Anda di halaman 1dari 15

FISIOLOGI PENGLIHATAN

dr. Nevita Yonnia Ayu Soraya Sp.M


Ilmu Kesehatan Mata
Definisi
 Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal,
fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh
 Mata terletak dalam struktur bertulang yang
protektif di tengkorak, yaitu rongga orbita.
 Mata terdiri atas bola mata fibrosa yang kuat
untuk mempertahankan bentuk, lensa untuk
memfokuskan bayangan, selapis sel
fotosensitif, dan sistem sel dan saraf yang
berfungsi mengumpulkan, memproses, dan
meneruskan informasi visual ke otak
 Penglihatan dimulai dari masuknya cahaya
ke dalam mata dan difokuskan pada retina.
Cahaya yang datang dari sumber titik jauh,
ketika difokuskan di retina menjadi
bayangan yang sangat kecil

 Suatu keadaan dimana sinar yang sejajar


atau jauh difokuskan oleh sistem optik
tepat pada daerah makula lutea tanpa
melakukan akomodasi disebut dengan
emetropia atau mata normal.
 Cahaya masuk ke mata dan direfraksikan
atau dibelokkan ketika melalui kornea dan
bagian-bagian lain dari mata (humor
aquous, lensa, humor vitreous)

 Media refraksi mata yaitu kornea (n=1.38),


aqueous humour (n=1.33), dan lensa
(n=1.40). Kornea merefraksi cahaya lebih
banyak dibandingkan lensa.

 Cahaya yang masuk melalui kornea


diteruskan ke pupil  mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke mata.
 Pupil membesar bila intensitas cahaya kecil (bila
berada di tempat gelap), dan apabila berada di
tempat terang atau intensitas cahayanya besar,
maka pupil akan mengecil.

 Pengaturan perubahan pupil tersebut adalah iris


 berperan dalam menentukan warna mata

 Setelah melalui pupil dan iris, maka cahaya


sampai ke lensa  menghasilkan kemampuan
refraktif yang bervariasi selama berakomodasi,
juga berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke
retina.
 Akomodasi adalah kemampuan lensa mata
menjadi lebih cembung. Kekuatan lensa
bergantung pada bentuknya, yang diatur
oleh otot siliaris.

 Apabila mata memfokuskan pada objek


yang dekat, maka otot–otot siliaris akan
berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih
tebal dan lebih kuat.
 Saat mata memfokuskan objek yang jauh,
maka otot–otot siliaris akan mengendur
dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih
lemah.
 Serat-serat saraf simpatis menginduksi
relaksasi otot siliaris untuk penglihatan jauh,
sementara sistem saraf parasimpatis
menyebabkan kontraksi otot untuk
penglihatan dekat

 Jika sistem saraf simpatis teraktivasi, sel-sel ini


berkontraksi dan melebarkan pupil sehingga
lebih banyak cahaya dapat memasuki mata.
Kontraksi dan dilatasi pupil terjadi pada kondisi
dimana intensitas cahaya berubah dan ketika
kita memindahkan arah pandangan kita ke
benda atau objek yang dekat atau jauh
 Bila cahaya sampai ke retina, maka sel–sel
batang dan sel–sel kerucut yang
merupakan sel–sel yang sensitif terhadap
cahaya akan meneruskan sinyal–sinyal
cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik

 Bayangan atau cahaya yang tertangkap


oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih
kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap
benda tetap tegak, karena otak sudah
dilatih menangkap bayangan yang terbalik
itu sebagai keadaan normal
 Retina memiliki dua komponen utama yakni
pigmented retina dan sensory retina.
- Pada pigmented retina, terdapat selapis sel-
sel yang berisi pigmen melanin yang bersama-
sama dengan pigmen pada koroid membentuk
suatu matriks hitam yang mempertajam
penglihatan dengan mengurangi penyebaran
cahaya dan mengisolasi fotoreseptor-
fotoreseptor yang ada.
- Pada sensory retina, terdapat tiga lapis
neuron yaitu lapisan fotoreseptor, bipolar dan
ganglionic.
 Keluar dari bola mata, axon sel ganglion
membentuk nervus optikus.

 Nervus optikus dari kedua bola mata


berkumpul di khiasma optikus, dimana
serabut yang berasal dari bagian nasal
setiap retina saling menyilang, dan bagian
temporal tetap berada pada sisi yang sama.

 Sesudah menyilang di kiasma optikus


terbentuklah traktus optikus.
 Serabut-serabut dari traktus optikus
bersinaps di korpus genikulatum laterale

 Dari sisi serabut-serabut genikulokalkarina


berjalan melalui radiasi optika atau traktus
genikulokalkarina, menuju korteks primer
di otak yang terletak di area kalkarina lobus
oksipitalis.

 Kemudian interpretasi bayangan yang


terbentuk menjadi nyata, tegak, dan sesuai
aslinya
 Tahap terakhir dalam proses visual adalah
perubahan energi cahaya menjadi aksi
potensial yang dapat diteruskan ke korteks
serebri

 Setelah aksi potensial dibentuk pada


lapisan sensori retina, sinyal yang
terbentuk akan diteruskan ke nervus
optikus, optic chiasm, optic tract, lateral
geniculate dari thalamus, dan korteks
serebri
Fisiologi Penglihatan
1. Cahaya masuk ke dalam mata melalui
pupil.
2. Lensa mata kemudian memfokuskan
cahaya sehingga bayangan benda yang
dimaksud jatuh tepat di retina mata.
3. Kemudian ujung saraf penglihatan di
retina menyampaikan bayangan benda
tersebut ke otak.
4. Otak kemudian memproses bayangan
benda tersebut sehingga kita dapat melihat
benda tersebut.
Visual Pathway
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai