Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5

Anisa Qonitah Diyanah 518.E.0003


Noviyanti 518.E.0004
Hasna Mardhotillah 518.E.0029

Prodi : RMIK 3A

Matakuliah : Kodefikasi Terkait Sistem


Dosen Matakuliah : Dede Setiawan, S.Kep., M,Kes

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN


INFORMASI KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MAHARDIKA CIREBON
KATA PENGANTAR

Asallammualaikum.wr.wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, kami dapat
menyelesaiakan makalah ini sesuai dengan yang di harapkan, dengan adanya tugas yang di
berikan dosen pembimbing makalah yang berjudul “Anatomi dan Fisiologi Telinga” ini di
peruntukan untuk mempermudah proses kegiatan belajar mata kuliah Kodefikasi Terkait
Sistem . penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, dengan
segala keterbatasan ilmu kemampuan yang di miliki. Makalah ini tidak dapat terlaksana
dengan baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan Bapak Dede Setiawan, S.Kep., M.Kes
yang telah banyak memberikan masukan dan saran. kami menyadari dalam penulisan
makalah ini banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan.
Demikian semoga allah selalu melimpahkan karunianya, akhir kata semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.

Cirebon, Desember 2019

Penulis
Daftar isi
Halaman judul .......................................................................................................................i
Kata pengantar ......................................................................................................................ii
Daftar isi ................................................................................................................................iii

Bab I pendahuluan
1.1 tujuan ...............................................................................................................................1
1.2 tujuan ...............................................................................................................................1

Bab II pembahasan
2.1 telinga ..............................................................................................................................26
2.2 telinga luar ......................................................................................................................27
2.3 telinga tengah ..................................................................................................................29
2.4 telinga dalam ...................................................................................................................31
2.5
2.6
2.7
2.8

Bab III penutup


3.1 kesimpulan ......................................................................................................................38
3.2 saran ................................................................................................................................39

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang

Telinga adalah salah satu alat indra yang berfungsi sebagai alat pendengaran. Telinga
terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, telinga dalam. Seperti kita semua
tahu, telinga manusia adalah organ vital dari sistem sensorik tubuh. Harus tepat, telinga
merupakan organ sistem pendengaran, yang bertanggung jawab untuk indera pendengaran.
Ini melakukan fungsi utama menerima gelombang suara dan mengirimkan sinyal ke otak.
Dengan cara ini, kita dapat mendeteksi dan menginterpretasikan jenis suara yang berbeda.
Selain pendengaran, telinga kita adalah penting untuk penentuan posisi kepala dan menjaga
keseimbangan Badan.
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih
dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satunya struktur indra pendengaran.
Indra pendengaran merupakan salah satu alat pancaindra untuk mendengar. Maka dari itu
kelompok kami mencoba menjelaskan tentang bagian-bagian telinga, fisiologi pendengaran,
proses pendengaran dan gangguan pendengaran. Mengingat indra pendengaran sangat
penting bagi manusia, maka besar harapan kelompok kami dengan adanya makalah ini
mampu menambah pengetahuan mengenai materi indra pendengaran.

1.2 tujuan
 untuk mengetahui anatomi dari telinga
 untuk mengetahui fisiologi dari telinga
 untuk mengetahui bagian-bagian dari telinga
 untuk mengetahui fungsi dari bagian telinga
 untuk mengetahui penyakit-penyakit pada telinga
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Telinga
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran
dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima
rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

Gambar 2.1.1 Bagian dari Telinga Manusia dan Fungsinya

Bagian dari Telinga Manusia


Tiga bagian utama dari telinga manusia adalah telinga luar, telinga tengah, dan telinga
bagian dalam. Kerja dari telinga manusia adalah sedemikian rupa sehingga gelombang suara
melakukan perjalanan dari telinga luar ke telinga tengah, yang kemudian diteruskan ke
telinga bagian dalam bentuk gelombang kompresi.
Di telinga bagian dalam, gelombang kompresional diubah menjadi impuls listrik yang
dirasakan oleh otak. Dengan cara ini, kita dapat mendengar dan membedakan berbagai jenis
suara. Mari kita bahas secara singkat tentang bagian-bagian yang berbeda dari telinga
manusia dan peran mereka dalam mendengar.
2.2 Telinga luar

Gambar 2.2.1 Telinga bagian luar

Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun
telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna,
Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani.
Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga
dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar
berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini
merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.

Telinga luar atau telinga bagian luar adalah bagian terlihat dari telinga, yang berfungsi
sebagai organ pelindung untuk gendang telinga. Ini mengumpulkan dan memandu gelombang
suara masuk ke telinga tengah. Telinga luar terdiri dari dua bagian berikut.

 Telinga Flap (Pinna) - Gelombang suara masuk ke telinga melalui flap telinga atau
pinna.
 Saluran Telinga (Meatus) - Saluran telinga adalah sekitar 2 cm. Ini menguatkan
gelombang suara dan channelizes mereka ke telinga tengah. Kelenjar keringat yang
hadir dalam saluran ini, yang mensekresi kotoran telinga.

Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus,
dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakan membrana
timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi mata.
Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali
lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan
gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus. Tepat di depan
meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kaput mandibula dapat
dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus auditorius eksternus ketika membuka dan
menutup mulut.

Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Sepertiga lateral


mempunyai kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga medial
tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada
membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa,
yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri
telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya
mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit. Di dalam saluran
terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau
kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki
rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga
dalam. Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagai otitis Eksterna. Hal ini biasanya
terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi masalah bagi penderita diabetes
mellitus (DM/sakit gula)

Aurikula berfungsi mengumpulkan getaran udara, bentuknya berupa lempeng tulang


rawan yang elastis yang ditutupi kulit, memiliki otot intrinsic dan ekstrinsik serta di persarapi
oleh nervus fasialis. Seluruh permukaan diliputi kulit tipis dengan lapisan subkutis pada
permukaan anterolateral, serta di temukan rambut kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.

Meatus akustikus eksternal merupakan tabung berkelok – kelok yang terbentang


antara aurikula dan membrane tempani, berfungsi menghantarkan gelombang suara dari
aurikula ke membrane tempani.

Pada bagian luar banyak ditemukan rambut yang berhubungan dengan kelenjar
sebasea, sedangkan dalam liang ditemukan serumen berwarna coklat yang berfungsi sebagai
pelindung. Seruman merupakan modifikasi kelenjar keringat bergabung dengan kelenjar
sebasea yang bermuara langsung ke permukaan kulit
2.3 Telinga Tengah

Gambar 2.3.1 Telinga bagian tengah

Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan
kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membrana timpani
terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga, Membran
ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dan translulen.Telinga
tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah)
dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungan dengan beberapa sel berisi
udara di bagian mastoid tulang temporal.

Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes. Osikuli
dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantu hantaran
suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah, yang
memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela
oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalan ke getaran suara.
Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kaki stapes ditahan oleh yang
agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela bulat maupun jendela oval mudah
mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapat mengalami kebocoran ke telinga
tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1mm
panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingah ke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii
tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksi otot palatum ketika melakukan manuver
Valsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan
menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer.

Maleus dan incus berputar pada sumbu anterior posterior yang berjalan melalui :

1. Legamentum yang menghubungan prosesus anterior malleus dengan dinding anterior


kafumtimpani.

2. Prosesus anterior maleus dengan prosesus brevis inkudis

3. Ligamentum yang menghubungkan prosesus bepis inkudis dengan dinding posterior


kafum timpani.

Tuba auditiva merupakan bagian yang meluas dari diding anterior kavum timpani ke
bawah, depan, dan medial sampai ke nasofaring. Bagian 1/3 posterior terdiri atas tulang dan
2/3 anterior tulang rawan . berhubungan dengan nasofaring setelah berjalan di atas muskulus
konstriktor faring superior. Tuba auditiva berfungsi membuat seimbang tekanan udara dalam
kavum timpani dan nasofaring.

Antrum mastoideum merupakan bagian yang terletak di belakang kavum timpani


dalam pars petrosa ossis temporalis bentuknya bundar dengan garis 1 cm. diding anterior
berhubungan dengan kavum timpani dan dinding posterior memisahkan antrum dari sinus
sigoideum dan sereblum.

Sellulae mastoidea yaitu prosesus mastoideus mulai berkembang pada tahun ke dua
kehidupan.Sellulae mastoid adalah suatu rongga yang berhubungan dalam prosessus
mastoid,berhubungan dengan antrum dan kavum timpani sebelah atasnya serta dilapisi
membrane mukosa.

Telinga tengah, terletak di antara telinga luar dan telinga bagian dalam, merasakan
gelombang suara dari telinga luar dalam bentuk gelombang tekanan. Telinga tengah adalah
rongga berisi udara dan terdiri dari bagian-bagian berikut.
 Gendang telinga (membran timpani) - Gendang telinga adalah selaput tipis yang
bertindak sebagai partisi antara telinga luar dan telinga tengah. Bergetar secepat itu
menerima gelombang suara, dan mengubah energi suara menjadi energi mekanik.
 Hammer (Malleus) - Ini adalah tulang kecil, yang terletak di sebelah gendang telinga.
Karena terletak berdekatan dengan gendang telinga, getaran dari gendang telinga
menyebabkan hammer bergetar.
 Anvil (Incus) - Anvil adalah tulang lain kecil di samping hammer, itu bergetar dalam
menanggapi getaran hammer.
 Stirrup (Stapes) - Serupa dengan hammer dan anvil, sanggurdi adalah tulang kecil di
telinga tengah. Akhirnya, juga bergetar dan melewati gelombang kompresional ke
telinga bagian dalam.

2.4 Telinga Dalam (Labyrinth)

Telinga bagian dalam, seperti namanya, adalah bagian terdalam dari telinga. Hal ini
diisi dengan zat seperti air dan terdiri dari baik pendengaran dan keseimbangan organ.
Telinga bagian dalam terdiri dari bagian-bagian berikut.
 Koklea (rumah siput)- ini koklea atau tabung spiral adalah struktur digulung yang
dapat meregang sekitar 3 cm. Lapisan membran koklea terdiri dari sel-sel saraf
banyak. Sel-sel saraf mirip rambut merespon secara berbeda terhadap berbagai
frekuensi getaran, yang akhirnya mengarah ke generasi impuls listrik.
 Saluran setengah lingkaran - Ini adalah loop berisi cairan, yang melekat pada koklea
dan membantu dalam mempertahankan keseimbangan.
 Auditory Saraf - ini impuls listrik, yang dihasilkan oleh sel-sel saraf, yang kemudian
diteruskan ke otak.

Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk
pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII
(nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari
komplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint.
Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajat satu
sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Organ ahir
reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.

Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan dua
setengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakan organ
Corti.. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya, Labirin membranosa
terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubungan langsung dengan cairan
serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis.

Labirin membranosa tersusun atas utrikulus, sakulus, dan duktus semisirkularis,


duktus koklearis.

 Atrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gempeng terpaut pada tempatnya
oleh jaringan ikat. Disini terdapat saraf (nervus akustikus) pada bagian depan dan
sampingnya ada daerah yang lonjong yang disebut macula akustika utrikola. pada dinding
belakang atrikus ada muara dari duktus semisirkularis dan pada dinding depannya ada
tabung halus disebut utrikulosa sirkularis, saluran yang menghubungkan atrikulus dengan
sakulus.

 Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagian depan
dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, tempat terdapatnya nervus
akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-serabut halus cabang nervus
akustikus yang berakhir pada macula akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada
duktus reunien yang menghubungkan sakulus dengan duktus koklearis, di bagian sudut
sakulus ada saluran halus disebut duktus endolimfatikus, berjalan melalui aquaduktus
vestibularismenuju permukaan bagian bawah tulang temporalis dan berakhir sebagai
kantong buntu disebut sakus endolimfatikus yang terletak tepat di lapisan otak duramater.

 Duktus semisirkularis, ada tiga tabung selaput semisrkularis yang berjalan dalam kanalis
semisrkularis (superior, posterior, dan lateralis). Penampangannya kira-kira sekitar
sepertiga penampang kanalis semisirkularis. Bagian duktus yang melebar disebut ampula
selaput. Setiap ampula mengandung satu celah siklus, sebelah dalam ada Krista ampularis
yang terlihat menonjol kedalam yang menerima ujung-ujung saraf.
 Duktus koklearis merupakan saluran yang berbentuk agak segitiga seolah-olah membuat
batas pada koklea timpani. Atap duktus koklearis terdapat membrane vestibularis pada
alasnya terdapat membran basilaris. Duktus koklearis mulai dari kantong buntu (seikum
vestibular) dan berakhir tepat diseberang kanalis lamina spiralis pada kantong buntu
(seikum ampulare) pada membrane basilaris ditemukan organ korti sepanjang duktus
koklearis yang merupakan hearing sense organ.
Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan mediolus terdapat ganglion spiralis
yang sebagaian besar diliputi tulang bagian bawah dan menyatu dengan membrane basilaris
melintasi duktus koklearis dan melekat pada ligamentum basilaris.

 Membran basilaris : dibentuk oleh lapisan serat – serat kolagen, permukaan bawah
yang menghadap skala timpani diliputi oleh jaringan ikat fibbrosa yang mengandung
pembuluh darah.

 Membran vestibularis : suatu lembaran jaringan ikat tipis, diliputi pada permukaan
atas vestibular oleh pelapis rongga perilimf yaitu jaringan epitel selapis gepeng yang
terdiri atas sel mesenkim.

 Dektus koklearis : dektus ini mengandung pigmen, bentuknya lebih tinggi dan tidak
beraturan, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang banyak mengandung kapiler yang
disebut stria vaskularis. Dektus koklearis merupakan tempat sekresi endolimf dan
termasuk organ korti.

Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada
tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea,
yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe. Di labirin osea terdapat koklea,
vestibulum, kanalis semisirkularis.

 kolea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian yaitu
skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli
berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut
tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui
tingkap bulat. Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau
membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas
membran basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara
menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel
rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel
rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis.

 Vetibulum, bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum ini membuka fenestra
ovale dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerima muara kanalis
semisirkularis

 Kanalis semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran yang terdiri dari 3


saluran. Saluran yang satu dengan yang lainnya membentuk sudut 90%, kanalis
semisrkularis superior, kanalis semisirkularis posterior dan kanalis semisirkularis
lateralis.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Bagian
luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang
telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga
atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Telinga tengah
meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan
sanggurdi atau stapes). Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah
rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe &
labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.

3.2 SARAN

Dengan kita mempelajari anatomi mata dan telinga di harapkan dan membantu dalam
proses pembelajaran dan kita semua dapat memahami dan mengetahui bagian-bagian dari
telinga serta anatomi dari telinga .
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin, Drs, H. 2006. anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Penerbit buku
kedokteran EGC, Jakarta

Watson roger, 2002. anatomi dan fisiologi untuk perawat edisi 10. penerbit buku kedokteran
EGC, Jakartaa

C.Pearce evelyn, 2002. natomi dan fisiologi untuk paramedic. Penerbit PT Gramedia pustaka
utama, Jakarta

h.m djauhari, 2009. pengantar fisiologi tubuh manusia. Bina rupa aksara publisher.
Tanggerang

saputra lindo, eva luvina dwisong, 2009. anatomi dan fisiologi untuk keperawatan dan
paramedic. Bina rupa aksara. Tanggerang selatan

Anda mungkin juga menyukai