OLEH :
22.901.2900
Fraktur
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik, spasme otot, gerakan fragmen tulang,
edema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi al 306)
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan suplai darah
kejaringan
3. Kerusakan integritas kulit b.d fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen,
kawat, sekrup)
4. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan rangka neuromuscular, nyeri,
terapi restriktif (imobilisasi)
5. Resiko infeksi b.d trauma, imunitas tubuh primer menurun, prosedur
invasive (pemasangan traksi)
6. Resiko syok (hipovolemik) b.d kehilangan volume darah akibat trauma
(fraktur)"
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No
No Tujuan dan
Dx Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri :
keperawatan selama … x…
1. Kaji tingkat nyeri. 1. Untuk mengkaji data
jam,diharapkan nyeri akut
dasar.
dapat teratasi dengan kriteria
2. Berikan rasa nyaman pada 2. Mengalihkan fokus
hasil:
pasien dengan pengaturan perhatian.
Tingkat Nyeri :
posisi dan aktivitas hiburan
1. Keluhan nyeri berkurang
(musik).
1 1 dari skala 6 menjadi skala
3. Ajarkan teknik manajemen 3. Meningkatkan relaksasi
1
nyeri (relaksasi, visualisasi, untuk mengurangi nyeri.
2. Pasien tidak meringis
distraksi). Memungkinkan pasien
3. Pasien tidak gelisah
berpartisipasi aktif dalam
kontrol nyeri.
4. Kolaborasi pemberian 4. Analgesik membantu
analgetik. mengurangii nyeri
4. Imunisasi dibutuhkan
untuk mencegah infeksi
6 6 Setelah dilakukan asuhan Pencegahan syok :
keperawatan selama …. X…
jam,diharapkan resiko syok 1. Monitor status cairan 1. Mengetahui intake
dapat teratasi dengan kriteria output dan balance
hasil: cairan
Tingkat Syok : 2. Pasang jalur IV jika perlu 2. Pemasangan iv
1. Akral dingin menurun membantu memenuhi
2. Pucat menurun kebutuhan cairan pasien
3. Jelaskan tanda dan gejala 3. Agar pasien mengetahui
syok tanda dan gejala syok
4. Kolaborasi pemberian 4. Membantu memenuhi
transfuse darah jika perlu kebutuhan cairan (darah)
yang keluar akibat
pendarahan
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan yang terencanakan kesehatan
pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan, dengan cara
melibatkan pasen yang nantinya diharapkan dapat memperoleh evaluasi
disetiap diagnosa sebagai berikut.
No Evaluasi
dx
1 S : Evaluasi perasaan atau keluhan yang dikeluhkan pasien secara
subjektif setelah diberikan implementasi
O : Evaluasi keadaan pasien dengan pengamatan dari perawat secara
objektif
A : Analisa masalah klien oleh perawat setelah mengetahui respon
secara subjektif dan objektif. Apakah masalah teratasi, masalah
teratasi sebagian atau masalah belum teratasi
P : Perencanaan selanjutnya yang akan diberikan kepada pasien.
Apakah perencanaan keperawatan dipertahankan, perencanaan
keperawatan dimodifikasi atau melanjutkan perencanaan
keperawatan yang lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st
ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from
http://www.innappni.or.id
http://www.utswmedicine.org/conditionsspecialties/orthopaedics/specialties/trauma-
fractures/upper-and-lowerextremities.html. Texas: The University of Texas
Southwestern Medical Center