2013
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
pertolongannya kami dapat menyelesaikan rangkaian makalah yang berjudul “Perawatan
Telinga“ . Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaanya , tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik .
Tentukan ada hal hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah
ini karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama dan manyadari betapa pentingnya kesehatan terutama bagian telinga dalam
tubuh kita.
Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari
orang orang yang ahli bidangnnya , karena itu kani harapakan hal ini juga dapat berguna bagi
kita semua .
Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita capai kehidupan yang lebih
baik dan kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................................................
BAB II
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi menjaga dan tidak menjaga kebersihan telinga
BAB III
BAB IV
PENUTUP ......................................................................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULAN
Bukan hanya itu saja , kita juga tidak dapat berkomunikasi dengan baik layanya orang
normal. Oleh karena itu kita harus menyadari begitu pentingnya perawatan telinga dalam
kehidupan sehari-hari.
.
Bab I Pendahuluan
Bab II Landasan Teori
Bab III Pembahasan
Bab IV Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga
banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata
memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan
fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris
pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam
sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan
interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak
melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).
1. Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun
telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna,
Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani.
Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga
dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar
berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini
merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang
disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit
serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang
meneruskan suara ke telinga dalam.Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagai otitis
Eksterna. Hal ini biasanya terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi
masalah bagi penderita diabetes mellitus (DM/sakit gula)
2. Telinga tengah
Telinga tengah adalah rongga udara di belakang gendang telinga, yang meliputi, 3
tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes).
Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga tengah.Getaran suara yang diterima oleh
gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang
pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang
merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan
terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah
tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius menghubungkan ruangan
telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachius dan
telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan
mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas. Rasa tuli
disebabkan adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah
turun, sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Perbedaan ini dapat
diatasi dengan mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.
Peradangan atau infeksi pada bagian telinga ini disebut sebagai Otitis Media.Teknik
menghafal 3 macam tulang pendengaran supaya tidak terbalik,sbb : 3 tulang pendengaran
adalah martil, landasan dan sanggurdi. Tekniknya adalah perhatikan huruf belakang setiap
nama tulang pendengaran, dan samakan dengan huruf depan nama yang berikutnya (Marti(l),
(l)anda(san), (san)ggurdi) yang penting kita tau huruf depan /kata depannya ,,, (Graciella
Eunike Satriyo.Sanjose,Bali 2011)
3. Telinga dalam
Potongan melintang koklea. Endolimfe terdapat di skala media - daerah hijau terang
pada tengah diagram.Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian
rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin
membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.
Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea
terdiri dari tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari
skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut
tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap
bulat.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner
dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat
organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari
sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari
gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan
saraf vestibulokoklearis.
4. Kepenuhan aural . Kepenuhan aural adalah perasaan penuh atau tekanan dalam
telinga.
4. Penyebab penyakit Perikondritis
Penderita penyakit ini biasanya mengeluhkan daun telinga yang membengkak,
merah, panas, terasa nyeri, jika ditekan terasa sakit. Pembengkakan daun telinga itu
menjalar ke bagian belakang daun telinga sehingga sangat menonjol.
5. Penyebab penyakit Radang Telinga
1. Mengalami sakit tenggorokan.
2. Merasakan nyeri pada telinga.
3. Cairan telinga menjadi kering.
4. Kehilangan keseimbangan.
5. Mengalami gangguan untuk mendengar.
6. Penyebab penyakit Labirinitis
1. Kehilangan keseimbangan (disekuilibrium)
2. Mengalami kesulitan untuk fokus karena pergerakan mata yang tidak
disengaja
3. Menunjukkan gejala-gejala Tuli
4. Mual
5. Muntah-muntah
6. Pusing
7. Infeksi bakteri dan virus
8. Menderita Kolesteatoma
7. Penyebab batu telinga, kotoran di telinga yang dibiarkan dalam kurun waktu yang
lama dan menumpuk.
8.
PEMBAHASAN
3.1. PEMBAHASAN
Kebersihan telinga adalah kondisi dimana telinga (alat indera pendengar) itu dalam
keadaan yang bersih, tanpa kotoran dan tanpa penyakit yang terjangkit dalam telinga).
Dampak yang ditimbulkan dari tidaknya merawat telinga yakni terjangkitnya berbagai
macam penyakit telinga, bisa terinfeksi dari bakteri dan virus.
Solusi dalam perawatan mauoun pencegahan penyakit yang terjadi di telinga yakni
dengan selalu menjaga kebersihan telinga dengan benar dan tepat. Jika terjangkit penyakit
segera diatasi atau diobati.
Faktor yang mempengaruhi seseorang tidak merawat kesehatan telinga yakni malas,
tidak respon dengan kondisi fisiknya, tidak tahu cara membersihkan telingan, dan tidak
mempunyai pengetahuan untuk membersihkan telinga.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
4.2. Saran
Broek Van Den.2009.Buku Saku Ilmu Kesehatan Ten ggorokan, Hidung, dan
Telinga Edisi 12, Jakarta : Buku Kedokteran EGC
https://www.google.com/#q=FAKTOR-FAKTOR+YANG+MEMPENGARUHI+meniere
http://www.adipedia.com/2011/02/tinnitus-penyakit-telinga-berdengung.html
http://www.anneahira.com/macam-macam-penyakit-telinga.htm
http://www.anneahira.com/macam-penyakit-pada-telinga.htm
http://health.detik.com/readpenyakit/576/perikondritis?mode_op=penyebab
http://www.doktergaul.com/tentang/faktor-penyebab-penyakit-tuli.html
https://www.google.com/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-
US:official&q=faktor+labirintitis&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.52434380,d.bmk,pv.xjs.s.en_
US.RJfod4swqLE.O&biw=1366&bih=606&dpr=1&um=1&ie=UTF-
8&hl=en&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=q_Y8UpPkEsGUrgf_i4HYDg