Anda di halaman 1dari 1

WOC FRAKTUR

Trauma langsung trauma tidak langsung Kondisi patologis

Manifestasi klinis (Damayanti, 2020):


FRAKTUR
1. Deformitas
2. Pembengkakan / Edema
3. Nyeri tekan
Diskontinuitas tulang Pergeseran fragmen tulang
4. Gerakan abnormal dan krepitasi

Perubahan jaringan sekitar Kerusakan fragmen Mk. Nyeri


Pemeriksaan tulang
penunjang (Eka Pratiwi, Fraktur merupakan suatu diskontinuitas pada tulang baik sebagian atau
2020):
Laserasi Pergeseran Spasme otot seluruhnya, di satu tempat atau beberapa tempat yang sering diikuti
Tekanan sum-sum kerusakan jaringan sekitarnya (Pracheta Ewar & Premana, 2021).
1. Rontgen kulit fragmen
tulang lebih tinngi
2. CT/MRI dari kapiler
3. Arteriogram Peningkatan
4. Hitung Darah Putusnya Deformitas tekanan kapiler Menurut Badan kesehatan dunia World Health of Organization (WHO)
Lengkap vena / arteri tahun 2019 menyatakan bahwa Insiden Fraktur semakin meningkat
Reaksi stress pasien mencatat terjadi fraktur kurang lebih 15 juta orang dengan angka
5. Kreatinin
6. Profil kagulasi Pelepasan prevalensi 3,2%.
Gangguan
Pendarahan histamine
fungsi Mobilisasi asam lemak Fraktur pada tahun 2017 terdapat kurang lebih 20 juta orang dengan
angka prevalensi 4,2 dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 21 juta
Kehilangan Protein plasma orang dengan angka prevalensi 3,8% (Hikmatul Fitri, Khasanah, & Heri
Mk. Bergabung dengan Wibowo, 2021)
volume cairan hilang
Gangguan trombosit
mobilitas
Mk. Syok fisik Edema Penatalaksanaan Fraktur (Eka Pratiwi, 2020) :
hivolemik Emboli
1. Rekoknisis/pengenalan
Penekanan 2. Reduksi/ manipulasi/ reposisi
Klasifikasi fraktur (Indah Putri, 2021): pembuluh darah Menyumbat 3. OREF (Open Reduction and External Fixation)
pembuluh darah 4. ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
1. Fraktur tertutup ( simple fracture ) 5. Retensi/ imobilisasi
2. Fraktur Terbuka (compound Fractures) Perfusi jaringan 6. Rehabilitasi
Fraktur terbuka ada tiga macam yaitu:

a. Derajat I, luka yang kurang dari 1 cm. Mk. Gangguan perfusi jaringan
b. Derajat II, luka lebih besar tanpa kerusakan
jaringan luas.
c. Derajat III, luka terkontaminasi, adanya jaringan
kulit mengalami kerusakan luas, sangat parah. Sumber : (Eka Pratiwi, 2020)

Anda mungkin juga menyukai