Dosen Pembimbing :
Abdul Chalik Meidian, Amd.FT, SAP, M.Fis
Disusun oleh :
Ayu Haridiniarti
20170606066
FAKULTAS FISIOTERAPI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................3
2.1 Sistem Auditori............................................................................3
2.1.1 Fisiologi System Auditori.........................................................4
2.1.2 Gangguan Auditori...................................................................6
2.2 Sistem Vestibular.........................................................................6
2.2.1 Fisiologi Sistem Vestibular......................................................8
2.2.2 Gangguan Vestibular...............................................................10
2.2.3 Pemeriksaan Keseimbangan....................................................10
BAB III SIMPULAN DAN SARAN.........................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Dua otot kecil dapat mempengaruhi kekuatan signal auditory yaitu tensor
timpani, yang menempel pada gendang telinga, dan otot stapedius yang
menempel pada stapes. Otot-otot ini dapat meredam sinyal, juga membantu
mencegah kerusakan telinga dari suara yang sangat keras.
Getaran suara frekuensi tinggi menghasilkan gelombang yang mencapai
batas maksimal yang ditangkap oleh bagian bawah koklea, getaran suara dengan
frekuensi rendah menghasilkan gelombang yang ditangkap di bagian puncaknya.
Sehingga suara dari frekuensi yang berbeda cenderung merangsang sel rambut di
koklea yang berbeda.
Struktur Koklea
Labirin terbagi menjadi 2 bagian, yaitu labirin tulang dan labirin membran.
Di antara labirin tulang dan labirin membran ini terdapat suatu cairan yang disebut
perilimfe (tinggi natrium dan rendah kalium) pada cairan cerebrospinal sedangkan
di dalam labirin membran terdapat cairan yang disebut endolimfe (tinggi kalium
dan rendah natrium). Berat jenis cairan endolimfe lebih tinggi daripada cairan
perilimfe. Ujung saraf vestibular berada dalam labirin yang terapung dalam
perilimfe, yang berada dalam labirin tulang.
Labirin berfungsi untuk menjaga keseimbangan, mendeteksi perubahan
posisi, dan gerakan kepala. Di dalam aparatus vestibularis selain mengandung
endolimfe dan perilimfe juga mengandung sel rambut yang dapat mengalami
depolarisasi dan hiperpolarisasi tergantung arah gerakan cairan. Labirin terdiri
dari labirin kinetic terdiri dari tiga kanal semisirkularis yaitu horizontal (lateral),
anterior (superior), dan posterior (inferior) dan labirin statis yang memberikan
informasi mengenai posisi kepala (Organ otolit yang terdapat sel-sel reseptor
keseimbangan).
Nervus vestibular melakukan dua jenis informasi ke batang otak yaitu
posisi kepala dan rotasi kepala. Nervus vestibular bersatu dengan nervus
auditorius membentuk nervus vestibulocochlear.
Kanalis semisirkularar berfungsi untuk mendeteksi akselerasi atau
deselarasi rotasi kepala seperti ketika memulai atau berhenti berputar, berjungkir,
balik atau memutar kepala (informasi dinamis).
Organ otolit (makula atau otokonia) terdiri dari utricle dan saccula terdapat
dalam membran labirin. Fungsi organ otolit adalah memberikan informasi
mengenai posisi kepala relatif terhadap gravitasi dan juga mendeteksi perubahan
dalam kecepatan gerakan linier yang disebut translasi (informasi statis).
Utricle berfungsi pada pergerakan vertikal dan horizontal. Ketika kepala
miring ke arah selain vertikal, rambut akan menekuk sesuai kemiringan karena
gaya gravitasi dan akan mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi sesuai
kemiringannya. Contoh pergerakan horizontal adalah saat berjalan. Pada posisi ini
insersinya menjadi lebih besar dan menyebabkan membran otolit tertinggal di
belakang endolimfe dan sel rambut, sehingga menyebabkan rambut tertekuk ke
belakang. Jika pergerakan ini dilakukan secara konstan maka lapisan gelatinosa
akan kembali ke posisi semula.
Saccula fungsinya hampir sama dengan utrikulus namun berespon secara
selektif terhadap kemiringan kepala menjauhi posisi horizontal, misalnya: bangun
dari tempat tidur, lompat atau naik eskalator. Macula utricle terletak pada bidang
yang tegak lurus terhadap macula saccula.
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa system auditori dan system
vestibular ada pada telinga.
System auditori berperan untuk memungkinkan kita mendengar.
Gangguan pendengaran adalah istilah generic yang mengindikasikan
ketidakmampuan mendengar yang bervariasi tingkat keparahannya, mulai
dari ringan sampai berat, termasuk ketulian dan kesulitan mendengar.
System vestibular atau keseimbangan berpartisipasi dalam pemeliharaan
sikap dan postur tubuh seperti koordinasi tubuh, kepala, gerakan mata, dan
fiksasi visual.
Gangguan vestibular atau keseimbangan merupakan sebuah gangguan yang
menyebabkan seseorang merasa pusing, goyang, dan seperti berpindah
tempat, dan seakan akan dunia serasa berputar.
Daftar Pustaka