Anda di halaman 1dari 10

FARMAKOLOGI

“ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON”

Kelompok 6
Anisa Qonitah Diyanah 518.E.0003
Noviyanti 518.E.0004
Muhammad Fikri Septiawan 518.E.0005
Fanara Hidayah R 518.E.0008
Hasna Mardhotilah 518.E.0029

RMIK
Pengertian Antibiotik

Antibiotik adalah substansi yang dihasilkan oleh berbagai


species mikroorganisme yang menekan pertumbuhan
mikroorganisme lain dan akhirnya menghancurkannya. Saat
ini istilah antibiotik termasuk didalamnya antibakteri sintetik
seperti sulfonamide dan quinolone yang bukan merupakan
produk mikroba.

Antibiotik berbeda dalam hal fisik, kimia dan sifat farmakologi,


spektrum antibakteri dan mekanisme kerjanya. Pengetahuan
tentang mekanisme molekular replikasi bakteri, jamur dan
virus membantu upaya menemukan senyawa yang dapat
menghambat daur hidup mikroorganisme
Penggolongan Antibiotik

Antibiotik berdasarkan struktur Antibiotik berdasarkan mekanisme


kimiawinya dapat digolongkan kerjanya, dapat digolongkan
sebagai berikut: sebagai berikut:

 Menghambat sintesis dinding sel


 Antibiotik beta laktam, yang bakteri sehingga menghambat
termasuk antibiotik beta laktam perkembang biakan dan
Contoh: benzyl penisilin, menimbulkan lisis.
oksisilin, fenoksimetilpenisilin, Contoh: penisilin dan sefalosforin.
 Mengganggu keutuhan membran
ampisilin, sefalosporin, azteonam.
sel, mempengaruhi permeabilitas
 Tetrasiklin
sehingga menimbulkan kebocoran
Contoh: tetrasiklin, oksitetrasiklin, dan kehilangan cairan intraseluler.
demeklosiklin. Contoh: nistatin.
KUINOLON
Quinolone atau kuinolon merupakan salah satu golongan
antibiotik yang tidak diisolasi dari organisme, melainkan disintesis
secara kimiawi. Kuinolon pertama kali disintesis dari obat anti-
malaria chloroquine, dan disebut sebagai nalidixic acid. Agen-agen
antibiotik golongan kuinolon selanjutnya disintesis melalui
manipulasi rantai samping atau side chain, maupun manipulasi inti
dari stuktur kimia kuinolon pertama. Kuinolon bekerja dengan cara
menghambat replikasi dan transkripsi DNA bakteri, yang akhirnya
menyebabkan kematian sel bakteri.
Klasifikasi Kuinolon

Kuinolon generasi pertama memiliki aktivitas


terhadap bakteri gram negatif aerob dan sedikit
aktivitas terhadap bakteri gram prositif aerob dan
bakteri anaerob.

Generasi kedua, yang lebih dikenal sebagai


fluorokuinolon, memiliki aktivitas yang lebih tinggi,
sehingga dapat bekerja pada lebih banyak bakteri
gram negatif dan cukup banyak bakteri gram positif.
Lanjutan Klasifikasi Kuinolon

Generasi ketiga lebih poten terhadap bakteri


gram positif, khususnya bakteri
pneumococci, disertai dengan aktivitas yang
baik terhadap bakteri anaerob.

Generasi keempat kuinolon memiliki


aktivitas dengan cakupan yang superior, baik
terhadap pneumococci maupun bakteri
anaerob
STRUKTUR INTI KUINOLON

Posisi 1 berperan dalam menentukan potensi agen, farmakokinetik,


dan interaksi dengan teofilin.
Posisi 2 menentukan aktivitas anti-bakteri yang timbul melalui
pengaruh terhadap afinitas enzim bakteri.
Posisi 3 dan 4 juga berperan dalam metal chelation dan interaksi
dengan kation divalen dan trivalen
Adanya methoxy pada posisi 5 dapat meningkatkan aktivitas agen
terhadap bakteri gram positif, tetapi juga meningkatkan
pototoksisitas.
Lanjutan Struktur inti kuinolon

Penambahan atom fluorin pada posisi 6 akan


menghasilkan fluorokuinolon, yang juga meningkatkan
penetrasi obat ke dalam sel bakteri dan meningkatkan
aktivitas agen terhadap bakteri gram negatif.
Posisi 7 juga menentukan toksisitas sistem saraf pusat dari
kuinolon
Halogen pada posisi 8 dapat meningkatkan waktu paruh,
absorpsi, dan aktivitas terhadap bakteri anaerob, akan
tetapi dapat terjadi peningkatan fototoksisitas senyawa
yang mengalami dihalogenisasi.
MACAM-MACAM GOLONGAN
KUINOLON

1. Asam nalidiksat dan norfloksasin 
2. Siprofloksasin 
3. Ofloksasin
4. Levofloksasin
5. Moksifloksasin
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai