IMOBILISASI
DISUSUN OLEH:
RR. DYAH RETNO SAFITRI 2720140000
BELLA NABILLA HADA 2720130023
PENYEBAB
Penyebab utama imobilisasi adalah adanya rasa nyeri, lemah, kekakuan
otot, ketidakseimbangan, dan masalah psikologis. Osteoartritis merupakan
penyebab utama kekakuan pada usia lanjut. Gangguan fungsi kognitif berat
seperti pada demensia dan gangguan fungsi mental seperti pada depresi juga
menyebabkan imobilisasi. Kekhawatiran keluarga yang berlebihan dapat
menyebabkan lansia terus menerus berbaring di tempat tidur baik di rumah
maupun dirumah sakit. ( Setiati dan Roosheroe, 2007 )
Penyebab umum immobilisasi antara lain kerusakan postur, gangguan
perkembangan otot, kerusakan sistem saraf pusat, trauma sistem
mukuloskeletal dan neuromuscular, kaku otot, penyakit neurologis (parkinson,
stroke), obat‐obatan antipsikotik seperti haloperidol juga dapat menyebabkan
kekakuan. Rasa nyeri, baik dari tulang (osteoporosis, osteomalasia, Paget’s
disease, metastase kanker tulang, trauma), sendi (osteoartritis, artritis
reumatoid, gout), otot (polimalgia, pseudoclaudication) Kardiovaskular (
Gagal jantung, Jantung Koroner), Obstruksi paru berat atau masalah pada
kaki (bunion, kalkus)juga dapat menyebabkan immobilisasi.
INTERVENSI
Non Farmakologi
1) Pengaturan Posisi Tubuh sesuai Kebutuhan Pasien
Mengatasi masalah kebutuhan mobilitas untuk meningkatkan kekuatan,
ketahanan otot, dan fleksibilitas sendi.
2) Ambulasi dini
Meningkatkan kekuatan, ketahanan otot dan fungsi kardiovaskular Dilakukan
dengan cara melatih posisi duduk di tempat tidur, turun dari tempat tidur,
bergerak ke kursi roda, dan lain-lain.
3) Melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri untuk melatih kekuatan,
ketahanan, kemampuan sendi serta meningkatkan fungsi kardiovaskular..
4) Latihan ROM Pasif dan Aktif
Latihan ini baik ROM aktif maupun pasif merupakan tindakan pelatihan untuk
mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan otot.
a) ROM Aktif yaitugerakan yang dilakukanolehseseorang (pasien)
denganmenggunakanenergisendirisesuaidenganrentanggeraksendi
normal (klienaktif).
b) ROM Pasif yaitu perawat melakukan gerakan persendian klien
sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Indikasi latihan
pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan
keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua
latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau
pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008)
5) Latihan Napas Dalam dan Batuk Efektif
Dilakukan untuk meningkatkan fungsi respirasi.
6) Melakukan komunikasi terapeutik
Cara ini dilakukan untuk memperbaiki gangguan psikologis yaitu dengan cara
berbagi perasaan dengan pasien, membantu pasien untuk mengekspresikan
kecemasannya, memberikan dukungan moril, dan lain-lain.
Farmakologis
Tatalaksana farmakologis yang diberikan berupa pencegahan terjadinya
trombosis dengan pemberian antikoagulan yaitu Low dose heparin (LDH) dan
low molecular weightheparin (LMWH) merupakan profilaksis yang aman dan
efektif untuk pasien geriatri dengan
imobilisasi namun harus mempertimbangkan fungsi hati, ginjal dan interaksi
dengan obat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/P
MK-No.-25-Tahun-2016-ttg-Rencana-Aksi-Nasional-Kesehatan-Lanjut-Usia-
Tahun-2016-2019_867.pdf
http://nunkiartura.blogspot.co.id/2013/12/imobilitas-pada-lansia.html
Govinda A. Setiati S. Imobilisasi pada Usia Lanjut. Dalam: Alwi I, Setiati S,
Simadibrata M, Editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: PIP. 2009.
Setiati S. Pedoman pengelolaan imobilisasi pada pasien geriatri. Dalam:
Soejono CH, Setiati S, Wiwie M, Silaswati S. Editor. Pedoman pengelolaan
kesehatan pasien geriatri untuk dokter dan perawat. Jakarta: Pusat Informasi
dan Penerbitan Penyakit Dalam – FKUI; 2000.p. 115‐22.
Alimul Aziz, 2008. Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2. Jakarta; Salemba
Medika.
Perry & Potter.2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses
dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta : Salemba
Medika.
Tarwoto & Wartonah, 2003. Kebutuhan dasar manusia & proses
keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku saku diagnosa keperawatan dengan
intervensi NIC dan kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC.
Kushariyadi. 2010. Askep pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika
Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.
Jakarta: Salemba Medika.