Di Susun Oleh
Kelompok 4
1. Rani (PO713202191048)
2. Putri Lutfiah Sari (Po713202191044)
3. St. Khadija ma'mun (
4. Wulandari (Po713202191061)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
pertolongannya kami dapat menyelesaikan rangkaian makalah yang berjudul “Perawatan
Telinga“ . Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaanya , tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik .
Tentukan ada hal hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah
ini karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama dan manyadari betapa pentingnya kesehatan terutama bagian telinga dalam
tubuh kita.
Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari
orang orang yang ahli bidangnnya , karena itu kani harapakan hal ini juga dapat berguna bagi
kita semua .
Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita capai kehidupan yang lebih
baik dan kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................................................
BAB II
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi menjaga dan tidak menjaga kebersihan telinga
BAB III
BAB IV
PENUTUP ......................................................................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULAN
Bukan hanya itu saja , kita juga tidak dapat berkomunikasi dengan baik layanya orang
normal. Oleh karena itu kita harus menyadari begitu pentingnya perawatan telinga dalam
kehidupan sehari-hari.
.
Bab I Pendahuluan
Bab II Landasan Teori
Bab III Pembahasan
Bab IV Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga
banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata
memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan
fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris
pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam
sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan
interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak
melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).
1. Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun
telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna,
Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani.
Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga
dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar
berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini
merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang
disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit
serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang
meneruskan suara ke telinga dalam.Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagai otitis
Eksterna. Hal ini biasanya terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi
masalah bagi penderita diabetes mellitus (DM/sakit gula)
2. Telinga tengah
Telinga tengah adalah rongga udara di belakang gendang telinga, yang meliputi, 3
tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes).
Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga tengah.Getaran suara yang diterima oleh
gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang
pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang
merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan
terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah
tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius menghubungkan ruangan
telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachius dan
telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan
mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas. Rasa tuli
disebabkan adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah
turun, sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Perbedaan ini dapat
diatasi dengan mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.
Peradangan atau infeksi pada bagian telinga ini disebut sebagai Otitis Media.Teknik
menghafal 3 macam tulang pendengaran supaya tidak terbalik,sbb : 3 tulang pendengaran
adalah martil, landasan dan sanggurdi. Tekniknya adalah perhatikan huruf belakang setiap
nama tulang pendengaran, dan samakan dengan huruf depan nama yang berikutnya (Marti(l),
(l)anda(san), (san)ggurdi) yang penting kita tau huruf depan /kata depannya ,,, (Graciella
Eunike Satriyo.Sanjose,Bali 2011)
3. Telinga dalam
Potongan melintang koklea. Endolimfe terdapat di skala media - daerah hijau terang
pada tengah diagram.Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian
rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin
membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.
Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea
terdiri dari tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari
skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut
tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap
bulat.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner
dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat
organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari
sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari
gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan
saraf vestibulokoklearis.
4. Kepenuhan aural . Kepenuhan aural adalah perasaan penuh atau tekanan dalam
telinga.
4. Penyebab penyakit Perikondritis
Penderita penyakit ini biasanya mengeluhkan daun telinga yang membengkak,
merah, panas, terasa nyeri, jika ditekan terasa sakit. Pembengkakan daun telinga itu
menjalar ke bagian belakang daun telinga sehingga sangat menonjol.
5. Penyebab penyakit Radang Telinga
1. Mengalami sakit tenggorokan.
2. Merasakan nyeri pada telinga.
3. Cairan telinga menjadi kering.
4. Kehilangan keseimbangan.
5. Mengalami gangguan untuk mendengar.
6. Penyebab penyakit Labirinitis
1. Kehilangan keseimbangan (disekuilibrium)
2. Mengalami kesulitan untuk fokus karena pergerakan mata yang tidak disen-
gaja
3. Menunjukkan gejala-gejala Tuli
4. Mual
5. Muntah-muntah
6. Pusing
7. Infeksi bakteri dan virus
8. Menderita Kolesteatoma
7. Penyebab batu telinga, kotoran di telinga yang dibiarkan dalam kurun waktu yang
lama dan menumpuk.
8.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya telinga Anda memiliki
mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri, sehingga kita tak perlu membersihkan
sendiri bagian dalamnya. Tetapi jika karena satu dan lain hal terjadi penumpukan earwax
yang mengganggu, Anda bisa coba beberapa cara memberishkan telinga berikut ini:
Beberapa jenis tetes telinga di antaranya hidrogen peroksida atau sodium bikarbonat.
Biasanya obat ini banyak dijual bebas di apotek atau toko obat. Pastikan Anda selalu
membaca petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label kemasan. Jika Anda memiliki
kulit sensitif dan memiliki riwayat kelainan pada telinga, lebih baik berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter.
Berikut ini panduan atau cara membersihkan telinga menggunakan obat tetes telinga:
Cuci tangan dengan air dan sabun atau pakai hand sanitizer jika air dan sabun tidak
tersedia
Hangatkan terlebih dahulu kemasan obat tetes telinga dengan menggenggamnya se-
lama 1 hingga 2 menit, karena air yang dingin dapat memicu rasa pusing berputar
pada kepala apabila diteteskan ke dalam telinga.
Buka tutup botol obat dan letakkan botol obat di tempat yang bersih dan kering, hin-
dari menyentuh corong ujung mulut botol atau membiarkannya menyentuh benda
apapun
Bila botol obat menggunakan pipet, pastikan bahwa pipet bersih dan tidak retak atau
pecah
Miringkan kepala hingga telinga menghadap ke atas dan tarik daun telinga ke atas dan
ke belakang. Cara yang sama juga dilakukan pada anak-anak.
Ambil botol obat dan mulai teteskan obat dengan memijat botol atau pipet dengan
perlahan, teteskan sesuai dosis obat yang diberikan oleh dokter
Setelah diteteskan, tarik pelan daun telinga ke atas dan ke bawah untuk membantu
agar cairan obat mengalir hingga ke dalam saluran telinga
Tetap miringkan kepala Anda atau tetap berada dalam posisi tidur selama 2 hingga 5
menit sambil menekan bagian depan telinga Anda yang menonjol untuk mendorong
obat ke dalam
Kemudian, bersihkan telinga bagian luar dengan waslap basah untuk membantu mem-
bersihkan sisa kotoran yang mungkin ikut keluar
Setelah itu, cuci lagi tangan Anda
Ketika Anda pertama kali meneteskan obat tetes telinga, tidak jarang saluran telinga akan
terasa nyeri dan panas. Namun apabila setelah pemberian obat telinga Anda menjadi gatal,
bengkak dan nyeri, segera konsultasikan ke dokter.
2. Pakai minyak zaitun atau baby oil
Penumpukan earwax dapat terjadi karena bagian dalam telinga yang terlalu kering. Jika
masalah ini Anda alami, Anda dapat melembapkan bagian dalam telinga dengan
menggunakan minyak zaitun atau baby oil. Cukup dengan meneteskan beberapa tetes minyak
ke telinga yang bermasalah dan tunggu kira-kira lima menit.
Penggunaan minyak zaitun jarang menyebabkan alergi atau iritasi, tetapi membutuhkan
waktu lama untuk earwax yang mengeras menjadi lunak lalu keluar dengan sendirinya. Anda
mungkin harus mengulangi perawatan ini beberapa kali secara rutin untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
Selain beberapa cara yang sudah disebutkan di atas, ada satu lagi solusi terbaik untuk
membersihkan telinga. Ya, cara membersihkan telinga terbaik sebenarnya dengan
mengunjungi dokter THT Anda untuk mendapatkan pembersihan telinga profesional. Atau
jika Anda tidak sengaja melukai telinga Anda dengan cotton bud dan merasa sakit pada
bagian dalam telinga, Anda juga harus segera memeriksakannya ke dokter.
Secara umum, periksakan telinga Anda ke dokter THT secara rutin setidaknya sebulan sekali
atau sesuai dengan instruksi dokter. Pemeriksaan ke dokter penting untuk dilakukan, terlebih
lagi saat usia Anda mulai menua.
Selain mengetahui berbagai cara membersihkan telinga, penting juga bagi Anda untuk
memahami cara menjaga kesehatan telinga secara keseluruhan.
Jika Anda sering terpapar suara keras hingga membuat telinga nyeri, maka hal tersebut
lambat laun dapat mengurangi kemampuan mendengar. Sumber suara keras ini bisa
bermacam-macam, misal dari lingkungan kerja Anda, dari musik yang Anda dengarkan, dan
lain sebagainya.
Untuk menjaga kesehatan telinga, Anda perlu melakukan hal-hal berikut ini:
Jika Anda suka mendengarkan musik, pastikan Anda mengatur volume pemutar musik Anda
tidak terlalu keras dan seminimal mungkin. Untuk memastikan apakah volume pemutar
musik Anda berada dalam kisaran normal atau tidak, Anda bisa mengiranya sendiri.
Sementara bila Anda mendengarkan musik melalui headphone dan suaranya terdengar oleh
orang di dekat Anda atau Anda sampai tidak dapat mendengar suara lain, artinya volume
musik Anda terlalu keras. dan Anda harus menurunkannya.
Jika lingkungan kerja Anda selalu menciptakan suara keras, seperti saat saat memotong
rumput, menggunakan alat-alat listrik yang mengeluarkan suara, dan sebagainya, sebaiknya
Anda menggunakan pelindung telinga.
Sementara bila Anda suka menonton konser, ke bioskop, atau pergi ke tempat yang memutar
musik dengan suara keras, sebaiknya menggunakan penyumbat telinga. Hal ini dilakukan
untuk meredam efek suara yang bervolume tinggi tersebut.
Ini justru dapat merusak pendengaran Anda. Misalnya, saat ada orang yang sedang
membersihkan rumah dengan vacuum cleaner yang mengeluarkan suara berisik, Anda jangan
membesarkan volume televisi atau malah mendengarkan musik dengan suara keras.
Jika Anda hobi berenang, ada baiknya Anda menggunakan penyumbat telinga untuk renang
untuk mencegah air masuk ke dalam telinga.
Jika Anda merasa ada air yang masuk ke dalam telinga, segera miringkan kepala Anda dan
tarik cuping telinga Anda untuk merangsang air ke luar. Jangan lupa, untuk selalu
mengeringkan telinga Anda dengan handuk kering setiap selesai berenang dan juga setiap
selesai mandi, ini penting.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. PEMBAHASAN
Kebersihan telinga adalah kondisi dimana telinga (alat indera pendengar) itu dalam
keadaan yang bersih, tanpa kotoran dan tanpa penyakit yang terjangkit dalam telinga).
Dampak yang ditimbulkan dari tidaknya merawat telinga yakni terjangkitnya berbagai
macam penyakit telinga, bisa terinfeksi dari bakteri dan virus.
Solusi dalam perawatan mauoun pencegahan penyakit yang terjadi di telinga yakni
dengan selalu menjaga kebersihan telinga dengan benar dan tepat. Jika terjangkit penyakit
segera diatasi atau diobati.
Faktor yang mempengaruhi seseorang tidak merawat kesehatan telinga yakni malas,
tidak respon dengan kondisi fisiknya, tidak tahu cara membersihkan telingan, dan tidak
mempunyai pengetahuan untuk membersihkan telinga.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
4.2. Saran
https://www.google.com/#q=FAKTOR-FAKTOR+YANG+MEMPENGARUHI+meniere
http://www.adipedia.com/2011/02/tinnitus-penyakit-telinga-berdengung.html
http://www.anneahira.com/macam-macam-penyakit-telinga.htm
http://www.anneahira.com/macam-penyakit-pada-telinga.htm
http://health.detik.com/readpenyakit/576/perikondritis?mode_op=penyebab
http://www.doktergaul.com/tentang/faktor-penyebab-penyakit-tuli.html
https://www.google.com/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-
US:official&q=faktor+labirintitis&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.52434380,d.bmk,pv.xjs.s.en_
US.RJfod4swqLE.O&biw=1366&bih=606&dpr=1&um=1&ie=UTF-
8&hl=en&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=q_Y8UpPkEsGUrgf_i4HYDg