Anda di halaman 1dari 11

STRUKTUR HEWAN

“Indera Pendengaran”

Disusun Oleh :

Dina Fitria F1C421066


Deffya Fathonah F1C421026
Nurhayati F1C421016
Nur Aziza Putri F1C421006
Shahen Maudy Ayunda F1C421056
Rio Ferdinand S F1C421036

Dosen Pembimbing :
Anggit Prima Nugraha, S.Si., M.Si.

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Botani yang berjudul “Indera
Pendengaran” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan–Nya tentunya penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Tugas makalah ini dapat diselesaikan berkat berbagai bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini. Semoga semua bantuan dan
dukungan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal pahala disisi Allah
Swt. Penulis tentu menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali
kekurangan dan sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, supaya makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada penulisan ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga laporan ini dapat
bermanfaat. Terimakasih.
Mendalo Darat, 11 Meil 2022

(Penulis)
Kelompok 3
DAFTAR ISI

Cover ....................................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................................ 5
2.1 Definisi Indra Pendengaran ........................................................................................................... 5
2.2 Struktur Umum Alat Indera Pendengaran .................................................................................... 5
2.2.1 Telinga bagian luar ................................................................................................................. 5
2.2.2 Telinga Bagian Tengah ........................................................................................................... 6
2.2.3 Telinga Bagian Dalam ............................................................................................................. 6
2.3 Mekanisme Jalannya Impuls pada Alat Indera Pendengaran ....................................................... 7
2.4 Alat Indera Pendengaran Pada Berbagai Kelompok Hewan ......................................................... 8
2.4.1 Alat Indera Pendengaran pada Ikan....................................................................................... 8
2.4 2 Alat Indera Pendengaran pada Amfibi ................................................................................... 8
2.4.3 Alat Indera Pendengaran pada Reptil .................................................................................... 8
2.4.4 Alat Indera Pendengaran pada Aves ...................................................................................... 9
2.4.5 Alat indera Pendengaran pada Mamalia ............................................................................... 9
BAB III ...................................................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................................................. 9
Kesimpulan........................................................................................................................................ 10
Saran ................................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia menangkap informas dari lingkungan sekitar yangberupa
rangsangan untuk melangsungkan hidupnya denganbaik. Rangsangan tersebut
nantinya akan ditangkap oleh alat-alat tubuh yang memiliki fungsi khusus tertentu
bernama indera. Alat indera pada manusia terdiri dari 5 alat indera, yaitu mata,
hidung, telinga, kulit dan lidah. Dengan adanya alat indera tersebut, manusia dapat
memberikan respon sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu, alat alat indera
sangat dibutuhkan untuk menunjang keberlangsungan hidup. Tanpa alat indera
sebaga reseptor dalam tubuh, kita tidak mungkin menyadari perubahan suhu, kita
juga tidak mungkin mendengar atau melihat sesuatu.

Rangsangan dari lingkungan luar dapat berupa gelombang suara. Alat indera
yang berperan dalam hal ini adalah telinga. Telinga merupakan salah satu organ
yang dapat mendeteksi suara dari luar. Selain sebagai alat indera pendengaran
telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan . dengan tugas dan fungsi yang
sangat penting dari telinga ini, maka kami mencoba untuk membahas lebih detail
mengenai alat indera pendengaran.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur umum alat indera pendengaran
2. Untuk mengetahui mekanisme jalannya impuls pada alat indera
pendengaran
3. Untuk mengetahui perbandingan alat indera pendengaran pada berbagai
kelompok hewan (Ikan, amfibi, reptile, aves dan mamal)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Indra Pendengaran
Indera pendengaran merupakan salah satu indera yang berfungsi untuk
mengenali berbagai macam bunyi, menentukan lokasi sumber bunyi. Indera
pendengaran merupakan indera yang sangat penting karena tidak hanya diperlukan
untuk komunikasi tetapi juga untuk mengenali kondisi sekitar tubuh. Bunyi itu
sendiri merupakan suatu getaran yang berasal oleh benda yang menimbulkan suatu
gelombang. Organ yang berperan untuk fungsi pendengaran adalah telinga. Telinga
selain berfungsi untuk pendengaran juga berfungsi untuk keseimbangan. Secara
anatomis telinga terbagi menjadi telinga luar (auris externa), telinga tengah (auris
media) dan telinga dalam (auris interna). Telinga luar berperan seperti mikrofon
yaitu mengumpulkan bunyi dan meneruskannya melalui saluran telinga (canalis
acusticus externus) menuju telinga tengah dan telinga dalam. Getaran yang sampai
ke telinga dalam selanjutnya akan diubah menjadi rangsang listrik yang selanjutnya
akan dikirim ke pusat pendengaran di otak.

2.2 Struktur Umum Alat Indera Pendengaran


Adapun struktur umum dari alat indera pendengaran yaitu :

2.2.1 Telinga bagian luar


Telinga bagian luar terdiri dari :

• Daun telinga (pinna auricularis), berfungsi untuk menampung atau


mengumpulkan gelombang bunyi. Terdiri atas tulang rawan elastin dan
kulit. Bagian-bagian daun telinga lobula, heliks, anti heliks, tragus, dan
antitragus.
• Liang telinga atau saluran telinga merupakan saluran yang berbentuk
seperti huruf S, berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke
selaput gendang telinga. Pada 1/3 proksimal memiliki kerangka tulang
rawan dan 2/3 distal memiliki kerangka tulang sejati. Saluran telinga
mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar lilin. Rambut-rambut
alus berfungsi untuk melindungi lorong telinga dari kotoran, debu dan
serangga.
• Kelenjar sebasea berfungsi menghasilkan serumen. Serumen adalah hasil
produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas
dan partikel debu. Kelenjar sebasea terdapat pada kulit liang telinga.
2.2.2 Telinga Bagian Tengah
Bagian depan ruang telinga dibatasi oleh membran timpani,
sedangkan bagian dalam dibatasi oleh foramen ovale dan foramen rotundum.
Pada ruang tengah telinga terdapat bagianbagian sebagai berikut :
• Membran timpani Membran timpani berfungsi sebagai penerima
gelombang bunyi. Setiap ada gelombang bunyi yang memasuki lorong
telinga akan mengenai membran timpani, selanjutnya membran timpani
akan menggelembung ke arah dalam menuju ke telinga tengah dan akan
menyentuh tulang-tulang pendengaran yaitu maleus, inkus dan stapes.
Tulang-tulang pendengaran akan meneruskan gelombang bunyi tersebut
ke telinga bagian dalam.
• Tulang-tulang pendengaran Berfungsi untuk mengantarkan dan
memperbesar getaran ke telinga bagian dalam. Tulang-tulang
pendengaran yang terdiri atas maleus (tulang martil), incus (tulang
landasan) dan stapes (tulang sanggurdi). Ketiga tulang tersebut
membentuk rangkaian tulang yang melintang pada telinga tengah dan
menyatu dengan membran timpani.
Susunan tulang pendengaran ditampilkan pada gambar berikut :

• Tuba auditiva eustachius Tuba auditiva eustachius atau saluran


eustachius adalah saluran penghubung antara ruang telinga tengah
dengan rongga faring. Adanya saluran eustachius, berfungsi untuk
menjaga keseimbangan tekanan udara rongga telinga telinga tengah
dengan udara luar.

2.2.3 Telinga Bagian Dalam


Telinga dalam atau labirin terdiri atas dua bagian yaitu labirin tulang
dan labirin selaput. Dalam labirin tulang terdapat vestibulum, kanalis
semisirkularis dan koklea. Di dalam koklea inilah terdapat organ Corti yang
berfungsi untuk mengubah getaran mekanik gelombang bunyi menjadi
impuls listrik yang akan dihantarkan ke pusat pendengaran. Telinga dalam
terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan
vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semi-sirkularis. Ujung atau puncak
koklea disebut helikotrema, menghubungkan skala timpani dengan skala
vestibuli. Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap
dan membentuk lingkaran yang tidak lengkap. Koklea atau rumah siput
merupakan saluran spiral dua setengah lingkaran yang menyerupai rumah
siput.
Koklea terbagi atas tiga bagian yaitu:
a. Skala vestibuli terletak di bagian dorsal
b. Skala media terletak di bagian tengah
c. Skala timpani terletak di bagian ventral

Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfe, sedangkan skala


media berisi endolimfe. Ion dan garam yang terdapat di perilimfe berbeda
dengan endolimfe. Hal ini penting untuk proses pendengaran. Antara skala
satu dengan skala yang lain dipisahkan oleh suatu membran. Ada tiga
membran yaitu:

a. Membran vestibuli, memisahkan skala vestibuli dan skala media.


b. Membran tektoria, memisahkan skala media dan skala timpani.
c. Membran basilaris, memisahkan skala timpani dan skala vestibuli

2.3 Mekanisme Jalannya Impuls pada Alat Indera Pendengaran


Proses mendengar diawali dengan suara yang ada di sekitar, berupa getaran
atau gelombang, ditangkap oleh telinga bagian luar. Kemudian getaran diteruskan
ke saluran telinga sehingga memberi tekanan atau pukulan pada gendang
telinga (membran timpani). Ketika gendang telinga bergetar, maka getarannya akan
diteruskan ke tulang pendengaran.

Tulang pendengaran akan memperkuat getaran ini dan mengirimkannya ke


telinga bagian dalam. Saat mencapai telinga bagian dalam, getaran akan diubah
menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf pendengaran pada otak. Otak lalu akan
menerjemahkan impuls ini sebagai suara.
Perlu diketahui bahwa telinga tidak hanya berfungsi sebagai organ utama
indera pendengaran, namun juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut secara khusus didukung oleh kerja sama dengan organ lain.

2.4 Alat Indera Pendengaran Pada Berbagai Kelompok Hewan


2.4.1 Alat Indera Pendengaran pada Ikan
Ikan juga memiliki reseptor pendengaran yang letaknya pada jaringan
tulang kepalanya atau “telinga dalam”. Jaringan sel tulang kepala
densitasnya hampir sama dengan air sehingga setiap getaran suara yang
mengenai permukaan kepalanya langsung menjalar melalui jaringan ke teliga
dalam. Oleh karena itu ikan tidak memiliki telinga luar atau telinga tengah
(Wilson).

Pada ikan dalam seri Autophysi terdapat organ pendengaran yang


berhubungan dengan gelembung renang, organ tersebut deisebut Aparatus
Weber. Mekanismenya adalah jika gurat sisi menerima getaran suara maka
getaran tersebut akan diteruskan ke gelembung renang dan oleh gelembung
renang, gelombang tersebut diteruskan ke telinga dalam.

Telinga tidak membuka ke luar tubuh dan tidak memiliki gendang


telinga atau koklea. Getaran air yang disebabkan oleh gelombang suara
dihantarkan melalui tulang tengkorak ke sepasang telinga bagian dalam,
menggerakan otolit-otolit dan merangsang sel-sel rambut. Gelembung renang
ikan yang terisi oleh udara juga bergetar sebagai respons terhadap suara.

2.4 2 Alat Indera Pendengaran pada Amfibi


Beberapa jenis amfibia memiliki gurat sisi pada saat masih berbentuk
kecebong, namun tidak setelah menjadi dewasa dan hidup di darat. Amfibia
dari golongan anura sudah memiliki alat pendengaran berupa telinga tengah,
kelompok urodella belum. Telinga tengah katak memiliki membran timpani
dan selalu terisi udara. Organ tersebut memiliki cincin timpani disebut
columella yang menghubungkan membran timpani ke telinga dalam.

2.4.3 Alat Indera Pendengaran pada Reptil


Kebanyakan reptil selain ular, mempunyai telinga tengah yang
berkolumella yang terikat pada tulang kuadrat. Oleh karena itu ular kurang
begitu sensitif terhadap getaran suara di udara, lebih sensitif pada getaran
yang ada di darat.
2.4.4 Alat Indera Pendengaran pada Aves
Alat pendengaran pada burung sudah berkembang lebih baik daripada
reptil. oleh karena itu menjadi lebih sensitif. Merpati misalnya dapat
menerima getaran suara 40-14000 CPS.

2.4.5 Alat indera Pendengaran pada Mamalia


Mamalia umumnya sudah menggunakan telinga. Telinga terdiri atas
tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar
dan telinga dalam dipisahkan oleh membran timpani. Telinga tengah
dihubungkan dengan telinga dalam oleh tingkap oval dan tingkap jorong. Dua
bagian tersebut di batasi oleh membran.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas diperoleh kesimpulan bahwasannya :
1. Indera pendengaran terdapat di dalam telinga, dimana telinga terbagi
atas beberapa bagian yaitu :
a. Telinga luar, yang mnerima gelombang suara
b. Telinga tengah , dimanagelombang suara dipindahkan dari
udara ke tulang dan oleh tulang ke telinga dalam
c. Telinga dalam, diaman getaran ini diubah menjadi impuls saraf
spesifik yang berjalan melalui nervus akustikus ke susunan
saraf. Telinga dalam juga mengandung organ vestibuler yang
berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan.
2. Proses mendengar diawali dengan suara yang ada di sekitar, berupa
getaran atau gelombang, ditangkap oleh telinga bagian luar.
Kemudian getaran diteruskan ke saluran telinga sehingga memberi
tekanan atau pukulan pada gendang telinga (membran timpani).
Ketika gendang telinga bergetar, maka getarannya akan diteruskan ke
tulang pendengaran.
3. Pada indera pendengaran terbagi kedalam beberapa kelompok hewan
yaitu alat indera pendengaran Ikan, amfibi, reptile, aves dan mamal
dengan perbedaan dalam sistem mekanisme jalannya pendengaran.

Saran
Sebagai penulis kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
ini dan kami berharap kepada pembaca untuk memberi kritik dan saran yang
membangun agar pengetahuan ini dapat kita dalami dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Evelyn, C. (2004). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Irianto, K. (2010). Struktur Dan Fungsi tubuh Manusia Unuk Paramedis. Bandung :
Widya Press.

Iswari, m., & Nurhastuti. (2018). Anatomi Fisiologi Dan Genetika. Semarang: Undip
press.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles Of anatomy and Physiology.


America: United States Of america.

Anda mungkin juga menyukai