1. 2. 3. 4. Kelompok 3 Anggota: Lisma Pratiwi Pretty Sefrinta Dayah Imroatul Fatimah (121664009) (121664017) (121664028) (121664029)
Bola Mata
SKLERA KORNEA IRIS PUPIL KOROID RETINA BINTIK KUNING
LENSA
BINTIK BUTA
1. KORNEA
Bagian depan bola mata/lensa tetap. Tembus cahaya/fungsinya melewatkan cahaya. Selalu dibasahi air mata. Bagian samping-belakang: sklera.
2. IRIS
Bagian berwarna (hitam, coklat, abu- abu, biru, hijau), berpigmen. Mengatur banyak/sedikitnya cahaya masuk dengan mengembang/mengerut.
3. PUPIL
Bagian tengah selaput iris yang berlubang. Bentuknya bulat, berwarna gelap. Dapat membesar/mengecil. Tempat masuknya cahaya ke mata. Menciut atau mengerutIntensitas cahaya tinggi, sensitivitas (mendeteksi benda-benda yang mendapat cahaya redup) menjadi tidak pentingGambaran yang jatuh di retina lebih tajam dan kedalaman fokusnya lebih besar. MelebarIntensitas cahaya terlalu rendah Mengorbankan akuitas (kemampuan melihat detail objek) dan kedalaman fokus.
4. LENSA
Bagian bening di belakang iris. Berakomodasi mengatur bayangan benda agar jatuh tepat di bintik kuning. Akomodasi (accomodation) adalah proses menyesuaikan konfigurasi lensa untuk menfokuskan gambar pada retina.
5. SKLERA
Lapisan terluar, jaringan ikat putih-kuat, sebagai pelindung mata. Dipermukaan sklera terdapat sel-sel epitel yang membentuk membran mukosa dan berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab.
6. KOROID
Lapisan tipis yang dibentuk oleh jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen. Penyuplai makanan kelapisan retina mata.
7. RETINA
Lapisan paling sensitif terhadap cahaya. Terdapat dua tipe reseptor yaitu Sel batang (Rod) dan Sel kerucut (Cone).
8. BINTIK KUNING
Cekungan pada retina. Banyak terdapat reseptor penglihatan. Benda terlihat jelas jika bayangannya jatuh tepat di bintik kuning.
9. BINTIK BUTA
Tempat masuk & membeloknya berkas syaraf ke otak. Tidak dapat merespon cahaya ( tidak terdapat sel reseptor).
Sensitivitas Spektral
Sistem visual manusia tidak sama sensitifnya untuk semua panjang gelombang dalam spektrum yang dapat dilihat, cahaya dengan intensitas yang sama, tetapi dengan panjang gelombang yang berbeda dapat memiliki gelap-terang (brightness) yang berbeda-beda.
Gerakan Mata
Gerakan Mata Fiksasional (tak disengaja): 1. Tremor : Gerakkan yang terjadi terus menerus dengan kecepatan 30 sampai 80 siklus perdetik yang disebabkan oleh kontraksi yang beraturan dari motor unit otot-otot mata. 2. Drifts : Gerakkan mata melayang. 3.Saccade : Gerakkan kecil tersentak-sentak atau flicks/jentikan.
Organisasi Retinotopik
Sistem retina-genikulat-striat bersifat retinotopic, yang mana masing-masing level dalam sistem diorganisasikan seperti sebuah peta retina. Dua stimuli yang dipresentasikan ke daerahdaerah yang berdekatan di retina membangkitkan neuron-neuron yang berdekatan di semua level dalam sistem.
Saluran M dan P
Terdapat dua saluran komunikasi pararel yang mengalir melalui masing-masing nukleus genikulat lateral. Salah satu saluran mengalir melalui empat lapisan teratas, lapisan-lapisan ini disebut parvocellular layers atau lapisanlapisan P. Saluran yang lainnya mengalir melalui dua lapisan paling bawah, yang disebut magnocellular layers tau lapisanlapisan M sebab mereka terdiri atas neuronneuron dengan badan sel yang besar.
4. Melihat Batas
Edges (batas) Visual edge Jadi, persepsi mengenai sebuah edge sebenarnya persepsi tentang kontras di antara dua bidang yang berdekatan dalam medan visual.
5. Melihat Warna
Campuran panjang gelombang yang dipantulkan objek akan mempengaruhi persepsi kita tentang warnanya.
Kerusakan pada Korteks Visual Primer: Skotoma, Penglihatan-Buta, dan Kesadaran yang Didasari
Blindsight (penglihatan buta) Dua interpretasi neurologis dari penglihatan buta telah disusulkan, yaitu: 1. Korteks striat tidak sepenuhnya rusak dan kelompok sel fungsional yang masih tersisa mampu memediasi beberapa kemampuan visual meskipun tidak ada kesadaran yang disadari. 2. Jalur-jalur visual yang naik secara langsung ke korteks visual sekunder dari struktur-struktur visual subkortikal tanpa melalui korteks-korteks primer mampu mempertahankan beberapa kemampuan visual meskipun tidak ada kesadaran kognitif.
Prosopagnosia
Agnosia Visual agnosia Penderita agnosia visual dapat melihat stimulus visual, tetapi tidak tahu mereka itu apa. Agnosia visual terkadang spesifik untuk aspek input visual tertentu dan diberi nama sesuai dengannya, misalnya agnosia warna. Diduga, masing-masing agnosia visual spesifik ini merupakan akibat kerusakan pada daerah korteks visual sekunder yang memediasi rekognisi atribut tersebut. Prosopagnotis Banyak penderita prosopagnosis yang memiliki masalah umum dalam mengenali objek-objek spesifik, objek-objek yang menjadi bagian kelompok objek yang kompleks (misalnya mobil tipe tertent), dan bukan sebuah masalah spesifik dalam hal mengenali wajah-wajah saja.