisan kulit menurun 4. Bengkak menurun
a. Komplikasi Awal : Perdarahan Sumbatan jalan napas, 2. Mampu mengontrol nyeri 2. Perdarahan menurun 5. Kadar sel darah putih membaik
Infeksi 3. Melaporkan bahwa nyeri berkurang 3. Nyeri menurun
b. Komplikasi lambat : Malunion, obstruksi nasal, dengan menggunakan manajemen nyeri 4. Hematoma menurun SDKI :
sinusistis kronik, maloklusi, deformitas, 4. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, Pencegahan Infeksi (I.14539)
frekuensi, dan tanda nyeri) SDKI :
5. Vital sign dalam rentang normal Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
Perawatan Luka (I. 14564)
SDKI :
Manajemen Nyeri (I.08238)

ALFINA RIZKI PRAMESTI


J230215106

Anda mungkin juga menyukai