Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


PERAWATAN TELINGA

Di Susun Oleh
Kelompok 4

1. Rani (PO713202191048)
2. Putri Lutfiah Sari (Po713202191044)
3. St. Khadija ma'mun (
4. Wulandari (Po713202191061)

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


TA 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
pertolongannya kami dapat menyelesaikan rangkaian makalah yang berjudul “Perawatan
Telinga“ . Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaanya , tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik .

Tentukan ada hal hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah
ini karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama dan manyadari betapa pentingnya kesehatan terutama bagian telinga dalam
tubuh kita.

Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari
orang orang yang ahli bidangnnya , karena itu kani harapakan hal ini juga dapat berguna bagi
kita semua .

Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita capai kehidupan yang lebih
baik dan kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya , 20 September 2013

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I 

PENDAHULUAN .........................................................................................................

1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………........

            1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………….....

            1.3. Manfaat Pembaca …………………………………………………......

1.4. Sistematika Penulisan ...........................................................................

BAB II

LANDASAN TEORI ................................................................................................

2.1. Pengertian telinga ....................................................................................

2.2. Struktur Telinga .......................................................................................

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi menjaga dan tidak menjaga kebersihan telinga

2.4. Penyakit-penyaki yang ditimbulkan karena tidak menjaga kebersihan telinga

2.5. Solusi penyembuhan ................................................................................

BAB III

PEMBAHASAN DAN LAPORAN HASIL PENELITIAN ....................................

3.1. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................

BAB IV

PENUTUP ......................................................................................................................

4.1. Simpulan .................................................................................................


4.2. Saran ........................................................................................................

 DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Seorang manusia diciptakan Tuhan begitu sempurna dan untuk mensyukuri


kebesarannya kita harus menjaga apa yang telah diberikannya kepada kita. Seperti saja
kondisi anggota tubuh yang sempurna tanpa sedikitpun ada yang cacat (tidak sempurna)
bahkan berubah dari wujud yang tidak sesuai itulah yang diharapkan oleh semua manusia
didunia , namun kadang kala kita tidak menyadari seberapa pentingnya kita menjaga semua
itu contohnya saja telinga

Semakin berkembangnya teknologi didunia semakin besar dampak yang ditimbulkan


oleh teknologi tersebut. Banyaknya kalangan remaja yang menggunakan Handset (microfon)
yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari membuat kita merasa kasihan. Mereka tidak
menyadari akan dampak yang akan terjadi dalam diri mereka. Misalnya saja semakin
berkurangnya pendengaran dalam telinga kita , pecahnya gendang telinga , hingga mangalami
tuli.

Bukan hanya itu saja , kita juga tidak dapat berkomunikasi dengan baik layanya orang
normal. Oleh karena itu kita harus menyadari begitu pentingnya perawatan telinga dalam
kehidupan sehari-hari.
.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah kebersihan telinga itu perlu dijaga ?


2. Apakah dampak negatif dari tidak merawat telinga ?
3. Bagaimana solusi untuk menjaga telinga agar tetap sehat ?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang tidak merawat telinga ?

1.3 MANFAAT PEMBACA

1. Untuk mengetahui seberapa pentingnya kita menjaga kebersihan telinga


. 2. Untuk mengetahui dampak negatif dan positif menjaga kebersihan telinga
3. Untuk mengetahui tips-tips untuk menjaga kebersihan telinga

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I Pendahuluan
Bab II Landasan Teori
Bab III Pembahasan
Bab IV Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN TELINGA

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga
banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata
memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan
fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris
pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam
sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan
interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak
melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).

2.2 STRUKTUR TELINGA

Telinga manusia merupakan organ yang sangat kompleks. Telinga manusia


merupakan saluran yang terbuka dibagian luar dan bersatu dengan tulang tengkorak. Telinga
merupakan organ tubuh yang berfungsi utuk mendengar suara atau bunyi. Suara yang dapat
kita dengar adalah suara-suara yang memiliki frekuensi antara 20 Hz-20.000 Hz. Bagian
bagian telinga terbagi atas tiga bagian, yaitu telinga luar (auris extema), telinga tengah (auris
extema), dan telinga dalam (auris intema).

1. Telinga luar

Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun
telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna,
Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani.
Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga
dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar
berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini
merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang
disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit
serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang
meneruskan suara ke telinga dalam.Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagai otitis
Eksterna. Hal ini biasanya terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi
masalah bagi penderita diabetes mellitus (DM/sakit gula)

2. Telinga tengah

Telinga tengah adalah rongga udara di belakang gendang telinga, yang meliputi, 3
tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes).
Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga tengah.Getaran suara yang diterima oleh
gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang
pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang
merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan
terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah
tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius menghubungkan ruangan
telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachius dan
telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan
mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas. Rasa tuli
disebabkan adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah
turun, sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Perbedaan ini dapat
diatasi dengan mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.
Peradangan atau infeksi pada bagian telinga ini disebut sebagai Otitis Media.Teknik
menghafal 3 macam tulang pendengaran supaya tidak terbalik,sbb : 3 tulang pendengaran
adalah martil, landasan dan sanggurdi. Tekniknya adalah perhatikan huruf belakang setiap
nama tulang pendengaran, dan samakan dengan huruf depan nama yang berikutnya (Marti(l),
(l)anda(san), (san)ggurdi) yang penting kita tau huruf depan /kata depannya ,,, (Graciella
Eunike Satriyo.Sanjose,Bali 2011)

3. Telinga dalam
Potongan melintang koklea. Endolimfe terdapat di skala media - daerah hijau terang
pada tengah diagram.Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian
rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin
membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.
Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea
terdiri dari tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari
skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut
tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap
bulat.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner
dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat
organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari
sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari
gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan
saraf vestibulokoklearis.

2.3. PENYAKIT-PENYAKIT YANG DITIMBULKAN KARENA TIDAK MENJAGA


KEBERSIHAN TELINGA

1. Tinnitus adalah perasaan mendengar bunyi atau suara lain di kepala.


2. Tuli yaitu apabila pendengaran menurun dan terjadi dengan berat sehingga
kemungkinan pendengaran akan rusak dan tidak dapat mendengar lagi secara normal.
3. Penyakit Meniere adalah gangguan yang menyerang telinga bagian dalam dan spontan
menyebabkan vertigo, dibarengi dengan gangguan pendengaran yang fluktuatif,
telinga berdenging (tinnitus), dan rasa tekanan di telinga.
4. Perikondritis merupakan radang yang menyerang tulang rawan daun telinga.
5. Radang telinga merupakan peradangan pada telinga yang disebabkan oleh adanya
penjalaran infeksi dari tenggorok.
6. Labirinitis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dan
pembengkakan labirin (telinga dalam).
7. Terdapat batu di teinga, yakni kotoran telinga yang mengeras akibat jarang
dibersihkan.
8. Cukul batu di telinga

2.4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENJAGA DAN TIDAK


MENJAGA TELINGA

1. Penyebab penyakit Tinitus


Faktor penyebab terjadinya gangguan pendengaran, antara lain:
a. Faktor genetik
b. Faktor didapat, misalnya akibat terjadi infeksi, neonatal hiperbilirubinemia (terjadi
pada bayi yang baru lahir), masalah perinatal (prematuritas, anoksia berat), konsumsi
obat ototoksik (beberapa golongan antibiotika), terjadi trauma (fraktur tulang
temporal, pendarahan pada telinga tengah atau koklea, dislokasi osikular, dan trauma
suara), dan neoplasma (misalnya, tumor pada telinga tengah).
2. Penyebab penyakit Tuli
1. Terjadi masalah dalam mekanisme daerah saluran telinga yang adanya halangan
yang masuk ke dalam telinga merupakan salah satu penyebab pendengaran
berkurang. Selain itu juga dapat berupa adanya kerusakan pada daerah saraf dan
juga sakur saraf pada pendengarannya, hal ini kebayakan disebut sebagai
sensorineural. Penggolonagan sensorineural sendiri dapat digolongkan menjadi
penuruna fungsi pendengaran sensonik dan juga penurunan funsi pendengaran
neural, pada kasus penurunan pendengaran sensonik dapat diakibatkan karena
adanya faktor keturunan akan tetapi juga dapat diakibatkan dari faktor lainnya
seperti infeksi virus yang terjadi di dalam telinga dan juga akibat trauma akustik.

Sedangkan penurunan neural dapat di akibatkan karena infeksi dan bebagai


macam penyakit otak dan juga saraf.
2. Pada umumnya Berkurangnya Pendengaran dapat diketahui dengan adanya
gejala yang muncul berupa penderita akan mendengar suara gemurug dari dalam
telinga, berkurangnya pendengaran yang biasanya normal menjadi adak menurun,
terjadi kelelahan dan juga iritasi pada pendengaran akibatnya akan merasakan
keseimbangan terganggu dan juga pusing pada bagian kepala dan bukan tidak
mungkin bisa mengakibatkan pinsan bagi penderitanya.
3. Penyebab penyakit Meniere
1. Vertigo yang berulang. Vertigo adalah sensasi yang mirip dengan pengalaman
ketika tubuh berputar cepat beberapa kali dan tiba-tiba berhenti. Tubuh akan
merasa seolah-olah ruangan berputar dan kehilangan keseimbangan.

Episode vertigo terjadi tanpa peringatan dan biasanya berlangsung selama 20


menit sampai dua jam atau lebih, bahkan hingga 24 jam. Vertigo yang berat dapat
menyebabkan mual dan muntah.

2. Gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran pada penyakit Meniere dapat


berfluktuasi, terutama pada permulaan penyakit. Kebanyakan penderita Meniere
mengalami gangguan pendengaran permanen akhirnya.

3. Tinnitus. Tinnitus adalah suara dering, mendengung, meraung, bersiul atau


mendesis di telinga. Pada penyakit Meniere, tinnitus sering terdengar pada nada
rendah.

4. Kepenuhan aural . Kepenuhan aural adalah perasaan penuh atau tekanan dalam
telinga.
4. Penyebab penyakit Perikondritis
Penderita penyakit ini biasanya mengeluhkan daun telinga yang membengkak,
merah, panas, terasa nyeri, jika ditekan terasa sakit. Pembengkakan daun telinga itu
menjalar ke bagian belakang daun telinga sehingga sangat menonjol.
5. Penyebab penyakit Radang Telinga
1. Mengalami sakit tenggorokan.
2. Merasakan nyeri pada telinga.
3. Cairan telinga menjadi kering.
4. Kehilangan keseimbangan.
5. Mengalami gangguan untuk mendengar.
6. Penyebab penyakit Labirinitis
1. Kehilangan keseimbangan (disekuilibrium)
2. Mengalami kesulitan untuk fokus karena pergerakan mata yang tidak disen-
gaja
3. Menunjukkan gejala-gejala Tuli
4. Mual
5. Muntah-muntah
6. Pusing
7. Infeksi bakteri dan virus
8. Menderita Kolesteatoma
7. Penyebab batu telinga, kotoran di telinga yang dibiarkan dalam kurun waktu yang
lama dan menumpuk.
8.

2.5. SOLUSI PENYEMBUHAN

1. Solusi penyembuhan penyakit Tinitus


 Pada penyakit Tinittus tidak ada perawatan secara spesifik, karena bisa
menghilang dengan sendirinya
 Dengan otolaryngologists
2. Solusi penyembuhan penyakit Tuli
 Pemberian obat-obatan tirah baaring
 Diet rendah garam
 Menghindari kebiasaan buruk konsumsi alkohol dan rokok
 Operasi
 Serta terapi oksigen hyperbarik (terapi oksigen yang dilakukan dalam
sebuah ruangan bertekanan udara tinggi)
3. Solusi penyembuhan penyakit Meniere
 Tidak ada obat untuk penyakit Meniere, tetapi sejumlah cara dapat
membantu mengelola gejala-gejalanya. Penelitian menunjukkan bahwa
kebanyakan penderita penyakit Meniere merespon terhadap pengobatan,
meskipun gangguan pendengaran jangka panjang sulit dicegah.
 Rehabilitasi.
Jika mengalami masalah dengan keseimbangan tubuh selama mengalami
ertigo, rehabilitasi vestibular akan sangat membantu. Tujuan dari terapi ini
adalah untuk membantu tubuh dan otak mengembalikan kemampuan untuk
memproses informasi dengan benar.
 Alat bantu pendengaran.
Dokter bisa merujuk ke audiolog untuk mendiskusikan apakah alat bantu
pendengaran dapat menjadi pilihan terbaik.
 Perangkat Meniett.
Perangkat yang disebut generator pulsa Meniett memberikan tekanan ke
saluran telinga melalui tabung ventilasi. Pengobatan ini dilakukan di rumah
tiga kali sehari selama lima menit.
 Suntikan obat ke telinga bagian tengah
Obat disuntikkan ke dalam telinga tengah dan kemudian diserap ke dalam
telinga bagian dalam untuk memperbaiki gejala vertigo:
1. Gentamisin, antibiotik yang meracuni ke telinga dalam, mengurangi
keseimbangan telinga. Metode ini sering berhasil mengurangi frekuensi dan
tingkat keparahan vertigo. Risikonya, terjadi gangguan pendengaran lebih
lanjut.

2. Steroid juga dapat membantu mengendalikan serangan vertigo pada


beberapa orang. Meskipun deksametason sedikit kurang efektif dibanding
gentamisin, deksametason lebih kurang berisiko.
 Operasi
Jika serangan vertigo yang berhubungan dengan penyakit Meniere sangat
parah dan perawatan lainnya tidak dapat membantu, operasi nampaknya
menjadi pilihan.

4. Solusi penyembuhan penyakit Perikondritis


Paling efektif untuk menyembuhkan penyakit ini adalah dengan tobramisin. Selain
itu dengan mengompres telinga.
5. Solusi penyembuhan penyakit Radang Telinga
Pengobatan yang paling tepat untuk mengatasi radag telinga hanya dengan Jelly
Gamat Luxor. Obat alternatif Radang Telinga Jelly Gamat Luxor merupakan makanan
kesehatan yang terbuat dari teripang laut yang diolah secara klinis dengan tekhnologi
yang modern. Selain itu obat alternatif radang telinga Jelly Gamat Luxor yang
memiliki kemampuan mengatasi beragam jenis penyakit juga bias dijadikan sebagai
obat untuk radang telinga alami tanpa efek samping. Dengan mengkonsumsi obat
herbal Jelly Gamat Luxor segala keluhan yang dirasakan akibat radang telinga dapat
teratasi dengan baik.
6. Solusi penyembuhan penyakit Labirinitis
 Hindari gerakan atau perubahan posisi dengan tiba-tiba, seperti berdiri tegak
dari posisi duduk terlalu cepat
 Hindari tempat yang terang benderang
 Segera mencari pengobatan untuk setiap infeksi telinga
7. Solusi penyembuhan batu pada telinga
 Beli obat tetes di apotik
 Teteskan obat sesuai petunjuk
 Lakukan tindakan irigasi, menggunakan suntikan
 Semprotkan beberapa kali, kotoran akan keluar bersama air yang disempro-
tkan.
2.6. CARA MEMBERSIHKAN TELINGA DENGAN BENAR

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya telinga Anda memiliki
mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri, sehingga kita tak perlu membersihkan
sendiri bagian dalamnya. Tetapi jika karena satu dan lain hal terjadi penumpukan earwax
yang mengganggu, Anda bisa coba beberapa cara memberishkan telinga berikut ini:

1. Gunakan tetes telinga

Obat tetes telinga memudahkan earwax untuk keluar dengan sendirinya. Meski begitu, cara


pakainya bukan hanya sekadar diteteskan. Agar obat bekerja efektif mempercepat
kesembuhan Anda, penting untuk memastikan cairan obat benar-benar masuk hingga ke
dalam saluran telinga.

Beberapa jenis tetes telinga di antaranya hidrogen peroksida atau sodium bikarbonat.
Biasanya obat ini banyak dijual bebas di apotek atau toko obat. Pastikan Anda selalu
membaca petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label kemasan. Jika Anda memiliki
kulit sensitif dan memiliki riwayat kelainan pada telinga, lebih baik berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter.

Berikut ini panduan atau cara membersihkan telinga menggunakan obat tetes telinga:

 Cuci tangan dengan air dan sabun atau pakai hand sanitizer jika air dan sabun tidak
tersedia
 Hangatkan terlebih dahulu kemasan obat tetes telinga dengan menggenggamnya se-
lama 1 hingga 2 menit, karena air yang dingin dapat memicu rasa pusing berputar
pada kepala apabila diteteskan ke dalam telinga.
 Buka tutup botol obat dan letakkan botol obat di tempat yang bersih dan kering, hin-
dari menyentuh corong ujung mulut botol atau membiarkannya menyentuh benda
apapun
 Bila botol obat menggunakan pipet, pastikan bahwa pipet bersih dan tidak retak atau
pecah
 Miringkan kepala hingga telinga menghadap ke atas dan tarik daun telinga ke atas dan
ke belakang. Cara yang sama juga dilakukan pada anak-anak.
 Ambil botol obat dan mulai teteskan obat dengan memijat botol atau pipet dengan
perlahan, teteskan sesuai dosis obat yang diberikan oleh dokter
 Setelah diteteskan, tarik pelan daun telinga ke atas dan ke bawah untuk membantu
agar cairan obat mengalir hingga ke dalam saluran telinga
 Tetap miringkan kepala Anda atau tetap berada dalam posisi tidur selama 2 hingga 5
menit sambil menekan bagian depan telinga Anda yang menonjol untuk mendorong
obat ke dalam
 Kemudian, bersihkan telinga bagian luar dengan waslap basah untuk membantu mem-
bersihkan sisa kotoran yang mungkin ikut keluar
 Setelah itu, cuci lagi tangan Anda

Ketika Anda pertama kali meneteskan obat tetes telinga, tidak jarang saluran telinga akan
terasa nyeri dan panas. Namun apabila setelah pemberian obat telinga Anda menjadi gatal,
bengkak dan nyeri, segera konsultasikan ke dokter.
2. Pakai minyak zaitun atau baby oil

Penumpukan earwax dapat terjadi karena bagian dalam telinga yang terlalu kering. Jika
masalah ini Anda alami, Anda dapat melembapkan bagian dalam telinga dengan
menggunakan minyak zaitun atau baby oil. Cukup dengan meneteskan beberapa tetes minyak
ke telinga yang bermasalah dan tunggu kira-kira lima menit.

Penggunaan minyak zaitun jarang menyebabkan alergi atau iritasi, tetapi membutuhkan
waktu lama untuk earwax yang mengeras menjadi lunak lalu keluar dengan sendirinya. Anda
mungkin harus mengulangi perawatan ini beberapa kali secara rutin untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.

3. Lakukan pemeriksaan telinga rutin ke dokter THT

Selain beberapa cara yang sudah disebutkan di atas, ada satu lagi solusi terbaik untuk
membersihkan telinga. Ya, cara membersihkan telinga terbaik sebenarnya dengan
mengunjungi dokter THT Anda untuk mendapatkan pembersihan telinga profesional. Atau
jika Anda tidak sengaja melukai telinga Anda dengan cotton bud dan merasa sakit pada
bagian dalam telinga, Anda juga harus segera memeriksakannya ke dokter.

Secara umum, periksakan telinga Anda ke dokter THT secara rutin setidaknya sebulan sekali
atau sesuai dengan instruksi dokter. Pemeriksaan ke dokter penting untuk dilakukan, terlebih
lagi saat usia Anda mulai menua.

Pasalnya, gangguan pendengaran berkembang secara bertahap, sehingga Anda perlu


memastikan kondisi telinga Anda dalam keadaan sehat setiap waktu. Anda perlu untuk
melakukan tes awal pendengaran sehingga Anda dapat mengukur dan mengambil tindakan
setiap ada gangguan pendengaran yang Anda rasakan.

Kunci penting menjaga kesehatan telinga

Selain mengetahui berbagai cara membersihkan telinga, penting juga bagi Anda untuk
memahami cara menjaga kesehatan telinga secara keseluruhan.

Telinga memang berfungsi untuk mendengar. Akan tetapi, telinga mempunyai kapasitas


kemampuan untuk mendengar suara. Jadi, tidak semua suara yang masuk ke dalam kategori
aman untuk didengar telinga Anda.

Jika Anda sering terpapar suara keras hingga membuat telinga nyeri, maka hal tersebut
lambat laun dapat mengurangi kemampuan mendengar. Sumber suara keras ini bisa
bermacam-macam, misal dari lingkungan kerja Anda, dari musik yang Anda dengarkan, dan
lain sebagainya.

Untuk menjaga kesehatan telinga, Anda perlu melakukan hal-hal berikut ini:

1. Jangan pasang volume musik terlalu keras

Jika Anda suka mendengarkan musik, pastikan Anda mengatur volume pemutar musik Anda
tidak terlalu keras dan seminimal mungkin. Untuk memastikan apakah volume pemutar
musik Anda berada dalam kisaran normal atau tidak, Anda bisa mengiranya sendiri.
Sementara bila Anda mendengarkan musik melalui headphone dan suaranya terdengar oleh
orang di dekat Anda atau Anda sampai tidak dapat mendengar suara lain, artinya volume
musik Anda terlalu keras. dan Anda harus menurunkannya.

2. Batasi penggunaan headset

Usahakan untuk tidak mendengarkan musik terlalu sering menggunakan headset. Berilah


waktu telinga Anda untuk beristirahat. Anda dapat mengikuti aturan 60/60 saat
mendengarkan musik melalui headset. Artinya, batas volume musik Anda adalah tidak lebih
dari 60 persen dan Anda menggunakannya tidak lebih dari 60 menit sehari.

3. Gunakan pelindung telinga jika diperlukan

Jika lingkungan kerja Anda selalu menciptakan suara keras, seperti saat saat memotong
rumput, menggunakan alat-alat listrik yang mengeluarkan suara, dan sebagainya, sebaiknya
Anda menggunakan pelindung telinga.

Sementara bila Anda suka menonton konser, ke bioskop, atau pergi ke tempat yang memutar
musik dengan suara keras, sebaiknya menggunakan penyumbat telinga. Hal ini dilakukan
untuk meredam efek suara yang bervolume tinggi tersebut.

4. Jangan mendengarkan dua sumber suara keras dalam satu waktu

Ini justru dapat merusak pendengaran Anda. Misalnya, saat ada orang yang sedang
membersihkan rumah dengan vacuum cleaner yang mengeluarkan suara berisik, Anda jangan
membesarkan volume televisi atau malah mendengarkan musik dengan suara keras.

5. Pastikan telinga Anda selalu kering

Jika Anda hobi berenang, ada baiknya Anda menggunakan penyumbat telinga untuk renang
untuk mencegah air masuk ke dalam telinga.

Jika Anda merasa ada air yang masuk ke dalam telinga, segera miringkan kepala Anda dan
tarik cuping telinga Anda untuk merangsang air ke luar. Jangan lupa, untuk selalu
mengeringkan telinga Anda dengan handuk kering setiap selesai berenang dan juga setiap
selesai mandi, ini penting.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. PEMBAHASAN

Kebersihan telinga adalah kondisi dimana telinga (alat indera pendengar) itu dalam
keadaan yang bersih, tanpa kotoran dan tanpa penyakit yang terjangkit dalam telinga).
Dampak yang ditimbulkan dari tidaknya merawat telinga yakni terjangkitnya berbagai
macam penyakit telinga, bisa terinfeksi dari bakteri dan virus.
Solusi dalam perawatan mauoun pencegahan penyakit yang terjadi di telinga yakni
dengan selalu menjaga kebersihan telinga dengan benar dan tepat. Jika terjangkit penyakit
segera diatasi atau diobati.
Faktor yang mempengaruhi seseorang tidak merawat kesehatan telinga yakni malas,
tidak respon dengan kondisi fisiknya, tidak tahu cara membersihkan telingan, dan tidak
mempunyai pengetahuan untuk membersihkan telinga.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Simpulan

 Semakin meningkatnya jumlah kalangan remaja yang menggunakan


handset (microfon) dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan
penyakit yang akan menyerang telinga
 Dengan tidak merawatnya anggota tubuh pada bagian telinga semakin
memperburuk kondisi tubuh kita , karena kita tidak menyadari betapa
pentingnya telinga khususnya untuk kebutuhan komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari

4.2. Saran

 Menurut kami dengan adanya kesadaran diri akan pentingnya menjaga


kebersihan telingga dan mengurangi jangka waktu dalam pemkaian
handset (microfon) semakin kita terbebas dari penyakit dan ketulian
DAFTAR PUSTAKA

Broek Van Den.2009.Buku Saku Ilmu Kesehatan Tenggorokan, Hidung, dan


Telinga Edisi 12, Jakarta : Buku Kedokteran EGC

https://www.google.com/#q=FAKTOR-FAKTOR+YANG+MEMPENGARUHI+meniere

http://www.adipedia.com/2011/02/tinnitus-penyakit-telinga-berdengung.html

http://www.anneahira.com/macam-macam-penyakit-telinga.htm

http://www.anneahira.com/macam-penyakit-pada-telinga.htm

http://health.detik.com/readpenyakit/576/perikondritis?mode_op=penyebab

http://www.doktergaul.com/tentang/faktor-penyebab-penyakit-tuli.html

https://www.google.com/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-
US:official&q=faktor+labirintitis&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.52434380,d.bmk,pv.xjs.s.en_
US.RJfod4swqLE.O&biw=1366&bih=606&dpr=1&um=1&ie=UTF-
8&hl=en&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=q_Y8UpPkEsGUrgf_i4HYDg

Anda mungkin juga menyukai