Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI

Disusun Oleh:

Septianti Eka Putri


18210100064

FAKULTAS KESEHATAN PRODI PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

Jl. Harapan No.5 Lenteng Agung Jakarta Selatan 12610

Telp. (021) 78889496, 78894045 Fax. (021) 78894045


Laporan Pendahuluan

A. Definisi
Manusia sebagai makhluk holistik merupakan makhluk yang utuh atau paduan dari
unsur biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Sebagai makhluk biologis, manusia
tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya, mulai
dari lahir, tumbuh kembang, hingga meninggal. Sebagai makhluk psikologis, manusia
mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan, dan
kemampuan berpikir serta kecerdasan. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu hidup
bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup,
mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan
harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk spiritual, manusia memiliki keyakinan,
pandangan hidup, dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya.
(Kasiati & Rosmalawati, 2016)
Jadi maksudnya di sini adalah bila kita memandang manusia, kita harus melihatnya
secara utuh menyeluruh tidak boleh di penggal-penggal. Misalnya apabila seseorang
sedang dirawat karena sakit, sebagai makhluk holistik, dia akan mengalami beberapa
gangguan, selain gangguan fisik/biologis, secara bersamaan dia juga mengalami
gangguan psikologis, sosial dan spiritual, oleh karena itu sebagai seorang perawat, dalam
memberikan asuhan keperawatan harus memperlakukan manusia/klien secara
holistik/menyeluruh tidak terpisah-pisah, misalnya kalau klien dirawat karena kanker
payudara, yang diperhatikan bukan hanya payudaranya (fisik/biologis) saja tetapi secara
utuh bagaimana psikologis, sosial dan spiritualnya. (Kasiati & Rosmalawati, 2016)
Ada tujuh belas konsep dasar yang digunakan Maslow dalam memahami manusia
secara menyeluruh di antaranya adalah: Pertama, manusia adalah individu yang
terintegrasi penuh. Kedua, karakteristik dorongan atau kebutuhan yang muncul tidak bisa
dilokasikan pada satu jenis kebutuhan tertentu. Ketiga, kajian tentang motivasi harus
menjadi bagian dari studi tentang puncak tujuan manusia. Keempat, teori motivasi tidak
dapat mengabaikan tentang kehidupan bawah sadar. Kelima, keinginan yang mutlak dan
fundamental manusia adalah tidak jauh dari kehidupan sehari-harinya. Keenam,
keinginan yang muncul dan disadari, seringkali merupakan pencetus dari tujuan lain yang
tersembunyi. Ketujuh, teori motivasi harus mengasumsikan bahwa motivasi adalah
konstan dan tidak pernah berakhir, dan masih ada beberapa konsep dasar lainnya.
(Muazaroh & Subaidi, 2017)
Teori motivasi Maslow ini berguna untuk memberikan argumen yang kuat dalam
penggunaan struktur kebutuhan sebagai penggerak motivasi manusia secara menyeluruh.
Inilah yang menjadi ciri khas pemikiran Maslow sebelum ada filsafat manusia
sebelumnya. Yaitu tentang kebutuhan manusia. Struktur teori Maslow yang menyeluruh
dibangun atas landasan hierarki kebutuhan yang lain. Maslow membagi hierarki
kebutuhan dalam lima tingkat dasar kebutuhan yaitu:
1. Kebutuhan fisik (Physiological needs)
Kebutuhan fisik adalah yang paling mendasar dan paling mendominasi kebutuhan
manusia. kebutuhan ini lebih bersifat biologis seperti oksigen, makanan, air dan
sebagainya. Pemikiran Maslow akan kebutuhan fisik ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi pasca Perang Dunia II. Saat itu, manusia berada dalam kondisi yang begitu
memilukan. Salah satunya adalah dilandanya kelaparan. Oleh karena itu, Maslow
menganggap kebutuhan fisik adalah yang utama melebihi apapun.
2. Kebutuhan akan rasa aman (Safety needs)
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, manusia akan cenderung mencari rasa aman,
bisa berupa kebutuhan akan perlindungan, kebebasan dari rasa takut, kekacauan dan
sebagainya. Kebutuhan ini bertujuan untuk mengembangkan hidup manusia supaya
menjadi lebih baik.
3. Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta (The belongingness and love Needs)
Setelah kebutuhan fisik dan rasa aman terpenuhi, manusia akan cenderung mencari
cinta orang lain supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain. Jadi, Kebutuhan
akan cinta tidak sama dengan kebutuhan akan seks. Sebaliknya, Maslow menegaskan,
kebutuhan akan seks justru dikategorikan sebagai kebutuhan fisik. Kebutuhan akan
cinta ini menguatkan bahwa dalam hidup, manusia tidak bisa terlepas dari sesama.
4. Kebutuhan untuk dihargai (The esteem Needs)
Setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, maka sudah menjadi naluri manusia untuk
bisa dihargai oleh sesama bahkan masyarakat. Maslow mengklasifikasikan kebutuhan
ini menjadi dua bagian yaitu, Pertama lebih mengarah pada harga diri. Kebutuhan ini
dianggap kuat, mampu mencapai sesuatu yang memadai, memiliki keahlian tertentu
menghadapi dunia, bebas dan mandiri. Sedangkan kebutuhan yang lainnya lebih pada
sebuah penghargaan. Yaitu keinginan untuk memiliki reputasi dan pretise tertentu
(penghormatan atau penghargaan dari orang lain). Kebutuhan ini akan memiliki
dampak secara psikologis berupa rasa percaya diri, bernilai, kuat dan sebagainya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)
Kebutuhan inilah yang menjadi puncak tertinggi pencapaian manusia setalah
kebutuhan-kebutuhan di atas terpenuhi. Pencapaian aktualisasi diri ini berdampak pada
kondisi psikologi yang meninggi pula seperti perubahan persepsi, dan motivasi untuk
selalu tumbuh dan berkembang.
B. Anatomi Fisiologi
Kata anatomi berasal dari bahasa yunani yang secara literature diartikan sebagai
“membuka suatu potongan”. Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian dalam
(internal) dan luar (eksternal) dari struktur tubuh dan hubungan fisiknya dengan bagian
tubuh yang lainnya, dengan cara menguraikan tubuh (manusia) menjadi bagian yang
lebih kecil kebagian yang paling kecil, dengan cara memotong atau mengiris tubuh
(manusia) kemudian dipelajari, dan diamati menggunakan mikroskop.
Kata fisiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana
suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu
dari cabang biologi yang mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan
organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dsn kimiawinya untuk
mendukung kehidupan.
Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya baik
secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu konsep: “semua fungsi
yang spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik”. (Safrida, 2018)
C. Proses Kebutuhan Manusia Sesuai Kasus
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zar terlarut. Kemudian elektrolit
itu sendiri adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam
rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam
tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari homeostasis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan
berbagau cairan tubuh. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dan air tubuh
total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan
berpengaruh pada yang lainnya.
D. Pathway

Defisiensi B12 Kegagalan produksi Destruksi SDM Perdarahan/


asam folat, besi SDM oleh sumsum berlebih hemofilia
tulang

Penurunan SDM

Hb berkurang

Anemia

Suplai O2 dan nutrisi


ke jaringan berkurang

Gangguan perfusi
Gastrointestinal Hipoksia SSP
jaringan

Penurunan Mekanisme Reaksi antar saraf


kerja GI anaerob berkurang

Peristaltik Kerja lambung Pusing


ATP berkurang Resiko cedera
menurun menurun

Makanan Asam lambung Kelelahan Energy untuk membentuk


sulit dicerna meningkat antibodi berkurang

Intoleransi
Konstipasi Resiko infeksi
Anoreksia, mual aktivitas

Ketidakseimbangan Defisit
nutrisi kurang dari perawatan diri
kebutuhan tubuh
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
1. Kurang asupan gizi
2. Gangguan pencernaan
3. Jenis kelamin
4. Menstruasi berat
5. Kehamilan
6. Penyakit kronis
7. Trauma (luka)
8. Riwayat keluarga
F. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang timbul pada anemia menurut (Nurarif & Kusuma, 2015):
1. Lemas dan cepat lelah.
2. Sakit kepala dan pusing.
3. Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan.
4. Kulit terlihat pucat atau kekuningan.
5. Detak jantung tidak teratur.
6. Napas pendek.
7. Nyeri dada.
8. Dingin di tangan dan kaki
Manifestasi klinis yang sering muncul:
1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunang
3. Lesu
4. Aktifitas kurang
5. Rasa mengantuk
6. Susah berkonsentrasi
7. Mudah lelah
8. Conjungtiva pucat
9. Gelisah
G. Diagnosa Keperawatan Yang Berhubungan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi
hemoglobin dalam darah
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
inadekuat intake makanan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
5. Kecemasan orang tua berhubungan dengan proses penyakit anak
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar dengan informasi.
7. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh sekunder menurun
(penurunan Hb), prosedur invasif
H. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Kode: 00204 Domain II Kesehatan Fisiologi Domain II Fisiologis Kompleks
Ketidakefektifan perfusi Kelas E: Jantung Paru Kelas N: Manajemen Perfusi Jaringan
jaringan perifer. Kode 0407 Perfusi Jaringan: Perifer
Kode 4180 Manajemen Hipovolemi
Definisi: Definisi: Definisi:
Penurunan sirkulasi darah ke Kecukupan aliran darah melalui Ekspansi dari volume cairan
perifer yang dapat pembuluh kecil diujung kaki dan intravaskuler pada pasien yang cairannya
menggangggu kesehatan. tangan untuk mempertahankan fungsi berkurang
jaringan.
Batasan karakteristik: 1. Timbang berat badan diwaktu
- Bruit femoral Setelah dilakukan asuhan yang sama
- Edema keperawatan selama ….. perfusi 2. Monitor status homeodinamik
- Indeks ankle-brakhial jaringan perifer adekuat dengan meliputi nadi dan tekanan
<0,90 kriteria hasil: darah
- Kelambatan 1. Pengisian kapiler ekstremitas 3. Monitor adanya tanda-
penyembuhan luka 2. Muka tidak pucat tanda dehidrasi
perifer 3. Capilary Refill Time <2 detik 4. Monitor asupan dan pengeluaran
- Klaudikasi intermiten 5. Monitor adanya hipotensi
- Penurunan nadi perifer ortostatis dan pusing saat berdiri
- Perubahan fungsi 6. Monitor adanya sumber-
motorik sumber kehilangan cairan
- Perubahan karakteristik (perdarahan, muntah, diare,
kulit keringat yang berlebihan, dan
- Perubanan tekanan takipnea)
7. Monitor adanya data laboratorium
terkait dengan kehilangan darah
(misalnya hemoglobin, hematokrit)
darah di ekstremitas 8. Dukung asupan cairan oral
- Tidak ada nadi perifer 9. Jaga kepatenan akses IV
- Waktu pengisian 10. Berikan produk darah
kapiler > 3 detik yang diresepkan dokkter
- Warna kulit pucat saat 11. Bantu pasien dengan ambulasi
elevasi pada kasus hipotensi postural
12. Instruksikan pada
pasien/keluarga untuk mencatat
intake dan output dengan tepat
13. Instruksikan pada
pasien/keluarga tindakan-
tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi hipovolemia.

Domain II Fisiologis Kompleks


Kelas N: Manajemen Perfusi Jaringan
Kode 4030 Pemberian Produk-Produk
darah

Definisi: memberikan darah atau produk


darah dan memonitor respo pasien
1. Cek kembali instruksi dokter
2. Dapakan riwayat tranfusi pasien
3. Dapatkan atau verifikasi
kesediaan (informed consent)
pasien
4. Cek kembali pasien dengan
benar, tipe darah, tipe Rh, jumlah
unit, waktu kadaluarsa dan catat
per
protokol di agensi
5. Monitor area IV terkait dengan
tanda dan gejala dari adanya
infiltrasi, phlebitis dan infeksi
lokal
6. Monitor adanya reaksi transfusi
7. Monitor dan atur jumlah
aliran selama transfusi
8. Beri saline ketika transfusi selesai
9. Dokumentasikan waktu transfusi
10. Dokumentasikan volume infus
2 Kode 00002 Domain II Kesehatan fisiologis Domain I Fisiologis dasar
Ketidakseimbangan nutrisi: Kelas K: Pencernaan dan nutrisi Kelas D Dukungan Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh Kode 1100 Manajemen Nutrisi
Kode 1009 Status Nutrisi: asupan Definisi: menyediakan dan meningkatkan
Definisi: nutrisi intake nutrisi yang seimbang
Asupan nutrisi tidak cukup Definisi:
untuk memenuhi kebutuhan Asupan gizi untuk memenuhi 1. Tentukan status gizi pasien dan
metabolik kebutuhan-kebutuhan metabolik kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan gizi
Batasan karakteristik: Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2. Identifikasi adanya alergi atau
- Berat badan 20% atau selama …… jam pasien dapat intoleransi makanan yang dimiliki
lebih dibawah rentang meningkatkan status nutrisi yang pasien
berat badan ideal adekuat dengan kriteria hasil: 3. Ciptakan lingkungan yang optimal
- Diare 1. Asupan kalori, protein dan zat pada saat mengkonsumsi makanan
- Kelemahan otot besi adekuat 4. Bantu pasien terkait perawatan
mengunyah 2. Porsi makan dihabiskan mulut sebelum makan
- Kelemahan otot untuk 3. Berat badan 5. Anjurkan pasien terkait dengan
menelan dipertahankan/meningkat kebutuhan diet untuk kondisi sakit
- Kram abdomen 6. Monitor kecenderungan terjadinya
- Kurang informasi penurunan atau peningkatan berat
- Kurang minat pada badan
makanan 7. Anjurkan pasien untuk makan pada
- Membran mukosa pucat porsi yang sedikit dan sering
- Nyeri abdomen
- Penurunan berat badan
dengan asupan makan
adekuat

Faktor yang berhubungan:


- Faktor biologis
- Faktor ekonomi
- Gangguan psikososial
- Ketidakmampuan
makan
- Kurang asupan makan
3 Kode 00092 Domain 1 Fungsi kesehatan Domain 1 Fisiologis dasar
Intoleransi aktivitas Kelas A Pemeliharaan energi Kelas A manajemen aktivitas dan latihan
Definisi:
Ketidakcukupan energi Kode 0005 Toleransi terhadap Kode 0180 Manajemen energi
psikologis atau fisiologis untuk aktivitas Defenisi:
mempertahankan atau Definisi: Respon fisiologis terhadap Pengaturan energi yang digunakan untuk
menyelesaikan aktivitas pergerakan yang memerlukan energi menangani atau mencegah kelelahan dan
kehidupan sehari-hari yang dalam aktivitas sehari-hari mengoptimalkan fungsi
harus atau yang ingin 1. Kaji status fisiologi pasien yang
dilakukan Setelah dilakukan asuhan keperawatan menyebabkan kelelahan sesuai
selama …. jam pasien dapat toleransi denga konteks usia dan
Batasan karakteristik: dengan aktivitas dengan kriteria hasil: perkembangan
- Keletihan 1. Saturasi oksigen 2. Anjurkan pasien mengungkapkan
- Dispneu setelah saat beraktivitas perasaan secara verbal mengenai
beraktivitas normal keterbatasan yang dialami
- Ketidaknyamanan 2. Frekuensi nadi saat 3. Perbaiki defisit status fisiologi
setelah beraktivitas beraktivitas normal sebagai prioritas utama
- Respon frekuensi 3. Warna kulit tidak pucat 4. Tentukan jenis dan banyaknya
jantung abnormal 4. Melakukan aktivitas aktivitas yang dibutuhkan untuk
terhadap aktivitas secara mandiri menjaga ketahanan
- Respon tekanan darah 5. Monitor asupan nutrisi untuk
abnormal terhadap mengetahui sumber energi yang
aktivitas adekuat
6. Catat waktu dan lama istirahat/tidur
Faktor yang berhubungan pasien
- Gaya hidup kurang 7. Monitor sumber dan
gerak ketidaknyamanan /nyeri yang
- Imobilitas dialami pasien selama aktivitas.
- Ketidakseimbangan
antara suplai dan
kebutuhan oksigen
- Tirah baring
4 Kode 00108 Domain 1 Fungsi kesehatan Domain 1 Fisiologis dasar
Defisit perawatan diri: mandi Kelas D Perawatan diri Kelas F fasilitasi Perawatan diri
Defenisi: hambatan Kode 1801 Bantuan perawatan diri:
kemampuan untuk melakukan Kode 0301 Perawatan diri: mandi mandi/kebersihan
atau menyelesaikan aktivitas Defenisi: tindakan seeorang untuk Definisi: membantu pasien melakukan
mandi secara mandiri membersihkan badannya sendiri kebersihan diri
secara mandiri atau tanpa alat bantu. 1. Pertimbangkan usia pasien saat
Batasan karakteristik: mempromosikan aktivitas
- Ketidakmampuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan perawatan diri
membasuh tubuh selama ….. menit, pasien dapat 2. Letakkan handuk, sabun mandi,
- Ketidakmampuan meningkatkan perawatan diri selama shampo, lotion dan peralatan
mengakses kamar dalam perawatan dengan kriteria hasil: lainnya disisi tempat tidur atau
mandi 1. Mandi dengan bersiram kamar mandi
- Ketidakmampuan 2. Mencuci badan bagian atas 3. Sediakan lingkungan yang
mengambil peralatan 3. Mencuci badan bagian bawah terapeutik dengan memastikan
mandi 4. Mengeringkan badan kehangatan, suasana rileks, privasi
- Ketidakmampuan dan pengalaman pribadi
mengatur air mandi 4. Monitor kebersihan kuku, sesuai
- Ketidakmampuan dengan kemampuan merawat diri
mengeringkan tubuh pasien
- Ketidakmampuan 5. Jaga ritual kebersihan
menjangkau sumber 6. Beri bantuan sampai pasien benar-
air benar mampu merawat diri secara
mandiri
Faktor yang berhubungan:
- Ansietas
- Gangguan fungsi
kognitif
- Gangguan fungsi
muskuloskeletal
- Gangguan
neuromuskular
- Gangguan persepsi
- Kelemahan
- Kendala lingkungan
- Ketidakmampuan
merasakan bagian
tubuh
- Nyeri
- Penurunan motivasi
5 Kode 00126 NOC: 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien
Defisiensi pengetahuan Knowledge : disease process dan keluarga
Definisi: ketiadaan atau Knowledge : health 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit
defisiensi informasi kognitif Behavior dan bagaimana hal ini berhubungan
yang berkaitan dengan topik Setelah dilakukan tindakan dengan anatomi dan fisiologi,
tertentu keperawatan selama …. Pasien dan dengan cara yang tepat.
keluarga menunjukkan pengetahuan 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
Batasan karakteristik: tentang proses penyakit dengan biasa muncul pada penyakit,
- Ketidakakuratan kriteria hasil: dengan cara yang tepat
melakukan tes - Pasien dan keluarga 4. Gambarkan proses penyakit,
- Ketidakakuratan menyatakan pemahaman dengan cara yang tepat
mengikuti perintah tentang penyakit, kondisi, 5. Identifikasi kemungkinan
- Kurang pengetahuan prognosis dan program penyebab, dengan cara yang tepat
- Perilaku tidak tepat pengobatan 6. Sediakan informasi pada pasien
- Pasien dan keluarga mampu tentang kondisi, dengan cara yang
Faktor yang berhubungan: melaksanakan prosedur yang tepat
- Gangguan fungsi dijelaskan secara benar 7. Sediakan bagi keluarga informasi
kognisi - Pasien dan keluarga mampu tentang kemajuan pasien dengan
- Gangguan memori menjelaskan kembali apa yang cara yang tepat
- Kurang informasi dijelaskan perawat/tim 8. Diskusikan pilihan terapi atau
- Kurang minat untuk kesehatan lainnya penanganan
belajar 9. Dukung pasien untuk
- Kurang sumber mengeksplorasi atau mendapatkan
pengetahuan second opinion dengan cara yang
- Salah pengertian tepat atau diindikasikan
terhadap orang lain 10. Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara yang
tepat

6 Kode 00146 Kelas : Kontrol kecemasan Anxiety Reduction (penurunan


Ansietas Koping kecemasan)
Definisi: perasaan tidak Setelah dilakukan asuhan selama ..... - Gunakan pendekatan yang
nyaman atau kekhawatiran klien kecemasan teratasi dgn kriteria menenangkan
yang samar disertai respons hasil: - Nyatakan dengan jelas harapan
otonom, perasaan takut yang - Klien mampu terhadap pelaku pasien
disebabkan oleh antisipasi mengidentifikasi dan - Jelaskan semua prosedur dan apa
terhadap bahaya. mengungkapkan gejala cemas yang dirasakan selama prosedur
- Mengidentifikasi, - Temani pasien untuk memberikan
Batasan karakteristik: mengungkapkan dan keamanan dan mengurangi takut
perilaku: menunjukkan tehnik untuk - Berikan informasi faktual mengenai
- Agitasi mengontol cemas diagnosis, tindakan prognosis
- Gelisah - Vital sign dalam batas normal - Libatkan keluarga untuk
- Gerakan ekstra - Postur tubuh, ekspresi wajah, mendampingi klien
- Insomnia bahasa tubuh dan tingkat - Instruksikan pada pasien untuk
- Kontak mata yang aktivitas menunjukkan menggunakan tehnik relaksasi
buruk berkurangnya kecemasan - Dengarkan dengan penuh perhatian
- Melihat sepintas - Identifikasi tingkat kecemasan
- Mengekspresikan - Bantu pasien mengenal situasi yang
kekhawatiran karena menimbulkan kecemasan
perubahan - Dorong pasien untuk
- Penurunan produktifitas mengungkapkan perasaan,
- Tampak waspada ketakutan, persepsi
Afektif: - Kolaborasi pemberian terapi
- Distres
- Gelisah
- Gugup
- Kesedihan yang
mendalam
- Menyesal
- Peka
- Putus asa
- Ragu
- Sangat khawatir
Fisiologi:
- Gemetar
- Peningkatan
ketegangan
- Tremos tangan
- Wajah tegang
Simpatis:
- Anoreksia
- Daire
- Dilatasi pupil
- Lemah
- Mulut kering
- Peningkatan refleks
- Peningkatan frekuensi
napas
- Wajah memerah
Parasimpatis:
- Dorongan segera
berkemih
- Gangguan pola tidur
- Melamun
- Nyeri abdomen
- Penurunan kemampuan
untuk belajar
- Pusing
- Penurunan denyut
nadi Kognitif:
- Cenderung
menyalahkan orang
lain
- Gangguan konsentrasi
- Melamun
- Penurunan lapang
persepsi

Faktor yang berhubungan:


- Ancaman kematian
- Ancaman pada status
terkini
- Perubahan besar
(misalnya: status
ekonomi, lingkungan,
status kesehatan, fungsi
peran, status peran)
7 Risiko infeksi b/d imunitas Setelah dilakukan askep …. jam tidak Konrol infeksi :
tubuh menurun, prosedur terdapat factor risiko infeksi dengan - Bersihkan lingkungan setelah
invasive kriteria hasil: dipakai pasien lain.
- bebas dari gejala infeksi, - Batasi pengunjung bila perlu dan
- angka lekosit normal (4- anjurkan u/ istirahat yang cukup
11.000) - Anjurkan keluarga untuk cuci
- vital sign dalam batas normal tangan sebelum dan setelah kontak
dengan klien.
- Gunakan sabun anti microba untuk
mencuci tangan.
- Lakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan.
- Gunakan baju dan sarung tangan
sebagai alat pelindung.
- Pertahankan lingkungan yang
aseptik selama pemasangan alat.
- Lakukan perawatan luka dan
dresinginfus,DC setiap hari jika ada
- Tingkatkan intake nutrisi. Dan
cairan yang adekuat
- berikan antibiotik sesuai program

Proteksi terhadap infeksi


- Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal.
- Monitor hitung granulosit dan
WBC.
- Monitor kerentanan terhadap
infeksi.
- Pertahankan teknik aseptik untuk
setiap tindakan.
- Inspeksi kulit dan mebran mukosa
terhadap kemerahan, panas.
- Monitor perubahan tingkat energi.
- Dorong klien untuk meningkatkan
mobilitas dan latihan.
- Instruksikan klien untuk minum
antibiotik sesuai program.
- Ajarkan keluarga/klien tentang
tanda dan gejala infeksi.dan
melaporkan kecurigaan infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

Kasiati, & Rosmalawati, N. D. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta: Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.
Muazaroh, S., & Subaidi. (2017). Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Pemikiran Abraham
Maslow (Tinjauan Maqasid Syariah). 18-33.
Safrida, D. (2018). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Aceh: Syiah Kuala University Press.

Anda mungkin juga menyukai