Anda di halaman 1dari 23

SISTEM VISUAL

KELOMPOK 4 :

Leonart Maruli Ridwan Panji Laksono Putri Septiani

SISTEM VISUAL
Sistem visual adalah system/cara mata kita agar bagaimana kita dapat melihat. Setiap makhluk mempunyai tipekal penglihatan yang berbeda tergantung dari adaptasi/kemampuan tiap-tiap makhluk tersebut menangkap cahaya / gelombang energi elektro magnetik yang masuk ke dalam matanya.

BAGIAN BAGIAN DARI MATA

SISTEM KERJA MATA 1. PUPIL DAN LENSA MATA


Cahaya masuk kedalam mata melalui pupil , besar-kecilnya ukuran pupil saat menangkap perubahan suatu cahaya ditentukan oleh dua level yaitu dari sensitivitas (kemampuan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek dalam keadaan cahaya yang minim/remangremang) dan ketajaman (kemampuan untuk melihat suatu objek secara detail). Ketika pupil mengerut atau mengecil, maka bayangan benda yang jatuh pada retina akan lebih tajam namun ketika pada saat pencahayan berkurang maka pupil akan membuka lebih lebar untuk membiarkan cahaya lebih banyak masuk tetapi akan mengurangi ketajaman dan kedalam fokus benda tersebut. Pada beberapa penelitian yang dilakukan, pembesaran pada pupil (detak jantung akan melemah) hal itu menunjukkan konsentrasi seseorang. Hal ini bisa anda praktekan dengan mengalikan angka 17 dengan 36 diluar kepala sambil berkaca dan lihatlah yang terjadi

Pupil & Lensa mata


Dibelakang pupil ada lensa mata yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang akan ditangkap oleh retina, dan bagian yang mengontrol lensa mata ini disebut dengan otot-otot siliari (ciliary muscles) Otot-otot siliari ini berfungsi untuk mengontrol lensa mata. Ketika kita melihat sebuah objek yang dekat maka otot-otot ciliary akan berkontraksi dan lensa mata akan berbentuk silindris. proses konfigurasi dari lensa mata untuk membawa sebuah objek menjadi fokus di retina mata disebut dengan akomodasi (accomodation). Sedangkan istilah Binocular disparity adalah perbedaan dalam posisi dari sebuah objek yang ditangkap dalam dua retina.

2. Retina & Transalasi Cahaya menjadi Sinyal Sinyal Neuron


Retina mempunyai lapisan-lapisan yaitu dua receptor (Rod & Cone), horizontal cells, bipolar cells, amacrine cells dan retinal ganglion cells. Reseptor Rod & Cone merupakan sel-sel yang yang dispesialisasikan untuk menerima sinyal-sinyal mekanik, kimiawi atau radian (pemancar panas) yang ada disekeliling kita. Sel-sel Amacrine dan Sel-sel Horizontal dispesialisasikan untuk komunikasi lateral (komunikasi lateral adalah komunikasi yang melewati channel-channel utama sensori input). Bipolar Cells adalah sel-sel yang berada di bagian tengah retina. Retinal ganglion cells merupakan lapisan neuron di dalam retina yang memiliki serabut-serabut saraf yang bertolak pada bola mata.

Sistem kerja struktur ini pada saat cahaya datang yakni sebagai berikut : cahaya diterima cone reseptor dan rod reseptor setelah melewati 4 lapisan terdahulu yaitu Retinal ganglion cells, Amacrine Cells, Bipolar Cells dan Horizontal Cells. Kemudian saat reseptor telah teraktifasi, pesan neural ditranslasikan balik melewati lapisan-lapisan retinal kepada sel-sel ganglion retinal, yang akson-aksonnya berproyeksi disekujur bagian dalam retina sebelum berkumpul dalam bentuk bundel dan keluar meninggalkan bola mata.

Susunan terbalik ini menciptakan dua masalah visual yaitu: Yang pertama cahaya datang terdistorsi oleh jaringan retinal yang harus dilaluinya sebelum mencapai reseptor. Masalah yang kedua adalah agar bundel akson-akson sel ganglion retinal meninggalkan mata harus ada sebuah celah di lapisan reseptor, celah itu dinamakan blind spot. Blind Spot terletak di depan sel-sel retinal ganglion. Masalah pertama diminimalisir oleh fovea. Fovea adalah lekukan atau cekungan sebesar 0.33 mm yang berada di tengah retina, dan area tersebut dikhususkan untuk penglihatan akuitas tinggi (untuk melihat gambar dengan detail halus). Titik buta (blind spot) merupakan masalah yang kedua yang tercipta oleh struktur terbalik retina, membutuhkan solusi yang lebih kreatif, yang lebih diilustrasikan dalam demonstrasi berikut ini yaitu completion (komplesi/perlengkapan).

Reseptor Cone & Rod


Khusus untuk bagian ini, spesies yang hanya aktif di malam hari cenderung memiliki retina berbentuk batang (rod receptor) saja, untuk spesies yang aktif pada siang hari saja kecenderungan memiliki retina berbentuk kerucut saja (cone receptor), sedangkan untuk manusia memiliki keduanya. Ada dua reseptor utama yang terdapat pada retina, ada reseptor yang berbentuk cone atau kerucut dan reseptor berbentuk batang yang disebut rod. Masing-masing reseptor cones dan rods memediasi jenis-jenis penglihatan yang berbeda. Photopic vision (penglihatan-fotopik adalah penglihatan yang didominasi oleh reseptor cones) dalam iluminasi (keadaan pencahayaan) yang baik dan memberikan persepsi berwarna dengan akuitas tinggi (sangat detail) tentang dunia.

Dalam pencahayaan yang redup, tidak ada cukup cahaya untuk membangkitkan reseptor bentuk-kerucut (cones) secara reliabel dan scotopic vision (penglihatan yang dimediasi oleh reseptor untuk batang (rod)-lah yang mendominasi. Akan tetapi sensitivitas penglihatan skotopik tidak tercapai secara sempurna: Penglihatan skotopik kehilangan detail gambar maupun warna dari penglihatan fotopik, jadi objek yang dilihat menjadi kabur atau tidak jelas.

Gerakan Mata
Mata merupakan salah satu organ yang sistem kerjanya paling aktif dibandingkan dengan organ-organ yang lain. Integrasi temporal adalah sistem kerja mata dalam memindai medan visual secara terus-menerus dan persepsi visual kita merupakan hasil akumulasi dari informasi-informasi visual termutakhir atau terbaru, contohnya adalah ketika kita mencoba mengedipkan mata kita berkali-kali dan persepsi visual kita tidak lenyap.

Transduksi Visual : Konversi Cahaya menjadi Sinyal-Sinyal Neural Transduksi adalah konversi sebuah bentuk energi kedalam bentuk lain. Sedangkan, Transduksi visual adalah konversi cahaya menjadi sinyalsinyal neural oleh reseptor-reseptor visual. Konversi cahaya menjadi sinyal-sinyal neural pada mata terjadi terutama pada bagian reseptor rod.

Dari Retina ke Korteks Visual Primer


Jalur utama dari retina menuju ke otak adalah jalur retina-geniculatestriate, yang mengonduksi sinyal dari masing-masing retina ke korteks visual primer. Yang menjadi korteks visual primer adalah striate, dan melalui lateral geniculate nuclei latamus. Visual korteks primer ini berada pada bagian lobus oksipital, seperti yang sudah diketahui pada bagian anatomi sistem syaraf bahwa bagian otak ini dikhususkan untuk proses visual. Lateral geniculate nucleus (nuklei genikulat lateral) merupakan pembawa informasi visual utama dari retina ke otak.

Organisasi Retinotopik
Sistem retina-genikulat-striat bersifat retinotopic, definisi dari Retinotopic sendiri adalah pemetaan sebuah input visual dari retina ke neuron-neuron, khususnya neuron yang mengalirkan berkas-berkas cahaya visual.

Saluran M dan P
Terdapat 2 saluran komunikasi paralel yang mengalir melalui masingmasing nukleus genikulat lateral yaitu : Parvocellular Layer & Magnocellular Layer (seringkali disebut sebagai lapisan P & M). Neuron-neuron Parvocellular Layer terutama responsif terhadap detaildetail halus dan terhadap objek yang stasioner atau bergerak lambat. Reseptor cone memberikan mayoritas input ke lapisan-lapisan P. Neuron-neuron magnoseluler layer terutama responsif terhadap gerakan. dan reseptor rod memberikan mayoritas input ke lapisan-lapisan M.

Melihat Batas & Ilusi Visual


Dalam pengertian tertentu Visual Edge itu tidak ada, visual edge hanya merupakan tempat dua daerah yang berbeda dari sebuah gambar visual bertemu satu sama lainnya.

Dalam sistem visual, artian melihat batas ini lebih ditekankan kepada persepsi seseorang dalam melihat tingkat kecerahan (gelap-terang).

Sebuah contoh ilusi visual yang dikenal dengan sebutan grid illusion dan juga rotating snake illusion yang kami anggap mewakili sub ilusi visual ini :

Melihat Warna
Warna adalah salah satu kualitas paling kasat mata dari pengalaman visual manusia. Thomas Young dan Wilhelm von Helmholtz mengajukan komponen teori atau trikomatik teori yang menyatakan bahwa ada tiga macam reseptor (cone/kerucut) warna yang berbeda yaitu merah, hijau dan biru, masing-masing dengan sensitivitas spektral yang berbeda dan sebuah stimulus diduga dikode oleh rasio antara aktivitas ketiga macam reseptor ini.

Teori penglihatan warna lainnya adalah opponent-process theory (teori proses-oponen) diusulkan oleh Edward Hering pada 1878. Ia mengatakan bahwa ada dua golongan sel yang berbeda dalam sistem visual untuk mengode warna dan sebuah golongan kelas lain untuk mengode brightness (tingkat kecerahan).

Melihat Warna
Teori Retineks menyatakan bahwa warna sebuah objek ditentukan oleh reflectance (pantulan) berapa besar proporsi cahaya dengan panjanggelombang yang berbeda yang dipantulkan oleh sebuah permukaan. Korteks Prestiate adalah berkas jaringan dalam lobus oksipital yang mengelilingi korteks visual primer (dalam gambar di bawah terletak di bagian berwarna merah). Korteks ini yang berfungsi membawa informasi visual dengan menggunakan arus ventral dan dorsal. Korteks Inferotemporal adalah korteks lobus temporal inferior berada pada posisi warna yang hijau pada gambar sedangkan Korteks Parietal Posterior berada pada bagian kuning pada gambar.

Kedua korteks ini mempunyai fungsinya sebagai salah satu path atau jalur yang dilalui oleh arus dorsal dan arus ventral yang akan dijelaskan di bawah :

Kerusakan pada Korteks Visual Primer : Skotoma dan Hemianopsic


Kerusakan pada sebuah korteks visual primer menghasilkan Skotoma yaitu daerah kebutaan di daerah yang berhubungan dengan medan visual kontralateral pada kedua belah mata, walaupun dikategorikan pada tingkat kebutaan namun sebenarnya problem utamanya lebih kepada tingkat ketidakmampuan mata menangkap objek visual dengan ketajaman yang sempurna. Penyebab utama dari penglihatan skotoma ini biasanya terjadi karena kerusakan di otak ataupun sum-sum tulang belakang. Contoh gambar penglihatan seseorang yang menderita skotoma :

Sedangkan, Hemianopsic adalah sejenis penyakit skotoma namun, efeknya terhadap penglihatan lebih besar, seseorang yang menderita hemianopsic kehilangan sampai separuh medan visualnya bisa terjadi pada salah satu mata atau keduanya. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh gangguan tumor otak atapun penyakit stroke. Contoh gangguan hemianopsic ada di bawah ini :

Arus Dorsal dan Arus Ventral


Informasi memasuki korteks visual primer melalui nuklei genikulat lateral. Arus Dorsal mengalir dari korteks visual primer ke korteks prestriat dorsal lalu ke korteks parietal posterior Arus ventral mengalir dari korteks visual primer ke korteks prestiat ventral lalu ke korteks inferotemporal. Kebanyakan neuron-neuron dari korteks visual dalam arus dorsal membawa informasi stimuli spasial, seperti stimuli yang mengindikasikan lokasi dari suatu objek dan arah gerakannya. Sebaliknya neuron-neuron dalam arus ventral lebih merespons karakteristiknya dari suatu objek misalnya yang berhubungan dengan arah dan bentuk.

Kaitan utama dari arus dorsal terhadap suatu perilaku adalah mengarahkan interaksi behavioral dengan berbagai objek, sedangkan arus ventral adalah untuk memediasi persepsi yang disadari terhadap berbagai objek, hal inilah yang disebut teori kontrol perilaku vs persepsi yang disadari

Anda mungkin juga menyukai