Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No.

02, Juli 2018 pISSN 2477-3441


eISSN 2477-345X

PERBANDINGAN PENGARUH AROMATERAPI MAWAR DAN


MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP NYERI PERSALINAN
KALA I FASE AKTIF

Ridha Sofia Handayani 1 , Wiwin Mintarsih P 2 , Etin Rohmatin 3


1,2,3
Program Studi D IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Jl. Cilolohan No.35, Kahuripan, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115

ABSTRAK
Nyeri persalinan merupakan kondisi fisiologis yang secara umum dialami oleh hampir semua ibu bersalin.Nyeri
persalinan dapat diatasi dengan metode farmakologis dan non farmakologis. Metode non farmakologis lebih aman dilakukan
pada ibu bersalin karena tidak mempunyai efek samping bagi ibu dan janin, aromaterapi dan massage effleurage merupakan
salah satu terapi untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin karena dapat mengatur Adreno Cortico Tropic Hormone
(ACTH) yang menghambat transmisi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan pengaruh aromaterapi
dengan massage effleurage pada ibu inpartu kala I fase aktif. Penelitian ini menggunakan metode eksperiment.Bentuk desain
penelitiannya mengunakan pre experimental designs (nondesigns) dengan rancangan two group pretest-post test design,
dengan teknik accidental sampling yang diperoleh sebanyak 42 responden. Setelah dilakukan pemberian aromaterapi
responden yang mengalami rasa nyeri ringan sebanyak 16 orang (76.19%) dan 5 orang mengalami nyeri sedang (23,81%)
sedangkan yang dilakukan massage effleurage mengalami rasa nyeri ringan sebanyak 17 orang (80.95) dan sebanyak 4 orang
mengalami nyeri sedang (19,05%). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara aromaterapi dengan massage
effleurage terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif (ρ = 0,000)
Kata Kunci : Nyeri Persalinan, Aromaterapi Mawar, Massase Effleurage

COMPARISON OF THE INFLUENCE OF ROSE AROMATHERAPY


WITH EFFLEURAGE MASSAGE TOWARDS LABOR PAIN OF
FISRT STAGE ACTIVE PHASE

ABSTRACT

Labor pain is a physiological condition commonly experienced by most maternity women. Labor pain can be
overcome by pharmacological and nonpharmacological methods. Non-pharmacological methods are safer for maternity
women because they have no side effects for the mother and fetus, aromatherapy and effleurage massage is one of the
therapies for reducing maternity pain in managing Adreno Cortico Tropic Hormone (ACTH) that inhibits pain transmission.
The purpose of this research is to know the difference between the influence of aromatherapy and effleurage massage on the
inpartu mother on first stage in active phase. This research used experiment method. The research design used pre
experimental designs (nondesigns) with two group pretest-post test design, with accidental sampling technique taken is 42
respondents. After giving aromatherapy, there are 16 people (76.19%) who have mild pain and 5 people (23,81 %) have
moderate pain. Meanwhile, after giviing effleurage massage, there are 17 people (80.95) who have mild pain and 4 people
have moderate pain 19.05%). The results showed that there was a difference between aromatherapy with effleurage massage
towards the intensity of labor pain during the active phase I (ρ = 0.000)

Keywords: Labor Pain, Rose Aromatherapy, Effleurage Massage.

www.jurnal.ibijabar.org 66
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

PENDAHULUAN teknik relaksasi dan massage (Yessie,


2015).Berdasarkan penelitian berbagai minyak
Angka kematian ibu masih menjadi salah aroma dari bunga-bungaan dan kayu-kayuan
satu penyumbang angka kematian setiap memiliki sifat terapeutik dan psikoterapeutik
tahunnya. Menurut WHO, sebanyak 90 % (Anwar, 2006).
kematian ibu akibat masalah persalinan atau Teknik relaksasi dengan aromaterapi
kelahiran khususunya di negara-negara essensial dapat menurunkan kecemasan
berkembang (Joseph, 2010). Di Jawa Barat maupun depresi (Riadinata, 2014).
khususnya di Kabupaten Tasikmalaya angka Aromaterapi mawar disebut dengan quen of
kematian ibu masih tinggi.Pada tahun 2016 oils, karena rose atau mawar beraroma lezat
Kabupaten Tasikmalaya menyumbang angka mempertahankan keseimbangan, menimbulkan
kematian ibu yaitu 45 kasus. Tiga faktor perasaan nyaman dan mengurangi rasa nyeri
utama penyebab kematian adalah pendarahan, (Koesmardiyah, 2009). Langkah dalam
pre eklampsi dan infeksi. Salah satu penyebab pemberian aromaterapi mawar yaitu
utama kematian ibu dikarenakan pendarahan menggunakan berupa alat uap diffuser elektrik.
sebesar 28% (Dinas Kesehatan, 2016). Uap mawar dihasilkan dari campuran air
Salah satu faktor predispoisisi dari kurang lebih 3 gelas atau sesuai takaran yang
kejadian pendarahan dikarenakan persalinan sudah ada pada alat tersebut dengan aroma
lama yang disebabkan karena his yang tidak minyak essensial mawar sebanyak 5 tetes. Alat
kuat. Kelainan his pada ibu bersalinan tersebut dapat digunakan maksimal selama 4
ditimbulkan salah satunya karena kecemasan jam.Aromaterapi mawar tersebut diberikan
pada ibu yang kuat yang disebabkan karena selama 10 menit setiap satu kali kontraksi
rasa nyeri pada saat persalinan tidak dapat selama fase aktif.
terkontrol (Novita, 2014). Selain aromaterapi untuk menurunkan
Nyeri persalinan merupakan proses rasa nyeri dapat dilakukan dengan massage
alamiah yang dirasakan oleh ibu yang akan effleurage berupa sentuhan lembut untuk
melahirkan. Nyeri ini merupakan perasaan merangsang hormon endorphin. Berdasarkan
subyektif akibat timbulnya perubahan fungsi hasil penelitian menyatakan bahwa massage
yang turut menentukan lancarnya proses effleurage yang dilakukan pada ibu bersalin
persalinan (Bobak, 2005). kala I dapat menurunkan intensitas nyeri
Nyeri pada ibu bersalin mempengaruhi dengan memberikan rasa nyaman pada saat
pada nyeri sejumlah sistem tubuh yang dapat persalinan (Putri,2016).
menyebabkan peningkatan tekanan darah, Langkah melakukan teknik ini adalah
denyut nadi, pernapasan, ketegangan otot dan dengan melakukan usapan ringan dengan
konsentrasi ibu selama persalinan menjadi gerakan mengusap dan bergerak dari bagian
terganggu. Jika ibu tidak dapat mengontrol bahu menuju sacrum kemudian ke arahsimfisis
rasa nyeri, semua itu bisa berefek buruk pubislalu ke samping abdomen, mengelilingi
terhadap kelancaran persalinan sehingga dapat samping abdomen menuju ke arah fundus
mengakibatkan persalinan lama yang uteri.Setelah sampai fundus uteri seiring
menyebabkan tingginya angka kematian ibu dengan ekspirasi pelan-pelan usapkan kedua
(Winkjosastro,2010). ujung-ujung jari tangan tersebut menuju perut
Upaya untuk meningkatkan rasa nyaman bagian bawah diatas simfisis pubis melalui
dalam pengurangan rasa nyeri pada ibu umbilicus.Lakukan gerakan ini berulang-ulang
bersalin, dapat dilakukan dengan selama ada kontraksi (Gadysa, 2009).
menggunakan metode non farmakologi. Salah Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
satu upaya dalam asuhan kebidanan pada bulan November tahun 2017 di
komplementer yaitu dengan menggunakan Puskesmas Pagerageung terhadap 10 ibu post

www.jurnal.ibijabar.org 67
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

partum diperoleh data bahwa semua ibu nyeri numerical Rating Scale (NRS). Alat ukur
mengalami nyeri persalinan. Sebanyak 70 % ini digunakan untuk menilai intensitas nyeri
ibu mengalami kecemasan saat menghadapi Intensitas nyeri.
proses persalinan, dikarenakan rasa nyeri yang Analisis data yang dilakukan melalui
tidak dapat terkontrol pada saat tahap editing, coding, tabulasi dan uji statistik.
bersalin.Menurut bidan koordinator di wilayah Analisis penelitian univariat dalam penelitian
UPTD Puskesmas Pagerageung upaya untuk ini menggunakan distribusi frekuensi dengan
penurunan rasa nyeri pada ibu bersalin belum hasil presentasi yang didapatkan dari nilai
menerapkan asuhan komplementer dengan pretest dan posttest kemudian ditabulasi dan
relaksasi aromaterapi mawar dan massage dikelompokan. Hasil penelitian mengenai
effleurage pada nyeri persalinan. gambaran penurunan rasa sakit pada ibu
Berdasarkan latar belakang tersebut maka bersalin sebelum dan setelah mendapatkan
peneliti tertarik melakukan penelitian intervensi dengan aromaterapi mawar maupun
mengenai “Perbandingan Pengaruh intervensi massage effleurage di wilayah
aromaterapi dengan massage effleurage UPTD Puskesmas Pagerageung tahun 2018.
terhadap penurunan rasa nyeri pada ibu Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua
bersalin kala 1 fase aktif di wilayah Puskesmas variabel yang diduga behubungan atau
Pagerageung tahun 2018”. berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Pada
penelitian ini untuk mengetahui perbedaan
METODE PENELITIAN antara pengaruh relaksasi aromaterapi mawar
terhadap perubahan nyeri ibu bersalin dengan
Metode Penelitian ini menggunakan perlakuan massage effleurage terhadap
penelitian kuantitatif. Penelitian ini perubahan nyeri ibu bersalin di wilayah
menggunakan metode eksperiment. Bentuk Puskesmas Pagerageung Kabupaten
desain penelitiannya mengunakan pre Tasikmalaya tahun 2018 dengan menggunakan
experimental designs (nondesigns) dengan uji statistik yaitu Mann Whitney untuk uji
rancangan two group pretest-post test design. komparatif .
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
bulan Januari sampai bulan Maret tahun 2018. HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu hamil di wilayah Puskesmas Pagerageung Hasil penelitian mengenai gambaran
dengan taksiran persalinan dari bulan Januari penurunan rasa sakit pada ibu bersalin sebelum
sampai bulan Maret tahun 2018 sebanyak 126 dan setelah mendapatkan perlakuan dengan
orang. Sampel pada penelitian ini aromaterapi mawar di wilayah UPTD
menggunakan Non Probability Sampling, Puskesmas Pagerageung tahun 2018 pada table
teknik yang digunakan adalah accidental di bawah ini :
sampling dengan teknik penentuan sampel
yaitu pada responden yang kebetulan datang
ke wilayah UPTD Puskesmas Pagerageung.
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian
selama tiga bulan ini adalah 42 orang yang
terbagi 2 kelompok intervensi, 21 orang untuk
kelompok intervensi aromaterapi mawar dan
21 orang untuk kelompok intervensi massage
effleurage.
Instrumen dalam penelitian ini adalah
lembar observasi dengan menggunakan skala

www.jurnal.ibijabar.org 68
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Tabel 1 Distribusi Frekuesi Penurunan rasa Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender


sakit pada ibu bersalin sebelum secara Inhalasi Terhadap Penurunan Intensitas
dan setelah mendapatkan Nyeri Persalinan Fisiologis pada Primipara
perlakuan dengan aromaterapi Inpartu Kala Satu Fase Aktif di BPM “Fetty
mawar di wilayah UPTD
Puskesmas Pagerageung tahun Fathyah” Kota Mataram, hasil penelitian
2018 menunjukan bahwa pemberian aroma terapi
Nyeri PreTest Post test lavender terbukti signifikan dapat menurunkan
Sebelum
dan Frekuen Frekuen intensitas nyeri persalinan fisiologis kala satu
Persenta Persenta
Sesudah si
se (%)
si
se (%) fase aktif. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
Aromatera (orang) (Orang)
pi pemberian aromaterapi lavender secara
Tidak 0 0 0 0 inhalasi mampu menurunkan intensitas nyeri
Nyeri
Nyeri 0 0 5 23.81 persalinan fisiologis pada primipara inpartu
Ringan kala satu fase aktif.
Nyeri 17 80.95 16 76.19
Sedang Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat
Nyeri 4 19.05 0 0
Berat
disimpulkan bahwa dengan kegiatan
Jumlah 21 100 21 100 pemberian aromaterapi persalinan kala I fase
Sumber : hasil penelitian aktif di wilayah kerja Puskemas Pagerageung
memberikan rasa nyaman terhadap ibu dengan
Dari table 1 Hasil penelitian yang telah di memberikan relaksasi atas nyeri pada ibu
deskripsikan di atas diperoleh bahwa terdapat bersalin.
penurunan rasa sakit pada ibu bersalin sebelum Gambaran penurunan rasa sakit pada ibu
dan setelah mendapatkan perlakuan dengan bersalin sebelum dan setelah mendapatkan
aromaterapi di wilayah UPTD Puskesmas perlakuan dengan massase effleurage di
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dengan wilayah UPTD Puskesmas Pagerageung tahun
skala nyeri yang berubah dari nyeri sedang 2018.
menjadi nyeri ringan. Hasil penelitian mengenai gambaran
Hal ini sejalan dengan teori yang penurunan rasa sakit pada ibu bersalin sebelum
mengatakan bahwa aromaterpi digunakan dan setelah mendapatkan perlakuan dengan
untuk mempengaruhi emosi seseorang dan massase effleurage di wilayah UPTD
membantu meredakan gejala penyakit. Sari Puskesmas Pagerageung tahun 2018 dapat
minyak yang digunakan dalam aromaterapi ini dilihat pada table dibawah ini :
berkhasiat untuk mengurangi stress,
melancarkan sirkulasi darah, meredakan nyeri,
mengurangi bengkak, menyingkirkan zat racun
dari tubuh, mengobati infeksi virus atau
bakteri,luka bakar, tekanan darah tinggi,
gangguan pernafasan, insomnia (sukar tidur),
gangguan pencernaan dan penyakit lainnya,
Wangi yang dihasilkan aromaterapi akan
menstimulasi thalamus untuk mengeluarkan
enkefalin yang berfungsi sebagai rasa sakit
alami. Dalam penelitian di Inggris aroma
mawar mempunyai efek yang paling besar
untuk mengurangi kecemasan yang bisa
mengalihkan rasa sakit dibandingan dengan
aromaterapi bunga lainnya (Gondo,2010).
Serta diperkuat dengan hasil penelitian
Sisca Dewi Karlina (2013) dengan judul

www.jurnal.ibijabar.org 69
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Table 2 Distribusi Frekuensi penurunan memperbaiki kulit dan mendorong kulit lebih
rasa sakit pada ibu bersalin sehat.
sebelum dan setelah mendpaat Serta massage effleurage memiliki
perlakuan dengan massase pengaruh fisiologis dari gosokan yang kuat
effleurage di wilayah UPTD
Puskesmas Pagerageung tahun mempengaruhi sirkulasi darah pada jaringan
2018 yang paling dalam dan di otot-otot merupakan
Nyeri PreTest Post test teknik massase yang aman, mudah , tidak
Sebelu perlu banyak alat dan tidak memiliki efek
m dan
samping (Nisofa, 2013).
Sesuda Frekue
Frekue Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
h Persent nsi Persent
nsi
Massas ase (%) (Orang ase (%) dengan teori hasil penelitian sejalan dan
(orang)
e ) menyatakan bahwa dengan tindakan massase
Effleur
effleurage dapat menurunkan respons nyeri ibu
age
Tidak 0 0 0 0 dikarenakan ibu merasa sakitnya berkurang
Nyeri setelah dilakukan massage effleurage.
Nyeri 0 0 17 80.95 Perbedaan penurunan rasa sakit pada ibu
Ringan
bersalin setelah mendapatkan perlakuan
Nyeri 19 90.48 4 19.05
Sedang massase effleuragedengan Aromaterapi di
Nyeri 2 9.52 0 0 wilayah UPTD Puskesmas Pagerageung tahun
Berat 2018 .
Jumlah 21 100 21 100 Tabel 3 Perbedaan Aromaterapi dan
Sumber : hasil penelitan
massase effleurage terhadap nyeri
Dari table 2 Hasil Penelitian yang telah pada ibu bersalin di wilayah
dideskripsikam di atas diperoleh bahwa UPTD Puskesmas Pagerageung
gambaran penurunan rasa sakit pada ibu Kabupaten Tasikmalaya tahun
bersalin sebelum dan setelah mendapatkan 2018
perlakuan dengan massase effleurage di Uraian Mean Man pValue
Rank Whitney
wilayah UPTD Puskesmas Pagerageung
Setelah 14.98 0.000
Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018 sebelum Aromaterapi
dilakukan sebagian besar mengalami nyeri Mawar
83.500
sedang sebanyak 19 orang (90.48%) dan Setelah 28.02 0.000
setelah dilakukan massase effleurage massase
effleurage
mengalami rasa nyeri ringan sebanyak 17 Sumber : hasil penelitian
orang (80.95). Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil
Hal ini sesuai dengan teori bahwa uji statistic dengan menggunakan Man
menurut Brain dalam Fatmawati (2013) Whitney diperoleh nilai t hitung sebesar 0.000
mengatakan bahwa massage effleurage dengan p value sebesar 0.000 .Dengan
memiliki beberapa efek, diantaranya demikian dapat disimpulkan Ha diterima yang
menambah kondisi relaksasi, memiliki aksi artinya ada perbedaan penurunan rasa sakit
obat penenang dan sangat bermanfaat untuk pada ibu bersalin setelah mendapatkan
menenangkan saraf, stres dan ketegangan bisa perlakuan dengan aromaterapi dan massase
dikurangi, sakit kepala tegang terhalau dan effleurage di wilayah UPTD Puskesmas
mencegah insomnia. Massage Effleurage Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya tahun
dapat menghidupkan kembali dan merangsang 2018.
sistem syaraf pusat, menghangatkan tubuh dan Hal ini dikarenakan bahwa kompres
memperlancar peredaran darah, aliran getah aromaterapi dan massage effleurage dapat
bening meningkat, membantu untuk menurunkan nyeri ,hal ini terbukti bahwa
menyingkirkan limbah dan zat racun, serta

www.jurnal.ibijabar.org 70
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

dengan adannya penurunan sakit saat terdapat alat dan biaya ibu bersalin juga harus
penelitian telah dilakukan. mengatur nafas lebih baik karena terdapat
Aromaterapi mempengaruhi sistem wangi aromaterapi yang harus dihirup selain
limbik di otak yang mempengaruhi emosi, itu alat yang digunakan tergantung pada
suasana hati dan memori, untuk menghasilkan adanya aliran listrik.
neurohormondi endorphin dan encephalin Berdasarkan hasil uji statistik dengan
yang berfungsi untuk menghilangkan rasa menggunakan Man Whitney diperoleh nilai
sakit dan serotonin yang berfungsi sebesar 83.500 dengan p value sebesar 0.000..
menghilangkan stress serta kecemasan saat Dengan demikian dapat disimpulkan Ha
menghadapi persalinan (Perez,2003). diterima yang artinya ada perbedaan
Teknik effleurage menghasilkan implus penurunan rasa sakit pada ibu bersalin setelah
yang dikirim lewat serabut saraf besar yang mendapat perlakuan aromaterapi mawar
berada dipermukaan kulit, serabut saraf besar dengan penurunan rasa sakit pada ibu bersalin
ini akan menutup gerbang sehingga otak tidak setelah mendapat perlakuan dengan massase
menerima pesan nyeri karena sudah diblokir effleurage di wilayah kerja Puskesmas
oleh stimulasi kulit dengan teknik Pagerageung tahun 2018.
ini,akibatnya persepsi nyeri akan berubah.
Selain meredakan nyeri, teknik ini juga dapat KESIMPULAN
mengurangi ketegangan otot dan
meningkatkan sirkulasi darah di area yang Setelah penelitian dilakukan tentang
terasa nyeri (Yuliatun,2008). perbandingan pengaruh aromaterapi mawar
Uraian diatas menyatakan bahwa antara dengan massage effleurage terhadap
teori dengan hasil penelitian sejalan sehingga penurunan rasa nyeri pada ibu bersalin kala I
memang benar bahwa terdapat penurunan fase aktif di wilayah UPTD Puskesmas
nyeri persalinan setelah dilakukan massase Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, dapat
effleurage dan aromaterapi.Dan terdapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan
perbedaan penurunan nyeri pada masing- pengaruh aromaterapi mawar dengan massage
masing intervensi yang dilakukan. effleurage terhadap penurunan rasa nyeri pada
Stimulasi kulit dengan ibu bersalin (ρ value = 0,000). Kelebihan
teknik effleurage menghasilkan impuls yang Massage Effleurage dibandingkan pemberian
dikirim lewat serabut saraf besar yang berada aromaterapi adalah adanya sentuhan yang
di permukaan kulit, serabut saraf besar ini membuat ibu lebih nyaman, semua orang
akan menutup gerbang sehingga otak tidak dapat melakukan dan tidak memerlukan biaya
menerima pesan nyeri karena sudah diblokir ataupun alat untuk melakukan intervensi
oleh stimulasi kulit dengan teknik tersebutsebaliknya pada penggunaan
ini,akibatnya persepsi nyeri akan berubah. aromaterapi selain harus terdapat alat dan
Selain meredakan nyeri, teknik ini juga dapat biaya ibu bersalin juga harus mengatur nafas
mengurangi ketegangan otot dan lebih baik karena terdapat wangi aromaterapi
meningkatkan sirkulasi darah di area yang yang harus dihirup selain itu alat yang
terasa nyeri (Yuliatun, 2008). digunakan tergantung pada adanya aliran
Kelebihan Massase Effleurage listrik.
dibandingkan pemberian aromaterapi adalah DAFTAR PUSTAKA
adanya sentuhan yang membuat ibu lebih
nyaman, semua orang dapat melakukan dan A Potter, & Perry, A.G (2007) Buku Ajar
Fundamental : Konsep, Proses, Dan Praktik
tidak memerlukan biaya ataupun alat untuk
.Edisi 5, volume 2. Jakarta:EGC
melakukan intervensi tersebut sebaliknya
pada penggunaan aromaterapi selain harus

www.jurnal.ibijabar.org 71
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Bobak, L (2005). Keperawatan Maternitas. Judha,M (2012) Teori Pengukuran & Nyeri
Edisi 4.Jakarta: EGC Persalinan.Yogyakarta:Nuha Medika.

Budiarti,Dewi (2011)Hubungan Akupresur Koensomardiyah (2009) Aromaterapi untuk


dengan Tingkat Nyeri dan Lama Persalinan Kesehata, Kebugaran, dan
Kala I Pada Ibu Primigravida Di Garut. Kecantikan.Yogyakarta: Lily Publisher
Tugas Akhir. Tidak diterbitkan.Fakultas Ilmu
Keperawtan Universitas Indonesia. Jakarta Mander,Rosemary (2003) Nyeri Persalinan.
Jakarta: EGC
Danuatmaja,B (2008) Persalinan Normal
Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa Swara Maryunani, Anik (2010)NyeriDalam
Persalinan, Jakarta:TransInfo Media
Farrer, Helen (2001) Keperawatan Maternitas.
Edisi 4, Volume 2 , Alih Bahasa: dr. Andry Notoatmodjo,S (2010) Metodologi Penelitian
Hartono. Jakarta: EGC Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Gadysa,G (2009) Persepsi Ibu Tentang Novita,DianaMetti (2014) Anemia dan


Metode Message http://Luluvikar. Kontraksi Rahim dalam ProsesPersalinan di
wordpress.com/2009/08/26/Persepsi Ibu kota Bandar Lampung. Jurnal
Tentang Metode Masassge. Diperoleh tanggal KeperawatanVolX/No 1 ISSN 1907-0357
26 November 2017
Reeder,Martin dan Koniak, Griffin (2011)
Henderson, Chirtine (2005) Buku Konsep Keperawatan Maternitas Kesehatan
Kebidanan. Jakarta: EGC wanita,bayi dan keluarga. Volume 2 edisi 18.
Jakarta: EGC
Hidayat,Aa (2006) Pengantar Kebutuhan
Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Sugiyono (2014) Metode Penelitian
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Medika.
Wahyuningsih, Endang dan Wahyuni (2015)
Idhayati,R (2017) Pengaruh Pemberian Pengaruh Massase Effleurage Terhadap
Aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I Pada Pada Ibu Bersalin di RSU PKU
Ibu Bersalin. Jurnal Kebidanan. Vol.6 No 12 Muhammadiyah.Vol.5 No. 12

Indrayani (2013)Asuhan Persalinan dan Bayi Wiknjosastro, H (2005) Ilmu Kebidanan.,


Baru Lahir. Jakarta: Trans Info Media Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Johariyah dan Ningrum (2012) Asuhan
Kebidanan Persalinan danBayi Baru Lahir. Wiknjosastro, H (2007) Ilmu Bedah
Jakarta: Trans Info Media Kebidanan., Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Jones,Derek Llewelyn (2009) Panduan
terlengkap tentang kesehatan, kebidanan dan Yuliatun (2008) buku pijat effrulage.Jakarta:
kandungan. Jakarta: EGC EGC

Joseph,Hk dan Nugroho,M (2010) Catatan


Kuliah Ginekologi dan Obstetri. Yogyakarta:
Nuha Medika

www.jurnal.ibijabar.org 72

Anda mungkin juga menyukai