Nama Mahasiswa : Lewi Martua Tanggal Pemeriksaan :
Mikhael Nama Asisten : NPM : 10520560 Paraf Asisten : Kelas : 1PA13
1. Percobaan : Indera Penciuman
Nama Percobaan : Pembauan Nama Subjek Percobaan : Lewi Martua Mikhael Tempat Percobaan : Rumah a. Tujuan Percobaan : Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah zat yang berupa gas, serta membedakan beberapa wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak. b. Dasar Teori : Indra pembau/pencium terdapat pada selaput lendir rongga hidung. Indra ini mampu menerima rangsangan zat yang berbentuk gas atau oflaksi. Sel pembau mempunyai ujung-ujung berupa rambutrambut halus yang dihubungkan urat saraf melalui tulang saringan dan bersatu menjadi urat saraf olfaktori menuju pusat penciuman di otak. Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor yang terdapat pada epitel olfaktori di dalam rongga hidung. Menurut Plotnik (dalam buku Basuki, 2008), penciuman disebut suatu indera kimia karena menerima rangsangan kimia yang dibawa oleh udara. Bagian atas hidung mempunyai area sempit yang berisi sel penerima rangsangan penciuman. Fungsi penciuman adalah melakukan transduksi mengubah reaksi kimia menjadi rangsangan syaraf. Menurut Kimbal (1983), manusia mendeteksi dengan menggunakan sel-sel yang terletak dikedua epitel olfaktori jauh di dalam rongga hidung. Daerah itu masing-masing berukuran sekitar 250 mm2, yaitu seluas perangko. Udara yang masuk melalui lubang hidung melewatinya. Molekul-molekul yang larut dalam air dan lemak yang ada di udara larut dalam lapisan mukus yang menutupi epitel dan menimbulkan sensasi penciuman. c. Alat yang Digunakan : Parfum badan, ikan mentah, sabun batang, kunyit, daun jeruk, penutup mata. d. Jalannya Percobaan : 1.1 Tutup mata pratikkan dengan penutup mata. 1.2 Minta kerabat untuk mendekatkan Parfum badan, ikan mentah, sabun batang, kunyit, dan daun jeruk ke hidung pratikkan dengan berurutan tanpa diketahui pratikkan. 1.3 Pratikkan menulis benda apa yang dicium. e. Hasil Percobaan :1.1 Pratikkan dengan benar menebak wangi dari parfum badan. 1.2 Pratikkan dengan benar menebak wangi dari ikan mentah. 1.3 Pratikkan dengan benar menebak wangi dari sabun batang. 1.4 Pratikkan dengan benar menebak wangi dari kunyit. 1.5 Pratikkan dengan benar menebak wangi dari daun jeruk. f. Kesimpulan : Hasil yang didapat walaupun pratikkan laki-laki tetapi dapat menebak kelima bau dengan tepat, faktor fisiologis pratikkan pun tidak terlalu pesek dan tidak terlalu mancung dan dapat menebak semuanya dengan tepat. Bahan penelitian yang berbau tajam lebih mudah dikenali dibanding bahan yang berbau lebih ringan. g. Daftar Pustaka : Evelyn C. Pearce, Anatomi Dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004 Basuki, H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma. Kimbal, J. W. (1983). Biologi. Jakarta: Erlangga. 2.
1. Percobaan : Indera Pengecap
Nama Percobaan : Merasakan berbagai macam rasa Nama Subjek Percobaan : Lewi Martua Mikhael Tempat Percobaan : Rumah a. Tujuan Percobaan : Memahami dan mengetahui bahwa lidah merupakan alat pengecap rasa serta membuat peta rasa. b. Dasar Teori : Pengecapan merupakan fungsei putting kecap pada mulut. Berdasarkan penelitian fisiologis, terdapat 4 kesan pengecapan primer, yaitu asam, asin, manis, dan pahit. Seseorang dapat menerima berbagai macam rasa secara harafiah yang diduga berasal dari gabungan keempat rasa primer tersebut.
Reseptor pengecapan adalah benda – benda yang
dapat larut dalam cairan mulut yang membasahinya . Reseptor mempunyai lapisan polielektroliy pada permukaannya , Menurut teori ini , pengikatan ion – ion ppada lapisan permukaan menyebabkan distorsi pada susunan spatial dari lapisan dengan akibat perubahan pasa distribusi kepadatan muatan . Juga ,olekul teseptor berikatan dengan protein spesiik pada putik kecap .
Tempat – tempat modalitas ras pada pengecapan
adalah : a. puncak lidah , dapat menerima semua modalitas terutama manis dan asin b. tepi lidah , dapat menerima modalitas asin dan rasa asam c. pangkal lidah , hanya dapat menerima modalitas pahit d. panggung lidah tidak dapat menerima modalitas apapun Bagi manusia, indera rasa pengecapmerupakan hal yang berarti, karena dengan indera rasa pengecap tersebut dapat merasakan nikmatnya makanan. Sensasi rasa pengecap timbul akibat adanya zat kimia yang berikatan pada reseptor indera rasa pengecap yang terdapat pada permukaan lidah. Hanya zat kimia dalam larutan atau zat padat yang telah larut dalam saliva yang dapat berikatan dengan sel resepto c. Alat yang Digunakan : Cotton bud, larutan kopi, larutan gula, larutan garam, jeruk peras, larutan cabai, sarung tangan. d. Jalannya Percobaan : 1.1 Celupkan cotton bud kedalam masing-masing larutan. 1.2 Tempelkan ke lidah secara bergantian dan rasakan bagian yang merespon rasa tersebut. 1.3 Setiap mengganti cotton bud, lidah dibersihkan dengan sarung tangan. e. Hasil Percobaan : 1.1 Saat ditempelkan larutan gula, lidah bagian ujung depan mersepon. 1.2 Saat ditempelkan larutan garam, lidah bagian tepi depan mersepon. 1.3 Saat ditempelkan jeruk peras, lidah bagian tepi belakang mersepon. 1.4 Saat ditempelkan larutan cabai, permukaan lidah mersepon. 1.5 Saat ditempelkan larutan kopi, lidah bagian ujung belakang mersepon. f. Kesimpulan : Indera pengecap adalah lidah. Dilidah terdapat bintil-bintil yang mengandung ujung saraf sebagai reseptor. Sistem gustatory adalah indera pengecap yang terdapat pada lidah dan memiliki 5 reseptor pengecap utama yaitu : a. Manis (sweet), pada puncak atau depan lidah, dapat diselidiki dengan meletakkan gula di lidah. Sensor pengecap paling tidak peka.
b. Asin (salty), pada tepi lidah belakang,
dapat dibuktikan dengan meletakkan garam dilidah.
c. Asam (sour), pada tepi lidah depan, dapat
dibuktikan dengan meletakkan asam sitrun di lidah.
d. Pahit (bitter), pada pangkal atau ujung
lidah, dapat dibuktikan dengan meletakkan kina di lidah. Sensor ini paling peka dibandingkan yang lainnya sebagai sistem peringatan tubuh, contohnya untuk menghindari racun yang berasa pahit pada umumnya.
e. Umami, untuk merasakan rasa gurih,
seperti makanan yang mengandung MSG.
Pratikkan dapat menebak larutan manis, asam,
asin, pahit, dan pedas dengan benar dan respon rasa tepat dengan bagian lidah. g. Daftar Pustaka : Ganong, W.F. 1995. Fisiologi Kedokteran . Jakarta: EGC Evelyn , C.Pearce . 2000. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis . Jakarta : PT. Gramedia Sheerwood L. 2001. Fisiologi Manusia. Ed. Ke2. Jakarta: Penerbit EGC Peta Lidah