Anda di halaman 1dari 1

NAMA ; LIA SEPTIANI

MIND MAP
NIM : G3A020187
MANIFESTASI KLINIS :
DEFINISI 1.nyeri hebat pada daerah fraktur
Fraktur adalah terputusnya kontuinitas tulang yang d 2.Tk mampu menggerakan kaki
3.terjadi deformitas (kelainan bentuk) diakibatkan karena
tentukan sesuai jenis dan luasnya,fraktur terjadi jika
ETIOLOGI perubahan posisi fragmen tulang.
tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat 4.adanya krepitus (teraba adanya derik tulang) diakibatkan
1.Trauma langsung (direct)
diabsorbsinya (Smeltzer &Bare ,2002) karena gesekan antara fragmen satu dengan fragmen yang
2.Trauma tidak langsung lainya
(indirect) 5.Terjadinya eksimosis atau pendarahan subkutan
3.Trauma pathologid 6.Terjadi pembengkakan dan perubahan warna pada kulit.
a.Osteoporosis
b.Osteomelitis Penatalaksanaan :
c.Ostheoartritis 1.Rekognisi/pengenalan KLASIFIKASI
2.Reduksi/Manipulasi/Reposisi BERDASARKAN Pemeriksaan penunjang :
3.Retensi/Imobilisasi SIFAT PATAHANYA 1.Pemeriksaan rontgen
4.Rehabilitasi 1.Fraktur terbuka 2.Scan CT/MRI
2.fraktur tertutup 3.Arteriogram
3.fraktur persial
4.fraktur total
PATHWAY KLASIFIKASI
BERDASARKAN LKASI
fraktur TULANG
1.
KOMPLIKASI
Fraktur Tibia fibula

Kerusakan Neurovaskule
Nyei ketidaknyamanan
Luka
Terapi imobilisasir

Port de entre DAFTAR PUSTAKA


Spasma otot Burnner and suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan
Gerakan Fragmen tulang Ketidakmampuan Medikal Bedah. Edisi 8.Jakarta : EGC
Cidera jaringan lunak menggerakan betis Oswari, E. 2000. Bedah Dan Perawatannya. Edisi 3. Jakarta :
Potensial Trauma jaringan Penurunan Kekuatan otot balai penerbit FKUI
Infeksi Rasjad, Chairuddin. Kelainan Degeneratif Tulang dan Sendi.
Dalam Pengantar
Ilmu Bedah Ortopedi edisi 3. Jakarta : Penerbit Yarsif
Nyeri Gangguan aktifitas fisik Watampone (Anggota
IKAPI). 2007 : 196-204.

Anda mungkin juga menyukai