Kelompok 8:
Kartika suci/13518603
Nadilla azzahra/15518143
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia nikmat-Nya sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Sistem Pendengaran”. Penulis menyusun makalah ini dalalm rangka
memenuhi tugas mata kuliah psikologi faal. Dalam penyusunan makalah ini tak
terlepas dari arahan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
atas partispasinya dalam penyusunan makalah ini.
Meski demikian, masih banyak kekurangan dalalm penulisan makalah ini.
Maka dari itu penulis secara terbuka menerima kritik dan saran atas penulisan
makalah ini oleh pembaca.
Demikian yang penulis sampaikan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................iii
4.1 Kesimpulan............................................................................................11
4.2 Pertanyaan kelompok............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN
iii
1.1 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
iv
BAB II PEMBAHASAN
1
Berikut penjelasan anatomi telinga
Telinga bagian luar (auris eksterna) terdapat : daun telinga dan liang telinga
Teliga bagian tengah (auris media ) terdapat : membran timpani, kavum
timpani, tuba eustakius, prosesus maostoideus.
Telinga bagian dalam ( labirin ) terdapat : kanalis semisir kuralis, utrikulus,
sakulus, koklea.
2
Anatomi Telinga Tengah
3
Telinga bagian dalam terletak di dalam pars petrosus os temporale
Telinga bagian dalam terdiri dari organ pendegaran dan organ
keseimbangan
Telinga dalam (koklea/rumah siput) – berisi cairan dan sel "rambut" yang
sangat peka. Struktur yang berupa rambut halus ini bergetar ketika
dirangsang oleh getaran bunyi
Sistem vestibular – berisi sel yang mengendalikan keseimbangan
Saraf auditori – menghubungkan koklea/rumah siput ke otak
Fisiologi pendengaran
3
A. Bagian-bagian Telinga dan Fungsinya
Secara luas telinga di bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu Telinga Luar, Telinga
Tengah, dan Telinga dalam. Masing – masing bagian tersebut memiliki fungsi
spesifik terhadap tugasnya masing – masing. Berikut penjelasan untuk bagian
– bagian telinga tersebut :
1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula), saluran telingan luar
(analis auditoris eksternal), dan gendang telinga (Membran Timpani) yang
membatasinya dengan telinga dalam.
Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas
untuk mendukung fungsinya, yaitu untuk memusatkan gelombang suara yang
masuk ke saluran telinga.
Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera yaitu
kelenjar yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat
mengeras). Serumen ini menjaga telinga agar tidak banyak kotoran dari luar
yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari masuknya serangga karena
memiliki bau tidak sedap.
3. Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam
disebut juga sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (LabirinOsea)
merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan
cairan perilimfe.Labirin Membran terletak pada bagian yang dengan bagian
labirin tulang, namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta
berisi cairan endolimfe.
Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang disebut dengan
cairan perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui
sebuah saluran kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala
media terdapat cairan yang disebut dengan endolimfe yang belum diketahui
darimana asalnya.
Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus yang dikenal
dengan nama organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi
impuls. Organ Korti
adalah struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut
pada organ korti ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf
otak VIII.
2. Vestibuli
Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula
ini disusun oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebut
macula acustika. Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan
pada utrikula tersusun secara horizontal. Pada sel rambut macula austica ini
tersebar partikel serbuk protein kalsium
Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yangs sensitif terhadap gravitasi lepas
dari sel rambut pada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya “respon
pendengaran” yang akan direspon oleh otot untuk menjaga keseimbangan.
tersebut adalah :
▪ Kanalis Semisirkularis Horizontal
▪ Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
▪ Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)
7
Kualitas
Kuantitas
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga
dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea.
Getaran tersebut menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah
melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengaplifikasi getaran
melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas
membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini
akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga
perilimfa pada skala vestibuli bergerak. Getaran diteruskan melalui membran
reissner yang mendorong endolifme, sehingga akan menimbulkan gerak
relative antara membran basilaris dan tektoria. Proses ini merupakan rangsang
mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut,
sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari
badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga
melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan
potensial aksi pada safar auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius
sampai ke korteks pendengaran (Area 39-40) di lobuus temporalis.
10
3.1 Kesimpulan
BAB III
PENUTUP
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam
sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Indera pada manusia berfungsi
sebagai alat bantu manusia dalam beraktivitas. Anatomi pendengaran memiliki alat
indera yang disebut telinga. Anatomi telinga perlu diketahui untuk membantu
mengatahui peranan nya dalam sistem pendengaran. Telinga terdiri dari tiga bagian
utama yaitu telingan bagian luar, telinga bagian tengah, telinga bagian dalam.
Fungsi telinga adalah sebagai pengatur keseimbangan, dan indera pendengaran.
12
Pertanyaan kelompok
1. Ainayah Safira: Apakah penggunaan cotton bud boleh untuk
membersihkan telinga kita?
membersihkan telinga menggunakan cotton bud adalah penggunaan
benda asing pada liang telinga yang dapat mengganggu mekanisme
self- cleaning berupa migrasi epithelial di liang telinga. (JURNAL
KEDOKTERAN DIPONEGORO) Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, Iriani, I., Puspitasari, Ira & Suryaratri, Ratna, D. 2012. Psikologi Faal.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Soepardi, Afiaty, A., Iskandar, Nurbalid., Bashiruddin, Jonny & Restuti, Ratna,
dwi. 2009. Buku Ajar Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher,
edisi 7, Depok: FKUI
14