dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar kodifikasi dan
kodifikasi terkait system penginderaan, syaraf, dan gangguan jiwa dan perilaku
(A-F) dengan Dosen Pengampu Yeti Suryati S.Kep.,Ners.,M.M,Pd
Disusun oleh :
Kelompok II
Salwa Alya Cahyani ( E712111005 )
Eli Amelia ( E712111016 )
Nur azizah ( E712111026 )
RMIK 3A
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari telinga
2. Untuk mengetahui fungsi dari telinga
3. Untuk mengetahui apa saja anatomi dari telinga
4. Untuk mengetahui apa saja fisiologi dari pendengaran
5. Untuk mengetahui apa itu reseptor pada telinga
6. Untuk mengetahui bagaimana proses mendengar
BAB II
PEMBAHASAN
Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan
bagian dalam.
• Telinga bagian luar (auris eksterna) terdapat : daun telinga dan liang
telinga
• Teliga bagian tengah (auris media ) terdapat : membran timpani, kavum
timpani, tuba eustakius, prosesus maostoideus.
• Telinga bagian dalam ( labirin ) terdapat : kanalis semisir kuralis,
utrikulus,sakulus,koklea
3
4
Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna) saluran telinga (canalis
auditorius externus ), dan pada ujung terdapat gendang telinga ( membrane
timpani ). Tekanan suara yang melebihi 160 dB dapat memecahkan gendang
telinga, apabila gendang telinga pecah biasanya dapat sembuh kemabali seperti
jaringan lainnya,karena gendang telinga terdiri dari sel sel hidup.
Koklea (cochlea) adalah bagian telinga dalam yang berbentuk seperti cangkang
siput dan berperan penting dalam proses pendengaran. Bagian ini mengubah
getaran suara menjadi sinyal saraf dan menyalurkannya ke dalam otak melalui
saraf koklea. Koklea dibagi menjadi dua ruang oleh membran. Masing-masing
ruang dalam koklea berisi penuh dengan cairan yang bergetar ketika suara masuk.
Ini menyebabkan rambut-rambut kecil yang melapisi membran bergetar dan
mengimkan sinyal saraf ke otak.
7
2. Saluran semisirkular
Saluran semisirkular (labirin) terdiri dari tiga saluran atau tabung kecil yang
terhubung. Ini merupakan bagian telinga dalam yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan. Masing-masing saluran dalam semisirkular berisi cairan yang
dilapisi dengan rambut-rambut kecil. Saat kepala bergerak, cairan di saluran
mengalir dan menggerakkan rambut. Rambut ini mengirimkan sinyal ke otak
melalui saraf vestibular. Otak kemudian mengirimkan pesan ke otot-otot tubuh
untuk membantu Anda tetap seimbang.
3. Vestibular
Sel rambut di organ corti Organ corti, yang terletak di atas membran
basilaris di seluruh panjangnya, mengandung sel rambut yang merupakan reseptor
suara. Sekitar 30.000 ujung saraf dan sebanyak 16.000 sel rambut di dalam
masing-masing koklea tersusun menjadi empat baris sejajar di seluruh panjang
membran basilaris: satu baris sel rambut dalam dan tiga baris sel rambut luar. Dari
permukaan masing-masing sel rambut menonjol sekitar 100 rambut yang dikenal
sebagai stereosilia. Sel rambut menghasilkan sinyal saraf jika rambut
permukaannya mengalami perubahan bentuk secara mekanik akibat gerakan
cairan di telinga dalam.Stereosilia ini berkontak dengan membrane tektorium,
suatu tonjolan mirip tenda yang menutupi organ corti di seluruh panjangnya
9
timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini
akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfe
pada skala vestibuli bergerak. Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang
mendorong endolimfe sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran
basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang
menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel rambut sehingga kanal ion terbuka
dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel.
Tidak seluruh getaran di alam bisa didengar oleh manusia. Frekuensi sonik
adalah frekuensi yang dapat dipersepsi manusia sebagai bunyi. Rentang frekuensi
sonik antara 20 Hz – 20.000 Hz. Frekuensi sonik yang sangat diperlukan untuk
komunikasi percakapan sehari-hari adalah antara 500 Hz sampai 2000 Hz.
Frekuensi kurang dari 20 Hz disebut subsonik sedangkan diatas 20.000 Hz disebut
10
Proses mendenagar :
1. Gelombang suara memasuki telinga luar dan berjalan melalui lorong sempit
yang disebut saluran telinga, yang mengarah ke gendang telinga.
2. Gendang telinga bergetar dari gelombang suara yang masuk dan
mengirimkan getaran ini ke ketiga tulang kecil di telinga tengah.
3. Tulang di telinga tengah memperkuat atau meningkatkan getaran suara dan
mengirimnya ke koklea.
4. Setelah getaran menyebabkan cairan di dalam koklea bergetar, gelombang
suara berjalan di sepanjang membran basilar. Sel-sel rambut, yaitu sel
sensorik yang berada di atas membran basilar, mengendalikan gelombang
suara. Sel-sel rambut di dekat ujung lebar koklea kemudian mendeteksi suara
bernada tinggi, sedangkan yang lebih dekat ke tengah mendeteksi suara
bernada rendah.
5. Saat sel-sel rambut bergerak, komponen seperti rambut yang sangat kecil
(dikenal dengan stereocilia) yang bertengger di atas sel-sel rambut menabrak
struktur dan lengkungan di atasnya. Ini menyebabkan stereocilia terbuka.
Kemudian, bahan kimia masuk ke dalam sel dan menciptakan sinyal listrik.
6. Saraf pendengaran kemudian membawa sinyal ini ke sistem saraf pusat
(otak) dan mengubahnya menjadi suara yang kita kenal dan pahami.
2.5 Bunyi
2.5.1 Pengertian Bunyi
2.5.2 Bising
Bising adalah bunyi yang tidak dikehendaki atau tidak diinginkan. Secara
audiologi bising adalah campuran nada murni berbagai frekuensi. Bising dalam
11
kesehatan kerja diartikan sebagai suara yang dapat menurunkan pendengaran baik
secara kuantitatif (peningkatan ambang pendengaran) maupun secara kualitatif
(penyempitan spectrum pendengaran), berkaitan dengan faktor intensitas,
frekuensi, durasi, dan pola waktu.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara
yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa
yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita
sendiri. sebagai indra pendengaran, telinga juga berperan dalam menjaga
keseimbangan tubuh. Keseimbangan terdiri dari 2 komponen, yaitu:
Telinga memiliki 3 bagian yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian
dalam. Masing masing memiilki fungsinya masing masing yang berbeda
beda,telinga juga mempunyai saraf pendengaran ( nervous auditorius ) terdiri dari
dua bagian, salah satunya pengumpulan sensibilitas dari bagian verstibuler rongga
telinga dalam yang memiliki hubungan dengan keseimbangan.
Fonoreseptor merupakan reseptor yang menerima rangsangan dari
bunyi dan organ yang berfungsi sebagai fonoreseptor adalah telinga. fonoreseptor
berupa sel-sel berbentuk rambut.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unissula.ac.id/7741/5/4.%20BAB%20I.pdf
https://adjar.grid.id/read/542739762/jenis-jenis-reseptor-pada-sistem-indra-
yang-dimiliki-manusia?page=all
https://repository.unair.ac.id/25568/12/12.%20Bab%202.pdf
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-anatomi-fisiologi-sistem-
pendengaran-pdf-free.html
https://health.kompas.com/read/2020/07/30/120100868/telinga-fungsi-bagian-
dan-cara-menjaga-agar-tetap
sehat?page=all#:~:text=Sebagai%20organ%20pendengaran%2C%20teling
%20memiliki,khusus%20untuk%20mengenali%20getaran%20bunyi.
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/viewFile/123/119
13